Anda di halaman 1dari 18

Makalah Pendidikan Agama

APLIKASI NILAI NILAI ISLAM DALAM PRAKTEK


KEPERAWATAN DI BIDANG PENDIDIKAN
DI
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 1
BENNI GUNAWAN
CUT MAIZA NURMALISA
DINI SAFRIANI
MUKCHIN SAPUTRA
RINI FANITA

UNIVERSITA ABULYATAMA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2011/2012
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
karunia-NYA sehingga penulis telah dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
Aplikasi Nilai Nilai Islam dalam Praktek Keperawatan di Bidang Pendidikan. Serta shalawat
dan salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa ummatnya kea
lam yang berilmu pengetahuan, dan tak lupa juga ahli keluarga dan sahabat.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya penyusunan makalah ini berkat adanya
bantuan dan dorongan dari semua pihak, baik yang bersifat materil maupun yang bersifat
spiritual. Untuk semua ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengasuh
mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari isi
maupun bahasanya. Hal ini karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu penulis sangat meng harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan
bermanfaat bagi semua pihak.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri, atas jerih payah dan bantuan
dari berbagai pihak, penulis berharap dan berdoa semoga Allah SWT memberikan balasan yang
setimpal.
Amien Ya Rabbal Alamin.
Banda Aceh, 3 April 2012

Penulis



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
Daftar Isi ......................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................. iii
Pendahuluan .................................................................................................................... iv
BAB II ............................................................................................................................ 1
Landasan Teori................................................................................................................
A. Asuhan Keperawatan Islami ...................................................................................
1. Proses Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Islam .............................................
a. Ihksan Dalam Beribadah ................................................................................
b. Perlakuan Atau Perilaku Dalam Asuhan Keperawatan ..................................
c. Bimbingan/Tausiah ........................................................................................
B. Paradikma Keperawatan Islam ..............................................................................
1. Manusia Dan Kemanusiaan ................................................................................
a. Komponen Manusia .......................................................................................
b. Lingkungan ....................................................................................................
c. Sehat Dan Kesehatan ......................................................................................
d. Keperawatan ...................................................................................................
Nilai Nilai Islam Dalam Peran Dan Fungsi Perawat Profesional .............................
1. Peran Pelaksana ..................................................................................................
2. Peran Sebagai Pendidik.......................................................................................
3. Peran Sebagai Pengelola .....................................................................................
4. Peran Sebagai Peneliti.........................................................................................
Fungsi Perawat Profesional .........................................................................................
a. Fungsi Dependen ................................................................................................
b. Fungsi Independen ..............................................................................................
c. Fungsi Interdependen ..........................................................................................
BAB III ...........................................................................................................................
PENUTUP ......................................................................................................................
Daftar Pustaka .................................................................................................................
BAB I
Pendahuluan
Keperawatan secara umum dapat dibagi dua, yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan
medis. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan kesehatan diartikan sebagai
pelayanan yang diterima seorang dalam hubungannya dengan pencegahan, diagnosis dan
pengobatan suatu gangguan kesehatan tertentu.
Sedangkan pelayanan medis ialah suatu upaya dan kegiatan pencegahan dan pengobatan
penyakit, semua upaya dan kegiatan dalam pemulihan kesehatan yang dilaksanakan atas dasar
hubungan individual antara para ahli layanan medis dengan individual yang membutuhkannya.
Pelayanan medis ini merupakan kegiatan mikrososial yang berlaku antara orang perorangan.
Indonesia merupakan yang manyoritas penduduknya memeluk agama Islam, (Martono, 2007).
Oleh karena itu, sudah menjadi hal yang penting apabila pelayanan kesehatan masakini sebagian
besar bernuasa Islam. Keperawatan Islam meruupakan pemberian pelayanan kesehatan yang
berrpedoman pada ajaran dan nilai yang terkandung dalam ajaran agama Islam.
Islam menaruh perhatian yang besar sekali terhadap dunia kesehatan dan keperawatan
dengan tujuan menolong orang yang sakit dan meningkatkan kesehatan. Kesehatan merupakan
modal utama untuk bekerja, beribadah dan melaksanakan aktivitas lainnya. Ajaran aislam yang
selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan yang baik dan halal menunjukkan
apresiasi Islam terhadap kesehatan, sebab makanan adalah salah satu penentu sehat tidaknya
seseorang.
Allah SWT berfirman, Wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi dan makanan dari apa yang baik-baik yang kami rezekikan
kepadamu,(QS Al-Baqarah: 168-172).




Agama Islam menjelaskan kepada umatnya melalui Nabi Muhammad SAW mengenai
perlunya profesi keperawatan. Perintah untuk berobat, peringatan terhadap penyakit menular,
perintah mengasingkan diri terhadap penyakit menular, penjenisan makanan-makanan sehat
untuk tubuh menunjukkan bahwa baik secara tersebut maupun tersirat Islam sangat menuntut
bhadirnya para perawat ditengah masyarakat manusia. Sebab orang yang memiliki kompetensi di
bidang pengobatan dan perawatan kesehatan tidak lain adalah institusi beserta individu perawat
yang mengabdi didalamnya.
Berkaitan dengan ini pengadaan peraktik kedokteran dan perawt adalah perintah agama
kepada masyarakat, yang disebut fhardu kifhayah, yang diwakili oleh beberapa institusi untuk
melayani kebutuhan kesehatan dan pengobatan masyarakat dan dapat dinikmati oleh setiap orang
tanpa kecuali, tanpa melihat kepada perbedaan ras, agama dan status sosialnya. Kewajiban ini
merupakan tugas Negara untuk menjamin kebutuhan bangsa akan para dokter negara terhadap
warga negaranya.
Kegiatan pelayanan keperawatan berkualitas telah dimulai sejak seorang perawat muslim
pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad SAW, yang selalu berusaha
memberikan perlayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah
kelaennya kaya atau miskin. Ada pula yang mengenal sebagai Rufaidah binti Saad/Rufaidah Al-
Asalmiya dimana dalam beberapa catatan publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiyah, yang
memulai peraktek keperaawatan dimasa Nabi Muhammad SAW adalah perawat pertama
muslim.







BAB II
Landasan Teori
A. Asuhan Keperawatan Islami
Asuhankeperawatan islam yang dikembangkan oleh kelompok kerja keperawatan Islam
adalah pada tataran nilai-nilai yang Insya Allah akan menjadi acuan pelaksanaan atau
implementasi asuhan keperawatan pada tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan Islam
dapat dilihat sebagai sebagai sutu sistem yang terdiri dari masukan, proses dan keluar yang
seharusnya dapat digali dari nilai-nilai Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Hadis.
1. Proses Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Islami
a. Ikhsan Dalam Beribadah
Bagi perawat muslim, pemahaman dan pengamalan terhadap rukun iman danIslam
belumlah cukup di katagorikan dalam insane yang sempurna dalam pengamalan agamanya, jika
belum menerapkan rukun iman danIslam tersebut didasari oleh perbuatan yang ihksan.
Jika rukun iman kita ibaratkan sebagai pondasi dan rukun Islam sebagai bangunannya,
maka ikhsanul amal sebagai atapnya . Dalam sebuah bangunan yang utuh, atap berfungsi sebagai
pelindung bangunan dari panas dan hujan yang menjaga agar bangunan tersebut tetap lestari, tak
retak, dan berlumut karena panas dan hujan. Konsekuensi ikhsan adalah bahwa perbuatan baik
yang berkualitas akan melahirkan dampak berupa keuntungan-keuntungan kepada siapasaja yang
melakukannya termasuk bagi perawat yang melakukan asuhan keperawata dan bukan
keuntungan yang bersifat segera tetapi ada landasan spiritual. Atuntunan ikhsan dalam Al-Quran
sebagai berikut :
Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentunya kami tidak akan
menyianyiakan pahala bagi orang-orang yang beramal (bekerja) dengan ikhsan. (QS, Al-Kahfi
: 30)



Dan jika kamu semua menginginkan (keridhoan) Allah dan Rasul-Nya serta kebahagiaan
akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapasaja diantara kamu yang berbuat
ikhsa pahala yang besar. (QS. Al-Ahzab : 29 )
Tidak ada balasan bagi ikhsan kecuali ikhsan juga. (QS. Ar-Rohman : 60)
Ketika Zibril menyamar sebagai manusia :
Wahai Muhammad, terangkanlah kepadaku tantang ikhsan!
Jawab Rasul : Mengabdilah kamu kepada Allah, seakan kamu melihat Dia, jika kamu tidak
melihat Dia, Sesungguhnya Dia melihat kamu. (HR. Imam Muslim)
Dampak perbuatan ikhsan dalam asuhan keperawatan akan melahirkan :
1. Niat yang ikhsan, bahwa segala sesuatu diniatkan hanyalah kepada Allah semata,
sehingga dengan keikhsanan yang bersih hanya kepada Allah akan memberikan barier
(benteng) bagi pekerjaan kita agar tetap konsisten dalam garis- garis yang di tetapkan.
2. Pekerjaan yang rapih, senantiasa berorientasi kepada berkualitas tinggi karena
merasakan segala sesuatu berada dalam pengawasan Allah SWT.
3. Penyelesaian hasil yang baik, artinya setelah berbuat maksimal atas segala aktivitas,
maka secara sunatullah melahirkan pekerjaan yang baik atau memiliki kualitas yang
tinggi. Sehingga, ikhsan dalam melaksanakan asuhan keperawatan adalah menentukan
mutu pelayanan.
Dalam garis besarnya, ikhsan ditetapkan dalam hubungan dengan :
1. Tuhan, sebagaimana dijelaskan dalam ayat dan hadis di atas dapat diartikan sesuatu
pengakuan atau manifestasi tentang kesyukuran manusia atas nikmat yang telah
dilimpahkan Tuhan.
2. Sesama manusia, berbuat baik menurut Islam mempunyai lingkup yang luas, tidak
terbatas pada suatu lingkungan, keturunan, ikatan keluarga, agama, suku, bangsa,
sehingga ikhsan itu sifatnya humanistis dan universal, ukurannya hanya satu sebagai
ummat manusia.
3. Terhadap mahkluk lain selain manusia, termasuk pada hewan dan lingkungan harus
disayangi oleh manusia.
b. Perlakuan Atau Perilaku Dalam Asuhan Keperawatan
Implementasi asuhan keperawatan selanjutnya adalah bagaimana penjabaran konsep
Caring yang mendasari keperawatan Islam Mummarid yang telah diberikan contoh oleh
Rasul dan sahabatnya adalah hubungan antar manusia ners-klien yang di dasari keimanan dan
ikhsan, seorang perawat muslim dalam memberikan asuhan keperawatan Islami tentu harus
berlandaskan pada keilmuannya.
Islam mengingatkan profesionalisme berpengetahuan dan keterampilan seperti Allah
jelaskan :
Amat besar kebencian di sisi Allah, kamu memperkatakan sesuatu yang kamu tidak
melakukannya. (QS. Ash-Shaff : 3)
Maka bertanyalah pada ahlinya jika kalian tadak mengetahuinya. (QS. An-Nahl : 43)
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang tidak kamu ketahui tentangnya. Sesungguhnya :
pendengaran, penglihatan, akal budi semua itu akan diminta pertanggung jawabannya. (QS.
Al-Israa : 36)
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara dan orang-orang berilmu
beberapa derajad. (QS. Al-Mujadillah : 11)
Apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. (HR
Bukhari)
Di samping dalam pelaksanaan asuhan keperawatan Islam perawat harus bersikap
professional, juga harus berahklaqul karimah, sesuai tuntutan Rasulullah.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu.(QS. Al-
Ahzab : 21)
Yang sebaik-baik manusia adalah yang paling baik ahklaknya. (HR Thabrani)

Beberapa contoh ahlak yang harus di miliki seorang perawat muslim : tulus ikhlas, ramah,
dan bermuka manis, penyantun, tenang, hati-hati dan tidak tergopoh-gopoh, sabar dan tidak lekas
marah, bersih lahir batin, cermat dan teliti, memegang teguh rahasia, memiliki disiplin dan etos
kerja yang tinggi. Dengan modal hal diatas seorang perawat dapat mencapai tujuan dari asuhan
keperawatan yang diberikan.
Perawat dalam melaksanaan asuhan keperawatan tidak bias bekerja sendiri tetapi
memerlukan orang lain, apakah itu satu tim atau tim yang lain hal ini didasarkan pada konsep
manusia dalam paradigma keperawatan Islam ia adalah sebagai An-Nas (mahkluk social) dan
juga kerjasama dan kemitraan adalah perintah (QS. Al-Maidah : 2), (QS. Al-Hujarat : 10).
c. Bimbingan/Tausiah
Manusia adalah mahkluk mulia, dan dengan kemuliaannya harus berbuat yang mulia pula.
Salah satu perbuatan mulia adalah mengikuti tujuan mengapa manusia diciptakan, tidak lain
mengapdi dan menyembah kepada Allah (QS. Adz-Dzariat : 56), kemudian lain adalah
menegakkan agama Allah, perintah Allah dalam hal ini adalah seperti firmanNya :
Hendaklah ada segolongan dari kamu yang menyuruh pada kebajikan dan mencegah yang
munkar. (QS. Ali Imran : 104)
Katakanlah, ini jalanku, aku dan pengikutku dengan sadar mendakwahkan kamu menuju
Allah. (QS. Yusuf : 108)
Sampaikanlah apa-apa yang dating dariku meskipun hanya satu ayat. (Hadist)
Banyak lagi ayat-ayat Quran yang menyeru kita untuk berdawah, dalam konteks
keperawatan Islam maka perawat selain melakukan pekerjaan profesionalnya juga sebagai DaI
untuk dapat mengajak manusia (klien) dan lingkungannya menuju jalan Allah sehingga nilai
spiritual yang terintegrasi dalam asuhan keperawatan dapat menyentuh fitrah manusia dan pada
akhirnya mencapai tujuan hidup baik perawat ataupun klien.


B. Paradigma Keperawatan Islam
Paradigma keperawatan Islam adalah cara pandang persepsi, keyakinan, nilai-nilai dan
konsep-konsep dalam menyelenggarakan profesi keperawatan yang melaksanakan sepenuhnya
prinsip dan ajaran Islam.
Paradigma keperawatan Islam dibangun melalui empat komponen besar, yaitu: manusi
dan kemanusiaan, lingkungan, sehat dan kesehatan serta keperawatan.
1. Manusi Dan Kemanusiaan
Manusia adalah mahkluk ciptaan Allah yang terbaik bentuknya dan dimulaikan Allah, terdiri
ats jasad, ruh dan psikologis, dimana mahkluk lainnya yang berada di langit dan dibumi di
tundukkan oleh Allah kepada manusia kecuali iblis yang menyombongkan diri. Yang terdapat
dalam surah (At-Tin 95 : 104). Yang artinya; Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya telah meniupkan kedalamnya ruh
(ciptaanKu) maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. (QS. Shaad 38 : 72)
a. Komponen Manusia
Manusi sebagai salah satu mahkluk ciptaan Allah terdiri atas beberapa komponen yang
meliputi jasad (fisik), ruh dan nafs (jiwa).
Jasad (fisik)
Komponen fisik adalah kompone jasad atau bentuk, yang dapat makan dan minum, berjalan,
mendengar, dan melihat berusaha untuk memenuhin kebutuhan hidupnya. Penyakit jasad : TBC
Pusing, Mag.




Ruh
Maka apabila telah kusempurnakan kejadiannya (manusia) dan kutiupkan kepadanya ruh
(ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu (malaikat, jin dan iblis) tunduk dengan bersujud. QS.
Shaad 38 : 27)
Penyakit ruh : malas, dengki, iri, buruk sangka, bohong, sombong dan dendam.
Nafs (Jiwa)
Jiwa merupakan salah satu komponen yang terdapat pada manusia dan akan menjadi tentra
jika selalu mengingat Allah. Manusia dalam siklus hidupnya dalam proses reproduksi hingga
regenerasi meliputi fase : pernikahan, kehamilan, kelahiran, nifas, tumbuh kembang dan
kematian.
b. Lingkungan
Unsur lingkungan dibagi dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan
internal dan eksternal akan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia termasuk persepsinya
terhadap sehat sakit. Manusia sebagai mahkluk sosial mempunyai hubungan yang dinamis
dengan lingkungannya serta tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya tersebut.
c. Sehat dan Kesehatan
Islam mendorong umat mabusia yang beriman untuk mencapai sesuatu yang baik mereka di
dunia dan di akhirat, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan ilmu dan amal dan sebagai
persyaratan yang harus dimiliki adalah sehat / kesehatan.
Upaya Kesehatan
Dalam Al-Quran maupun hadist, telah diperingatkan akan pentingnya memperhatikan
kesehatan baik dalam konteks upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative.
Upaya promotif yaitu upaya untuk meningkatkan kondisi yang sudah baik atau sehat
menjadi lebih baik atau lebih sehat.
Upaya preventif yaitu upaya mencegah atau melindungi diri dari terjadinya penyakit.
Upaya kuratif. Yang menyembuhkan penyakit itu Allah, tetapi bila dalam keadaan
sakit haruslah berusaha menyembuhkannya dengan cara berobat.
Upaya rehalibitatif adalah upaya memperbaiki atau mengembalikan suatu kondisi dari
suatu keadaan sakit menjadi lebih sehat. Upaya rehalibitatif harus senantiasa
diusahakan agar tidak jatuh kekondisi lebih parah atau buruk.
d. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu manifestasi dari ibadah yang berbentuk pelayanan professional dan
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada keimanan, keimanan
dan amal serta kiat keperawatan berbentuk bio-psiko-sosio-kultural-spiritual yang
komperehensif, ditunjukkan kepada individu keluarga dan masyarakat, baik sehat maupun sakit
yang mencakup kehidupan manusia. Keperawatan Islam tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam
secara keseluruhan. Berbagi dalil dalam Al-Qur;an dan Hadist juga Tarikh Islam diyakini bahwa
keperawatan Islam ada sejak jaman nabi Adam. Untuk dapat memberikan asuhan keperawatan
kepada klien, perawat dituntut untuk memiliki keterampilanberdakwah Amar Maruf Nahi
Munkar.

C. Nilai Nilai Islam dalam Peran dan Fungsi Perawat Profesional
1. Peran Pelaksana
Peran ini dikenal dengan istilah care give. Peran perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan secara langsung maupun tidak langsung kepada klien sebagai individual keluarga
dan masyarakat. Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai comforter, protector,
dan advokat, communicator serta rehabilitator.
Peran sebagai Comforter, perawat berusaha member kenyamanan dan rasa aman pada
klien. Islam menganjurkan bagaimana umat manusia dapat menolong terhadap
sesamanya, pertolongan itu diberikan secara tulus ikhlas dan holistic, sehingga kita dapat
merasakan apa yang klien kita rasakan. Ibarat orang mukmin saling mencintai kasih
mengasihi dan saling menyayangi adalah lukisan satu tubuh jika salah satu anggota
tubuhnya sakit maka seluruh tubuh akan sakit. (HR. Muttafaq Alaih)
Peran sebagai Protector lebih berfokus pada kemampuan perawat melindungi dan
menjaga agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh
pelayanan kesehatan. Misalnya, kewajiban perawat memenuhi hak klien untuk menerima
informasi dan penjelasan tentang tujuan dan manfaat serta efek samping suatu terapi
pengobatan atau tindakan keperawatan. Dalam Islam kita tidak boleh membuka aib
saudara kita sendiri karena jika kita membukanya sama saja kita memakan bangkai
saudara kita yang mati.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah dari kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu adalah dosa dan janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah
sebagian kamu mengunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seseorang diantara kamu
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhmya Allah maha penerima lagi maha penyayang.
(QS. Al-Hujarat ayat 12)
Peran sebagai Communicator akan Nampak apabila perawat bertindak sebagai mediator
antara klien dengan anggota tim kesehatan lainnya. Peran ini berkaitan erat dengan
keberadaan perawat mendampingi klien sebagai pemberi asuhan keperawatan selama24
jam. Perawat dalam Islam harus memberikan dukungan.
Peran sebagai Rehabilitator berhubungan erat dengan tujuan pemberian askep yakni
mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan berfungsi normal
kembali.

2. Peran Sebagai Pendidik (Health Educator)
Sebagai pendidik, perawat berperan mendidik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
serta tenaga keperawatan atau kesehatan yang berada dibawah tanggung jawabnya. Peran ini
dapat berupa penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat).
Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat.
Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. (Qs. Ali-Imran ayat 148)

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapang dalam
majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan member kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah ayat 11).
3. Peran Sebagai Pengelola
Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayanan
maupun pemdidikan keperawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya sesuai dengan
konsep manajemen kepwrawatan dalam kerangka paradigm keperawatan. Sebagai pengelola
perawat berperan dalam memantau dan menjamin kualitas asuha/pelayanan keperawatan serta
mengorganisasi dan mengendalikan sistem keperawatan. Sesuai yang termaktub dalam (QS. Al-
Baqarah ayat 11), yang artinya:
Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
Mereka menjawab: Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.
4. Peran Sebagai Peneliti
Sebagai peneliti di bidang keperawatan, perawat diharap mampu mengidentifikasi masalah
penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian serta memanfaatkan hasil penelitian untuk
meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan.
Penelitian bertujuan untuk menghasilkan :
Jawaban terhadap pertanyaan.
Solusi penyelesaian masalah baik melalui produk teknologi atau metode baru
maupun produk jasa.
Penemuan dan penafsiran fakta baru.
Pengujian teori berdasarkan kondisi atau fakta baru.
Perumusan teori baru.


Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah pada negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagiamu dari duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah berbuat kerusakan dibumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusaka. (QS> Al-Qashas ayat 77).

Fungsi Perawat Profesional
a. Funsi Dependen
Perawat yang memerlukan kolaborasi dengan ti atau anggota kesehatan lainnya yang ada di
Rumah Sakit atau Institusi seperti dokter, apoteker dan tim kesehatan lainnya. Dalam pandangan
Islam kita diajarkan untuk bersilaturahim antar sesame manusia dalam hal ini hablumminannas
atau hubungan manusia dengan manusia seperti termaktub dalam Al-Quran surah Al-Hujarat
ayat 13 yang artinya:
Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha tau lagi maha pengenal.
b. Fungsi Indefenden
Perawat yang mandiri. Dalam hal ini seorang perawat bertanggung jawab penuh atas
kenyamanan, kesehatan dan keselamatan pasien. Seorang perawat melakukan tindakan
keperawatan secara mandiri pada pasien. Islam sangat menjunjung tinggi sebuah tanggung jawab
dan tanggung jawab ini adalah sebuah amanah yang harus dipertanggung jawabkan baik dunia
maupun akhirat.
Sebagaimana dalam hadist yang berbunyi:
Setiap kalian itu adalah pemimpin dan bertanggung jaeab terhadap apa yang Ia pimpin. (HR.
Muttafaq Alaih)


c. Fungsi Interdefenden
Hubungan perawat dengan perawat lainnya, misalnya perawat primer dengan perawat
skunder dan ketua tim yang mengintrusikan kepada anggota tim lainnya. Dalam Islam kita
dijarkan untuk saling menghormati, menghargai satu sama lain, serta bekerja sama dan
menjunjung tanggi profesionalisme sesuai hadist dimana Rasulullah bersabda Serahkan sesuatu
pada ahlinya, karena jika sesuatu itu diurus oleh bukan ahlinya maka tunggulah
kehancurannya, artinya yang dituntut adalah profesionalisme.























BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Islam telah mengajarkan tentang keperawatan yang memberikan pelayanan komprehensif,
baik bio-psiko, sosio-kultural yang ditunjukkan kepada individu maupun masyarakat. Manusia
sebagai perawat adalah ciptaan Allah yang paling mulia dan sempurna terdiri dari jasad, ruh, dan
nafs, dan memiliki iman, ilmu dan mempunya kewajiban untuk mengamalkannya demi
kemaslahatan ummat. Untuk dapat memberikan asuhan keperawatan kepada klien, perawat
dituntut untuk memiliki keperampilan intelektual, interpersonal, teknikal serta memiliki
kemampuan berdakwah Amar Maruf Nahi Munkar.
Saran :
Dalam penulisan makalah ini kelompok kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan
dan kelemahannya baik dari segi isi maupun tekniks penulisannya. Oleh karena itu, segala kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan dalam makalah ini
dan kami berharap semoga makalah ini bias bermanfaat bagi semua pihak, terutama mata kuliah
Pendidikan Agama Islam pada khususnya.









DAFTAR PUSTAKA
Azzam, F. Islam dan tantangan modernitas, http://dunia pelaja.pelajar-
islam.or.id/dunia.pii/209/islam-dan-tantangan-modrenitas.html, (18 Februari 2009)
Marton, N. Menelusuri Jejak Dunia Keperawatan dalam Sejarah Islam (Mengenal lebih dekat :
Rufaidah Binti Saad) ,http:// Menelusuri Jejak Dunia Keperawatan dala Sejarah Islam
(Mengenal lebih dekat: Rufaidah Binti Saad). Html, (7 Desember 2007).
Ridwan, Syahi. Asuhan Keperawatan Islam, http:// blogspot.com//asuhan-keperawatan-
islami.html, (17 Juni 2011).

Anda mungkin juga menyukai