Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak negara yang mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan
persoalan yang pelik. Namun semuanya merasakan bahwa pendidikan merupakan
salah satu tugas negara yang amat penting. Bangsa yang ingin maju, membangun, dan
berusaha memperbaiki keadaan masyarakat dan dunia tentu mengatakan bahwa
pendidikan merupakan kunci keberhasilan suatu bangsa.
Tantangan dunia pendidikan ke depan adalah mewujudkan proses
demokratisasi belajar. Pembelajaran yang mengakui hak anak untuk melakukan
tindakan belajar sesuai karakteristiknya. Hal penting yang perlu ada dalam lingkungan
belajar yang demokratis adalah reallness. Sadar bahwa anak memiliki kekuatan
disamping kelemahan, memiliki keberanian di samping rasa takut dan kecemasan,
bisa marah di samping juga bisa gembira .
Bagi para guru, salah satu pertanyaan yang paling penting tentang belajar
adalah : ondisi seperti apa yang paling e!ekti! untuk menciptakan perubahan yang
diinginkan dalam tingkah laku" #tau dengan kata lain, bagaimana bisa apa yang kita
ketahui tentang belajar diterapkan dalam instruksi" Sebelum kita menjawab
pertanyaan tersebut, kita harus melihat pada penjelasan$penjelasan psikologis tentang
belajar.
Hidup bersama antarmanusia akan berlangsung dalam berbagai bentuk
komunikasi dan situasi. %alam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi. %engan
demikian kegiatan hidup manusia akan selalu dibarengi dengan proses interaksi atau
komunikasi, baik interaksi dengan alam lingkungan, interaksi dengan sesama, maupun
interaksi dengan tuhannya, baik itu sengaja maupun tidak disengaja.
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ketidak terbatasannya akal dan
keinginan manusia, untuk itu perlu di!ahami secara benar mengenai pengertian proses
dan interaksi belajar. Belajar dan mengajar adalah dua kegiatan yang tunggal tapi
memang memiliki makna yang berbeda. Belajar diartikan sebagai suatu perubahan
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX &
tingkah$laku karena hasil dari pengalaman yang diperoleh. Sedangkan mengajar
adalah kegiatan menyediakan kondisi yang merangsang serta mangarahkan kegiatan
belajar siswa'subjek belajar untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap yang dapat membawa perubahan serta kesadaran diri sebagai pribadi.
(enurut #rden N. )randsen mengatakan bahwa hal yang mendorong
seseorang itu untuk belajar antara lain sebagai berikut:
&. #danya si!at ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas*
+. #danya si!at kreati! yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju*
,. #danya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman$
teman*
-. #danya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang
baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetensi*
.. #danya keinginan untuk mendapatkan rasa aman*
/. #danya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar. 0)randsen, &1/&,
p. +&/2.
Secara luas teori belajar selalu dikaitkan dengan ruang lingkup bidang
psikologi atau bagaimanapun juga membicarakan masalah belajar ialah
membicarakan sosok manusia. 3ni dapat diartikan bahwa ada beberapa ranah yang
harus mendapat perhatian. anah$ranah itu ialah ranah kogniti!, ranah a!ekti! dan ranah
psikomotor. #kan tetapi manusia sebagai makhluk yang berpikir, berbeda dengan
binatang. Binatang adalah juga makhluk yang dapat diberi pelajaran, tetapi tidak
menggunakan pikiran dan akal budi. 34an Petro4ich Pa4lo4, ahli psikologi 5usia
berpengalaman dalam melakukan serangkaian percobaan. %alam percobaan itu ia
melatih anjingnya untuk mengeluarkan air liur karena stimulus yang dikaitkan dengan
makanan. Proses belajar ini terdiri atas pembentukan asosiasi 0pembentukan
hubungan antara gagasan, ingatan atau kegiatan pancaindra2 dengan makanan. Proses
belajar yang digambarkan seperti itu menurut Pa4lo4 terdiri atas pembentukan
asosiasi antara stimulus dan respons re!leksi!.
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX +
B. Rumusan Masalah
&. #pakah pengertian teori Belajar "
+. #pa saja macam$macam teori belajar "
,. 6elaskan riwayat hidup 6ean Piaget "
-. 6elaskan prinsip dasar teori Piaget
.. Bagaimana tahapan perkembangan teori belajar Piaget "
/. elebihan dan kekurangan teori Piaget "
7. Bagaimana langkah$langkah pembelajaran dalam Teori Piaget "
8. Bagaimana implikasi teori Belajar Piaget dalam pembelajaran di kelas"
C. Tujuan Penulisan
&. #gar mahasiswa dapat mengetahui pengertian teori belajar.
+. #gar mahasiswa dapat mengetahui macam$macam teori belajar.
,. #gar mahasiswa dapat mengetahui riwayat hidup jean piaget.
-. #gar mahasiswa dapat mengetahui prinsip dasar teori belajar piaget.
.. #gar mahasiswa dapat mengetahui tahapan perkembangan teori belajar
piaget.
/. #gar mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan teori piaget.
7. #gar mahasiswa dapat mengetahui langkah$langkah pembelajaran dalam
teori piaget.
8. #gar mahasiswa dapat mengetahui implikasi teori piaget dalam pembelajaran
di kelas.
D. Manfaat Penulisan
&. (ahasiswa dapat mengetahui pengertian teori belajar.
+. (ahasiswa dapat mengetahui macam$macam teori belajar.
,. (ahasiswa dapat mengetahui riwayat hidup 6ean Piaget.
-. (ahasiswa dapat mengetahui prinsip dasar teori belajar piaget.
.. (ahasiswa dapat mengetahui tahapan perkembangan teori belajar piaget.
/. (ahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan teori piaget.
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX ,
7. (ahasiswa dapat mengetahui langkah$langkah pembelajaran dalam teori
piaget.
8. (ahasiswa dapat mengetahui implikasi teori piaget dalam pembelajaran di
kelas.
E. Batasan Masalah
(akalah ini dibatasi pada teori Piaget.
BAB II
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX -
PEMBAHAAN
A. Pengertian Te!ri Belajar
Pengertian teori belajar merupakan suatu kegiatan seseorang untuk mengubah
perilaku mereka. Seluruh kegiatan belajar selalu diikuti oleh perubahan yang meliputi
kecakapan, keterampilan dan sikap, pengertian dan harga diri, watak, minat,
penyesuaian diri dan lain sebagainya. Perubahan tersebut meliputi perubahan kogniti!,
perubahan psikomotor, dan perubahan a!ekti!. Prinsip$prinsip belajar pada hakekatnya
berkaitan dengan potensi yang bersi!at manusiawi dan kelakuan. Belajar
membutuhkan proses dan tahapan serta kematangan mereka yang belajar. Belajar
lebih baik dan e!ekti! jika didorong oleh moti4asi, khususnya moti4asi dari dalam diri
karena akan berbeda dengan belajar karena terpaksa atau memiliki rasa takut.
%i dalam banyak hal belajar adalah proses mencoba dengan kemungkinan untuk
keliru dan pembiasaan. emampuan belajar seseorang harus bisa diperhitungkan
dalam menentukan isi pelajaran. Belajar bisa dilakukan melalui tiga cara yaitu diajar
secara langsung, kontrol, penghayatan, kontak, pengalaman langsung dan dengan
pengenalan atau peniruan. Belajar melalui praktik secara langsung akan lebih e!ekti!
daripada melakukan ha!alan. Pengalaman mempengaruhi kemampuan belajar
seseorang. Bahan belajar yang bermakna lebih mudah dan menarik untuk dipelajari
dibandingkan bahan yang kurang bermakna. 3n!ormasi mengenai kelakuan yang baik,
pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan belajar akan banyak membantu kelancaran
dan semangat belajar siswa. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka
ragam tugas sehingga murid yang belajar bisa melakukan dialog dengan dirinya
sendiri.
#da tiga golongan besar teori belajar yaitu teori belajar menurut ilmu jiwa daya, teori
belajar ilmu jiwa gestalt dan teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi. Pengertian teori
belajar menurut ilmu jiwa daya adalah bermacam$macam daya yang ada pada
manusia bisa dilatih untuk memenuhi !ungsinya. Sebagai contoh adalah melatih daya
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX .
ingat dengan mengha!al istilah asing atau angka. Sedangkan pengertian teori belajar
menurut ilmu jiwa 9estalt adalah belajar secara keseluruhan lebih penting dan pada
belajar bagian atau unsur. Berdasarkan aliran ini belajar dimulai pada saat diperoleh
insight dengan melihat hubungan tertentu berbagai unsur dalam situasi tertentu.
3nsight ini tergantung pada pengalaman, kesanggupan, kompleksitas suatu situasi,
latihan dan kesalahan.
B. Ma"am#ma"am Te!ri Belajar
$. Te!ri Belajar Behaviorisme
Teori beha4ioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh 9age dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini
lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal
sebagai aliran beha4ioristik. #liran ini menekankan pada terbentuknya perilaku
yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori beha4ioristik dengan model hubungan stimulus$responnya,
mendudukkan orang yang belajar sebagai indi4idu yang pasi!. 5espon atau
perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata.
(unculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan
menghilang bila dikenai hukuman.
2. Te!ri Belajar Kognitivisme
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes
terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. (odel kogniti!
ini memiliki perspekti! bahwa para peserta didik memproses in!romasi dan
pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian
menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang
telah ada. (odel ini menekankan pada bagaimana in!ormasi diproses.
Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah #usubel, Bruner, dan
9agne. %ari ketiga peneliti ini, masing$masing memiliki penekanan yang
berbeda. #usubel menekankan pada apsek pengelolaan 0organi:er2 yang memiliki
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX /
pengaruh utama terhadap belajar.Bruner bekerja pada pengelompokkan atau
penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik
memperoleh in!ormasi dari lingkungan.
3. Te!ri Belajar Konstruktivisme
ontruksi berarti bersi!at membangun, dalam konteks !ilsa!at pendidikan
dapat diartikan onstrukti4isme adalah suatu upaya membangun tata susunan
hidup yang berbudaya modern.
onstrukti4isme merupakan landasan ber!ikir 0!iloso!i2 pembelajaran
konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi
sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak
sekonyong$konyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat !akta$!akta, konsep, atau kaidah yang siap
untuk diambil dan diingat. (anusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan
memberi makna melalui pengalaman nyata.
%engan teori konstrukti4isme siswa dapat ber!ikir untuk menyelesaikan
masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena
mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih
pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa
terlibat secara langsung dengan akti!, mereka akan ingat lebih lama semua
konsep.
4. Te!ri Belajar Humanistik
(enurut teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan
manusia. Proses balajar dianggap berhasil jika seorang pelajar telah memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha
agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik$ baiknya.
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang
pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya. Peran guru dalam teori ini
adalah sebagai !asilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan
moti4asi,kesadaran mengenai makna kehidupan siswa. 9uru mem!asilitasi
pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX 7
tujuan pembelajaran. Siswa berperan sebagai pelaku utama yang memaknai
proses pengalaman belajarnya sendiri.
5. Te!ri Belajar %estalt
(enurut pandangan teori 9estalt seseorang memperoleh pengetahuan melalui
sensasi atau in!ormasi dengan melihat strukturnya secara menyeluruh kemudian
menyusunnya kembali dalam struktur yang sederhana sehingga lebih mudah
dipahami.
(an!aat dari beberapa teori belajar adalah :
a2 (embantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar.
b2 (embimbing guru untuk merancang dan merencanakan proses
pembelajaran.
c2 (emandu guru untuk mengelola kelas.
d2 (embantu guru untuk menge4aluasi proses, perilaku guru sendiri serta
hasil belajar siswa yang telah dicapai.
e2 (embantu proses belajar lebih e!ekti!, e!isien dan produkti!.
!2 (embantu guru dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa
sehingga dapat mencapai hasil prestasi yang maksimal.
6. Te!ri Pem&elajaran !sial
onsep moti4asi belajar berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang
memperoleh penguatan 0rein!orcement2 di masa lalu lebih memiliki kemungkinan
diulang dibandingkan dengan perilaku yang tidak memperoleh penguatan atau
perilaku yang terkena hukuman 0punishment2. %alam kenyataannya, daripada
membahas konsep moti4asi belajar, penganut teori perilaku lebih mem!okuskan
pada seberapa jauh siswatelah belajar untuk mengerjakan pekerjaan sekolah
dalam rangka mendapatkan hasil yang diinginkan 0Bandura, &18/ dan
;ielkeiwicks, &11.2.
7. Te!ri Belajar !sial
%alam dasa warsa terakhir, penganut teori konstrukti4isme memperluas !okus
tradisionalnya pada pembelajaran indi4idual ke dimensi pembelajaran kolaborati!
dan sosial.onstrukti4isme sosial bisa dipandang sebagai perpaduan antara
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX 8
aspek$aspek dari karya Piaget dengan karya Bruner dan karya <ygotsky. 3stilah
onstrukti4isme komunal dikenalkan oleh Bryn Holmes di tahun +==&. %alam
model ini, >siswa tidak hanya mengikuti pembelajaran seperti halnya air
mengalir melalui saringan namun membiarkan mereka membentuk dirinya.>
%alam perkembangannya muncullah istilah Teori Belajar Sosial dari para pakar
pendidikan.
Pijakan awal teori belajar social adalah bahwa manusia belaja rmelalui
pengamatannya terhadap perilaku orang lain. Pakar yang paling banyak
melakukan riset teori belajar social adalah #lbert Bandura dan Bernard ;einer.
(eskipun classical dan operant conditioning dalam hal$hal tertentu masih
merupakan tipe penting dari belajar, namun orang belajar tentang sebagian besar
apa yang ia ketahui melalui obser4asi 0pengamatan2. Belajar melalui pengamatan
berbeda dari classical dan operant conditioning karena tidak membutuhkan
pengalaman personal langsung dengan stimuli, penguatan kembali, maupun
hukuman. Belajar melalui pengamatan secara sederhana melibatkan pengamatan
perilaku orang lain, yang disebut model, dan kemudian meniru perilaku model
tersebut.
Baik anak$anak maupun orang dewasa belajar banyak hal dari pengamatan
dan imitasi 0peniruan2 ini. #nak muda belajar bahasa, keterampilan sosial,
kebiasaan, ketakutan, dan banyak perilaku lain dengan mengamati orang tuanya
atau anak yang lebih dewasa. Banyak orang belajara kademik, atletik, dan
keterampilan music dengan mengamati dan kemudian menirukan
gurunya.(enurut psikolog #merika Serikat kelahiran anada #lbert Bandura,
pelopor dalam studi tentang belajar melalui pengamatan, tipe belajar ini
memainkan peran yang penting dalam perkembangan kepribadian anak. Bandura
menemukan bukti bahwa belajar si!at$si!at seperti keindustrian, keramahan,
pengendalian diri, keagresi4an, dan ketidaksabaran sebagian dari meniru orang
tua, anggota keluarga lain, dan teman$temannya.
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX 1
C. Ri'a(at Hi)u* +ean Piaget
6ean Piaget lahir pada 1 #gustus &81/ di Neuchatel, Swiss. 3a adalah anak
seorang sejarawan. (asa kanak$kanak 6ean Piaget banyak dipengaruhi oleh apa yang
ia lihat pada ayahnya, seorang pria yang berdedikasi pada penelitian dan
pekerjaannya. arenanya, sejak kanak$kanak dia sangat suka belajar, terutama dalam
hal ilmu pengetahuan alam.
Saat dia berumur sebelas tahun, tulisannya tentang burung gereja >albino?
0memiliki kulit yang benar$benar pucat atau terang2 yang langka, diterbitkan $$ yang
pertama dari ratusan artikel dan lebih dari lima puluh buku. Beberapa kali, saat
memberikan karyanya untuk diterbitkan dalam berbagai redaksi majalah, Piaget
dipaksa untuk merahasiakan usianya yang masih muda. Banyak editor menganggap
penulis muda tidak memiliki kredibilitas. #pa yang dilakukannya untuk membantu
mengategorikan koleksi museum :oologi Neuchatel, menginspirasi penelitiannya
terhadap kerang$kerangan. Salah satu artikelnya, yang ia tulis saat berumur lima belas
tahun, membuatnya ditawari sebuah pekerjaan di museum :oologi di 6enewa, Swiss,
ia menolak tawaran itu untuk melanjutkan pendidikannya. 3a menyelesaikan
pendidikan ilmu pengetahuan alam di @ni4ersitas Neuchatel pada &1&/ dan mendapat
gelar doktoral untuk penelitian atas kerang$kerangan pada &1&8.
Piaget meninggal pada &7 September &18= di 6enewa, Swiss, dan digadang oleh
New Aork Times sebagai seorang !igur yang teorinya >membebaskan dan
re4olusioner>, sama dengan teori Sigmund )reud tentang tahap kehidupan emosional
manusia. Banyak orang mengklaimnya sebagai salah satu pemikir ilmiah paling
kreati! di Swiss.
D. Prinsi* Dasar Te!ri Piaget
6ean Piaget meneliti dan menulis subjek perkembangan kogniti! ini dari tahun
&1+7 sampai &18=. Berbeda dengan para ahli$ahli psikologi sebelumnya, Piaget
menyatakan bahwa cara berpikir anak bukan hanya kurang matang dibandingkan
dengan orang dewasa karena kalah pengetahuan , tetapi juga berbeda secara kualitatif.
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX &=
(enurut penelitiannya juga bahwa tahap$tahap perkembangan indi4idu 'pribadi serta
perubahan umur sangat mempengaruhi kemampuan belajar indi4idu.
Tujuan teori Piaget adalah untuk menjelaskan mekanisme dan proses
perkembangan intelektual sejak masa bayi dan kemudian masa kanak$kanak yang
berkembang menjadi seorang indi4idu yang dapat bernalar dan berpikir menggunakan
hipotesis$hipotesis.
Piaget mengemukakan, inteligensi adalah ciri bawaan yang dinamis sebab
tindakan yang cerdas akan berubah saat organisme itu makin matang secara biologis
dan mendapat pengalaman. 3nteligensi adalah bagian integral dari setiap organisme
karena setiap organisme yang hidup selalu mencari kondisi yang kondusi! untuk
keberlangsungan hidup.
Teori Piaget sering disebut sebagai genetic epistemology, karena teori ini
berusaha melacak perkembangan kemampuan intelektual.Sedangkan istilah genetik
yang dimaksud mengacu pada pertumbuhan de4elopmental bukan warisan biologi.
#da tiga aspek perkembangan intelektual yaitu : struktur, isi dan !ungsi. 0%ahar ,
&188:&712. Struktur atau skemata merupakan organisasi mental tingkat tinggi yang
terbentuk pada indi4idu waktu ia berinteraksi dengan lingkungannya. 3si merupakan
pola perilaku khas anak yang tercermin pada responnya terhadap berbagai masalah
atau situasi yang dihadapinya. Sedangkan !ungsi adalah cara yang digunakan
organisme untuk membuat kemajuan intelektual. )ungsi itu terdiri dari organisasi dan
adaptasi.Semua organisme lahir dengan kecenderungan untuk beradaptasi atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka. Bara beradaptasi ini berbeda antara
organisme yang satu dengan yang lain. #daptasi terhadap lingkungan dilakukan
melalui + proses yaitu : assimilasi dan akomodasi. %alam proses asimilasi seseorang
menggunakan struktur atau kemampuan yang sudah ada untuk menanggapi masalah
yang dihadapinya dalam lingkungan. %an proses akomodasi seseorang memerlukan
modi!ikasi struktur mental yang ada untuk mengadakan respon terhadap tantangan
lingkungan.
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX &&
Piaget menyimpulkan dari penelitiannya bahwa organisme bukanlah agen yang
pasi! dalam perkembangan genetik. Perubahan genetik bukan peristiwa yang menuju
kelangsungan hidup suatu organisme melainkan adanya adaptasi terhadap
lingkungannya dan adanya interaksi antara organisme dan lingkungannya. %alam
responnya organisme mengubah kondisi lingkungan, membangun struktur biologi
tertentu yang ia perlukan untuk tetap bisa mempertahankan hidupnya. Perkembangan
kogniti! yang dikembangkan Piaget banyak dipengaruhi oleh pendidikan awal Piaget
dalam bidang biologi.
%ari hasil penelitiannya dalam bidang biologi, ia berkeyakinan bahwa suatu
organisme hidup dan lahir dengan dua kecenderungan yang !undamental, yaitu
kecenderungan untuk :
a. Beradaptasi. Pada proses ini berisi dua kegiatan. Pertama, mengabungkan atau
mengintegrasikan pengetahuan yang diterima oleh manusia atau disebut asimilasi.
edua, mengubah struktur pengetahuan yang sudah dimiliki dengan struktur
pengetahuan baru, sehingga akan terjadi keseimbangan 0eCuilibrium2.
b. Drganisasi 0tindakan penataan2. Aaitu proses ketika manusia menghubungkan
in!ormasi yang diterimanya dengan struktur$struktur pengetahuan yang sudah
disimpan atau sudah ada sebelumnya dalam otak. (elalui proses ini, manusia dapat
memahami sebuah in!ormasi baru yang didapatnya dengan menyesuaikan in!ormasi
tersebut dengan struktur pengetahuan yang dimilikinya, sehingga manusia dapat
mengasimilasikan atau mengakomodasikan in!ormasi atau pengetahuan tersebut.
@ntuk memahami proses$proses penataan dan adaptasi terdapat empat konsep dasar,
yaitu sebagai berikut:
&. Skema
3stilah skema atau skemata yang diberikan oleh Piaget untuk dapat menjelaskan
mengapa seseorang memberikan respon terhadap suatu stimulus dan untuk
menjelaskan banyak hal yang berhubungan dengan ingatan.
Skema adalah struktur kogniti! atau serangkaian perilaku terbuka secara sistematis
yang digunakan oleh manusia untuk mengadaptasi diri terhadap lingkungan 0barang,
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX &+
orang, keadaan, kejadian2 dan menata lingkungan ini secara intelektual.(isalnya,
skema memegang adalah kemampuan umum untuk memegang sesuatu.Skema lebih
dari sekedar mani!estasi re!leksi memegang saja.Skema memegang dapat dianggap
sebagai struktur kogniti! yang membuat semua tindakan memegang bisa
dimungkinkan.
%alam teori Piaget, skema dianggap sebagai elemen penting dalam struktur kogniti!
organisme. Skema akan menentukan bagaimana ia akan merespon lingkungan !isik.
Skemata dapat muncul dalam perilaku yang jelas, seperti dalam kasus re!leks
memegang, atau muncul secara tersamar.(ani!estasi skema yang tidak jelas dapat
disamakan dengan tindak berpikir. 6elas, cara anak menghadapi lingkungan akan
berubah seiring dengan pertumbuhan anak. #gar terjadi interaksi organisme$
lingkungan, skemata yang tersedia untuk anak harus berubah.
#daptasi terdiri atas proses yang saling mengisi antara asimilasi dan akomodasi
+. #similasi
#similasi itu suatu proses kogniti!, yang akti! dalam menggunakan skema untuk
merespon lingkungan. %engan asimilasi seseorang mengintegrasikan bahan$bahan
persepsi atau stimulus ke dalam skema yang ada atau tingkah laku yang ada.#similasi
berlangsung setiap saat.Seseorang tidak hanya memproses satu stimulus saja,
melainkan memproses banyak stimulus.Secara teoritis, asimilasi tidak menghasilkan
perubahan skemata, tetapi asimilasi mempengaruhi pertumbuhan skemata. %engan
demikian asimilasi adalah bagian dari proses kogniti!, dengan proses itu indi4idu
secara kogniti! mengadaptasi diri terhadap lingkungan dan menata lingkungan itu.
,. #komodasi
#komodasi dapat diartikan penyesuaian aplikasi skema yang cocok dengan
lingkungan yang direspons .#tau sebagai penciptaan skemata baru atau pengubahan
skemata lama.#similasi dan akomodasi terjadi sama$sama saling mengisi pada setiap
indi4idu yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Proses ini perlu untuk
pertumbuhan dan perkembangann kogniti!. #ntara asimilasi dan akomodasi harus ada
keserasian dan oleh Piaget disebut sebagai keseimbangan.
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX &,
-. eseimbangan
Aaitu keseimbangan antara skema yang digunakan dengan lingkungan yang direspons
sebagai hasil ketepatan akomodasi . %alam proses adaptasi dengan lingkungan
indi4idu berusaha mencapai struktur mental atau skemata yang stabil. Aaitu
keseimbangan antara proses asimilasi dan akomodasi. Seandainya hanya asimilasi
secara kontinu maka yang bersangkutan hanya akan memiliki beberapa skemata
global dan ia tidak mampu melihat perbedaan antara berbagai hal. Sebaliknya jika
hanya akomodasi saja secara kontinu, maka hanya memiliki skemata kecil$kecil saja
dan mereka tidak memiliki skemata yang umum. %an tidak akan mampu melihat
persamaan antara berbagai hal.
%engan keseimbangan ini maka e!isiensi interaksi antara anak yang sedang
berkembang dengan lingkungannya dapat tercapai dan terjamin. %engan kata lain
terjadi keseimbangan antara !aktor$!aktor internal dan !aktor eksternal.
Proses akomodasi adalah proses memodi!ikasi struktur kogniti! yang sudah dimiliki
dengan in!ormasi yang diterima. Proses asimilasi dan akomodasi akan menimbulkan
ketidakseimbangan antara yang telah diketahui dengan apa yang dilihat atau
dialaminya sekarang. Proses ketidakseimbangan ini harus disesuaikan melalui proses
ekuilibrasi. Proses ekuilibrasi ini merupakan proses yang berkesinambungan antara
proses asimilasi dan akomodasi. Proses ini akan menjaga stabilitas mental dalam diri
pembelajar dan ia akan dapat terus mengembangkan dan menambah pengetahuannya.
E. Taha*an Perkem&angan Te!ri Belajar Piaget
Piaget mengidenti!ikasi empat !aktor yang mempengaruhi transisi tahap
perkembangan anak, yaitu :
&. ematangan
ematangan sistem syara! menjadi penting karena memungkinkan anak
memperoleh man!aat secara maksimum dari pengalaman !isik. ematangan
membuka kemungkinan untuk perkembangan sedangkan kalau kurang hal itu
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX &-
akan membatasi secara luas prestasi secara kogniti!. Perkembangan berlangsung
dengan kecepatan yang berlainan tergantung pada si!at kontak dengan lingkungan
dan kegiatan belajar sendiri.
+. Pengalaman )isik ' Eingkungan
3nteraksi antara indi4idu dan dunia luat merupakan sumber pengetahuan baru,
tetapi kontak dengan dunia !isik itu tidak cukup untuk mengembangkan
pengetahuan kecuali jika intelegensi indi4idu dapat meman!aatkan pengalaman
tersebut.
,. Transmisi Sosial
Eingkungan sosial termasuk peran bahasa dan pendidikan, pengalaman !isik
dapat memacu atau menghambat perkembangan struktur kogniti!
-. FCuilibrium
Proses pengaturan diri dan pengoreksi diri, mengatur interaksi spesi!ik dari
indi4idu dengan lingkungan maupun pengalaman !isik, pengalaman sosial dan
perkembangan jasmani yang menyebabkan perkembangan kogniti! berjalan secara
terpadu dan tersusun baik.
Selanjutnya Piaget mengemukakan tentang perkembangan kogniti! yang
dialami setiap indi4idu secara lebih rinci, mulai bayi hingga dewasa. Teori ini
disusun berdasarkan studi klinis terhadap anak$anak dari berbagai usia golongan
menengah di Swiss.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Piaget mengemukakan ada empat tahap
perkembangan kogniti! dari setiap indi4idu yang berkembang secara kronologis :
a. tahap Sensori (otor : = G + tahun *
b. tahap Pra Dperasi : + G 7 tahun *
c. Dperasi onkrit : 7 G && tahun *
d. tahap Dperasi )ormal : && keatas tahap.
Sebaran umur pada seiap tahap tersebut adalah rata$rata 0sekitar2 dan mungkin
pula terdapat perbedaan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang
lainnya, antara indi4idu yang satu dengan indi4idu yang lainnya. %an teori ini
berdasarkan pada hasil penelitian di Negeri Swiss pada tahun &1.=$an.
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX &.
a. Tahap Sensori Motor (Sensory Motoric Stage
Bagi anak yang berada pada tahap ini, pengalaman diperoleh melalui !isik
(gerakan anggota tubuh) dan sensori (koordinasi alat indra).Pada mulanya
pengalaman itu bersatu dengan dirinya, ini berarti bahwa suatu objek itu ada bila
ada pada penglihatannya. Perkembangan selanjutnya ia mulai berusaha untuk
mencari objek yang asalnya terlihat kemudian menghiang dari pandangannya,
asal perpindahanya terlihat. #khir dari tahap ini ia mulai mencari objek yang
hilang bila benda tersebut tidak terlihat perpindahannya. Dbjek mulai terpisah
dari dirinya dan bersamaan dengan itu konsep objek dalam struktur kogniti!nya
pun mulai dikatakan matang. 3a mulai mampu untuk melambungkan objek !isik
ke dalam symbol$simbol, misalnya mulai bisa berbicara meniru suara kendaraan,
suara binatang, dll.
esimpulan pada tahap ini adalah : Bayi lahir dengan re!leks bawaan, skema
dimodi!ikasi dan digabungkan untuk membentuk tingkah laku yang lebih
kompleks. Pada masa kanak$kanak ini, anak beum mempunyai konsepsi tentang
objek yang tetap. 3a hanya dapat mengetahui hal$hal yang ditangkap dengan
indranya.
!. Tahap "ra #perasi ( "re #perationa$ Stage
Tahap ini adalah tahap persiapan untuk pengorganisasian operasi konkrit.
3stilah operasi yang digunakan oleh Piaget di sini adalah berupa tindakan$
tindakan kogniti!, seperti mengklasi!ikasikan sekelompok objek (classifying),
menata letak benda$benda menurut urutan tertentu (seriation), dan membilang
(counting), (mairer, 1978 :2). Pada tahap ini pemikiran anak lebih banyak
berdasarkan pada pengalaman konkrit daripada pemikiran logis, sehingga jika ia
melihat objek$ojek yang kelihatannya berbeda, maka ia mengatakanya berbeda
pula. Pada tahap ini anak masih berada pada tahap pra operasional belum
memahami konsep kekekalan 0conser!ation), yaitu kekekalan panjang, kekekalan
materi, luas, dll. Selain dari itu, cirri$ciri anak pada tahap ini belum memahami
dan belum dapat memikirkan dua aspek atau lebih secara bersamaan.
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX &/
esimpulan pada tahap ini adalah : #nak mulai timbul pertumbuhan
kogniti!nya, tetapi masih terbatas pada hal$hal yang dapat dijumpai 0dilihat2 di
dalam lingkungannya saja.
c. Tahap #perasi Konkrit (%oncrete #perationa$ Stage
#nak$anak yang berada pada tahap ini umumnya sudah berada di Sekolah
%asar, dan pada umumnya anak$anak pada tahap ini telah memahami operasi
logis dengan bantuan benda$benda konkrit. emampuan ini terwujud dalam
memahami konsep kekekalan, kemampuan untuk mengklasi!ikasikan dan serasi,
mampu memandang suatu objek dari sudut pandang yang berbeda secara objek.
#nak pada tahap ini sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran
logika, tetapi hanya objek !isik yang ada saat ini 0karena itu disebut tahap
operasional konkrit2. Namun, tanpa objek !isik di hadapan mereka, anak$anak
pada tahap ini masih mengalami kesulitan besar dalam menyelesaikan tugas$
tugas logika.
"mith (1998) memberikan contoh. #nak$anak diberi tiga boneka dengan
warna rambut yang berlainan 0Fdith, Su:an, dan Eily2, tidak mengalami kesulitan
untuk mengidenti!ikasi boneka yang berambut paling gelap. Namun, ketika diberi
peranyaan, H5ambut Fdith lebih terang daripada rambut Eily. 5ambut siapakah
yang paling gelap"I , anak$anak pada tahap operasional konkret mengalami
kesulitan karena mereka belum mampu berpikir hanya dengan menggunakan
lambang$lambang.
esimpulan pada tahap ini adalah : #nak telah dapat mengetahui symbol$
simbol matematis, tetapi belum dapatt menghadapi hal$hal yang abstrak 0tak
berwujud2.
&. Tahap #perasi 'orma$ ('orma$ #peration Stage
Tahap operasi !ormal ini adalah tahap akhir dari perkembangan koniti!
secara kualitati!. #nak pada tahap ini sudah mampu melakukan penalaran dengan
menggunakan hal$hal yang abtrak dan menggunakan logika. Penggunaan benda$
benda konkret tidak diperlukan lagi. #nak mampu bernalar tanpa harus
berhadapan dengan dengan objek atau peristiwanya berlangsung. Penalaran
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX &7
terjadi dalam struktur kogniti!nya telah mampu hanya dengan menggunakan
simbol$simbol, ide$ide, astraksi dan generalisasi. 3a telah memiliki kemampuan$
kemampuan untuk melakukan operasi$operasi yang menyatakan hubungan di
antara hubungan$hubungan, memahami konsep promosi.
Sebagai contoh eksperimen Piaget berikut ini :
"eorang anak pada tahap ini dihadapkan pada gambar #pak $endek% dan
untaian klip (penjepit kertas) untuk mengukur tinggi #$ak $endek% itu&
'emudian ditambahkan penjelasan dalam bentuk !erbal bah(a #$ak $endek%
itu mempunyai teman #$ak )inggi%& *ebih lanjut dikatakan bah(a apabila
diukur dengan batang korek api tinggi #$ak $endek%empat batang sedangkan
tinggi #$ak )inggi% enam batang korek api& +erapakah tinggi #$ak )inggi% bila
diukur dengan klip, %alam memecahkan masalah diatas, anak harus memerlukan
operasi terhadap operasi.
arakteristik dari anak pada tahap ini adalah telah memiliki kekampuan
untuk melakukan penalaran hipotek-deduktif, yaitu kemampuan untuk menyusun
serangkaian hipotesis dan mengujinya 0child, 1977 : 127)
,esim*ulan *a)a taha* ini a)alah -
Pada tahap operasional !ormal, anak$anak sudah mampu memahami bentuk
argumen dan tidak dibingungkan oleh isi argument 0karena itu disebut
operasional !ormal2.
Tahap ini mengartikan bahwa anak$anak telah memasuki tahap baru dalam
logika orang dewasa, yaitu mampu melakukan penalaran abstrak. Sama halnya
dengan penalaran abstrak sistematis, operasi$operasi !ormal memungkinkan
berkembangnya system nilai dan ideal, serta pemahaman untuk masalah$masalah
!iloso!is.
.. ,ele&ihan )an kekurangan te!ri *iaget
Teori Piaget terus berkembang selama bertahun$tahun. Banyak penjelasan lain
diungkapkan dan percobaan lain dilakukan, namun semuanya itu tidak mengubah
dasar pemikiran dari teorinya.
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX &8
,ELEBIHAN
elebihan dalam pembelajaran adalah :
&. Bahasa dan cara ber!ikir anak berbeda dengan orang dewasa. Dleh karena itu
guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara ber!ikir
anak.
+. #nak$anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan
dengan baik. 9uru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan
lingkungan sebaik$baiknya.
,. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
-. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
.. %i dalam kelas, anak$anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara
dan diskusi dengan teman$temanya.
,E,URAN%AN
%ari segi kekurangan teori ini adalah:
&. (enyatakan bahwa teori Piaget tidak mampu menjelaskan struktur, proses dan
!ungsi kogniti! dengan jelas.
+. Tidak adanya kebenaran wujud dari empat tingkat perkembangan kogniti!
yang direkomendasikan oleh Piaget 09elman dan Baillargeon, &18,2. %apat
dikatakan masa anak$anak melalui setiap tingkat perkembangan kogniti!
berbasis set operasi yang khusus, maka saat anak tersebut berhasil
memahirkan set operasi tertentu, mereka seharusnya juga dapat menyelesaikan
semua masalah yang membutuhkan set operasi yang sama.
(isalnya, ketika anak menunjukkan kemampuan konser4asi yaitu yang
terdapat pada tahap operasi konkrit, maka berdasarkan teori Piaget, dia
seharusnya dapat menunjukkan kemampuan konser4asi dalam angka dan berat
pada waktu yang sama. Namun, dalam penelitian yang dilakukan oleh
lausmeier dan Sipple 0&18+2 menunjukkan kondisi yang berbeda di mana
anak$anak selalu menunjukkan kemampuan konser4asi berat lebih lewat dari
konser4asi angka. ondisi ini adalah bertentangan dengan teori Piaget.
%ari segi metodologi ini, metode klinis yang digunakan dalam penelitian Piaget
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX &1
di mana penelitian dengan metode klinis sulit untuk diulang. 6adi, kesahihannya
adalah diragukan. Pengkritiknya juga menuduh Piaget membuat generalisasi dari
sampel$sampel yang ukurannya terlalu kecil dan tidak memenuhi standar.
%. Langkah#langkah Pem&elajaran )alam Te!ri Piaget
Piaget menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam
menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya. (enurutnya,
pemahaman anak tentang objek melalui asimilasi dan akomodasi. 6ika kedua proses
tersebut terjadi terus menerus, membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru
menjadi seimbang. %engan cara seperti itu secara bertahap anak dapat membangun
pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan hal tersebut, maka
perilaku belajar anak dipengaruhi oleh aspek$aspek dari dalam dirinya dan
lingkungannya. edua hal tersebut tidak mungkin dipisahkan karena memang proses
belajar terjadi dalam konteks interaksi diri anak dengan lingkungannya.
#nak sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. onkrit mengandung
makna proses belajar beranjak dari hal$hal yang konkrit yakni dapat dilihat, didengar,
dibaui, diraba, dan diotak$atik, dengan titik penekanan pada peman!aatan lingkungan
sebagai sumber belajar. Peman!aatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil
belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab anak dihadapkan pada peristiwa dan
keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih !aktual,
lebih bermakna dan kebenarannya lebih dapat dipertanggung jawabkan.
Pada renang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajara sebagai
berikut:
&. (ulai memandang dunia secara obyekti!, bergeser dari satu aspek situasi ke
aspek lain secara re!lekti! dan memandang unsur$unsur secara serentak.
+. (ulai berpikir secara operasional.
,. (enggunakan cara berpiki operasional untuk mengklasi!ikasikan benda$
benda.
-. (embentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan$aturan, prinsip ilmiah
secara sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab$akibat.
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX +=
.. (emahami konsep substansi, 4olume :at cair, panjang, lebar, luas dan berat.
Pengetahuan dibangun dalam pikiran. Setiap indi4idu membangun sendiri
pengetahuannya.Pengetahuan yang dibangun ada tiga bentuk, yaitu pengetahuan !isik,
logika$matematika dan sosial.
Belajar pengetahuan meliputi tiga !ase, yaitu !ase eksplorasi 0siswa mempelajari
gejala dengan bimbingan2, pengenalan konsep 0siswa mengenal konsep yang ada
hubungannya dengan gejala2, dan !ase aplikasi konsep 0siswa menggunakan
konsep untuk meneliti gejala lebih lanjut2.
Fmpat langkah pembelajaran:
&. (enentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri dengan dibimbing
dengan beberapa pertanyaan:
a. Pokok bahasan apakah yang cocok untuk eksperimentasi"
b. Topik manakah yang cocok untuk pemecahan masalah dalam situasi
kelompok"
c. Topik manakah yang dapat disajikan pada tingkat manipulasi secara
!isik sebelum secara 4erbal"
+. (emilih atau mengembangkan akti4itas kelas dengan topik tersebut yang
dibimbing dengan pertanyaan:
a. #pakah akti4itas itu memberi kesempatan untuk melaksanakan
eksperimen"
b. %apatkah kegiatan itu menimbulkan pertanyaan siswa"
c. %apatkah siswa membandingkan berbagai cara bernalar dalam
mengikuti kegiatan di kelas"
d. #pakah masalah tersebut merupakan masalah yang dapat dipecahkan
atas dasar pengisyaratan perseptual"
e. #pakah kegiatan itu dapat menghasilkan akti4itas !isik dan kogniti!"
!. %apatkah kegiatan siswa itu memperkaya konstruk yang sudah
dipelajari"
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX +&
,. (engetahui adanya kesempatan bagi guru untuk memberikan pertanyaan
yang menunjang proses pemecahan masalah, yang dibimbing dengan
pertanyaan:
a. Pertanyaan lanjut yang memancing ber!ikir seperti Hbagaimana jikaI"
b. (embandingkan materi apakah yang cocok untuk menimbulkan
pertanyaan spontan"
-. (enilai pelaksanaan kegiatan, memperhatikan keberhasilan, dan melakukan
re4isi, yang dibimbing dengan pertanyaan:
a. Segi apakah yang menghasilkan minat dan keterlibatan siawa yang besar"
b. Segi kegiatan manakah yang tak menarik, dan apakah alternati!nya"
c. #pakah akti4itas itu memberikan peluang untuk memberikan siasat baru
dipelajaruntuk penelitian atau meningkatkan siasat yang sudah dipelajari"
d. #pakah kegiatan itu dapat dijadikan modal untuk pembelajaran lebih
lanjut"
Secara singkat Piaget menyarankan agar pembelajaran, guru memilih
masalah yang beciri kegiatan prediksi, eksperimentasi, dan eksplanasi.
Peran Latihan )an Pengalaman
(enurut Piaget, perkembangan kogniti! bukan hanya sekedar kematangan
pemikiran seseorang adalah Hlatihan dan pengalamanI.
Eatihan berpikir, merumuskan masalah, dan memecahkannya, serta
mengambil kesimpulan akan membantu seseorang dalam
mengembangkan pemikirannya dan inteligensinya. Semakin banyak dan
sering seorang anak dalam memecahkan masalah matematika, ia akan
semakin mengerti dan mengembangkan cara berpikirnya. Piaget
membedakan dua macam pengalaman:
&. Pengalaman !isis, terdiri dari tindakan atau aksi seseorang terhadap
objek yang dihadapi untuk mengabstraksi si!at$si!atnya. (isalnya,
pengalaman melihat dan mengamati akan mampu mengabstraksikan si!at$
si!at anjing yang pada tahap selanjutnya membantu pemikiran itu tentang
anjing.
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX ++
+. Pengalaman matematis$logis, terdiri dari tindakan terhadap objek untuk
mempelajari akibat tindakan$tindakan terhadap objek tersebut. (isalnya,
pengalaman penjumlahan atau pengurangan benda akan membantu
pemikiran akan operasi pada benda itu.
%alam pengalaman ini, bukan si!at$si!at objeknya yang diambil,
melainkan si!at$si!at objeknya terhadap tindakan terhadap objek tersebut.
Dleh sebab itu Piaget menekankan bahwa dalam proses belajar penekanan
terbesar adalah lebih kepada siswa. (enurut Piaget, pengetahuan itu
dibentuk sendirinya oleh murid dalam berhadapan dengan lingkungan
atau objek yang sedang dipelajarinya. egiatan murid dalam membentuk
pengetahuannya sendiri menjadi hal yang sangat penting dalam sistem
Piaget ini. Proses belajar harus dapat membantu dan memungkinkan
murid mengkonstruksi pengetahuannya. Dleh sebab itu kegiatan belajar
harus memungkinkan murid mengalami berbagai pengalaman itu dan
bertindak terhadap pengalaman$pengalaman tersebut
H. Im*likasi te!ri Belajar Piaget )alam *em&elajaran )i kelas
&. Bahasa dan cara ber!ikir anak berbeda dengan orang dewasa. Dleh karena itu
guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara ber!ikir
anak.
+. #nak$anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan
dengan baik. 9uru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan
lingkungan sebaik$baiknya.
,. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
-. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
.. %i dalam kelas, anak$anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara
dan berdiskusi.
Pengaplikasian teori kogniti! dalam belajar bergantung pada akomodasi. epada
siswa harus diberikan suatu area yang belum diketahui agar ia dapat belajar, karena ia
tidak dapat belajar dari apa yang telah diketahui saja.dengan adanya area baru, siswa
akan mengadakan usaha untuk dapat mengakomodasikan. Situasi atau area itulah
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX +,
yang akan mempermudah pertumbuhan kogniti!.
Secara terinci, dibawah ini adalah penerapan teori Piaget terhadap pendidikan di
kelas:
&. arena cara berpikir anak itu berbeda$beda dan kurang logis di banding
dengan orang dewasa, maka guru harus dapat mengerti cara berpikir anak,
bukan sebaliknya anak yang beradaptasi dengan guru.
+. #nak belajar paling baik dengan menemukan 0disco4ery2. #rtinya disini
adalah agar pembelajaran yang berpusat pada anak berlangsung e!ekti!, guru
tidak meninggalkan anak$anak belajar sendiri, tetapi mereka memberi tugas
khusus yang dirancang untuk membimbing para siswa menemukan dan
menyelesaikan masalah sendiri.
,. Pendidikan disini bertujuan untuk mengembangkan pemikiran anak, artinya
ketika anak$anak mencoba memecahkan masalah, penalaran merekalah yang
lebih penting daripada jawabannya. Dleh sebab itu guru penting sekali agar
tidak menghukum anak$anak untuk jawaban yang salah, tetapi sebaliknya
menanyakan bagaimana anak itu memberi jawaban yang salah, dan diberi
pengertian tentang kebenarannya atau mengambil langkah$langkah yang
tepat untuk untuk menanggulanginya.
-. 9uru dapat menemukan menemukan dan menetapkan tujun pembelajaran
materi pelajaran atau pokok bahasan pengajaran tertentu.
(enurut Sla4in 0dalam Nur :&118 : +72 implikasi dari teori Piaget dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut :
&. (em!okuskan pada proses ber!ikir atau proses mental anak tidak sekedar
pada produknya. %i samping kebenaran jawaban siswa, guru harus
memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada jawaban
tersebut.
+. Pengenalan dan pengakuan atas peranan anak$anak yang penting sekali dalam
inisiati! diri dan keterlibatan akti! dalam kegiatan pembelajaran. %alam kelas
Piaget, penyajian materi jadi 0ready made2 tidak diberi penekanan, dan anak$
anak didorong untuk menemukan untuk dirinya sendiri melalui interaksi
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX +-
spontan dengan lingkungan.
,. Tidak menekankan pada praktek$praktek yang diarahkan untuk menjadikan
anak$anak seperti orang dewasa dalam pemikirannya.
-. Penerimaan terhadap perbedaan indi4idu dalam kemajuan perkembangan,
teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh anak berkembang melalui urutan
perkembangan yang sama namun mereka memperolehnya dengan kecepatan
yang berbeda.
%ari uraian tersebut pembelajaran menurut konstrukti4is dilakukan dengan
memusatkan perhatian kepada ber!ikir atau progses mental anak, tidak
sekedar pada hasilnya dan mengutamakan peran siswa dalam kegiatan
pembelajaran serta memaklumi adanya perbedaan indi4idu dalam kemajuan
perkembangan yang dapat dipegaruhi oleh perkembangan intelektual anak.
Strategi Belajar Mengajar Kimia_kelompok IX +.

Anda mungkin juga menyukai