Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
1.1.Defnisi
Invaginasi disebut juga intususepsi adalah suatu keadaan diana segen usus
asuk ke dala
segen lainn!a" !ang bisa be#akibat dengan $bst#uksi % st#angulasi. Uun!a
bagian !ang
pe#$ksial &intususeptu' asuk ke bagian distal &intususepien'.
1.(.Insidensi
Insidens pen!akit ini tidak diketahui se)a#a pasti* asing + asing penulis
engajukan julah
pende#ita !ang be#beda + beda. Kelainan ini uun!a diteukan pada anak + anak
di ba,ah 1
tahun dan -#ekuensin!a enu#un dengan be#tabahn!a usia anak.
Uun!a invaginasi diteukan lebih se#ing pada anak laki + laki* dengan
pe#bandingan anta#a
laki + laki dan pe#epuan tiga banding dua.
Insidens pada bulan .a#et + Juni eninggi dan pada bulan Septebe# + /kt$be#
juga eninggi. 0al
te#sebut ungkin be#hubungan dengan usi kea#au dan usi penghujan
diana pada usi
+ usi te#sebut insidens in-eksi salu#an na-as dan gast#$ente#itis eninggi.
Sehingga ban!ak ahli
!ang enganggap bah,a h!pe#$tilitas usus e#upakan salah satu -akt$#
pen!ebab.
Unive#sitas Suate#a Uta#a1.1.2ti$l$gi
Te#bagi dua 3
1. Idi$phati)
(. Kausal
I. Idi$phati)
.enu#ut kepustakaan 45 + 46 7 invaginasi pada anak diba,ah uu# satu tahun
tidak
dijupai pen!ebab !ang spesifk sehingga dig$l$ngkan sebagai 8in-atile idiphati)
intussus)epti$ns9.
Pada ,aktu $pe#asi han!a diteukan penebalan da#i dinding ileu te#inal be#upa
h!pe#plasia
ja#ingan -$llikel subuk$sa !ang diduga sebagai akibat in-eksi vi#us. Penebalan ini
e#upakan
titik a,al &lead p$int' te#jadin!a invaginasi.
II. Kausal
Pada pende#ita invaginasi !ang lebih besa# &lebih dua tahun' adan!a kelainan usus
sebagai
pen!ebab invaginasi sepe#ti 3 inve#ted .e)kel:s dive#ti)ulu* p$lip usus* lei$i$a*
lei$sa#k$a* heangi$a* blue #ubbe# blep nevi* l!ph$a* duplikasi usus.
;#$ss endapatkan titik a,al invaginasi be#upa 3 dive#tikulu .e)kel*
p$lip*duplikasi usus
dan l!ph$a pada <( kasus da#i =5( kasus invaginasi anak.
Unive#sitas Suate#a Uta#a2in:s dan >a?enspe#ge#* pada pengaatann!a
endapatkan 8Spe)if) leading p$ints9
be#upa e$sin$philik* g#anul$a da#i ileu* papilla#! l!ph$id h!pe#plasia da#i
ileu
heangi$a dan pe#da#ahan subuk$sa ka#ena he$philia atau 0en$)h:s
pu#pu#a.
@!ph$sa#)$a se#ing dijupai sebagai pen!ebab invaginasi pada anak !ang
be#usia diatas
ena tahun.
Invaginasi dapat juga te#jadi setelah lapa#$t$i* !ang biasan!a tibul setelah dua
inggu pas)a bedah* hal ini te#jadi akibat gangguan pe#istaltik usus* disebabkan
anipulasi usus
!ang kasa# dan laa* diseksi #et#$pe#it$neal !ang luas dan hip$ksia l$kal.
1.<.Aakt$# + -akt$# !ang dihubungkan dengan te#jadin!a invaginasi
Pen!akit ini se#ing te#jadi pada uu# 1 + 1( bulan* di ana pada saat itu te#jadi
pe#ubahan diet
akanan da#i )ai# ke padat* pe#ubahan pebe#ian akanan ini di)u#igai sebagai
pen!ebab te#jadi
invaginasi. Invaginasi kadang + kadang te#jadi setelah % selaa ente#itis akut*
sehingga di)u#igai
akibat peningkatan pe#istaltik usus. ;ast#$ente#itis akut !ang dijupai pada ba!i*
te#n!ata kuan
#$ta vi#us adalah agen pen!ebabn!a* pengaatan 15 kasus invaginasi ba!i
diteukan vi#us ini dala
-esesn!a seban!ak 1= 7.
Pada bebe#apa penelitian te#akhi# ini didapati peninggian insidens aden$vi#us
dala -eses pende#ita
invaginasi.
Unive#sitas Suate#a Uta#a1.6.Jenis Invaginasi
Jenis invaginasi dapat dibagi enu#ut l$kasin!a pada bagian usus ana !ang
te#libat* pada
ileu dikenal sebagai jenis ile$ ileal.
Pada k$l$n dikenal dengan jenis )$l$ )$li)a dan sekita# ile$ )ae)al disebut
ile$)ae)al* jenis + jenis
!ang disebutkan di atas dikenal dengan invaginasi tunggal diana dindingn!a
te#di#i da#i tiga
lapisan.
Jika dijupai dindingn!a te#di#i da#i lia lapisan* hal ini se#ing pada keadaan !ang
lebih lanjut
disebut jenis invaginasi ganda* sebagai )$nt$h adalah jenis + jenis ile$ + ile$ )$li)a
atau )$l$ )$li)a.
Su,andi J. Bija!ant$ 2. di Sea#ang selaa 1 tahun &14C1 + 14C1' pada
pengaatann!a
endapatkan jenis invaginasi sebagi be#ikut3
Ile$ + ileal (67* ile$ + )$li)a ((*67* ile$ + ile$ + )$li)a 657 dan )$l$ + )$li)a ((*67.
1.D.Pat$l$gi
Pada invaginasi dapat be#akibat $bst#uksi st#angulasi.
/bst#uksi !ang te#jadi se)a#a endadak ini* akan en!ebabkan bagiian apeE
invaginasi
enjadi $ede dan kaku* jika hal ini telah te#jadi aka tidak ungkin untuk
kebali n$#al se)a#a
sp$ntan.
Pada sebagian besa# kasus invaginasi keadaan ini te#jadi pada dae#ah ile$ + )ae)al.
Unive#sitas Suate#a Uta#a
Apabila te#jadi $bst#uksi s!ste lli-atik dan vena esente#ial* akibat pen!akit
be#jalan p#$g#esi-
diana ileu dan esente#iu asuk kedala )ae)u dan )$l$n* akan dijupai
uk$sa
intussusseptu enjadi $ede dan kaku. .engakibatkan $bst#uksi !ang pada
akhi#n!a akan
dijupai keadaan st#angulasi dan pe#-$#asi usus.

1.=.;aba#an Klinis
Se)a#a klasik pe#jalanan suatu invaginasi epe#lihatkan gaba#an sebagai
be#ikut 3
Anak atau ba!i !ang seula sehat dan biasan!a dengan keadaan giFi !ang baik*
tiba + tiba
enangis kesakitan* te#lihat kedua kakin!a te#angkat ke atas* pende#ita tapak
sepe#ti kejang dan
pu)at enahan sakit* se#angan n!e#i pe#ut sepe#ti ini be#langsung dala bebe#apa
enit. Dilua#
se#angan* anak % ba!i kelihatan sepe#ti n$#al kebali. Pada ,aktu itu sudah
te#jadi p#$ses
invaginasi. Se#angan n!e#i pe#ut datangn!a be#ulang + ulang dengan ja#ak ,aktu
16 + (5 enit*
laa se#angan ( + 1 enit. Pada uun!a selaa se#angan n!e#i pe#ut itu diikuti
dengan untah
be#isi )ai#an dan akanan !ang ada di labung* sesudah bebe#apa kali se#angan
dan setiap kalin!a
ee#lukan tenaga* aka di lua# se#angan si pende#ita te#lihat lelah dan lesu dan
te#tidu# sapai
datang se#angan kebali. P#$ses invaginasi pada ulan!a belu te#jadi gangguan
pasase isi usus
se)a#a t$tal* anak asih dapat de-ekasi be#upa -eses biasa* keudian -eses
be#)apu# da#ah sega#
dan lendi#* keudian de-ekasi han!a be#upa da#ah sega# be#)apu# lendi# tanpa
-eses.
Ka#ena subatan belu t$tal* pe#ut belu kebung dan tidak tegang* dengan
deikian udah
te#aba gupalan usus !ang te#libat invaginasi sebagai suatu assa tu$#
be#bentuk buju# di dala
pe#ut di bagian kanan atas* kanan ba,ah* atas tengah atau ki#i ba,ah.
Unive#sitas Suate#a Uta#aTu$# lebih udah te#aba pada ,aktu te#dapat
pe#istaltik* sedangkan pada pe#ut bagian kanan
ba,ah te#aba k$s$ng !ang disebut 8dan)e:s sign9 ini akibat )ae)u dan k$l$n naik
ke atas* ikut
p#$ses invaginasi.
Pebuluh da#ah esente#iu da#i bagian !ang te#jepit engakibatkan gangguan
ven$us #etu#n
sehingga te#jadi k$ngesti* $ede* hipe#-ungsi g$blet sel se#ta lase#asi uk$sa usus*
ini
epe#lihatkan gejala be#ak da#ah dan lendi#* tanda ini ba#u dijupai sesudah D +
C ja se#angan
sakit !ang pe#taa kali* kadang + kadang sesudah 1( ja. Be#ak da#ah lendi# ini
be#va#iasi
julahn!a da#i kasus ke kasus* ada juga !ang dijupai han!a pada saat elakukan
)$l$k dubu#.
Sesudah 1C + (< ja se#angan sakit !ang pe#taa* usus !ang tadin!a te#subat
pa#tial be#ubah
enjadi subatan t$tal* diikuti p#$ses $ede !ang seakin be#tabah* sehingga
pasien dijupai
dengan tanda + tanda $bst#uksi* sepe#ti pe#ut kebung dengan gaba#an
pe#istaltik usus !ang
jelas* untah ,a#na hijau dan dehid#asi.
/leh ka#ena pe#ut kebung aka assa tu$# tidak dapat di#aba lagi dan de-ekasi
han!a be#upa
da#ah dan lendi#. Apabila keadaan ini be#lanjut te#us akan dijupai untah -eses*
dengan dea
tinggi* asid$sis* t$ksis dan te#ganggun!a ali#an pebuluh da#ah a#te#i* pada
segen !ang te#libat
en!ebabkan nek#$sis usus* gangg#en* pe#-$#asi* pe#it$nitis uu* sh$)k dan
keatian.
Pee#iksaan )$l$k dubu# didapati3
G T$nus sphin)te# eleah* ungkin invaginat dapat di#aba be#upa assa sepe#ti
p$#ti$
G Bila ja#i dita#ik* kelua# da#ah be#)apu# lendi#.
Pe#lu pe#hatian bah,a untuk pende#ita alnut#isi gejala + gejala invaginasi tidak
khas* tanda +
tanda $bst#uksi usus be#ha#i + ha#i ba#u tibul* pada pende#ita ini tidak jelas tanda
adan!a sakit
Unive#sitas Suate#a Uta#abe#at* de-ekasi tidak ada da#ah* invaginasi dapat
engalai p#$laps ele,ati anus* hal ini ungkin
disebabkan pada pasien alnut#isi t$nus !ang eleah* sehingga $bst#uksi tidak
)epat tibul.
Suatu keadaan disebut dengan invaginasi atipikal* bila kasus itu gagal dibuat
diagn$sa !ang
tepat $leh se$#ang ahli bedah* eskipun keadaan ini keban!akan te#jadi ka#ena
ketidaktahuan
d$kte# dibandingkan dengan gejala tidak laFi pada pende#ita.
1.C.Diagn$sis
Untuk enegakkan diagn$sa invaginasi didasa#kan pada ananesis* pee#iksaan
fsik*
lab$#at$#iu dan #adi$l$gi.
;ejala klinis !ang en$nj$l da#i invaginasi adalah suatu t#ias gejala !ang te#di#i da#i
3
1. N!e#i pe#ut !ang datangn!a se)a#a tiba + tiba* n!e#i be#si-at se#ang +se#angan.*
n!e#i
enghilang selaa 15 + (5 enit* keudian tibul lagi se#angan ba#u.
(. Te#aba assa tu$# di pe#ut bentuk buju# pada bagian kanan atas* kanan ba,ah*
atas
tengah* ki#i ba,ah atau ki#i atas.
1. Buang ai# besa# )apu# da#ah dan lendi#
Bila pende#ita te#labat ee#iksakan di#i* aka suka# untuk e#aba adan!a
tu$#* $leh
ka#ena itu untuk kepentingan diagn$sis ha#us be#pegang kepada gejala t#ias
invaginasi. .engingat
invaginasi se#ing te#jadi pada anak be#uu# di ba,ah satu tahun* sedangkan
pen!akit disent#i
uun!a te#jadi pada anak + anak !ang ulai be#jalan dan ulai be#ain sendi#i
aka apabila ada
Unive#sitas Suate#a Uta#apasien datang be#uu# di ba,ah satu tahun* sakit pe#ut
!ang be#si-at k$lik sehingga anak enjadi
#e,el sepanjang ha#i % ala* ada untah* buang ai# besa# )apu# da#ah dan
lendi# aka
piki#kanlah keungkinan invaginasi.
1.4.Pee#iksaan @ab$#at$#iu
Pada pee#iksaan da#ah #utin diteukan peningkatan julah leuk$sit & leuk$sit$sis
H
15.555%1.'.
1.15. Pee#iksaan >adi$l$gi
Ph$t$ p$l$s abd$en 3 didapatkan dist#ibusi uda#a didala usus tidak e#ata* usus
te#desak ke
ki#i atas* bila telah lanjut te#lihat tanda + tanda $bst#uksi usus dengan gaba#an
8ai# Iuid level9.
Dapat te#lihat 8 -#ee ai# 8 bilah te#jadi pe#-$#asi.
Ba#iu enea 3 dike#jakan untuk tujuan diagn$sis dan te#api* untuk diagn$sis
dike#jakan bila
gejala + gejala klinik e#agukan* pada ba#iu enea akan tapak gaba#an
)upping* )$iled sp#ing
appea#an)e.
1.11. Diagn$sa Banding
G ;ast#$ + ente#itis* bila diikuti dengan invaginasi dapat ditandai jika dijupai
pe#ubahan #asa
sakit* untah dan pe#da#ahan.
Unive#sitas Suate#a Uta#aG Dive#tikulu .e)kel* dengan pe#da#ahan* biasan!a
tidak ada #asa n!e#i.
G Disent#i a$eba* disini dia#e engandung lendi# dan da#ah* se#ta adan!a
$bstipasi* bila
disent#i be#at dise#tai adan!a n!e#i di pe#ut* tenesus dan dea.
G 2nte#$k$litis* tidak dijupai adan!a n!e#i di pe#ut !ang hebat.
G P#$lapsus #e)ti atau >e)tal p#$laps* diana biasan!a te#jadi be#ulang kali dan
pada )$l$k
dubu# didapati hubungan anta#a uk$sa dengan kulit pe#ianal* sedangkan pada
invaginasi
didapati adan!a )elah.
1.1(. Penatalaksanaan
Kebe#hasilan penatalaksanaan invaginasi ditentukan $leh )epatn!a pe#t$l$ngan
dibe#ikan* jika
pe#t$l$ngan sudah dibe#ikan ku#ang da#i (< ja da#i se#angan pe#taa aka akan
ebe#ikan
p#$gn$sis !ang lebih baik.
Penatalaksanaan penanganan suatu kasus invaginasi pada ba!i dan anak sejak
dahulu en)akup
dua tindakan penanganan !ang dinilai be#hasil dengan baik 3
1. >eduksi dengan ba#iu enea
(. >eduksi dengan $pe#asi
Sebelu dilakukan tindakan #eduksi* aka te#hadap pende#ita 3 dipuasakan*
#esusitasi )ai#an*
dek$p#essi dengan peasangan pipa labung. Bila sudah dijupai tanda
gangguan pasase usus
dan hasil pee#iksaan lab$#at$#iu dijupai peninggian da#i julah leuk$sit aka
saat ini
Unive#sitas Suate#a Uta#aantibi$tika be#spekt#u luas dapat dibe#ikan. Na#k$tik
sepe#ti Dee#$l dapat dibe#ikan &1g% kg BB'
untuk enghilangkan #asa sakit.
>eduksi Dengan Ba#iu 2nea
Telah disebutkan pada bab te#dahulu bah,a ba#iu enea be#-ungsi dala
diagn$stik dan
te#api. Ba#iu enea dapat dibe#ikan bila tidak dijupai k$nt#a indikasi sepe#ti 3
G Adan!a tanda $bst#uksi usus !ang jelas baik se)a#a klinis aupun pada -$t$
abd$en
G Dijupai tanda + tanda pe#it$nitis
G ;ejala invaginasi sudah le,at da#i (< ja
G Dijupai tanda + tanda dehid#asi be#at.
G Usia pende#ita diatas ( tahun
0asil #eduksi ini akan euaskan jika dala keadaan tenang tidak enangis atau
gelisah
ka#ena kesakitan $leh ka#ena itu pebe#ian sedati- sangat ebantu.
Katete# !ang telah di$lesi peli)in diasukkan ke #ektu dan difksasi dengan
pleste#* elalui
katete# bubu# ba#iu diali#kan da#i k$ntaine# !ang te#letak 1 kaki di atas eja
pende#ita dan ali#an
bubu# ba#iu dideteksi dengan alat I$#$sk$pi sapai eniskus intussusepsi dapat
diidentifkasi dan
dibuat -$t$. .eniskus se#ing dijupai pada k$l$n t#ansve#su dan bagian p#$ksial
k$l$n
des)endens.
Bila k$l$ bubu# ba#iu be#ge#ak aju enandai p#$ses #eduksi sedang be#lanjut*
tetapi bila
k$l$ bubu# ba#iu be#henti dapat diulangi ( + 1 kali dengan ja#ak ,aktu 1 + 6
enit. >eduksi
din!atakan gagal bila tekanan ba#iu dipe#tahankan selaa 15 + 16 enit tetapi
tidak dijupai
Unive#sitas Suate#a Uta#akeajuan. Anta#a pe#)$baan #eduksi pe#taa* kedua
dan ketiga* bubu# ba#iu dievakuasi te#lebih
dahulu.
>eduksi ba#iu enea din!atakan be#hasil apabila 3
G >e)tal tube dita#ik da#i anus aka bubu# ba#iu kelua# dengan dise#tai assa
-eses dan
uda#a.
G Pada I$#$sk$pi te#lihat bubu# ba#iu engisi selu#uh k$l$n dan sebagian usus
halus* jadi
adan!a #eIuks ke dala ileu.
G 0ilangn!a assa tu$# di abd$en.
G Pe#baikan se)a#a klinis pada anak dan te#lihat anak enjadi te#tidu# se#ta n$#it
test p$siti-.
Pende#ita pe#lu di#a,at inap selaa ( + 1 ha#i ka#ena se#ing dijupai kekabuhan
selaa 1D
ja pe#taa.
Kebe#hasilan tindakan ini te#gantung kepada bebe#apa hal anta#a lain* ,aktu sejak
tibuln!a gejala
pe#taa* pen!ebab invaginasi* jenis invaginasi dan teknis pelaksanaann!a*
>eduksi Dengan Tindakan /pe#asi
1. .epe#baiki keadaan uu
Tindakan ini sangat enentukan p#$gn$sis* janganlah elakukan tindakan $pe#asi
sebelu
te#lebih dahulu keadaan uu pasien dipe#baiki.
Unive#sitas Suate#a Uta#aPasien ba#u b$leh di$pe#asi apabila sudah !akin bah,a
pe#-usi ja#ingan telah baik* hal ini di
tandai apabila p#$duksi u#ine sekita# 5*6 + 1 ))%kg BB%ja. Nadi ku#ang da#i
1(5E%enit*
pe#na-asan tidak elebihi <5E%enit* ak#al !ang tadin!a dingin dan lebab telah
be#ubah
enjadi hangat dan ke#ing* tu#g$# kulit ulai ebaik dan tepe#atu#e badan
tidak lebih da#i
1C$ J.
Biasan!a pe#-usi ja#ingan akan baik apabila setengah da#i pe#hitungan dehid#asi
telah asuk*
sisan!a dapat dibe#ikan sabil $pe#asi be#jalan dan pas)a bedah.
Kang dilakukan dala usaha epe#baiki keadaan uu adalah 3
a. Pebe#ian )ai#an dan elekt#$lit untuk #ehid#asi &#esusitasi'.
b. Tindakan dek$p#esi abd$en dengan peasangan s$nde labung.
). Pebe#ian antibi$tika dan sedati-.
Suatu kesalahan besa# apabila bu#u + bu#u elakukan $pe#asi ka#ena takut usus
enjadi nek#$sis
padahal pe#-usi ja#ingan asih bu#uk.
0a#us diingat bah,a $bat anestesi dan st#ess $pe#asi akan epe#be#at keadaan
uu pende#ita
se#ta pe#-usi ja#ingan !ang belu baik akan en!ebabkan be#tupukn!a hasil
etab$lik di ja#ingan
!ang seha#usn!a dibuang le,at ginjal dan pe#na-asan* begitu pula pe#-usi ja#ingan
!ang belu baik
akan engakibatkan $ksigenasi ja#ingan akan bu#uk pula. Bila dipaksakan kelainan
+ kelainan itu
akan i##eve#sible.
Unive#sitas Suate#a Uta#a(. Tindakan untuk e#ep$sisi usus
Tindakan selaa $pe#aasi te#gantung kepada peneuan keadaan usus* #ep$sisi
anual dengan
)a#a 8ilking9 dilakukan dengan halus dan saba#* juga be#gantung pada
kete#apilan dan
pengalaan $pe#at$#. Insisi $pe#asi untuk tindakan ini dilakukan se)a#a t#ansve#sal
&elintang'*
pada anak + anak diba,ah uu# ( tahun dianju#kan insisi t#ansve#sal sup#aubilikal
$leh ka#ena
letakn!a #elati- lebih tinggi.
Ada juga !ang enganju#kan insisi t#ansve#sal in-#aubilikal dengan alasan lebih
udah untuk
ekspl$#asi al#$tasi usus* e#eduksi invaginasi dan tindakan apendekt$i bila
dibutuhkan.
Tidak ada batasan !ang tegas kapan kita ha#us be#henti en)$ba #ep$sisi anual
itu.
>eseksi usus dilakukan apabila 3 pada kasus !ang tidak be#hasil di#eduksi dengan
)a#a anual*
bila viabilitas usus di#agukan atauditeukan kelainan pat$l$gis sebagai pen!ebab
invaginasi.
Setelah usus di#eseksi dilakukan anast$$sis 9end t$ end9* apabila hal ini
eungkinkan* bila
tidak ungkin aka dilakukan 8eEte#i$#isasi9 atau ente#$st$i.
1.11. Pe#a,atan Pas)a /pe#asi
Pada kasus tanpa #eseksi Nas$gast#i) tube be#guna sebagai dek$p#esi pada
salu#an
)e#na selaa 1 + ( ha#i dan pende#ita tetap dengan in-us. Setelah $ede da#i
intestine
enghilang* pasase dan pe#istaltik akan sege#a te#denga#. Kebalin!a -ungsi
intestine ditandai
dengan enghilangn!a )ai#an kehijauan da#i nas$gast#i) tube. Abd$en enjadi
lunak* tidak
distensi. Dapat juga didapati peningkatan suhu tubuh pas)a $pe#asi !ang akan
tu#un se)a#a
Unive#sitas Suate#a Uta#ape#lahan. Antibi$tika dapat dibe#ikan satu kali
pebe#ian pada kasus dengan #eduksi. Pada
kasus dengan #eseksi pe#a,atan enjadi lebih laa.
Unive#sitas Suate#a Uta#a

Anda mungkin juga menyukai

  • Trauma Vaksular
    Trauma Vaksular
    Dokumen51 halaman
    Trauma Vaksular
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Trauma Vaksular
    Trauma Vaksular
    Dokumen51 halaman
    Trauma Vaksular
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Faktor Penghambat
    Faktor Penghambat
    Dokumen9 halaman
    Faktor Penghambat
    Abdullah Khalik
    Belum ada peringkat
  • Appendicitis
    Appendicitis
    Dokumen25 halaman
    Appendicitis
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 Trauma Vaskular
    BAB 3 Trauma Vaskular
    Dokumen17 halaman
    BAB 3 Trauma Vaskular
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • BPH Usu PDF
    BPH Usu PDF
    Dokumen20 halaman
    BPH Usu PDF
    niaaseta
    100% (1)
  • Buerger Disease
    Buerger Disease
    Dokumen34 halaman
    Buerger Disease
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen12 halaman
    Bab Ii
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Appendicitis
    Appendicitis
    Dokumen25 halaman
    Appendicitis
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Chi Kuadrat
    Chi Kuadrat
    Dokumen7 halaman
    Chi Kuadrat
    Magdalena Christine Siahaan
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapkas Paru
    Cover Lapkas Paru
    Dokumen1 halaman
    Cover Lapkas Paru
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
    Dokumen4 halaman
    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Buerger Disease
    Buerger Disease
    Dokumen34 halaman
    Buerger Disease
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Presentasi PDF Status Pasien
    Presentasi PDF Status Pasien
    Dokumen18 halaman
    Presentasi PDF Status Pasien
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • PH
    PH
    Dokumen17 halaman
    PH
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Lapkas Malaria
    Bab 3 Lapkas Malaria
    Dokumen18 halaman
    Bab 3 Lapkas Malaria
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Penanganan Ispa Pada Balita
    Penanganan Ispa Pada Balita
    Dokumen17 halaman
    Penanganan Ispa Pada Balita
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Analisis Chi Square Serta Penerapannya Dalam Penelitian
    Analisis Chi Square Serta Penerapannya Dalam Penelitian
    Dokumen21 halaman
    Analisis Chi Square Serta Penerapannya Dalam Penelitian
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • KONDRITIS
    KONDRITIS
    Dokumen17 halaman
    KONDRITIS
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Uji Chi Square
    Uji Chi Square
    Dokumen14 halaman
    Uji Chi Square
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • PH
    PH
    Dokumen17 halaman
    PH
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Uji Chi Square
    Uji Chi Square
    Dokumen14 halaman
    Uji Chi Square
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Forensic
    Forensic
    Dokumen15 halaman
    Forensic
    Nithiyah Maniam
    0% (1)
  • Paper PH
    Paper PH
    Dokumen18 halaman
    Paper PH
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Bedah Saraf
    Bedah Saraf
    Dokumen6 halaman
    Bedah Saraf
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • CHF Kardio
    CHF Kardio
    Dokumen38 halaman
    CHF Kardio
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Kondritis
    Kondritis
    Dokumen15 halaman
    Kondritis
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat
  • Kondritis
    Kondritis
    Dokumen15 halaman
    Kondritis
    Nithiyah Maniam
    Belum ada peringkat