Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang dihasilkan
oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme,
reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. Hormon mengatur aktivitas seperti
metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan.
Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan
kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah yang secara sebagian
bertanggungjawab dalam menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan
organ seks yang normal dan juga memulai pubertas dan kemudian memainkan
peran dalam pengaturan perilaku seksual. Hormon ini diatur oleh hipotalamus
Hormon reproduksi dapat mempengaruhi siklus menstruasi wanita. Siklus
menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus 25
35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki panjang siklus 28 hari, namun
beberapa wanita memiliki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi
indikasi adanya masalah kesuburan.
Hormon-hormon seks utama dapat dibedakan menjadi estrogen atau
androgen. Kedua kelas hormon ini ada pada pria dan wanita, namun dalam kadar
yang berbeda. Kebanyakan pria memproduksi 6-8 mg testosteron (sebuah
androgen) per hari, dibandingkan dengan kebanyakan wanita yang memproduksi
0,5 mg setiap hari. Estrogen juga ada pada kedua jenis kelamin, namun dalam
jumlah yang lebih besar pada wanita.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja macam hormon reproduksi itu?
2. Bagaimana siklus menstruasi pada wanita?



2
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang hormon reproduksi laki-laki
2. Mengetahui tentang hormon reproduksi perempuan


1.4 Manfaat
1. Untuk mahasiswa
Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mahasiswa
keperawatan tentang hormon reproduksi laki-laki dan perempuan
2. Untuk Institusi
Dengan adanya makalah ini maka diharapkan ada tambahan
referensi atau bacaan tambahan yang dapat digunakan untuk menambah
pengetahuan.












3


BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Hormon Reproduksi Manusia
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang
mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon
seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin
langsung ke dalam aliran darah yang secara sebagian bertanggungjawab dalam
menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ seks yang normal
dan juga memulai pubertas dan kemudian memainkan peran dalam pengaturan
perilaku seksual.
Reproduksi manusia yang normal melibatkan interaksi antara berbagai
hormon dan organ, yang diatur oleh hipotalamus (suatu daerah di otak). Pada pria
dan wanita, hipotalamus menghasilkan hormon yang disebut releasing factors
(RH).
RH berjalan ke hipofisa (sebuah kelenjar yang terletak di bawah hipotalamus)
dan merangsang hipofisa untuk melepaskan hormon lainnya. Misalnya
gonadotropin-releasing hormone (dihasilkan oleh hipotalamus) merangsang
hipofisa untuk menghasilkan luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating
hormone (FSH). LH dan FSH merangsang pematangan kelenjar reproduktif dan
pelepasan hormon seksual:
1. Ovarium pada wanita melepaskan estrogen
2. Testis pada pria melepaskan androgen (misalnya testosteron).
Hormon seksual juga dilepaskan oleh kelenjar adrenal, yang terletak di atas
ginjal. Pola pelepasan hormon dan kadar hormon di dalam darah merupakan
petunjuk dari adanya perangsangan maupun penghambatan dalam pelepasan LH
4
dan FSH oleh hipofisa. Misalnya, penurunan kadar hormon seksual merangsang
hipofisa untuk melepaskan lebih banyak LH dan FSH. Hormon dilepaskan setiap
1-3 jam, karena itu kadar hormon di dalam darah biasanya turun naik.
Pada saat lahir, kadar LH dan FSH adalah tinggi, tetapi beberapa bulan
kemudian menurun dan tetap rendah sampai masa pubertas. Pada awal masa
pubertas, kadar kedua hormon tersebut meningkat, sehingga merangsang
pembentukan hormon seksual. Peningkatan kadar hormon menyebabkan:
1. Pematangan payudara, ovarium, rahim dan vagina
2. Dimulainya siklus menstruasi
3. Timbulnya ciri-ciri seksual sekunder (misalnya rambut kemaluan dan
rambut ketiak).
Perubahan tersebut terjadi secara berurutan selama masa pubertas sampai terjadi
kematangan seksual.
2.1 Klasifikasi Hormon
Berdasarkan struktur kimia maka hormon dibagi ke dalam 3
kelompok yaitu:
Turunan asam amino. Kelompok hormon ini kadang-kadang disebut juga
sebagai biogenik amine, disintesis dari asam amino tirosin dan triptopan.
Yang termasuk turunan tirosin adalah hormon tiroksin yang dihasilkan
oleh kelenjar tiroid, epineprin (E), norepineprin (NE) dan dopamine.
Sementara turunan triptopan adalah hormon melatonin yang dihasikan
oleh kelenjar pineal.
Hormon peptida. Merupakan rangkaian asam amino dan umumnya
hormon peptida disintesis sebagai prohormon. Prohormon merupakan
molekul yang tidak aktif yang nantinya dirubah menjadi aktif sebelum
maupun sesudah disekresikan.
Turunan lipid. Terdiri dari 2 kelas yaitu 1) eicosanoid, merupakan
molekul kecil dengan 5 cincin karbon pada salah satu ujung. Komponen
ini merupakan faktor parakrin penting dalam koordinasi aktivitas selular
5
seperti prostaglandin dan 2) hormon steroid, merupakan lipid yang secara
struktural sama dengan kolesterol. Termasuk disini adalah hormon yang
disekresikan oleh organ reproduksi pria (androgen), wanita (estrogen,
progesteron), korteks adrenal (kortikosteroid) dan ginjal (kalsitriol).
2.2 Hormon yang diproduksi laki-laki
1. Testosteron
Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil
utamanya adalah testis pada pria dan ovarium pada wanita. Baik bagi Pria
maupun wanita, testosteron memiliki peranan penting pada kesehatan.
Testosteron merupakan steroid C19 dengan suatu gugusan OH pada
posisi 17 disintesis dari kolesterol atau langsung dari asetil koenzim A
terutama di dalam sel interstisial Leydig yang terletak pada interstisial
tubulus seminiferus testis di bawah rangsang luetening hormon (LH) pada
hipotalamus yang merangsang sel Leydig, melibatkan peningkatan
pembentukan AMP siklik yang meningkatkan pembentukan kolesterol dan
ester kolesteril dan perubahan kolesterol ke pregnenolon melalui aktivasi
protein kinase.
Hormon Testosteron ini juga diproduksi oleh ovarium tetapi dalam
jumlah yang sangat sedikit. Hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena
berhubungan dengan daya tahan tubuh dan libido (gairah seksual).
Riset membuktikan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang
normal sangat penting untuk mengurangi resiko diabetes dan penyakit
kardiovaskular. Selain itu, pria yang memiliki kadar hormon
testosteronnya normal lebih panjang umur dari pria yang memiliki kadar
hormon testosteron yang lebih rendah.
Kadar testosteron yang normal adalah sekitar 12 nmol/L sampai 40
nmol/L. Kondisi kadar testosteron dibawah jumlah normal disebut
Testosterone Deficiency Syndrome (TDS ).
Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisiologi yang penting sebagai
berikut :
1. Efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas ciri kelamin
pria primer dan sekunder serta memegang peranan penting dalam
6
spermatogenesis. Hormon ini juga berperan dalam mempenagruhi
hasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).
2. Efek anabol. Testosteron membantu meningkatkan pembentukan
protein dan pertumbuhan sel-sel otot.
3. Efek tulang. Pada anak laki-laki, selama pubertas produksi
terstosteron meningkat dengan kuat yang mengakibatkan mereka
tumbuh lebih panjang dalam beberapa waktu.

Fungsi utama hormon testosteron:
1. Meningkatkan diferensiasi seksual pria
2. Meningkatkan pertumbuhan kelenjar asesoris (prostat, vesikula
seminalis)
3. Mempengaruhi proses spermatogenesis
4. Mempengaruhi perkembangan seks sekunder pria
(pertumbuhan genetal, ukuran laring sehingga terjadi
perubahan suara, rambut wajah, rambut pubis dan ketiak,
penebalan kulit, vesikel sebasea)
5. Mempengaruhi perkembangan libido seksual, fertilitas dan
potensi seksual pria
6. Merangsang pembentukkan darah dan efek anabolic (otot
menjadi lebih kuat pada pria), dan mempengaruhi tingkah laku
(agresif).

2. LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi
menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.
Hormon Luteinizing (LH, juga dikenal sebagai lutropin) adalah
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior . Pada laki-
laki, hormon LH juga telah disebut interstisial sel-stimulating
hormone (ICSH), untuk merangsang sel Leydig produksi testosteron.


7
Fungsi hormon LH
LH sering pula disebut ICSH (Interstitial Cel Stimulating
Hormon). Sebutan ini dipergunakan karena pada hewan jantan fungsi
LH adalah terutama merangsang sel-sel interstitial dalam tetes, dan
pada hewan betina LH kecuali merangsang terbentuknya sel-sel luteum
juga merangsang tumbuhnya sel-sel interstitial pada ovarium betina
Organ reproduksi laki-laki, atau testis, yang terletak di dalam
skrotum. Mereka mengeluarkan androgen yang memiliki testosteron
yang mengatur produksi sperma. Pada laki-laki, ciri-ciri seksual
sekunder adalah suara pendalaman, pengembangan rambut wajah dan
penampilan rambut kemaluan. Ada juga peningkatan kekuatan dan
pembesaran otot.
Kelenjar pituitari juga berkontribusi dengan mengatur hormon
seks melalui folikel stimulating hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH). FSH dan LH memastikan berfungsinya sistem
reproduksi. FSH merangsang pematangan folikel di ovarium ovarium.
Sementara pada laki-laki itu merangsang pematangan tubulus
seminiferus. LH membantu dalam ovulasi pada wanita dan testosteron
menstimulasi produksi dari sel-sel Leydig manusia laki-laki.
Sintesis dan fungsi dari masing-masing hormon reproduksi ini.
Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH), Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Lutheineizing Hormone (LH).
Hipothamalus mengeluarkan GnRH dengan proses sekresinya
setiap 90-120 menit melalui aliran portal hipothalamohipofisial.
Setelah sampai di hipofise anterior, GnRH akan mengikat sel
gonadotrop dan merangsang pengeluaran FSH (Follicle Stimulating
Hormone) dan LH (Lutheinizing Hormone).
Waktu paruh LH kurang lebih 30 menit sedangkan FSH sekitar
3 jam. FSH dan LH berikatan dengan reseptor yang terdapat pada
ovarium dan testis, serta mempengaruhi fungsi gonad dengan berperan
dalam produksi hormon seks steroid dan gametogenesis.
8
Fungsi hormon LH pada laki-laki dan perempuan itu sangat
penting untuk reproduksi:
Pada wanita, pada saat menstruasi, FSH ini inisiat pertumbuhan
folikel, khususnya yang mempengaruhisel-sel granulosa .Dengan
kenaikan estrogen, reseptor LH juga diekspresikan pada folikel yang
jatuh menghasilkan peningkatan jumlah estradiol. Akhirnya pada saat
pematangan folikel, kenaikan estrogen memimpin melalui antarmuka
hipotalamus untuk efek "positif umpan balik", sebuah rilis LH lebih
dari 24 - untuk periode 48-jam. 'Ini' LH surge pemicu ovulasi ,
sehingga tidak hanya melepaskan telur, tetapi juga memulai konversi
sisa folikel menjadi korpus luteum yang, pada gilirannya,
menghasilkan progesteron untuk mempersiapkan endometrium untuk
kemungkinan implantasi . LH diperlukan untuk mempertahankan
fungsi luteal selama dua minggu pertama. Dalam kasus kehamilan ,
fungsi luteal akan lebih lanjut dipelihara oleh tindakan hCG (hormon
sangat mirip dengan LH) dari mendirikan kehamilan baru. LH
mendukung sel teka pada ovarium yang memberikan androgen dan
prekursor hormon untuk produksi estradiol.
Pada pria, LH bertindak atas sel-sel Leydig dari testis dan
bertanggung jawab untuk produksi testosteron , sebuah androgen yang
diberikannya baik aktivitas endokrin dan kegiatan intratesticular pada
spermatogenesis
Pelepasan LH pada kelenjar di bawah otak dikendalikan oleh
pulsa dari gonadotropin-releasing hormone (GnRH) dari hipotalamus .
Mereka pulsa, pada gilirannya, adalah tunduk pada umpan balik
estrogen dari gonad.

3. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan
berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan
spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
9
Follicle stimulating hormone (FSH) adalah hormon yang disintesa
dan disekresikan oleh gonadotropes di kelenjar anterior pituitary. Di
ovarium FSH menstimulasi pertumbuhan Graafian follicles yang
belum matang agar menjadi matang. Bersamaan dengan
perkembangan follicle, melepas inhibin, yang menghentikan produksi
FSH. Pada pria, FSH berkaitan dengan produksi dari androgen-
binding protein oleh sel Sertoli pada testes dan hal ini penting untuk
spermatogenesis. FSH dan LH bekerja secara sinergi pada reproduksi.
Sifat biokimia dan fisika dari FSH telah dipelajari. FSH bersifat
sangat rapuh karena rangkaian asam aminonya mudah putus dan
potensinya menjadi sangat rendah. Setiapa molekul FSH mengandung
endapan asam amino sebanyak 179 buah dan karbohidrat 14%. Asam
amino terbanyak yang ditemukan adalah proline, lysine dan cysteine,
kemudian methionine dan thryptophan. Karbohidrat yang terbanayak
ditemukan adalah heksose, hexosamine dan asam sialate, kemudian
fucose dalamjumlah sedikit. Karbohidrat memegang peranan cukup
penting dalan fungsi FSH.
Karena mengandung asam amino dan karbohidrat maka FSH
termasuk hormone protein atau lebih tepatnya glycol-protein. Berat
molekul seluruhnya adalah 32,000 dan titik isoelektriknya terdapat
pada pH 4,8. FSH larut dalam air, dalam penggunaannya sehari-hari
sebagai obat sebaikya disuntikkan secara intravena. FSH dalam air
cukup tahan lama karena FSH tidak mudah rusak karena perubahan
pH.

Fungsi hormon FSH
Hormone FSH bekerja bersamaan dengan LH. Pada pria, FSH
merangsang sel sertoli yang terdapat dalam buah zakar/testis. Sel
sertoli inilah yang memberikan makanan pada bakal sperma/germ sel
supaya sperma berkembang normal. Sementara LH merangsang sel
leydig untuk menghasilkan hormon testosteron yang berguna bagi
perkembangan seks sekunder, seperti pertumbuhan bulu kemaluan,
10
rambut, kumis, dan lainnya. Selain juga berfungsi untuk mematangkan
sperma.
Menurut partodiarjo (1992), pada tikus yang telah dibuang
hipofisanya FSH dianggap murni merangsang pembesaran testes
karena terjadi perkembangbiakan spermatozoa dalam tubuli
seminiferi, tetapi tidak merangsang produksi testosterone sebab sel-sel
leydig tetap dalam keadaan hipofasektomi dan kelenjar asesori lainnya
tetap kecil.
Hipotalamus mensintesa FSH-RH/LH-RH (suatu hormon) yang
dialirkan ke hipofisa anterior melalui akson dan sistem porta. Oleh
adanya rangsangan FSH-RH/LH-RH ini sel-sel basophil dalam
hipofisa mensintesa FSH dan LH dan selanjutnya merembeskannya
dalam darah. Mekanisme bagaimana FSH-RH/LH-RH dapat
membedakan bahwa pada suatu saat hanya FSH saja yang untuk
sementara dihentikan sintesa serta sekresinya dalam kelompok sel-sel
yang serupa, masih belum diketahui. Hal ini disebabkan oleh kesulitan
cara memisahkan sel yang menghasilkan LH dari sel yang
menghasilkan FSH dan masih belum dapat diuraikannya apakah FSH-
RH/LH-RH itu menjadi 2 hormon .

Mekanisme hormon LH dan FSH
1) Reseptor hormon glikoprotein terdapat pada membran
plasma sel target di gonad.
2) Ditemukan reseptor FSH dan LH yang berbeda.
3) Reseptor LH dan FSH terdapat di dalam membran plasma
sel sel granulosa sel ovarium dan sel Serttoli di Testis.

4. Estrogen
Pada pria, estrogen memiliki fungsi yang tidak diketahui. Namun,
kadar yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual,
menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran payudara, dan kehilangan
rambut tubuh pada beberapa pria.
11
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-
sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang
mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam
cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk
pematangan sperma.

5. Hormon Pertumbuhan (growth hormone)
Sekresi GH dirangsang oleh GH releasing releasing hormone
(GHRH) dari hipotalamus dan hormone (GHRH) dari hipotalamus dan
mungkin GH releasing peptide (GHRP) .
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme
testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan
awal pada spermatogenesis.

6. Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)
GnRH dianggap sebagai neurohormon, hormon yang diproduksi
dalam sel saraf tertentu dan dirilis di terminal saraf nya. Sebuah
wilayah kunci untuk produksi GnRH adalah area preoptic dari
hipotalamus, yang berisi sebagian besar neuron GnRH-mensekresi.
Neuron GnRH berasal dari hidung dan bermigrasi ke otak, dimana
mereka tersebar di seluruh septum medial dan hipotalamus dan
dihubungkan dengan sangat panjang dendrit 1-milimeter-panjang>.
Bundel ini bersama-sama sehingga mereka menerima bersama input
sinaptik, suatu proses yang memungkinkan mereka untuk
menyinkronkan mereka melepaskan GnRH. (Stephen P. Armstrong,
2010)
GnRH adalah 10 asam amino peptida yang berasal dari prekursor
asam amino 92. Hal ini dilepaskan dari hipotalamus GnRH-sintesa
neuron dalam mode berdenyut, dengan tarif sekitar satu pulsa per jam.
GnRH pelepasan dikendalikan oleh neuron 'alat pacu' yang terletak di
hipotalamus anterior mediobasal. berdenyut rilis GnRH transiently
hadir dalam periode neonatal dini, teredam pada anak usia dini dan
12
sudah dimulai pada saat pubertas. Pola reinitiation adalah sedemikian
rupa sehingga awal pubertas GnRH pulsa terjadi terutama pada malam
hari. Kemudian pada masa pubertas dan sesudahnya, jam GnRH pulsa
yang jelas sepanjang hari. Tingkat dan amplitudo pulsa GnRH
berada di bawah panjang-loop kontrol umpan balik negatif dengan
steroid hormon. Release ditingkatkan pada pertengahan siklus pada
wanita oleh estrogen, menyediakan gelombang GnRH yang
mendorong lonjakan gonadotropin (terutama LH) yang menengahi
ovulasi. sekresi GnRH dihambat oleh prolaktin. Hal ini mungkin
bertanggung jawab atas inhibisi ovulasi pada ibu menyusui. Selain itu,
hiperprolaktinemia merupakan penyebab potensial penting
hipogonadotropik hipogonadisme dan ketidaksuburan. pelepasan
GnRH dihambat oleh stres dan olahraga berat, yang dapat
mengakibatkan amenore (C K Leung,2003 ).
Hormon ini dipercaya untuk menginisisasi banyak gambaran
kejadian di atas, adalah suatu protein kecil atau peptida yang dibuat
dalam bagian yang kecil dari otak yang disebut hipotalamus. Hormon
ini dibentuk dari 10 asam amino (membangun blok protein) dan
disebut GnRH. Terdapat kelompok sel (disebut suatu nukleus)di
dalam hipotalamus yang melepaskan pulsasi singkat dari GnRH
sekitar 2 jam. Malahan masuknya GnRH ke dalam sirkulasi umum,
hormon ini dilepas ke pembuluh darah khusus yang berjalan ke dalam
struktur tipis yang disebut tangkai hipofise, yang menghubungkan
hipotlamus dengan kelenjar hipofisis. Pelepasan GnRH secara
pulsatif, seperti yang telah dijelaskan tadi, adalah keadaan reproduksi
normal. Walaupun begitu subjek dari penelitian yang ada (yang selalu
dilakukan pada binatang primata), mekanisme oleh pelepasan GnRH
secara pulsatif adalah secara luas ditekan oleh daerah kritis dari otak
untuk seluruh tahun antara masa kanak-kanak dan pubertas adalah
masih menjadi misteri. Kita dapat menjadi jelas, bagaimanapun juga
gambaran alami cara untuk mempertahankan spesies kita dan menjadi
13
matang secara reproduksi pada suatu waktu ketika otak kita dalam
keadaan istirahat tubuh tidak siap untuk mengatasinya.

Fungsi hormon GnRH
Pengaruh utama GnRH adalah untuk merangsang pelepasan LH
dan FSH. Hal ini dirilis pada eminensia median dan diangkut melalui
sirkulasi portal ke anterior pituitari, dengan bertindak melalui
reseptor-protein G-digabungkan,melibatkan aktivasi C fosfolipase dan
produksi diasilgliserol dan IP3, untuk merangsang pelepasan
gonadotropin dan sintesis. GnRH memberikan sebuah efek self-
priming pada gonadotropin, sehingga pelepasan gonadotropin
ditingkatkan berikut aplikasi terlebih dahulu dari GnRH. Efek ini
ditambah dengan estradiol, berkontribusi positif Komentar pengaruh
E2 di pertengahan siklus.(C K Leung,2003 )
Untuk menekan sekresi gonadotropin (misalnya pubertas cepat
matang, neoplasias hormon-dependent, endometriosis) Administrasi
kronis dari agonis GnRH long-acting akan menekan sekresi
gonadotropin. Setidaknya dua minggu pengobatan yang diperlukan
untuk penghambatan dasarnya lengkap sekresi gonadotropin, untuk
menangkap pubertas dewasa sebelum waktunya gonadotropin-
tergantung pada anak-anak, untuk memberikan pengebirian sebuah
'kimia' untuk pengobatan kanker tergantung hormon (androgen-
dependent kanker prostat pada pria, estrogen-tergantung kanker
payudara pada wanita), serta hormon lain yang tergantung gangguan
(misalnya endometriosis, fibroid uterus, sindrom ovarium
polikistik)(C K Leung,2003 ).

Mekanisme kerja hormon
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus
diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating
hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan
14
memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan
menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
Mekanisme kerja hormon tropik adenohipofisis misalnya hormon
Gonadotropin (hormon kelamin) merupakan mekanisme kerja hormon
pada taraf selular tergantung jenis hormonnya, mengikuti salah satu
mekanisme berikut: Hormon berinteraksi dengan reseptornya
mengakibatkan perangsangan atau penghambatan mengubah
kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP ,selanjutnya siklik AMP
berfungsi sebagai mediator intrasel untuk hormon tersebut dan seluruh
sistem ini berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek
spesifik suatu hormon dapat terjadi. Siklik AMP mempengaruhi
berbagai proses dalam sel,dan efek akhirnya bergantung dari kapasitas
serta fungsi dari sel tersebut.siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim-
enzim protein kinase yang terlibat dalam proses fosforilasi pada
sintesis protein dalam sel.siklik AMP mempengaruhi kecepatan proses
ini.metabolisme siklik AMP menjadi 5,AMP dikatalisis oleh enzim
fosfodiesterase yang spesifik.dengan demikian zat-zat yang
menghambat enzim fosfodiesterase dapat menyebabkan timbulnya
efek mirip hormon.

2.3 Akibat kekurangan hormon testosteron
Rendahnya kadar hormon ini menyebabkan seseorang mengalami
kelelahan kronis,gangguan ereksi,depresi,dan postur tubuh yang kurang
tegap maupun berkurangnya kemampuan atletik.
Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat
menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat
meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita. Namun, kadar
testosteron tidak begitu mempengaruhi daya tarik dan gairah seks saat
mereka berada pada batas rata-rata. Gairah seks cenderung dipengaruhi
oleh perangsang dari luar (gambar, suara, sentuhan) daripada oleh variasi
hormon seks, kecuali dalam beberapa kasus langka. Pada pria, terlalu
sedikit testosteron dapat menyebabkan sulit mendapat atau menjaga ereksi,
15
namun tidak jelas apakah kekurangan testosteron mempengaruhi fungsi
seksual wanita selain menurunkan gairah.
Setelah sekitar usia 40, kadar testosteron mulai menurun sekitar
satu persen per tahun. Penurunan ini pada awalnya hampir tidak terlihat.
Tapi seiring tahun-tahun berlalu, Anda akan mulai mendapat ekstra
beberapa kilo yang tidak diinginkan, mengalami kehilangan otot, dan pada
usia 60 bahkan ada risiko impotensi dan penyakit tulang rapuh
(osteoporosis). Pada pria yang lebih muda kadar testosteron rendah dapat
disebabkan oleh masalah kesehatan mendasar seperti kerusakan testis,
gangguan kelenjar hipofisis atau bahkan dari efek samping obat resep

2.4 Gangguan pada sistem reproduksi pria
a) Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan
oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan
testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan
tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan
dengan terapi hormon.
b) Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk
turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal
tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human
chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum
turun juga, dilakukan pembedahan.
c) Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada
penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering
menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma
urealyticum atau virus herpes.
d) Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa
bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
e) Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran
reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli
dan Chlamydia.
16
f) Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus
parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan
infertilitas.

2.1.1 Hormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanita yaitu sebagai berikut:
1. Estrogen
Estrogen adalah hormon seks yang umumnya diproduksi oleh rahim wanita
yang merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya
payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder.
Estrogen juga mengatur siklus menstruasi.
Pada kebanyakan wanita, hormon indung telur tidak memainkan peran yang
penting dalam gairah seks. Dalam sebuah penelitian pada wanita dibawah usia 40
tahun, 90% melaporkan tidak adanya perubahan dalam nafsu seks atau fungsi
setelah hormon seks diturunkan karena pengangkatan kedua rahim.
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tetapi yang
paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk
pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan
payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus
menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan
kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2. Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar
progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai
plasenta dapat membentuk hormon HCG.
3. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH
akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila
kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke
hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
17
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh
hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari
folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini
akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

2.2.2 Hormon yang mempengaruhi siklus menstruasi
Hormon yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis
merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur).
Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat
perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang
menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen.
Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan
hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di
bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis.
Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap
hipotalamus.
Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan
menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen.
Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium.
18
Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi
ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi
korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones,
suatu hormon gonadotropik).
Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus
luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan
progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan,
dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila
terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut
dipertahankan.




















19


BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang
mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon
seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin
langsung ke dalam aliran darah yang secara sebagian bertanggungjawab dalam
menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ seks yang normal
dan juga memulai pubertas dan kemudian memainkan peran dalam pengaturan
perilaku seksual.
Macam-macam hormon reproduksi pria : Testoteron, LH (Luteinizing
Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), Estrogen, Hormon
Pertumbuhan. Macam-macam hormon reproduksi wanita : Estrogen,
Progesterone, Gonadotropin Releasing Hormone, FSH (folikel stimulating
hormone) dan LH (luteinizing Hormone).
Sistem hormonal dapat mempengaruhi siklus menstruasi: FSH-RH (follicle
stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan FSH, LH-RH (luteinizing hormone releasing
hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis
mengeluarkan LH, PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat
hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin.
Siklus menstruasi terbagi menjadi 3 fase, yaitu : Fase Folikuler, Fase
Ovulatoir, Fase Luteal

1.2 Saran (sesuaikan manfaat)
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai tambahan informasi bagi mahasiswa mengenai Menstruasi serta
pencegahanya
20
2. Bagi Institusi
Sebagai acuan wawasan pengetahuan dalam praktek pengajaran

Anda mungkin juga menyukai