Anda di halaman 1dari 4

CARA KERJA

Mempersiapkan alat destilasi (gambar


a) dan pereaksi
Mempersiapkan labu didih /
erlenmeyer (dikeringkan dalam oven
dengan suhu 105
o
C)
Menimbang sampel (hingga air yang
terkandung didalamnya 3-4 gram)
Memasukan sampel ke dalam labu
didih / erlenmeyer + 60-100 ml
pereaksi (toluena atau lainnya)
Memanasakan campuran dengan
refluks pada rendah selama 45 menit,
selanjutnya memanaskan dengan suhu
yang lebih tinggi selama 1-1,5 jam
Mengukur volume yang terdestilasi

Gambar a (sumber : http://indonetedu.blogspot.com/2013/08/pengertian-destilasi-dan-
kristalisasi.html)
DATA PENGAMATAN
Jumlah sampel yang digunakan (w) : 20,0262 gram
Volume air yang terdestilasi (v) : 0,7 mL
Gambar Keterangan



Sampel kemiri seberat
20,0262 gram yang telah
ditambahkan toluena dan
sedang dalam proses
distilasi.




Rangkaian alat destilasi
yang digunakan pada saat
penentuan kadar air
kemiri.

PENGOLAHAN DATA
Persen kadar air (%) =


= 3,49%
PEMBAHASAN
Pada pratikum kali ini praktikan melalukan penentuan kadar air dengan menggunakan
metoda destilasi, destilasi merupakan metode penentuan kadar air untuk bahan makanan yang
mengandung lemak dan komponen yang mudah menguap selain air. Prinsip dari metoda
destilasi adalah dengan menguapkan air yang terdapat pada sample dengan menggunakan
bantuan pelarut yang bersifat immicible (tidak melarut dengan air) serta memiliki titik didih
lebih tinggi dan berat jenis lebih rendah dari air. Pelarut yang dipilih adalah toluen, selain
karena meiliki titik didih lebih tinggi, berat jenis rendah dan immicible terhadap air, toluen
juga dapat melarutkan lemak. Sedangkan untuk sample yang digunakan adalah daging buah
kemiri.
Tahap pertama yang praktikan lakukan adalah presparasi sample, sample kemiri yang
sebelumnya telah ditimbang sebanyak 20,0262 gram dimemarkan hingga membentuk bagian
yang lebih kecil hal ini bertujuan agar memudahkan proses penguapan air, selanjutnya
sample di masukkan kedalam labu destilasi dan ditambahkan toluen sebanyak 70 mL (hingg
semua sample terendam oleh toleun) serta batu didih, toluen berfungsi sebagai pembawa uap
air dalam bahan yang dibawa masuk ke dalam kondensor untuk diembunkan dan ditampung
dalam tabung penampungan berskala, sedangkan batu didih ditambahkan agar tidak terjadi
bumping. Proses destilasi ini berlangsung cukup lama yakni selama 2,5 jam dengan
menggunakan penangas paravin yang di set pada suhu 100
o
C. Meskipun proses destilasi
berlangsung lama namun air terkondensasi yang dihasilkan sangat sedikit dan tidak berhasil
menetes akan tetapi hanya terdapat pada saluran pipa kondensor dan sebagian lagi terjebak
pada hulu kondensor, air yang terkondensasi dikumpulkan dengan menggunakan pipet tetes,
setelah di hitung air yang berhasil terkumpul hanya sebanyak 0,7 mL. Hal ini terjadi karena
dimungkinkan air yang terkandung dalam kemiri memang sangat sedikit, menurut literatur
(SNI 01-1684-1998) rata-rata kemiri memiliki kadar air sebanyak 5% dari jumlah berat
totalnya, sehingga apabila dikonversikan dengan berat sample yang ditentukan kadar airnya,
jumlah air yang di dapat sebanyak 1 mL.
Berdasarkan hasil praktikum dan perhitungan dengan menggunakan rumus % kadar
air, maka dapat dihitung bahwa kadar air dalam sample kemiri adalah 3,49%
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa analisa kadar air dengan menggunakan metode
destilasi juga sesuai untuk bahan yang mengandung kadar air cukup kecil.

KESIMPULAN
Dengan menggunakan metode analisa kadar air secara destilasi dapat diketahui bahwa
sampel daging buah kemiri meiliki kadar air sebesar 3,49%

Anda mungkin juga menyukai