Anda di halaman 1dari 57

KEKERASAN DALAM RUMAH

TANGGA
Disampaikan dalam Acara Arisan Ikatan
Wanita Bank Kota Gorontalo
Rabu, 4 Juni 2008
Oleh :
Drs. Hi. Husain Jusuf, M. Pd
1. Di keluarga yang bagaimana
dapat terjadi KDRT ?
2. Apa yang dimaksud dengan
KDRT ?
3. Bagaimana bentuk-bentuk
KDRT ?
4. Faktor-faktor apa yang dapat
menimbulkan KDRT ?
5. Apa akibat KDRT ?
6. Bagaimana mengatasi KDRT?
PELIHARALAH KEHARMONISAN DALAM KELUARGA DENGAN
SALING MENGHARGAI DAN SALING MELINDUNGI,
DAN HINDARILAH KDRT
Remember that abuse happens in all kinds of
families - rich and poor, religious and not-
religious
KDRT dapat terjadi di keluarga mana saja:
kaya miskin, beragama tidak beragama,
berpendidikan tidak berpendidikan, hidup
di kota hidup di pedesaan, dsb
Family violence includes any form of abuse,
mistreatment or neglect that children or adults
experience with other members of their family
KDRT meliputi semua bentuk kekejaman,
perlakuan kasar atau pengabaian yang
dialami oleh anak-anak atau orang dewasa
dari anggota keluarganya yang lain
JANGKAUAN KDRT
Family violence covers a broad range of controlling
behaviours, commonly of a physical, sexual, and/or
psychological nature, which typically involve fear,
harm, intimidation and emotional deprivation
KDRT meliputi suatu jangkauan luas dari
pengendalian perilaku, biasanya secara fisik,
seksual, dan psikologis, yang secara khas
melibatkan ketakutan, kejahatan, intimidasi dan
perampasan emosional.
BENTUK KDRT DILIHAT DARI
SASARANNYA
Common forms of violence in families include:
1. Spouse/partner Abuse (violence among
adult partners and ex partners);
2. Child Abuse/Neglect (abuse/neglect of
children by an adult);
3. Parental Abuse (violence perpetrated by a
child against their parent); and
4. Sibling Abuse (violence among siblings).
1. Physical Abuse(Kekejaman Fisik)
2. Sexual Abuse and Exploitation (being used
for a sexual purpose) / Kekejaman dan
Eksploitasi Seksual
3. Neglect (Pengabaian)
4. Psychological and Mental Abuse
(Kekejaman Mental Psikologis)
5. Economic or Financial Abuse
(Kekejaman Ekonomik dan Finansial)
Kekejaman Fisik
Disharmoni dalam keluarga dapat
melahirkan berbagai gesekan dan
benturan antar individu dalam keluarga.
Kekerasan menjadi jalan keluar yang
umum, baik kekerasan antara suami
dengan istri maupun antara orang tua
dengan anak, dan antara anak dgn anak.
Di samping itu
kekerasan
dapat juga
terjadi antara
majikan
dengan PRT
Kekejaman dan Eksploitasi Seksual
Kekejaman dapat
terjadi antar suami
isteri, majikan
dengan pembantu,
orang tua dengan
anak, dan anak
dengan anak
Ada suami yang tega
mengkomersialkan
isteri dan anaknya.
Kekejaman Mental Psikologis (1)
Kekejaman mental ini
lebih berat pengaruh
negatifnya terhadap
perkembangan anak
dibandingkan dengan
kekejaman fisik.
Gabungan kekejaman
fisik dan mental dapat
membunuh perkem-
bangan anak.
Kekejaman Mental Psikologis (2)
Kekejaman seperti ini
dapat terjadi antara ibu
dan anak, atau antar
sesama saudara kandung.
Kekejaman Ekonomik dan Finansial
Kekejaman semacam ini
terjadi pada suami terhadap
istri. Termasuk juga di
dalamnya pengabaian
terhadap hak-hak istri dan
anak (penyediaan nafkah
termasuk nafkah batin,
perlindungan, dan
penghargan).
1. Faktor Mental Psikologis
2. Faktor Pendidikan
3. Faktor Sosial dan Ekonomi.
FAKTOR MENTAL PSIKOLOGIS
KDRT dapat disebabkan oleh adanya
gangguan kesehatan mental anggota
keluarga berupa ketidakmampuan
mengendalikan pikiran, perasaan, dan
perilaku sebagai akibat dari gangguan
mental seperti:
1. 1. Gangguan Depresif atau Stress
2. 2. Gangguan Kepribadian
3. 3. Gangguan Psikopat
GANGGUAN DEPRESIF ATAU
STRESS.
TEKANAN PERASAAN KARENA KETIDAK-
MAMPUAN MENGATASI MASALAH YANG
DIHADAPI, MISALNYA KARENA:
1. KEHILANGAN ORANG PENTING DALAM
KEHIDUPANNYA.
2. KEHILANGAN UANG ATAU BARANG
YANG DIMILIKI.
3. KEHILANGAN PRESTISE, JABATAN
ATAU KEDUDUKAN (STATUS)

GANGGUAN KEPRIBADIAN
A. GANGGUAN SKIZOID (PIKIRAN ANEH-
ANEH DAN MAGIS). PIKIRAN SALAH
TETAPI TIDAK BOLEH DIBANTAH.
B. GANGGUAN PARANOID (PENCURIGA).
CURIGA DAN TIDAK PERCAYA PADA
ORANG LAIN.
C. GANGGUAN EKSPLOSIF (MARAH HEBAT
DGN ALASAN TIDAK SEPADAN

GANGGUAN PSIKOPAT
(GANGGUAN MENDALAM DAN KRONIS)
1. MELIMPAHKAN KESALAHAN KEPADA
ORANG LAIN
2. SEMUA PERASAAN TIDAK PUAS, KONFLIK
JIWA DAN TEKANAN PERASAAN
DIUNGKAPKAN DENGAN CARA YANG
MENYEBABKAN ORANG LAIN MENDERITA.
3. SANGAT EGOIS, AGRESIF, DAN TIDAK
PEDULI KEPADA ORANG LAIN
FAKTOR PENDIDIKAN
1. Pendidikan yang makin tinggi dapat menim-
bulkan kesombongan bahkan memicu
keinginan untuk mengganti pasangan hidup
karena dirasa tidak sepadan lagi dengan
tingkat pendidikannya.
2. Pendidikan yang rendah dapat menimbul-
kan lingkaran kekerasan, karena orang tua
yang berpendidikan rendah akan melaku-
kan kekerasan seperti yang dialaminya sejak
kecil.
FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI
Masyarakat modern menikmati kemajuan
materi yang memanjakan hidup mereka,
Segala sesuatunya menjadi lebih mudah
tapi mekanis, sementara sentuhan
manusiawi berkurang. Hubungan antar
individu menjadi kering, dan hasilnya
tingkat kesabaran masyarakat pada
umumnya turun.
FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI
(Lanjutan)
Disharmoni ini melahirkan berbagai gesek-
an dan benturan, baik antar kelompok
masyarakat maupun antar individu.
Kekerasan menjadi jalan keluar yang
umum. Termasuk kekerasan dalam rumah
tangga antar anggota keluarga, baik
antara suami dengan istri maupun orang
tua dengan anak.
FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI
(Lanjutan)
Sebaliknya tingkat sosial ekonomi yang rendah
dapat memicu KDRT. Tekanan mental akibat
ketidak mampuan memenuhi berbagai tuntutan
hidup rumah tangga dapat menimbulkan
ketidaktenangan bahkan kekacauan dalam
rumah tangga yang dapat berakhir fatal berupa
penganiyayaan, pengabaian anak/istri, komer-
sialisasi istri atau anak, pencurian, pemerasan,
bahkan pembunuhan atau bunuh diri.
KDRT DAPAT MERUSAK KETENANGAN, KETENTERAMAN,
SERTA KEBAHAGIAAN RUMAH TANGGA DARI SEMUA
ANGGOTA KELUARGA, BAIK YANG SECARA LANGSUNG
MENJADI SASARAN KEKERASAN MAUPUN YANG MENYAKSI-
KANNYA. AKIBATNYA RUMAH YANG MESTINYA MENJADI
SURGA BERUBAH MENJADI NERAKA BAGI PENGHUNINYA.
ISTRI YANG MENJADI KORBAN
KEKERASAN AKAN MENGALAMI
STRESS DAN GANGGUAN MENTAL
LAINNYA YANG SELANJUTNYA
AKAN MENGALAMI PENYAKIT
PSIKOSOMATIK ATAU KONVERSI
YANG SUKAR DISENBUHKAN.
KDRT dapat berdampak mengerikan
terhadap anak-anak dan orang dewasa
dalam rumah itu, baik yang langsung jadi
sasaran kekerasan maupun yang
menyaksikan kekerasan itu.
Anak-anak yang dari kecil hidup dalam
suasana KDRT cenderung menjadi
pelaku kekerasan atau korban kekerasan
pada waktu mereka sudah dewasa.
AKIBAT KDRT (Lanjutan)
Anak-anak yang dari kecil hidup dalam
suasana KDRT tetapi tidak menjadi
pelaku kekerasan atau korban kekeras-
an dapat mengalami rintangan yang
berat dalam perkembangan emosionl,
mental, dan psikologis. Tantangan ini
berupa: kurang perhatian, kesulitan
pendidikan, masalah kesehatan mental,
dan kurang keterampilan sosial.
Effects of child abuse
Child abuse can produce dire
consequences during the
victims childhood and adult-
hood. Some effects of child
abuse are obvious: a child is
malnourished or has a cast on
her arm; a nine-year-old
develops a sexually trans-
mitted disease.
Pengaruh KDRT terhadap Emosi Anak
Semua jenis kekerasan terhadap anak dapat
mempengaruhi emosi anak. Pengaruh itu a. l.:
1. Konsep diri rendah
2. Depresi dan Cemas
3. Agresif dan Pemarah
4. Sulit berkomunikasi
5. Mengasingkan diri
6. Keprib. terganggu
7. Rasa tidak berguna
8. Mimpi buruk
Banyak orang tua yang waktu kecilnya menga-
lami KDRT sulit mempercayai orang lain,
menjauhi orang lain, dan sulit membangun
hubungan intim dengan orang lain.
PENGARUH KDRT TERHADAP ANAK
Kekerasan terhadap anak-anak tidak hanya ber-
pengaruh terhadap perasaan mereka tetapi sangat
berpengaruh terhadap perilaku mereka pada masa
dewasa. Anak yg dibesarkan dalam suasana KDRT
berpeluang besar menjadi tahanan polisi pada
waktu remajanya atau waktu dewasa.
Persentase yang sangat besar dari nara pidana di
penjara America adalah anak dari keluarga dengan
KDRT. Sepertiga dari anak-anak dari keluarga
dengan KDRT tumbuh menjdi orang tua pelaku
kekerasan.
1. Peliharalah suasana harmonis dalam rumah tangga
dengan saling memahami, saling menghargai, dan
saling mencintai.
2. Lakukan selalu komunikasi yang sehat
3. Hargailah hak dan kerjakanlah kewajiban masing-
masing anggota keluarga sebagaimana mestinya.
4. Jangan terlalu sayang pada diri sendiri.
5. Lakukan relaksasi dua kali sehari
6. Setiap masalah segera diselesaikan; jangan ditumpuk.
7. Gunakan teknik pengubahan tingkah laku secara tepat
8. Jika perlu gunakan jasa konselor atau psikolog.

Exposure to family violence has a
devastating impact on both children and
adults in those households and
communities, whether they are direct
victims of abuse or witnesses to it.
Children exposed to such violence at an
early age are likely to become either
perpetrators of abuse or victims of
violence in adulthood.
AKIBAT KDRT (LANJUTAN)
Additionally, children who do not
become offenders or victims may face
great obstacles in emotional, mental,
and physical development. These
obstacles include attention deficits,
educational difficulties, substance
abuse, mental health problems,
symptoms of post-traumatic stress
disorder, and lack of appropriate social
skills.
Behavioral Effects of Child Abuse
Child abuse can play itself out not only in how
its victims feel but in what they do years
later. Children who suffer abuse have much
greater chances of being arrested later as
juveniles and as adults. Significant
percentages of inmates in U.S. prisons were
abused as children. One of every three
abused or neglected children will grow up to
become an abusive parent.
Lingkaran Kekerasan
The continued maltreatment of children today is
primarily the result of poorly trained adults who,
in their roles as parents and caretakers, attempt to
instill discipline and educate children within the
context of the violence they themselves experienced
as children." This and other reports describe the
process in which abused children or witnesses to
abuse often become violent offenders themselves, a
phenomenon called the "cycle of violence."
A recent study, sponsored by the National
Institute of Justice (NIJ) and conducted in a
metropolitan Midwestern county area, compared
the arrest records of 908 abused and/or neglected
children, age 11 or younger at the time of
abuse/neglect, with arrest records for 667 children
who were not abused or maltreated. Initial results
were gathered in 1988 and additional arrest data
was gathered in 1994. The study found that
"being abused or neglected as a child increased
the likelihood of arrest as a juvenile by 59 percent,
as an adult by 28 percent, and for a violent crime
by 30 percent"
Emotional Effects of Child Abuse
Just as all types of child abuse have an emotional component,
all affect the emotions of the victims. These effects include :
*Low self-esteem
*Depression and anxiety
*Aggressive behavior/anger
issues
*Relationship difficulties
*Alienation and withdrawal
*Personality disorders
*Clinginess, neediness
*Flashbacks and nightmares
Many adults who were abused as children find it
difficult to trust other people, endure physical
closeness, and establish intimate relationships













Hubungi:
PUSAT BIMBINGAN KONSELING
LP3 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

GANGGUAN KESEHATAN MENTAL
BERUPA TEKANAN MENTAL YANG
DIALAMI SESEORANG KARENA TIDAK
MAMPU MEMECAHKAN MASALAH
YANG DIHADAPINYA, YANG DAPAT
MENIMBULKAN GANGGUAN
PSIKOSOMATIK MAUPUN GANGGUAN
PSIKIATRI MINOR
S T R E S S
GEJALA MENTAL MASALAH AKIBAT
1. Gejala Fisik
Sakit kepala / pening
secara sering
Rasa pusing kepala
Tinnitus (bunyi
berdering di telinga)
Terketar-ketar
(gemetar / menggigil)
Pedih ulu hati atau
sesak dada
Sembelit atau sukar
buang air besar


1. Gejala psikosomatik
Hipertensi
Penyakit jantung
Penyakit ulser
peptik (borok pada
lapisan selaput
lendir)
Ruam kulit (bintil
bintil merah pada
kulit)
Pening kepala yang
menegang atau
migrain (nyeri
kepala sebelah)
Sindrom usus
terengsa
Sehat
Tertekan
Tembus
GEJALA MENTAL MASALAH AKIBAT
2. Gejala mental dan emosi
Insomnia (tidak dapat
tidur karena gangguan
jiwa)
Kebimbangan dan
ketakutan
Kemurungan atau
perasaan kurang ceria
Kecenderungan untuk
menangis
Cepat marah
Ketidakmampuan
membuat keputusan
Ketidakmampuan
untuk menganalisa
masalah
Ketidakmampuan
untuk menyelesaikan
masalah
2. Gangguan psikiatri
minor
Gangguan
kebimbangan
Gangguan perasaan
Hipokondria
(kebimbangan
abnormal atau
ketakutan yang
sangat berlebihan
dan terus menerus
terhadap gangguan
kesehatan tubuh oleh
rangsangan penyakit)
Kehidupan sosial dan
emosi yang terganggu
Penuh
Keluar
SUMBER STRESS

1. MASALAH KELUARGA
2. MASALAH KERJA
3. MASALAH KESEHATAN

1. KURANGI RASA KASIHAN AKU DAN
KURANGI JUMLAH KEINGINAN.
2. LAKUKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF.
HINDARI HAL-HAL YANG DAPAT
MENGHAMBAT KOMUNIKASI (MEME-
RINTAH, MENYALAHKAN, MEREMEHKAN,
MEMBANDINGKAN, MEMBERI
CAP/JULUKAN, MENGANCAM, MENA-
SEHATI, MEMBOHONGI, MENGERITIK,
MENYINDIR). KEMUKAKAN DGN JUJUR APA
YANG ANDA RASAKAN. KATAKAN YA KALAU
MEMANG YA, DAN KATAKAN TIDAK KALAU
MEMANG TIDAK.
3. HINDARI PEMIKIRAN NEGATIF
CONTOHNYA : DUA INDIVIDU TIBA DI PEJABAT
MASING-MASING DAN BOS MEREKA MEMANDANG
MEREKA DENGAN MARAH. SALAH SEORANG
MULAI BERASA BERSALAH DENGAN SERTA-
MERTA DAN BERKATA KEPADA DIRI SENDIRI.
SAYA PASTI TELAH LAKUKAN SESUATU
KESALAHAN SEMALAM! DIA MULAI KUATIR, DAN
TIDAK DAPAT MEMUSATKAN PERHATIAN KEPADA
PEKERJAANNYA.
INDIVIDU YANG SATU LAGI TIDAK
MENGHIRAUKAN PERKARA TERSE-BUT
DAN TERUS MULAI BEKERJA. DIA
BERKATA KEPADA DIRI SENDIRI,
NAMPAKNYA ANGIN BOS TIDAK BAIK
PAGI INI. TENTUNYA ADA SESUATU YANG
MENGGANGGUNYA. APAKAH YANG
BOLEH SAYA LAKUKAN UNTUK
MENCERIAKAN BELIAU. MEREKA
BERDUA BERADA DALAM SITUASI YANG
SAMA, TETAPI PERSEPSI MEREKA DAN
SETERUSNYA, RESPONS MEREKA
BERLAINAN SAMA SEKALI.
4. BERSEDIALAH UNTUK MEMAHAMI ORANG
LAIN TERLEBIH DAHULU SEBELUM MINTA
DIPAHAMI.
5. MASALAH JANGAN DITUMPUK.
SELESAIKAN SEGERA SETIAP MASALAH
YANG MUNCUL DENGAN WIN-WIN
SOLUTION. JANGAN HANYA MAU MENANG
SENDIRI (MENANG-KALAH), ATAU
SEBALIKNYA JANGAN SELALU MENGALAH
(KALAH-MENANG)
What can I do to avoid problems?
1. Learn to express your feelings in
appropriate ways.
It's important to let people close to
you know when something is
bothering you. Keeping feelings of
sadness or anger inside takes extra
energy and can cause problems in
your relationships and at work or
school.
What can I do to avoid problems?
2. Think before you act.
Emotions can be powerful. But
before you get carried away by your
emotions and say or do something
you might regret, give yourself time
to think.
3. Strive for balance in your life.
Make time for things you enjoy.
Focus on positive things in your life.

What can I do to avoid problems?
4. Take care of your physical health
Your physical health can affect
your emotional health. Take care
of your body by exercising
regularly, eating healthy meals
and getting enough sleep. Don't
abuse drugs or alcohol.

What can I do to avoid problems?
5. Notice your emotions and
reactions and try to understand
them.
Learning how to sort out the
causes of sadness, frustration and
anger in your life can help you
better manage your emotional
health.
6. LAKUKAN SENAM SECARA TERATUR
7. LUANGKAN WAKTU UNTUK
MELAKUKAN KEGIATAN KEGIATAN
YANG ANDA MINATI SEPERTI
MENDENGAR MUSIK, BERJALAN ATAU
MANDI DI KOLAM RENANG UNTUK
MENGUBAH SUASANA RUTIN.
8. LUANGKAN WAKTU UNTUK LAKSA-
NAKAN RELAXATION DUA PULUH MENIT
SETIAP HARI.

Anda mungkin juga menyukai