Anda di halaman 1dari 21

BAB III

HUKUM PERBAIKAN DI INDONESIA


A.Pengertian
Setelah enam tahun setelah mulainya dari berlaunya Undang!undang N" #
$ahun %&&' mengalami (erubahan untu (ertama alinya. Perubahan tersebut
meru(aan salah satu (r"gram (elasanaan re)"rmasi (erbanan* yani
(enyem(urnaan (erbanat huum di bidang (erbanan dan (endirian lembaga dan
(enyang sim(anan* yang (ada gilirannya aan memulihan e(er+ayaan masyaraat
d"mesti+ mau(un iternasi"nal terhada( system (erbanan ita. Perubahan Undang!
undang N"m"r # tahun %&&' tersebut dituangan didalam Undang!undang N"m"r %,
tahun %&&- tentang (erbanan adalah h"um ("siti) yang mengatur segala sesuatu
yang menyangut tentang ban. Ini berarti bah.a aan (embi+araan huum yang
berlau saat ini mengatur segala sesuatu yang menyaut tentang ban. /alau(un
demiian* etentuan (erbanan yang lama teta( dibahas a(abila mem(unyai
eteraitab dengan etentuan yang berlau saat ini atau digunaan sebagai bahan
se0arah (erembangan (embentuan huum (erbanan di ind"nesia. Dari sinilah
da(at dibandingan etentuan huum (erbanan yang (ernah berlau di ind"nesia.
Huum yang mengatur masalah (erbanan disebut huum (erbanan 1Banking
Law2 yani meru(aan se(erangat aedah huum dalam bentu (eraturan (erundang
undangan* yuris(rudensi* d"trin* dan lain!lain sumber huum yang mengatur
masalah!masalah (erbanan sebagai lembaga* dan as(e egiatannya sehari!hari*
rambu!rambu yang harus di(enuhi "leh suatu ban* (erilau (etugas!(etugasnya* ha*
e.a0iban* tugas dan tanggung 0a.ab* (ara (iha yang tersangut dengan bisnis
(erbanan* a(a yang b"leh dan tida b"leh dilauan "leh ban* esistensi ban* dan
lain!lain yang berenaan dengan dunia (erbanan tersebut.
%'
Ada(un yang meru(aan ruang lingu( dari (eraturan huum (erbanan adalah
sebagai beriut
%. Asas!asas (erbanan* se(erti n"rma e)isiensi* ee)eti)an* esehatan ban*
(r")esi"nalisme (elau (erbanan* masud dan tu0uan lembaga
(erbanan*hubungan* ha dan e.a0iban ban.
'. Para (elau bidang (erbanan* se(erti de.an "misaris* diresi dan arya.an*
mau(un (iha tera)iliasi. Mengenai bentu badan huum (engel"la* se(erti
P$. Perser"* Perusahaan Daerah* "(erasi atau (erser"anterbatas. Mengenai
bentu e(emilian* se(erti mili (emerintah* s.asta* (atungan dengan asing
atau ban asing.
3. Kaedah!aedah (erbanan yang husus di(eruntuan untu mengatur
(erlindungan e(entingan umum dari tindaan (erbanan* se(erti (en+egahan
(ersaingan yang tida sehat* antitrust* (erlindungan nasabah* dan lain!lain.
4. 5ang menyangut dengan strutur "granisasi yang berhubungan dengan
bidang (erbanan* se(erti esistensi dari De.an M"neter* Ban Sentral* dan
lain!lain.
6. 5ang mengarah e(ada (engamanan tu0uan!tu0uan yang henda di+a(ai "leh
bisnisnya ban tersebut* se(erti (engadilan* sansi* insenti)* (enga.asan*
(rudent baning* dan lain!lain.
B. Sumber Huum
Sumber huum (erbanan da(at dibedaan atas sumber huum dalam arti )"rmal
dan sumber huum dalam arti materil. Sumber huum dalam arti materil adalah
sumber huum yang menentuan isi huum itu sendiri dan itu tergantung dari sudut
mana dilauan (enin0auannya* a(aah dari sudut (andang e"n"mi* se0arah*
ten"l"gi* )ilsa)at* dan lain sebagainya. Se"rang ahli (erbanan +enderung aan
menyataan bah.a ebutuhan!ebutuhan terhada( lembaga (erbanan dalam suatu
masyaraat itulah yang menimbulan isi huum yang bersangutan. Sumber huum
dalam arti material baru da(at di(erhatian 0ia diangga( (erlu untu dietahui aan
asal!usul huum.
Sedangan sumber huum )"rmal adalah tem(at ditemuannya etentuan huum
dan (erundang!undangan bai tertulis mau(un tida tertulis. Sumber huum )"rmal
dalam huum (erbanan Ind"nesia tida hanya terbatas (ada sumber huum
tertulis* dimunginan adanya sumber huum yang tida tertulis. Berbi+ara
mengenai sumber huum )"rmal di Ind"nesia* maa ita aan selalu menem(atan
UUD %&46 sebagai sumber huum utama.
etentuan se+ara husus mengatur atau yang beraitan dengan (erbanan tersebut
da(at ditemuan dalam7
%3
%. Undang! undang Dasar %&46 1terutama (asal 332
'. Keteta(an Ma0elis Permusya.aratan Rayat* terutama mengenai 8aris!garis
Besar Haluan Negara.
3. Undang!undang ("" di bidang (erbanan dan undang!undang (enduung
set"r e"n"mi dan set"r lainnya yang terait* se(erti
a. Undang!undang N"m"r # $ahun %&&' tentang (erbanan yang
telah diubah men0adi Undang!undang N"m"r %, $ahun %&&-.
b. Undang!undang N"m"r 3 tahun ',,4 tentang (erubahan Undang!
undang N"m"r '3 $ahun %&&& tentang ban ind"nesia.
+. Undang!undang N"m"r '4 $ahun %&&, tentang 9alu 9intas De:isa
dan Sistem Nilai $uar.
%4
d. Kitab Undang!undang Huum Perdata* terutama etentuan Buu II
dan Buu II mengenai Huum ;aminan dan Per0an0ian.
e. Kitab Undang!undang Huum Dagang* terutama etentuan Buu I
mengenai surat!surat berharga.
). Peraturan e(ailitan dan Undang!undang Re(ubli Ind"nesia
N".3# $ahun ',,4 tentang Ke(ailitan dan PKPU ',,4.
g. Undang!undang N"m"r 6 tahun %&<' tentang Perusahaan Daerah.
h. Undang!undang N"m"r '6 $ahun %&&' tentang (er"(erasian
i. Undang!undang N"m"r # tahun %&&4 tentang (engesahan
Agreement Estabilishing World Trand Organization.
0. Undang!undang N"m"r % $ahun %&&6 tentang (erser"an terbatas
. Undang!undang N"m"r - $ahun %&&6 tentang Pasar M"dal
l. Undang!undang N"m"r N"m"r & tahun %&&6 tentang usaha e+il
m. Undang!undang N"m"r 4 $ahun %&&< tentang Ha $anggungan
atas $anah beserta Benda!Benda yang Beraitan dengan $anah.
4. Peraturan Pemerintah
Peraturan Pelasanaan dari Undang!undang (erbanan* se(erti7
a. Peraturan Pemerintah N"m"r -4 $ahun %&&- tentang Pr"gram
Rea(itulasi Ban umum
b. Peraturan Pemerintah N"m"r %# tahun %&&& tentang Badan
Penyehatan Perbanan Nasi"nal
+. Peraturan Pemerintah N"m"r '4 tahun %&&& tentang Ketentuan dan
$ata =ara Pembuaan Kant"r =abang* Kant"r =abang Pembantu
dan Kant"r Per.ailan dari Ban yang Bereduduan di 9uar
negeri
d. Peraturan Pemerintah N"m"r '6 $ahun %&&& tentang Pen+abutan
I>in Usaha* Pembubaran dan 9iuidasi Ban
e. Peraturan Pemerintah N"m"r '- $ahun %&&& tentang Marger*
K"ns"lidasi dan Auisisi Ban
). Peraturan Pemerintah N"m"r '& $ahun %&&& tentang Pembelian
Saham Ban Umum
g. Peraturan Pemerintah N"m"r 3, $ahun %&&& tentang Pen+abutan
PP N"m"r #, $ahun %&&' tentang Ban Umum* sebagaimana telah
bebera(a ali diubah terahir dengan PP N"m"r #3 $ahun %&&-* PP
N"m"r #% $ahun %&&' tentang BPR* dan PP N"m"r #' $ahun %&&'
tentang Ban berdasaran Prinsi( Bagi Hasil.
h. Dan PP lainnya
6. Ke(utusan Presiden 1Ke((res2 dan Instrusi Presiden 1In(res2* misalnya7
a. Ke((res N"m"r 6& $ahun %&#' tentang Penerimaan Kredit 9uar
Negeri
b. Ke((res N"m"r 6 $ahun %&-4 tentang Penerbitan Serti)iat Ban
Ind"nesia
+. Ke((res N"m"r '< $ahun %&&- tentang ;aminan $erhada(
Ke.a0iban Pembayaran Ban Umum
d. Ke((res N"m"r %&3 $ahun %&&- tentang ;aminan $erhada(
Ke.a0iban Pembayaran Ban Umum
<. Ke(utusan Menteri Keuangan
#. Peraturan Ban Ind"nesia 1dahulu dienal dengan sebutan Surat Ke(utusan
dan Surat Edaran Ban Ind"nesia2
-. Peraturan lain yang dieluaran "leh Institusi Pemerintah yang tida
langsung mengurus (erbanan* namun (eraturannya memuat etentuan
yang erat dengan egiatan (erbanan atau se+ara langsung mengatur
egiatan (erbanan* misal Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur
Perbanan mili Pemerintah Daerah* Ke(utusan Ketuan Badan Penga.as
Pasar M"dal* +"nt"h (eraturan tentang Persetu0uan Ban Umum sebagai
Kust"dian.
Urutan sumber huum diatas tida menun0uan seluruhnya (ada hieraris
(erundang!undangan yang sebenarnya* melainan untu memudahan
(engurusannya semata.
Selain itu terda(at )at"r!)at"r lain yang membantu (embentuan huum
(erbanan* di antaranya (er0an0ian!(er0an0ian yang dibuat antara Ban dan
Nasabah ? a0aran huum (er0an0ian!(er0an0ian yang termuat dalam (utusan
haim 1yuris(rudensi2* d"trin!d"trin huum* dan ebiasaan serta ela>iman
yang berlau dalam dunia (erbanan.
=. A>as!a>as
Dalam Pasal ' Undang!undang N"m"r %, $ahun %&&- ditegasan bah.a
Perbanan Ind"nesia dalam melauan usahanya berasasan dem"rasi e"n"mi
dengan menggunaan (rinsi( ehati!hatian. Namun* sebelu diuraian lebih 0auh
mengenai asas,asas huum (erbanan* aan di0abaran terlebih dahulu hubungan
huum antara ban dan nasabah.
Sebagaimana yang disebutan bah.a* Ban adalah badan usaha yang
menghim(un dana dari masyaraat dalam bentu sim(anan dan menyalurannya
e(ada masyaraat dalam bentu redit dan@atau bentu!bentu lainnya dalam
ranga meningatan tara) hidu( rayat banya.
Sedangan yang dimasud dengan nasabah adalah (iha yang menggunaan
0asa ban. Ada ' 1dua2 0enis nasabah yaitu nasabah (enyim(anan dan nasabah
dbitur. Hal ini ter+antum dalam Pasal % anga %# dan %- Undang!undang N"m"r
%, $ahun %&&-. Ada(un yang dimasud dengan nasabah (enyim(an adalah
nasabah yang menem(atan dananya di ban dalam bent sim(anan berdasaran
(er0ani0an ban dengan nasabah yang bersangutan selan0utnya nasabah debitur
adalah nasabah yang mem(er"leh )asilitas redit atau (embiayaan berdasaran
(rinsi( syariah atau yang di(ersamaan dengan itu berdasaran (er0an0ian ban
dengan nasabah yang bersangutan.
Hubungan antara ban dan nasabah didasaran (ada dua unsur yang (aling
terait* yaitu huum dan e(er+ayaan. Suatu ban hanya bisa melauan egiatan dan
mengembangan bannya* a(abila masyaraat A(er+ayaB untu menem(atan
uangnya* (ada (r"du!(r"du (erbanan yang ada (ada ban tersebut. Berdasaran
e(er+ayaan masyaraat tersebut* ban da(at mem"bilisir dana dari masyaraat*
untu ditem(atan (ada bannya dan ban aan memberian 0asa!0asa (erbanan.
Berdasaran dua )ungsi utama dari suatu ban* yaitu )ungsi (engerahan dana dan
(enyaluran dana* maa terda(at dua hubungan huum antara ban dan nasabah yaitu 7
%. Hubungan huum antara ban dan nasabah (enyim(an dana
Bentu ini da(at terlihat hubungan huum antara ban dan nasabah
menyim(an dana* da(at terlihat dari hubungan huum yang mun+ul dari
(r"du!(r"du (erbanan* se(erti de("sit"* tabungan* gir"* dan sebagainya.
Bentu hubungan huum itu da(at tertuang dalam bentu (eraturan ban yang
bersangutan dan syarat!syarat umum yang harus di(atuhi "leh setia( nasabah
(enyim(an dana. Syarat!syarat tersebut harus disesuaian dengan (r"du
(erbanan yang ada*
'. Hubungan huum antara ban dan nasabah debitur
Artinya ban sebagai lembaga (enyedia dana bagi (ara debiturnya. Bentunya
da(at beru(a redit* se(erti redit m"dal er0a* redit in:estasi* atau redit
usaha e+il.
Unut mem(e0arai n"rma huum* ita harus mem(ela0ari asas!asas huum.
Dengan ata lain* n"rma itu lahir tida dengan sendirinya. Ia lahir dilatar belaangi
"leh dasar!dasar )il"s")i tertentu. Itulah yang dinamaan dengan asas huum. Asas
huum ini sebagai suatu sarana yang membuat huum itu hidu(* tumbuh dan
berembang . Hal ini desebaban asas huum itu mengandung nilai!nilai dan
tuntutan!tuntutan etis* yang meru(aan 0embatan antara (eraturan!(eraturan huum
dan +ita!+ita s"sial dan (anduan etis masyaraat.
Dalam melasanaan emitraan antara ban dengan nasabahnya* untu
ter+i(tanya sistem (erbanan yang sehat* egiatan (erbanan (erlu dilandasi dengan
bebera(a asas huum 1husus2 yaitu 7
%. Asas Dem"rasi E"n"mi
Asas dem"rasi e"n"mi ditegasan dalam Pasal ' UU Perbanan yang
diubah. Pasal tersebut menyataan bah.a (erbanan Ind"nesia dalam
melauan usahnya berasasan dem"rasi e"n"mi dengan menggunaan
(rinsi( ehati!hatian. Ini berarti )ungsi dan usaha (erbanan diarahan untu
melasanan (rinsi(!(rinsi( yang terandung dalam dem"rasi e"n"mi yang
bedasaran Pan+asila dan UUD %&46.
'. Asas Ke(er+ayaan
Asas e(er+ayaan adalah suatu asas yang menyataan bah.a usaha ban
dilandasi "leh hubungan e(er+ayaan antara ban dengan nasabahnya. Ban
terutama beer0a dengan dana dari masyaraat yang disim(an (adanya atas
dasar e(er+ayaan* sehingga setia( ban (erlu terus men0aga esehatannya
dengan teta( memelihara dan mem(ertahanan e(er+ayaan masyaraat
(adanya. Kemauan masyaraat untu menyim(an sebagaian uangnya di ban*
semata!mata dilandasi "leh e(er+ayaan bah.a uang aan da(at di(er"leh
embali (ada .atu yang di inginan atau sesuai dengan yan di(er0an0ian
dan disertai dengan imbalan. A(abila e(er+ayaan nasabah (enyim(an dana
terhada( suatu ban telah berurang* tida tertutu( emunginan aan ter0adi
rush terhada( dana yang disim(annya.
Se+ara es(isit undang!undang mengaui bah.a hubungan antara ban dan
nasabah (enyim(an dana adalah hubungan e(er+ayaan* yang memba.a
"nseuensi ban tida b"leh hanya mem(erhatian e(entingan nasabah
(enyim(an dana.
Hubungan antara ban dan nasabah debitur 0uga si)at sebagai hubungan
e(er+ayaan yag membebanan e.a0iban!e.a0iban e(er+ayaan e(ada
ban terhada( nasabahnya.
3. Asas Kerahasiaan (Confidential Princile!
Asas erahasiaan adalah asas yang mengharusan atau me.a0iban ban
merahasiaan segala sesuatu yang berhubungan dengan euangan dan lain!lain
dari nasabah ban yang menurut ela>iman dunia (erbanan .a0ib
dirahasiaan. Kerahasiaan ini adalah untu e(entingan ban sendiri arena
ban memerluan e(er+ayaan masyaraat yang menyim(an uangnya di ban.
Dalam Pasal 4, UU (erbanan menyataan bah.a ban .a0ib merahasiaan
in)"rmasi mengenai nasabah (enyim(an dan sim(anannya. Dengan demiian
ban harus memegang terguh rahasia ban.
Undang!undang N"m"r %, $ahun %&&- membatasi rahasia ban hanya
tentang eadaan euangan nasabah (enyim(an dana sa0a. Pasal 4, dari
undang!undang tersebut menyataan bah.a ban .a0ib merahasiaan
in)"rmasi mengenai nasabah (enyim(anan dan sim(anannya.
4. Asas Kehati!hatian (Prudential Princile!
Asas Kehati!hatian adalah suatu asas yang menyataan bah.a ban dalam
men0alanan )ungsi dan egiatan usahanya .a0ib menera(an (rinsi( ehati!
hatian dalam ranga melindungi dana masyaraat yang di(er+ayaan
e(adanya. Hal ini desebutan dalam (asal ' Undang!undang N"m"r %,
$ahun %&&-* bah.a (erbanan Ind"nesia dalam melauan usahanya
bersasasan dem"rasi e"n"mi dengan menggunaan (rinsi( ehati!hatian.
Kemudian disebutan (ula dalam (asal '& Undang!Undang Perbanan bah.a ban
.a0ib melauan egiatan usaha sesuai dengan (rinsi( ehati!hatian 1ayat 1'2 dan ban
dalam memberian redit atau (embiayaan berdasaran (rinsi( syariah dan melauan
egiatan usaha lainnya .a0ib menem(uh +ara!+ara yang tida merugian ban dan
e(entingan nasabah yang mem(er+ayaan dananya e(ada ban
$u0uan diberlauan (rinsi( ehati!hatian tida lain adalah agar ban selalu dalam
eadaan liCuid dan sol"ent# Dengan diberlaannya (rinsi( ehati!hatian dihara(an
adar e(er+ayaan masyaraat terhada( (erbanan teta( tinggi* sehingga masyaraat
bersedia dan tida ragu!ragu menyim(a dananya di ban. Prinsi( ini harus di(egang
teguh dan etentuan mengenai egiatan usaha ban (erlu disem(urnaan terutama yang
beraitan dengan (enyaluran dana. Unut itulah dalam bebera(a etentuan (erbanan
di0abaran rambu!rambu (enera(an (elasanaan (rinsi( ini* yang meru(aan suatu
e.a0iban atau eharusan bagi ban untu mem(erhatian* mengindahan dan
melasanaannya.
D. Penga.asan dan Pembinaan Perbanan di Ind"nesia
Penga.asan dan (embinaan lembaga euangan (erbanan dilauan "leh ban
sentral yaitu ban ind"nesia dalam tugasnya yang menyangut (erbanan di antaranya*
yaitu7
%. Mema0uan (erembangan yang sehat dari urusan redit dan urusan (erbanan
'. Mengadaan (enga.asan terhada( urusan redit
3. Membina (erbanan dengan 0alan7
a. Mem(erluas* mem(erlan+ar* dan mengatur lalu lintas (ermbayaran giral* dan
menyelenggaraan liring antara ban.
b. Meneta(an etentuan!etentuan umum tentang s"l:abelitas
+. Memberian bimbingan e(ada ban!ban guna (enatalasanaan ban se+ara
sehat
4. Meminta la("ran yang diangga( (erlu* dan mengadaan (erisaan terhada( segala
ati:itas ban!ban dan menga.asi (elasanaan etentuan yang telah diteta(an
dalam bidang (erbanan.
Kegiatan (enga.asan ban tersebut sebagai (elasanaan monetar$ suer"ision
dimasudan untu mem"nit"r dan mengetahui lembaga euangan ban dalam hal ini
mematuhi etentuan aturan yang ditentuan "leh Ban Ind"nesia sebagai (emegang
"t"ritas m"neter dan men0alanan usaha (erbanannya. Dengan (rinsi( rudent
suer"ision* Ban sentral sebagai (embinaan dan (enga.asan ban mengarahan
lembaga euangan ban yang ada agar dalam egiatan usahanya selalu berhati!hati
sehingga ban tersebut terhindar dari (rate (erbanan yang tida sehat.
Ban Ind"nesia dalam men0alanan )ungsi dan tugas (enga.asan serta
(embinaan terhada( lembaga euangan ban bertu0uan untu melindungi masyaraat
terhidaran dari (iha yang melauan egiatan (erbanan se+ara tida bai sehingga
da(at membahayaan elangsungan hidu(* dan esehatan ban.
Dalam melasanaan )ungsi dan tugasnya tersebut sesuai dengan etentuan
(erundang undangan* maa Ban Ind"nesia mem(unyai e.enangan bertinda untu7
%. Meminta eterangan mau(un bahan mengenai usaha ban yang bersangutan
'. Men0amin dana masyaraat yang disim(an (ada ban yang bersangutan (asal 3#
B ayat 1%2
3. Merahasiaan eterangan mengenai nasabah (enyim(an dan sim(ananya 1Pasal
4, ayat %2
4. Memberian eteranagn mengenai nasabah (enyim(anan dan sim(anannya
a(abila di(erluan "leh Ban Ind"nesia sesuai dengan etentuan tertentu 1Pasal
4' A2
6. Memberian eterangan mengenai nasabah (enyim(an dan sim(anannya e(ada
(iha yang ditun0u "leh nasabah (enyim(an tersebut a(abila diminta atau atas
(ersetu0uan atau uasa dari nasabah (enyim(an 1Pasal 44 A2
A(abila e.a0iban! e.a0iban tersebut ditaati dan dilasanaan "leh (elau
usaha 0asa (erbanan dan tera)iliasinya* maa dihara(an set"r (erbanan aan
berembang dengan bai dan men0adi (end"r"ng ema0uan e"n"mi.
Menyangut (engel"laan ban* Ban Ind"nesia sebagai (enga.as dan (embina
mem(unyai riteria (enilaian terhada( 6 1lima2 "m("nen (engel"la ban* yang
sering disebut dengan =AME9 yaitu 1Caital% Assets% &anagement% Earing and
Li'uidit$2. K"m("nen yang menda(at (erhatian tersebut dituangan dalam etentuan
yang .a0ib di(erhatian "leh ban dalam men0alanan egiatan usaha* yaitu di
antarannya adalah7
%. Ren+ana Ker0a. Setia( ban harus memilii ren+ana er0a. Masdu etentuan
itu adalah agar egiatan ban lebih terarah* dan tida elen+eng dari (rinsi(
ehati!hatian.
'. Ban .a0ib untu menyediaan m"dal minimim sesuai dengan etentuan yang
berlau.
3. Ban .a0b memelihari ("sisi liuiditas* sesuai dengan (erbandingan yang
diteta(an "leh Ban Ind"nesia sesuai dengan etentuan yang berlau.
4. Ban .a0ib untu teta( mengu(ayaan su(aya usahanya@ retabilitasnya teta(
("siti) atau tida mengalami erugian ban* dan e(entingan nasabah yang
mem(er:+ayaan dananya e(ada ban* dalam memberian redit serta
egiatan usaha lainnya dengan demiian melauan usahanya sesuai dengan
(rinsi( ehati!hatian
6. Peman)aatan dana (iha etiga harus se+ara bai dan lan+ar dengan redit
bermasalah ditean se+il mungin
<. Men0aga etentuan batas (emberian redit masimum e(ada el"m("
usahanya
#. Pemberian redit .a0ib memenuhi riteria (r"sedur yang sehat
-. Ban .a0ib menyaluran redit seurang!urangnya ',D untu dial"asian
dalam bentu redit usaha e+il sesuai dengan etentuan yang berlau.
&. Dan etentuan!etentuan lainnya yang dimasudan agar dalam (engel"laan
ban serta dalam men0alanan egiatan usaha (erbanannya dilauan se+ara
berhati!hati.
Dalam (elasanaan (enga.asan dan (embinaan terhada( met"de (emberian
huuman dan (enghargaan. $erhada( (elanggaran tertentu diberian sansi.
Pengenaan sasi berat ringannya tergantung (ada (elanggaran yang diauan.
Sansi yang diteta(an terhada( (elanggaran etentuan yang .a0ib ditaati "leh
setia( ban* serta e.a0iban yang diuraian di atas* diantaranya beru(a (enilaian
terhada( tingat esehatan ban yang bersangutan. K"nseuensi dari (engenaan
sansi beru(a (eneta(an esehatan ban itu beraibat terhada( )asilitas yag
tersedia* antara lain yaitu beru(a larangan@ (embatasan untu mem(erluas
0aringan ant"r* terhambat (eningatan status misalnya sebagai ban debisa* atau
dihentian sebagai ban (erse(si(enerimaan negara.
BAB IE
KE$EN$UAN RAHASIA BANK DAN PENERAPANN5A DA9AM
PERAK$IK PERBANKAN DI INDONESIA SE$E9AH KE9UARN5A
UNDAN8!UNDAN8 NOMOR %, $AHUN %&&-
A. Ketentuan Rahasia Ban di Ind"nesia
Dalam huum (erbanan di ind"nesia* (engertian rahasia ban selalu
di+antuman* Diba.h ini bebera(a uti(an (engertian rahasia ban yaitu
Pen0elasan (asal 3< Undang Fundang N"m"r %4 tahun %&<# tentang (""!
("" (erbanan7
A5angdimasud dengan rahasia ban ialah segala sesuatu yang berhubungan
dengan euangan dan lain!lain dari nasabah menurut ela>iman dunia
(erbanan(erlu dirahasiaanB
Pasal % anga < Undang!undang N"m"r # $ahun %&&' tentang Perbanan*
5aitu7
A Rahasia ban adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan euangan
dan hal!hal lain dari nasabah ban yang menurut ela>iman dunia (erbanan
.a0ib dirahasiaanB
Pasal %anga '- Undang!undang N"m"r %, $ahun %&&- tentang Perubahan Atas
Undang!undang N"m"r # $ahun %&&' tentang (erbanan7
A Rahasia ban adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan etentuan
mengenai nasabah (enyim(anan dan sim(anannyaB
Undang!undang yang terahir mem(ertegas dan mem(ersem(it (engertian
rahasia ban bila dibandingan dengan etentuan dari undang!undang sebelumnya
yaitu Undang!undang n"m"r # tahun %&&' yang tida husus menun0uan rahasia
ban e(ada nasabah de("san sa0a.
Pengertian rahasia ban tersebut sangatlah )lesibel 0uga sudah ter)"us (ada
nasabah (enyim(anan sa0a* utamanya hanya tertu0u untu erahasiaan si(enyim(an
dan lebih memberian eterbuaan untu erahasiaan si(enyim(an dan lebih
memberian eterbuaan untu data (ara debitur si (enerima redit.
%6
Perubahan
(engertian demiain dilatarbelaangi arena adanya etida(uasan masyaraat atas
begitu etatnya aturan rahasia ban yang sebelumnya sehingga tida memunginan
diumuman debitur!debitur naal yang telah menyebaban begitu besarnya 0umlah
redit ma+et yang ahirnya memberian beban e(ada masyaraat dengan
ter(urunya "ere"n"mian nasi"nal.
Pena)siran resmi mengenai rahasia ban tersebut di atas memberian gambaran
bah.a hal!hal yang dirahasiaan sebagai beriut7
%. Keadaan euangan nasabah yang ter+atat (adanya* ialah eadaan mengenai
euangan yang terda(at (ada ban yang meli(uti segala sim(anannya yang
ter+antum dalam semua ("s (assi:a dan segala ("s ati:a yang meru(aan
(emberian redit dalam berbagai ma+am bentu e(ada yang bersangutan.
Atau singatnya yaitu rahasia ban tersebut berhubungan dengan eterangan
mengenai nasabah (enyim(an dan sim(anannya sa0a.
'. Hal!hal lain yang harus dirahasiaan "leh ban menurut ela>iman dalam
dunia (erbanan* ialah segala eterangan "rang dalam badan yang dietahui
"elh ban arena egiatan usahanya* yaitu7
a. Pemberian (elayanan dan 0asa lalu lintasuang* bai dalam mau(un luar
negeri
b. Pendistribusian dan 0ual beli suray beharga
+. Pemberian redit
3. Hal .a0ib dirahasiaan "leh ban* e+uali termasu e dalam negeri
(ere+ualian berdasaran (r"sedur dan (eraturan (erudang!undangan yang
berlau.
4. Piha yang dilarang membua rahasia ban adalah (iha ban sendiri@ atau
(iha tera)iliasi. 5ang dimasud dengan (iha tera)iliasi adalah7
a. Angg"ta de.an "misaris* (enga.as* diresi atau uasanya* (en0abat
atau arya.an ban ban yang bersangutan.
b. Angg"ta (engurus* (enga.as* (engel"la atau uasanya* (en0abat atau
arya.an ban* hususnya bagi ban berbentu badan huum "(erasi
sesuai dengan (eraturan (erundang!undangan yang berlau
+. Piha (emberi 0asa e(ada ban yang bersangutan* termasu teta(i
tida terbatas (ada auntan (ubli* (enilai* "nsultan huum* dan
"nsutan lainnya
d. Piha yang menurut (enilaian Ban Ind"nesia turut serta
mem(engaruhi (engel"laan ban* termasu terta(i tida terbatas (ada
(emegang saham dan eluarga "misaris* eluarga (enga.as* eluarga
diresi* dan leuarga (engurus.
$entunya agar da(at berlau se+ara yuridis )"rmal* rahasia ban harus
mem(unyai dasar huum. Pengaturan rahasia ban untu (ertama alinya dilauan
(ada tahun %&<, dengan eluarnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang!undang
1PERPU2 N".'3 $ahun %&<, tentang Rahasia Ban. Peraturan rahasia ban
selan0utnya mengalami (erubahan dari a.al dari .atu e .atu. Selan0utnya PERPU
N".'3 $ahun %&<, dganti "leh Undang!undang N"m"r %4 $ahun %&<, tentang (""!
("" (erbanan* yang mulai berlau se0a 0anuari %&<- dan didalamnya mengatur
masalah rahasia ban dalam bebera(a (asal. $ida ada (erubahan )il"s")i antara
(engaturan rahasia ban dalam Per(u N".'3 $ahun %&<, dengan (engaturan dalam
Undang!undang N"m"r %4 $ahun %&<#* yani rahasia ban di(erlaua untu
men0aga masyaraat yang menyim(an uang di ban. Dilihat dari A tem(atB
Pengaturan 0ustru ter0adi emunduran* yaitu (er(u N".'3 tahun %&<, rahasia ban
diatur se+ara husus. Sedangan dalam undang!undang N"m"r %4 $ahun %&<#
(engaturan rahasia ban disisi(an dalam Undang!undang N" %4 $ahun %&<#
(engaturan rahasia ban disisi(an dalam Undang!undang P"" Perbanan dan
ditem(atan (ada Bab EII denga 0udul AKetentuan!etentuan 9ainB
Untu selan0utnya Undang!undang N"m"r # $ahun %&&' sam(ai dengan tahun
%&&- menun0uan bah.a ban seringali mengalami esulitan untu menyelesaian
redit bermasalah arena berbentur aturan tentang rahasia ban.
Berdasaran (ertimbangan tersebut dan untu memberian batasan yang lebih
0elas terhada( rahasia ban* Maa Undang!undang N" %, tahun %&&- mengubah
(engertian rahasia ban dalam (asal % butir %.
Se(erti yang sudah di0elasan sebelumnya* undang!undang ini memberian
batasan rahasia ban hanya (ada data nasabah de("san sa0a atau nasabah (enyim(an
dana. Aturan mengenai rahasia ban ini ter+antum dalam Pasal 4,* Pasal 4%* Pasal
4%A* Pasal 4'* Pasal 4'A* Pasal 43* Pasal 44* Pasal 44A* Pasal 46 Undang!undang
N"m"r %, $ahun %&&- tentang (erubahan Atas Undang!undang N"m"r # $ahun %&&'
tentang Perbanan. Rahasia ban yang di masud dalam Undang!undang N"m"r %,
tahun %&&- tersebut sangat berbeda dengan Undang!undang N"m"r # $ahun %&&'*
se(erti yang sudah disebutan sebelumnya.
Perubahan ini memba.a ' 1dua2 ma+am "nseuensi. Pertama* (erubahan
tersebut menyebaban (eningatan ("sisi ban dalam berhubungan dengan
debit"rnya* arena data nasabah (emin0am dana tida termasu dalam (engertian
rahasia ban. Man)aat ini aan dirasaan "leh ban terutama untu menyelesaian
redit!redit bermasalah. Kedua* (erubahan ini sediit banya aan menurunan
m"ti:asi +al"n debit"r untu mem(er"leh bantuan dana (in0aman dari ban.
Di sam(ing dua "nseuensi tersebut* masih terda(at satu (ermasalahan yang
aan mun+ul (ada saat (enentuan suatu data termasu rahasia ban atau buan.
Nasabah debit"r biasanya 0uga sealigus sebagai nasabah (enyim(an dana* sehingga
(enentuan suatu data nasabah terg"l"ng data nasabah (enyim(an atau nasabah
(emin0am meru(aan sesuatu yang tida mudah. Masalah tersbut sebenarnya ssudah
berusaha diantisi(asi melalui (en0elasan (asal 4, undang!undang N"m"r %, tahun
%&&-* namun (en0elasan tersebut teta( urang se+ara 0elas menyelsaian
(ermasalahan tersebut.
Selan0utnya (ada tanggal 3% Desember %&&- Ban Ind"nesia mengeluaran Surat
Ke(utusan Diresi Ban ind"nesia N".3%@%-'@KEP@DIR tentang Persyaratan dan
$Ata+ara Pemberian I>in atau Perintah Membua Rahasia Ban sebagai Pelasanaan
Undang!undang Perbanan. Rin+ian lebih lan0ut dari Surat Ke(utusan Diresi Ban
Ind"nesia tersebut A diantaranB dengan Surat Edaran Ban Ind"nesia N"3%@',@UPPB
tanggal 3% Desember %&&-.
%<
Disam(ing istilah rahasia ban* dienal 0uga istilah rahasia 0abatan 1Pr")essi"nal
se+re+y2. Rahasia ban adalah rahasia yang harus di0aga "leh (en0abat@(ega.ai dari
"t"ritas (erbanan untu tida membeberan in)"rmasi yang di(er"leh arena
0abatannya. Di Ind"nesiamisalnya* rahasia 0abatan harus di(egang teguh 8ubernur*
De(uti 8ubernur Seni"r* De(uti 8ubernur dan Pega.ai Ban Ind"nesia sebagaimana
diatur dalam Pasal #% ayat 1%2 Undang!undang N"m"r '3 $ahun %&&& tentang Ban
Ind"nesia. Pasal tersebut berbunyi sebagai beriut7
A8ubernur* De(uti 8ubernur Seni"r* De(uti 8ubernur* (ega.ai Ban Ind"nesia*
atau (iha lain yang ditun0u atau disetu0ui "leh Ban Ind"nesia untu
melauan tugas tertentu yang memberian eterangan dan data lainnya yang
bersi)at rahasia yang di(er"leh arena 0abatannya se+ara mela.an huum*
dian+am dengan (idana (en0ara seurang!urangnya % 1satu2 tahun dan (aling
lama 3 1tiga2 tahun* serta denda* seurang!urangnya R(. %.,,,.,,,.,,,*,, 1satu
miliar ru(iah2 dan (aling banya R(. 3.,,,.,,,.,,,*,, 1tiga miliar ru(iah2GB
Dalam Prateya antara rahasia ban dan rahasia 0abatan sering di+am(uraduan*
se(erti sering terdengar (ernyataan dari sementara alangan bah.a Ban
Ind"nesiatida mungin membeberan rahasia (erbanan* arena menyaut rahasia
ban* teta(i rahasia 0abatan . Adanya rahasia ban dan rahasia 0abatan inilah yang
adangala menghambat terbuanya in)"rmasi mengenai nasabah dan (erbanan
e(ada masyaraat. $erlebih lagi Pasal 3, ayat 132 Undang!undang Perbanan
mengatur bah.a eterangan tentang ban yang di(er"leh "leh Ban Ind"nesia tida
diumuman dan bersi)at rahasia. Disam(ing itu* Pasal 33 ayat 1%2 undang!undang
yang sama menyebutan bah.a la("ran (emerisaan ban bersi)at rahasia
Ketentuan rahasia ban yang ada telah megatur mengenai hal!hal (enge+ualian
tertentu yang memunginan untu da(at dietahuinya suatu rahasia ban dari
sese"rang. Ada(un mengenai emunginan (embuaan rahasia ban da(at dilauan*
a(abila adanya suatu e(entingan umum beru(a e(entingan7
%. Per(a0aan
'. Penyelesaian (iutang yang ditangani "leh BUP9N@PUPN 1Badan Usaha
Piutang dan 9elang Negara@ Panitia Urusan Piutang Negara2
3. Peradilan* ban untu (erara (idana mau(un (erdata
4. Ke(entingan elan+aran dan eamanan egiatan usaha ban* termasu di
dalamnya (ermintaan (embuaan rahasia berdasaran uasa dari nasabah
(enyim(an itu sendiri atau ahli .aris yang sah1 e(entingan (enyelesaian
e.arisan2
Hal ini menun0uan tida semua as(e yang ditata!usahaan ban meru(aan hal!
hal yang dirahasiaan. Salah satu +"nt"h yaitu mengenai hal!hal menyangut debitur*
saat searang ini hal tersebut buan meru(aan rahasia ban.
Dengan alasan untu e(entingan umum* suatu in)"rmasi yang bersi)at rahasia
da(t )ibua a(abila memenuhi tiga syarat7 Pertama* diunga(an "leh badan resmi*
Kedua* disam(ing "leh (e0abat resmi yang masih ati)* dan etiga* in)"rmasi yang
disam(aian tersebut harus As(esi)iB. Dalam hal ini* in)"rmasi yang da(at diminta
untu di bua "leh suatu lembaga adalah hanya in)"rmasi yang ada aitannya dengan
egiatan dari lembaga itu sendiri* dan in)"rmasi yang aan di bua tersebut
memberian man)aat bagi masyaraat luas* buan hanya terhada( si (eminta
in)"rmasi itu sa0a.
%#
Dalam ranga (embuaan rahasia ban arena e(entingan tersebut* dan hal
tersebut telah menda(at i>in dari (im(inan Ban Ind"nesia* maa ban yang
bersangutan dimana data tersebut berada .a0ib memberian eterangan yang
di(erluan* sebagai mana yang di atur (ada (asal 4' A Undang!undang N"m"r %,
tahun %&&-* Meanisme dan (r"sedur (emintaan untu (embuaan rahasia ban*
yaitu7
a. Pem"h"n ditun0uan e(ada (im(inan Ban Ind"nesia u(. Urusan Huum
Ban Ind"nesia
b. Pim(inan Ban Ind"nesia membahasnya dan emudian memberian
e(utusannya a(aah memberian atau men"lanya.
+. A(abila (ermitaan tersebut tida memenuhi (ersyaratan dilauan (en"laan
begitu 0uga sebalinya* selambat!lambatnya %4 1em(at belas2 hari setelah surat
(ermintaan diterima 1Pasal - ayat 132 surat e(utusan Diresi Ban Ind"nesia
N"m"r 3%@-'@KEP@DIR tentang Persyarata dan $ata =ara Pemberian I>in atau
Perintah Membua Rahasia Ban2
%. Untu e(entingan (er(a0aan
Penge+ualian untu e(entingan (er(a0aan bagi erahasiaan ban diatur dalam
(asal 4%* yang meru(aan dis+l"ure atau (asaan huum 1undur +"m(lusi"n ")
la.2. Pasal 4% meneta(an bah.a untu e(entingan (emerisaan dan
(enyidian (er(a0aan* erahasiaan ban da(at diesam(ingan guna mengetahui
eadaan euangan sese"rang yang ebetulan men0adi nasabah (enyim(an dan
(ada suatu ban.
'. Untu Ke(entingan Penyelesaian Piutang Negara
Ketentuan untu (embuaan rahasia ban arena untu e(entingan
(enyelesaian (iutang negara meru(aan etentuan yang baru. Pasal yang
mengatur untu hal ini yaitu Pasal 4%A* berbunyi7
A Untu (enyelesaian (iutang ban yang sudah diserahan e(ada
BUP9N@ PUPN 1Ban Urusan Piutang dan 9elang Negara@ Panita Urusan
Piutag Negara2. Pim(inan Ban Ind"nesia memberian i>in e(ada (e0abat
badan Urusan Piutang dan 9elang Negara@Panitia Urusan Piutang Negara
untu memer"leh eterangan dari ba mengenai sim(anan nasabahB.
3. Untu Ke(entingan Peradilan
Piha yang da(at memberian eterangan untu e(entingan ini hanya
Pim(inan Ban Ind"nesia. Namun demiian dalam etentuan ini ada suatu
(enegasan menyangut (engertian Ada(atB* yaitu dimasudan untu
memberian (enegasan bah.a i>in "leh (im(inan Ban Ind"nesia aan
diberian se(an0ang (ermintaan tersebut telah memenuhi etentuanyang
berlau. Pemberian i>in "leh Ban Ind"nesia harus dilauan selambat!
lambatnya %4 1em(at belas2 hari setelah d"umen (ermintaan diterima se+ara
lenga(
Sedangan menyangut (erara (erdata antara ban dengan nasabahnya
in)"rmasi dan eterangan da(at diberian tan(a i>in dari Mentri Keuangan.
Diresi ban yang bersangutan da(at mengin)"rmasian e(ada Pengadilan
tentang eadaan euangan nasabah yang bersangutan dan memberian
eterangan lain yang rele:an dengan (erara tersebut.
Dan untu memenuhi e(entinagn (iha!(iha lainnya* se(erti e(entingan
e("lisian atau e0asaan* dalam (enyidian atau (enuntutan nasabah ban
yang berindiasi (rate (en+u+ian uang misalnya* maa erahasiaan ban
da(at dibua dalam ranga (enegaan huum.
4. Untu Ke(netingan Kegiatan Perbanan
Pembuaaan menyangut data dari nasabah yang termasu (ula sebagai
rahasia ban dalam hal untu elan+aran egiatan ban terbatas dalam hal
tuar menuar in)"rmasi antar ban. 5ang dimasud dengan tuar menuar
in)"rmasi antar ban* yaitu (ermintaan dan (emberan in)"rmasi mengenai.
a. Keadaan redit yang diberian "leh ban e(ada denbitur tertentu
b. Keadaan dan status suatu ban
Permintaan in)"rmasi e(ada ban lain dian0uran se+ara tertulis "e Diresi
Ban yang memerluan dengan menyebutan se+ara 0elas tu0uan (engguaan
in)"rmasi yang di minta. Ban yang d mintai in)"rmasinya "leh ban lainnya
.a0ib memberian se+ara tertulis sesuai dengan eadaan yang sebenarnya.
$uar menuar in)"rmasi antar ban dimasudan untu mem(erlan+ar dan
mengamanan egiatan usaha ban* antara lain guna men+egah redit ranga(
serta mengetahui eadaan dan status dari suatu ban yang lain.
Searang ini di ebanyaan negara* etentuan rahasia ban disandaran (ada
suatu dasar iatan e(erdataan* artinya bila nasabah se(aat untu
memberian data!data yang tersim(an (ada ban maa ban da(at
membuanya. Meanisme se(erti ini di Ind"nesia telah di a"m"dasian
dalam etentuan rahasia ban yang terahir* yaitu (ada Pasal 44A Undang!
undang N"m"r %, $ahun %&&-
$entang Perubahan Atas Undang!undang N"m"r # tahun %&&' tentang
(erbanan. Namun demiian* Se+ar garis besarnya etentuan rahasia ban di
ind"nesia +uu( etat* sehingga dengan (engaturan yang etatsering
dihada(an e(ada "ndisi yang tida menguntungan (ula dalam
(elasanaannya.
Permasalahan huum yang dalam aitannya dengan (ermintaan*
(ersetu0uan atau uasa nasabah adalah a(abila nasabah menyim(an dan
memberi uasa dalam status tersangayang sedang disidi "leh e("lisian atau
e0asaan* a(abila (ermintaan* (ersetu0uan atau uasa yang diberian bai
e(ada (enyidi atau(u (ada ban da(at diaui sah se+ara huum* arena
dia.atiran (ada .atu nasabahmemberian (ersetu0uan atau uasa tersebut*
nasabah tida dalam eadaan bebas dalam menyataan ehenda . Dalam hal
ini* adalah lebih bai a(abila uasa nasabah diberian e(ada ban sa0auntu
memberian eterangan e(ada (enyidi. Sebainya surat uasa atau
(ersetu0uan tida langsung diberian e(ada (enyidi bertemu (ada satu
tem(at. Pada esem(atan tersebut ban memberian data e(ada nasabah dan
emudain nasabah memberian e(ada (enyidi. Dalam eadaan se(erti ini
tida di(erluan (ersetu0uan tertulis atau uasa dari nasabah.
B. Itiad Bai Ban
Dalam aitannya dengan masalah rahasia nasabah ban* .alau(un rahasia
ban itu sudah di atur dalam (er0an0ian antar ban dan nasabah atau(un
masalah rahasia ban ini di atur dalam undang!undang e(entingan umum
teta( harus didahuluan sesuai dengan etentuang undang!undang yang
berlau.
Dalam hal nasabah debituar* ada emunginan ban di gugat dalam hal
melanggar huum "leh nasabah debituar bilaman dengan (engunga(an
eterangan mengnai nasabah dbituar di(adang "leh nasabah dentuar
merugian dirinya. 8ugatan ini berdasaran (asal %3<6 itab undang!undang
huum (erdata yang se+ara tegas mengatur* bah.a setia( tindaan yang
melanggar huum yang merugian e(ada "rang lain* me.a0iban "rang yang
arena salahnya menerbitan erugian itu* mengganti erugian tersebut. Ba
0uga di an+am dienaan (idana dengan menggunaan deli lain* yaitu
mengunga( terangan tentang nasabah debituar daat disangaan sebagai
e0ahatan rahasia 0abatan sebagai mana disebutan didalam Pasal 3'' KUH
Pidana yang berbunyi7
1%2 Barangsia(a dengan senga0a membua rahasia yang .a0ib disim(an
arena 0abatan atau (en+ariannya* bai yang searang mau(un yang
dahulu* dian+am dengan (idana (en0ara (aling lama sembilan bulan
atau denda (aling banya enam ratus ru(iah.
1'2 ;ia e0ahatab dilauan terhada( irang tertentu* maa (erbuatan itu
hanya da(at dituntut atas (engaduan "rang lain itu.
Kerahasiaan ban yang bertu0uan umtu melindungi le(entingan
indi:idu se"rang nasabah di"rbanan demi menyeimbangan dengan
e(entingan umum dalam hal menyelesaian (erara (idana.
Oleh sebab rahasia ban hanya menyangut nasabah (enyim(an dan
sim(anannya sa0a maa dalam asus redit sering seali ter0adi redit
ma+et. Rahasia ban terlam(au ber(iha melindungi debitur. Hal ini
menyebaban debitur naal men0adi terlindung yang da(at mengan+am
e(entingan umum dan (erembangan (embangunan bangsa.
Sedangan di ind"nesia* (engaturan rahasia ban lebih
dititiberatan* (ada alasan untu e""netingan ban* se(erti terlihat
dalam (en0elasan (asal 4, Undang!undang N".# tahun %&&' tentang
(erbanan sebagaimana yang telah di ubah dengan Undang!undang N"
%, tahun %&&-* yang menyebutan bah.a erahasiaan ini di(erluan
untu e(entingan ban itu sendri yang memerluan e(er+ayaan
masyaraat yang menyim(an uang di ban. Pertimbangan yang demiian
diarenaan di ind"nesia mem(unyai nilai budaya yang mengutamaan
"leti)itas atau ebersamaan. Dalam hal ini* e(entingan ban diangga(
sama dengan e(entingan umum arena begitu (entingnya (eranan ban
didalam (ere"n"mian suatu bangsa* yang dalam hal ini (erbanan
ber)ungsi sebagai (erantara euangan* 1)ina+ial intermediat"ry2* sara
untu transmisi ebi0aan m"nter dan (elau utama untu didalam
sistem (embayaran nasi"nal.
Bah.a (ada umumnya etentuan ban di Ind"nesia belum memnuhi
hara(an. Hara(an yang belum ter(enuhi itu misal dalam aitan antara
rahasia ban dengan e(entingan (enega huum "leh eseuti).
=. Man)aat Rahasia Ban
Adanya etentuan rahasia ban adalah antara lain ditu0uan untue(entingan
nasabah agar terlindungi erahasiaan yang menyangut eadaan euangan.
Disam(ing itu* etentuang erahasianaan ban di(eruntuan 0uga bagi
e(entingan ban* agar ban da(at di(er+aya dan elangsungan hidu(nya ter0aga.
Dengan adanya rahasia ban* nasabah merasa in)"rmasi dan data mengenai
dirinya serta sim(anan yang dimiliinya aan dilindung. Perlindungan ini*
membuat masyaraat bersedia menyim(an dan memer(+ayaan uangnya di ban*
arena maysaraat (er+aya bah.a ban aan memelihara erahasiaan tentang
dirinya dan sim(anannya tersebut.
D. Penyelesaian sengeta
A(abila ada (er0ana0ian antara ban dan nasabah* maa rahasia bersi)at
"ntratual* sehingga a(abila ban memberian eterangan tentang eadaan
euangan nasabah* ban da(at digugat "leh nasabah berdasaran alasan
.an(erstasi atau +idera 0an0i sebalinya .ala(un tida ada (er0an0ian antara ban
dan nasabah* namun ban tet(a bere.a0iban unt mem(ertahanan rahasia ban
berdasaran (ada (eraturan (erudang!undangan atau "nse( huum lainnya*
se(erti "nse( A (erbuatan mela.an huumB. Arinya dalam hal ban memberian
eterangan tentang bnasabah yang merugian nasabahban da(at dituntut "leh
nasabah denga alasan (erbuatan mela.an huum. Untu ini nasabah harus da(at
memutian bah.a erugian yang dialaminya sebagai di aibat dari (emb"+"ran
rahasia ban tersebut.
Sesuai dengan Undang!undang n"m"r %, tahun %&&-* (elanggaran terhada(
etentuan rahasia ban diateg"rian sebagai Atinda (idana e0ahatanB. Oleh
aren aitu* (elanggaran etentuan rahasia ban* a(abila hanya dibadingan
dengan hanya seedar (elanggaran* (erlu diberi sansi huum (idana yang lebih
berat lagi.
Se(erti diatur dalam Pasal 4# ayat 1'2 Undang!undang (erbanan yang
mengatur (elanggaran etentuan rahasia ban yang menyangut eadaan
euangan indi:idual nasabah!nasabah ban sebagai (elanggaran (idana biasa
buan deli saham. $eta(i se0a berlaunya etentuan tinda (idana terhada(
(elanggaran etentuan rahasia ban yang dimulai tahun %&<, dengan PERPU
N".'3 $ahun %&<, belum ada satu(un tinda (idana yang sam(ai e (engadilan.
Penyelesaian se+ara (idana 0auh sam(ai di tingat e0asaan*emudian (erara
tersebut dihentian* dengan alasan sudah ter+a(ai (erdamaian di antara (ara
(iha.
BAB E
PENU$UP
A. Kesim(ulan
Adalah esim(ulan dari sri(si ini adalah sebagai beriut 7
%. Penera(an etentuan rahasia ban dalam (rati (erbanan di Ind"nesia* harus
memegang teguh segala rahasia yang menyangut data dan in)"rmasi eadaan
euangan nasabah (enyim(an dah sim(anannya yang ada di ban. Rahasia
ban ini ditera(an dengan berlandasan atas esimbangan e(entingan antara
e(entingan umum dan e(entingan ban.
'. Dengan ditera(annya etentuan rahasia ban ini 0elas sangat bernman)aat*
bai bagi dunia (erbanan mau(un bagi masyaraat atau nasabah. Karena
dengan adanya etentuan rahasia ban ini aan lebih mem(eruat e(er+ayaan
masyaraat terhada( ban sebagai tem(at yang (aling aman untu menyim(an
uang
B. Saran
Ada(un saran yang diemuaan adalah sebagai beriut
%. Penera(an rahasia ban harus lebih mengutamaan ha (erlindungan
umum dari(ada e(entingan (ribadi
'. Ketentuan mengenai rahasiaan ban yang selama ini sangat tertutu( harus
di tin0au ulang. Rahasia ban dimasud meru(aan salah satu unsur yang
harus dimilii "leh setia( ban sebagai lembaga e(er+ayaan masyaraat.
Dengan alasan eb"lehan melanggar (rinsi( rhasia ban adalah untu
e(entingan umum dan negara* dengan memberi ha dan .e.enang
e(ada de.an m"nter dan (erbanan untu mem(erluas (enge+ualian
yang di atur dalam undang!undang tersebut

Anda mungkin juga menyukai