Anda di halaman 1dari 11

Kebutuhan Gizi Untuk Manula Berbasis Bahan

Hayati Lokal
Diakses dari :
http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/06/22/kebutuhan-gizi-untuk-manula-berbasis-
bahan-hayati-lokal/

Pendahuluan
Tubuh manusia memperoleh energi dari makanan yang dimakan, yang kemudian dapat
diubah menjadi energi bentuk lain. Energi digunakan oleh manusia diantaranya untuk
melakukan pekerjaan eksternal (aktivitas), melakukan pekerjaan internal, pertumbuhan, dan
perkembangan.
Manusia harus mendapatkan sejumlah makanan tertentu yang menghasilkan energi, terutama
untuk mempertahankan proses kerja tubuh dan menjalankan kegiatan-kegiatan fisik. Ada dua
cara untuk menentukan banyaknya energi yang dihasilkan dalam setiap makanan. Yaitu
dengan cara langsung dan tidak langsung.
Manusia harus mendapatkan sejumlah makanan tertentu yang menghasilkan energi, terutama
untuk mempertahankan proses kerja tubuh dan menjalankan kegiatan-kegiatan fisik. Ada dua
cara untuk menentukan banyaknya energi yang dihasilkan dalam setiap makanan. Yaitu
dengan cara langsung dan tidak langsung. Menjadi manula secara alami
akan dialami oleh setiap orang. Prosesnya tidak dapat dihindari,
dicegah atau ditolak, kecuali lagi mereka yang ditakdirkan meninggal pada usia muda.
Kekuatan fisik dan daya tahan tubuh pada manula telah menurun, serta mekanisme kerja
organ tubuh mulai terganggu. Kemunduran tersebut disebabkan oleh perubahan yang secara
alami terjadi pada manula, antara lain : (1). besar otot berkurang, karena jumlah dan besar
serabut otot berkurang, (2). metabolisme basal menurun, (3). kemampuan bernafas menurun
karena elastisitas paru-paru berkurang, (4). kepadatan tulang menurun karena berkurangnya
mineral, sehingga lebih mudah cidera, (5). sistem kekebalan tubuh menurun hingga peka
terhadap penyakit dan alergi, (6). sistem pencernaan terganggu yang disebabkan antara lain
oleh tanggalnya gigi, kemampuan mencerna dan menyerap zat gizi kurang efisien dan
gerakan peristaltik usus menurun, dan (7). indra pengecap dan pembau sudah kurang sensitif
(kurang peka) yang menyebabkan selera makan menurun.

Di negara maju yang tergolong menula adalah orang yang berumur 51 tahun atau lebih.
Sedangkan untuk di Indonesia, menurut Widya Karya Pangan dan Gizi (1988) yang
digolongkan manula adalah mereka yang berumur di atas 60 tahun. Dalam cakupan yang
lebih luas, WHO menggunakan patokan pembagian umur usia lanjut sebagai berikut : usia
pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45 59 tahun; usia lanjut (elderly) usia 60
74 tahun; tua (old) usia 75 90 tahun; dan sangat tua (every old) di atas 90 tahun.
Kebutuhan gizi bagi setiap manusia berbeda-beda tergantung dari jenis kelamin, umur,
aktivitas, ukuran dan susunan tubuh, iklim/suhu udara, kondisi fisik tertentu (sakit, hamil,
menyusui) serta unsur lingkungan. Kecukupan atau konsumsi gizi manula berbeda dengan
kecukupan gizi pada usia muda.
Kebutuhan gizi manula
Standar kecukupan gizi di Indonesia masih menggunakan ukuran makro, yaitu kecukupan
kalori (energi) dan protein, dan belum dapat menerapkan standar kecukupan gizi secara
mikro, seperti kecukupan vitamin dan mineral.
Masalah gizi yang dihadapi manula berkaitan erat dengan menurunnya aktivitas fisiologis
tubuhnya. Konsumsi pangan yang kurang seimbang akan memperburuk kondisi manula yang
secara alami memang sudah menurun. Dibandingkan dengan usia dewasa, kebutuhan gizi
manula umumnya lebih rendah karena adanya penurunnan metabolisme basal dan
kemunduran lain seperti diuraikan di atas.


Orang menjadi tua ditandai dengan kemunduran-kemunduran biologis yang pada lahirnya
terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik. Gejala tersebut di antaranya kulit mulai
mengendor dan pada wajah timbul garis-garis menetap dan keriput, rambut mulai berubah
dan menjadi putih, gigi mulai ompong, penglihatan dan pendengaran menjadi buruk, cepat
dan mudah lelah, gerakan-gerakan melamban, kehilangan kelincahan, kerampingan tubuh
menghilang, dan di sana sini terjadi timbunan lemak.
Kemunduran kemampuan-kemampuan kognitif juga terjadi misalnya suka lupa, ingatan tidak
lagi berfungsi dengan baik, ingatan pada hal-hal dari masa muda lebih baik daripada kepada
hal-hal yang baru terjadi, lupa pada nama-nama, orientasi umum dan persepsi terhadap waktu
dan ruang/tempat juga mundur, erat hubungannya dengan daya ingat yang sudah mundur dan
juga karena pandangan biasanya sudah menyempit. Meskipun telah mempunyai pengalaman
yang menumpuk, skor yang dicapai dalam tes inteligensi menjadi lebih rendah, dan
cenderung tak mudah menerima hal-hal atau ide-ide baru.
Bagaimana dengan kebutuhan energi dan zat gizinya? Manusia pada hakikatnya perlu
makanan seimbang sepanjang hidupnya untuk kelangsungan serta pemeliharaan
kesehatannya. Tubuh manusia terdiri dari sebagian besar air (62,4%), protein (16,9%), lemak
(13,8%) hidrat arang dan garam (6,9%). Untuk mencapai komposisi tubuh yang demikian,
manusia memenuhinya melalui makanan yang berasal dari hewani dan tumbuh-tumbuhan.
Makanan terdiri dari bagian-bagian yang berbentuk ikatan kimia atau unsur organik yang
disebut zat gizi atau nutrien.
Untuk mencapai gizi yang prima, orang harus memakan makanan yang beraneka ragam
menggunakan semua macam bahan makanan dari semua golongan, serta bahan makanan
dalam jumlah dan kualitas yang benar dan tepat. Manusia membutuhkan 45 macam zat gizi
untuk hidupnya. Zat-zat gizi ini dikelompokkan dalam kelompok besar yaitu protein, lemak,
hidrat arang, vitamin dan mineral. Dalam mewujudkan keadaan gizi yang baik, tubuh
manusia membutuhkan macam dan jumlah zat gizi dalam ukuran yang sebanding dengan
yang dibutuhkan tubuh. Pada hakikatnya, masalah gizi terjadi akibat asupan zat gizi yang
salah dan ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan asupan zat gizi tersebut oleh berbagai
faktor. Kedua penyebab ini akan jelas gambarannya dengan meningkatnya usia. Dampak
asupan gizi saat usia muda akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya di usia lanjut.
Bentuk masalah gizi yang banyak ditemui pada manula adalah sebagai berikut :
Gizi Lebih
Kegemukan atau gizi lebih merupakan masalah umum terjadi pada manula (diatas 40 tahun).
Banyak faktor penyebab terjadinya kegemukan ini. Pada manula terjadi penurunan kegiatan
sel-sel tubuh, sehingga kebutuhan akan zat-zat gizi juga menurun. Dengan asupan makanan
yang tetap dan kegiatan yang menurun mengakibatkan kelebihan makanan dalam tubuh, yang
akhirnya mengakibatkan kegemukan bahkan menjadi penyakit. Penyakit jantung, diabetes
melitus, hipertensi dan penyempitan pembuluh darah merupakan penyakit yang erat
kaitannya dengan keadaan kegemukan. Kegemukan yang disertai penyakit-penyakit
degeneratif ini jelas memerlukan pengaturan diet yang akurat.
Gizi Kurang
Gizi kurang pada manula terjadi akibat anoreksia yang berkepanjangan dan mengakibatkan
penurunan berat badan. Sering pula gizi kurang merupakan akibat dari penyakit infeksi
kronis, keganasan, penyakit jantung kongestif, ketidaktahuan, masalah sosial, ekonomi atau
sebab yang tidak diketahui. Kehilangan berat badan terjadi amat berlebihan sehingga asupan
makanan tak dapat mengimbangi kehilangan yang cepat itu. Keadaan kurang gizi perlu
mendapat penanganan diet khusus dan penetapan pengobatan dietetik memperhatikan
penyebab dan kondisi manula.
Di samping itu pada beberapa keadaan tertentu, dijumpai kekurangan mineral dan vitamin
terutama defisiensi zat besi, kalsium, vitamin C, B2, dan B6 sebagai akibat asupan makanan
yang kurang, akibat penyakit tertentu ataupun akibat obat-obatan yang dimakan.
Kebutuhan Berbeda
Kebutuhan gizi bagi setiap manusia berbeda-beda tergantung dari jenis kelamin, umur,
aktivitas, ukuran dan susunan tubuh, iklim/suhu udara, kondisi fisik tertentu (sakit, hamil,
menyusui) serta unsur lingkungan. Kecukupan atau konsumsi gizi manula berbeda dengan
kecukupan gizi pada usia muda.

A. Energi
Pada manula, kebutuhan energi menurun sehubungan dengan meningkatnya usia. Hal ini
disebabkan banyak sel yang sudah kurang aktif yang mengakibatkan menurunnya kalori basal
yang dibutuhkan tubuh, yang akhirnya mengakibatkan kegiatan fisik juga menurun. RDA
untuk energi bagi manula wanita (51-75 tahun) adalah 1800 kkal (1400 2200 kkal) dan bagi
laki-laki 2400 kkal (2000 2800 kkal). Untuk manula 75 tahun ke atas adalah 1600 kkal
(1200-2000 kkal) untuk wanita dan 2050 kkal (1650 2450 kkal) untuk laki-laki..
B. Protein
Fungsi protein pada manula tidak lagi untuk pertumbuhan, tetapi untuk pemeliharaan dan
pengganti sel-sel jaringan yang rusak, serta pengaturan fungsi fisiologis tubuh. Dianjurkan
kecukupan protein usia lanjut dipenuhi dari protein yang berkualitas baik seperti susu, telur,
daging, karena kecukupan asam amino yang pentingnya pada usia lanjut meningkat. Jumlah
protein yang diperlukan bagi laki-laki lanjut adalah 49 gram/hari dan perempuan sebesar 41
gram/hari. Pada usia lanjut tidak diperlukan jumlah konsumsi protein yang berlebih karena
akan memberatkan fungsi ginjal dan hati.
C.Lemak
Lemak merupakan sumber tenaga selain hidrat arang. Lemak yang berlebih dapat disimpan
dalam tubuh sebagai cadangan tenaga, dan bila sangat berlebih akan disimpan sebagai lemak
tubuh. Konsumsi lemak yang berlebih pada manula dihindari karena dapat meningkatkan
kadar lemak tubuh, khususnya kadar kolesterol darah. Dianjurkan konsumsi lemak hewani
dikurangi dan banyak menggunakan lemak nabati. Jumlah lemak yang dianjurkan diatur tidak
melebihi 25% dari total kecukupan energi sehari.
D. Hidrat Arang Penggunaan hidrat arang relatif menurun pada manula karena kecukupan
kalori juga menurun. Dianjurkan 50% dari total energi berasal dari hidrat arang.
E. Vitamin Kebutuhan vitamin pada manula tak jauh berbeda dengan kebutuhan pada
waktu muda, kecuali niasin, riboflavin, thiamin. Kecukupan ketiga vitamin itu tergantung
dari jumlah yang diperlukan. Pada manula, konsumsi vitamin seperti riboflavin, thiamin,
thiamin, vitamin B6, asam folat, vitamin C dan D, dari makanan perlu mendapat perhatian
yang khusus.
F. Mineral
Pada prinsipnya, mineral memang dibutuhkan sedikit, tetapi pada manula sangat penting bagi
manula sering dijumpai masukan makanan kurang dalam beberapa jenis mineral seperti zat
besi (Fe), kalsium (Ca),kalium, natrium dan klorida adalah penting pada keseimbangan
elektrolit tubuh. Obat-obatan yang dikonsumsi dapat menurunkan kadar kalium tubuh. Jika
manula yang normalnya aktif, menjadi terlihat lemah, maka perlu perhatian terhadap
keseimbangan elektrolitnya
G. Air dan Serat
Kebutuhan air meningkat dengan bertambahnya usia. Dengan berkurangnya kemampuan
ginjal maka air punya peranan penting sebagai pengangkut sisa pembakaran tubuh dan
mendorong peristaltik usus. Dianjurkan manula mengkonsumsi cairan minimum 6-8 gelas
sehari. Serat dalam makanan akan membantu mendorong peristaltik usus dan dapat mencegah
konstipasi pada manula. Bahan makanan yang banyak serat adalah sayuran, buah-buahan dan
jenis padi-padian tertentu.
Menu Harian Manula
Para ahli gizi menganjurkan bahwa untuk manula yang sehat, menu sehari-hari hendaknya :
(1). tidak berlebihan, tetapi cukup mengandung zat gizi sesuai dengan persyaratan kebutuhan
manula. (2). bervariasi jenis makanan dan cara olahnya; (3). membatasi konsumsi lemak yang
tidak kelihatan (menempel pada bahan pangan, terutama pangan
hewani); (4). membatasi konsumsi gula, dan minuman
yang banyak mengandung gula; (5). menghindari konsumsi garam yang terlalu banyak,
merokok dan minuman alkohol; (6). cukup banyak mengkonsumsi makanan berserat (buah-
buahan, sayuran dan serealia) untuk menghindari sembekit atau konstipasi, dan (7). minuman
yang cukup. Susunan makanan sehari-hari untuk manula hendaknya tidak terlalu banyak
menyimpang dari kebiasaan makan, serta disesuaikan dengan keadaan pisikologisnya. Pola
makan disesuaikandengan kecukupan gizi yang dianjurkan (lihat Tabel 1.), dan menu
makannya dapat disesuaikan dengan ketersediaan dan kebiasaan makan tiap daerah. Menu
makanan manula dalam sehari dapat disusun berdasarkan konsep empat sehat lima
sempurna atau konsep gizi seimbang. Sebagai contoh menu berdasarkan empat sehat
lima sempurna terdiri atas kelompok makanan pangan pokok (utama) yaitu nasi (1 porsi =
200 gram), kelompok lauk pauk misalnya daging (1 potong = 50 gram) atau tahu (1 potong =
25 gram), kelompok sayuran misalnya sayur bayam (1 mangkok = 100 gram ), kelompok
buah-buahan misalnya pepaya (1 potong = 100 gram) dan susu ( 1 gelas = 100 gram). Pola
susunan makan manula dalam sehari berdasarkan empat sehat lima sempurna tersebut dapat
dilihat pada Tabel 2. Masing-masing kelompok makanan tersebut dapat diganti atau ditukar
sesuai dengan kebiasaan makan dan ketersediaan pangan di tempat
Makanan berbasis hayati lokal yang sehat dan bergizi
Makanan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan karena dari
makanan manusia mendapatkan sumber tenaga atau kekuatan untuk melakukan aktivitas
sehari-hari.
A.Sebagai zat pembangun
Tubuh manusia harus dibangun dari bahan-bahan makanan yang memenuhi syarat-syarat
mengandung: sumber zat tenaga, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur.
Contoh bahan makanan sumber tenaga antara lain beras, mentega, mie, talas, kue, ubi,
jagung, sagu, terigu, roti, gula, minyak goring, kentang, singkong dan lain-lain.
Dalam membangun tubuh manusia diperlukan bahan-bahan makanan sumber zat
pembangun. Makin baik kualitas bahan makanan sumber zat pembangun yang dimakannya,
maka makin kuat pula tubuh yang dibinanya. Bahan makanan sumber zat pembangun bukan
hanya untuk membangun tubuh semata tapi juga untuk perawatan yang baik, agar tubuh dapat
tetap sehat.
Contoh bahan makanan sumber zat pembangun antara lain tempe, tahu, telur, teri, susu, ikan
emas, ayam, kacang hijau, kedelai, ikan nila, ikan asin, daging, kacang merah, kacang tanah,
lele, ikan gurami, udang, hati dan lain-lain. Serta dianjurkan untuk memafaatkan pangan yang
mudah didapat atau dari hasil pekarangan / kebun sendiri.
B.Sebagai zat pengatur
Untuk mengatur lancarnya aktivitas faal di dalam tubuh manusia, maka diperlukan pula zat-
zat pengatur, yakni vitamin dan mineral yang berasal dari bahan-bahan makanan. Bila
makanan tidak mengandung vitamin dan mineral, maka akan terjadi hambatan-hambatan
yang merugikan tubuh sehingga tubuh menjadi mudah sakit.
Contoh bahan makanan sumber zat pengatur antara lain sayur dan buah yang berwarna
seperti kangkung, bayam, daun singkong, wortel, pepaya, mangga, jeruk, daun ubi, kacang
panjang, labu kuning, nangka, nanas dan lain-lain. Serta dianjurkan untuk memafaatkan
pangan yang mudah didapat atau dari hasil pekarangan/kebun sendiri.
C.Sebagai sumber tenaga
Untuk mengatur semua aktivitas yang terjadi dalam satu hari, dan merupakan zat- zat yang
diperlukan tubuh dalam mekanisme untuk melakukan aktivitas.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis
makan, akan dilengkapai oleh zat gizi serupa dari makan yang lain. Jadi makan yang
beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun
dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi
jalar,kentang,sagu,roti dan mie. Minyak, margarine dan santan yang mengandung lemak juga
dapat menghasilakan tenaga. Makanan penujang aktivitas sehari-hari.
Contoh makanan yang bersumber hayati lokal untuk manula salah satunya adalah singkong
Singkong merupakan tanaman yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Indonesia.
Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai tempat dan kondisi, baik di daerah bersuhu dingin,
sedang maupun panas. Ketela pohon dapat digunakan sebagai pengganti makanan pokok
sehari-hari. Bahkan di daerah tertentu dijadikan sebagai makanan pokok seperti
nasi.(Zulaikah, 2002).
Singkong adalah umbi-umbian yang mempunyai kandungan karbohidrat cukup tinggi. Semua
bahan yang mengandung karbohidrat dapat digunakan sebagai bahan baku penghasil alkohol.
Karbohidrat diubah menjadi gula oleh enzim yang terdapat pada ragi, kemudian gula diubah
oleh mikroorganisme menjadi alkohol (Rukmana dan Yuniarsih, 2001). Singkong, yang juga
dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari
keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil
karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.

Menurut pakar tanaman obat, Prof Hembing Wijayakusuma, efek farmakologis dari singkong
adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah napsu makan. Bagian yang
umum dipakai pada tanaman ini adalah daun dan umbi.
Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat
besi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori,
fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung tannin,
enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.
Selain sebagai makanan, tanaman singkong memiliki berbagai khasiat sebagai obat. Di
antaranya obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-
beri, dan bisa meningkatkan stamina.
Mengatasi rematik bisa dilakukan dengan pemakaian dalam dan pemakaian luar.
Pada pemakaian luar, sebanyak lima lembar daun singkong, 15 gram jahe merah, dan kapur
sirih secukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya. Setelah diaduk, ramuan
dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.
Pada pemakaian dalam, 100 gram batang singkong, satu batang sereh, dan 15 gram jahe
direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu, disaring dan diminum airnya
sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.
Mengatasi sakit kepala, daun singkong ditumbuk lalu digunakan untuk kompres.
Sebagai obat demam, 60 gram batang pohon singkong, 30 gram jali yang telah direndam
hingga lembut direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Ramuan disaring dan
diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.
Mengatasi luka bernanah, batang singkong segar ditumbuk lalu ditempelkan pada bagian
tubuh yang sakit. Untuk luka garukan, singkong diparut lalu ditempelkan pada bagian yang
sakit dan diperban.Obat luka karena terkena benda panas, singkong diparut lalu diperas.
Airnya didiamkan beberapa saat hingga patinya mengendap, lalu patinya dioleskan pada
bagian yang luka.
Mengatasi diare, tujuh lembar daun singkong direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc.
Lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.
Obat cacingan, 60 gram kulit batang singkong dan 30 gram daun ketepeng cina direbus
dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur.
Mengatasi beri-beri, 200 gram daun singkong dimakan sebagai lalap.
Untuk meningkatkan stamina, 100 gram singkong, 25 gram kencur, dan lima butir angco
yang telah dibuang bijinya, diblender dengan menambahkan air secukupnya. Lalu tambahkan
madu dan diminum.
Kandungan Gizi
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin akan
protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung
asam amino metionin. Selain umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat
dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan
racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida.
Umumnya daging umbi singkong berwarna putih atau kekuning kuningan, untuk rasanya
manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar dan
50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang pahit, proses
pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya.
Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Dalam hal ini
umbi singkong mudah sekali rusak, ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat
terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.

aneka camilan singkong
Singkong banyak digunakan pada berbagai macam penganan, mulai dari kripik, kudapan,
sayuran hingga tape. Bahkan bisa juga dibuat tepung singkong yaitu tepung tapioka yang
dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, tepung ini baik untuk pengidap alergi.
Dibeberapa daaerah berbagai makanan dari singkong banyak ragamnya yang dihidangkan
sebagai aneka macam camilan.

Kesimpulan
Kebutuhan gizi bagi setiap manusia berbeda-beda tergantung dari jenis kelamin,
umur, aktivitas, ukuran dan susunan tubuh, iklim/suhu udara, kondisi fisik tertentu
(sakit, hamil, menyusui) serta unsur lingkungan. Kecukupan atau konsumsi gizi
manula berbeda dengan kecukupan gizi pada usia muda.
Konsumsi pangan yang kurang seimbang akan memperburuk kondisi manula yang
secara alami memang sudah menurun. Bentuk masalah gizi yang banyak ditemui pada
manula adalah gizi lebih adalah Kegemukan atau gizi lebih merupakan masalah
umum terjadi pada manula (diatas 40 tahun), Penyakit jantung, diabetes melitus,
hipertensi dan penyempitan pembuluh darah merupakan penyakit yang erat kaitannya
dengan keadaan kegemukan. Kegemukan yang disertai penyakit-penyakit degeneratif
ini jelas memerlukan pengaturan diet yang akurat. Gizi kurang pada manula terjadi
akibat anoreksia yang berkepanjangan dan mengakibatkan penurunan berat badan,
beberapa keadaan tertentu, dijumpai kekurangan mineral dan vitamin terutama
defisiensi zat besi, kalsium, vitamin C, B2, dan B6 sebagai akibat asupan makanan
yang kurang, akibat penyakit tertentu ataupun akibat obat-obatan yang dimakan
Makanan berbasis bahan hayati lokal merupakan makanan pengganti 4 sehat 5
semmpurna untuk mendapatkan sumber tenaga atau kekuatan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari, makanan sehat adalah makana yang mengandung triguna makan.
Triguna makan merupakan makanan yang mengandung tiga kegunaan makanan yaitu:
sebagai zat tenanga, sebagai zat pengatur dan sebagai zat pembangun.
Singkong ( ketela pohon ) merupakan salah satu makanan yang berbasis bahan hayati
lokal yang sesuai dengan kebutuhan manula. Singkong adalah umbi-umbian yang
mempunyai kandungan karbohidrat cukup tinggi, Umbi singkong memiliki
kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B
dan C, dan amilum. Daun mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, fosfor,
protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung
tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.
6 Menu Olahan Berbahan Singkong Sebagai Alternative Pemenuhan Gizi Pada
Manula adalah Puding Singkong Lapis Cokelat, Singkong Kelapa, Kroket Singkong,
Kolak Singkong Ubi, Gethuk lindri dan Cenil Singkong


Daftar Pustaka
Budiyanto, Agus Krisno. 2009 . Dasar-dasar Ilmu Gizi. UMM Press.Malang
http://eemoo-esprit.blogspot.com/2010/10/kandungan-gizi-singkong-cassava.html diakses
tanggal 4 juni 2011
http://profit-000.blogspot.com/2011/01/manfaat-dan-kandungan-gizi-labu-kuning.html
diakses tanggal 13 juni 2011
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/10/08/1706/4/15-
Kebutuhan-Nutrisi-Lansia- diakses tanggal 31 mei 2007
http://isti19cantix.wordpress.com/2007/07/01/gizi-pada-manula/ diakses tanggal 31 mei 2011
http://denny11.wordpress.com/2008/09/03/penyuluhan-gizi-dan-kesehatan/ diakses tanggal 1
juni 2011
http://resources.unpad.ac.id/unpad-
content/uploads/publikasi_dosen/KEBUTUHAN%20NUTRISI%20DAN%20CAIRAN%20
%20PADA%20LANSIA.pdf diakses tanggal 1 juni 2011
http://oktavita.com/makanan-sehat-bagi-lansia.htm diakses tanggal 2 juni 2011
http://www.kabarinews.com/article.cfm?articleID=31862 dikses tanggal 13 juni 2011
http://masenchipz.com/khasiat-ubi-jalar dikses tanggal 13 juni 2011
http://kesehatan-dan-kecantikan.tokobagus.com/perawatan-kesehatan/green-soya-lansia-
2452911.html dikses tanggal 13 juni 2011
tulisan ini di ambil dari web site
http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/06/22/kebutuhan-gizi-untuk-manula-berbasis-
bahan-hayati-lokal/

Anda mungkin juga menyukai