Anda di halaman 1dari 17

HEMATOLOGI I

Oleh :
Nama : Anisa Rahmawati
NIM : B1J011039
Rombonan : II
!elom"o# : 1
Asisten : A$%a N&$aha
LA'ORAN 'RA!TI!(M )I*IOLOGI HE+AN I
!EMENTERIAN 'EN,I,I!AN ,AN !EB(,A-AAN
(NI.ER*ITA* JEN,ERAL *OE,IRMAN
)A!(LTA* BIOLOGI
'(R+O!ERTO
/01/
I0 'EN,AH(L(AN
I01 Lata$ Bela#an
Darah adalah matrik cairan dan merupakan jaringan pengikat
terspesialisasi yang dibentuk dari sel-sel bebas (Bryon and Doroth, 1973) Darah
terdiri dari komponen cair yang disebut plasma dan berbagai unsur yang diba!a
dalam plasma yaitu sel-sel darah "el-sel darah terdiri dari eritrosit atau sel darah
merah, yaitu sel yang mengangkut oksigen, leukosit atau sel darah putih yaitu sel
yang berperan dalam kekebalan dan pertahanan tubuh dan trombosit yaitu sel
yang berperan dalam homeostasis (#randson, 199$)
%ritrosit mempunyai peran sebagai media transport "edangkan leukosit
ber&ungsi sebagai alat pertahanan tubuh sehingga memiliki si&at menembus
jaringan tanpa merusak jaringan tersebut Darah sangat penting bagi organisme,
jika kekurangan atau kelebihan sel darah mengakibatkan tidak normalnya proses
&isiologis suatu organisme sehingga menimbulkan suatu penyakit ('earce, 19(9)
)ransport oksigen dalam darah tergantung pada komponen besi dalam pigmen
respirasi biasanya haemoglobin *aemoglobin merupakan bagian dari sel darah
merah yang mengikat oksigen Darah terdiri atas sel-sel dan &ragmen-&ragmen
sel yang terdapat secara bebas dalam medium yang bersi&at cair yang disebut
plasma darah "el-sel dari &ragmen sel merupakan unsur darah yang disebut
unsur jadi "el ini berukuran cukup besar sehingga dapat diamati dengan
mikroskop biasa 'lasma darah merupakan bagian yang cair dari darah yang
terdiri dari 99 + air dan (-9 + protein (,imball, 19(()
*emoglobin adalah senya!a organik yang kompleks yang terdiri dari
empat pigmen por&irin merah, masing-masing mengandung atom #e ditambah
globulin yang merupakan protein globuler yang terdiri atas empat asam amino
,adar hemoglobin dan kadar glukosa setiap species berbeda-beda, hal ini
bergantung pada kebutuhan metabolisme species itu sendiri *emoglobin
bergabung dengan oksigen paru-paru disebut oksihemoglobin (*o&&brand dan
'ettit, 19(7)
%ritrosit dan leukosit memiliki beberapa perbedaan antara lain, eritrosit
dihasilkan oleh kapiler endothelium di dalam sumsum tulang, ber&ungsi untuk
transport, oksigen berbentuk lonjong, mempunyai inti kecuali pada mamalia
de!asa dan jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan sel-sel darah
lainnya -eukosit dihasilkan dari sel retikulo endotelium di luar sel-sel kapiler,
ber&ungsi untuk ketahanan tubuh, memiliki bentuk khas, nukleus, sitoplasma,
organela dan semuanya bersi&at mampu bergerak dalam keadaan tertentu dari
pembuluh darah menuju jaringan .umlah seluruh leukosit jauh di ba!ah jumlah
eritrosit dan ber/ariasi tergantung dari jenis he!annya, umur, kondisi lingkungan
dan musim 0kan yang akti& eritrositnya lebih kecil dari ikan yang tidak akti&,
ukuran yang kecil memungkinkan jumlah eritrosit yang lebih banyak #luktuasi
dalam jumlah leukosit pada tiap indi/idu cukup besar pada kondisi tertentu,
misalnya stress, akti&itas &isiologis, gi1i, umur, dan lain-lain (*adikasto!o, 19($)
'engukuran hematologi bisa digunakan untuk menentukan kondisi
kesehatan he!an 2enurut "ihombing ($311) pengukuran hematologi meliputi
pengukuran nilai hematokrit, hemoglobin, jumlah eritrosit dan jumlah leukosit
'eranan lim&osit, neutro&il, dan monosit sebagai sel penting dalam sistem
kekebalan memang telah diketahui 'ada umumnya jumlah sel-sel ini akan
meningkat apabila ada in&eksi parasit 'erbedaan nilai sel-sel ini seperti
dijelaskan di alas mungkin menggambarkan tahap4tingkat perkembangan peran
sel-sel tersebut yang berbeda 5amun demikian, penelitian mengenai kaitan
antara nilai-nilai hematologi dan keberadaan parasit darah tidak menunjukkan
korelasi yang nyata (B 6 * 7ainal-6bidin, 1998)
I0/ T&1&an
)ujuan dari praktikum kali ini adalah memberikan ketrampilan pada
mahasis!a tentang cara pengambilan darah he!an, mengetahui perbedaan
bentuk sel darah pada berbagai he!an, serta cara melakukan perhitungan sel
darah merah dan putih dan *B darah he!an
II0 MATERI ,AN 2ARA !ERJA
II01 Mate$i
2ateri yang digunakan pada praktikum kali ini adalah he!an uji (6yam,
0kan, dan 2encit), larutan *ayem, larutan )urk, haemometer, haemositometer,
larutan 3,1 5 *9l, pipet kapiler, mikroskop, tabung sahli, spuit, object dan cover
glass dan hand counter.
II0/ 2a$a !e$1a
10 Menhit&n 1&mlah le&#osit 3"enen4e$an 10 #ali5
a Darah dihisap menggunakan pipet thoma leukosit hingga angka 1
b -arutan )urk dihisap hingga angka 11
c 'ipa karet diambil dari pipet, kemudin pipet dipegang pada kedua
ujungnya dengan ibu jari dan telunjuk lalu dikocok selama dua menit
d )etesan larutan darah petama dan kedua dibuang, tetesan ketigga baru
digunakan untuk perhitungan
e Bilik hitung disiapkan, cairan dalam pipet diteteskan ke bilik hitung
sehingga cairan dapat masuk dengan sendiriya
& Bilik hitung dilihat di ba!ah mikroskop, mula-mula dengan perbesaran
lemah, kemudian dengan perbesaran kuat
g .umlah leukosit yang terdapat di bujur sangkar sedang dihitung .adi
jumlah bujur sangkar yang dihitung menjadi : ; 1< = <: bujur sangkar
dengan sisi masing-masing
1
4
:
mm, dengan rumus>
.umlah leukosit per mm
3
=
= $8 (-
1
?-
$
?-
3?
-
:
)
/0 Menhit&n 1&mlah e$it$osit 3"ene4e$an 100 #ali5
a Darah diisap menggunakan pipet thoma eritrosit hingga angka 1
b -arutan *ayem diisap hingga angka 131
c 'ipa karet diambil dari pipet, kemudin pipet dipegang pada kedua
ujungnya dengan ibu jari dan telunjuk lalu dikocok selama dua menit
d )etesan larutan darah petama dan kedua dibuang, tetesan ketigga baru
digunakan untuk perhitungan
e Bilik hitung disiapkan, cairan dalam pipet diteteskan ke bilik hitung
sehingga cairan dapat masuk dengan sendiriya
& Bilik hitung dilihat di ba!ah mikroskop, mula-mula dengan perbesaran
lemah, kemudian dengan perbesaran kuat
g .umlah eritrosit dalam bujur sagkar kecil dihitung, dengan rumus>
.umlah eritrosit per mm
3
=
= 8333(%
1
?%
$
?%
3
?%
:
?%
8
)
30 Men&#&$ #a6a$ Hb
a Darah diisap menggunakan pipet sahli sampai angka $3@-
b )abung pengencer diisi dengan *9l 3,1 5 hingga angka $
c Darah dimasukkan ke tabung pengencer, diaduk dan dibiarkan selama 1
menit
d 6kuades ditambahkan hingga !arna tabung pengencer sama dengan
!arna tabung indikator
III0 HA*IL ,AN 'EMBAHA*AN
III01 Hasil
Tabel ,ata 'enamatan 'en&#&$an Le&#osit7 E$it$osit7 6an #a6a$ Hb
*am"el
,a$ah
!elom"o# !a6a$ Hb
3$86l5
9 Le&#osit
3*el8mm
3
5
9 E$it$osit
3*el8mm
3
5
2encit 1 $ :933 1193333
$ $ 13178 313333
0kan
3 $ 99$8 1$18333
: : (<1$8 1113333
6yam
8 : 13$$8 :38333
< : 13$$8 (18333
'e$hit&nan :
Le&#osit :
Diketahui >
-
1
= 3$
-
$
= 89
-
3
= 83
-
:
= 88
- )otal =
= $8 ; (-
1
?-
$
?-
3
?-
:
)
= $8 ; (3$ ? 89 ? 83 ? 88)
= $8 ; 19< = :933 sel4mm
3
E$it$osit :
Diketahui >
%
1
= :3
%
$
= :1
%
3
= :$
%
:
= :7
%
8
= <(
% )otal : total ; 8333
= $3( ; 8333
= 1193333 sel4mm
III0/ 'embahasan
2etode yang dilakukan pada pengukuran jumlah eritrosit, leukosit serta
kadar *b ini yaitu dia!ali dengan pengambilan darah pada ikan, mencit, dan ayam
yang merupakan he!an uji dengan menggunakan jarum spuit yang diinjeksikan ke
dalam masing-masing tubuh he!an tersebut yang sebelumnya diberi %D)6 (%til
Diamin )etra 6cetat) yang ber&ungsi mencegah penggumpalan darah ketika diambil
5amun terdapat sedikit perbedaan dalam hal teknik pengambilan darah, jika pada
ikan darah yang diambil didaerah bagian /entral tepatnya dibagian jantung, atau
le!at vena caudalis atau bisa juga dengan memotong ekor ikan tersebut Darah
diperiksa dengan cara memotong ujung ekor tikus ("ihombing et al, $311), ujung
ekor digunting lalu diurut perlahan hingga darahnya keluar, sedangkan pada ayam
diambil dari bagian /entral sayap yang merupakan aliran darah vena jugularis
'engukuran kadar hemoglobin dilakukan dengan metoda
9yanmethemoglobin 'emeriksaan jumlah sel darah merah (eritrosit) dilakukan
dengan menggunakan larutan pengencer *ayem kemudian dihitung menggunakan
kamar hitung (neubauer) di ba!ah mikroskop dengan pembesaran 133; *al yang
sama juga dilakukan untuk menghitung jumlah lekosit dengan larutan pengencer
)urk ("ihombing et al, $311) 'ada saat praktikum darah diambil menggunakan
pipet thoma dengan pengenceran 13 kali menggunakan larutan turk untuk
menghitung leukosit dan 133 kali menggunakan larutan hayem untuk menghitung
eritrosit, kemudian keduanya dikocok kemudian dilihat serta dihitung dengan
menggunakan haemositometer di ba!ah mikroskop "elain mengukur jumlah sel
darah, dalam praktikum ini juga mengukur kadar haemoglobin dalam darah mencit,
ikan dan ayam dengan cara darah diambil beberapa ml dengan menggunakan pipet
sahli ke dalam haemometer yang sebelumnya sudah diberi *9l 3,1 ml sebagai
pereaktor haemoglobin agar menghasilkan larutan hernatin yang akan digunakan
untuk pengukuran haemoglobin dan didiamkan selama 18 menit, dilihat !arnanya,
jika pekat maka tambahkan akuades untuk mengurangi kepekatan cairan beberapa
tetes hingga !arnanya menyerupai cairan pembanding yang ada pada haemometer
yaitu oranye atau coklat muda kemudian kadar *aemoglobinnya diukur
'raktikum kali ini banyak menggunakan alat-alat yang memang khusus
digunakan untuk perlakuan terhadap darah *aemositometer &ungsinya untuk
menghitung sel darah, baik sel darah putih maupun sel darah merah sedangkan
pipet thoma sebagai pasangannya ber&ungsi untuk pengambilan darah 6da dua
jenis pipet thoma, yaitu pipet thoma eritrosit dan pipet thoma leukosit *aemometer
ber&ungsi untuk menghitung kadar haemoglobin dalam darah 'ipet dan tabung
sahli merupakan pasangan atau alat pelengkap dari haemometer 2asing-masing
&ungsiya untuk mengambil darah dan *9l dan untuk menampung larutan darah saat
akan di ukur kadar haemoglobinnya
Darah dianggap sebagai jaringan khusus yang menjalani sirkulasi 6liran
darah dalam seluruh tubuh menjamin lingkungan yang tetap, agar semua sel serta
jaringan mampu melaksanakan &ungsinya ,omposisi kimia darah sangat kompleks
karena darah memba!a sejumlah besar nutrien metabolit, produk buangan dan ion
organik, sehingga memungkinkan untuk melangsungkan koordinasi dan integrasi
metabolisme pada berbagai he!an tingkat tinggi (-ehninger, 199:)
"el-sel darah merah merupakan sel darah yang ber&ungsi untuk mengangkut
oksigen, karbondioksida, dan sari-sari makanan (nutrien), berdiameter rata-rata 7,8
mikron, berbentuk cakram yang bikonka& dengan pinggiran sirkuler ketebalan 1,8
mikron dan pusat yang sangat tipis dan permukaan cakram yang bikonka& ini relati&e
lebar untuk jalannya pertukaran A
$
melalui membran ("utrisno, 1999) "ebagian
besar /ertebrata mempunyai bentuk eritrosit lonjong dan berinti kecuali mamalia
"el darah merah memiliki bentuk seperti cakram kecil bikonka&, cekung pada kedua
isinya sehingga apabila dilihat dari samping akan tampak seperti dua buah bulan
sabit yang saling bertolak belakang "truktur eritrosit terdiri dari pembungkus luar
atau shoma dan masa hemoglobin #ungsi utama eritrosit adalah untuk memba!a
gas 9A
$
dan A
$
dan secara garis besar rasio luas permukaannya bergantung pada
&aktor pertukaran oksigen dan karbondioksida ('earce,19(9)
Bambar "el darah merah (eritrosit)
"el darah putih (leukosit) jumlahnya lebih sedikit dari eritrosit, ber!arna putih
dan mempunyai kemampuan gerak yang independent "el ini berperan dalam
proses kekebalan tubuh Bentuk leukosit ini sangat ber/ariasi sesuai dengan
&ungsinya masing-masing ("utrisno, 1999) -eukosit pada he!an /ertebrata
memiliki beberapa tipe ang semuanya berasal dari sel precursor yang sama "el
darah putih dapat dibedakan menjadi dua yaitu yang memiliki sitoplasma granular
(granulosit) dan yang memiliki sitoplasma non granuler (agranulosit) Branulosit
terdiri dari monosit dan limposit -eukosit ini berperan dalam pertahanan seluler dan
hormonal organisme serta melindungi tubuh dengan menimbulkan peradangan di
tempat-tempat yang terkena in&eksi, mem&agositasi mikroba, merusak toksin dan
merusak antibody (Cille, 19(()
Ti"e Gamba$ ,ia$am
; 6alam
t&b&h
man&sia
!ete$anan
5eutro&il <8+
5eutro&il berhubungan dengan
pertahanan tubuh terhadap in&eksi
bakteri serta proses peradangan
kecil lainnya, serta biasanya juga
yang memberikan tanggapan
pertama terhadap in&eksi bakteriD
akti/itas dan matinya neutro&il dalam
jumlah yang banyak menyebabkan
adanya nanah
%osino&il :+
%osino&il terutama berhubungan
dengan in&eksi parasit, dengan
demikian meningkatnya eosino&il
menandakan banyaknya parasit
Baso&il E1+
Baso&il terutama bertanggung ja!ab
untuk memberi reaksi alergi dan
antigen dengan jalan mengeluarkan
histamin kimia yang menyebabkan
peradangan
-im&osit $8+ -im&osit lebih umum dalam 9ntibo
lim&a Darah mempunyai tiga jenis
lim&osit>
"el B> "el B membuat antibodi yang
mengikat patogen lalu
menghancurkannya ("el B tidak
hanya membuat 9antibodi yang
dapat mengikat 9antibodi, tapi
setelah adanya serangan, beberapa
sel B akan mempertahankan
kemampuannya dalam
menghasilkan antibodi sebagai
layanan antibodi FmemoriG)
"el )> 9D:? (pembantu) "el )
mengkoordinir tanggapan ketahanan
(yang bertahan dalam in&eksi *0C)
sarta penting untuk menahan bakteri
intraseluler 9D(? (sitotoksik) dapat
membunuh sel yang terin&eksi /irus
Sel natural killer> "el pembunuh
alami (natural killer, NK) dapat
membunuh sel tubuh yang tidak
menunjukkan sinyal bah!a dia tidak
boleh dibunuh karena telah terin&eksi
/irus atau telah menjadi kanker
2onosit <+
2onosit membagi &ungsi Hpembersih
/akumI (&agositosis) dari neutro&il,
tetapi lebih jauh dia hidup dengan
tugas tambahan> memberikan
potongan patogen kepada sel )
sehingga 13ntibody tersebut dapat
diha&al dan dibunuh, atau dapat
membuat tanggapan 13ntibody
untuk menjaga
2akro&ag
(lihat di
atas)
2onosit dikenal juga sebagai
makro&ag setelah sel meninggalkan
aliran darah serta masuk ke dalam
jaringan
'lasma darah adalah cairan kompleks yang mengandung ion-ion dan
molekul organk seta berada dalam keadaan keseimbangan dinamik dengan cairan
tubuh lain 'lasma mengandung 93+ air, 7-(+ protein, 1+ elektrolit dan 1-$+ 1at-
1at terlarut lainnya %ritrosit merupakan tipe sel darah yang berjumlah paling banyak
dalam darah Darah /ertebrata memiliki inti yang bentuknya secara umum o/al,
kecuali pada mamalia, dalam perkembangannya eritrosit akan berbentuk ca!an
bikonka&, yang dapat mempercepat pertukaran gas antar sel-sel dan plasma darah
(Cille et al.,19(:)
%ritrosit sebagai penyuplai oksigen dalam darah dan dalam darah
terkandung hemoglobin *emoglobin adalah suatu senya!a protein yang
mengandung pigmen porpiro&in merah (heme) yang masing-masing mengandung
atom #e ditambah dengan globin yang merupakan protein globular yang terdiri atas
rantai asam amino *emoglobin sendiri ber&ungsi untuk mengatur oksigen pada
mamalia dan /ertebrata (,imball, 1991) *emoglobin dapat mengikat oksigen dan
melepaskannya secara bolak-balik (re/ersible) Jeaksi kimia yang terjadi yaitu
*b ? A
$
*bA
$

.ika konsentrasi oksigen tinggi maka hemoglobin berkaitan dengan oksigen


membentuk *bA
$
(Aksihemoglobin) .ika konsentrasi oksigen rendah maka oksigen
dilepaskan dan bila konsentrasi oksigen mencapai nol maka *b melepaskan semua
oksigen yang diba!anya 'ada darah mamalia jumlah oksigen yang secara &isik
terlarut kira-kira mencapai 3,$ ml A
$
per 133 ml darah, dan jumlah oksigen yang
diikat ke hemoglobin mencapai 133 kali lebih besar yaitu $3 ml A
$
per 133 ml darah,
jika hanya 1+ dari total oksigen yang diambil oleh plasma darah, sedangkan 99+
total oksigen diambil oleh hemoglobin .umlah sel darah merah yang banyak
menunjukkan besarnya akti/itas he!an tersebut *e!an yang akti& bergerak 4
berakti/itas akan memiliki eritrosit dalam jumlah yang banyak pula, karena he!an
yang akti& akan mengkonsumsi banyak oksigen, dimana eritrosit sendiri mempunyai
&ungsi sebagai transport oksigen dalam darah menurut Ku!ono ($331) >
1 'engangkutan nutrien dari saluran pencernaan ke jaringanD ke dan dari
organ-organ penyimpan (misalnya asam laktat dari otot ke hati),
memungkinkan spesialisasi metabolikD
$ 'engangkutan produk ekskretori dari jaringan ke organ ekskretori, dari
organ tempat sintesisD
3 'engangkutan gas (oksigen dan karbondioksida) antara organ respiratori
dan jaringanD penyimpanan oksigenD
: 'engangkutan hormon (misalnya adrenalin Lrespon cepatMD hormon
pertumbuhan Lrespon lambatM)D
8 'engangkutan sel &ungsi non respiratori (contohnya leukosit /ertebrata)D
darah serangga tidak memiliki &ungsi respiratori, tetapi memba!a sejumlah tipe
sel-sel darahD
< 'engangkutan panas dari organ-organ yang dibagian dalam ke permukaan
untuk menghilangkan panas tersebut (esensil bagi he!an besar yang
kecepatan metaboliknya tinggi)D
7 )ransmisi gaya tekanan (contohnya untuk lokomosi pada cacing tanahD
untuk memecah cangkang pada !aktu ganti kulit pada 9rustaceaeD untuk
pergerakan organ seperti penisD si&on pada bi/al/iaD penjuluran kaki pada laba-
labaD untuk ultra&iltrasi dalam kapiler ginjal)D
( ,ekebalan dan pertahanan tubuh dari serangan organisme penyebab
penyakit dilakukan oleh leukositD
9 ,oagulasi, karakteristik inherent pada berbagai darah dan cairan
hemolymphD ber&ungsi untuk proteksi terhadap kehilangan darah
,eheterogenan hematological antar /arian haemoglobin struktural
berhubungan dengan N- thalassemia sangat jelas terlihat dari tabel subjek dari
/arian haemoglobin yang berhubungan dengan mutasi N- thalassemia merupakan
anemia akut dengan gambaran hipokromik dan mikrositik sangat mirip dengan
homo1igot N- thalassemia seraya subjek dengan anemia yang lebih ringan
merupakan normositik dan normokromik 5ilai *b # yang tinggi diketahui untuk
mengurangi kerusakan klinis dari penyakit tersebut Bagaimanapun, kadar *b #
yang tinggi di dalam grup penyakit sickle cell mengkon&irmasi adanya &enotip yang
lebih ringan dari penyakit sickle cell dengan kadar *b rendah (6gar!al , $331)
2enurut "oetrisno (19(1), jumlah leukosit dipengaruhi oleh kondisi tubuh,
stress, kurang makan atau disebabkan oleh &aktor lain 'enurunan jumlah leukosit
dapat terjadi karena in&eksi usus, keracunan bakteri, septicoemia, kehamilan, dan
partus *e!an yang terin&eksi akan mempunyai jumlah leukosit yang banyak,
karena leukosit ber&ungsi melindungi tubuh dari in&eksi ,imball (19(() menyatakan
bah!a sel darah putih berperan dalam mela!an in&eksi -eukosit melaksanakan
&ungsinya dalam menanggapi suatu 1at kimia umpan, leukosit akan keluar melalui
dinding kapiler di area terjadinya kerusakan jaringan Bila telah bebas dalam
jaringan, mereka akan mulai dengan &agositosis 'raktikum ini menggunakan
larutan hayem untuk mengencerkan eritrosit, larutan turk untuk mengencerkan
leukosit dan %D)6 untuk mengencerkan darah yang menggumpal
Berdasarkan hasil praktikum didapat jumlah leukosit mencit kelompok 1
(kelompok kami) sebanyak :933 sel4mm
3
dan jumlah leukosit mencit kelompok $
sebanyak 13178 sel4mm
3
, sedangkan jumlah eritrosit mencit pada kelompok 1
sebanyak 1933333 sel4mm
3
dan kelompok $ sebanyak 313333 sel4mm
3
,adar *b
mencit yang diperoleh pada kelompok 1 sebesar $ gr4dl dan kelompok $ sebesar $
gr4dl "edangkan menurut "ihombing ($311), jumlah leukosit mencit jantan berusia
bulan sebanyak 8,7: ; 13
3
sel4mm
3
sedangkan pada mencit betina yang berusia 3
bulan sebanyak 8,<7 ; 13
3
sel4mm
3
.umlah eritrositnya untuk jantan dan betina
dengan usia 3 bulan sebanyak (,:< ; 13
<
sel4mm
3
dan (,:8 ; 13
<
sel4mm
3
,adar
haemoglobin pada mencit jantan dan betina dengan usia 3 bulan sebesar 1:,9: dan
1:,(1 gr4d- 2enurut tabel hasil penelitian "ihombing ($311) terhadap mencit,
didapatkan hasil sebagai berikut >
.umlah leukosit ikan kelompok 3 sebanyak 99$8 sel4mm
3
sedangkan jumlah
eritrosit ikannya 1$18333 sel4mm
3
, jumlah leukosit pada ikan kelompok : sebanyak
(<1$8 sel4mm
3
sedangkan jumlah eritrosit ikannya 1113333 sel4mm
3
2enurut
2oyle dan 9ech ($331) menyatakan bah!a jumlah leukosit pada sel darah ikan
adalah $3333-183333 sel4mm
3
,adar *b ikan yang diperoleh pada praktikum
kelompok 3 dan : sebesar $ dan : gr4dl .umlah leukosit pada ayam kelompok 8
dan < adalah sebesar 13$$8 sel4mm
3
sedangkan jumlah eritrosit ayam kelompok 8
sebanyak :38333 sel4mm
3
dan kelompok < sebanyak (18333 ,adar *b ayam
yang diperoleh pada praktikum kelompok 8 da < berturut-turut sebesar : dan : gr4dl
2enurut #randson (199$), jumlah eritrosit normal pada ikan yaitu sebesar $,( juta
sel4mm
3
dan jumlah leukositnya sebesar $3333 sel4mm
3
sedangkan pada ayam
betina adalah $,7$ juta sel4mm
3
dan pada ayam jantan adalah 3,$3 juta sel4mm
3

'erbedaan ini ada karena pada dasarnya jumlah leukosit dipengaruhi oleh
beberapa &aktor, antara lain makanan, akti/itas, 1at kimia, dan kondisi stress (Cille,
19(() ,eseluruhan hasil praktikum rombongan kami masih jauh berbeda dengan
pustaka ,emungkinan kesalahan terjadi pada saat a!al pengambilan darah (terlalu
banyak menggunakan %D)6) atau terlalu banyak menambahkan akuades sehingga
darah terlalu encer 5amun yang pasti adalah praktikan masih kurang teliti dalam
menghitung, membandingkan dan membaca skala yang ada
-eukosit dalam darah jumlahnya lebih sedikit daripada eritrosit dengan rasio
1:733 (#randson, 199$) .umlah leukosit tergantung dari jenis he!annya #luktuasi
dari jumlah leukosit pada tiap indi/idu cukup besar pada kondisi tertentu seperti
stres, umur, akti/itas &isiologis, dan lain-lain (Dellman dan Bro!n, 199$)
.umlah leukosit dipengaruhi oleh &aktor-&aktor patologis yang terjadi didalam
tubuh dan akan meningkat bila terjadi in&eksi yaitu pada saat sel-sel leukosit
diperlukan untuk mem&agositosis benda-benda yang masuk ke dalam tubuh
-eukosit melindungi tubuh dengan menimbulkan peradangan di tempat-tempat yang
terkena in&eksi, mem&agositosis mikroba, merusak toksin4racun dan memproduksi
antibodi .umlah leukosit dalam percobaan pada ikan sebesar 1((33 sel4mm
3

2enurut pustaka, jumlah leukosit ikan umumnya adalah berkisar antara $3333O
183333 per mm
3
(-agler et al, 1997) *al ini menunjukan bah!a ikan dalam
percobaan dalam keadaan tidak normal
*ematokrit adalah istilah yang menunjukan besarnya /olume sel-sel eritrosit
seluruhnya di dalam 133 mm
3
darah dan dinyatakan dalam + (*o&&brand, 19(7)
5ilai hematokrit pada ikan tergantung pada kekeruhan sel darah dan kapasitas
mengikat A
$
6ngka hematokrit merupakan perbandingan antara /olume eritrosit
dan plasma darah yang dinyatakan dalam + ,andungan eritrosit dan leukosit pada
masing-masing ikan, ayam, dan mencit berbeda-beda tergantung pada &aktor
akti/itas, umur dan kondisi lingkungan 6ngka hematokrit dipengaruhi oleh
perbedaan spesies, ketinggian tempat dan jenis kelamin (*o&&brand and pettit,
19(7)
*emoglobin berada di eritrosit Arganisme yang berada di darat memiliki
kadar *b yang tinggi dibanding dengan he!an akuatik karena di darat organisme
mendapat suplai oksigen yang lebih dibanding dengan yang dilaut semakin dalam
laut maka suplai oksigennya pun berkurang, hal tersebut dikarenakan intensitas
cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan lebih sedikit sehingga tumbuhan
laut tidak dapat melakukan &otosintesis yang berakibat rendahnya suplai oksigen
"emakin banyak oksigen maka semakin banyak pula kadar hemoglobin di
dalamnya ("utrisno, 19(7) 'ada ikan dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan &aktor
biologi seperti umur, berat badan, jenis kelamin, makanan, bakteri, benalu, dan
,ualitas air yang mencakup temperatur air, oksigen ketersediaan, p* dan lain lain
(6kmir1a, $337) 'ada organisme yang terserang penyakit akan terjadi perubahan
pada nilai hematokrit, kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah dan sel darah
putih 'emeriksaan darah (hematologis) dapat digunakan sebagai indikator tingkat
keparahan suatu penyakit "tudi hematologis merupakan kriteria penting untuk
diagnosis dan penentuan kesehatan ikan (6lamanda et al, $337)
!E*IM'(LAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya maka dapat diambil
kesimpulan bah!a >
1 'raktikum hematoogi 0 sudah dilakukan dengan baik !alaupun hasilnya masih
kurang sesuai dengan pustaka dan praktikan sudah bisa melakukan
pengambilan darah dari masing-masing preparat he!an !alaupun pada
a!alnya mengalami kesulitan
$ "ebagian besar sel darah merah he!an /ertebrata berbentuk lonjong dan
berinti kecuali mammalia (bulat dan tidak berinti) "el darah putih memiliki
banyak /ariasi bentuk sesuai &ungsinya, namun secara garis besar berbentuk
bulat dan berinti besar "el darah putih ada yang bergranula dan ada yang
tidak bergranula
3 .umlah leukosit pada mencit kelompok 1 sebesar :933 sel4mm
3
sedangkan
jumlah eritrosit ikannya 1933333 sel4mm
3
, jumlah leukosit pada mencit
kelompok $ sebesar 13178 sel4mm
3
sedangkan jumlah eritrosit ikannya
313333 sel4mm
3
,adar *b mencit yang diperoleh pada praktikum kelompok 1
dan $ sebesar $ gr4dl .umlah leukosit pada ikan kelompok 3 sebesar 99$8
sel4mm
3
dan jumlah leukosit kelompok : sebesar (<1$8 sel4mm
3
, sedangkan
jumlah eritrosit ikan pada kelompok 3 sebanyak 11$8333

sel4mm
3
dan
kelompok : sebanyak 1113333 sel4mm
3
,adar *b ikan pada kelompok 3
sebesar $ gr4dl dan kelompok : sebesar : gr4dl .umlah leukosit pada ayam
kelompok 8 dan < sebesar 13$$8 sel4mm
3
jumlah eritrosit ayam kelompok 8
sebanyak :38333 sel4mm
3
dan kelompok < sebanyak (18333 sel4mm
3
,adar
*b ayam kelompok 8 dan < sebesar : gr4dl
: ,adar hemoglobin pada setiap spesies berbeda-beda tergantung pada
kebutuhan metabolisme spesies itu sendiri
8 .umlah eritrosit dan leukosit dipengaruhi oleh kondisi &isiologis seperti kondisi
tubuh, keadaan stress, umur, /arian harian dan jenis kelamin
,A)TAR RE))EREN*I
6gar!al", 2 'radhan, PJ Bupta, J" yada/ and "" 6gar!al $331 "tructural
*emoglobin Cariants> 2utation, *ematology and 0ts 6pplication in 'renatal
Diagnosis Journal of Kamla-Raj, J!" #($)% &'-#(( ($((#)
6kmir1a, 6hmet dan, J % )epecik $337 "easonal /ariation in some
haematological parameters in naturally in&ected and unin&ected roach
(Jutilus rutilus) !ith 9ryptobia tincae Journal of )**lied +iological Sciences
1 (3)> <1-<8
6lamanda 0%, 5oor " *, dan 6gung B $337 'enggunaan metode hematologi
dan 'engamatan %ndoparasit Darah untuk 'enetapan ,esehatan 0kan -ele
Dumbo (9larias gariepinus) di ,olam Budidaya Desa 2angkubumen
Boyolali +iodiversitas, vol., No.# % -.--,.

Bryon, 6 " and " Doroth 1973 )e;t Book o& 'hysiology "t Burst )he 2oshy 9o
)oppon 9o -td, .apan
Dellman, *D dan %2 Bro!n 199$ Buku )eks *istologi Ceteriner 0 P0 'ress,
.akarta
#randson, JD 199$ 6natomi dan #isiologi )ernak PB2 'ress, Kogyakarta
*adikasto!o 19($ 7oologi Pmum 6lumni, Bandung
*o&&brand, 6 C dan . % 'ettit 19(7 *aematologi 'enerbit %B9 .akarta
,imball, .Q 19(( Biologi %rlangga, .akarta
,imball, .Q 1991 Biologi .ilid $ %rlangga, .akarta
-agler, , # 1997 0chthyology .hn Qilley and "ons, 9anada
-ehninger, 6 - 199: Dasar-dasar Biokimia .ilid 3 %rlangga, .akarta
'earce, % 19(9 6natomi dan #isiologi untuk 'aramedis Bramedia 'ustaka Ptama,
.akarta
"ihombing 2 dan )uminah " $311 'erubahan 5ilai *ematologi, Biokimia Darah,
Bobot Argan dan Bobot Badan )ikus 'utih pada Pmur Berbeda Jurnal
/eteriner 0aret, /ol. #$ No. #% 1,-2., SSN % #.## - ,-$'
"oetrisno 1999 Diktat #isiologi )ernak #akultas 'eternakan Pnsoed, 'ur!okerto
"oetrisno, 19(7 Diktat #isiologi )ernak #akultas 'eternakan Pnsoed, 'ur!okerto
Cille 19(( 7oologi Pmum %rlangga, .akarta
Ku!ono, % $331 #isiologi *e!an 0 #akultas Biologi Pnsoed, 'ur!okerto
7anial-6bidin, B 6 * 1998 'arasitic proto1oa and the haematological aspect o&
2alaysian jungle &o!l (Ballus gallus spadiceus) Jurnal lmu 3ernak dan
/eteriner # ($)% ##.-##2.

Anda mungkin juga menyukai