Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ILMIAH

DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

MAKALAH ILMIAH
KONDRITIS

DISUSUN OLEH:
Nithiyah D Maniam
NIM : 090100407
Pembimbing:
dr. Riski Damayanti
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
2014

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah yang berjudul
Kondritis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pembimbing, dr.
Riski Damayanti atas bimbingannya.
Ilmu kedokteran masih terus berkembang dan dalam waktu singkat sudah
muncul teori dan pengetahuan-pengetahuan baru. Untuk itu penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima
saran, kritik dan masukan yang membangun demi kemajuan ilmu pengetahuan.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan

pembaca serta sebagai

pembanding kepustakaan dalam kasus-kasus Kondritis.

Medan, Juni 2014

Penulis

DAFTAR ISI
1

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

Kata Pengantar...............................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................
1.1. Latar Belakang.............................................................................
1.2. Tujuan..........................................................................................
Bab 2 Tinjauan Pustaka ................................................................................
2.1. Definisi

..........................................................................

2.2. Anatomi Telinga ..........................................................................


2.3. Etiologi ..................................................................................
2.4.

Epidemiologi .............................................................................

2.5. Patofisiologi ...............................................................................


2.6. Gejala Klinis ...............................................................................
2.7. Diagnosis ....................................................................................
2.8. Diagnosa Banding .......................................................................
2.9.

Penatalaksanaan .........................................................................

2.10. Komplikasi ..................................................................................


2.11. Prognosis .....................................................................................
Bab 3 Kesimpulan...........................................................................................
Daftar Pustaka ...............................................................................................

BAB 1

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Daun telinga merupakan organ yang letaknya yang berada di permukaan,

dan hanya terdiri dari kulit dan tulang rawan, tanpa ada lapisan subkutaneus
yang melindungi tulang rawan di bawahnya. Hal ini menyebabkan daun telinga
sangat rentan terhadap trauma. Trauma yang terjadi dapat meluas menjadi
infeksi tulang rawan pada telinga (kondritis).
Trauma yang sering terjadi pada daun telinga yaitu luka bakar, dan tindik
telinga dengan higienitas yang kurang, Sebuah retrospektif studi yang
dilakukan pada Royal Rehabilitation Center at King Hussein Medical Center,
selama Januari 2000 hingga Desember 2005 menyebutkan bahwa luka bakar
yang sering menyebabkan kondritis adalah luka bakar api sebesar 71%, luka
bakar akibat air panas sebesar 25,8% dan luka bakar listrik sebesar 3.2%.
Selain itu, pada tahun 2003 dilaporkan terjadi ledakan kasus kondritis telinga
akibat tindik telinga di Pakistan.
Selain hal diatas, kondritis juga dapat terjadi akibat trauma pada saat
pertandingan gulat atau tinju, tindakan akupunktur, pembedahan pada telinga,
komplikasi dari infeksi perikondrium (perikondritis) yang menyebar lebih
dalam sehingga ke kondrium, dan juga komplikasi dari infeksi meatus
akustikus eksternum seperti otitis eksterna maligna.
Kondritis telinga dapat menimbulkan komplikasi seperti berubahnya
warna daun telinga, jaringan hipertropik akibat proses penyembuhan dan
bahkan bisa menyebabkan tulang rawan hancur dan menciut serta keriput,
sehingga terjadi telinga lisut (cauliflower ear), yang sangat mempengaruhi
kosmetik seseorang.
Adapun tujuan pembuatan dari karya tulis ini adalah untuk membantu kita
dalam mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan kondritis telinga,
mendiagnosa dan mencari terapi yang tepat agar komplikasi yang ditimbulkan
sangat minimal.

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

1.2.

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan referensi masalah

penyakit telinga yang dikhususkan untuk peserta kepaniteraan klinik senior yang
sedang belajar dibagian ilmu kesehatan telinga hidung tenggorokan. Selain itu
juga adanya pembuatan makalah ini, dapat menjadi sarana latihan

dalam

pembuatan karya ilmiah yang tentunya akan sangat bermanfaat di kemudian hari.
Makalah ini dibuat untuk menguraikan Kondritis yang diharapkan berguna untuk
kegunaan semua.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

2.1.

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

Definisi
Kondritis merupakan inflamasi pada tulang rawan (kartilago). Kondritis

dapat terjadi pada daerah yang memiliki tulang rawan seperti telinga, hidung,
laring, trakea,dan juga daerah persendian.Kondritis mengenai daerah yang
bertulang rawan, dan infeksinya disebut sesuai organ yang terkena, seperti
kondritis telinga, kondritis hidung, kondritis laring, kostokondritis (pada
hubungan kosta dengan sternum), osteokondritis (pada persendian tulang), dan
polikondritis berulang (gangguan tulang rawan generalisata).
Kondritis pada telinga adalah radang pada tulang rawan daun telinga yang
menyebabkan efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium dan kartilago
telinga luar.
Kartilago merupakan suatu jaringan ikat padat yang dibentuk oleh serat
kolagen dan/atau elastin. Ada tiga jenis kartilago, yaitu elastin, hyalin, fibrosa,
masing-masing dengan karakter yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya.
Kartilago elastin ditemukan pada pinna aurikula, tuba eustachius dan laring
terutama epiglotis. Kartilago hyalin terdapat pada hidung, tiroid, dan
menghubungkan kosta pada sternum. Kartilago fibrosa terdapat diantara tulangtulang vertebra kolumna spinalis.
2.2.

Anatomi Telinga
Telinga dibagi atas telinga luar,telinga tengah,dan telinga dalam.

1. Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran
timpani. Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastis dan kulit. Liang telinga
berbentuk huruf S, dengan rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar,
sedangkan dua pertida bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang. Panjangnya
kira-kira 2,5-3 cm.

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

Gambar 1 : Telinga Luar


2.

Telinga Tengah
Ruang berisi udara di dalam pars petrosa ossis temporalis yang
dilapisi membrana mucosa. Berisi tulang-tulang pendengaran yang
berfungsi meneruskan getaran membrana tympani & gendang telinga ke
perilympha telinga dalam. Cavum tympani berbentuk seperti celah sempit
yang miring, dengan sumbu panjang terletak lebih kurang sejajar dengan
membran tympani. Didepan berhubungan dengan nasopharynx melalui
tuba auditius dan di belakang dengan antrum mastoideum. Telinga tengah
memiliki atap, lantai, dinding anterior, dinding posterior, dinding lateral,
dan dinding medial.

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

Gambar 2 : Telinga tengah


3.

Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri dari labirin osea dan labirin membranasea. Labirin

osea adalah serangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum berisi
cairan perilimfe. Sedangkan labirin membranasea memiliki bentuk yang sama
dengan labirin osea, tetapi terletak di bagian yang lebih dalam dan dilapisi sel
epitel serta berisi cairan endolimfe.
Labirin osea terdiri dari tiga bagian yaitu kanalis semisirkularis (saluran
setengah lingkaran), vestibula, dan koklea. Kanalis semisirkularis dan vestibula
mengandung reseptor keseimbangan tubuh , sedangkan koklea mengandung
reseptor pendengaran. Vestibula terdiri dari dua bagian yaitu utrikulus dan
sakulus. Di depan vestibula terdapat koklea (rumah siput). Koklea terdiri dari tiga
bagian yaitu bagian atas disebut skala vestibule, bagian bawah disebut skala
timpani dan bagian yang menghubungkan keduanya pada ujung atas koklea.
Bagian dasar dari skala vestibule berhubungan dengan tulang sanggurdi
melalui suatu jendela berselaput yang disebut dengan tingkap oval. Sedangkan
skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bulat. Diantara
skala vestibule dan skala timpani terdapat skala media yang berisi cairan
endolimfe.

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

Gambar 3 : Telinga Dalam


2.3.

Etiologi
Kondritis dapat disebabkan oleh :

Trauma pada daun telinga (aurikula) akibat luka bakar, pembedahan, tindik
telinga, trauma tumpul atau tajam (pada pertandingan gulat,akupuntur).

Luka akibat terbakar aurikula adalah faktor predisposisi yang paling


sering, sehingga 25% dapat terjadi infeksi. Baru-baru ini juga didapatkan
peningkatan infeksi yang disebabkan oleh tindik telinga. Karena menindik
telinga sekarang sebagian dilakukan di pinna, suatu daerah yang
melibatkan porsi kartilago dari aurikel, dapat memberi resiko yang besar
untuk terjadinya perikondritis maupun kondritis.

Kondritis juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari pembedahan seperti


mastoidektomi.

Komplikasi dari infeksi perikondrium (perikondritis) yang menyebar lebih


dalam sehingga ke kondrium.

Komplikasi dari infeksi meatus akustikus eksternum seperti otitis eksterna


maligna yang merupakan suatu tipe khusus dari infeksi akut yang difus di
liang telinga luar,dan peradangannya dapat meluas secara progresif ke
lapisan subkutis dan ke organ sekitarnya.

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

Suatu furunkel yang tidak memadai pengobatannya merupakan sumber agen


penyebab yang potensial, seperti mikrokokus jenis virulen (Stafilokokus),
Streptokokus, atau Pseudomonas aeruginosa. Infeksi juga dapat dapat terjadi pada
saat aspirasi dan insisi hematoma auris.
2.4.

Epidemiologi
Dengan adanya perkembangan antibiotik antipseudomonal pada pasien

luka bakar, insidensi kondritis sudah sangat menurun dalam beberapa dekade
terakhir. Baker dan Converse melaporkan penelitian retrospektif terhadap 292
persen (570 telinga) yang mengalami pembedahan otoplasti,di dapati insidensi
komplikasi kondritis sebesar 0.7 %.
2.5.

Patofisiologi
Aurikula sering mengalami trauma seperti luka bakar,trauma tajam, trauma

tumpul,dan lain-lain. Karena aurikula hanya dilapisi kulit saja tanpa adanya
jaringan subkutis, tidak ada perlindungan yang signifikan terhadap jaringan tulang
rawan (kartilago). Pada kondritis yang disebabkan oleh luka bakar,ada tiga teori
yang menjelaskan tentang patofisiologi sebagai berikut :

Teori Pertama

Menyebutkan bahwa kartilago tidak memiliki suplai darah intrinsik,sehingga


trauma pada kulit dan perikondrium dapat mengenai kartilago dan beresiko
terjadinya kondronekrosis dan infeksi sekunder.

Teori Kedua

Menyatakan bahwa edema akibat luka bakar akan menyebabkan trombosis


pembuluh darah sentral.

Teori Ketiga

Menyebutkan bahwa kondritis dapat berkembang dari invasi bakteri melalui kulit
yang rusak.

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

Kondritis juga dapat terjadi akibat komplikasi dari pembedahan telinga atau
otoplasti. Hematoma yang tak terdeteksi atau tidak dikeluarkan secara adekuat
pada periode paskaoperasi dapat menyebabkan perikondritis.
Perikondrium merupakan penghalang yang sangat baik untuk mencegah
penyebaran infeksi, tetapi jika terjadi penyebaran lebih dalam,maka dapat timbul
kondritis.
Trauma pada aurikula dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih berat
yang mengancam ketahanan kartilago di bawahnya akibat tidak adanya
vaskularisasi langsung-Setelah trauma inisial pada aurikula, darah atau serum
berkumpul di ruang potensial subperikondrial dan dapat timbul infeksi sekunder
oleh bakteri S.aureus, P.aeruginosa,dan spesies Proteus.
2.6.

Gejala Klinis

Gambar 4 : Telinga yang mengalami kondritis


Gejala klinis dari kondritis adalah :

Nyeri

Gatal di dalam liang telinga

Pembengkakan daun telinga,rasa panas,eritema

Peningkatan sudut aurikulosefalik.

Kartilago yang terinfeksi dapat mengeluarkan cairan serous atau eksudat


purulen
10

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

Mungkin terjadi perubahan bentuk yang abnormal pada telinga

Gambar 5 : Telinga yang mengalami kondritis


2.7.

Diagnosis

Kondritis didiagnosa berdasarkan :1. Anamnesis


Dijumpai riwayat trauma pada daun telinga, riwayat pembedahan pada daun
telinga, yang keduanya merupakan hasil dari luka pada kartilago. Pasien

11

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

mengeluhkan gejala-gejala dari kondritis seperti rasa nyeri, gatal, dan panas pada
daun telinga.
2. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan pembengkakan pada telinga, eritema,
keluar cairan serous atau eksudat purulen dari kartilago yang terkena, dan
peningkatan sudut aurikulosefalik.
3. Pemeriksaan penunjang
- Kultur dan tes sensitivitas untuk mengetahui mikroorganisme penyebabnya
- Biopsi untuk membedakan kondritis dan perikondritis, pada kondritis
ditemukan kartilago yang nekrosis.
2.8. Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari kondritis antara lain adalah:

Perikondritis

Perikondritis

merupakan

inflamasi

pada

perikondrium

yang

melapisi

kartilago.Gejala klinis dari perikondritis sama dengan kondritis. Perikondritis


dapat dibedakan dari kondritis melalui pemeriksaan biopsi di mana pada kondritis
ditemukan kartilago yang nekrosis.

Otitis Eksterna

Otitis Eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan
oleh bakteri.

Perikondritis Berulang

Penyakit yang tidak diketahui etiologinya ini menyebabkan peradangan dan


dekstrusi tukang rawan. Polikondritis berulang merupakan suatu gangguan tulang
rawan generalisata, melibatkan hidung dan telinga pada 80-90% kasus.
Deformitas aurikula menyerupai perikondritis akut yang infeksius atau suatu
telinga bunga kol (cauliflower ear) yang meradang. Hilangnya tulang rawan
menyebabkan telinga menjadi "lemas" dan timbul deformitas hidung pelana.
Peradangan yang bergantian pada kedua daun telinga (tanpa sebab predisposisi)
atau adanya demam memberi kesan gangguan ini.

12

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

Furunkulosis dan Karbunkulosis

Furunkulosis dan karbunkulosis adalah infeksi pada folikel rambut yang


disebabkan oleh bakteri gram positif, biasanya stafilokokus. Lesi primer biasanya
berupa pustul yang kecit berbentuk lingkaran yang dapat membesar menjadi
furunkel atau karbunkel. Infeksi terjadi paling sering pada hubungan antara
konka dan kulit dari liang telinga.

Dermatitis Eksematous Infeksiosa

Dermatitis eksematous infeksiosa terjadi akibat aliran dari material


terkontaminasi atau purulen yang keluar dari telinga tengah ke telinga luar dan
mendekati kulit infraaurikular. Hal ini menyebabkan infeksi sekunder yang
bermanifestasi dengan timbulnya krusta pada liang telinga.
2.9. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan pada kondritis adalah eradikasi infeksi dan
mengoptimalkan hasil akhir kosmetik dari telinga pasien.
Manajemen pengobatan terdiri dari pemberian antibiotik, pembedahan
debridement berulang, dan perawatan luka lokal. Pemberian antibiotik diberikan
untuk bakteri gram negatif dan S.aureus. Antibiotik ini dapat terdiri dari
aminopenicillin, antipseudomonal atau fluorokuinolon selama 2-4 minggu.
Pada tahap ringan,cukup dilakukan debriment dan pengobatan dengan antibiotik
oral dan topikal. Jika dengan terapi ini tidak berhasil, lakukan debridement dan
kultur. Berikan pengobatan yang cocok sesuai dengan hasil kultur. Ciprofloxacin
merupakan pilihan yang sesuai untuk tahap sedang, dikombinasi dengan obet
tetes anti-Pseudomonas seperti gentamycin atau ciprofloxacin.
Jika sudah terjadi penyebaran infeksi ke jaringan lunak dan sistem limfatik
regional, pasien harus dirawat dirumah sakit dan dapat diberikan pengobatan
parenterai untuk mengatasi infeksi Pseudomonas. Dapat diberikan ciproplocacin
atau ceftazidim intravena. Krusta pada aurikula dapat dibersihkan dengan
hidrogen peroksida.

13

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

Tujuan dari pembedahan adalah untuk mengeleminasi jaringan kartilago


yang nekrotik dan meminimalisasi deformitas yang dapat terjadi. Ahli bedah
harus memahami embriologi dan anatomi dari aurikula agar dapat mereseksi
kartilago yang terkena tanpa menyebabkan deformitas dari aurikula. Area yang
terkena dibersihkan dan diberi anestesi lokal dan epinefrin. Jika keseluruhan dari
aurikula sudah terlibat, dibenarkan untuk dilakukan pinnektomi total.
Teknik pembedahan bervariasi mulai dari eksisi kartilago komplit sampai
insisi bivalvula sepanjang sisi aurikula untuk memasukkan kateter multipel untuk
irigasi antibiotik. Akan tetapi, hanya kasus yang terisolasi yang sesuai untuk
teknik mi. Kateter dapat digunakan selama 1 bulan dengan irigasi antibiotik.
Debriment dilakukan di ruang operasi, karena infeksi ini sangat sakit.
2.10. Komplikasi
Akibat kondritis dapat terjadi deformitas aurikula yang nyata, yaitu tulang
rawan hancur dan menciut serta keriput, sehingga terjadi telinga lisut
(cauliflower ear).

Gambar 6 : Cauliflower Ear


2.11.

Prognosis
Jika diagnosa ditegakkan dini dan mulai diberikan antibiotik, diharapkan

dapat sepenuhnya sembuh. Pada kasus lanjut,beberapa bagian telinga mungkin

14

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

mengalami nekrosis dan mesti dilakukan pembedahan. Akhirnya dibutuhkan


bedah plastik untuk mengembalikan bentuk normal telinga.

BAB 3
KESIMPULAN
Kondritis adalah radang pada tulang rawan daun telinga yang terjadi
apabila suatu trauma atau radang menyebabkan efusi serum atau pus di antara
lapisan perikondrium dan kartilago telinga luar. Kondritis dapat disebabkan oleh
luka bakar, trauma tajam maupun tumpul, tindik telinga, komplikasi dari infeksi
perikondrium(perikondritis)yang meyebar lebih dalam hingga ke kondrium,
komplikasi dari infeksi meatus akustikus eksternus, dan juga dapat terjadi akibat
komplikasi dari pembedahan telinga atau otoplasti.
Gejala klinis dari kondritis adalah nyeri, gatal di dalam liang telinga,
pembengkakan

daun

telinga,

rasa

panas,

eritema,

peningkatan

sudut

aurikulosefalik, dan kartilago yang terinfeksi dapat mengeluarkan cairan serous


atau eksudat purulen, bahkan bisa terjadi deformitas pada telinga.
Kondritis didiagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang lainnya. Diagnosis banding dari kondritis antara lain
adalah :perikondritis, otitis eksterna, polikondritis berulang, fumnkulosis dan
karbunkulosis, serta dermatitis eksematous infeksiosa.
Tujuan pengobatan pada kondritis adalah eradikasi infeksi dan
mengoptimalkan hasil akhir kosmetik dari telinga pasien. Manajemen pengobatan
terdiri dari pemberian antibiotik, pembedahan debridement berulang,dan
perawatan luka lokal.

DAFTAR PUSTAKA

15

MAKALAH ILMIAH
DEPARTEMEN
ILMU
KESEHATAN
TELINGA
HIDUNG
TENGGOROKAN BEDAH KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : Nithiyah D Maniam


NIM

: 090100407

1. Schechter GL,Crawford PA. 1993.Connective tissue disease,In : Bailey


BJ.Head and neck Surgery-Otolaiyngology. Volume One. Philadelphia:
J.B.Lippincott Company.p 163-168
2. Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J.Gangguan Pendengaran dan
Kelainan Telinga.In: Soepardi EA, Iskandar N. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edesi Kelima. Jakarta: FKUI.
2001. p 9-15; 44-48.
3. Referat
Perikondritis

atau

Kondritis.

Available

from

http://www.scribd.com/doc/190412791/PERIKONDRITIS Read on 20
June 2014
4. PP
Kondritis

Slide.

Available

from

http://www.scribd.com/doc/124168369/perikondritis Read on 20 June


2014
5. Encyclopedia

Cartile.

Available

from

:http://www.nationmaster.com/encylocpedia/Cartilage
6. Perichondritis.
Available

from:

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001253.htm
7. Auricular
Perichondritis.
Available

from:

http://www.fpnotebook.com/ent/ear/ArclrPrchndrts.htm
8. Perichondritis
(
Gumam).
Available

at

http://www.scribd.com/doc/219246097/Perichondritis-Gumam
9. Penyaklit telinga luar. In: Adams GL,Boies LR,Higler PA.Boies: Buku ajar
penyakit THT.Edisi 6Jakarta :penerbit buku Kedokteran EGC. 1 997.p 8 1
-84
10. Kelainan Pada Telinga Luar.updated 18 juni 2008. Available from
:http://images.google.coJd/imgres?
imgurl=http://www.medicastore.conVimages/anatomitelingaluar.ipg&imgr
efiirl/20Q8/06/18/kelainan-pada telinga-luar

16

Anda mungkin juga menyukai