Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN KETUBAN PECAH DINI

Sebagai catatan, pengelolaan pasien dengan ketuban


pecah dini (KPD) merupakan salah satu masalah kontroversial
dalam ilmu obstetri. Seluruh pasien yang menampakkan gejala
KPD sebaiknya dibawa ke rumah sakit untuk dievaluasi.
Pengelolaan KPD tergantung dari tingkat kehamilan pasien.
Pada KPD yang terjadi saat aterm, ibu dan bayi diobservasi ketat
pada ! jam pertama untuk menilai apakah persalinan terjadi
secara alami. "ika persalinan tidak terjadi setelah ! jam,
kebanyakan dokter akan menginduksi persalinan untuk
mencegah perpanjangan waktu antara KPD dan persalinan
karena akan meningkatkan resiko in#eksi.
Prematur KPD membutuhkan pengelolaan yang lebih sulit.
Semakin muda janin, semakin besar kemungkinan meninggal
atau menderita kerusakan serius yang permanen bila persalinan
prematur. $ergantung dari usia janin dan in#eksi, dokter harus
bisa memutuskan diantara menunda persalinan sampai janin
matur, atau menginduksi persalinan dan mempersiapkan
komplikasi persalinan prematur.
%ariasi dari medikasi yang digunakan dalam pengelolaan
KPD &
- 'edikasi untuk menginduksi persalinan (o(ytocin) digunakan
pada KPD aterm atau pada kasus prematur KPD yang terkena
in#eksi.
- $okolitik digunakan untuk mencegah mencegah dimulainya
persalinan. )ni digunakan pada kasus prematur KPD yang tidak
ada tanda in#eksi.
- Steroid digunakan untuk membantu kematangan paru*paru
lebih cepat. Steroid biasanya digunakan pada KPD prematur
+
jika janin dilahirkan lebih cepat karena in#eksi atau persalinan
tidak dapat dicegah.
- ,ntibiotik dapat diberikan untuk mengobati in#eksi. Sudah
diteliti bahwa dengan pemberian antibiotik sebelum timbul
tanda*tanda in#eksi dapat mencegah perkembangan in#eksi
itu sendiri.
Di bawah ini terdapat beberapa prosuder terapi yang di ambil
dari berbagai sumber&
1. Menurut Pedoman Diagnosis dan Terai O!stetri dan
Ginae"o#ogi $%UP Dr. &asan %adi"in'
Konser(ati)
Pengelolaan konservati# dilakukan apabila tidak ada
penyulit (baik pada ibu maupun pada janin), pada umur
kehamilan -*./ minggu, dirawat selama hari.
Selama perawatan dilakukan &
- 0bservasi kemungkinan adanya amnionitis atau tanda*
tanda in#eksi
+) )bu & suhu 1 .-
o
2, takikardi, lekositosis,
tanda*tanda in#eksi intra uterin, rasa nyeri pada rahim,
sekret vagina purulen.
) "anin & $akikardi
- Pengawasan timbulnya tanda persalinan
- Pemberian antibiotika (ampisilin !(344 mg atau eritromisin
!(344 mg dan metronida5ole (344 mg) selama .*3 hari
- 6ltrasonogra7 untuk menilai kesejahteraan janin
- 8ila ada indikasi untuk melahirkan janin, dilakukan
pematangan paru janin
A"ti)
- Pengelolaan akti# pada ketuban pecah dini dengan umur
kehamilan 4*- minggu dan 1 .9 minggu
- ,da tanda*tanda in#eksi

- $imbulnya tanda*tanda persalinan


- :awat janin
*. Menurut Bu"u anduan Pra"tis Pe#a+anan Kese&atan
Materna# dan Neonata#
- ;awat di rumah sakit
- "ika ada tanda*tanda in#eksi (demam, cairan vagina
berbau) berikan antibiotik
- "ika tidak ada in#eksi dan kehamilan <.9 minggu&
+) 8erikan antibiotik untuk mengurangi morbiditas ibu dan
janin & ampisilin !(344 mg selama 9 hari ditambah
eritromisin .(34 mg per oral selama 9 hari
) 8erikan kortikosteroid kepada ibu untuk memperbaiki
kematangan paru janin &
- 8etametason + mg i.m. dalam dosis setiap + jam
- ,tau deksametason / mg i.m dalam ! dosis setiap /
jam
.) =akukan persalinan pada kehamilan .9 minggu
- "ika tidak terdapat in#eksi dan kehamilan 1.9 minggu
+) "ika ketuban telah pecah 1 +- jam, berikan antibiotik
pro7laksis untuk mengurangi resiko in#eksi streptokokus
grup 8&
- ,mpisilin g i.v setiap / jam
- ,tau penisilin : juta unit i.v setiap / jam sampai
persalinan
- "ika tidak ada in#eksi pasca persalinan
hentikan antibiotik
) >ilai serviks
- "ika serviks sudah matang, lakukan induksi persalinan
dengan oksitosin
- "ika serviks belum matang, matangkan serviks
dengan prostaglandin dan in#us oksitosin atau
lahirkan dengan seksio sesarea
.
,. Penanganan menurut Current O!stetri-s and
G+ne-o#og+
Dengan inter(ensi
- 6mur kehamilan ./ minggu dan berat janin 344 gram
maka persalinan normal harus segera dilakukan dalam !
jam, walaupun periode latennya -*+ jam, induksi
oksitosin in#us dapat diberikan dengan resiko in#eksi yang
rendah
- 6mur kehamlan .!*./ minggu dan berat janin 444*.444
gram, induksi dapat diberikan karena sesuai dengan
pematangan paru janin. Persalinan dapat dimulai dalam
!*!- jam.
- 6mur kehamilan /*.! minggu dan berat janin 344*444
gram, penatalaksanaan harus berdasarkan dari
pemeriksaan amniosintesis. "ika paru matur dan terjadi
amnionitis maka persalinan segera dilakukan. "ika paru
masih immature dan tidak terdapat amnionitis maka
penderita dianjurkan untuk tirah baring dengan
pemeriksaan tanda*tanda vital setiap ! jam dan
pemeriksaan lekosit setiap hari. ,denokortikosteroid
dapat diberikan untuk membantu maturitas.
- 6mur kehamilan </ mingu dan berat janin <344 gram,
sangat kecil kemungkinan bayi dapat diselamatkan dan
resiko untuk ibunya sangat besar
Tana Inter(ensi
- $irah baring
- $idak berhubungan seksual
- $idak dipasang tampon
!
- Pengecekan suhu badan .*/ kali perhari
- Pemeriksaan lekosit setiap hari
3

Anda mungkin juga menyukai