Anda di halaman 1dari 14

SRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING

Ditulis: Jelarwin Dabutan


Seperti kita ketahui, di dalam dua tiga dasa warsa terakhir ini perkembangan teknologi itu
berjalan dengan amat cepat. Teknologi yang di hari keamarin masih dianggap modern
(sunrise teohnology ) bukan tak mungkin hari ini sudah mulai basi (sunset technology).
Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalarn
pembelajaran. anyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita
kepada situasi belajar dimana learning with e!!ort akan dapat digantikan dengan learning
with !un. "palagi dalam pembelajaran orang dewasa, learning with e!!ort menjadi hal
yang cukup menyulitkan untuk dilaksanakan karena berbagai !aktor pembatas, seperti
kemauan berusaha, mudah bosan dll. Jadi proses pembelajaran yang menyenangkan,
kreati!, tidak membosankan menjadi pilihan para guru#!asilitator. Jika situasi belajar
seperti ini tidak tercipta, paling tidak multimedia dapat membuat belajar lebih e!ekti!
menurut pendapat beberapa pengajar.
$ada saat ini kita semua memahami bahwa proses belajar dipandang sebagai proses yang
akti! dan partisipati!, konstrukti!, kumulati!, dan berorientasi pada tujuan pembelajaran,
baik Tujuan $embelajaran %mum (T$%) maupun Tujuan $embelajaran &husus (T$&)
untuk mencapai kompetensi tertentu.
S'& yang sudah mapan pada umumnya menggunakan teknologi multimedia di dalam
kegiatan pembelajaran di kelas. $ada beberapa tahun lalu yang masih menggunakan
()erhead $rojector ((*$) dan menggunakan media ()erhead Transparancy ((*T),
pada saat ini menjadi tidak mode dan mulai ditinggalkan. eberapa kelebihan multimedia
seperti tidak perlu pencetakan hard copy dan dapat dibuat#diedit pada saat mengajar
menjadi hal yang memudahkan guru dalam penyampaian materinya. erbagai )ariasi
tampilan#)isual bahkan audio mulai dicoba seperti animasi bergerak, potongan )ideo,
rekaman audio, paduan warna dll dibuat untuk mendapatkan sarana bantu mengajar yang
sebaik+baiknya. ahkan pada beberapa kesempatan telah diadakan ToT 'ultimedia dan
juga ,n *ouse Training
$embelajaran yang -!ekti!
Sejauh ini multimedia mampu mengubah pembelajaran secara drastis dan !undamental.
.amun pertanyaannya adalah, kapan multimedia e!ekti! digunakan dalam proses
pembelajaran peserta diktat / dan mengapa e!ekti! /
%ntuk dapat menjawab pertanyaan di atas, kita harus merniliki pemahaman yang
menyeluruh tentang multimedia. &etika membahas multimedia, biasanya yang kita
maksudkan adalah gabungan alat+alat teknik seperti komputer, memori elektronik,
jaringan in!ormasi, dan alat+alat display yang dapat menyajikan in!ormasi melalui
berbagai !ormat seperti teks, gambar nyata atau gra!ik dan melalui multi saluran sensorik.
*al ini analog dengan pernikiran jika kita menganggap komputer sebagai mesin tik
misalnya. $adahal komputer jelas+jelas merniliki berbagai !ungsi dan man!aat yang lebih
banyak dibanding mesin tik manual.
eberapa kesalahan konsep mengenai multimedia dapat diringkas sebagai berikut :
0.Sebagian besar pengguna teknologi multi media masih menganggap multi media hanya
sebagai alat penampil suatu materi yang akan disampaikan
1.'ultimedia dipandang sebagai wahana yang selalu memberikan dampak positi! pada
pembelajaran.
2.&arena multimedia meman!aatkan banyak ragam media (audio, )isual, animasi gerak,
dll) maka serta merta akan menghasilkan proses kogniti! yang banyak pula. Dengan
bahasa sederhana dikatakan bahwa dengan memberikan banyak hal (teks, gambar,
animasi, dll.) maka peserta didik akan mendapatkan lebih banyak.
&embali pada topik terkemuka, sebelum kita mencari jawaban atas pertanyaan di atas
hendaknya kita memaharni le)el+le)el pada multimedia. Secara keseluruhan, multimedia
terdiri dari tiga le)el ('ayer, 1330) yaitu :
0.4e)el teknis, yaitu multimedia berkaitan dengan alat+alat teknis 5 alat+alat ini dapat
diartikan sebagai wahana yang meliputi tanda+tanda (signs).
1.4e)el semiotik, yaitu representasi hasil multimedia seperti teks, gambar, gra!ik, tabel,
dll.
2.4e)el sensorik, yaitu yang berkaitan dengan saluran sensorik yang ber!ungsi untuk
menerima tanda (signs).
Dengan meman!aatkan ketiga le)el di atas diharapkan kita dapat mengoptimalkan
multimedia dan mendapatkan e!ekti!itas peman!aatan multimedia pada proses
pembelajaran.
erikut ini dipaparkan hasil+hasil penelitian berkaitan dengan peman!aatan multimedia.
$engaruh multimedia dalam pembelajaran menurut 67 *arto $ramono antara lain :
a.'ulti bentuk representasi
b."nimasi
c.'ulti saluran sensorik
d.$embelajaran non+linearitas
e.,nterakti)itas.
0.'ulti entuk 8epresentasi
6ang dimaksud dengan multi bentuk representasi adalah perpaduan antara teks, gambar
nyata, atau gra!ik. erdasarkan hasil penelitian tentang peman!aatan multi bentuk
representasi, in!ormasi#materi pengajaran melalui teks dapat diingat dengan baik jika
disertai dengan gambar. *al ini dijelaskan dengan dual coding theory ($ai)io, 09:;).
'enurut teori ini, sistem kogniti! manusia terdiri dua sub sistem : sistem )erbal dan
sistem gambar ()isual). &ata dan kalimat biasanya hanya diproses dalam sistem )erbal
(kecuali untuk materi yang bersi!at kongkrit), sedangkan gambar diproses melalui sistem
gambar maupun sistem )erbal. Jadi dengan adanya gambar dalam teks dapat
meningkatkan memori oleh karena adanya dual coding dalam memori (bandingkan
dengan single coding).
Seseorang yang membaca#memahami teks yang disertai gambar, akti!itas yang
dilakukannya yaitu : memilih in!ormasi yang rele)an dari teks, membentuk representasi
proporsi berdasarkan teks tersebut, dan kemudian mengorganisasi in!ormasi )erbal yang
diperoleh ke dalam mental model )erbal.
Demikian juga ia memilih in!ormasi yang rele)an dari gambar, lalu membentuk image,
dan mengorganisasi in!ormasi )isual yang dipilih ke dalam mental mode )isual. Tahap
terakhir adalah menghubungkan <model< yang dibentuk dari teks dengan model yang
dibentuk dari gambar .'odel ini kemudian dapat menjelaskan mengapa gambar dalam
teks dapat menunjang memori dan pemahaman peserta didik.
=itur penting lain dalam multimedia adalah animasi. erbagai !ungsi animasi antara lain :
untuk mengarahkan perhatian peserta diklat pada aspek penting dari materi yang sedang
dipelajari (tetapi awas, animasi dapat juga mengalihkan perhatian peserta dari topik
utama), 'enurut Schnot> dan annert (1332), pemahaman melalui teks dan gambar
dapat mendukung pembentukan mental model melalui berbagai route (yang juga
ditunjang oleh latar belakang pengetahuan sebelurnnya atau prior knowledge).
'enurut model ini, gambar dapat menggantikan teks dan demikian pula sebaliknya.
'odel ini dapat juga menjelaskan perbedaan tiap+tiap indi)idu dalam belajar
menggunakan multimedia eberapa hasil penelitian menunjukkan peserta diklat yang
memiliki latar belakang pengetahuan sebelurnnya (prior knowledge) tinggi tidak
memperoleh banyak keuntungan dengan adanya gambar pada teks, sedangkan peserta
diklat dengan prior knowledge rendang sangat terbantu dengan adanya gambar pada teks.
erarti bagi guru#!asilitator cukup jelas kapan menggunakan gambar pada teks dan kapan
tidak menggunakannya. Tetapi perlu diingat juga bahwa pada dasarnya gambar sebagai
penunjang penjelasan substansi materi yang tertera pada teks, jadi jangan sekali+sekali
porsi gambar melebihi teks yang ada. Juga gambar harus rele)an dan berkaitan dengan
narasi pada teks.
1."nimasi
'enurut 8eiber (099?) bagian penting lain pada multimedia adalah animasi. "nimasi
dapat digunakan untuk menarik perhatian peserta diklat jika digunakan secara tepat,
tetapi sebaliknya anirnasi juga dapat mengalihkan perhatian dari substansi materi yang
disampaikan ke hiasan animati! yang justru tidak penting. "nimasi dapat membantu
proses pelajaran jika peserta diklat banya akan dapat melakukan proses kogniti! jika
dibantu dengan animasi, sedangkan tanpa animasi proses kogniti! tidak dapat dilakukan.
erdasarkan penelitian, peserta diklat yang memiliki latar belakang pendidikan dan
pengetahuan rendah cenderung memerlukan bantuan, salah satunya animasi, untuk
menangkap konsep materi yang disampaikan.
2.'ulti Saluran Sensorik
Dengan penggunaan multimedia, peserta diklat sangat dimungkinkan mendapatkan
berbagai )ariasi pemaparan materi. "tau sebaliknya guru#!asilitator dapat menggunakan
berbagai saluran sensorik yang tersedia pada media tersebut. Dengan penggunaan multi
saluran sensorik, dimungkinkan penggunaan bentuk+bentuk auditi! dan )isual. 'enurut
basil penelitian, pemerolehan pengetahuan melalui teks yang menggunakan gambar
disertai animasi, basil belajar peserta akan lebih baik jika teks disajikan dalam bentuk
auditi! dari pada )isual.
?.$embelajaran .on 4inear
$embelajaran non linear dirnaksudkan sebagai proses pembelajaran yang tidak hanya
mengandalkan materi+materi dari guru#widyaiswara, tetapi peserta diklat hendaknya
menambah pengetahuan dan ketrampilan dari berbagai somber ekstemal seperti
narasumber di lapangan, studi literatur dari beberapa perpustakaan, situs internet, dan
sumber+sumber lain yang rele)an dan menunjang peningkatan diri. erdasarkan suatu
penelitian dikatakan bahwa tingkat pemahaman dengan sistem pembelajaran non linear
merniliki hasil yang lebih baik dibanding peserta diktat mendapatkan pengetahuan dan
ketrampilan hanya dari !asilitator. Jadi tugas guru#!asilitator untuk dapat merangsang dan
menciptakan suatu kondisi semangat menambah ilmu para peserta diklat dari berbagai
sumber lain.
@.,nterakti)itas
,nterakti)itas disini diterjermahkan sebagai tingkat interaksi dengan media pembelajaran
yang digunakan, yakni multimedia. &arena kelebihan yang dimiliki multimedia,
memungkinkan bagi siapapun (guru#!asilitator dan peserta diklat) untuk eksplore dengan
meman!aatkan detail+detail di dalam multimedia dalam menunjang kegiatan
pembelajaran. $ermasalahannya tinggal bagaimana akti)itas beha)ioristik terhadap
multimedia memberikan dampak positi! bagi kedua belah pihak (guru A peserta).
Mungkinkah Model TOEL Di!e"a#kan dala$ %egia!an Pe$&ela'a"an(
(leh: Sudirman SiahaanB
,stilah T(-=4 atau Test o! -nglish as a =oreign 4anguage merupakan alat penilaian
kemampuan berbahasa ,nggris seseorang yang akan melanjutkan pendidikannya di
negara+negara yang berbahasa ,nggris (-nglish Speaking Countries). Setiap orang bebas
untuk belajar bahasa ,nggris di mana saja, kapan saja dan berapa lama, dan dengan cara
apa saja. Tetapi ada satu hal yang sudah sangat jelas yaitu apabila seseorang berencana
untuk melanjutkan pendidikannya ke luar negeri, maka dia harus dapat membuktikan
bahwa dirinya telah menguasai bahasa ,nggris. Sebagai bukti bahwa seseorang telah
mampu memahami bahasa ,nggris adalah melalui uji kompetensi dengan menggunakan
T(-=4. ahkan beberapa negara yang dijadikan sebagai negara tujuan untuk
melanjutkan pendidikan, menetapkan nilai (score) T(-=4 minimal misalnya saja @33
atau @@3 atau bahkan juga ;33.
Dengan bermodalkan nilai T(-=4 yang ditentukan (ada juga persyaratan lain yang
ditambahkan selain nilai T(-=4 oleh perguruan tinggi tertentu, misalnya nilai 78"),
maka seorang lulusan program S+0 dapat diterima untuk mengikuti pendidikan S+1 atau
S+2 di berbagai perguruan tinggi di luar negari. "da juga perguruan tinggi di negara
tempat tujuan melanjutkan pendidikan yang mempersyaratkan nilai tes bahasa ,nggris
model lainnya (bukan T(-=4) seperti ,4-TS dengan nilai minimal tertentu. 'engingat
kemampuan tes bahasa ,nggris yang dikembangkan sejauh ini sudah sedemikian
handalnya sehingga perguruan tinggi di luar negeri memberlakukannya sebagai
persyaratan penerimaan mahasiswa. 'anakala tidak tersedia lembaga penyelenggara
T(-=4, maka seseorang dapat menggunakan tes bahasa ,nggris yang lainnya dengan
ekui)alensi tertentu.
'engerjakan T(-=4 atau tes bahasa ,nggris lainnya yang sederajat dengan mencapai
nilai tertentu sangat dipercayai dapat memprediksi kemampuan seseorang untuk
mengikuti program pendidikan lanjutan di luar negeri (program master atau doktor).
&eadaan yang demikian ini telah terbukti dari mereka yang berhasil menyelesaikan
program pendidikannya di berbagai negara.
agaimana apabila model penilaian seperti yang diperlihatkan oleh T(-=4 atau tes
bahasa ,nggris lain yang sederajat yang dapat memprediksi kemampuan seseorang
mengikuti pendidikan lanjutan, diterapkan ke dalam model pendidikan !ormal
persekolahan/ "rtinya, terbuka bagi lembaga tertentu untuk mengajukan diri sebagai
penyelenggara penilaian kompetensi seseorang, baik dalam menyelesaikan pendidikan
SD, S'$, atau Sekolah 'enengah.
"pabila telah ada lembaga penilaian (testing center) di berbagai kabupaten#kota atau
bahkan mempunyai jaringan sampai ke tingkat kecamatan dan desa, maka siapa saja yang
telah mempersiapkan dirinya belajar sedemikian rupa, baik yang belajar melalui jalur
persekolahan, belajar melalui model home schooling, maupun secara otodidak, mereka
dapat mengajukan diri untuk dinilai tingkat kompetensinya. Dalam kaitan ini,
sebagaimana yang juga ditentukan bagi peserta T(-=4 untuk nilai atau score tertentu,
maka 4embaga $enilaian ini juga perlu menetapkan nilai atau score berapa yang minimal
perlu dicapai seseorang agar dapat dikatakan telah berhasil menyelesaikan pendidikan
SD, S'$ atau S'"#S'&.
&eberadaan 4embaga $enilaian yang dilontarkan di dalam tulisan ini haruslah juga
bersi!at pro!essional dan independen. Serti!ikat atau apapun namanya, yang diberikan
kepada seseorang setelah mengikuti tes dan berhasil mencapai score atau nilai tertentu,
dapat digunakan untuk melanjutkan kegiatan pendidikan atau pembelajarannya ke
jenjang yang lebih tinggi. Jika serti!ikat yang diperoleh menyatakan bahwa seseorang
telah kompeten untuk pendidikan S'", maka semua perguruan tinggi haruslah
memperlakukan pemegang serti!at tersebut sebagai seseorang yang berkompeten untuk
melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
,mplikasi lebih jauh lagi adalah bahwa setiap orang dapat kapan saja untuk mengikuti tes
dari 4embaga $enilaian yang terdekat dengan tempat tinggalnya. Dengan demikian, tidak
ada lagi waktu yang secara bersamaan dalam hal lulus+lulusan bagi yang belajar secara
otodidak atau melalui home+schooling. 4embaga $enilaian yang diusulkan di dalam
tulisan ini tidak hanya untuk kepentingan pendidikan !ormal persekolahan saja tetapi juga
untuk kepentingan pendidikan non+!ormal.
Dengan adanya 4embaga $enilaian tersebut di atas, maka ada satu hal yang bersi!at
luwes, yaitu bahwa tidak ada lagi pembatasan usia bagi seseorang untuk dapat
menyelesaikan pendidikan SD, S'$, atau S'". 'engapa/ Seseorang yang
kemungkinan saja disebabkan oleh satu dan lain hal, selama bertahun+tahun tidak
mempunyai kesempatan untuk mengikuti pendidikan !ormal persekolahan secara
berkelanjutan. Tetapi setelah dewasa, barulah yang bersangkutan sadar dan merasakan
adanya kebutuhan akan pentingnya memiliki serti!ikat, misalnya saja serti!ikat
pendidikan S'". %ntuk kepentingan ini, yang bersangkutan boleh saja secara langung
mendatangi 4embaga $enilaian agar diberi kesempatan untuk mengerjakan tes yang
mengindikasikan dirinya telah kompeten untuk pendidikan S'".
"pabila dilihat dari segi usia, kemungkinan seseorang yang mengikuti tes melalui
4embaga $enilaian mengenai kemampuan atau kompetensinya menyelesaikan
pendidikan SD, S'$, atau S'"#S'& sudah tidak lagi berada pada usia anak SD, S'$,
atau S'"#S'&. &eberadaan 4embaga $enilaian yang diusulkan tersebut di atas
memberikan keluwesan kepada setiap orang untuk melakukan penilaian atas kompetensi
dirinya setiap saat sesuai dengan kebutuhannya. erdasarkan hasil tes yang
diselenggarakan oleh pihak 4embaga $enilaian, maka setiap orang akan dapat
mengetahui kapan saja mengenai apakah dirinya telah kompeten dalam menyelesaikan
penddikan SD, S'$ atau S'"#S'&.
Dengan adanya 4embaga $enilaian, maka moti)asi masyarakat untuk belajar mandiri
akan semakin tumbuh dan berkembang. Setiap orang akan mempunyai pilihan apakah dia
harus mengembangkan potensi dirinya melalui jalur pendidikan !ormal persekolahan,
melalui jalur home schooling atau belajar secara otodidak. $ada titik waktu tertentu
setelah merasa cukup banyak belajar dan meyakini betul bahwa dirinya telah memiliki
pengetahuan yang memadai untuk mengikuti tes mengenai penguasaan materi pelajaran
SD, S'$, atau S'"#S'&, maka dia dapat mendatangi 4embaga $enilaian agar
diberikan waktu utuk mengerjakan tes seperti yang dikehendaki.
"nak+anak yang kemungkinan merasa DterkungkungE atau kurang menikmati kebebasan
berekspresi melalui lembaga pendidikan persekolahan karena berbagai aturan main yang
diterapkan, kegiatan belajar yang dirasakan kurang menyenangkan, dan keharusan untuk
datang belajar ke sekolah setiap hari, maka anak+anak tersebut dapat meninggalkan atau
keluar dari sekolah dan untuk kemudian mengikuti kegiatan belajar melalui cara lain
yang dinilai lebih sesuai dengan keinginan dan kecepatan belajarnya.
Dari uraian tersebut di atas, kiranya perlu mendapatkan kajian tentang kemungkinan
adanya upaya untuk mengembangkan pusat+pusat penilaian (testing centers) yang
pro!essional dan independen. =ungsi dari 4embaga $enilaian ini tidak hanya terbatas
untuk kepentingan pendidikan !ormal persekolahan saja, tetapi juga untuk kepentingan
pendidikan non !ormal. Dengan kondisi yang demikian ini, maka tentu saja tidak lagi ada
penyelenggaraan ujian nasional yang serempak dilaksanakan di seluruh tanah air. Setiap
orang, apakah mereka adalah peserta didik dari pendidikan persekolahan atau anggota
masyarakat, dapat melakukan penilaian terhadap kompetensi dirinya melalui 4embaga
$enilaian. 'elalui kondisi yang tercipta sedemikian ini akan membuka peluang bagi
sebagian orang yang kecepatan belajanya tinggi tidak perlu misalnya harus menunggu
selama 2 (tiga) tahun untuk kompeten menyelesaikan pendidikan S'$. Semoga
pemikiran yang disampaikan melalui tulisan ini mendapatkan kajian lebih lanjut.
E)lea"ning di Sekolah dan %TSP
-+learning di Sekolah dan &TS$
oleh
Drs. Sutrisno, '.Sc., $h.D
$ergeseran paradigma dalam pranata pendidikan yang semula terpusat menjadi
desentralistis membawa konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan, khususnya di
tingkat sekolah. &ebijakan tersebut dapat dimaknai sebagai pemberian otonomi yang
seluas+luasnya kepada sekolah dalam mengelola sekolah, termasuk di dalamnya
berino)asi dalam pengembangan kurikulum dan model+model pembelajaran.
(tonomi yang luas itu, hendaknya diimbangi dengan perubahan yang berorientasi kepada
kinerja dan partisipasi secara menyeluruh dari komponen pendidikan yang terkait.
&ondisi ini gayut dengan perubahan kurikulum yang sedang diluncurkan dewasa ini oleh
pemerintah, yakni kurikulum tingkat satuan pendidikan (&TS$). &onsekuensi yang harus
ditanggung oleh sekolah adalah restrukturisasi dalam pengelolaan sekolah (capacity
building), pro!esionalisme guru, penyiapan in!rastruktur, kesiapan siswa dalam proses
belajar dan iklim akademik sekolah.
&ebijakan penerapan &TS$ dan pemberian otonomi pendidikan juga diharapkan
melahirkan organisasi sekolah yang sehat serta terciptanya daya saing sekolah. Sejalan
dengan perkembangan teknologi in!ormasi dan pembelajaran berbasis teknologi
in!ormasi yang sangat pesat, hendaknya sekolah menyikapinya dengan seksama agar apa
yang dicita+citakan dalam perubahan paradigma pendidikan dapat segera terwujud.
&ecenderungan yang telah dikembangkan dalam peman!aatan teknologi in!ormasi dan
komunikasi (T,&) dalam pembelajaran adalah program e+learning.
eragam istilah dan batasan telah dikemukakan oleh para ahli teknologi in!ormasi dan
pakar pendidikan. Secara sederhana e+learning dapat di!ahami sebagai suatu proses
pembelajaran yang meman!aatkan teknologi in!ormasi berupa komputer yang dilengkapi
dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet, ekstranet) dan multimedia (gra!is,
audio, )ideo) sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara
pengajar (guru#dosen) dan pembelajar (siswa#mahasiswa).
'odel pembelajaran berbasis T,& dengan menggunakan e+learning berakibat pada
perubahan budaya belajar dalam kontek pembelajarannya. Setidaknya ada empat
komponen penting dalam membangun budaya belajar dengan menggunakan model e+
learning di sekolah. $ertama, siswa dituntut secara mandiri dalam belajar dengan
berbagai pendekatan yang sesuai agar siswa mampu mengarahkan, memoti)asi, mengatur
dirinya sendiri dalam pembelajaran. &edua, guru mampu mengembangkan pengetahuan
dan ketrampilan, mem!asilitasi dalam pembelajaran, memahami belajar dan hal+hal yang
dibutuhkan dalam pembelajaran. &etiga tersedianya in!rastruktur yang memadai dan
yang ke empat administrator yang kreati! serta penyiapan in!rastrukur dalam
mem!asilitasi pembelejaran.
$ermasalahan yang dihadapi sekolah saat ini adalah pada tingkat kesiapan peserta belajar,
guru, in!rastruktur sekolah, pembiayaan, e!ekti!itas pembelajaran, sistem
penyelenggaraan dan daya dukung sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran
berbasis T,&. 4alu, apakah mungkin program e+learning dapat dilaksanakan di sekolah/
,ni yang menjadi esensi dari kebermaknaan e+learning di sekolah.
'enyiapkan program e+learning
$engalaman menunjukan dalam menyiapkan program e+learning tidaklah sesulit dalam
bayangan kita, asalkan kita memiliki kemauan dan komitmen yang kuat untuk menuju ke
arah itu. Tanpa komitmen dan dukungan secara teknis maka program e+learning di
sekolah tidak mungkin akan terealiasi. "da tip tentang kunci sukses terealisasinya
program e+learning, sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh (ates, 133@)
dalam journal o! e+learning )olume @ tahun 133@, yakni adanya perencanaan dan
leadership yang terarah dengan mempertimbangkan e!ekti!itas dalam pembiayaan,
integritas sistem teknologi serta kemampuan guru dalam mengadapsi perubahan model
pembelajaran yang baru yang sudah barang tentu didukung kemampuan mencari bahan
pembelajaran melalui internet serta mempersiapkan budaya belajar bagi siswa.
"da empat langkah dalam manajemen pengelolaan program e+learning yakni pertama
menentukan strategi yang jelas tentang target audience, pembelajarannya, lokasi
audience, ketersediannya in!rastruktur, budget dan pengembalian in)estasi yang tidak
hanya berupa uang tunai. &edua menentukan peralatan misalnya hoste )s installed 4'S
dan Commercial or (S+4'S, ketiga adalah adanya hubungan dengan perusahan yang
mengembangkan penelitian berkaitan dengan program e+learning yang dikembangkan di
sekolah. &e empat menyiapkan bahan+bahan yang akan dibutuhkan bersi!at spesi!ik,
usulan yang dapat diimplementasikan serta menyiapkan short response time.
&esemuanya itu, hendaknya perlu dipikirkan masak+masak dalam konteks in)estasi
jangka panjang.
'embudayakan belajar berbasis T,&
erkembangnya teknologi pembelajaran berbasis T,& mulai tahun 099@ an, salah satu
kendalanya adalah menyiapkan peserta didik dalam budaya belajar berbasis teknologi
in!ormasi serta kurang trampilnya dalam menggunakan perangkat komputer sebagai
sarana belajar, serta masih terbatasnya ahli dalam teknologi multimedia khususnya terkait
dengan model+model pembelajan. %ntuk mempersiapkan budaya belajar berbasis T,&
adalah keterlibatan orang tua murid dan kultur masyarakat akan teknologi serta dukungan
dari lingkungan merupakan !aktor yang tidak bisa diabaikan. $embentukan kominitas
T,& sangat mendukung untuk membudayakan anak didik dengan teknologi. 'odel ini
telah dikembangkan di Jepang tepatnya di Shuyukan *igh School dengan membentuk
club yang dinamai (,n!ormation Science Club), yakni sebagai wadah siswa untuk
bersinggungan dengan budaya teknologi.
&ompetensi guru dalam pembelajaran "da tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki
guru untuk menyelenggarakan model pembelajaran e+learning. $ertama kemampuan
untuk membuat desain instruksional (instructional design) sesuai dengan kaedah+kaedah
paedagogis yang dituangkan dalam rencana pembelelajaran. &edua, penguasaan T,&
dalam pembelajaran yakni peman!aatan internet sebagai sumber pembelajaran dalam
rangka mendapatkan materi ajar yang up to date dan berkualitas dan yang ketiga adalah
penguasaan materi pembelajaran (subject metter) sesuai dengan bidang keahlian yang
dimiliki.
4angkah+langkah kongkrit yang harus dilalui oleh guru dalam pengembangan bahan
pembelajaran adalah mengidenti!ikasi bahan pelajaran yang akan disajikan setiap
pertemuan, menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
instruksional dan pencapainnya sesuai dengan indikator+indikator yang telah ditetapkan.
ahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang menarik mungkin dalam bentuk power
point dengan didukung oleh gambar, )ideo dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih
tertarik dengan materi yang akan dipelajari serta diberikan latihan+latihan sesuai dengan
kaedah+kaedah e)aluasi pembelajaran sekaligus sebagai bahan e)aluasi kemajuan siswa.
ahan pengayaan (additional matter) hendaknya diberikan melalui link ke situs+situs
sumber belajar yang ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya. Setelah bahan
tersebut selesai maka secara teknis guru tinggal meng+upload ke situs e+learning yang
telah dibuat.
Dalam penetapan kualitas pembelejaran dengan menggunakan model e+learning telah
dikembangkan oleh lembaga Fualitati)e Standards Scholarship "ssessed: "n -)aluation
o! the $ro!essoriate yang dikembangkan oleh 7lassick, *uber and 'aero!!, (133@),
dengan indikator+indikator instrumen yang telah dikembangkan meliputi: kejelasan
tujuan pembelajaran, persiapan bahan pembelajaran yang cukup, penyiapan metoda
belajar yang sesuai, menghasilkan hasil pembelajaran yang signi!ikan positi!, e!ekti!itas
dalam mempresentasikan bahan pelajaran serta umpan balik yang kritis dari peserta didik.
eberapa hal yang perlu dicermati dalam menyelenggarakan program e+learning # digital
classroom adalah guru menggunakan internet dan email untuk berinteraksi dengan siswa
untuk mengukur kemajuan belajar siswa, siswa mampu mengatur waktu belajar, dan
pengaturan e!ekti!itas peman!aatan internet dalam ruang multi media.
Dengan mencermati perkembangan teknologi in!ormasi dalam dunia pendidikan dan
beberapa komponen penting yang perlu disiapkan serta pengalaman penulis dalam
mengembangkan program e+learning maka program e+learning di sekolah bukanlah suatu
hayalan belaka bahkan sesegera mungkin untuk diwujudkan.
sumber:www.pendidikan.net
*+ In,o Pen!ing Un!uk Gu"u
%ntuk mempermudah dan membantu perkembangan hubungan yang positi! antara guru
dan anak anda, sebaiknya beritahu guru mengenai kebisaan atau kebutuhan khusus si
kecil. ,n!o+in!o yang terlihat sepele ini, sebetulnya amat berman!aat, baik untuk pihak
sekolah, murid, dan orang tua.
0.'ata pelajaran yang disukai
eritahu mata pelajaran yang paling dikuasai dan disukai anak sehingga guru dapat lebih
mendorong anak untuk mencapai prestasi yang maksimal.
1.'ata pelajaran yang sulit
Sampaikan pula mata pelajaran yang dirasa sulit bagi anak. -ntah itu 'atematika atau
ahasa ,nggris. Dengan demikian guru tahu dan bisa memberi perhatian khusus padanya
dan mencoba menolong mengatasinya.
2."lergi
Sangatlah penting untuk memberitahu guru jika anak "nda menderita alergi terhadap
makanan tertentu atau sesuatu dan sampai sejauh mana alergi itu mengganggu anak
?.&esehatan
,n!ormasikan kepada guru jika anak memiliki masalah kesehatan yang meminta perhatian
khusus. 'isalnya, anak menderita asma, epilepsi, diabet, atau anak harus minum obat
tertentu pada jam+jam tertentu pula.
@.&egiatan luar sekolah
Terangkan semua akti)itas yang dilakukan anak di luar jam sekolah sehingga guru akan
mengerti kegiatan anak sehari+harinya.
;."gama
Jika kebetulan keluarga "nda menganut suatu agama atau kepercayaan yang
mengharuskan anak tidak masuk sekolah untuk mengikuti upacara#ritual tertentu atau
berpantang tidak memakan sesuatu makanan, jangan lupa untuk mengin!ormasikan
semua ini kepada guru.
G.'asalah keluarga
ila di dalam keluarga misalnya mempunyai adik baru, kematian salah satu anggota
keluarga, perceraian antara orang tua, sebaiknya juga disampaikan pada guru. 'asalah+
masalah seperti itu umumnya mempengaruhi perilaku, perasaan, dan emosi anak.
:.Sesuatu yang sensiti!
eritahu pada guru jika anak "nda sangat perasa. 'isalnya kepada bentuk badannya,
berat badannya, penampilannya, bicara gagap, si!atnya amat pemalu, atau takut#trauma
terhadap sesuatu (semisal trauma terhadap air sehingga ia kesulitan mengikuti mata
pelajaran renang). Dengan demikian guru dapat berhati+hati dan menghindari terjadinya
masalah.
9.*obi
&alau anak anda sangat menyenangi dan dapat bermain musik, jago basket, mungkin
guru akan dapat memasukkannya ke dalam salah satu kegiatan di sekolah.
03. Tingkah laku
,n!ormasikan semua si!at#tingkah laku, kebiasaan anak. 'isalnya, anak cenderung jadi
sangat menjengkelkan di sore hari, cepat merasa !rustasi dengan suatu proyek yang
dikerjakannya. Jelaskan pula apa usaha+usaha yang telah "nda lakukan untuk mengatasi
masalah ini.
Tabloid .o)a Jan 133;
T"ik Sede"hana Men-a"i Il$u di In!e"ne!
agi yang sering sur!ing di ,nternet akan terasa sekali bahwa tidak mudah untuk mencari
ilmu di ,nternet. Seringkali pada saat kita sur!ing justru tenggelam dalam lautan
in!ormasi5 terlalu enak membaca+baca tanpa tujuan yang jelas5 melihat+lihat berbagai
etalase in!ormasi di berbagai situs tanpa tujuan yang jelas hanya untuk memuaskan mata
A pikiran5 memang pada akhirnya kita akan memperoleh banyak in!ormasi tapi belum
tentu memperoleh sesuatu yang betul+betul berman!aat atau biasanya maksimum kita
akan memperoleh berita+berita # in!ormasi terakhir sebagai pengganti koran.
agi anda yang mempunyai waktu yang sempit sehingga tidak mungkin menggunakan
pola+pola di atas untuk melakukan sur!ing di ,nternet. &ita perlu menggunakan metoda #
pola yang baik supaya bisa memperoleh in!ormasi yang sangat spesi!ik dengan baik
dalam waktu yang singkat. Satu hal yang perlu di pegang erat+erat pada saat kita sur!ing
adalah menentukan dengan sangat jelas niat#tujuan utama pada saat sur!ing tersebut + apa
yang akan kita cari/ $ada kesempatan ini apak (nno H $urbo akan memberikan sedikit
tip A trik jika kebetulan niat anda adalah mencari ilmu di ,nternet.
%ntuk menghemat waktu A pulsa, lakukan sur!ing pada pukul ?+; pagi (subuh)5 pada saat
itu tidak banyak orang yang menggunakan ,nternet sehingga pengambilan in!ormasi dari
,nternet dapat dilakukan dengan cepat A e!!isien. Teknik+teknik untuk melakukan
sinkronisasi menggunakan browser yang kita gunakan (seperti ,nternet -Iplorer) ada
baiknya dikuasai supaya tidak menghabiskan waktu#pulsa untuk membaca in!ormasi
tersebut akan tetapi cukup mendownload semua in!ormasi tersebut ke $C yang kita
gunakan A membaca+nya kemudian secara o!!+line pada saat telepon kita putuskan.
Teknik sinkronisasi ini sangat penting untuk menghemat waktu dalam mendownload
berbagai in!ormasi setelah situs+nya di temukan.
%ntuk mencapai situs#in!ormasi yang tepat trik yang harus digunakan sebetulnya tidak
terlalu rumit. Cara yang paling e!!ekti!#sederhana adalah:
J 'enggunakan search engine di ,nternet.
J 'enggunakan keyword yang benar.
Jika kedua hal tersebut anda lakukan dengan baik A benar maka akan diperoleh ilmu A
pengetahuan yang baik.
"da banyak sekali search engine di ,nternet. Search engine hanyalah memuat da!tar
alamat situs (berbentuk %ni)ersal 8esource 4ocator + %84) A subjek yang di bawa situs
tersebut saja. Search engine umumnya tidak membawa in!ormasi itu sendiri. Contoh
beberapa search engine adalah:
http:##www.yahoo.com
http:##www.in!oseek.com
6ahoo.com A in!oseek.com mempunyai karakteristik yang berbeda5 biasanya jika kita
mencari hal+hal yang cukup solid atau mencari dalam kerangka institusi, negara dll dapat
menggunakan yahoo.com. %ntuk hal+hal yang betul+betul baru atau belum terstruktur
dengan baik maka dapat menggunakan in!oseek.com.
Selanjutnya adalah penggunakan keyword yang tepat. &eyword tersebut diketikan ke
dalam kolom yang kosong di search engine.
&eyword yang sering digunakan adalah:
="F
Hhitepaper
="F adalah =reKuently "sked Fuestions (="F). Sesuai namanya ="F akan memuat
berbagai jawaban dari pertanyaan yang sering ditanyakan dalam sebuah bidang. iasanya
kita menggunakan ="F sebagai awal dalam mencari berbagai in!ormasi#pengetahuan
yang kita butuhkan.
Hhitepaper adalah istilah bagi berbagai ilmu # in!ormasi yang memang di sebarkan
secara gratis#cuma+cuma di ,nternet. &ita cukup menambahkan beberapa keyword
tambahan yang menjelaskan tentang ilmu # in!ormasi yang spesi!ik yang kita cari, contoh:
=aK gardening
Hhitepaper telecommunication
=aK distance learning
Dengan menggunakan rangkaian keyword tersebut hampir di jamin anda akan
memperoleh in!ormasi # pengetahuan yang anda cari. Tentunya karena kita menggunakan
internet maka in!ormasi # pengetahuan yang terbanyak umumnya mengunakan bahasa
inggris + konsekuensi+nya keyword yang digunakan sebaiknya dalam bahasa inggris agar
kemungkinan memperoleh ilmu yang di cari dapat maksimal.
Selamat mencoba.
Sumber: Dr. (nno H $urbo ++ $raktisi Teknologi ,n!ormasi.(.S)
(http:##artikel.total.or.id#artikel.php/idL0020AjudulLTrikM13SederhanaM13'encari
M13,lmuM13diM13,nternet)
. Ti#/ Ce#a! un!uk Menaikan %e$a$#uan Si/0a SMP dan SMU1
@ tips ini dapat membantu "nda dengan cepat untuk menaikkan kemampuan siswa dan
sekolah "nda.
0..aikan range nilai yang diharapkan. Jika "nda memiliki range penilaian seperti ini:
range nilai: " (92+033), "+ (93+91), N (:G+:9), (:2+:;), + (:3+:1), CN (GG+G9), C
(G2+G;), C+ (G3+G1), DN (;G+;9), D (;2+;;), D+ (;3+;1), = (3+@9)
larilah, namun jangan berjalan ke tempat sampah terdekat lalu membuang hasil ujian itu.
.aikkan rangenya. Jika range nilai yang diharapkan rendah maka hasil yang didapat akan
selalu mengarah ke nilai yang rendah. *arapkan lebih dari siswa "nda dan ikat harapan
itu menjadi sesuatu yang dapat diukur. $etunjuk: jika "nda menggunakannya untuk siswa
"nda, apakah "nda juga menggunakannya untuk guru+guru/ 4ihat tips 1.
1.&onsistenlah terhadap respon yang diberikan terhadap semua prilaku baik berupa
penghargaan maupun hukuman. Juga konsistenlah terhadap nilai yang telah "nda
tetapkan dan prilaku "nda. Jagalah konsistensi "nda bahkan disaat kita sedih. 'odel
konsistensi untuk menjaga kelangsungan kemampuan sta!! "nda ataupun siswa "nda.
2.Jelaskan secara rinci harapan "nda. Jangan menganggap seorang sta!! ataupun siswa
mengetahui sesuatu. &omunikasikan dan jelaskan harapan tersebut. ,ngatlah,
pengkondisian dari pengalaman pekerjaan lampau, pengalaman sekolah, dan pengalaman
rumah merupakan hal yang selalu ada dan mayoritas dari pengkondisian ini adalah
negati!.
?.erikan nilai lebih untuk keberhasilan akademik dan kepemimpinan siswa dibanding
keberhasilan dalam bidang olahraga. &eberhasilan akademiklah yang akan membawa
99M siswa "nda kedalam dunia nyata, bukan kemampuan atletik mereka. &embali
kepada 2 tips awal.
@.uanglah sampah dengan menge)aluasi strategi belajar "nda. Sebagai contoh, jika
"nda menggunakan cooperati)e learning, tekankan hanya pada keterampilan yang
diperlukan untuk menjadi berhasil.
"pakah nilainya bagi "nda, jika semua orang di sekolah "nda semua berbaris dengan
arah yang sama dengan penuh energy dan antusias/
Sumber: www.e>inearticles.com

Anda mungkin juga menyukai