Anda di halaman 1dari 10

PENGUJIAN TERHADAP KAYU

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TEKNOLOGI BAHAN Page 1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu hasi kekayaan hutan adalah kayu.Hingga saat ini kayu tidak pernah lepas
dari kehidupan kita.Kayu banyak dimanfaatkan di bidang properti, seperti rumah dan meubel.
Disamping komoditi dalam negeri. kayu juga merupakan komoditi ekspor, penghasil devisa,
maka kualiras kayu harus dlperharikan agar mempunyai kualitas yang baik. Pemilihan
kualitas kayu yang baik merupakan salah satu upaya agar bangunan atau properti tahan lama
dan tidak terkena penyakit kayu, seperti rayap, mikroorganisme, dan lain-lain. Kulitas kayu
yang kurang baik, dapat mengakibatkan properti atau bangunan rumah rusak arau turun nilai
jualnya.
Kualitas kayu ditentukan oleh banyak atau sedikit kandungan air pada kayu tersebut
yang dikenal dengan istilah Kadar Air (KA) kayu dan Berat Jenis (BJ) kayu. Kualitas kayu
yang baik mepunyai KA yang sangat kecil sedangkan untuk kekuatan semakin besar BJ kayu
maka kayu akan semakin kuat pula. Untuk mengetahui kualitas kayu dan berat jenis kayu,
maka diperlukan pegukuran KA kayu dan berat jenis kayu. Untuk itu harus melakukan
penelitian terhadap kadar air (KA) kayu dan berat jenis kayu.
Penelitian yang dilakukan dengan melakukan pengujian Kadar Air dan Berat Jenis
kayu secara manual,hal ini dimaksudkan agar semua orang dapat melakukan pengujian ini
secara langsung.
















PENGUJIAN TERHADAP KAYU
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TEKNOLOGI BAHAN Page 2

B. Rumusan Masalah
1. Berapa Berat Jenis Kayu Mabang
2. Berapa Kadar air pada Kayu Mabang
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Berat Jenis kayu Mabang
2. Untuk Mengetahui Kadar Air pada Kayu Mabang

D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil praktikum ini, diantaranya :
Menambah wawasan khususnya bagi mahasiswa, dan umumnya kalangan luas dalam
hasil laporan ini.
Mengetahui dengan jelas kualitas dari kayu yang di uji cobakan.
Memberikan pemahaman yang luas kepada mahasiswa.




























PENGUJIAN TERHADAP KAYU
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TEKNOLOGI BAHAN Page 3



BAB II
PEMBAHASAN TEORI

A. Kayu
1. Pengertian kayu
Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang
mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki
beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengetian kayu disini
ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang
merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih
banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan,
maupun kayu bakar.

2. Kelebihan dan Kekurangan kayu
Kelebihan Kayu :
1. Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah.
2. Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik.
3. Relatif mudah dikerjakan dan diganti.
4. Mudah didapatkan, relatif murah.
5. Pengaruh temperatur terhadap perubahan bentuk dapat diabaikan.
6. Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang rendah, sehingga baik untuk
partisi.
7. Memiliki sisi keindahan yang khas.

Kekurangan Kayu :
1. Adanya sifat-sifat kayu yang kurang homogen (ketidak seragaman), cacat kayu (mata
kayu, retak, dll.).
2. Beberapa jenis kayu kurang awet.
3. Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu, kelembaban dan pengaruh waktu
pembebanan.
4. Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutuhan struktur bangunan yang makin
beskala besar dan tinggi.
PENGUJIAN TERHADAP KAYU
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TEKNOLOGI BAHAN Page 4

5. Untuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relatif mahal dan ketersediaan terbatas
(langka).

3. Kadar Air
Kayu merupakan bahan yang mempunyai sifat higroskopis, dapat menyerap dan
melepaskan air, sehingga kadar air dapat berubah-ubah sesuai dengan suhu dan kelembaban.
Kadar air merupakan gambaran mengenai banyaknya air yang ada pada suatu kayu. Kadar air
didefinisikan sebagai berat air yang dinyatakan sebagai persen berat kayu bebas air atau
kering tanur (Haygreen dan Bowyer, 1996) sedangkan menurut USDA (1974) kadar air kayu
didefinisikan sebagai berat air dalam kayu yang dinyatakan dalam pecahan, biasanya dalam
persen dari berat kering kayu. Berat, penyusutan, pengembangan,kekuatan dan sifat-sifat
lainnya tergantung pada kadar air kayu.

4. Berat Jenis
Jumlah substansi dinding sel pada kayu,disebut sebagai berat jenis adalah indikator
yang penting dari beberapa sifat fisika kayu. Berat jenis merupakan perbandingan antara
kerapatan suatu benda yang dalam hal ini kayu dengan kerapatan benda standar yang
umumnya berupa air. Namun karena pada suhu 4oC nilai kerapatan air adalah 1 gr/cm3,
maka pada kayu yang nilai kerapatannya ditentukan berdasarkan berat kering tanur dan
volume basah mempunyai nilai missal 0,4 gr/cm3 secara langsung kayu tersebut juga dapat
dikatakan memiliki berat jenis 0,4 (tanpa satuan). Meskipun nilai berat jenis hanya ditentukan
berdasarkan berat kering tanurnya, namun nilai volumenya dapat ditentukan berdasarkan tiga
keadaan yaitu kering tanur, basah (lebih besar atau sama dengan titik jenuh serat) atau
keadaan kadar air antara kering tanur dan basah (Marsoem, 2004).









PENGUJIAN TERHADAP KAYU
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TEKNOLOGI BAHAN Page 5

Tabel 1.1. Kelas Kuat Kayu Berdasarkan Berat Jenisnya.
KELAS
KUAT
BERAT JENIS
KERING UDARA
KUAT LENTUR
(Kg/Cm2)
KUAT DESAK
(Kg/Cm2)
I
II
III
IV
V
0,90
0,90 - 0,60
0,60 - 0,40
0,40 - 0,30
0,30
1100
1100 725
725 500
500 360
360
650
650 425
425 300
300 215
215


B. Analisis Perhitungan
a. Bahan dan Alat
Bahan:
- Kayu ( Mabang ) ukuran 5cm x 5cm x 10cm

- Air

Alat:
- Timbangan
Untuk menimbang kayu baik itu dalam keadaan kering maupun dalam keadaan
lembab.

PENGUJIAN TERHADAP KAYU
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TEKNOLOGI BAHAN Page 6


- Baskom
Untuk merendam kayu sampai pada ketentuan tertentu.

- Gergaji
Untuk memotong kayu yang telah di ukur.


- Pengaris
Untuk mengukur dimensi kayu yang di perlukan.

- Pensil
Untuk memberi tanda pada kayu sebelum pemotongan.

b. Tahapan pengujian Berat Jenis
1. Timbang Berat kayu dalam keadaan kering
2. Hitung volume kayu dalam keadaan kering
PENGUJIAN TERHADAP KAYU
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TEKNOLOGI BAHAN Page 7

Dengan rumus :

Berat jenis kayu





( Kayu Mabang )
Dik : p =0,5dm
l =0,5dm
t = 1dm
Dit : Berat Jenis Kayu Mabang ?
V = p x l x t
= 0,5dm x 0,5dm x 1dm
= 0,25


V.air = 0,25


Jawab:
Berat jenis kayu



=



= 0,88 kg /


Jadi,Berat Jenis kayu Mabang adalah 0,88 kg /



c. Tahapan pengujian Kadar Air
1. Potong kayu mabang menjadi ukuran 5 x 5 x 10 cm dengan gergaji,yang telah di ukur
dengan pengaris
2. Rendamlah potongan kayu tersebut dalam air
3. Angkat dan timbanglah kayu yang sudah direndam tadi. Kemudian timbang massanya.
Massa yang didapatkan kita misalkan sebagai A gr.
4. Keringkanlah kayu dan timbanglah kayu tersebut berulang kali sampai massa nya tetap
(tidak berubah-ubah lagi).
5. Setelah massa tetap didapat, maka kadar air kayu dapat diukur


PENGUJIAN TERHADAP KAYU
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TEKNOLOGI BAHAN Page 8


Dengan rumus :
Kadar air



A = Massa kayu setelah di rendam
B = Massa kayu dalam keadaan kering ( tetap ) setelah di jemur
( Kayu Mabang )
Tabel penjemuran kayu Mabang.
NO Waktu Penjemuran Berat Kayu
Penjemuran 1 08.00-10.00 0,23 kg
Penjemuran 2 10.00-12.00 0,23 kg
Penjemuran 3 12.00-14.00 0,22 kg
Penjemuran 4 14.00-16.00 0,22 kg
Penjemuran 5 12.00-14.00 0,22 kg

Dik : Massa kayu setelah di rendam = 0,23 kg
Massa kayu setelah di keringkan = 0,22 kg
Dit : Kadar Air Kayu Mabang ?
Jawab:
Kadar air


=




= 0,045

Jadi,Kadar air kayu mabang adalah 0,045










PENGUJIAN TERHADAP KAYU
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TEKNOLOGI BAHAN Page 9

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil dari pengujian terhadap kayu mabang menunjukkan kayu mabang mempunyai
Berat Jenis ( BJ ) sebesar 0,88 kg /

dan Kadar Air ( KA ) sebesar 0,045.


Jadi kayu Mabang adalah kayu yang kuat,dapat di lihat dari pengelompokkan berat jenisnya
sebagai berikut:
1.Ringan bila kayu memiliki berat jenis < 0,60 kg/dm
3

2.Sedang bila kayu memiliki berat jenis 0,60 0,75 kg/dm
3

3.Berat bila kayu memiliki berat jenis 0,75 0,90 kg/dm
3

4.Sangat berat kayu memiliki berat jenis >0,90 kg/dm
3
Berdasarkan pengelompokan di atas kayu Mabang di kategorikan Berat,semakin besar berat
jenis kayu maka kayu tersebut sangat kuat pula,maka kayu mabang dikategorikan Kuat.
Sedangkan untuk Kadar air yang terkandung dalam Kayu mabang relatif
sedikit,dikarenakan kayu mabang mempunyai pori-pori yang cukup rapat,sehingga
kemampuan menyerap airnya sedikit.
B. Saran
Kayu mabang cocok di gunakan dalam pembuatan kusen pintu maupun jendela,tapi
alangkah baiknya kita lebih menjaga lagi alam sekitar kita,jangan hanya tahu menebang
saja,tapi melupakan penanaman kembali,jika ini terus di biarkan maka sumber alam kita akan
menipis dan bahkan dapat menimbulkan bencana.








PENGUJIAN TERHADAP KAYU
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TEKNOLOGI BAHAN Page 10











Daftar Pustaka

www.academia.edu
www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai