Anda di halaman 1dari 3

NAMA :

ZAKIYATUL MAHMUDAH F1F1 12 064


RAMLAH F1F1 12 071


STUDI KASUS: PENGHIRUPAN KARBON MONOKSIDA
Kasus I
Pada malam yang dingin, sebuah pemanggang hibachi digunakan oleh sepasang suami istri yang
berkemah untuk memasak makan malam mereka. Setelah makan, hibachi tersebut dimasukkan ke
dalam untuk memanaskan mobil gandeng kemah mereka. Mobil gandeng tersebut terisolasi dan dan
tertutup dengan baik, karena agak dingin pada malam itu.
Saat malam, sang istri terbangun karena mual dan ke kamar mandi untuk muntah. Disana, ia pingsan.
Saat ia terbangun ia mendapati suaminya di tempat tidur, meninggal. Ini adalah pertama kalinya
mereka memakai hibachi didalam mobil gandeng mereka untuk memberikan panas.
Pada otopsi, konsentrasi COHb sang suami adalah 71%. Juga, kerusakan katup mitral dari gejala
sebelumnya dari penyakit jantung rematik diamati.

Diskusi
1. Pada ketiga kasus tersebut, faktanya bahwa karbon monoksida adalah silent killer menjadi
jelas. Apa tindakan pencegahan yang harus diambil untuk mencegah pendapatan CO?
- CO merupakan salah satu gas berbahaya dan beracun bagi tubuh dan sangat fatal bila
terkena, adapun cara pencegahannya antara lain:
Jangan menggunakan generator diruangan tertutup
Jangan menggunakan pemanas ruangan, pastikan alat tersebut bekerja dengan baik dan
tidak dalam ruangan tertutup
Pertimbangakan untuk mengganti peralatan berbahan dasar bensin dengan peralatan
yang dijalankan oleh listrik atau tenaga bertekanan.
Periksa selalu sistem pembuangan pembakaran mobil dan AC anda
Jika mengalami gejala keracunan CO segera keluar untuk mendapatkan udara segar dan
cari bantuan dari polikliknik atau rumah sakit terdekat.
2. Pada kasus I, berikan alasan yang mungkin mengapa wanita itu tidak terpengaruh secara akut
oleh CO. mengapa dia tidak meninggal? Mengapa ia tidak dirawat di ruang gawat darurat?
- Wanita itu tidak terpengaruh secara akut karena ia tidak berada sepenuhnya dalam ruangan
dengan pemanas tersebut dikarenakan ia sempat pingsan di dalam kamar mandi akibat
mual, berbeda dengan suaminya yang sepenuhnya berada dalam ruangan dengan pemanas
tersebut. sehingga kadar racun yang masuk berbeda.
3. Komentari peran penyakit jantung suami (dari kasus I) sebagai faktor kemungkinan dalam
kerentanan untuk keracunan CO.
- Gas CO memiliki kemampuan untuk berikatan hemoglobin dan membentuk COHb (karboksi
hemoglobin) dalam tubuh jika terhirup. Ikatan antara hemoglobin dan karbon monoksida
sangat stabil yang mengakibatkan penguraian COHb cenderung lambat, sehingga
memperlambat fungsi hemoglobin yaitu sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh. Dampak keracunan CO sangat berbahaya pada orang yang berpenyakit
jantung. Pada konsentrasi 10-15% COHb dalam tubuh penderita penyakit jantung akan
membuat penyakit tersebut lebih parah. COHb pada konsentrasi 70-90% dapat
menyebabkan kematian. Terlihat pada hasil otopsi dang suami didapatkan konsentrasi
COHb sebesar 71%.


Gas CO
Karbon monoksida (CO) merupakan suatu gas yang tidak memiliki bau, warna, dan
rasa. Gas ini dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, lemas, lesu, mual, dan
muntah-muntah. Gas ini dapat merembes keluar dari peralatan yang menggunakan
bahan bakar, misalnya perapian. Jika anda memiliki perapian atau perlengkapan
penghasil gas di dalam rumah, pastikan alat-alat tersebut diperiksa setiap
tahun.
Karbon monoksida memang bukanlah suatu gas yang dapat anda
lihat, rasa atau cium, tapi bisa membunuh anda. Pastikan bahwa seluruh
perlengkapan dalam rumah anda terpelihara dengan baik. Jangan biarkan mobil
dalam keadaan menyala di dalam garasi, sekalipun pintu garasi terbuka, karena
gas CO dapat naik dan meracuni seseorang. Jangan menggunakan pemanas ruangan
tanpa ventilasi ataupun menggunakan pemanggang batu bara atau hibachi di dalam
rumah.

Anda mungkin juga menyukai