Anda di halaman 1dari 4

ARTI PENTING HUKUM DALAM ASPEK FISIK DAN EKSISTENSIAL MANUSIA

Aspek kehidupan bermasyarakat :


1. Aspek fisik
2. Aspek eksistensial

Hart
Minimum content of natural law merupakan prinsip-prinsip tingkah laku yang
mempunyai dasar kebenaran elementer mengenai kemanusiaan, lingkungan, dan
tujuannya.
Minimum content of natural law menjadi alasan manusia untuk menaati aturan guna
melanjutkan kehidupan bermasyarakat dan menjadi alasan untuk berkerja sama.
Hal yang diungkapkan dalam minimum content of natural law
1. Human vulnerability (manusia sebagai makhluk rentan)
2. Approximate equality yaitu keadaan yang hampir sama antara satu manusia
dengan manusia lainnya.
3. Limited altruism atau altruisme terbatas. Manusia adalah makhluk yang berada
pada dua kutub ekstrem yang memungkinkan adanya pengekangan.
4. Limited resource atau terbatasnya sumber daya.
5. Limited understanding an strength of will atau terbatasnya pemahaman dan
daya kemampuan.
Motivasi menaati peraturan :
1. Perhitungan cermat yaitu dengan melakukan pengorbanan mereka akan mendapat
keuntungan
2. Menaati peraturan karena akan mendatangkan peraturan
3. Aturan memang harus ditaati.
Motivasi menaati peraturan pada setiap anggota masyarakat tidaklah sama.
Sanksi bukan merupakan motivasi yang sebenarnya untuk taat kepada aturan.
Sanksi sebagai jaminan bahwa mereka yang secara sukarela taat kepada aturan tidak
dikorbankan oleh mereka yang tidak menaatinya.

2 macam aturan menurut Hart :
a. Primary rules yaitu aturan-aturan yang memberikan hak dan membebankan
kewajiban kepada anggota-anggota masyarakat.
b. Secondary rules yaitu aturan-aturan yang menetapkan bagaimana dan poleh
siapa primary rules dibuat, dinyatakan berlaku, diubah, dan dinyatakan tidak
berlaku.
Aspek internal hukum adalah a significant number of citizens regard the laws as a
duty authorized and do not regard the governing power as usurped.
3 karekteristik hukum dan sistem hukum menurut Hart:
1. Validity : sesuai dengan prosedur sistem pembuatan dan perubahan aturan hukum
2. Efficacy : jika semua aturan hukum ditaati secara umum
3. Acceptance : masyarakat menerima aturan sebagai aturan yang valid

Lon F. Fuller
Hukum merupakan metode etis untuk menciptakan dan menjamin hubungan sosial.
Aturan hukum bersifat ekspresif yaitu setiap aturan berisi tujuan untuk merealisasikan
nilai nilai hukum
Sistem hukum merupakan suatu aturan yang kompleks yang dirancang untuk
menyelamatkan manusia dari situasi yang tidak menentu dan membawa manusia
masuk dengan selamat ke jalan menuju aktivitas yang menuh maksud dan kreatif.
Manusia tidak bisa dipaksa untuk hidup berdasar nalar dan nilai.
Pedoman kehidupan sosial :
Morality of aspirasion
Morality of duty

Suatu aturan dikatakan sebagai hukum atau bukan ditentukan dari isi aturan itu yaitu
adakah aturan itu memancarkan prinsip moral atau tidak.

EKSISTENSI SANKSI
Hart
Sanksi atau paksaan merupakan pembeda anatar norma hukum dan norma-norma
lainnya
2 perintah : Perintah disertai ancaman (orders backed by threat) dan Perintah atasan
terhadap bawahan (command)
Karekter Hukum
1. Bersifat umum
2. Standing orders (perintah dari waktu ke waktu)
3. Perintah dibuat oleh suatu kekuasaan bersupremasi dan merdeka
Dimana ada sistem hukum, selalu saja ada perintah dan acaman guna menunjang
ketaatan.

L. J . van Apeldoorn
Saksi merupakan elemen tambahan dalam hukum
Hukum dituangkan ke dalam aturan-aturan secara sukarela tanpa menggunakan
paksaan fisik
Pandangan yang menyatakan bahwa yang menjadi pembeda antara norma hukum dan
norma-norma lainnya adalah adanya saksi lebih-lebih sanksi fisik, menerangkan
bahwa cabang hukum selain hukum pidana bukan merupakan hukum karena tidak
mengandung paksaan fisik.

HUKUM DAN KEKUASAAN
Kekuasaan merupakan suatu kemampuan individu maupun kelompok untuk melaksanakan
kemauannya meskipun harus menghadapi pihak lain yang menentangnya.
Kemampuan itu disoreong oleh kekuatan fisik, keunggulan psikologi atau kemampuan
intelektual.
Akar dari kekuasaan adalah hasrat untuk mendominasi dan menundukan pihak lain di
bawah pengaruh dan kontrolnya.
Kekuasaan yang menindas akan menimbulkan adanya keinginan untuk mendobrak
kekuasaan pada diri yang ditindas.
Hukum membatasi kekuasaan dan berusaha untukmemungkinkan terjadinya
keseimbangan dalam hidup bermasyarakat.
Kekuasaan bersifat agresif dan ekspansionis
Hukum bersifat kompromistis, damai dan penuh dengan kesepakatan-kesepakatan dalam
kehidupan sosial dan politik.
Fungsi hukum yang esensial adalah untuk mencegah terjadinya disintegrasi sosial.
Hukum tidak akan efektif jika hanya mengandalkan dukungan kekuatan fisik

HUKUM DAN NORMA SOSIAL LAINNYA
Norma-norma sosial diluar norma hukum yaitu agama, moral, dan etika tingkah laku.
Pembeda norma-norma :
1. Tujuan adanya norma
2. Wilayah pengaturannya
3. Asal kekuatan mengikatnya
4. Isi norma-norma
Hak tidak dapat ditemui pada norma lain selain norma hukum
Norma Hukum
Bersangkut paut dengan aspek manusia sebagai makhluk sosial dan spek lahiriah
manusia.
Tujuan : mempertahankan bentuk kehiduapan bermasyarakat sebagai modus survival
Wilayah : mengatur tingkah laku lahiriah manusia namun terkadang juga memasuki
wilayah batin seseorang ketika melakukan perbuatan melawan atau melanggar hukum
Asal kekuatan mengikat : berasal dari ketetapan penguasa atau berkembang dari
praktik-praktik yang telah diterima oleh masyarakat
Norma Agama
Bersangkut paut dengan aspek manisua sebagai individu dan aspek batiniah manusia.
Kekuatan mengikat berasal dari dalam diri manusia, terbentuk karena adanya iman.
Agama hanya meletakan kewajiban, tidak memberikan hak.
Dalam kehiduapan masyarakat sekuler, norma agama bisa diperkuat oleh norma
hukum, namun sebaliknya norma hukum membuat aturan yang tidak sesuai dengan
norma agama.
Moral
Merupakan produk budaya yang melekat pada diri manusia.
Menghendaki manusia untuk berbudi pekerti luhur dan berbuat kebajikan.
Terdapat pertimbangan-pertimbangan moral dalam ketentuan-ketentuan hukum
Moral meruapakn dasar berpijak hukum dan hukum harus mencerminkan moral
(moral dalam rangka hidup bermasyarakat)
Etika tingkah laku
Merupakan aturan-aturan tidak tertulis yang dikembangkan oleh suatu komunitas
tertentu mengenai bagaimana seharusnya anggota-anggota komunitas itu bertingkah
laku.
Bersangkut paut dengan aspek manusia sebagai makhluk sosial dan aspek lahirian
manusia.
Kekuatan mengikat diletakan pada komunitas itu sendiri.
Sanksi beruapa cemooh, celaan, pengucilan, atau pemboikotan.

Anda mungkin juga menyukai