Anda di halaman 1dari 22

DASAR-DASAR GEOMORFOLOGI 1.

Proses-Proses Geomorfik
October 5, 2012 by MualMaul 3 Comments
Geomorfologi merupakan suatu studi yang mempelajari asal terbentuknya! topografi sebagai
akibat dari pengikisan erosi! elemen"elemen utama, serta terbentuknya material"material #asil
erosi$ Melalui geomorfologi dipelajari cara"cara terjadi, pemerian, dan pengklasifikasian relief
bumi$ %elief bumi adala# bentuk"bentuk ketidakteraturan secara &ertikal baik dalam ukuran
ataupun letak! pada permukaan bumi, yang terbentuk ole# pergerakan"pergerakan pada kerak
bumi$
'onsep"konsep dasar dalam geomorfologi banyak diformulasikan ole# ($M$ )a&is$ )a&is
menyatakan ba#*a bentuk permukaan atau bentangan bumi morphology of landforms! dikontrol
ole# tiga faktor utama, yaitu struktur, proses, dan ta#apan$ +truktur di sini mempunyai arti
sebagai struktur"struktur yang diakibatkan karakteristik batuan yang mempengaru#i bentuk
permukaan bumi li#at Gambar 1!$ ,roses"proses yang umum terjadi adala# proses erosional
yang dipengaru#i ole# permeabilitas, kelarutan, dan sifat"sifat lainnya dari batuan$ -entuk"
bentuk pada muka bumi umumnya melalui ta#apan"ta#apan mulai dari ta#apan muda youth!,
de*asa maturity!, ta#apan tua old age!, li#at Gambar 2$,ada ta#apan muda umumnya belum
terganggu ole# gaya"gaya destruksional, pada ta#ap de*asa perkembangan selanjutnya
ditunjukkan dengan tumbu#nya sistem drainasedengan jumla# panjang dan kedalamannya yang
dapat mengakibatkan bentuk aslinya tidak tampak lagi$ ,roses selanjutnya membuat topografi
lebi# mendatar ole# gaya destruktif yang mengikis, meratakan, dan merenda#kan permukaan
bumi se#ingga dekat dengan ketinggian muka air laut disebut ta#apan tua!$ %angkaian
pembentukan proses ta#apan"ta#apan! geomorfologi tersebut menerus dan dapat berulang, dan
sering disebut sebagai +iklus Geomorfik$
Gambar 1$ +ketsa yang memperli#atkan bentuk"bentuk permukaan bumi akibat struktur geologi
pada batuan dasarnya$
Gambar 2$ +ketsa yang memperli#atkan perkembangan ta#apan! permukaan bumi landform!$
)ari . s/d )! memperli#atkan ta#apan geomorfik muda sampai dengan tua$
+elanjutnya dalam mempelajari geomorfologi perlu dipa#ami istila#"istila# katastrofisme,
uniformiaterianisme, dan e&olusi$
'atastrofisme merupakan pendapat yang menyatakan ba#*a gejala"gejala morfologi
terjadi secara mendadak, conto#nya letusan gunung api$
0niformitarianisme sebaliknya berpendapat ba#*a proses pembentukkan morfologi
cukup berjalan sangat lambat atau terus menerus, tapi mampu membentuk bentuk"bentuk
yang sekarang, ba#kan banyak peruba#an"peruba#an yang terjadi pada masa lalu juga
terjadi pada masa sekarang, dan seterusnya 1ames 2utton dan 1o#n ,layfair, 1302!$
4&olusi cenderung didefinisikan sebagai proses yang lambat dan dengan perla#an"la#an
membentuk dan menguba# menjadi bentukan"bentukan baru$
1$ ,roses",roses Geomorfik
,roses"proses geomorfik adala# semua peruba#an fisik dan kimia yang terjadi akibat proses"
proses peruba#an muka bumi$ +ecara umum proses"proses geomorfik tersebut adala# sebagai
berikut 5
a$ ,roses"proses epigen eksogenetik! 5
)egradasi 6 pelapukan, perpinda#an massa perpinda#an secara gra&ity!, erosi termasuk
transportasi! ole# 5 aliran air, air tana#, gelombang, arus, tsunami!, angin, dan glasier$
.ggradasi 6 pelapukan, perpinda#an massa perpinda#an secara gra&ity!, erosi termasuk
transportasi! ole# 5 aliran air, air tana#, gelombang, arus, tsunami!, angin, dan glasier$
.kibat organisme termasuk manusia!
b$ ,roses"proses #ipogen endogenetik!
)iastrop#isme tektonisme!
7ulkanisme
c$ ,roses"proses ekstraterrestrial, misalnya ka*a# akibat jatu#nya meteor$
1.1 Proses Gradasional
8stila# gradasi gradation! a*alnya digunakan ole# C#amberin dan +olisbury 190:! yaitu semua
proses dimana menjadikan permukaan litosfir menjadi le&el yang baru$ 'emudian gradasi
tersebut dibagi menjadi dua proses yaitu degradasi meng#asilkan le&el yang lebi# renda#! dan
agradasi meng#asilkan le&el yang lebi# tinggi!$
;iga proses utama yang terjadi pada peristi*a gradasi yaitu 5
,elapukan, dapat berupa disentrigasi atau dekomposisi batuan dalam suatu tempat, terjadi
di permukaan, dan dapat merombak batuan menjadi klastis$ )alam proses ini belum
termasuk transportasi$
,erpinda#an massa mass wasting!, dapat berupa perpinda#an bulk transfer! suatu massa
batuan sebagai akibat dari gaya gra&itasi$ 'adang"kadang biasanya!efek dari air
mempunyai peranan yang cukup besar, namun belum merupakan suatu media
transportasi$
4rosi, merupakan suatu ta#ap lanjut dari perpinda#an dan pergerakan masa batuan$ Ole#
suatu agen media! peminda#$ +ecara geologi kebanyakan! memasukkan erosi sebagai
bagian dari proses transportasi$
+ecara umum, series bagian/ta#apan! proses gradisional sebagai berikut landslides dicirikan
ole# #adirnya sedikit air, dan perpinda#an massa yang besar!, eart#flo* aliran batuan/tana#!,
mudflo*s aliran berupa lumpur!, s#eetfloods, slope*as#, dan stream dicirikan ole# jumla# air
yang banyak dan perpinda#an massa pada ukuran #alus dengan slopeyang kecil!$
a. Pelapukan a!uan
,elapukan merupakan suatu proses peng#ancuran batuan manjadi klastis dan akan tekikis ole#
gaya destruktif$ ,roses pelapukan terjadi ole# banyak proses destruktif, antara lain 5
,roses fisik dan mekanik desintegrasi! seperti pemanasan, pendinginan, pembekuan6
kerja tumbu#"tumbu#an dan binatang , serta proses"proses desintegrasi mekanik lainnya
,roses"proses kimia dekomposisi! dari berbagai sumber seperti 5 oksidasi, #idrasi,
karbonan, serta pelarutan batuan dan tana#$ ,roses dekomposisi ini banyak didorong ole#
su#u dan kelembaban yang tinggi, serta peranan organisme tumbu#"tumbu#an dan
binatang!$
<aktor"faktor yang mempengaru#i pelapukan antara lain 5
jenis batuan, yaitu komposisi mineral, tekstur, dan struktur batuan
kondisi iklim dan cuaca, apaka# kering atau lembab, dingin atau panas, konstan atau
beruba#"uba#$
ke#adiran dan kelebatan &egetasi
kemiringan medan, pengaru# pancaran mata#ari, dan cura# #ujan$
,roses pelapukan berlangsung secara differential weatheringproses pelapukan dengan
perbedaan intensitas yang disebabkan ole# perbedaan kekerasan, jenis, dan struktur batuan!$ 2al
tersebut meng#asilkan bentuk"bentuk morfologi yang k#as seperti5
bongka#"bongka# desintegrasi terdapat pada batuan masif yang memperli#atkan
retakan"retakan atau kekar"kekar!,
stone lattice perbedaan kekerasan lapisan batuan sedimen yang membentuknya!,
mushroom berbentuk jamur!,
demoiselles tiang"tiang tana# dengan bongka#"bongka# penutup!,
talus akumulasi material #asil lapukan di kaki tebing terjal!,
exfoliation domes berbentuk bukit dari batuan masif yang #omogen, dan mengelupas
dalam lapisan"lapisan atau serpi#an"serpi#an melengkung!$
,ada Gambar 3 dapat dili#at kenampakan talus dan exfoliation domes.
a b
Gambar 3$ a!$ 'enampakan bentuk talus, b!$ +uatu exfolation domes
. Perpinda"an massa #mass wasting$
Gerakan tana# sering terjadi pada tana# #asil pelapukan, akumulasi debris material #asil
pelapukan!, tetapi dapat pula pada batuan dasarnya$ Gerakan tana# dapat berjalan sangat lambat
#ingga cepat$ Menurut ole# +#arpe 1933! kondisi"kondisi yang menyebabkan terjadinya
perpinda#an masa adala# 5
<aktor"faktor pasif
1$ faktor litologi 5 tergantung pada kekompakan/rapu# material
2$ faktor statigrafi 5 bentuk"bentuk pelapisan batuan dan kekuatan kerapu#an!, atau
permeabel"impermeabelnya lapisan
3$ faktor struktural 5 kerapatan joint, sesar, bidang geser"foliasi
:$ faktor topografi 5 slope dan dinding tebing!
5$ faktor iklim 5 temperatur, presipitasi, #ujan
=$ faktor organik 5 &egetasi
<aktor"faktor aktif
1$ proses perombakan
2$ pengikisan lereng ole# aliran air
3$ tingkat pelarutan ole# air atau pengisian retakan
1.% Proses Dias!romisme dan &ulkanisme
)iastromisme dan &ulkanisme diklasifikasikan sebagai proses #ipogen atau endapan karena gaya
yang bekerja berasal dari dalam bagian ba*a#! kerak bumi$ ,roses"proses diastropik dapat
dikelompokkan menjadi 2 tipe yaitu 5
1$ orogenik pembentukkan pegunungan!
2$ epirogenik proses pengangkatan secara regional!$
7ulkanisme termasuk pergerakan dari larutan batuan magma! yang menerobos ke permukaan
bumi$ .kibat dari pergerakan atau penerobosan! magma tersebut akan memberikan kenampakan
yang muncul di permukaan berupa badan"badan intrusi, atau berupa deomal folds lipatan
berbentuk dome! akibat terobosan massa batuan tersebut!, se#ingga perlapisan pada batuan di
atasnya menjadi tidak tampak lagi atau tela# teruba#$
DASAR-DASAR GEOMORFOLOGI %.
Sa!uan Morfolo'i
October 5, 2012 by MualMaul >ea&e a comment
%. Sa!uan Morfolo'i
-entuk"bentuk pada permukaan yang di#asilkan ole# peristi*a"peristi*a geomorfik berdasarkan
kesamaan dalam bentuk dan pola aliran sungai dapat dikelompokkan ke dalam satuan yang sama$
;ujuan dari pengelompokkan ini adala# untuk dapat memisa#kan daera# konstruksional dengan
daera# detruksional$ 'emudian masing"masing satuan dapat dibagi lagi menjadi subsatuan
berdasarkan struktur dan ta#apan untuk konstruksional! serta berdasarkan deposisional untuk
destruksional!$
%.1 Sun'ai
,ada #akekatnya aliran sungai terbentuk ole# adanya sumber air #ujan, mencairnya es, dan mata
air! dan adanya relief dari permukaan bumi$ +ungai"sungai juga mengalami ta#apan geomorfik
yaitu perioda muda, de*asa, dan tua$
+ungai muda dicirikan dengan kemampuan untuk mengikis alurnya, dimana #al ini dapat terjadi
jika gradien sungai cukup terjal$ +ungai muda biasanya sempit, dengan tebing terjal yang terdiri
dari batuan dasar$ Gradien sungai yang tidak teratur seragam! disebabkan ole# &ariasi struktur
batuan keras"lunak!$ +ungai pada stadium de*asa akan mengalami pengurangan gradien sungai
se#ingga kecepatan aliran dan daya erosi pengikisan! berkurang, se#ingga mulai terjadi
pengendapan$ +ungai demikian disebut dengan graded$ 1ika sungai utama mengalami graded
berarti tela# tercapai kede*asaan a*al, dan jika cabang"cabang sungai tersebut juga tela#
mengalami graded maka tela# mencapai kede*asaan lanjut, dan jika alur"alur sungai juga tela#
mengalami graded, maka sungai tersebut tela# mencapai perioda tua$
,ada umumnya aliran sungai dikendalikan ole# struktur batuan dasar, kekerasan batuan, dan
struktur geologi, serta beberapa #al lainnya membentuk pola"pola aliran sungai Gambar :!,
antara lain 5
,ola dendritik, dengan pola aliran menjari dan menyebar seperti da#an"da#an po#on,
mengalir ke semua ara#, dan menyatu di induk sungai$ 0mum terdapat pada daera#
dengan struktur batuan yang #omogen atau pada lapisan endapan sedimen yang
#ori?ontal$
,ola aliran rektangular, dibentuk ole# cabang"cabang sungai yang berbelok, berliku"liku,
dan menyambung dengan membentuk sudut"sudut tegak lurus, yang umumnya
dikendalikan ole# pola kekar dan sesar yang berpola berpotongan secara tegak lurus$
0mum terdapat pada daera# batuan kristalin, serta perlapisan batuan keras yang
#ori?ontal$
,ola aliran trelis, berbentuk pola trali pagar$ +ungai"sungai yang lebi# besar cenderung
mengikuti singkapan dari batuan lunak$ ,ola ini umum pada daera# yang terlipat dan
miring kuat$
,ola aliran radial, dengan pola sentrifugal dari suatu puncak, misalnya aliran sungai pada
pegunungan kuba# atau gunung api muda$
,ola aliran anular, merupakan aliran dimana sungai"sungai besarnya mengalir melingkar
mengikuti struktur dan batuan yang lunak, dan umum terbentuk pada daera# kuba#
struktural yang tela# terkikis de*asa$ ,ola aliran anular dengan demikian merupakan
&ariasi dari pola aliran trelis$
Gambar :$ +ketsa pola"pola aliran sungai$
,ada sungai yang tela# mencapai stadium de*asa terdapat dataran banjir yang terbentuk dari
pengendapan material klastis yang diendapkan pada daera# di dekat sungai membentuk point
bar$ ,ada sisi kiri kanan sungai sering terbentuk akumulasi yang tebal sedimen sepanjang sungai
dan membentuk tanggul alam natural levees!$ 1ika arus aliran sungai makin melema#, material
klastis yang terba*a ole# aliran sungai akan terendapkan pada tekuk lereng, sisi dalam meander,
pertemuan antara dua aliran sungai, dan peruba#an gradien$ 1ika endapan alu&ial sungai yang
tela# terbentuk kemudian terkikis kembali ole# aliran sungai akan terbentuk undak"undak sungai,
dan merupakan peremajaan sungai pada masa de*asa atau tua Gambar 5!$
1ika aliran sungai dari mulut lemba# di daera# pegunungan dan kemudian memasuki *ilaya#
dataran, maka material klastis yang diba*anya akan terendapkan dan kemudian menyebar
meluas dengan sudut kemiringan makin melandai$ <raksi kasar akan terakumulasi di dekat mulut
lemba# dan fraksi #alus akan terdapat pada dataran, dan dikenal dengan kipas alu&ial$ 'ipas
alu&ial dapat terjadi pada kaki"kaki gunung api, kaki tebing dari ga*ir, dll$
+elanjutnya material klastis yang terba*a ole# aliran sungai #ingga laut, dan membentuk delta$
-entuk"bentuk delta dipengaru#i ole# banyak faktor antara lain bentuk sungai, gradien sungai,
besarnya beban, kuat arus laut, ara# arus laut, dsb$
a!
b!
Gambar 5$ a! +ketsa bentuk tanggul alam natural le&ees! dan point bar$ b! 'enampakan foto
udara undak"undak sungai dan mender sungai yang terbentuk$
%.%. Da!aran dan Pla!eau
)ataran dan plateau adala# *ilaya#"*ilaya# dengan struktur yang relatif #ori?ontal$ )ataran
mempunyai relief renda# dengan lemba#"lemba# dangkal, sedangkan plateau mempunyai relief
yang tinggi dengan lemba#"lemba# yang dalam$ +ecara umum beberapa jenis dataran, antara lain
5
)ataran pantai coostal plains! yang terbentuk ole# timbulnya dasar laut
Interior plains, yang mirip dengan dataran pantai tetapi yang terletak suda# jau# dari laut
)ataran danau lake plains!, terbentuk ole# timbulnya dasar danau karena pengeringan
danau
)ataran la&a lava plains! dan plateau la&a lava plateau!, terbentuk ole# aliran la&a
encer
)ataran endapan glasial till plains!, terdiri dari endapan glacial yang menutupi topografi
tidak rata
)ataran alu&ial alluvial plains!, yang terbentuk dari endapan alu&ial dari kipas alu&ial di
kaki pegunungan #ingga jau# ke dataran banjir dan dataran pantai$
,lateau pada stadium muda merupakan daera# dengan lapisan #ori?ontal dan kebanyakan tela#
terkikis dalam ole# aliran sungai$ )aera# plateau dapat lebi# tinggi ter#adap sekitarnya dan
dibatasi ole# ga*ir atau dapat pula lebi# renda# dari pegunungan disekitarnya$ ,lateau de*asa
mempunyai kenampakan umum mirip dengan pegunungan biasa namun kecenderungan lapisan
batuannya #ori?ontal$ ,lateau tua umumnya merupakan daera# dataran yang luas yang tela#
mengalami pengikisan dengan perlapisan yang #ori?ontal$ -ukit"bukit sisa erosi, yang juga
berstruktur #ori?ontal disebut mesa dengan ketinggian 150"200 m!$ )imensi yang lebi# kecil
dinamakan butte, dan jika lebi# sempit dan tinggi seperti pilar"pilar disebut dengan pinnacles
atau needles$
%.( Pe'unun'an kua" #dome mountains$
'uba# diartikan sebagai struktur dari suatu daera# yang luas dengan sifat lipatan regional dengan
sudut kemiringan yang kecil$ .da beberapa sebab terjadinya kuba#, antara lain ole# intrusi
garam atau diapir, intrusi lakolit, dan intrusi batuan beku seperti batolit$
)alam ta#apan muda pegunungan kuba# akan dikikis ole# sungai"sungai namun belum dalam,
bentuk kuba# masi# utu#, pengikisan dimulai di puncak dengan membentuk cekungan erosi$
'adang"kadang inti kuba# yang keras tampak di dasar cekungan erosi kuba#$ ,ada ta#apan
de*asa, pengikisan di puncak makin meluas dan mendalam$ 0ndak"undak ga*ir terbentuk
sesuai dengan banyaknya lapisan"lapisan yang resistan, serta punggungan"punggungan dengan
lapisan miring hogbacks! terbentuk Gambar =!$ ,ada ta#apan tua, mempunyai bentuk ak#ir dari
pengikisan kuba# akan membentuk peneplane$ ,ola aliran annular #ampir"#ampir #ilang$ 'uba#
besar dan tinggi di#asilkan ole# intrusi"intrusi batolit6 yang lebi# kecil di#asilkan ole# intrusi
lakolit, dan berbentuk kuba# landai yang di#asilkan ole# sill$ 'uba#"kuba# kecil dapat
di#asilkan ole# intrusi garam atau diapir lempung$
Gambar =$ +ketsa bentuk morfologi! hogbacks.
,unggungan"punggungan lapisan miring hogbacks! dapat terbentuk ole# beberapa kejadian
antara lain kuba#, antiklin, sesar, intrusi, dan sebagainya$ Faltion merupakan hogbacks yang
terletak terdekat dengan inti kuba# yang keras seperti batuan kristalin dengan ujung atas
umumnya runcing Gambar @!$
Gambar @$ +ketsa suatu bentuk pegunungan kuba# yang tela# mengalami erosi lanjut$
8nti kuba# yang terdiri dari batuan kristalin sering memberi arti sebagai sumber mineral logam6
pertambangan sering dijumpai kuba#"kuba# garam tentunya memberi makna sebagai sumber
garam$ 1ika tidak berpotensi akan mineral, inti kuba# yang bertekstur kasar sering merupakan
daera# #utan dan sekaligus merupakan daera# tada# #ujan$ 1uga lereng"lereng terjal dari
hogbacks sebaiknya merupakan daera# #utan untuk mencega# longsoran dan untuk tujuan
konser&asi air$
%.) Pe'unun'an Lipa!an #Folded Mountains$
8stila# pegunungan lipatan digunakan untuk suatu jenis pegunungan dengan struktur lipatan yang
relatif seder#ana$ ,ada ta#apan muda morfologinya masi# menggambarkan adanya lingkungan
antiklin dan sinklin$ -ila erosi melanjut maka pengikisan sungai lateral dapat menajam ke #ulu
dan juga sepanjang puncak antiklin$ ,ada ta#apan de*asa pengikisan di puncak antiklin dapat
melanjut, melebar ke ara# dalam sepanjang puncak antiklin dan ak#irnya terbentuk lemba#
antiklin dengan kenampakan morfologi ter#adap struktur geologi menjadi terbalik interved
relief!, bukit"bukit antiklin anticlinal ridges!, dan lemba#"lemba# sinklin sinclinal ridges!,
serta bukit"bukit yang terbentuk ole# lapisan"lapisan yang miring seara# disebut bukit"bukit
#omoklin homoclinal ridges!$ ,ada ta#apan tua, daera# pegunungan lipatan ole# pengikisan
menjadi peneplane dan sungai mengalir di dataran tersebut seola# tanda menginda#kan adanya
lapisan lunak ataupun keras Gambar 3!$
)aera# pegunungan lipatan umumnya berbukit"bukit terjal, dengan lemba#"lemba# yang
panjang, adanya perulangan antara lemba# lebar dan lemba# sempit akibat perbedaan kekerasan
batuan, adanya ga*ir terjal dan pegunungan landai pada hogbacks atau homoclinal ridges$
)aera# pegunungan lipatan yang terdiri dari batuan"batuan sedimen sering pula mengandung
nilai"nilai ekonomis seperti batugamping, batulempung, batupasir kuarsa, gipsum, dan
sebagainya$
Gambar 3$ +ketsa bentuk morfologi pegunungan lipatan atas!, dan #asil proses erosi pada
pegunungan lipatan ba*a#!$
%.* Pe'unun'an Pa!a"an #Block Mountains$
,egunungan ini merupakan #asil deformasi ole# sesar$ ,ada ta#apan muda pegunungan pata#an
memperli#atkan ga*ir"ga*ir terjal yang memisa#kan antara satu blok pegunungan dengan blok
yang lain atau antara blok pegunungan dengan blok lemba#$ 0mumnya bidang ga*ir tajam
relatif rata, belum tersayat ole# lemba#"lemba#$ -entuk blok dapat persegi, berundak, atau
membaji tergantung kepada pola sesar$
Gambar 9$ +ketsa proses geomorfik pada pegunungan pata#an$
,ada ta#apan de*asa menyebabkan adanya pengikisan pada bagian muka atau punggungan blok
dengan beberapa kenampakan bagian muka dari blok masi# lebi# terjal dari pada bagian
punggungan, masi# terli#at adanya kelurusan garis dasar sesar, adanya triangular facets yang
merupakan sisa"sisa bidang sesar setela# terkikis, adanya dataran alu&ial berupa kipas alu&ial
yang terletak berjajar dalam garis lurus sepanjang kaki bidang muka dan blok, serta munculnya
mata air$ ,ada ta#apan tua, daera# pegunungan pata#an menjadi mendatar dan ke#ilangan bentuk
simetrinya, dengan daera# alu&ial yang meluas >i#at Gambar 9!$
%.+ Gunun' Api
,ertumbu#an gunung api merupakan sala# satu dari bentuk konstruksional, dimana
pembentukannya dapat terjadi melalui letusan, longsoran, injeksi kuba# la&a, dan sebagainya
diselingi dengan erosi$ ,ada umumnya proses erosi berjalan lebi# lambat dari proses
pembentukan gunung api Gambar 10!$ )isamping itu gunung api dapat pula mengalami proses
konstruksi lain seperti sesar dan lipatan$
Gambar 10$ +ketsa pertumbu#an gunung api$
Gunung api yang tela# mencapai ta#apan de*asa ole# letusan baru dapat segera menjadi muda
kembali$ ,eruba#an"peruba#an bentuk ole# kegiatannya dapat terjadi seperti pembentukan kuba#
la&a, aliran la&a, aliran la#ar, pembentukan kerucut porositer, pembentukan kaldera$
-entuk"bentuk gunung api dipengaru#i ole# letusan dan aliran la&a$ ,ada letusan gunung api
akan meng#asilkan tufa dan breksi &ulkanik membentuk cinder cones$ Compasite cones
terbentuk jika kegiatan erupsi letusan dan aliran la&a terjadi secara bergantian$ 'erucut gunung
api seder#ana mempunyai ka*a# crater!, pada letusan"letusan yang berulang pada titik yang
berbeda dalam suatu ka*a# dapat meng#asilkan ka*a# ganda nested craters!, dan pada letusan
da#syat dapat meng#asilkan kaldera ka*a# yang sangat besar, berdinding terjal, dan umumnya
mempunyai dasar ka*a# yang rata!$ Gunung api baru dapat tumbu# di dasar kaldera, dan disebut
gunung api sekunder$
Gunung api di dalam ta#apan tua suda# tidak memperli#atkan bentuk kerucut lagi$ 2anya sisa
diatrema saja yang kadang"kadang terli#at mencuat diantara dataran, dan disebut volcanic necks
Gambar 11!$
Gambar 11$ Gambar suatu bentuk sisa gunung api volcanic neck!
DASAR-DASAR GEOMORFOLOGI (.
Analisis Morfolo'i
October 5, 2012 by MualMaul >ea&e a comment
(. Analisis Morfolo'i
.nalisis pada suatu daera# secara regional! dapat dilakukan pada foto udara atau pada peta
topografi$ .nalisis morfologi dapat dilakukan dengan pemisa#an"pemisa#an unsur"unsur
morfologi menjadi bagian"bagian yang lebi# kecil$ .nalisis dilakukan dengan memper#atikan
tujuan semula, mungkin berupa tujuan"tujuan ilmia# atau tujuan"tujuan aplikasi$ .nalisis
morfologi yang la?im diadakan adala#5 ele&asi, sudut lereng, pola kontur, bentuk bukit, pola
bukit, bentuk aliran, pola aliran, kerapatan sungai, luas ).+, tekuk lereng/gradien, dan lain"lain$
)alam melakuan pemerian geomorfologi pada suatu daera# *ilaya#! dapat dilakukan secara
empiris atau deskriptif$ ,emerian empiris dilakukan dengan mengemukakan apa adanya6 seperti
bukit, lemba#, atau pegunungan dan diuraikan menurut bentuk, ukuran, posisi, dan *arna$
Conto#nya sederet perbukitan yang terdiri dari batugamping dan batulempung, dengan lebar
*ilaya# perbukitan tersebut lebi# kurang 5 km dan panjang 20 km, dengan puncak"puncaknya
setinggi 900"1250 m dpl A dst$ +edangkan pemerian secara deskriptif explanation! dilakukan
dengan menggunakan istila#"istila# yang lebi# tepat karena mengandung arti genetik dari
permasala#an morfologi dan sekaligus mengandung arti bentuk, ukuran, komposisi, lokasi, dan
sebagainya$ Conto# 5 terdapat sederet pegunungan lipatan selebar 5 B 20 km membentuk bukit"
bukit hogback dan lemba#"lemba# #omoklin, terdiri dari batugamping dan batulempung, A dst$
,ada pengamatan melalui peta topografi, analisis dilakukan ter#adap pola kontur tata letak,
bentuk"bentuk lengkungan dan kelurusan, kerapatan garis kontur, dan pola"pola kontur yang
k#as!$
)aera# di muka bumi yang mempunyai kesamaan dalam bentuk"bentuk dan pola aliran sungai
dimasukkan ke dalam satuan yang sama$ +atuan morfologi pada orde satu dapat dikelompokkan
sebagai pegunungan dan dataran$ ,ada orde kedua, pegunungan dapat diuraikan lagi sebagai
pegunungan plateu, pegunungan kuba#, pegunungan lipatan, pegunungan kompleks, dan gunung
api$ +edangkan dataran, pada orde kedua dapat diuraikan lagi sebagai dataran pantai, dataran
banjir, dataran danau, dataran alu&ial, dan dataran glasial$
). Penerapan Geomorfolo'i Sea'ai Sala" Sa!u Ala! Dalam Eksplorasi
+ebelum pelaksanaan kegiatan sur&ei! lapangan, sebaiknya dilakukan terlebi# da#ulu
pengenalan bentang alam landform! melalui analisis foto udara atau analisis peta topografi
berdasarkan pola kontur!$ 'egiatan ini akan sangat membantu untuk memberikan gambaran
interpretasi a*al! tentang sejara# geologi, struktur, dan litologi regional daera# yang akan
diobser&asi$
Mc'instry 19:3! dalam tulisannya memba#as tentang penggunaan petunjuk geomorfik dalam
pekerjaan eksplorasi, dan mengelompokkan tiga petunjuk dalam pencarian endapan mineral,
yaitu 5
-eberapa endapan mineral akan memperli#atkan suatu bentuk topografi yang k#as$
;opografi suatu daera# dapat memberikan suatu struktur geologi dimana suatu endapan
mineral dapat terakumulasi$
)engan mempelajari sejara# geomorfik suatu daera# memungkinkan untuk dapat
memperkirakan kondisi"kondisi fisik dimana mineral"mineral terakumulasi atau
terkayakan$
;idak semua tubu# biji# mempunyai ekspresi permukaan topografi! yang k#as, namun ada
beberapa diantaranya dapat diprediksikan dari kenampakan permukaan topografi! seperti
singkapan biji#, gossan, atau mineral"mineral residual, serta kenampakan struktur geologi seperti
fractures, sesar, dan ?ona"?ona breksiasi$ +ebagai conto# 5 sebaran ,b"Cn di -roken 2ill
.ustralia membentuk suatu punggungan yang menyolok, urat"urat kuarsa masif di +anta -arbara
Meksiko memperli#atkan bentuk yang menyolok karena cenderung lebi# resistan ter#adap
pelapukan dari batuan"batuan di sekitarnya$ Menurut +c#mitt 1939!, ekspresi topografi
merupakan suatu akibat dari laju oksidasi, termasuk daya ta#annya ter#adap pelapukan dan erosi$
,ada endapan residual, konsep"konsep geomorfologi yang dapat diterapkan antara lain 5
,elapukan dan erosi merupakan proses yang mutlak dan selalu terjadi di muka bumi$
2asil pelapukan suatu batuan mungkin dapat meng#asilkan suatu konsentrasi endapan
mineral ekonomis$
,roduk dari ta#ap ak#ir siklus morfologi pada umumnya tertinggal membentuk suatu
endapan residual yang insitu$
;a#apan"ta#apan a*al dari siklus geomorfik pada umumnya bersifat mengikis,
mengerosi, tertransport, dan terendapkan pada suatu tempat$
+edangkan pada endapan placers residual, kolo&ial, elu&ial, alu&ial, dan endapan pantai!, konep"
konsep geomorfologi yang dapat diterapkan antara lain 6 masing"masing tipe endapan placers
merupakan #asil dari siklus geomorfik yang terbatas, dan diendapkan pada kondisi topografi
tertentu, dan mempunyai ekspresi topografi yang k#as$
DAF,AR P-S,A.A
1$ >apedes, )$D$, Encyclopedia of The Geological ciences$, McGra* and 2ill, 19@3$
2$ ;#ornbury$, ($)$, ,rinciples of Geomorp#ology$, +econd 4dition$, (illey and +ons$, 19=9$

Anda mungkin juga menyukai