FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
DISUSUN OLEH:
PUTRI NADILA IRYANTI. S
111 2019 2113
PEMBIMBING:
dr. Rismayanti, Sp.THT-KL
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmat, anugrah, dan karunianya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan kasus ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Saya mengucapkan terima kasih kepada dr. Rismayanti,
Sp.THT-KL selaku pembimbing di bagian Ilmu Kesehatan telinga hidung
dan tenggorokan Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan ini saya masih kurang. Untuk itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca agar kedepannya saya dapat memperbaiki dan
menyempurnakan tulisan saya. Saya berharap yang saya tulis ini berguna
bagi semua orang dan dapat digunakan sebaik-baiknya sebagai sumber
informasi. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
Pembimbing
Pendahuluan
angka kejadian penyakit ini, hal ini di sebabkan kerena belum ada
penelitian yang khusus mengenai penyakit ini, atau tidak terdeteksi karena
OME merupakan penyakit yang sering di derita oleh bayi dan anak-
penyakit ini di temukan dengan angka insiden dan prevalensi yang tinggi.
sebesar 14% - 62%, sedang peneliti lain ada yang melaporkan angka
utuh tanpa disertai dengan tanda-tanda infeksi akut. OME termasuk dalam
golongan otitis media non supuratif. Terdapat banyak sinonim dari OME
otitis media efusi. Penyakit otitis media ini dibagi menjadi dua divisi yaitu
otitis media akut dan otitis media efusi. Otitis media akut merujuk kepada
hadirnya cairan pada bagian telinga disertai dengan gejala dan tanda
infeksi akut. Sedangkan otitis media efusi merujuk pada hadirnya cairan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anatomi
berisi udara. Dua lubang yang tertutup, jendela yang berbentuk bundar,
dan jendela yang berbentuk oval pada sisi tengah memisahkan rongga
ini dari telinga bagian dalam. Dua lubang yang mengalirkan udara dari
mastoid cell pada bagian mastoid dari tulang temporal. Bagian lainnya,
udara yang ada diluar dan rongga di telinga tengah. Tekanan yang
tidak seimbang antara telinga tengah dan telinga luar dapat merusak
paru – paru akan meredakan distorsi ini. Tindakan ini akan membuka
telinga tengah.
Gambar 1
getaran dari membran timpani ke jendela oval. Mirip seperti benda yang
membuat maleus juga ikut bergetar. Bagian caput dari maleus melekat
ke sendi synovial kecil yang ada pada incus, yang selanjutnya akan
melekat lagi dari incus ke stapes. Bagian bawah dari stapes melekat
pada jendela oval dan terlekat pula ligament annular yang fleksibel.
yang melekat pada malleus dan dipersarafi oleh nervus trigeminal (V).
facialis (VII).2
2. Definisi
Otitis media efusi adalah inflamasi pada telinga tengah yang ditandai
membran timpani utuh tanpa adanya tanda dan gejala inflamasi akut.
Nama lain OME adalah otitis media serosa, otitis media musinosa,otitis
tuba yang pendek. Arah tuba bervariasi pada anak, sudut antara tuba
tidak efisien pada anak-anak. Masa kartilago bertambah dari bayi sampai
dewasa. Densitas elastin pada kartilago lebih sedikit pada bayi tetapi
anak-anak.
encer, ataupun sekret yang kental (mukoid/glue ear). Dengan kata lain
otitis media efusi dapat berupa OMA (otitis media akut), OMS (otitis media
serosa), atau OMM (otitis media mukoid/ glue ear). Menurut penulis
3. Epidemiologi
OME merupakan penyakit yang sering di derita oleh bayi dan anak-
OME sebesar 14% - 62%, sedang peneliti lain ada yang melaporkan
OME pada usia neonatus adalah 0-12%, usia 1 tahun 12%, usia 2
tahun 7-12%, usia 3-4 tahun 2-18%, usia 5 tahun 4-17%, usia 6-8 tahun
3-9%, dan usia 8-9 tahun 0-6%.Di Inggris, 80% anak-anak usia sampai
OME pada anak-anak Malaysia berusia antara tiga bulan sampai dua
4. Etiologi
penelitian lain yang lebih baru, virus telah diisolasi bersamaan dengan
bakteri pada 15-20% kasus otitis media akut. Virus saluran pernapasan
5. Faktor Predisposisi
1) Faktor-faktor lingkungan
2) Umur
ukuran dan bentuk tabung eustachius saat lahir, tidak seperti pada
prevalensi yang lebih tinggi dari otitis media dengan efusi pada
4) Down syndrome
5) Diet
Diet tinggi lemak akan menghambat produksi dari sitokin Th1, hal
menekan limfoesis dari sel B dan menurun ekspresi dari Toll like
6) Tumor
6. Patofisiologi
timpani. Tuba terdiri atas tulang rawan pada 2/3 ke arah nasofaring dan
sepertiganya terdiri atas tulang. Panjang tuba pada anak 17,5 mm, lebih
tuba pada anak inilah yang mengakibatkan secret dari nasofaring dapat
dalam telinga tengah akibat absorpsi dan/ ataudifusi nitrogen dan oksigen
berupa efusi steril sehingga terjadi OME. Jika disfungsi tuba Eustachius
OME berubah menjadi OMA. Beberapa ahli mengoreksi teori ini karena
7. Diagnosis
ada cairan yang ber gerak dalam telinga pada saat posisi kepala
berubah. Rasa sedikit nyeri dalam telinga dapat terjadi pada saat
sekret adalah virus atau alergi. Tinitus, vertigo atau pusing kadang-
(40-50 dB), oleh karena adanya sekret kental atau glue ear. Pada
uji pendengaran.3
2) Pemeriksaan fisik
dengan warna abu – abu yang kusam atau kuning kusam. Jika
membrane timpani yang tampak bersih, dapat tampak gelembung
Gambar 4 Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
3) Pemeriksaan penunjang
a) Timpanometri
gangguan pada membrane timpani. Hal ini dapat dilihat pada efusi
Gambar 9
c) Pemeriksaan lain
Gambar 10
8. Tatalaksana
terbukti tidak efektif untu kterapi jangka panjang dan sebenarnya tidak
pengganti tuba eustachius yang tidak berfungsi. Pada anak – anak yang
Hal ini berfungsi untuk meningkatkan fungsi tuba eustasius dan telinga
pengobatan terbaru untuk anak – anak dengan OME persisten, tapi saat
Gambar 7
Gambar 8
hidung atau spray ) dan sistemik antara lain antibiotika spektrum luas,
Gambar 9
9. Komplikasi
kraniofasial.12
2) Atelectasis
Atelektasis pada OME merujuk pada membrane timpani yang retraksi
negative di ruang telinga tengah hal ini paling sering disebabkan oleh
3) Cholesteatoma
dengan efusi, atau keduanya. Penyakit ini dapat dibagi menjadi dua
lama sebelumnya. Keadaan ini dapat berupa komplikasi dari otitis media
supuratif atau oleh karena otitis media non supuratif yang menyababkan
10. Prognosis
Secara umum prognosis OME baik. Kasus OME pada anak usia 2-
4 tahun, sebanyak 50% sembuh dalam 3 bulan dan 95% dalam setahun.
kohort pada 534 anak melaporkan bahwa OME pada anak dapat
95% confidence interval 1,18 s/d 1,76) dan dikaitkan dengan gangguan
BAB III
Kesimpulan
menjadi sumber informasi yang baik. Perhatian orang tua dan guru
menunjang dan saling terkait. Pada bayi dan anak, status imunologi
DAFTAR PUSTAKA
1. Suhluli J,R. et al. Otitis Media Diagnosis and Management in
2019;10(3): 21 -4.
[https://emedicine.medscape.com/article/858990-overview] Cited on
8. Choi G.H,et al. a High-fat diet is associated with otitis media with
(2015) 2327-2331
9. Tsunoda A. et al. Otitis media effusion caused by a parapharyngeal
10. Dhingra S.2018. Disease pf Ear, Nose, and Throat & Head and
11. Simbolon P.R, Saputra D.A.K. Distribusi pendertia otitis media efusi
50(1):85-89
13. Anne G.M, et al. 2021 .Cummings Otolaryngology, Head and Neck
15. Mazer D,B. 2016. Pediatric Allergy :Principles and practice. Elsevier