Anda di halaman 1dari 15

I.

Pengertian
Gangguan proses pikir adalah kondisi ketika individu mengalami
gangguan aktivitas mental seperti alam sadar, orientasi realias, pemecahan
masalah, penilaian, dan pemahaman karena kondisi koping, kepribadian,
dan/atau mental yang terganggu (Carpenito, 2009).
roses berpikir itu meliputi proses pertimbangan (!"udgment#),
pemahaman (#comprehension#), ingatan serta penalaran (!reasoning#).
roses berpikir yang normal mengandung arus idea, symbol dan asosiasi
yang terarah kepada tu"uan dan yang dibangkitkan oleh suatu masalah
atau tugas dan yang menghantarkan kepada suatu penyelesaian yang
berorientasi kepada kenyataan.
$erbagai macam %aktor mempengaruhi proses berpikir itu,
umpamanya %aktor somatic (gangguan otak, kelelahan), %aktor psikologik
(gangguan emosi, psikosa) dan %aktor sosial (kegaduhan dan keadaan
sosial yang lain) yang sangat mempengaruhi perhatian atau konsentrasi si
individu. &erdapat aspek proses berpikir yaitu bentuk pikiran, arus pikiran
dan isi pikiran, ditambah dengan pertimbangan
'elompok gangguan psikotik yang bersi%at organik meliputi demensia
((l)heimer, vaskular, penyakit lain yang terdiri dari sindrom amnesik
organik (selain kausalitas alkohol, )at psikoakti% lain), delirium, gangguan
mental organik (dengan kausa kerusakan otak, dis%ungsi otak, dan penyakit
%isik), gangguan kepribadian dan perilaku (akibat penyakit, kerusakan dan
dis%ungsi otak). *edangkan kelompok gangguan psikotik yang bersi%at
%ungsional meliputi gangguan ski)o%renia, gangguan ski)otipal dan
gangguan +aham (((, ,99-. /G0 111, ,992. *adock, dalam 3ebriyanti,
20,2)
II. Klasifikasi Gangguan Proses Pikir
,) (rus ikir
a. 'oheren 4 'alimat / pembicaraan dapat di%ahami dengan baik.
b. 1nkoheren 4 'alimat tidak terbentuk, pembicaraan sulit di%ahami.
c. *irkumstansial 4 embicaraan yang berbelit5belit tapi sampai pada
tu"uan pembicaraan.
d. &angensial 4 embicaraan yang berbelit5belit tapi tidak sampai pada
tu"uan pembicaraan.
e. (sosiasi longgar 4 embicaraan tidak ada hubungan antara kalimat
yang satu dengan kalimat yang lainnya, dan klien tidak
menyadarinya.
%. 3light o% ideas 4 embicaraan yang melompat dari satu topik ke topik
lainnya, masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada
tu"uan.
g. $locking 4 embicaraan terhenti tiba5tiba tanpa gangguan eksternal
kemudian dilan"utkan kembali
h. erseverasi 4 $erulang5ulang menceritakan suatu ide, tema secara
berlebihan.
i. 6ogorea 4 embicaraan cepat tidak terhenti.
". 7eologisme 4 8embentuk kata5kata baru yang tidak di%ahami oleh
umum.
k. 1rele%ansi 4 9capan yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan
atau dengan hal yang sedang dibicarakan.
l. (ssosiasi bunyi 4 8engucapkan perkataan yang mempunyai
persamaan bunyi
m. 8ain kata5kata 4 8embuat sa"ak secara tidak +a"ar.
n. (%asi 4 $isa sensorik (tidak mengerti pembicaraan orang lain), motorik
(tidak bisa atau sukar berbicara)
2) 1si ikir
a. :bsesi% 4 ikiran yang selalu muncul meski klien berusaha
menghilangkannya
b. hobia 4 'etakutan yang pathologis / tidak logis terhadap obyek /
situasi tertent
c. ;kstasi 4 'egembiraan yang luar biasa
d. 3antasi 4 1si pikiran tentang suatu keadaan atau ke"adian yang
diinginkan
e. $unuh diri 4 1de bunuh diri
%. 1deas o% re%erence 4 embicaraan orang lain, benda5benda atau suatu
ke"adian yang dihubungkan dengan dirinya.
g. ikiran magis 4 'eyakinan klien tentang kemampuannya melakukan
hal5hal yang mustahil / diluar kemampuannya
h. reokupasi4 pikiran yang terpaku pada satu ide
i. (lienasi 4 erasaan bah+a dirinya sudah men"adi lain, berbeda atau
asing
". <endah diri 4 8erendahkan atau menghina diri sendiri, menyalahkan
diri sendiri tentang suatu hal yang pernah atau tidak pernah dilakukan
k. esimisme 4 8empunyai pandangan yang suram mengenai banyak
hal dalam hidupnya
l. =aham
- (gama 4 'eyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan
diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan
- *omatik 4 'lien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan
dikatakan secara berulang yang tidak sesuai dengan
kenyataan
- 'ebesaran 4 'lien mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap
kemampuannya yang disampaikan secara berulang yang
tidak sesuai dengan kenyataan
- Curiga 4 klien mempunyai keyakinan bah+a ada seseorang atu
kelompok yang berusaha merugikan atau mencederai
dirinya yang disampaikan secara berulang dan tidak
sesuai dengan kenyataan
- 7ihilistik 4 'lien yakin bah+a dirinya sudah tidak ada didunia atau
meninggal yang dinyatakan secara berulang yang tidak
sesuai dengan kenyataan
- 'e"aran 4 >akin bah+a ada orang / kelompok yang mengganggu,
dimata5matai atau ke"elekan sedang dibicarakan orang
banyak
- /osa 4 'eyakinan bah+a ia telah berbuat dosa atau kesalahan yang
besar yang tidak bisa diampuni
- =aham bi)ar
- *isip pikir 4 klien yakin ada pikiran orang lain yang disisipkan di
dalam pikiran yang disampaikan secara berulang dan
tidak sesuai dengan kenyataan
- *iar pikir 4 klien yakin bah+a orang lain mengetahui apa yang dia
pikirkan +alaupun dia tidak menyatakan kepada orang
tersebut yang dinyatakan secara berulang dan tidak
sesuai dengan kenyataan
- 'ontrol pikir 4 klien yakin pikirannya dikontrololeh kekuatan dari luar.
2) $entuk pikir
a. <ealistik 4 Cara ber%ikir sesuai kenyataan atau realita yang ada
b. 7on realistik 4 Cara ber%ikir yang tidak sesuai dengan kenyataan
c. (utistik 4 Cara ber%ikir berdasarkan lamunan / %antasi / halusinasi /
+ahamnya sendiri
d. /ereistik 4 Cara ber%ikir dimana proses mentalnya tidak ada sangkut
pautnya dengan kenyataan, logika atau pengalaman.
III. Tanda dan gejala gangguan proses pikir :
'lien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama,
kebesaran, curiga, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan
'lien tampak tidak mempercayai orang lain, curiga, bermusuhan
&akut, kadang panik
&idak tepat menilai lingkungan / realitas
;kspresi tegang, mudah tersinggung
IV. Faktor Penyebab Terjadinya Gangguan Proses Pikir
(1) 3aktor redisposisi
a. 3aktor $iologis
- Gangguan perkembangan otak, %rontal dan temporal
- 6esi pada korteks %rontal, temporal dan limbic
- Gangguan tumbuh kembang
- 'embar mono)igot, lebih beresiko dari kembar dua telur
b. 3aktor Genetik
Gangguan orientasi realita yang ditemukan pada klien dengan
ski)oprenia
c. 3aktor sikologis
- 1bu pengasuh yang cemas/over protekti%, dingin, tidak sensitivitas
- ?ubungan dengan ayah tidak dekat/perhatian yang berlebihan
- 'on%lik perka+inan
- 'omunikasi !double bind#
- *osial budaya
- 'emiskinan
- 'etidak harmonisan sosial
- *tress yang menumpuk
() 3aktor resipitasi
a. *tressor sosial budaya
*tres dan kecemasan akan meningkat bila ter"adi penurunan stabilitas
keluarga, perpisahan dengan orang yang paling penting, atau
diasingkan dari kelompok.
b. 3aktor biokimia
enelitian tentang pengaruh dopamine, inore%ine%rin, lindolomin, )at
halusinogen diduga berkaitan dengan orientasi realita
c. 3aktor psikologi
1ntensitas kecemasan yang ekstrim dan menun"ang disertai
terbatasnya kemampuan mengatasi masalah memungkinkan
berkurangnya orientasi realiata.
Respon neurobiologist
(dapun rentang respon manusia terhadap stress yang menguraikan
tentang respon gangguan adapti% dan malladapti% dapat di"elaskan sebagai
berikut ( stuart dan sundeen, ,99@ hal 202) 4
Rentang respon
neurobiologis
Gangguan proses
pikir/delusi/waham
Respon maladaptif
maladaptif
Respon adaptif
Distorsi pikiran Pikiran logis
Persepsi akurat
Emosi konsisten dengan
pengalaman
Prilaku sesuai
Berhubungan social
Ilusi
Reaksi emosi berlebihan
atau kurang
Prilaku aneh
Menarik diri
alusinasi
!ulit brespon emosi
Prilaku disorganisasi
Isolasi sosial
V. Po!on "asala!
Kerusakan ko#unikasi $erbal
Gangguan proses pikir
keka%auan neurotrans#itter
&ti#ulus internal #eningkat'
&ti#ulus eksternal #enurun
Isolasi sosial
(arga diri renda!
Koping indi$idu tidak efektif
Faktor predisposisi Faktor presipitasi
- Genetik ) biologis
- Psikologis ) stress lingkungan
- Perke#bangan ) su#ber koping
VI. *su!an Kepera+atan
5 Pengkajian
,. <esiko perilaku kekerasan
mencederai diri sendiri dan orang lain
/* 4 !*aya ini seorang ra"a yang mempunyai rumah sakit ini#
/: 4 5 &idak mampu berkonsentrasi
- 'lien merasa dirinya seorang pemberani
- 'lien merasa dirinya seorang pahla+an
- 8engatakan kuat dan kebal
2. erubahan proses pikir 4 +aham kebesaran
/* 4 !*aya ini seorang ra"a yang menguasahi banyak kera"aan,
namun ada orang yang mau merebut kera"aan saya#
/: 4 5 8erasa dirinya seorang ra"a yang berkuasa
- &idak merasa dirinya sakit
- 8udah tersinggung
- 8empunyai pikiran yang aneh5aneh terhadap dirinya
8(*(6(? ';;<(=(&(7
,. <esiko perilaku kekerasan mencederai diri sendiri
2. erubahan isi pikir 4 +aham kebesaran
/1(G7:*( ';;<(=(&(7
,. <esiko perilaku kekerasan mencederai diri sendiri
2. erubahan proses pikir 4 =aham kebesaran
<;7C(7( &17/('(7 ';;<(=(&(7
/A. ,. <esiko perilaku kekerasan mencederai diri sendiri
a. &u"uan umum (&98 ) 4
'lien tidak melakukan perilaku kekerasan
b. &u"uan khusus (&9') 4
,. 'lien dapat membina hubungan saling percaya
,., $ina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip
komunikasi terapeutik
a. *apa klien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal
b. erkenalkan diri dengan sopan
c. &anyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai klien
d. 0elaskan tu"uan pertemuan
e. 0u"ur dan menepati "an"i
%. &un"ukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. $eri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar
klien
,.2 0angan membantah dan mendukung +aham klien
a. 'atakan bah+a pera+at menerima keyakinan klien
b. 'atakan klien tidak mendukung
c. &idak membicarakan isi +aham klien
,.2 >akinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi
a. 'atakan bah+a klien berada dalam tempat yang aman dan
pera+at akan menemani klien
b. Gunakan keterbukaan dan ke"u"uran
c. 0angan tinggalkan klien sendirian
,.- :bservasi apakah +aham klien mengganggu akti%itas sehari5
hari
2. 'lien dapat mengidenti%ikasi kemampuan yang dimiliki
2., $eri pu"ian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis
2.2 /iskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada +aktu
lalu dan saat ini yang realistis.
2.2 0ika klien selalu bicara tentang +ahamnya dengarkan sampai
kebutuhan +aham tidak ada. era+at perlu memperhatikan
bah+a klien penting.
2. 'lien dapat mengidenti%ikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
2., :bservasi kebutuhan klien sehari5hari.
2.2 /iskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi selama
dirumah maupun di <umah *akit.
2.2 ?ubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan timbulnya
+aham.
2.- &ingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan
memerlukan +aktu dan tenaga.
2.B (tur situasi agar klien tidak mempunyai +aktu untuk
menggunakan +ahamnya.
-. 'lien dapat berhubungan dengan realitas
-., $erbicara dengan klien dalam konteks realitas (realitas diri,
relitas orang lain, +aktu dan tempat).
-.2 *ertakan klien dalam terapi akti%itas kelompok 4 :rientasi
realitas.
-.2 $erika pu"ian pada tiap kegiatan positi% yang dilakukan klien.
B. 'lien dapat dukungan keluarga
B., /iskusikan dengan keluarga tentang.
a. Ge"ala +aham.
b. Cara mera+atnya.
c. 6ingkungan keluarga.
d. 3allo+ up dan obat
B.2 (n"urkan keluarga melaksanakan dengan bantuan pera+at.
C. 'lien dapat menggunakan obat dengan benar
C., /iskusikan dengan klien dan keluarga tentang obat, dosis,
%rekuensi, e%ek, dan e%ek samping obat dan akibat penghentian.
C.2 /iskusikan perasaan klien setelah minum obat.
C.2 $erikan obat dengan prinsip B benar dan observasi setelah
minum obat
P,-."*/ *&0(*/ K,P,1*2*T*/
K3I,/ -,/G*/ G*/GG0*/ P1.&,& PIKI1
/a#a klien :44444444.. -5 "edis : Psikosa akut
/o 1" :............................ 1uangan : 6 Psikiatri 1&&*
7o &indakan 'epera+atan untuk asien &indakan 'epera+atan untuk
'eluarga
, * ,
"# 8embantu orientasi realita
$# 8endiskusikan kebutuhan yang
tidak terpenuhi
%# 8embantu pasien memenuhi
kebutuhannya
&# 8engan"urkan pasien
memasukkan dalam "ad+al
kegiatan
* ,
"# 8en"elaskan masalah
yang dirasakan keluarga
dalam mera+at pasien
$# 8en"elaskan
pengertian, tanda dan
ge"ala +aham, dan "enis
+aham yang dialami
pasien, serta proses
ter"adinya
%# 8en"elaskan cara
mera+at pasien dengan
+aham
2 * 2
"# 8engevaluasi "ad+al
kegiatan harian pasien
$# 8endiskusikan tentang
kemampuan yang dimiliki
%# 8elatih kemampuan yang
dimiliki
* 2
"# 8elatih keluarga
mempraktekkan cara
mera+at pasien dengan
+aham
$# 8elatih keluarga
melakukan cara mera+at
langsung pasien +aham
2 * 2
"# 8engevaluasi "ad+al
kegiatan harian pasien
$# 8emberikan pendidikan
kesehatan tentang penggunaan
obat secara teratur
%# 8engan"urkan pasien
memasukkan dalam "ad+al
* 2
"# 8embantu keluarga
membuat "ad+al aktivitas di
rumah termasuk minum
obat (dischange planning)
$# 8en"elaskan %ollo+ up
pasien setelah pulang
kegiatan harian
*&<(&;G1 ;6('*(7((7 &17/('(7 ';;<(=(&(7
'61;7 /;7G(7 ;<9$(?(7 <:*;* 1'1<
(. <:*;* ';;<(=(&(7
,. 'ondisi klien.
'lien bicara ngelantur tidak sesuai realita, klien mengatakan bah+a ia
bisa semua hal, tidak ada hal yang tidak dia bisa. 'lien mengatakan
bah+a dia mampu mememuhi kebutuhannya sendiri dan dia yang
men"adi tulang punggung keluarga. 'lien mengaku bisa bela diri dan
kuat.
2. /iagnosa 'epera+atan.
<esiko perilaku kekerasan
2. &u"uan 'husus.
&9' ,. 'lien dapat membina hubungan saling percaya
&9' 2. 'lien dapat menyebutkan kemampuan yang dimiliki
-. &indakan kepera+atan
a. $ina hubungan saling percaya
- $?*
- 0angan membantah dan mendukung keyakinan klien
- >akinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi
- :bservasi apakah +aham klien mengganggu aktivitas sehari5hari
b. 'lien dapat mengidenti%ikasi kemampuan yang dimiliki
- $eri pu"ian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis
- /iskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada +aktu lalu
dan saat ini yang realistis
- 0ika klien bicara tentang +ahamnya, dengarkan sampai kebutuhan
+aham tidak ada
$. *&<(&;G1 ':8971'(*1 /(6(8 ;6('*(7((7 &17/('(7
';;<(=(&(7
,. :<1;7&(*1.
a. *alam terapeutik.
!*elamat pagi mas#
b. ;valuasi / validasi.
!$agaimana perasaan mas pada pagi hari iniD 8asih ingat kenapa
mas diba+a kesini#
c. 'ontrak.
&opik 4 !$agaimana kalau kita bercakap5cakap tentang hal5hal
yang mas alami selama ini, atau apapun tentang
kebutuhannya mas
=aktu 4 !8au berapa lama D $agaimana kalau ,B menit sa"a D#
&empat 4 !8au dimana kita bercakap5cakapD $agaimana kalau disini
sa"aD#
2. ';<0( ( 6angkah5langkah tindakan kepera+atan )
erkenalkan saya mahasis+a 9$ 8alang, saya
era+at ?eri saya disini selama ,minggu, mulai hari senin kemarin,
saya disini ingin membantu mas memecahkan masalah yang mas
hadapi
(pa yang biasa mbak lakukan di rumah D
Coba mas ceritakan tentang kehidupan mas
selama ini, dari *8 hingga sekarangD (papun yang mas alamiD
2. &;<817(*1.
a. ;valuasi *ubyekti%4
!$agaimana perasaan mbak setelah kita bercakap5cakap D#
!$agaimana sudah tau nama saya kanD 8asih ingatD
b. ;valuasi :byekti%4
!Coba sebutkan nama sayaD#
b. &indak lan"ut klien.
!$aiklah mas, saya kira hari ini cukup terlebih dahulu, besok ketemu
saya lagi, ingat nama saya ya#

c. 'ontrak yang akan datang.
&opik 4 !$aiklah mas saya kira hari ini cukup#
=aktu 4 !$agaimana kalau "am ,,.00 pagi, selama ,B menit D#
&empat 4 !&empatnya mau dimana masD $agaimana kalau di halaman
depanD#
,$aluasi
,. 'lien percaya dengan pera+at, terbuka untuk ekspresi +aham
2. 'lien menyadari kaitan kebutuhan yg tidak terpenuhi dg
keyakinannya (+aham) saat ini
2. 'lien dapat melakukan upaya untuk mengontrol +aham
-. 'eluarga mendukung dan bersikap terapeutik terhadap klien
B. 'lien menggunakan obat sesuai program
-*FT*1 P0&T*K*
()i) <, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. *emarang4 <*0/ /r. (mino
Gondoutomo. 2002
&im /irektorat 'es+a. Standart asuhan keperawatan kesehatan jiwa.;disi ,.
$andung4 <*0.2000
/ire"a. *. ?, (de. 20,,. Asuhan Keperawatan Jiwa. >ogyakarta. 7uha 8edika
/amaiyanti, 8ukhripah E 1skandar. 20,2. Asuhan Keperatan Jiwa. Gunarsa, (ep
(ed). $andung 4 & <e%ika (ditama.

Anda mungkin juga menyukai