Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KKN KEBANGSAAN 2014

LOKASI
Desa : Semanget
Kecamatan : Entikong
Kabupaten : Sanggau

Oleh
Alfis Syahrin (Universitas Negeri Jakarta)
Ali Rido (IAIN Pontianak)
Daeng Maulana (Universitas Tanjungpura)
Junaiddin (UIN Alaudin Makasar)
Miftahur Rahman (Universitas Lampung)
Misnawati (Universitas Tanjungpura)
Retno Setiowati (universitas Sriwijaya)
Risky Kasmaja (universitas Tanjungpura)
Setya Utama (Universitas Tanjungpura)
Shella Salsabillah (Universitas Hasanuddin)
Syaini (Universitas Tanjungpura)
Taufik Ramadhan (Universitas Bengkulu)
Titis Suryaningsih (Universitas Tanjungpura)
Zulfa Rofiqa (Universitas Tanjungpura)

PONTIANAK
2014
HALAMAN PENGESAHAN

A. Judul : LAPORAN KKN KEBANGSAAN 2014
B. Nama Mahasiswa :
No. Nama PTN Prodi No.HP Email
1 Alfis Syahrin Universitas
Negeri
Jakarta
Pendidikan
Luar Sekolah
085778062386 syahrinalvis@ymail.com

2 Ali Rido IAIN
Pontianak
Hukum Islam 089693605915 Ridhoali72@yahoo.co.id

3. Daeng
Maulana
Universitas
Tanjungpura
Kehutanan 089685265135 Daeng_Maulana@gmail.co.id

4. Junaiddin UIN Alauddin
Makassar
Ilmu
Komunikasi
082393489620 junaiddin@gmail.com

5. Miftahur
Rahman
Unversitas
Lampung
Kimia 085788685187 r_miftah@ymail.com

6. Misnawati Universitas
Tanjungpura
Matematika 085388995519 misna78@yahoo.com
7. Retno
Setiowati
Universitas
Sriwijaya
Sosiologi 081367431516 Retnosetiowati8.rs@gmail.com

8. Risky
Kasmaja
Universitas
Tanujungpura
Ilmu Hukum 085750058923 kasswisp@gmail.com
9. Setya
Utama
Universitas
Tanjungpura
Agroteknologi 08565358592 Setyautama9228@gmail.com

10. Shella
Salsabillah
Universitas
Hasanuddin
Ilmu
Komunikasi
085342304045 shell.lasta@gmail.com
11. Syaini Universitas
Tanjungpura
IESP 085822944841 syaini@rocketmail.com

12. Taufik
Ramadhan
Universitas
Bengkulu
Agroteknologi 085769140250 Romadon_T@Yahoo.co.id

13. Titis
Suryaningsih
Universitas
Tanjungpura
Sosiatri 089624974369 Poten088@gmail.com
14. Zulfa Rofiqa Universitas
Tanjungpura
Fisika 085750331247 Zla_607@yahoo.com





C. Lokasi :
1. Desa : Semanget
2. Kecamatan : Entikong
3. Kabupaten : Sanggau







Pontianak, 13 September 2014
Penulis,
Tim KKN Kebangsaan
Desa Semanget






















BAB I. PENDAHULUAN



1. Latar Belakang
Masyarakat merupakan suatu komunitas yang majemuk dengan berbagai
kreatifitas dan aktifitas yang berbeda baik sosial, budaya dan ekonomi serta
tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Terjun ke masyarakat bagi para
mahasiswa merupakan tingkat pembelajaran yang sangat berharga dan kreatif
untuk mengaplikasikan/mempraktekkan apa yang telah dipelajari dibangku
kuliah diperguruan tinggi. Sehingga diharapkan nantinya mampu
menghasilkan sarjana-sarjana yang berkualitas dan dapat memahami potensi
masyarakat serta mampu menumukan jalan keluar bagi pengembangannya.
Pada saat terjun kelapangan ini juga merupakan ajang yang sangat potensial
bagi para mahasiswa untuk mengasah kepekaan serta kepedulian terhadap
situasi dan kondisi lingkungan sekitar kita. Dalam pelaksanaan kegiatan KKN
Kebangsaan 2014 ini mahasiswa dituntun kemampuan untuk beradaptasi,
bergaul dan berberbaur dengan masyarakat sehingga kita betul betul dapat
memahami dari setiap situasi yang berkembang di masyarakat karena apa
yang didapat oleh mahasiswa dikampus belum tentu sesuai dengan situasi dan
kondisi masyarakat yang ada di lapangan.
Tujuan seperti diatas dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi disebut dengan
pengabdian masyarakat. Namun dalam hal ini tidak mempunyai maksud
bahwa para mahasiswa yang terjun ke lapangan masyarakat memberikan,
menggurui masyarakat setempat. Melainkan yang ditekankan disini adalah
bagaimana menggali pontensi yang ada dan menerima kelebihan kelebihan
yang dimiliki oleh masyarakat yang barang kali belum didapatkan di kampus
dan dipelajari ketika kembali ke kampus.
Dalam KKN kebangsaan ini, Desa Semanget menjadi salah satu target
pengabdian masyarakat tadi, Desa ini merupakan salah satu desa di kecamatan
Entikong. Dengan tema pengabdian kepada masyarakat perbatasan, tentunya
banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam menjalankan beberapa program
kerja kedepan. Kecamatan Entikong terdiri dari tiga desa, yaitu desa Entikong,
Desa Nekan, dan Desa Semanget.
Kecamatan Entikong sendiri merupakan salah satu dari 15 kecamatan di
kabupaten Sanggau dan terletak pada bagian terdepan dari kabupaten Sanggau
yang berbatasan langsung dengan Negara bagian Serawak Malaysia Timur
Secara definitive kecamatan Entikong berdiri berdasarkan peraturan
Pemerintah TI Nomor 39 Tahun 1996 dan diresmikan pada tanggal 6 Januari
1997 oleh gubernur Kalimantan Barat, yang sebelumnya Entikong merupakan
bagian dari wilayah Kecamatan Sekayam dengan sebutan Perwakilan
Kecamatan Sekayam.
Kecamatan Entikong termasuk wilayah yang berbatasan langsung dengan
Negara Malaysia Bagian Timur, terletak pada koordinat 1,13
o
Lintang Utara
hingga 0,37
o
Lintang Selatan dan 104
0
sampai 111,19
0
Bujur Timur dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Kabupaten Utara berbatasan dengan Serawak Malaysia Timur
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sekayam
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sekayam dan Kabupaten
Landak
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang
Dalam kegiatan KKN Kebangsaan 2014 di Desa Semanget, mahasiswa
dituntut untuk mengaplikasikan atau mempraktekkan apa yang telah didapat
dipelajari dibangku perkuliahan. Dalam hal ini mahasiswa calon sarjana selalu
di identikkan dengan guru pengajar ataupun dosen yang selalu berhubungan
dengan dunia pendidikan. Yang memberikan sumbangsih dan tenaganya untuk
mengajar dan membimbing, relaitas yang terjadi bahwa mahasiswa selain
sebagai tenaga pengajar mereka juga harus mampu bersosialisasi dengan
masyarakat di lingkungan sekitar pembuktian bahwa ilmu yang di dapat bisa
di rasakan oleh masyarakat sekitar tanpa harus di identikkan dengan dunia
pendidikan yang formal tetapi harus mampu memberikan dedikasi kepada
masyarakat.
Fakta, bahwa masyarakat minoritas ada yang tidak mampu untuk mengikuti
jenjang pendidikan formal karena berbagai faktor penghambat salah satunya
masalah ekonomi, dampaknya masyarakat tidak bisa membaca, sehingga akan
merembet pada pendidikan anak yang tidak berpendidikan sehingga tidak
mampu mencerdaskan generasi-generasi yang akan menjadi estafet bangsa.
Selain itu juga dari kuliah kerja nyata ini juga mahasiswa harus mampu
memberikan solusi atas semua rentetan permasalahan yang terjadi, yaitu
dengan diterjunkan secara langsung dilapangan agar mahasiswa bisa
memberikan ide kreatifnya terhadap permasalahan yang terjadi, khususnya di
Desa Semanget, Kecamatan Entikong.
2. Permasalahan yang akan dipecahkan
Potensi apa saja yang ada di Desa Semanget?
Apa saja yang dibutuhkan masyarakat di daerah perbatasan?
Permasalahan apa saja yang ada di Desa Semanget khususnya dalam
pertanian, kesehatan, pendidikan dan hukum?












BAB II. PROGRAM KERJA


2.1. Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan
Penyuluhan adalah sistem pendidikan luar sekolah di mana
orang dewasa dan pemuda belajar dengan mengerjakan.
Penyuluhan adalah hubungan kemitraan antara pemeritah,
tuan tanah, dan masyarakat, yang menyediakan pelayanan
dan pendidikan terencana untuk menemukan kebutuhan
masyarakat. Tujuan utamanya adalah kemajuan masyarakat
(Kelsey and Cannon, 1955)
Mengingat peranannya sebagai pemegang kunci keberhasilan,
maka penyelenggaraan penyuluhan pertanian terutama di daerah-
daerah yang berpotensi sebagai penghasil tanaman pangan sangat perlu dil
akukan dan harus mendapatkan perhatian, khususnya pemerintah daerah.
Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan suatu perubahan tingkah laku
petani menuju kearah perbaikan usaha tani yang selanjutnya akan
berdampak pada peningkatan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan
keluarga petani. Apabila keadaan demikian berjalan dengan baik,
maka potensi yang terkandung di daerah tersebut dapat diwujudkan
sebagai suatu realitas yang terus bertahan sebagai benteng ketahanan
pangan daerah maupun nasional.
Desa Semanget merupakan salah satu desa di Kecamatan Entikong yang
mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Selain padi, ada beberapa
komoditas yang mereka tanam seperti karet dan lada. Padi yang mereka
peroleh tidaklah untuk diperdagangkan melainkan untuk dikonsumsi
sendiri. Meskipun demikian kualitas padi harus tetap diperhatikan untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
Selain itu, penyuluhan kehutanan juga tidak kalah penting mengingat
sering terjadinya illegal logging, pembakaran hutan, dan segala bentuk
perusakan hutan lainya.
Oleh karena itu, Tim KKN Kebangsaan dan Balai Penyuluhan Kecamatan
Entikong bersama-sama mengantisipasi hal tersebut dengan
menyelenggarakan Penyuluhan Pertanian dan Pehutanan, khususnya
untuk warga Desa Semanget.

2.2. Tanam Pohon

Di Indonesia, sudah banyak sekali wilayah hutan habis ditebang. Dahulu,
wilayah-wilayah masih banyak hutan-hutan hijau tempat berbagai macam
hewan tinggal. Tetapi sekarang, mungkin wilayah-wilayah tersebut sudah
habis ditebang ataupun dibakar oleh para penebang liar. Hal hal itu
menyebabkan rawan bencana seperti banjir ataupun longsor.

Sebagian besar, masyarakat desa semanget bertani dengan membuka lahan
dengan cara ditebang kemudian dibakar. Di satu sisi, pembakaran hutan ini
akan menyuburkan tanah yang akan ditanami padi, karet, dan lain
sebagainya. Namun di sisi lain, hal ini akan mengurangi jumlah hutan
khususnya di Kalimantan yang disebut-sebut sebagai paru-paru Indonesia,
bahkan dunia.

Program tanam pohon yang akan Tim KKN Kebangsaan lakukan
merupakan hasil dari kerjasama dengan balai penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan (BP3K). Tentunya yang berperan aktif adalah
pihak dari penyuluhan kehutanan. Adalah menjadi kewajiban kita semua
dalam menjaga keasrian bumi ini.

Adapun pohon yang ditanam yaitu pohon tanjung. Pohon tanjung dipilih
karena volume penyerapan karbonnya yang besar dan tajuk dari pohon
tanjung diameter cakupannya tidak terlalu luar sehingga tidak
mengganggu akses jalan raya karena tajuknya.

2.3. Sosialisasi Kesadaran Hukum (Kadarkum)

Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat kesadaran hokum
warganya. Semakin tinggi kesadaran hukum penduduk suatu negara, akan
semakin tertib kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Indonesia adalah negara hukum. Dalam hidup di lingkungan masyarakat
maupun sekolah tidak lepas dari aturan-aturan yang berlaku, baik aturan
yang tertulis maupun aturan yang tidak tertulis. Aturan-aturan tersebut
harus ditaati sepenuhnya. Adanya aturan tersebut adalah agar tercipta
kemakmuran dan keadilan dalam lingkungan masyarakat. Apabila aturan-
aturan tersebut dilanggar, akan mendapatkan sanksi yang tegas.

Di negara Indonesia masih banyak orang-orang yang melanggar hukum
atau peraturan. Peraturan-peraturan yang sudah disepakati dan ditulis
ternyata masih banyak yang dilanggar. Hal tersebut tidak hanya di
kalangan pemerintah, masyarakat, tetapi juga menyebar ke instansi-
instansi termasuk lembaga pendidikan atau sekolah-sekolah.

Hukum yang sudah di buat oleh pihak legislative pun seakan hanya sebuah
catatan yang dibukukan. Pelanggaran-pelanggaran semakin marak terjadi
namun hukum seperti takut untuk melakukan tugasnya. Kesadaran
masyarakat akan hukum pum menjadi kian merosot. Dan menganggap
hukum yang dibuat hanya untuk dilanggar.

Perlunya dibuat peraturan adalah agar kehidupan berjalan dengan baik
sehingga tercipta masyarakat yang adil dan beradab. Pelajar merupakan
generasi penerus bangsa, maka dari itu pelajar harus bisa memahami dan
menerapkannya tentang arti pentingnya hukum. Di sekolah-sekolah, masih
banyak pelajar yang melanggar peraturan-peraturan yang diterapkan,
misalnya mulai mengenal dunia luar yang negatif seperti minuman keras
dan narkoba.

Kesadaran hukum di SMP NEGERI 1 ENTIKONG pada tahun-tahun
sebelumnya masih kurang, hal tersebut terbukti masih banyak pelajar yang
membolos sekolah pada waktu kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Kebanyakan mereka pergi bermain playstation. Selain itu masih banyak
pelajar yang terlambat ke sekolah. Hal itu yang dapat menyebabkan
mereka terjerumus ke hal-hal yang negatif. Maka tim KKN Kebangsaan
dirasa perlu untuk mensosialisasikan dampak negative dari narkoba dan
sanksi yang didapat jika menggunakannya.


2.4. Peringatan Hari Kemerdekaan di Perbatasan

Hari Kemerdekaan RI merupakan hari yang sakral bagi seluruh warga
Indonesia. Semarak kemerdekaan mulai terasa menjelang 17 Agustus dari
sabang sampai merauke. Mulai dari pemasangan bendera, umbul-umbul,
sampai hiasan yang bernuansa merah putih. Kegiatan-kegiatan yang umum
dilakukan juga adalah perlombaan-perlombaan tradisional, seperti Tarik
tambang, panjat pinang, dll.

Untuk memeriahkan desa semanget, kami mengadakan beberapa kegiatan
ataupun perlombaan. Di tahun-tahun sebelumnya, tidak pernah diadakan
kegitan seperti ini. Biasanya warga desa semanget mencari hiburan dengan
mendatangi kecamatan. Karena di sanalah tempat yang selalu ramai ketika
hari kemerdekaan dengan berbagai perlombaan yang diadakan oleh
pegawai kecamatan.

Rencana kegiatan Tim KKN Kebangsaan disambut baik oleh warga desa
semanget, apalagi anak-anak dan para remajanya. Adapun perlombaan
yang kami adakan yaitu:
1. Lomba Menyanyikan Lagu Kebangsaan
2. Lomba Cipta dan Baca Puisi
3. Lomba Mewarnai
4. Lomba Ranking Satu
5. Lomba Memasukan paku dalam botol
6. Lomba Balap Karung
7. Lomba Balap Kelereng
8. Lomba Tarik Tambang

2.5. Mengajar di salah satu sekolah di dusun terpencil, SDN 02 Panga

Pendidikan merupakan tonggak kemajuan bangsa dalam segala bidang.
Karena melalui pendidikan yang berkualitas maka akan tercipta
sumberdaya manusia yang berkualitas pula. Kehidupan di kota sangatlah
berbeda dengan di desa apalagi di daerah perbatasan. sungguh
menyedihkan. Bukan hanya tempat sekolah yang memperihatinkan, namun
tenaga pengajar nya pun perlu di perbaiki lagi. Kasus ini dijumpai di
lokasi KKN, tepatnya di salah satu dusun di desa semanget, yaitu dusun
Panga, SD N 02 Panga.

Dari 6 kelas yang ada jumlah pengajar hanya 4 orang. Sungguh ironis.
Dengan niat pengabdian dan label KKN Kebangsaan, Tim mencoba
menjadi tenaga kerja di sekolah ini selama 30 hari. Dengan jam kerja
mulai hari senin sampai hari kamis.

2.6. Posyandu dan Penyuluhan JKN melalui BPJS

Kesehatan balita dan lansia sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah.
Posyandu merupakan fasilitator Pemerintah dalam hal tersebut. Idealnya
Posyandu di desa dilakukan satu kali selama satu bulan. Kebetulan di
dusun semeng satu bulan terakhir belum dilakukan Posyandu. Oleh karena
itu, Tim KKN Kebangsaan bekerjasama dengan Ketua PKK (kebetulan
Ibu Kades) dalam menyelenggarakan Posyandu di dusun semeng dan
mensosialisasikannya kepada masyarakat.

Bersamaan dengan itu mengingat adanya program penyuluhan kesehatan
yang direkomendasikan oleh Universitas Tanjungpura, maka Tim pun
mengadakan penyuluhan terkait Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
melalui BPJS kecamatan Entikong.

2.7. Penomoran Rumah
Sebelumnya beberapa dusun di desa semanget sudah memiliki nomor
rumah yang dipasang sekitar 4 tahun yang lalu oleh mahasiswa KKM
Universitas Tanjungpura. Namun kondisinya, RT dan RW nya saat ini
telah mengalami peubahan kemudian ada beberapa rumah baru yang
belum memiliki nomor rumah. Oleh karena itu, Tim KKN Kebangsaan
berkoordinasi dengan kepala desa dan khususnya kepala dusun semeng
untuk memperbarui nomor rumah di dusun semeng.
Nomor rumah yang dibuat, didesign sedemikian rupa menggunakan
komputer yang kemudian dicetak menggunakan kertas foto supaya
mendapatkan gambar yang jernih. Untuk melindungi dari kerusakan oleh
air, maka dilakukan proses laminating.

2.8. Melengkapi Profil Desa Semanget

Profil desa merupakan gambaran umum tentang bagaimana kondisi desa.
Mulai dari struktur keorganisasiannya, batas wilayah, pendidikan, agama,
dll. Profil desa semanget yang dijumpai, masih perlu adanya perbaikan.
Karena dalam profil desa yang sudah ada tidak tercantum struktur
organisasinya, juga data yang ada diambil di beberapa tahun yang lalu.
Sehingga perlu adanya pembaruan. Teknis dalam pengambilan data,
mengikuti format yang diambil dari kecamatan Entikong dengan
mendatangi Setiap Kepala Keluarga (KK) yang ada.

2.9. Optimalisasi lahan pekarangan untuk tanaman keluarga

Di lokasi KKN dijumpai lahan yang pernah digunakan unuk penyemaian
bibit dan tanaman keluarga seperti sayuran, bahkan bunga-bunga hias.
Namun saat ini kondisinya tidak terawat hingga ditumbuhi rumput-rumput
yang menjulang tinggi. Oleh karena itu, Tim KKN Kebangsaan berinisiatif
memperbaiki dan memanfaatkannya kembali untuk tempat pengembangan
bibit, khususnya sayur-sayuran seperti kangkung, sawi, dll.

Rencana Tim disambut baik oleh warga khususnya ketua kelompok tani
wanita. Bibit yang didapatkan pun merupakan hasil dari pemberian
mereka. Kemudian balai penyuluhan juga ikut andil dengan
menyumbangkan pupuk organik.

2.10. Megajar Pramuka di SD N 1 Semanget

Jiwa nasionalisme harus ada di setiap anak bangsa, sebagai generasi
Indonesia kedepan. Agar kecintaan terhadap tanah air melekat di dalam
jiwa anak-anak bangsa. Pramuka merupakan wadah yang tepat sebagai
media penumbuhan semangat merah putih. Gerakan Pramuka bertujuan
membentuk manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, yang sehat
jasmani dan rohaninya, serta menjadi warga negara Republik Indonesia,
yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna, yang dapat membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Dalam megajar Pramuka, kami bekerjasama dengan TNI penjaga
perbatasan Indonesia-Malaysia. Pengalaman di lapangan tentulah mereka
ahlinya. Materi yang kami berikan berupa pengenalan Pramuka tingkat
dasar, seperti Dasa Dharma, Latihan Baris Berbaris dan pengenalan
simbol-simbol pramuka. Selain itu, game-game seru juga kami berikan di
sela-sela mengajar agar siswa tidak merasa bosan. Kegiatan yang lain
adalah latihan upacara bendera yang baik dan benar yang akan dilakukan
rutin setiap hari senin.

2.11. Membuat Penampungan Air Hujan

Air merupakan zat yang sangat penting bagi makhluk hidup. Manusia
selalu membutuhkan air setiap hari. Selain digunakan untuk minum, air
juga digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Seperti mencuci, mandi,
transportasi, kebutuhan industri, dan juga pertanian.

Sungai Sekayam menjadi sumber air yang berlimpah yang dapat
dimanfaatkan masyarakat Desa Semanget. Karena letaknya juga yang
dekat dengan pemukiman warga. Masih banyak warga yang
memanfaatkan air sungai ini untuk sekedar mandi dan mencuci. Dalam hal
masak memasak, sudah ada air perpipaan yang disalurkan dari air gunung
di dekat desa semanget ke rumah-rumah warga. Namun masalahnya, air
ini jumlahnya terbatas karena harus dibagi-bagi untuk 6 dusun di desa ini.
Sehingga tidak sewaktu-saktu selalu ada. Biasanya dua hari sekali air di
matikan.

Oleh karena itu dirasa perlu dibuatkan penampungan air yang dapat
digunakan untuk menampung air hujan maupun air bersih dari saluran
yang ada. Agar air bersih tetap tersedia meskipun saluran air mati. Air
sungai sekayam tidak baik untuk dikonsumsi karena air sungai ini telah
tercemar akibat adanya dompeng (tambang emas) di hulu sungai. Hal ini
Nampak dari airnya yang keruh. Pembuatan penampung air ini rencananya
akan dibuat di gedung pertemuan Pekat Epuh.

2.12. Senam Sore

Olahraga adalah aktifitas yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Banyak orang yang malas berolahraga karena sibuk bekerja dan lebih
memilih melakukan kegiatan lain. Bagitu pula yang terjadi di masyarakat
Desa Semanget. Selepas berladang, karena saat ini sedang musim nugal
hampir seiap hari mereka nugal di ladang-ladang yang berbeda secara
bergilir mereka beristirahat untuk kemudian nugal di hari esoknya lagi.

Senam merupakan salah satu olah raga yang mudah dan menyenangkan.
Dengan senam bersama di sore hari, tidak hanya sehat yang kita dapatkan
tetapi kebersamaan dan tali silaturahmi yang akan tetap terjalin.


BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Nama Kegiatan : Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan
Waktu Kegiatan :
Hari, tanggal : Rabu, 10 September 2014
Jam : 19.30 WIB
Sasaran : Warga desa semanget
Tujuan : Memberikan informasi dan penyadaran kepada masyarakat
tentang bagaimana cara meningkatkan kualitas Pertanian dan
cara meminimalisir degradasi tanah dan air akibat lahan
berpindah.
Target : 50 orang
Realisasi : Terlaksana
Permasalahan :
Kelompok tani tidak berjalan
Antusias warga masih kurang
Sulit mencari waktu yang tepat dengan warga, dikarenakan masih
dalam musim nugal (menanam padi), sehingga ketika dilakukan
kegiatan pada malam hari hanya sedikit yang hadir karena banyak
warga yang menggunakan waktu tersebut untuk beristirahat
Tidak sedikit masyarakat menggunakan hutan lindung sebagai lahan
pertanian dengan cara ditebang/dibakar.
Hasil/Solusi :
Dibentuk lagi kepengurusan kelompok tani yang baru
Membangun hubungan yang baik antara Balai penyuluhan dengan
warga desa semanget
Perlu dibuat jadwal pertemuan
Untuk meminimalisir degradasi tanah dan air akibat lahan berpindah
adalah dengan cara menanam kembali lahan yang telah ditinggalkan
atau lahan yang telah habis masa pakai untuk bertani dengan menanam
tanaman kehutanan diantaranya karet yang mana selain dapat
mencegah degradasi tanah dan air karet juga dapat bernilai ekonomis
dengan cara menyadap getahnya untuk menjadi pendapatan
masyarakat
Lahan masyarakat yang masuk ke dalam hutan lindung boleh
digunakan karena dari zaman dahulu lahan di sekitar hutan tersebut
telah dilakukan nenek moyang masyarakat sekitar untuk bertani
sebelum adanya penetapan batas tentang hutan lindung. Namun lahan
yang digunakan tidak boleh dipatenkan seperti pembuatan sertifikat
dan surat-surat lainnya. Harus ada penanaman kembali tanman hutan
pada kawasan hutan lindung bekas pertanian agar kelestarian hutan
pada kawasan hutan lindung tetap terjaga.

Dokumentasi :



3.2 Nama Kegiatan : Tanam Pohon
Waktu Kegiatan :
Hari : senin, 25 Agustus 2014
Jam : 09.00 WIB
Sasaran : Pinggir jalan di depan balai penyuluhan (Dekat tugu
perbatasan desa semanget)
Tujuan : Sebagai mediasi penyerap karbon dan peneduh jalan
Target : 50 pohon
Realisasi : Terlaksana
Permasalahan :
Banyak hutan yang telah ditebang dan dibakar untuk lahan pertanian
Kalimantan merupakan salah satu penyumbang terbesar oksigen dunia
yang harus dilindungi.

Hasil/Solusi :
Pohon-pohon berhasil ditanam di pinggiran jalan depan Balai
Penyuluhan Perikanan, Pertanian, dan Kehutanan (BP3K, dekat
perbatasan desa semanget-Engkahan.
Dalam waktu beberapa tahun, kedepan pohon tanjung yang telah
ditanam akan menjadi peneduh di sepinggiran jalan batas desa
semanget dan membantu dalam menyuplai Oksigen.
Dokumentasi :



3.3 Nama Kegiatan : Sosialisasi Kesadaran Hukum (Kadarkum)
Waktu Kegiatan :
Hari, tanggal : Senin, 8 September 2014
Jam : 08.30 WIB
Sasaran : Siswa SMP N 1 Entikong
Tujuan : Memberikan informasi mengenai Kesadaran Hukum dengan
tema Dampak negatif dari narkoba dan sanksi yang didapat
jika menggunakannya
Target : 150 siswa
Realisasi : Tidak Terlaksana
Permasalahan :
Pada hari itu tengah terjadi musibah, yaitu kesurupan
massal, sehingga sosialisasi tidak dapat dilaksanakan.
Lobby dan negoisasi untuk pergantian hari sosialisasi pun
sudah dilakukan, namun demi kebaikan bersama sekolah
menolak karena kesurupan yang biasa terjadi disekolah
ini berlangsung hingga 1 minggu lamanya.
Waktu yang terbatas dan berdekatan dengan hari
penarikan KKN dari lokasi
Hasil/Solusi :
Kesadaran hukum di kalangan siswa harus tetap
ditanamkan dengan berbagai cara, seperti melalui buku,
majalah, televisi, media social, dan lain sebagainya.
Kepala Sekolah bertanggung jawab dalam mengingatkan
para siswa untuk taat terhadap hukum.

Dokumentasi :


3.4 Nama Kegiatan : Peringatan Hari Kemerdekaan RI
Waktu Kegiatan :
Hari, tanggal : Senin-selasa, 18-19 Agustus 2014
Jam : 13.00 WIB
Sasaran : Warga desa semanget
Tujuan : Memeriahkan HUT RI ke-69 dan menumbuhkan rasa cinta
dan jiwa nasionalisme warga khususnya anak-anak di daerah
perbatasan
Realisasi : Terlaksana
Permasalahan :
Di tahun-tahun sebelumnya tidak pernah diadakan kegiatan dalam
memperingati hari kemerdekaan RI di desa semanget
Beberapa dusun yang letaknya jauh dari posko KKN Kebangsaan tidak
dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini
Dana adalah permasalahan utama dalam melaksanakan kegiatan ini.
Karena butuh anggaran besar untuk mempersiapkan berbagai
perlombaan serta hadiah-hadiah yang akan diberikan.
Hasil/Solusi :
Untuk mencukupi kebutuhan dana dalam melaksanakan kegiatan ini,
Tim KKN Kebangsaan mengajukan proposal ke instansi/stakeholder
yang berada di kecamatan Entikong seperti Kantor Kecamatan, Kantor
Imigrasi, Koramil, dan lain sebagainya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi besar dari warga desa semanget
terlihat dari antusias mereka dalam turut berpartisipasi di setiap
perlombaan.
Untuk kedepannya, perlu diadakan lagi Kegiatan-kegiatan peringatan
HUT RI di Desa Semanget agar jiwa nasionalisme tetap tertanam
dalam diri setiap warga.
Dokumentasi :






3.5 Nama Kegiatan : Mengajar di SDN 02 Panga
Waktu Kegiatan :
Hari : Senin, 25 Agustus 2014 s.d. Rabu, 03 September 2014
Jam : 07.30-09.30 WIB
Sasaran : Siswa SD N 02 Panga
Tujuan : Melaksanakan salah satu poin Tri Dharma Perguruan
Tinggi, Pengabdian
Target : Kelas 3, 4, 5 dan 6
Realisasi : Terlaksana
Permasalahan :
Tenaga Pendidik sedikit
Lokasi sekolah yang jauh
Akses jalan yang sempit
Sarana dan Prasarana sekolah masih kurang

Hasil/Solusi :
Perlu adanya pemerataan pembangunan dan pendidikan di tingkat
sekolah dasar, khususnya di daerah perbatasan
Sarana dan prasarana perlu ditingkatkan lagi
Pemerintah perlu memperhatikan jumlah tenaga pengajar di sekolah-
sekolah
Sekolah SDN 02 Panga merasa terbantu dengan kehadiran mahasiswa
KKN Kebangsaan
Dokumentasi :





3.6 Nama Kegiatan : Posyandu dan Penyuluhan JKN melalui BPJS
Waktu Kegiatan :
Hari, tanggal : Rabu, 3 September 2014
Jam : 19.30 WIB
Sasaran : Warga desa semanget
Target : 75 orang
Realisasi : Terlaksana
Permasalahan :
Banyak balita dan lansia di desa semanget yang kurang
mendapatkan perhatian dalam hal kesehatan
Masih banyak warga yang belum memiliki Jaminan
Kesehatan Nasional
Ekonomi menjadi faktor utama yang menentukan kualitas
kesehatan seseorang.
Puskesmas letaknya relatif jauh dari desa semanget

Hasil/Solusi :
Sosialisaasi kepada masyarakat terkait JKN perlu
ditingkatkan lagi
Perlu dilakukan penyadaran kepada masyarakat akan
pentingnya kesehatan
Secara rutin posyandu setiap bulannya harus dilakukan di
setiap dusun-dusun. Sekalipun itu dusun terpencil

Dokumentasi :






3.7 Nama Kegiatan : Penomoran Rumah
Waktu Kegiatan :
Hari, tanggal : Minggu, 24 Agustus 2014 s.d. Jumat, 29 Agustus 2014
Jam : 08.30 WIB
Sasaran : Rumah warga RT 09 dan RT 10 Dusun Semeng, Desa
Semanget
Target : 117 rumah
Realisasi : Terlaksana
Permasalahan :
Penomoran rumah yang telah ada tidak sesuai dengan data yang ada di
profil desa
Pada saat di lapangan, ada beberapa warga yang sulit ditemui karena
mereka sibuk bekerja/bepergian.

Hasil/Solusi :
Nomor rumah yang baru telah terpasang sesuai dengan data yang telah
ada dan berurutan.
Semua rumah telah memiliki nomor rumah.
Jika waktu yang tidak memungkinkan (misalnya pemilik rumah sedang
pergi ke luar kota) nomor rumah tetap dipasang namun harus dengan
persetujuan Bapak Kepala Dusun.
Dokumentasi :


3.8 Nama Kegiatan : Melengkapi Profil Desa Semanget
Waktu Kegiatan :
Hari, tanggal : minggu ke-3 s.d. minggu ke-4 KKN
Jam : 14.00 WIB
Sasaran : Warga desa semanget
Tujuan : Memperbarui profil Desa Semanget yang telah ada dengan
menyajikan data-data terbaru
Realisasi : Terlaksana
Permasalahan :
Banyak warga yang sulit ditemui pada siang hari, sehingga
pendataan harus dilakukan pada malam hari
Ditemui warga yang telah berusia lanjut dan hidup hanya seorang,
sehingga menyebabkan komunikasi terhambat pada saat wawancara
karena perbedaan bahasa dan keterbatasan kemampuan.
Rata-rata pendidikan terakhir warga desa semanget adalah sekolah
dasar
Tidak sedikit warga yang belum memiliki surat-surat berharga
seperti sertifikat tanah dan bangunan

Hasil/Solusi :
Bagi beberapa warga yang sulit ditemui pada siang hari, pendataan
dilakukan pada malam hari
Untuk permasalahan poin ke-2, data dapat diperoleh dengan
menghubungi orang-orang terdekat yang mungkin dapat ditemui.
Pendidikan di Desa Semanget perlu ditingkatkan lagi dengan cara
mensosialisasikan wajib belajar 9 tahun.

Dokumentasi :


3.9 Nama Kegiatan : Optimalisasi Lahan Pekarangan untuk Tanaman Keluarga
Waktu Kegiatan : Minggu ke-2 s.d Minggu ke-4 KKN
Tujuan : Memanfaatkan lahan kosong sebagai media tumbuh
tanaman, khususnya sayur-sayuran
Realisasi : Terlaksana
Permasalahan :
Banyak lahan kosong yang tidak dimanfaatkan
Bibit yang terbatas
Pupuk yang dirasa masih sulit didapat
Hasil/Solusi :
Peran pemerintah dalam mendistribusikan pupuk ke desa
perlu ditingkatkan lagi
Sayur-sayuran yang telah tumbuh dibagikan dan dapat
dimanfaatkan oleh warga serta dapat di budidayakan
selanjutnya di lahan pekarangan warga masing-masing
Dokumentasi :













3.10 Nama Kegiatan : Membuat Penampungan Air Hujan
Waktu Kegiatan :
Hari, tanggal : Senin, 25 Agustus 2014
Jam : 16.30 WIB
Sasaran : Gedung Pekat Epuh
Tujuan : Menyediakan tempat cadangan air dari sumber air hujan
maupun perpipaan air keran
Target : 1 buah
Realisasi : Terlaksana
Permasalahan :
Air PAM seringkali tidak mengalir dikarenakan jumlahnya
yang terbatas
Air sungai sekayam yang berada dekat dengan gedung pekat
epuh, sudah tidah bersih lagi karena tercemar oleh logam-
logam berat hasil samping dari pertambangan emas (dompeng)
yang berada di hulu sungai. Hal ini dapat dilihat dari warna
sungai yang kuning (keruh)

Hasil/Solusi :
Persediaan air, khususnya air bersih terpenuhi dengan adanya
penampungan air hujan
Air bersih tetap tersedia, meskipun air PAM tidak mengalir
Untuk kedepannya, penampungan air hujan tidak hanya
terdapat di gedung pertemuan Pekat Epuh, namun dapat juga
dibuat di rumah-rumah warga
Dokumentasi :






3.11 Nama Kegiatan : Mengajar Pramuka di SD N 01 Semanget
Waktu Kegiatan :
Hari, tanggal : Sabtu, 23 & 30 Agustus 2014
Jam : 15.30 WIB
Sasaran : Siswa SD N 01 Semanget
Tujuan : Meningkatkan jiwa nasionalisme dan keterampilan siswa-
siswa SD N 01 Semanget
Target : 2 kali pertemuan
Realisasi : Terlaksana
Permasalahan :
Kegiatan Pramuka di SD N 01 Semanget tidak berjalan
Siswa masih malas untuk mengikuti ekstrakurikuler khususnya
pramuka
Tata cara upacara bendera di sekolah masih berantakan.
Hasil/Solusi :
Perlu diberikan pemahaman lebih kepada para siswa akan arti
pentingnya gerakan pramuka
Terpilih tim pengibar bendera dan pemimpin upacara untuk
upacara bendera setiap hari senin
Dokumentasi :










3.12 Nama Kegiatan : Senam Sore
Waktu Kegiatan :
Hari, tanggal : Senin, 08 September 2014
Jam : 16.30 WIB
Sasaran : Warga Desa Semanget
Tujuan : Meningkatkan kesehatan dan kebugaran warga Desa
Semanget
Target : 50 orang
Realisasi : Terlaksana
Permasalahan :
Banyak orang yang malas berolahraga
Masyarakat desa semanget sibuk bekerja setiap hari. Pergi pagi
pulang petang.
Hasil/Solusi :
Warga dan peserta KKN Kebangsaan dapat bersama-sama
melakukan senam
Dapat menjalin kebersamaan antara sesama warga maupun
warga dengan peserta KKN Kebangsaan 2014 di Desa
Semanget.
Dokumentasi :











BAB IV. PENUTUP


A. Kesimpulan
Berdasarkan program-program kerja yang telah dilakukan, dapat disimpulkan:
1. Tidak semua program kerja dapat terlaksana. Adapun program kerja yang
tidak terlaksana adalah Sosialisasi Kesadaran Hukum di SMP N 01
Entikong karena adanya musibah yaitu kesurupan massal. Hahaha Ancur
eh!!!
2. .
3. .
4. .
5. Isi ya. Hehe. Si alvis dah buru-buruin mulu nih. Katanya mau dikumpul ke
UNJ -,-

B. Saran

1. STOP TIPU-TIPU LEEE
2. NO MODUS

Anda mungkin juga menyukai