Anda di halaman 1dari 10

Metode Penambangan

15.40 Dunia Pertambangan No comments


Secara garis besar metode penambangan dikelompokkan menjadi 3, yaitu
1. !ambang terbuka "sur#ace mining$ adala% metode penambangan yang segala
kegiatan atau akti&itas penambangannya dilakukan di atas atau relati# dekat dengan
permukaan bumi, dan tempat kerjanya ber%ubungan langsung dengan udara luar.
'. !ambang dalam(tambang ba)a% tana% "underground mining$ adala% metode
penambangan yang segala kegiatan atau akti&itas penambangannya dilakukan di
ba)a% permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung ber%ubungan dengan
udara luar.
3. !ambang ba)a% air "under)ater mining$ adala% metode penambangan yang
kegiatan penggaliannya dilakukan di ba)a% permukaan air atau endapan mineral
ber%arganya terletak diba)a% permukaan air.
Tambahan

4. !ambang Ditempat "*nsitu +ining or No&el +ining$.
Pemili%an metode penambangan dilakukan berdasarkan pada keuntungan terbesar yang akan
diperole%, bukan berdasarkan letak dangkal atau dalamnya suatu endapan, serta mempunyai
perole%an tambang "mining reco&ery$ yang paling baik.
Dari 4 kelompok besar metode penambang tersebut menurut ,artman, 1-./ dibagi0bagi
menjadi metode0metode penambangan yang lebi% spesi#ik seperti pada !abel 3.1 berikut.
Tabel 3.1. Klasifikasi Metode Penambangan, (Hartman, 1987)
SST!M K!"#S M!T$%! &#H#' (#"#'
Konvensional
Tambang
Terb)ka
+ekanis 12uaeous 3pen pit mining4
5uarrying4
3pencast mining4
1uger mining
,ydraulicking4
Dregding 4
+etal, non0metal Non0
metal
6atubara, non0metal
6atubara, metal, non0
metal
+etal, non0metal
+etal, non0metal
Tambang &a*a+
Tana+
S)a0sangga "Sel#0
supported$
7oom 8 Pillar
mining4 Stope 8
Pillar mining4
9nderground
glory%ole
:op%ering
S%rinkage stoping
Suble&el stoping 4
6atubara, non0metal
+etal, non0metal
+etal, non0metal
+etal, non0metal
+etal, non0metal
+etal, non0metal
6erpenyangga
buatan "Supported$
;ut 8 <ill stoping 4
Stull stoping
S2uare set stoping
+etal +etal
+etal
1mbrukan ";a&ing$ =ong)all mining 4 6atubara, non metal
Suble&el ca&ing
6lock ca&ing 4
+etal
+etal
Inkonvesional
'o,el
Penggalian cepat
1utomasi, 7obotik
:asi#ikasi ba)a%
tana%
7etorting ba)a%
tana%
!ambang samudera
!ambang nuklir
!ambang luar bumi
6atuan keras Semua
6atubara, batuan lunak
,idrokarbon
+etal
Non0batubara
+etal, non0metal
Pemili%an +etode Penambangan Dalam kegiatan penambangan, aturan utamanya adala%
memili% suatu metoda penambangan yang paling sesuai dengan karakteristik unik "alam,
geologi, lingkungan dan sebagainya$ dari endapan mineral yang ditambang di dalam batas
keamanan, teknologi dan ekonomi, untuk mencapai ongkos yang renda% dan keuntungan
yang maksimum. <aktor0#aktor yang mempengaru%i pemili%an tersebut adala%
1. >arakteristik spasial dari endapan
<actor0#aktor ini merupakan #aktor penting yang dominan karena umumnya sangat
menentukan dalam pemili%an metode penambangan antara tambang terbuka dengan tambang
ba)a% tana%, penentuan tingkat produksi, metode penanganan material, dan bentuk tambang
dalam badan biji%. <actor0#aktor tersebut meliputi
1. 9kuran "dimensi, terutama tinggi dan tebal$
'. 6entuk "tabular, lenticular, massi&e, irregular$
3. 3rientasi "dip(inklinasi$
4. >edalaman "rata0rata dan nilai ekstrem, yang akan berimbas pada stripping ratio$
1. >ondisi geologi dan %idrogeologi
>arakteristik geologi, baik dari badan biji% maupun batuan samping, akan mempengaru%i
pemili%an metode penambangan, terutama dalam pemili%an antara metode selekti# dan
nonselekti# serta pemili%an system penyanggaan pada system penambangan ba)a% tana%.
,idrologi berdampak pada kebutu%an akan penyaliran dan pemompaan, sedangkan aspek
mineralogy akan menentukan syarat0syarat pengola%an.
1. +ineralogi dan petrologi "Sul#ida &s 3ksida$,
'. >omposisi kimia
3. Struktur endapan "lipatan, sesar, ketidakmenerusan, intrusi$
4. 6idang lema%, "kekar, reka%an$
5. >eseragaman, alterasi, erosi "?ona dan daera% pembatas$
1. 1ir tana% dan %idrologi "kemunculan, debit aliran dan muka air$
1. Si#at0si#at geoteknik "mekanika tana% dan mekanika batuan$ untuk biji% dan batuan
sekelilingnya. ,al0%al ini akan mempengaru%i pemili%an peralatan pada system
penambangan terbuka dan pemili%an klas metode dalam system tambang ba)a% tana%
"s)asangga, berpenyangga atau ambrukan$
1. Si#at0si#at #isik yang lain "bobot isi, voids, porositas, permeabilitas, lengas$
'. Si#at elastik "kekuatan, modulus elastik, nisba%, dan lain0lain$
3. Perilaku elastik atau &isko elastik "flow, creep$
4. >eadaan tegangan "tegangan a)al, induksi$
5. >onsolidasi, kompaksi dan kompeten "kemampuan bukaan pada kondisi tanpa
penyangga$
1. >onsiderasi ekonomi
<aktor0#aktor ini akan mempengaru%i %asil, in&estasi, aliran kas, masa pengembalian dan
keuntungan. <aktor ini meliputi
1. ;adangan "tonase dan kadar$,
'. Produksi,
3. 9mur tambang,
4. Produkti&itas,
5. Perbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang cocok
@. <aktor teknologi
>ondisi paling cocok antara kondisi alamia% endapan dan metode penambangan adala% yang
paling diinginkan. Sedangkan metode yang tidak cocok mungkin tidak banyak pengaru%nya
pada saat penambangan, tetapi kemungkinan akan mempengaru%i pada kegiatan pendukung
tambang(terusannya "pengola%an, peleburan, dll$. Aang termasuk dalam #aktor teknologi
adala%
1. Perole%an tambang, Dilusi "jumla% )aste yang di%asilkan dengan biji%$,
'. >e0#leksibilitas0an metode dengan peruba%an kondisi,
3. Selekti#itas metode untuk memisa%kan biji% dan )aste,
4. >onsentrasi atau dispersi pekerjaan,
5. +odal, pekerja dan intensitas mekanisasi
1. <aktor lingkungan
<actor lingkungan yang dimaksud tidak %anya berupa lingkungan #isik saja, tetapi juga
meliputi lingkungan social0politik0ekonomi. Aang termasuk dalam #aktor lingkungan adala%
Prosedur pemilihan metoda penambangan secara ringkas dapat ditunjukkan oleh Gambar
3.1.
:ambar 3.1. Prosedur pemili%an metode penambangan
+etode dan prinsip penambangan yang tela% dijelaskan sebelumnya melibatkan masala%0
masala% geomekanika dan operasional. Pengelola industri %arus bisa memili% metode
panambangan yang paling tepat untuk cebakan biji% tertentu. Selain karakteristik badan biji%
yang mempengaru%i pemili%an metode panambangan, karakteristik operasional k%usus untuk
setiap metode penambangan secara langsung juga ikut mempengaru%i pemili%an metode
penambangan.
>arekteristik operasional tersebut meliputi
a. Skala penambangan
b. =aju produksi
c. Selekti&itas
d. Persyaratan pekerja
e. >elu)esan ekstraksi
>eputusan terak%ir dalam pemili%an metode penambangan akan mere#leksikan si#at0si#at
mekanik dari badan biji% dan lingkungannya serta %al0%al teknik praktis lain. +isalnya, non0
selecti&e met%od seperti block ca&ing tidak akan diterapkan pada cebakan biji% dimana
selecti&e reco&ery diperlukan, )alaupun cebakan tersebut sangat sesuai untuk ditambang
dengan metode block ca&ing.
>adang0kadang muncul permasala%an ba%)a pemili%an metode penambangan dapat
menimbulkan beberapa kesulitan teknis. >esulitan yang timbul adala% bagaimana
menggabungkan bebarapa #aktor yang berpengaru% agar bisa memutuskan metode
penambangan yang sesuai untuk suatu cebakan biji%. 6erdasarkan perkembangan #iloso#i dan
sejara% ilmu pertambangan, metode penambangan dikembangkan untuk dapat mengakomodir
dan mengeksploitasi beberapa kondisi penambangan. Prosedur paling baik yang dapat
dikembangkan dalam pemili%an metode penambangan adala% dengan melibatkan logika
berpikir suatu sistem komputer.
Pemili%an metode panambangan sulit diterapkan bila ber%adapan dengan badan biji% besar
yang %arus ditambang dengan dua metode panambangan yang berbeda, misalnya block
ca&ing dan open stoping. 6lock ca&ing akan menjadi metode yang lebi% disukai karena
jumla% tenaga kerja yang sedikit, biaya per tonne yang renda% dan keuntungan0keuntungan
teknis lainnya. Prasyarat utama yang %arus dipenu%i adala% ba%)a ambrukan dapat diinisiasi
pada badan biji% dan merambat dengan kecepatan konstan melalui badan biji% sebagai broken
ore. >apan ambrukan dapat diterapkan pada suatu badan biji% B Ca)abannya bukan %al yang
seder%ana. Solusi praktis untuk menja)ab pertanyaan ini "mengerti tentang mekanisme
ambrukan$ dapat ditemukan pada klasi#ikasi geomekanik yang dimodi#ikasi berdasarkan
kondisi massa batuan di daera% penambangan.
!ujuan utama dalam pemili%an suatu metode untuk menambang suatu endapan mineral
adala% dalam rangka merancang suatu sistem eksploitasi yang paling sesuai dengan kondisi
sebenarnya. Dalam %al ini pengalaman berperan utama dalam pengambilan keputusan, yang
memerlukan banyak pertimbangan berdasarkan e&aluasi rekayasa. D&aluasi tersebut
dilakukan dalam tiga ta%ap seperti pada :ambar 3.1, yaitu studi
konseptual, studi rekayasa, dan studi rancangan rinci. ,asilnya iala% sebua% laporan rekayasa
#inal. ;onto% pedoman untuk penentuan metode penambangan terbuka berdasarkan kekuatan
biji% dan batuan di sekitarnya serta geometri cadangan menurut ,artman "1-./$ dapat dili%at
pada !abel 3.'.
7esume dari tabel tersebut adala%
1. !ambang terbuka umumnya lebi% serba guna, terutama berkaitan dengan kekuatan
biji% dan batuan samping, dip endapan, dan kadar biji%, tetapi sangat bergantung
dengan bentuk dan ukuran endapan, keseragaman kadar dan kedalaman "keduanya
mutlak dan bergantung pada nisba% kupas(stripping ratio$
'. Penerapan ideal pada endapan yang besar, perlapisan datar "atau massi#$ dengan
sebaran secara mendatar luas dan tebal dan keterdapatannya dekat permukaan.
3. >urang cocok untuk endapan yang kecil, tipis, kadar tidak merata, kemiringan besar
dan posisinya dalam.
4. Penambangan dengan ekstraksi mekanis lebi% kon&ensional, banyak diterapkan,
muda% dalam pelaksanaannya dan #leksibel dalam peruba%an metode penambangan.
5. Penambangan dengan ekstraksi a2ueous lebi% mura% dan cocok untuk diterapkan pada
endapan kecil dengan kadar yang ber&ariasi, tetapi sangat terbatas penerapannya pada
endapan yang rentan ter%adap ter%adap air dan jika pemenu%an kebutu%an air
memerlukan biaya yang ma%al.
Sedangkan conto% pedoman untuk penentuan metode penambangan ba)a% tana% berdasarkan
kekuatan biji% dan batuan di sekitarnya serta geometri cadangan menurut ,artman "1-./$
dapat dili%at pada !abel 3.'.
Tabel 3.-. Pemili+an Metode Penambangan Terb)ka &erdasarkan Kek)atan &i.i+ %an
&at)an Serta (eometri /adangan
konseptual, studi rekayasa, dan studi rancangan rinci. ,asilnya iala% sebua% laporan rekayasa
#inal.
;onto% pedoman untuk penentuan metode penambangan terbuka berdasarkan kekuatan biji%
dan batuan di sekitarnya serta geometri cadangan menurut ,artman "1-./$ dapat dili%at pada
!abel 3.'.
7esume dari tabel tersebut adala%
1. !ambang terbuka umumnya lebi% serba guna, terutama berkaitan dengan kekuatan
biji% dan batuan samping, dip endapan, dan kadar biji%, tetapi sangat bergantung
dengan bentuk dan ukuran endapan, keseragaman kadar dan kedalaman "keduanya
mutlak dan bergantung pada nisba% kupas(stripping ratio$
'. Penerapan ideal pada endapan yang besar, perlapisan datar "atau massi#$ dengan
sebaran secara mendatar luas dan tebal dan keterdapatannya dekat permukaan.
3. >urang cocok untuk endapan yang kecil, tipis, kadar tidak merata, kemiringan besar
dan posisinya dalam.
4. Penambangan dengan ekstraksi mekanis lebi% kon&ensional, banyak diterapkan,
muda% dalam pelaksanaannya dan #leksibel dalam peruba%an metode penambangan.
5. Penambangan dengan ekstraksi a2ueous lebi% mura% dan cocok untuk diterapkan pada
endapan kecil dengan kadar yang ber&ariasi, tetapi sangat terbatas penerapannya pada
endapan yang rentan ter%adap ter%adap air dan jika pemenu%an kebutu%an air
memerlukan biaya yang ma%al.
Sedangkan conto% pedoman untuk penentuan metode penambangan ba)a% tana% berdasarkan
kekuatan biji% dan batuan di sekitarnya serta geometri cadangan menurut ,artman "1-./$
dapat dili%at pada !abel 3.3.
p n ( r bisa memutuskan metode penambangan yang sesuai untuk suatu cebakan
biji%. 6erdasarkan perkembangan #iloso#i dan sejara% ilmu pertambangan, metode
penambangan dikembangkan untuk dapat mengakomodir dan mengeksploitasi beberapa
kondisi penambangan. Prosedur paling baik yang dapat dikembangkan dalam pemili%an
metode penambangan adala% dengan melibatkan logika berpikir suatu sistem
komputer.Pemili%an metode panambangan sulit diterapkan bila ber%adapan dengan badan
biji% besar yang %arus ditambang dengan dua metode panambangan yang berbeda, misalnya
block ca&ing dan open stoping. 6lock ca&ing akan menjadi metode yang lebi% disukai karena
jumla% tenaga kerja yang sedikit, biaya per tonne yang renda% dan keuntungan0keuntungan
teknis lainnya. Prasyarat utama yang %arus dipenu%i adala% ba%)a ambrukan dapat diinisiasi
pada badan biji% dan merambat dengan kecepatan konstan melalui badan biji% sebagai broken
ore. >apan ambrukan dapat diterapkan pada suatu badan biji% B Ca)abannya bukan %al yang
seder%ana. Solusi praktis untuk menja)ab pertanyaan ini "mengerti tentang mekanisme
ambrukan$ dapat ditemukan pada klasi#ikasi geomekanik yang dimodi#ikasi berdasarkan
kondisi massa batuan di daera% penambangan.
!ujuan utama dalam pemili%an suatu metode untuk menambang suatu endapan mineral
adala% dalam rangka merancang suatu sistem eksploitasi yang paling sesuai dengan kondisi
sebenarnya. Dalam %al ini pengalaman berperan utama dalam pengambilan keputusan, yang
memerlukan banyak pertimbangan berdasarkan e&aluasi rekayasa. D&aluasi tersebut
dilakukan dalam tiga ta%ap seperti pada :ambar 3.1, yaitu studi

Tabel 3.-. Pemili+an Metode Penambangan Terb)ka &erdasarkan Kek)atan &i.i+ %an
&at)an Serta (eometri /adangan
>ekuatan biji%
dan batuan
Klasifikasi sistem
0enambangan
(eometri
1adangan
Metode
Penambangan
6iji% kuat sampai
moderat
!abular, datar, tipis,
ukuran besar
7oom 8 Pillar
S)a E SanggaSel# E
Supported
!abular, datar,
tebal,ukuran besar
Stope 8 Pillar
6atuan kompeten
"tidak runtu% meski
tidak disangga$
!abular, miring,
tipis,ukuran
sembarang
S%rinkage Stoping
!abular, miring,
tebalukuran besar
Sub0le&el Stoping
6iji% +oderat
sampai lema%
6entuk tak teratur,
miring, tipis, ukuran
sembarang
;ut 8 <ill Stoping
Penyangga
buatan1rti#ically
supported
!abular, miring,
tipis, ukuran kecil
Stull Stoping
6atuan *nkompeten
"runtu% jika tidak
disangga$
6entuk, kemiringan
ukuran sembarang,
tebal
S2uare Set Stoping
6iji% +oderat
sampai lema%
!abular, datar, tipis,
ukuran besar
=ong)all
1mbrukan;a&ing !abular atau masi#,
miring,
Sub0le&el ca&ing
6atuan ca&able "dapat
ambruk$
+asi#, miring, tebal,
ukuran besar
6lock ;a&ing
!idak terlepas dari pedoman di atas, terdapat pedoman umum dalam menentukan apaka%
akan menggunakan tambang ba)a% tana% atau tambang terbuka. +etode tambang ba)a%
tana% diterapkan jika kedalaman endapan, dan atau nisba% pengupasan "stripping ratio$
o&erburden ter%adap biji% "atau batubara atau mineral ber%arga lainnnya$ menjadi sangat
besar untuk ditambang dengan metode tambang terbuka.
+etode penambangan yang biasa diterapkan didasarkan pada cara penyanggaan "li%at pada
:ambar 3.'$. Pada gambar ini ditunjukkan bagaimana peruba%an pada perpinda%an dan
strain energy di daera% near #ield.
=aubsc%er "1-//$ melakukan penelitian tentang %ubungan antara si#at geomekanik batuan
dengan kemuda%an ca&ing atau stoping. Pola pengklasi#ikasian yang disusun ole% =aubsc%er
menampilkan %asil korelasi antara kinerja metode penambangan dengan kondisi massa
batuan di dalam serta di sekitar badan biji% asbestos dan emas di Fimbab)e. Pola =aubsc%er
merupakan pengembangan asli dari teknik klasi#ikasi geomekanik lainnya. Penerapan pola
=aubsc%er dalam pemili%an metode panambangan dan aspek0aspek lain dalam perencanaan
dan perancangan tambang tela% dijabarkan ole% =aubsc%er "1-.1$ seperti ditunjukkan pada
!abel 303.
>lasi#ikasi =aubsc%er memberikan perkiraan kuantitati# atau indeks si#at massa batuan
"angka dalam inter&al 00100$ yang digunakan untuk menentukan urutan kelas "105$. Setiap
kelas berada pada inter&al indeks '0. >elas 1 massa batuan diartikan kondisi insitu material
dengan kekuatan tinggi, #rekuensi kekar yang kecil, kuat gesar kekar yang tinggi, dan tekanan
air yang renda%. 6erdasarkan uraian ringkas tentang mekanisme ambrukan yang diberikan
pada bagian a)al, jelas ba%)a massa batuan dengan urutan kelas yang tinggi tersusun ole%
kekar yang banyak dan bersi#at getas, akan sangat sesuai bila dilakukan ambrukan.
Penyelidikan =aubsc%er dapat menerangkan %ubungan langsung antara nomer kelas dengan
#aktor kinerja, misalnya kecenderungan massa batuan untuk mena%an ambrukan "seperti
ca&ability$, ukuran butiran biji%, keperluan secondary blasting pada dra)point "yang
mempunyai %ubungan terbalik dengan #ragmentasi alami$ dan kebutu%an dimensi undercut
untuk menginisiasi ambrukan. Parameter terak%ir dijelaskan sebagai jari0jari %idraulik
eki&alen, misalnya perbandingan luas undercut ter%adap keliling undercut untuk meng%itung
geometri penggalian.
*nterpretasi data pada !abel 304 menunjukkan ba%)a untuk kelas geomekanik 305 lebi% baik
menerapkan metode penambangan ambrukan. 9ntuk kelas 1 dan ', metode penambangan
open stope akan lebi% baik diterapkan. Sebagai tamba%an, !abel 301 tidak selamanya %arus
dijadikan patokan, karena dapat juga memper%itungkan kondisi lainnya. +isalnya untuk
kelas geomekanik ***03, penerapan ambrukan dapat dilakukan dengan memper%itungan
orientasi kekar dan pengaru%nya ter%adap ambrukan. >endorski "1-/.$ menyebutkan perlu
adanya critical #actor dalam mengaplikasikan ambrukan pada badan biji% bila terdapat kekar
sub0%orisontal.
*n#ormasi pada !abel 304 untuk ukuran undercut akan sangat berguna dalam memperkirakan
tata latak ambrukan. +isalnya untuk panel ambrukan dengan penggalian undercut
segiempat, dan kelas massa batuan 4, rata0rata jari0jari eki&alen yang disarankan adala% 14 m
dengan dimensi undercut 5@ m. Per%itungan dimensi undercut %arus dilengkapi dengan
analisis detail kondisi spesi#ik massa batuan, misalnya kondisi tegangan insitu dan kekuatan
massa batuan. 6agaimanapun bagusnya klasi#ikasi geomekanik tersebut, %al tersebut
diperole% berdasarkan pengalaman, se%ingga masi% diperbole%kan keputusan0keputusan lain
dalam aplikasinya.
Tabel 323. 4n.)k ker.a ambr)kan )nt)k berbagai kelas geomekanik dari massa bat)an
("a)bs1+er, 1981).
>elas
geomekanik
1 ' 3 4 5
/a,abilit5 !idak terjadi 6uruk Sedang 6aik Sangat baik
9kuran #ragmen 0 6esar Sedang >ecil Sangat kecil
Secondary
blasting
0 !inggi +edium >ecil sangat kecil
Dimensi undercut
"m$4
0 30 30 E '0 '0 E . .
* Jari-jari hidraulik ekivalen
3.3. TAMBAN T!"B#$A ATA# TAMBAN BA%A& TANA&
'perasi pena()angan (eliputi * pe()oran dan peledakan +ang dilakukan untuk (e(ecah
)atuan, pe(uatan dan pengangkutan, atau dapat juga dita()ahkan proses pere(ukan )ijih
untuk (enghasilkan ukuran +ang sesuai. 'perasi terse)ut dapat diterapkan pada ta()ang
)awah tanah, open pit, atau pena()angan di laut. 'perasi +ang sa(a juga dilakukan pada
)er)agai pekerjaan konstruksi, (isaln+a pe()uatan jalan, -.TA, dll. /e)elu( sa(pai pada
analisis ekono(i +ang sangat (e(pengaruhi pe(ilihan ta()ang )awah tanah atau open pit
dan pada kondisi )agai(ana harus dilakukan peru)ahan dari open pit ke ta()ang )awah
tanah atau se)alikn+a, sangat (enarik )ila diperti()angkan )e)erapa faktor-faktor u(u(.
3.3.0. Ta()ang Ter)uka vs Ta()ang Bawah Tanah
3.3.0.0. -roduksi
Ta)el 3-1 (enunjukkan ju(lah (aterial +ang ditangani pada pena()angan open pit dan
ta()ang )awah tanah di tahun 0233. 4i dunia )arat, industri perta()angan dapat
(enangani (aterial se)an+ak 3 (il+ar ton )ijih5 tahun.
Metode pena()angan )ervariasi sesuai dengan jenis loga(n+a. Bijih )esi dan te()aga
le)ih sering dita()ang dengan (etode open pit. #ntuk e(as, nikel, ti()al, dan seng le)ih
sering dita()ang dengan (etode )awah tanah.
Ta)el 3-1. Ju(lah (aterial +ang dipindahkan sela(a pena()angan dan pekerjaan
konstruksi tahun 0233 67o((ittee for Mineral -olic+, 02389
10
6
m
3

Penambangan
Terbuka
!a"ah tanah
1##0
6$0
%1
1&
Pekerjaan konstruksi
Terbuka
!a"ah tanah
1%#0
130
3'
3
3&#0 100
Ju(lah pena()angan )ijih dengan open pit )ervariasi untuk setiap negara. 4i #/A sekitar
81: pena()angan )ijih loga( dilakukan (elalui open pit tetapi untuk negara /wedia han+a
3;:.
Ta)el 3-< (e(perlihatkan ju(lah pena()angan open pit dan )awah tanah di dunia )arat
+ang (enghasilkan 01;.;;; ton )ijih5 tahun 6tidak ter(asuk ta()ang )atu)ara9. Ta)el 3-1
dapat (ewakili 2;: produksi ta()ang di seluruh )elahan dunia +ang (eningkat dari 0.2;;
juta sa(pai 3-1;; juta ton per tahun sela(a periode 02<8-0233.
Ta)el 3-< (enunjukkan )ahwa produksi ta()ang (eningkat )ukan karena peningkatan
ju(lah industri perta()angan, tetapi le)ih dikarenakan perluasan daerah pena()angan.
Ju(lah industri perta()angan )esar (eningkat, dan sela(a periode waktu +ang sa(a,
ju(lah ta()ang kecil dan (ediu( (eningkat dengan konstan atau se)alikn+a (enurun
(enjadi se(akin kecil.
3.3.1.'. Perkembangan Produksi
Perkembangan teknis yang cepat selama beberapa dekade terak%ir meng%asilkan peningkatan
produkti&itas yang tinggi. Produkti&itas menunjukkan peningkatan yang lebi% besar pada
tambang0tambang besar dibandingkan tambang0tambang kecil serta lebi% tinggi diperole%
dari tambang terbuka daripada tambang ba)a% tana%. Pada tambang terbuka %anya terdapat
sedikit pembatasan untuk bisa mempergunakan mesin0mesin dengan kapasitas yang besar,
berbeda dengan tambang ba)a% tana% yang dibatasi ole% ruang kerja yang sempit.
Pada studi perbandingan antara tambang terbuka di 9S1 dengan tambang ba)a% tana% di
S)edia yang tela% dilakukan beberapa memperli%atkan ba%)a produksi tambang terbuka per
tambang secara berkala lebi% menunjukkan peningkatan dibandingkan tambang ba)a% tana%,
tetapi prosentase peningkatan lebi% besar terjadi pada tambang ba)a% tana%. Sejak a)al abad
mase%i, untuk tambang terbuka produkti&itas meningkat sebanyak '50G dan untuk tambang
ba)a% tana% 350G, dan produkti&itas mulai meningkat ak%ir0ak%ir ini pada tambang ba)a%
tana% besar dibandingkan tambang ba)a% tana% kecil.

Anda mungkin juga menyukai