Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum

GETARAN PEGAS (GETARAN HARMONIK)





















Disusun oleh

Yuliana Purnamasari
(XI IPA 1 /15)







SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 JETIS
BANTUL YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang
Pegas sering kali kita mendengarkannya, tapi terkadang kita lupa dimana kita
dapatkan getaran tersebut. Kalau kita perhatikan lebih detail, getaran pegas terdapat
disekitar kehidupan kita. Suspensi sepada montor salah satu contoh dalam kehidupan
sehari hari.
Mungkin kita ketahui dimana saja getaran pegas itu terjadi tapi tidak
mengetahui kenapa bisa seperti itu, reaksi apa yang terjadi, dan apa manfaatnya dalam
hidup ini. Maka dari itu untuk mengetahui lebih jelasnya kita lakukan sebuah
praktukum tentang getaran pegas ini.

Tujuan
1. Menentukan konstanta pegas.
2. Menentukan percepatan gravitasi bumi berdasarkan getaran pegas.

Rumusan masalah
1. Bagaimana cara menetukan konstanta pegas?
2. Berapakah percepatan gravitasi berdasarkan getaran pegas ?











BAB II
TINJAUAN PUSATAKA

Dasar Teori
Getaran adalah gerakan relatif dari massa dan elastisitas benda yang berulang
sendiri dalam interval waktu tertentu. Sedangkan, Gerak Harmonik Sederhana adalah
gerakan sebuah partikel atau benda dimana grafik posisi partikel sebagai fungsi waktu
berupa sinusoidal (dapat dinyatakan dalam bentuk sinus atau kosinus). Dalam gerak
pada getaran pegas berlaku hukum Hooke yang menyatakan hubungan hubungan
antara gaya F yang meregangkan pegas dan pertambahan panjang pegas x pada
daerah elastis pegas. Pada daerah elastis, F sebanding dengan x. Hal ini dinyatakan
dalam bentuk persamaan :
F = k .x . (i)
Dengan,
F = gaya yang dikerjakan benda pegas (N)
k = konstanta pegas (N. m-
1
)
x = pertambahan panjang pegas (m)

Konstanta gaya pegas adalah suatu karakter dari suatu pegas yang
menunjukkan perbandingan besarnya gaya terhadap perbedaan panjang yang
disebabkan oleh adanya pemberian gaya tersebut. Satuan konstanta gaya pegas adalah
N/m, dimensi konstanta pegas : [M][T ]
-2

Pada waktu pegas ditarik dengan gaya F, pegas mengadakan gaya yang
besarnya sama dengan gaya yang menarik, akan tetapi arahnya berlawanan
(F
aksi
= -F
reaksi
). Jika gaya ini kita sebut dengan gaya pegas F
p
, yang besarnya
sebanding dengan pertambahan panjang pegas x, sehingga untuk F
p
dapat
dirumuskan sebagai
F
p
= -k .x . (ii)
Persamaan (i) dan (ii) secara umum dapat dinyatakan dalam kalimat yang disebut




Hukum Hooke.
Pada daerah elastis benda, gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan
pertambahan panjang benda.




Suatu pegas yangng digantung secara vertikal dan diberi beban di simpangkan ke
bawah dan dilepaskan maka beban akan bergetar dengan periode yang daapat
dituliskan :
T = 2

T = periode (s)
= pertambahan panjang (m)
g = gravitasi (m.s
-2
)















BAB III
METODE


A. Alat dan Bahan
1. Pegas
2. Stopwatch
3. Mistar
4. Statif
5. Beban

B. Langkah Kerja
Langkah kerja Percobaan 1 :
1. Menyusun alat alat seperti gambar
2. Mengukur panjang pegas catat hasilnya pada table
3. Menggantungkan beban massa 20 gram pada pegas
4. Mengukur panjang pegas setelah diberi beban
5. Mengulangi langkah 3, dan 4 untuk beban yang berbeda

Langkah kerja Percobaan 2 :
1. Seperti lagkah percobaan 1, langkah 1, 2, 3, dan 4
2. Menyimpangkan beban kebawah 2 cm lalu lepaskan
3. Mengukur waktu dalam 10 x getaran dengan stopwatch catat hasilnya pada
tabel
4. Mengulangi langkah 2 dan 3 dengan beban yang sesuai percobaan 1








BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Percobaan 1
No Massa beban
(kg)
Panjang pegas l
(m)
Pertambahan
panjang y (m)
Nilai konsante
pegas k.(N.m
-1
)
1. Tanpa beban 0,15 0 0
2. 20. 10
-3
0,155 0,005 39,2
3. 40. 10
-3
0,16 0,01 39,2
4. 60. 10
-3
0,165 0,015 39,2
5. 80. 10
-3
0,17 0,02 39,2
6. 100. 10
-3
0,175 0,025 39,2
7. 120. 10
-3
0,18 0,03 39,2
8. 140. 10
-3
0,185 0,035 39,2
9. 150. 10
-3
0,19 0,0375 39,2

Grafik antara F (m.g) dan y:


Hubungan F dengan , apabila F atau gaya tarik semakin besar akan bertambah
pula hal ini disebabkan karena cara menambah beban (m) pada F (m. g)
tan = tetap

= k, dengan k merupakan bilangan tetap, yang labih umum ditulis :


F = k.
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
y
F = k. y

F
Dengan, F adalah besar gaya tarik (newton), k adalah tetapan gaya pegas (N/m), dan
adalah pertambahan panjang pegas (m). Jadi, jika besar gaya tarik tidak
melampaui batas elastis pegas maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus
dengan besar gaya tariknya. Hal ini telah membuktikan kebenaran Hukum Hooke

Percobaan 2

Grafik hubungan antara massa beban (m) dengan kwadrat periode (T
2
):




Hubungan antara m (massa) dengan T
2
(periode), hal ini berhubungan dengan gaya
pemulih yaitu gaya yang besarnya sebanding dengan simpangan dan selalu
berlawanan arah dengan arah simpangannya. Sedangkan m merupakan massa beban
yang menyebabkan gaya pegas. Semakin besar m maka gaya tarik (F) pada pegas juga
semakin besar (pada percobaan 1), ini menyebabkan pertambahan panjang pada pegas
( y). Kemudian, y yang semakin besar akan membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk mendapatkan gaya pemulih atau kembali ke titik kesetimbangan. Maka semakin
bessar m semakin lama atau besar pula T
2
. Hal ini dapat ditulis dengan rumus:
T
2
=

m


0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0,04881 0,09429 0,141367 0,190969
g
No Massa beban
(kg)
Pertambahan
panjang y
(m)
Waktu
10 x
getaran
t(sekon)
Periode
getaran
T(sekon)
T
2
(sekon)
2
Nilai
gravitasi
g(m.s
-2
)
1. Tanpa beban 0,012 02.21 0,221 0,04881 9,6
2. 50 . 10
-3
0,024 03.07 0,307 0,09429 9,9
3. 100 . 10
-3
0,036 03.76 0,376 0,141367 9,9
4. 150 . 10
-3
0,048 04.37 0,437 0,190969 9,8
m
T
2

B. Analisis Data
Percobaan 1
Menghitung nilai k =



1.
1
=


= 0 N.m
-1

2. k
2
=


= 39,2 N.m
-1
3. k
3
=


= 39,2 N.m
-1

4. k
4
=


= 39,2 N.m
-1

5. k
5
=


6. k
6
=


= 39,2 N.m
-1

7. k
7
=


= 39,2 N.m
-1

8. k
8
=


= 39,2 N.m
-1

9. k
9
=


= 39,2 N.m
-1


= 39,2 N.m
-1


Nilai rata-rata k :

k =


= 39,2
Percobaan 2 :
Menghitung besar gravitasi : g =





1.


= 9,6 m/s
2
2.


= 9,9 m/s
2

3.


= 9,9 m/s
2

4.


= 9,8 m/s
2


=

= 9,8 m/s
2
BAB V
KESIMPULAN



A. Kesimpulan
Setelah melakukan sebuah praktikum mengenai getaran pegas kita dapat menyimpulkan
beberapa hal yang berkaitan dengan praktikum tersebut
1. Nilai gravitasi normalnya berkisar diantara 9 10
2. Apabila nilai gravitasi kurang dari normal maka dapat disebabkan oleh beberapa
faktor :
a. Angin dan kondisi pegas menjadi masalah utama yang membuat nilai
gravitasi jauh dari normal.
b. Perbandingan panjang suatu pegas berbanding lurus dengan gaya yang
bekerja pada pegas tersebut
3. Beban yang digunakan berpengaruh terhadap nilai konstante pegas
4. Untuk mendapatkan nilai gravitasi memperlukan waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan sebuah getaran.
















DAFTAR PUSTAKA

Supiyanto. 2007. FISIKA: UNTUK SMA KELAS XI. Jakarta: PHiETA.

Kanginan, Marthen. 2007. SeribuPena FISIKA: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.






















LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai