Setenang samudera hindia di depan ku Sedalam samudera pasifik di sekitar ku Sehijau pegunungan di bumi ku Se kaya bentangan Zamrud Khatulistiwa ku. . . Tenang, tenang dalam pikiran ku,,, Sejuk, sejuk dalam hatiku,,, Indah, indah di pandanganku,,, Manis, manis di setiap langkah-langkah kecil ini,,, Akan kah hijau akan tetap menjadi hijau? Akankah biru akan tetap menjadi biru? Akankah kedamaian akan tetap damai? Akankah ketenangan akan tetap tenang? Di sini, aku dapat merengkuhnya Di sini, aku dapat memeluknya Di sini, aku ditemaninya Dan tempat ini, ku mulai membuka mata Detik demi detik perjalanan Bagai guru kehidupan Sang pengajar menyembah pencipta Sang pelajar alam semesta Toloooong, tolooong, toloong Suara itu, semakin jelas dipendengaran ku Ku dekatkan jiwa ku,, Apa ini? Ada apa ini?? Toloong, toloong, toloong, Toloong aku, Keluarkan aku dari kerusakan ini! Bawalah aku pergi dari keserakahan ini! Aku lah yang memiliki! Aku lah yang berhak! Tapi, aku bagaikan permainan! Dan kalianlah keledai-keledai jahat itu! Dengar!!! Dengarkan aku!!! Kalian, keledai yang selalu menutup telinga! Kalian, bagai hati baja! Lihat! Lihat dengan mata kalian! Kalian bersorak sorai di atas tangisan! Kalian merampas di atas kemiskinan!
Oleh : Anisa Nurdini Sucipto Dewi Angkatan 2012, Teknik Fisika Fakultas Teknik UGM
Sadar! Sadarlah kalian! Bau kalian busuk! Bagai bangkai tak berguna! Perusak Sabang hingga Merauke ku! Bbbyyyuuuuurrrr!!! Tabrakan ombak membuyarkan pikiran ku,,, Tetes demi tetes mulai mengalir,,, Maaf, maaf kan aku Kata-kata maaf ini tak akan seindah sinarmu Tak akan setulus kau menjaga ku, Tak kan se ikhlas kau memberi ku, Tak mampu mengubah coretan dalam jiwamu, Di sini ku berpijak, Akan ku lanjutkan melukis coretan itu, Dengan tinta warna-warni, Tanpa warna hitam di kanvas mu, Keringat ini memandikan perjalanan ku, Darah ku akan ku tumpahkan di bumi pertiwi Jiwa ku terlahir tuk zamrud khatulistiwa. Dan raga ini, ku abadikan untuk menjaga mu.