Kwee-twako, aku tidak bisa menceritakan lebih banyak lagi. Yang penting kauketahui hanya
bahwa Ibuku telah berbulan-bulan meninggalkan Pulau Es, entah ke mana perginya dan aku
sedang mencarinya. Juga aku telah saling berpisah dengan Suhengku. aku sedang pergi merantau
dan sekalian mencari Ibuku dan Suhengku." "Aku akan membantumu!" Kwee Lun menggulung
lengan bajunya yang memang sudah pendek sampai kebawah siku itu. "Jangan khawatir!"
"Terima kasih, Twako. Dan sekarang, engkau hendak ke manakah?" "Sudah kukatakan tadi
bahwa aku meninggalkan Pualu Kura-kura untuk pergi merantau meluaskan pengalaman,
sekalian memenuhi permintaan penduduk kota Leng-sia-bun yang berada tak jauh dari pantai
ini." "Permintaan apa, Twako?" "Beberapa orang penduduk bersusah payah mencari Suhu di
Pulau Kura-kura, dan mereka mohon pertolongan Suhu untuk menghancurkan komplotan busuk
yang merajalela di kota ini. Suhu lalu memerintahkan aku pergi, dan sekalian aku diberi waktu
setahun untuk merantau sendirian. Kebetulan sekali aku bertemu denganmu di sini. Marilah kau
ikut bersamaku ke Leng-sia-bun, tentu kau akan gembira melihat keramaian ketika aku
menghadapi komplotan itu. Setelah selesai urusanku di sana,aku menemanimu mencari
Suhengmu dan Ibumu." Swat Hong mengangguk setuju. Lega juga hatinya, karena kini ada
seorang teman yang setidaknya lebih banyak mengenal keadaan daratan besar dari pada dia yang
asing sama sekali. "Baik, Twako. Akan tetapi perutku...." "Eh, perutmu mengapa? Sakit...."
"Sakit.... lapar...!"