Dalam bidang imunologi kuman atau racun kuman (toksin) disebut sebagai antigen. Secara khusus antigen tersebut merupakan bagian protein kuman atau protein racunya. ilan antigen untuk pertama kali masuk kedalam tubuh manusia! maka sebagai reaksinya tubuh akan membentuk "at anti. ila antigen itu kuman! "at anti yang dibuat tubuh disebut antibody. #at anti terhadap racun disebut antitoksin. erhasil tidaknya tubuh anak memusnahkan antigen atau kuman itu bergantung kepada $unlah anti "at yang dibentuk. Pada tempat%tempat yang strategis terdapat alat tubuh yang dapat memproduksi "at anti. &empat itu adalah hati! limpa dan kelen$ar getah bening. 'elen$ar getah bening misalnya! tersebar luas diseluruh $aringan tubuh! seperti disekitar rongga hidung dan mulut! leher! ketiak! selangkangan! rongga perut (amandel) atau tonsil merupakan kelen$ar getah bening yang terdapat pada rongga mulut sebelah dalam. ebagai alat tubuh yang disebutkan tadi merupakan pusat $aringan terbentuknya kekebalan pada manusia. 'erusakan pada alat ini akan menyebabkan seringnya anak terserang berbagai penyakit in*eksi+ la"imnya dikatakan (daya tahan tubuh anak menurun). Pada umumnya tubuh anak tidak mampu mela,an antigen yang kuat. Antigen yang kuat adalah $enis kuman yang ganas - .irulen. 'arena itu anak akan men$adi sakit bila ter$angkit kuman ganas. /adi pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk membentuk antibody-toksin terhadap antigen tidaklah terlalu kuat. &ubuh belum mempunyai )pengalaman) untuk mengatasinya. &etapi pada reaksi yang ke%0! ke%1 dan berikutnya! tubuh anak sudah pandai membuat "at anti. Pembentukannya pun sangat cepat. Dalam ,aktu yang singkat setelah antigen atau kuman masuk kedalam tubuh! akan dibentuk $umlah anti yang cukup tinggi. Dengan cara reaksi antigen% antibody! tubuh anak dengan kekuatan "at antinya dapat menghancurkan antigen atau kuman2 berarti bah,a anak telah men$adi kebal (imun) terhadap penyakit tersebut. Ada 0 $enis kekebalan yang beker$a dalam tubuh bayi-anak 2 3) 'ekebalan Akti* Ada kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap suatu penyakit tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat bertahan lama. 'ekebalan akti* dapat dibagi dalam 0 $enis 2 a) 'ekebalan akti* alamiah! dimana tubuh anak membuat kekebalan sendiri setelah mengalami-sembuh dari suatu penyakit. Misalnya anak yang telah menderita campak setelah sembuh tidak akan terserang campak lagi karena dalam tubuhnya telah terbentuk "at kebal atau antobody terhadap campak. b) 'ekebalan akti* buatan! yaitu kekebalan yang dibuat oleh tubuh setelah mendapat .aksin (imunisasi)! misalnya anak diberi .aksinasi 45! DP&! Polio! dan lainnya. 0) 'ekebalan Pasi* 6aitu tubuh anak tidak membuat "at antibodi sendiri! tetapi kekebalan tersebut diperoleh dari luar setelah memperoleh "at penolak!sehingga proses cepat tetapi tidak bertahan lama. 'ekebalan pasi* ini dapat ter$adi dengan 0 cara 2 a) 'ekebalan pasi* alamiah atau kekebalan pasi* ba,aan! yaitu kekebalan yang diperoleh bayi se$ak lahir dari ibunya. 'ekebalan ini tidak berlangsung lama (kira%kira hanya sekitar 7 bulan setelah bayi lahir) misalnya de*teri! morbili!tetanus. b) 'ekebalan pasi* buatan! dimana kekebalan ini diperoleh setelah mendapat suntikan "at penolak. Misalnya pemberian .aksinasi A&S (anti tetanus serum). Pada anak yang mengalami luka kecelakaan (serum adalah "at kebal-antibody yang dibuat oleh tubuh orang lain atau dari tubuh binatang). Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap penyakit tertentu! imunisasi memberikan perlindungan pada tubuh manusia agar tidak mudah terserang penyakit. 4ara pemberian imunisasi adalah dengan memasukan .aksin kedalam tubuh kita! melalui suntikan atau obat tetes yang diminumkan! karenanya imunisasi sering disebut $uga 8aksinasi. Dengan dasar reaksi antigen%antibody ini tubuh akan memberikan reaksi perla,anan terhadap benda%benda asing dari luar(kuman! .irus! racun! bahan kimia) yang mungkin akan merusak tubuh. Dengan demikian anak terhindar dari ancaman luar. Akan tetapi setelah beberapa bulan-tahun $umlah "at anti dalam tubuh akan berkurang karena dirombak oleh tubuh! sehingga imunitas tubuh pun akan menurun. Agar tubuh tetap kebal akan dilakukan perangsangan kembali oleh antigen! artinya anak tersebut harus mendapat suntikan-imunisasi ulang. Satu macam "at kebal atau antibody terbentuk dari satu macam kuman penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan (.aksin). 'arenanya satu macam "at kebal hanya ampuh terhadap satu macam $enis penyakit. /adi untuk berbagai penyakit diperlukan berbagai macam "at kebal. Pada dasarnya .aksin dibuat dari 2 (3) 'uman yang telak dimatikan! (0) #at racun kuman (toksin) yang telah dilemahkan! (1) agian kuman tertentu-komponen kuman yang biasanya berupa protein khusus. %4ontoh .aksin yang terbuat dari kuman yang dimatikan 2 .aksin batuk re$an! .aksin polio $enis salk. %4ontoh .aksin yang terbuat dari kuman hidup yang dilemahkan 2 .aksin 45! .aksin polio $enis sabin! .aksin campak. %4ontoh .aksin yang dibuat dari racun-toksin kuman yang dilemahkan (disebut pula toksoid) 2 toksoid tetanus! dan toksoid di*teria. %4ontoh .aksin yang dibuat dari protein khusus kuman 2 .aksin 9epatitis . &u$uan Dari Imunisasi a. Untuk mencegah ter$adinya in*eksi tertentu b. Apabila ter$adi penyakit! tidak terlalu parah dan dapat mencegah ge$ala yang dapat menimbulkan cacat-kematian 4. Persyaratan Pemberian Imunisasi Untuk mempergunakan .aksin! beberapa hal yang harus diperhatikan sbb2 3) Pada bayi dan anak yang sehat 0) Dilarang pada bayi yang sedang sakit a) Sakit keras b) Dalam masa tunas suatu penyakit c) De*esiensi immunologi 1) 8aksin harus baik! disimpan dalam lemari es dan belum le,at masa berlakunya :) Pemberian imunisasi dengan cara yang tepat 7) Mengetahui $ad,al! .aksinasi dengan melihat umur dan $enis imunisasi yang telah diberikan ;) Meneliti $enis .aksin yang akan diberikan <) Memperhatikan dosis yang akan diberikan D. =eaksi Pada &ubuh ayi dan Anak Setelah Imunisasi =eaksi yang mungkin ter$adi setelah imunisasi adalah 3) =eaksi >okal iasanya terlihat pada tempat penyuntikan! misalnya ter$adi pembengkakan yang kadang%kadang disertai demam! agak sakit. 0) =eaksi Umum Dapat ter$adi ke$ang%ke$ang! shock!dll Pada keadaan pertama (reaksi lokal) ibu tak usah panik sebab panas akan sembuh (3%0 hari) dan itu berarti kekebalan sudah dimiliki oleh bayi. &etapi pada keadaan kedua (reaksi umum) sebaiknya ibu konsultasi pada dokter-bidan. ?. /enis 8aksin Dan Imunisasi Sesuai dengan program pemerintah (Departemen 'esehatan) tentang Program Pengembangan Imunisasi (PPI)! maka anak diharuskan mendapat perlindungan terhadap < $enis penyakit utama! yaitu 2 Penyakit &4! di*teria! tetanus! batuk re$an (pertusis)! poliomyelitis! campak! dan hepatitis.. 9arus men$adi perhatian dan ke,a$iban orang tua untuk memberi kesempatan kepada anaknya untuk mendapat imunisasi lengkap! sehingga sasaran pemerintah agar setiap anak mendapat imunisasi dasar terhadap < penyakit utama yang dapat dicegah dengan imunisasi. 3) 8aksin 45 a. 8aksinasi dan /enis 8aksin Pemberian imunisasi 45 bertu$uan untuk menimbulkan kekebalan akti* terhadap penyakit tuberculosis (&4). 8aksin &4 mengandung kuman 45 (bacillus calmette%guerin) yang dibuat dari bibit penyakit-kuman hidup yang sudah dilemahkan. b. Pen$elasan Penyakit Seseorang anak akan menderita &4 karena terhisapnya percikan udara yang mengandung kuman &4! yang berasal dari orang de,asa berpenyakit &4 atau karena minum susu segar yang belum disucihamakan (tidak direbus dulu) Pada anak yang terin*eksi! kuman &4 dapat menyerang berbagai alat tubuh! yang diserangnya adalah paru (paling sering)! kelen$ar getah bening! tulang! sendi! gin$al! hati! atau selaput otak. &4 selaput otak merupakan &4 yang paling berat. Penyakit &4 membuat anak sangat menderita serta merongrong kehidupannya! sehingga menyebabkan anak lesu! tidak bergairah dan pertumbuhan terhambat seperti tubuh kecil-kurus! lamban atau bodoh. c. 4ara Imunisasi Pemberian Imunisasi 45 sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir sampai berumur 30 bulan! tetapi sebaiknya pada umur @%0 bulan. 9asil yang memuaskan terlihat apabila diberikan men$elang umur 0 bulan. Imunisasi 45 cukup diberikan 3 kali sa$a. Pada anak yang berumur lebih dari 0 bulan! dian$urkan untuk melakukan u$i mantouA positi*! anak tersebut layaknya tidak mendapatkan imunisasi 45. Imunisasi ulang pada anak umur 7 tahun. Sebelum menyuntikan .aksin ini harus dilarutkan terlebih dahulu dengan : cc pelarut-Nacl @!BC! .aksin yang sudah dilarutkan harus digunakan dalam ,aktu 1 $am. Dosis yang digunakan sebanyak @!@7 cc. Sesuai kesepakatan maka biasanya penyuntikan 45 dilakukan secara intracutan pada lengan atas. 'arena luka suntikan meninggalkan bekas dan mengingat segi kosmetiknya! pada bayi perempuan dapat diminta suntikan dipaha kanan atas. ila imunisasi )berhasil)! setelah beberapa minggu ditempat suntikan akan terdapat suatu ben$olan kecil! tempat suntikan itu kemudian berbekas! kadang%kadang ben$olan tersebut merah dan akan men$adi abses kecil dengan garis tengah D 3@ mm. >uka ini akan sembuh sendiri dan meninggalkan $aringan parut (scar) bergaris tengah 1%< mm. d. 'ekebalan 'ekebalan yang diperoleh anak tidak mutlak 3@@C! seandainya bayi yang telah diimunisasi ter$angkit $uga penyakit &4! maka ia akan menderita penyakit &4 dalam bentuk yang ringan. Ia pun akan terhindar dari kemungkinan mendapat &4 yang berat! seperti &4 paru yang parah! &4 tulang atau &4 selaput otak yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup dan dapat membahayakan $i,a anak. e. =eaksi Imunisasi iasanya setelah disuntikan 45 bayi yang tidak akan menderita demam . ila ia demam setelah imunisasi 45 umumnya disebabkan oleh keadaan lain. Untuk hal ini dian$urkan agar anda berkonsultasi. *. ?*ek Samping Umumnya pada imunisasi 45 $arang di$umpai akibat samping. Mungkin ter$adi pembengkakan kelen$ar getah bening setempat yang terbatas dan biasanya sembuh sendiri ,alaupun lambat. ila suntikan 45 dilakukan dilengan atas! pembengkakan kelen$ar terdapat diketiak atauleher bagian ba,ah. Suntikan dipaha dapat menimbulkan pembengkakan kelen$ar diselangkangan. 'omplikasi pembengkakan kelen$ar ini biasanya disebabkan karena teknik penyuntikan yang kurang tepat! yaitu penyuntikan terlalu dalam. &indakan untuk mengatasinya 2 $agalah agar peradangan tersebut tetap bersih dan tidak in*eksi dengan cara membalut dengan kasa steril. g. 'ontra Indikasi Adapun kontra indikasi imunisasi 45 diantaranya 2 3. Anak yang sakit kulit-in*eksi kulit ditempat penyuntikan 0. Anak yang telah ter$angkit penyakit &4 1. Anak yang menun$ukan mantouA positi* 0) 8aksin DP& a. 8aksinasi dan /enis 8aksin Man*aat pemberian imunisasi ini ialah untuk menimbulkan kekebalan akti* dalam ,aktu yang bersamaan terhadap penyakit di*teria! pertusis (batuk re$an) dan tetanus. E 8aksin di*teria terbuat dari toksin kuman di*teria yang telah dilemahkan (toksoid). iasanya diolah dan dikemas bersama dengan .aksin tetanus dalam bentuk .aksin D&! atau dengan .aksin tetanus dan pertusis (DP&) E 8aksin terhadap pertusis terbuat dari kuman ordetella Pertussis yang telah dimatikan. Selan$utnya dikemas bersama dengan .aksin di*teria dan tetanus (DP&!.aksin tripe) E 8aksin tetanus yang digunakan untuk imunisasi akti* adalah toksoid tetanus! yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Ada 1 macam kemasan .aksin tetanus! yaitu 2 3. entuk kemasan tunggal (&&) 0. 'ombinasi dengan .aksin di*teria (D&) 1. 'ombinasi dengan .aksin di*teria dan pertusis (DP&) b. Pen$elasan Penyakit 3) Di*teria 2 penyakit di*teria disebabkan oleh se$enis bakteri yang disebut corynebacterium diphtheriae. Si*atnya sangat ganas dan mudah menular! penularannya ter$adi melalui udara yang tercemar bakteri dari ingus dan lendir yang keluar dari tenggorokan penderita di*teria atau oleh pemba,a kuman (karier) Seorang karier akan tetap berkeliaran dan bermain dengan temannya karena ia sendiri memang tidak sakit. Anak yang te$angkit di*teria akan menderita demam tinggi! batuk dan pilek disertai sukar menelan dan sukar bernapas. 9al ini disebabkan oleh bakteri yang membentuk selaput putih ditenggorokan pada saluran na*as. Penderita penyakit ini sering mengeluarkan ingus yang bercampur darah. =acun di*teria $uga dapat menyerang otot $antung! gin$al! dan beberapa serabut syara*. 0) Pertusis 2 pertusis atau batuk re$an! atau lebih dikenal dengan batuk 3@@ hari! disebabkan oleh kuman bordetella pertusis. Penyakit ini cukup parah bila diderita oleh anak balita. ahkan dapat menyebabkan kematian pada bayi yang berumur kurang dari 3 tahun. 5e$alanya sangat khas! yaitu anak tiba%tiba batuk keras secara terus menerus! sukar berhenti! muka men$adi merah atau kebiruan! keluar air mata dan kadang%kadang sampai muntah. 'arena batuk sangat keras! mungkin akan disertai dengan keluarnya sedikit darah. atuk akan berhenti setelah ada suara melengking pada ,aktu menarik na*as. 'emudian anak nampak letih dan ,a$ah yang lesu. atuk semacam ini terutama ter$adi pada malam hari. 'omplikasi yang sering ter$adi adalah ke$ang! kerusakan otak! atau radang paru. 1) &etanus 2 Penyebab penyakit tetanus adalah kuman clostridium tetani yang banyak tersebar ditanah. 'uman tetanus masuk kedalam tubuh melalui beberapa cara 2 a. &ali pusar yang dipotong dengan alat yang tidak steril (bebas kuman) b. >uka tusuk yang dalam dan kotor c. &ali pusar bayi yang tidak dira,at dengan baik dan sehat d. >uka kecelakaan lalulintas atau $atuh tersungkur di aspal! terkena pecahan kaca!dll. Penyakit ini ditandai dengan ge$ala%ge$ala 2 penderita panas tinggi dan kaku kuduk! kaku tulang belakang atau kaku rahang ba,ah dan dapat men$adi ke$ang%ke$ang terutama bila kena rangsangan cahaya! sentuhan! ataupun suara! sehingga penderita tidak buka mulut! tidak bisa makan dan berna*as. Anak yang terserang tetanus dapat meninggal dunia. c. 4ara Imunisasi 3) Pada bayi 0%33 bulan sebanyak 1 kali suntikan dengan selang : minggu dengan cara IM (intra muskuler) atau subcutan. Diberikan 1 kali karena suntikan pertama tidak memberikan apa%apa dan baru akan memberikan perlindungan terhadap serangan penyakit apabila telah mendapat suntikan .aksin DP& sebanyak 1 kali. 0) Imunisasi ulang pertama dilakukan pada usia 3!7%0 tahun atau kurang lebih 3 tahun setelah imunisasi dasar ke%1 1) Diulang lagi dengan .aksin D& pada usia 7%; tahun (kelas 3 SD) .aksin pertusis tidak dian$urkan untuk anak berusia lebih dari 7 tahun karena reaksi yang timbul dapat lebih hebat selain itu per$alanan penyakit pada usia F 7 tahun tidak parah. :) Diulang lagi pada usia 30 tahun (men$elang tamat SD). Anak yang mendapat DP& pada ,aktu bayi diberikan D& 3 kali sa$a dengan dosis @!7 cc dengan cara IM! dan yang tidak mendapatkan DP& pada ,aktu bayi diberikan D& sebanyak 0 kali dengan inter.al : minggu dengan dosis @!7 cc secara IM! apabila hal ini meragukan tentang .aksinasi yang didapat pada ,aktu bayi maka tetap diberikan 0 kali suntikan. ila bayi mempunyai ri,ayat ke$ang sebaiknya DP& diganti dengan D& dengan cara yang sama dengan DP&. d. 'ekebalan 'ekebalan yang diperoleh dari .aksinasi DP& adalah 2 3) 8aksinasi di*teri G@%B@ C 0) 8aksinasi pertusis 7@%;@ C 1) 8aksinasi tetanus B@%B7 C e. =eaksi Imunisasi =eaksi yang mungkin ter$adi biasanya demam ringan! pembengkakan dan rasa nyeri ditempat suntikan selama 3%0 hari. *. ?*ek Samping 'adang%kadang terdapat akibat e*ek samping yang lebih berat seperti demam tinggi atau ke$ang! yang biasanya disebabkan oleh unsur pertusisnya. ila hanya diberikan D& (di*teri dan tetanus) tidak akan menimbulkan akibat samping demikian. &indakan untuk mengatasinya 2 a. Mengatasi panas dengan memberikan obat penurun panas (H tablet) b. Anak diberi minum dan dikompres air dingin c. Anak $angan dimandikan! dilap sa$a dengan handuk yang sudah hangat d. Peradangan ba,alah ke petugas medis yang mera,atnya e. ila anak ke$ang (stuip) segera diba,a ke dokter-puskesmas terdekat. Selama dalam per$alanan diberi kompres air dingin. Perhatian $angan sampai lidah tergigit bila perlu beri gan$al sapu tangan yang digulung antara gigi. *. Pembengkakan dikompres dengan air dingin. g. 'ontra Indikasi Imunisasi DP& tidak boleh diberikan pada anak 2 3. Anak yang sedang sakit parah 0. =i,ayat ke$ang bila demam 1. Panas tinggi lebih dari 1GI4 :. Penyakit gangguan kekebalan (de*esiensi imunologik) 7. Anak dengan batuk yang diduga mungkin sedang mengalami batuk re$an pada tahap a,al. 1) 8aksin D& (Di*teria!&etanus) a. /enis 8aksin 8aksin ini dibuat untuk keperluan khusus! misalnya anak anda tidak diperbolehkan-tidak lagi memerlukan imunisasi pertusis! tetapi masih memerlukan imunisasi di*teri dan tetanus. b. 4ara Imunisasi Diberikan sebanyak 0 kali dengan selang pemberian selama : minggu. D& ini diberikan kepada anak usia <%33 tahun (anak kelas 3 SD) berupa suntikan dilengan atas. c. ?*ek Samping iasanya tidak ada atau hanya berupa demam ringan dan pembengkakan lokal ditempat suntikan selama 3%0 hari. d. 'ontra Indikasi Imunisasi DP& hanya tidak boleh diberikan pada anak yang sakit parah atau sedang menderita demam tinggi. Dengan penga,asan dokter! anak yang pernah ke$ang masih bisa diberikan imunisasi D&. :) 8aksin &etanus a. 8aksinasi dan /enis 8aksin Seperti yang telah dikemukakan! terhadap penyakit tetanus dikenal 0 $enis imunisasi 2 3. Imunisasi akti* 2 .aksin yang digunakan adalah toksoid tetanus! yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. 1 macam kemasan .aksin tetanus yaitu 2 bentuk kemasana tunggal (&&)! kombinasi dengan di*teria (D&)! kombinasi dengan .aksin di*teria dan pertusis (DP&) 0. Imunisasi pasi* 2 A&S (anti tetanus serum) dapat dipakai untuk pencegahan dan pengobatan penyakit tetanus b. Pen$elasan Penyakit >ihat pada penyakit tetahus pada .aksin DP& c. 4ara Imunisasi Imunisasi dasar dan ulang pada anak diberikan dengan imunisasi DP&-D&. Sampai saat ini pada ibu hamil pemberian imunisasi tetanusdiberikan sebanyak 0 kali! masing%masing pada bulan ke%< dan ke%G. &etapi dimasa mendatang diharapkan semua perempuan telah mendapatkan imunisasi tetanus minimal 7 kali sehingga memiliki daya perlindungan terhadap tetanus seumur hidup. Dengan demikian bayi yang dikandungnya kelak akan terlindung dari penyakit tetanus neonatorum yang mematikan. Imunisasi dilakukan pada lengan atas. Selain luka! di Indonesia sumber utama lain tempat masuknya kuman clostrium tetani pada anak adalah radang telinga (otitis media) atau disebut $uga )kongean). 5e$alanya berupa keluarnya cairan berbau dari liang telinga. d. 'ekebalan Daya proteksi .aksin tetanus sangat baik! yaitu sebesar B@%B7 C. e. =eaksi Imunisasi =eaksi akibat imunisasi akti* tetanus biasanya tidak ada. Mungkin terdapat demam ringan atau rasa nyeri. =asa gatal dan pembengkakan ringan ditempat suntikan yang berlangsung selama 3%0 hari. *. ?*ek Samping Pada imunisasi akti* dengan toksoid tetanus hampir tidak ada e*ek samping! pada pemberian imunisasi pasi* dengan A&S mungkin ter$adi reaksi yang lebih serius! seperti gatal seluruh tubuh! nyeri kepala bahkan ren$atan (shock). Ileh karena itu penyuntikan A&S sebaiknya diba,ah penga,asan dokter. g. 'ontra Indikasi &idak ada! kecuali pada anak yang sakit parah. 7) 8aksin Poliomielitis a. 8aksinasi dan /enis 8aksin 8aksin polio terdapat dalam 0 kemasan 3. 8aksin yang mengandung .irus polio tipe I!II dan III yang sudah dimatikan (.aksin salk)! cara pemberian dengan penyuntikan 0. 8aksin yang mengandung .irus polio tipe I!II dan III yang masih hidup tetapi telah dilemahkan (.aksin sabin)! cara pemberiannya melalui mulut dalam bentuk pil atau cairan b. Pen$elasan Penyakit Poliomielitis ialah penyakit in*eksi akut yang disesabkan oleh .irus polio. &elah dikenal 1 $enis .irus polio yaitu tipe I!II dan III. 8irus polio ini akan merusak bagian anterior (bagian muka) susunan syara* pusat tulang belakang. 5e$ala penyakit ini sangat ber.ariasi! dari ge$ala ringan sampai timbul kelumpuhan! cacat seumur hidup bahkan mungkin kematian. 5e$ala umum yang mudah dikenal ialah anak mendadak men$adi lumpuh pada salah satu anggota geraknya! setelah ia menderita demam selama 0%7 hari. ila kelumpuhan ini ter$adi pada otot perna*asan! mungkin anak akan meninggal karena sukar berna*as. Penyakit ini dapat langsung menular dari seorang penderita polio atau dengan melalui makanan. c. 4ara Imunisasi Di Indonesia dipakai .aksin sabin yang diberikan melalui mulut dengan dosis 0 tetes. Imunisasi dasar diberikan se$ak anak baru lahir atau berumur beberapa hari! dan selan$utnya setiap :%; minggu. 8aksin polio dilakukan sampai : kali. Pemberian .aksin polio dapat dilakukan bersamaan dengan 45! .aksin hepatitis.! dan DP&. agi bayi yang sedang menetek maka ASI diberikan seperti biasa karena ASI tidak berpengaruh terhadap .aksin polio. Imunisasi ulangan diberikan bersamaan dengan imunisasi ulang DP& dengan inter.al 0 $am. Imunisasi ulang masih diperlukan ,alaupun seorang anak pernah ter$angkit polio. Alasannya adalah mungkin anak yang menderita polio itu hanya ter$angkit oleh .irus polio tipel. Artinya! bila penyakitnya telah menyembuh ia hanya mempunyai kekebalan terhadap .irus polio tipe I. &etapi tidak mempunyai kekebalan terhadap $enis .irus polio tipe II dan III. 'arena itu untuk mendapat kekebalan terhadap ke%1 $enis .irus tersebut perlu diberikan imunisasi ulang polio. d. 'ekebalan Daya proteksi polio sangat baik! yaitu sebesar B7%3@@ C e. =eaksi Imunisasi iasanya tidak ada! ,alaupun ada pada bayi akan terdapat berak%berak ringan. *. ?*ek Samping Pada imunisasi polio hampir tidak ada e*ek samping. ila ada! mungkin berupa kelumpuhan anggota gerak seperti pada penyakit polio sebenarnya. g. 'ontra Indikasi Pada anak dengan diare berat atau yang sedang sakit parah! imunisasi polio sebaiknya ditangguhkan! demikian $uga pada anak yang menderita penyakit gangguan kekebalan (di*isiensi imun). Alasan untuk tidak memberikan .aksin polio pada keadaan diare berat adalah kemungkinan ter$adinya diare yang lebih parah. Pada anak dengan penyakit batuk! pilek! demam! atau diare ringan imunisasi polio dapat diberikan seperti biasanya. ;) 8aksin 4ampak (Morbili) a. 8aksinasi dan /enis 8aksin Imunisasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit campak secara akti*. 8aksin campak mengandung .irus campak hidup yang telah dilemahkan. 8aksin campak yang beredar di Indonesia dapat diperoleh dalam bentuk kemasan kering tunggal atau dalam kemasan kering kombinasi dengan .aksin gondong-bengok (mumps) dan rubella (campak $erman). Di Amerika Serikat kemasan terakhir ini dikenal dengan nama .aksin MM= (measles%mumps% rubella .accine) b. Pen$elasan Penyakit Penyakit ini sangat mudah menular! penularannya dapat ter$adi melalui persinggungan (kontak) dengan penderita atau percikan liur penderita! dan melalui udara (air bone). 'uman penyebabnya ialah se$enis .irus yang termasuk kedalam golongan paramikso.irus. 5e$ala yang khas yaitu timbulnya bercak%bercak merah dikulit (eksantem)! 1%7 hari setelah anak menderita demam! batuk! atau pilek. ercak merah ini semula timbul pada pipi diba,ah terlinga. 'emudian men$alar kemuka! tubuh! dan anggota gerak. Pada stadium berikutnya bercak merah tersebut akan ber,arna coklat kehitaman dan akan menghilang dalam ,aktu <%3@ hari kemudian. &ahap penyakit ketika timbul ge$ala disebut stadium kataral. &ahap penyakit ketika kemudian timbul bercak merah dikulit disebut stadium eksantem. Pada stadium kataral penyakit campak sangat mudah menular kepada anak lain. Daya tular ini akan berkurang pada stadium eksantem. Pada ,aktu stadium kataral dan stadium eksantem anak tampak sakit berat! lesu! dan tidak ada na*su makan. Sebenarnya penyakit campak sendiri merupakan penyakit yang terbatas dan dapat sembuh sendiri! tetapi sering diikuti oleh komplikasi yang cukup berat. 'omplikasi penyakit campak yang berat ialah radang otak (ense*alitis atau ense*alopati)! radang paru! radang saluran kemih! dan menurunnya keadaan gi"i anak. &erutama pada anak yang kurang gi"i! sering terdapat komplikasi radang paru yang mungkin dapat mengakibatkan kematian. c. 4ara Imunisasi Menurut J9I imunisasi campak dapat dilakukan dengan 3 kali suntikan setelah bayi berumur B bulan. >ebih baik lagi setelah bayi berumur lebih dari 3 tahun. 'arena kekebalan yang diperoleh langsung seumur hidup! maka tidak perlu re.aksinasi (imunisasi ulang) lagi. Di Indonesia keadaannya berlainan! ke$adian campak masih tinggi dan sering di$umpai bayi menderita penyakit campak ketika ia berumur ;%B bulan! $adi pada saat sebelum ketentuan batas umur B bulan untuk mendapat .aksin campak seperti yang dian$urkan J9I. Dengan memperhatikan ke$adian ini! sebenarnya imunisasi campak dapat diberikan sebelum bayi berumur B bulan! misalnya pada umur ;%< bulan ketika kekebalan pasi*diperoleh dari ibu mulai menghilang akan tetapi ia harus mendapatkan 3 kali suntikan ulang setelah berumur 37 tahun. Pemberian .aksin campak melalui suntikan subcutan (pada paha didaerah K sisi atas luar) dengan dosis @!7 ml. d. 'ekebalan Daya proteksi imunisasi campak sangat tinggi yaitu B;%BB C! menurut penelitian! kekebalan ini berlangsung seumur hidup. Sama dengan kekebalan yang diperoleh bila anak ter$angkit campak secara alamiah. e. =eaksi Imunisasi iasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin ter$adi demam ringan dan tampak sedikit bercak merah pada pipi diba,ah telinga pada hari ke <%G setelah penyuntikan. Mungkin pula terdapat pembengkakan pada tempat suntikan. *. ?*ek Samping ?*ek samping sangat $arang! mungkin ter$adi ke$ang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke 3@%30 setelah penyuntikan. Dapat ter$adi radang otak (ense*alitis-ense*alopati) dalam 1@ hari setelah penyuntikan tetapi ke$adian ini $arang ter$adi (323.@@@.@@@) g. 'ontra Indikasi 'ontra indikasi pada pemberian .aksinasi campak adalah 2 3. Anak yang sakit parah 0. Anak yang menderita &4 tanpa pengobatan 1. Anak yang menderita kurang gi"i dalam dera$at berat :. Anak dengan penyakit di*isiensi imun 7. Anak yang menderita penyakit keganasan (leukemia!limpoma) ;. pada anak yang pernah menderita ke$ang! imunisasi campak dapat diberikan seperti biasanya! asalkan dalam penga,asan dokter. <) 8aksin 9epatitis. a. 8aksinasi dan /enis 8aksin 8aksinasi dimaksudkan untuk mendapatkan kekebalan akti* terhadap penyakit hepatitis.. .aksin terbuat dari bagian .irus hepatitis. yang dinamakan 9bsAg! yang dapat menimbulkan kekebalan tetapi tidak menimbulkan penyakit. 9bsAg ini dapat diperoleh dari serum manusia atau dengan cara rekayasa genetic dengan bantuan sel ragi. b. Pen$elasan Penyakit Penyakit hepatitis. adalah penyakit yang disebabkan oleh .irus hepatitis. diantara 3@ C pengindap hepatitis. akan men$adi karier menahun! yang setelah beberapa tahun kemudian dapat menun$ukan ge$ala kanker hati atau serosis hati. 4ara penularan hepatitis. dapat melalui mulut! tran*usi darah! dan $arum suntik yang tercemar. Pada bayi cara penularannya adalah dari ibu melalui plasenta (uri) semasa dalam kandungan atau pada saat kelahiran. 'elainan utama pada penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada hati. 8irus hepatitis. yang masuk dalam tubuh akan berkembang biak dalam $aringan hati dan kemudian merusaknya. 5e$ala yang timbul dapat ber.ariasi dari tanpa ge$ala sampai kelainan hati yang berat atau penyakit yang ber$alan menahun (kronis). iasanya ge$ala penyakit hepatitis ialah kekuningan pada mata! rasa lemah! mual! muntah! tidak na*su makan! dan demam. Mereka yang menderita penyakit in*eksi kronis ini merupakan sumber untuk penularan penyakit hepatitis. c. 4ara Imunisasi Imunisasi akti* dilakukan dengan cara pemberian suntikan dasar sebanyak 1 kali dan $arak 3 bulan antara suntikan 3 dan 0! dan 7 bulan antara suntikan 0 dan 1. imunisasi ulang diberikan 7 tahun setelah imunisasi dasar. 'husus bayi yang baru lahir dari seorang ibu yang mengindap .irus hepatitis.! harus dilakukan imunisasi pasi* memakai imunoglobulin khusus anti hepatitis. dalam ,aktu 0: $am setelah kelahiran. erikutnya bayi tersebut harus pula mendapat imunisasi akti* 0: $am setelah lahir! dengan penyuntikan .aksin hepatitis. dengan cara pemberian yang sama seperti biasa. d. 'ekebalan Daya proteksi .aksin hepatitis. cukup tingi! yaitu berkisar antara B:%B; C e. =eaksi Imunisasi =eaksi imunisasi yang ter$adi biasanya berupa nyeri pada tempat suntikan! yang mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas atau pembengkakan. =eaksi ini akan menghilang selama 0 hari. =eaksi lain yang mungkin ter$adi ialah demam ringan. *. ?*ek Samping Selama ini tidak pernah dilaporkan adanya e*eksamping. g. 'ontra Indikasi Imunisasi tidak dapat diberikan kepada anak yang menderita sakit berat. 8aksinasi hepatitis. dapat diberikan kepada ibu hamil dengan aman dan tidak akan membahayakan $anin. ahkan akan memberikan perlindungan kepada $anin selama dalam kandungan ibu maupun kepada bayi selama beberapa bulan setelah lahir. DAL&A= PUS&A'A Depkes =I.3BB0. Pusat Pendidikan &enaga 'esehatan. /akarta 2 Depkes. 'usuma,ati! &uty! dkk. 3BB@. uku Pegangan 'ader Seri Imunisasi. /akarta 2 Perdhaki%PPA. Makrum!A9. 3BB<. Imunisasi. /akarta 2 L'UI. Jong! Donna >. 0@@1. Pedoman 'linis 'epera,atan Pediatric. /akarta 2 L'UI. JADWAL IMUNISASI 2006 =?'IM?NDASI I'A&AN DI'&?= ANA' (IDAI) P?=IID? 0@@; JENIS VAKSIN UMUR PEMBERIAN VAKSINASI BULAN TAHUN LHR 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 10 12 PROGRAM PENGEMBANGAN IMUNISASI (PPI !"#$%"&'$() B*G HEPATITIS B 1 2 3 POLIO 0 1 2 3 4 5 DTP 1 2 3 4 5 6 *AMPAK 1 2 PROGRAM IMUNISASI NON+PPI (!"$(%,-'$() H"& 1 2 3 4 PNEUMOKOKUS (PV*) 1 2 3 4 IN.LUEN/A DIBERIKAN SETAHUN SEKALI MMR 1 2 TI.OID ULANGAN TIAP 3 TAHUN HEPATITIS A 20 INTERVAL 6 12 BLN VARISELA K121-$(3$( J$!#$4 I5,("6$6" P1-"7!1 2006 V$'6"( K121-$(3$( H18$2"2"6 B 9 diberikan dalam ,aktu 30 $am setelah lahir! dilan$utkan pada umur 3 dan 1 M ; bulan. Inter.al dosis minimal : minggu. P74"7 Polio%@ diberikan pada saat kun$ungan pertama. Untuk bayi yang lahir di =-=S IP8 diberikan pada saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi .irus .aksin kepada bayi lain). B*G Diberikan se$ak lahir. Apabila umur F 1 bulan harus dilakukan u$i tuberkulin terlebih dulu! 45 diberikan apabila u$i tuberkulin negati*. V$'6"( K121-$(3$( *$58$' 4ampak%3 umur B bulan! campak%0 diberikan pada program IAS pada SD kelas 3! umur ; tahun. MMR MM= dapat diberikan pada umur 30 bulan! apabila belum mendapat campak B bulan. Umur ; tahun diberikan untuk ulangan MM= maupun catch- up Immunization. P(1,57'7',6 (PV*) Pada anak yang belum mendapatkan P48 pada umur 3 tahun P48 diberikan dua kali dengan inter.al 0 bulan. Pada umur 0 %7 tahun DTP Diberikan pada umur ; minggu! D&,P atau secara kombinasi dengan 9ep atau 9ib. Ulangan D&P umur 3G bulan dan 7 tahun. Umur 30 tahun mendapat && pada program IAS SD kelas 8I. H"& Diberikan mulai umur 0 bulan dengan inter.al 0 bulan. Diberikan terpisah atau kombinasi. diberikan satu kali. I(94,1(:$ Umur G tahun yang mendapat .aksin in*luen"a tri.alen (&I8) pertama kalinya harus mendapat 0 dosis dengan inter.al minimal : minggu. H18$2"2"6 A 9epatitis A diberikan pada umur 0 tahun! dua kali dengan inter.al ; M 30 bulan. T"97"! &i*oid polisakarida in$eksi diberikan pada umur 0 tahun! diulang setiap 1 tahun. sumber 2 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)