Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 JUDUL

Solo Economic Building

1.2 PENGERTIAN JUDUL

Solo adalah sebutan sebuah kota yaitu Surakarta di Provinsi Jawa Tengah, Centre
adalah tengah atau sentral dan bisa juga berarti pusat, sedangkan Economic Building
merupakan gedung pusat perekonomian kota. Bila di satukan, Solo Economic Building berarti
Sebuah bangunan yang menjadi pusat kegiatan ekonomi di kota Solo.
Solo Economic Building adalah sebuah bangunan dengan fungsi Mix Use yang terdapat
di dalamnya yaitu Rent Office dan Perbelanjaan (Shoping Mall ).

1.3 LATAR BELAKANG

Pengembangan potensi industri kreatif dalam sektor ekonomi kreatif kedepannya akan
tetap menjadi sebuah alternatif penting dalam meningkatkan kontribusi dibidang ekonomi dan
bisnis, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, pembentukan citra, alat komunikasi,
menumbuhkan inovasi dan kreativitas, dan penguatan identitas suatu daerah. Aspek-aspek
ekonomi kreatif tersebut dinilai menjadi sangat penting disaat telah diberlakukannya
otonomi daerah, berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 yang menyebabkan setiap daerah perlu
berkompetisi secara positif dengan daerah lain dalam meraih perhatian (attention), pengaruh
(influence), pasar (market), tujuan bisnis & investasi (business&investment destination), turis
(tourist), tempat tinggal penduduk (residents), orang-orang berbakat (talents), pelaksanaan
kegiatan (events).
Ditetapkannya otonomi daerah tersebut menuntut kreativitas dalam upaya
memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan salah satu upaya dalam memasarkan daerah
adalah melalui kegiatan city branding. Kegiatan city branding menuntut setiap daerah
berlomba menciptakan citra tertentu dibenak masyarakat luas dalam merepresentasikan
karakter kota. Dalam tujuan merepresentasikan kota/daerah di Indonesia selama ini secara
disadari maupun tidak selalu terhubung dengan kegiatan industri kreatif lokal daerah tersebut.
Ini pulalah yang pada akhirnya melahirkan pemikiran pemerintah daerah se-eks-
karesidenan Surakarta untuk membuat branding tersendiri bagi kota budaya yang memiliki
potensi yang cukup besar di segala bidang. Dan akhirnya lahirlah slogan Solo, The Spirit of
Java, yang mencerminkan karakteristik dan potensi wilayah Surakarta. Dengan slogan baru ini,
pemerintah daerah di wilayah Surakarta menawarkan keunikan wilayah yang meliputi :

Kekayaan peninggalan warisan budaya
Kekhasan karakter masyarakat, terutama kehangatan dan keramahan
Kekuatan tradisi perdagangan dan industri yang tangguh.

Dengan berlandaskan membentuk karakter kota yang kuat dalam sektor ekonomi kreatif,
perlu ada fasilitas pendukung yang mampu mewadahi aktifitas-aktifitas tersebut serta dalam
perwujudannya dapat mendukung ke tiga aspek pokok dari city branding Solo, The Spirit of Java.
Mengingat perkembangan kota solo yang cukup pesat, maka di kota solo pembangunan
bangunan Mix Use Rent Office dan Pusat Perbelanjaan (Shoping Mall ), sebagai satu upaya untuk
penyediaan fasilitas perdagangan dirasa menjadi hal yang diperlukan.



1.4 RUMUSAN MASALAH
1.4.1 PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka timbul permasalahan-
permasalahan sebagai berikut:
Bagaimana merancang bangunan yang komunikatif dan atraktif sehingga mampu
menarik perhatian umum, dengan demikian masyarakat tertarik untuk mendatangi dan
menyewanya di sana yang secara tidak langsung membantu berkembangnya kota solo.
Bagaimana mewujudkan Solo Centre Tower yang secara kualitatif dan kuantitatif
mampu menyediakan fasilitas di Perkantoran Perbelanjaan dan.
Bagaimana mewujudkan Exhibition center yang mampu mewadahi fungsi yang berbeda
didalamnya dan dapat menjadi bangunan penghubung antara Rent office dan Mall .

1.4.2 PERSOALAN
Setelah mengungkapkan masalah yaitu bagaimana mewujudkan Solo Economic
Building yang komunikatif dan atraktif, mampu Menyediakan fasilitas untuk perkantoran
dan perbelanjaan, serta mampu mewadahi fungsi yang berbeda tersebut dan dapat
menghubungkan bangunan satu sama lain, muncul beberapa persoalan seperti:

Penentuan lokasi site yang strategis dan aksesibel bagi seluruh masyarakat Kota
Surakarta.
Penentuan program kegiatan yang ditampung oleh Solo Economic Building, termasuk di
dalamnya kegiatan penyediaan peralatan dan pemeliharaannya.
Penentuan program ruang yang menampung seluruh kegiatan di dalam Solo Economic
Building.
Penentuan Konsep Penampilan Fisik yang dapat :Mencerminkan ekspresi bangunan
yang mewadahi teknologi canggih tetapi tanpa melupakan unsur-unsur lokal atau
lingkungan sekitar.
Mencerminkan ekspresi bangunan yang komunikatif dan atraktif sebagai bangunan
yang dapat menarik pengunjung.
Merespon iklim setempat untuk menciptakan kenyamanan fisik dan non fisik.
Menentukan sistem utilitas yang mendukung kesehatan di dalam bangunan dan
lingkungan sekitarnya serta menentukan sistem struktur dan kontruksi yang akan
digunakan nantinya.

1.5 TUJUAN DAN SASARAN
1.5.1 TUJUAN

Mewujudkan Solo Economic Building yang komunikatif dan atraktif, mampu
Menyediakan fasilitas untuk perkantoran dan perbelanjaan, serta mampu mewadahi
fungsi yang berbeda tersebut dan dapat menghubungkan bangunan satu sama lain.

1.5.2 SASARAN

Merumuskan suatu konsep programatis maupun desain berupa:
Konsep perancangan, terdiri dari:
Penentuan lokasi tapak.
Pengolahan tapak.
Konsep aktifitas, terdiri dari:
Penentuan jenis aktifitas.
Penzoningan aktifitas.
Persyaratan aktifitas.

Konsep peruangan, terdiri dari:
Macam dan jenis ruang.
Besaran ruang.
Bentuk dasar ruang.
Sirkulasi antar ruang.
Persyaratan ruang.
Pola hubungan dan organisasi antar ruang.
Konsep bangunan, terdiri dari:
Penataan bangunan dan ruang luar.
Penampilan bentuk bangunan.
Penentuan system struktur dan bahan.
Konsep mekanikal dan elektrikal bangunan.

1.6 LINGKUP DAN BATASAN PEMBAHASAN

1.6.1 LINGKUP PEMBAHASAN
Pembahasan ditekankan pada disiplin ilmu Arsitektur, dengantetap
memperhatikan aspek-aspek perilaku dan psikologis user yang nantinya akan
memanfaatkan bagunan Solo Economic Building.
Pembahasan dilakukan berdasarkan pada analisa data yang ada dan relevan
terhadap perencanaan bagunan Solo Economic Building yang diperoleh
berdasarkan survey, pengamatan serta studi literatur.

1.6.2 BATASAN PEMBAHASAN
Pembahasan hanya meliputi disiplin ilmu arsitektur, sedangkan disiplin ilmu
lain hanya sebatas pendukung yang akan dibahas secara garis besar yang di
selaraskan dengan tujuan dan sasarannya.
Pemilihan lokasi merupakan lokasi yang dianggap paling sesuai dengan proyek
ini, dengan kriteria-kriteria yang mendukung keberadaannya.
Solo Economic Building ini merupakan usaha swasta yang tujuannya
mewadahi fungsi Mix Use yang terdapat di dalamnya Rent Office dan
Perbelanjaan ( Shoping Malll ).
Dana dan segala perizinan dianggap sudah tersedia.
Kegiatan pada Solo Economic Building yang terdiri dari Rent Office dan
Perbelanjaan ( Shoping Malll ). memiliki bobot pembahasan yang sama.

1.7 METODE PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan meliputi metode pengumpulan data, metode pengolahan data, metode
pembahasan dan metode perumusan konsep.

1.7.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data, dengan cara observasi dan survey, wawancara, studi literatur.
a. Survey meliputi:
Survey eksisting site
Survey mengenai perkembangan bangunan mix use di Solo.
b. Observasi ke bangunan-bangunan mall, rent office, dan apartmen beberapa kota-kota
besar, seperti Semarang, Solo dan Yogyakarta untuk mendapatkan data mengenai
fasilitas yang mewadahi kegiatan Rent Office dan Perbelanjaan ( Shoping Malll ).
c. Studi literatur meliputi:
Peraturan daerah yang terangkum dalam RUTRW dan RUTRK Solo.
Buku-buku yang mendukung tinjauan mengenai highrise building dan
bangunan mix use.
Buku-buku yang menunjang pembahasan secara arsitektural.
Karya ilmiah (konsep/skripsi) yang telah ada sebelumnya, baik yang terdapat
di UNS maupun di luar UNS.
1.7.2 Pengolahan data

Data dan informasi yang diperoleh melalui observasi, survey, wawancara dan
studi literatur dipilih dan dikelompokkan sesuai tema. Data yang telah dikelompokkan
tersebut dipaparkan melalui tinjauan Exhebition Center, tinjaunan mall, tinjauan kondisi
dan potensi Kota Surakarta.

1.7.3 Pembahasan Analisa dan sintesa

a. Mengidentifikasikan unsur dan masalah-masalah yang berkaitan serta
menunjang tujuan pembahasan.
b. Data dan informasi yang telah diolah menjadi tinjauan, diidentifikasi dan
dianalisa untuk mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan Solo Economic
Building.

1.7.4 Perumusan Konsep

Penyusunan hasil analisa dalam proses pembahasan ke dalam konsep perencanaan
dan perancangan desain Solo Economic Building.

1.8 METODE PENULISAN

1.8.1 TAHAP I
Mengungkapkan permasalahan dan persoalan mengenai perekonomian di Kota
Solo melalui pengungkapan latar belakang masalah, tujuan dan sasaran yang akan
dicapai serta dilengkapi dengan batasan, metode perencanaan dan perancangan dan
sistematika pembahasan.

1.8.2 TAHAP II
Mengemukakan tinjauan mengenai :
1. Rent Office
2. Bangunan Perbelanjaan (Shoping Mall)

1.8.3 TAHAP III
Tinjauan mengenai kondisi dan potensi Kota Solo ( Surakarta ) secara umum dan
kondisi dan potensi Kota Solo yang berkaitan dengan Bangunan Mix Use khususnya yang
memiliki fungsi Rent Office dan Perbelanjaan ( Mall ).


1.8.4 TAHAP IV
Tinjauan mengenai kondisi dan potensi Kota Solo yang berkaitan dengan
Bangunan Mix Use khususnya yang memiliki fungsi Rent Office dan Perbelanjaan ( Mall ).

1.8.5 TAHAP V
Paparan tentang Solo Economic Building yang akan direncanakan

Anda mungkin juga menyukai