Anda di halaman 1dari 11

NAMA : HELMI GIGIH MANGESTU

NIM : 48601400122
FAKULTAS : TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER


Nomor Panggil : 899.221 3 YAN b
ISBN :

Pengarang : YANI Rahma Nugraheni
Judul : Bisikan surga / Yani Rahma Nugraheni; editor Nurul Khotimah
Subyek : FIKSI INDONESIA
Terbitan : Jogjakarta : Diva Press,
Informasi Material :
Seri :
Anotasi :
Berkas :

A. SINOPSIS
Malam yang mencekam begitu kelam menyelimuti bumi kecil warna hitamnya yang
menggugah kalbu untuk terus menyebut asmanya seiring dengan hujan deras bak air terjun
pegunungan dan kilatan petir yang menyambar dengan suaranya yang menggelegar seperti
raksaksa alam yang tiba-tiba terdengar suara tangisan manusia mungil kemerahan menyapa
dunia dan hembusan nafas pertamanya, kemudian terdengar adzan yang di kumandangkan di
telinga pertamanya, dari pasangan suami istri pak ikhwan dan bu mulan, bu mulan wanita
cantik itu menurunkan anaknya menjadi bayi mungil yang cantik. Karena bu mulan adalah
wanita yang cantik yang keturunan arab belanda.
Bu mulan yang awalnya memberikan nama untuk putrinya laila, Nisa laila yang artinya orang
perempuan yang lahir di malam hari. Namun pak ikhwan tidak setuju karena nama itu sudah
tenar dimana-mana, akhirnya pak ikhwan memberikan nama, salsa, salsa bila, yang artinya
mata air surga, dan mereka sepakat akan nama anak mereka yang cantik nan jelita.
Tujuh hari setelah kelahiran putrinya pak ikhwan dan bu mulan mengadakan tasyakuran untuk
putrinya yang cantik nan jelita, namun saat tasyakuran itu di mulai tetangga bu mulan yang iri
kepada bu mulan, dan tetangga itu menjelek-jelekan bu mulan. Bu mulan pun mengangis
a=dan langsung masuk kekamar. Saat pak ikhwwan masukke kamar, ternyata pintu di kunci
oleh istrinya pak ikhwan membujuk istrinya agar mem bukakkan pintu, bu mulanpun sadar
akan menghormati kepada suami, akhirnya bu mulan membukakan pintu nya, dan pak ikhwan
memeluk istrinya yang juga sambil menangis.
Satu tahun kemudian Salsabila tumbuh menjadi gadis yang cantik. Ketika bu mulan dan Salsa di
toko baju anak, tiba-tiba ada seorang wanita yang menyapa bu mulan, namun bu mulan tak
tahu siapa wanita itu, setelah di ingat-ingat ternyata wanita itu adalah ternyata wanita itu
adalah teman smpnya dulu, bu mulan sangat bersyukur karena tidak disangka ia bertemu
dengan temannya dulu, belum sempat bercakap lebar, suami bu mia memanggilnya, adan
akhirnya mereka pberpamitan untuk pulang dan meninggalkan bu mulan dan salsa bila.
Detik dei detik bertambah menjadi jam, dan hari demi hari berubah menjadi minggu, bulan
dan tahun begitukah waktu semestinya berputar kini umur salsa bila yang semakin dewasa dan
wajah yang cantik, anggun, hidung mancungnya bibir-bibir nya kemerah-merahan, yang
menyaingi kecantikan teman-temannya, kini ia berumur 14 tahun. Dan dia menjadi bunga yang
sangat di cintai warga, karena selain cantik ia juga baik , pintar mengaji, dan membuat warga
semakin senang dengannya.
Salsabila mempunyai adik, ahamda dan ribka, ahmad yang sudah berumur 10 tahun dan ribka
masih berumur 2 tahun. Suatu malam saat ayah dan ibunya masih diladang , ribka menangis,
mungkin karena kehausan atau lapar, namun saat ahmad mau membuatkan susu, ternyata
susunya ribka habis di makan tikus, dan ahmad tidak tahu apa yang harus dilakukan, ahmad
tolong mintakan susu pada tetangga, sepertinya ribka kehausan , pinta Salsa.
Kemudian ahmda keliling desa untuk mencari susu buwat ribka, namun sepertinya tetangga itu
sudah tidur pulas, saat ahmad mau masuk dalam rumah pondok pesantren yang salah satu
kamarnya masih ada lampu menyala, ahmad masuk keruanga itu, tiba-tiba ada salah seorang
ronda yang melihat ahmad, ia menduga ahmad itu pencuri, akhirnya wargapun datang dan
mengeroyok ahmad, namun ada salah seorang warga yang mengetahui bahwa itu adalah
ahmad, adik Salsa bila, akhirnya warga serempak minta maaf, dan ahmad langsung pulang
dengan menangis karena tidak mendapatkan susu buat ribka, ahmad teringat akan kandang
kambingnya, ia mencoba mendekati kambing itu untuk di perah, akhirnya ahmad berhasil
mendapatkan susu itu dan ia pun mengasihnya kepada Salsa kak ini susunya tanya ahmad
pada Salsa.
dari mana kamu dapat susu ini ahmad
emmm ma maaf kak..
ada apa ahmad
ahmad dapat susu itu, dari ahmad memerah susu kambing mbak Salsa, ahmad minta maaf
mbak,
za sudah ahmad, alhamdulillah kini ribka sudah diam
Tiba-tiba ahmad langsung lari kedapur dan tiba-tiba ia pinsan, karena di keroyok warga. Salsa
pun kaget melihat ahmad yang jatuh tak berdaya, salsa pun menangis, hingga akhirnya ahmad
sadar dan menceritakan kejadian itu.
Pagi hari salsa bangun pagi-pagi dan ia langsung memasak dan menunggu ibunya yang dari tadi
belum pulang. Hingga akhirnya ada suara pintu di ketuk dari luar. Ternyata itu bapak dan
ibunya.
kok baru pulang bu tanya salsa.
tadi kami melembur nak, karena kurang sedikit, oh za, tadi malam ribka rewel ga
ga bu, Cuma paling kehausan, za udah bapak dan ibu istirahat dulu
Kemudian salsa menyiapkan sarapan buat ayah dan ibunya dan untuk ia sendiri karena ia harus
sekolah, setiap salsa lewat gedung toko ada seorang lelaki yang menyapanya denga lembut.
Yang bernama Fajar krena fajar terpesona akan kecantikan salsa Bila.
Assalamulaikum sa tanya fajar
waalaikum salam waroh matullahi wabarokatuh jawab salsa
mau berangkat sekolah za
za, mas salsa mau berangkat sekolah
hati-hati di jalan sa
iza
Kemudian salsa berangkat sekolah, sampai di sekolahan banyak teman-teman salsa kagum
akan dirinya
Pulang sekolah salsa pulang sendiri. Ia pun segera pulang karena masih banyak pekerjaan yang
menanti dan sorenya ia harus mengajar di Pondok Pesantren, sesampai di rumah salsa
membantu ibunya menyelesaikan pekerjaan rumah.
udah sa, kamu istirahat aja kan baru nyampe
gak papa bu, salsa sengaja pulang awal karena mau bantu ibu.
Pada sore hari salsa siap-siap mau berangkat mengajar di pondok pesantren. Disana ada juga
ustad iqbal yang juga guru ngaji di pondok pesantren itu, ustad iqbal kaget melihat wanita
cantik yang juga Sholikah yang juga mengajar dipondok pesantren itu, setiap salsa mengajar
anak-anak, ustad iqbal selalu memandanginya, yang membuat salsa malu, dan salah tingkah di
depan anak-anak. Saat pulang dari pondok, salsa pulang sendiri, tanpa di sadari ada ustad iqbal
yang dari tadi menunggui salsa pulang.
astagfirullah ustad iqbal, kenapa kamu ada disini, ustadz menunggui saya
benar salsa, saya menunggui kamu, saya bermaksud untuk mengantar kamu pulang, tapi
sebelumnya saya minta maaf karena sudah membuat kamu kaget
Akhirnya mereka pulang bersama, sesampai dirumah ustadz iqbal langsung pulang tanpa pamit
pada pak ikhwan dan bu mulan.
sa, aku pulang dulu ya , aku ga enak sama ayah ibumu, dan maaf aku hanya bisa mengantar
kamu sampai disini.
ga papa kok ustadz, makasih ya dah mau ngantar Salsa,
iza sa sama-sama.
Selepas kepergian ustad iqbal, fajar pun datang, dan salsa begitu kaget adak kedatangan fajar
yang tiba-tiba itu.
ada apa nak fajar, kok tiba-tiba datang kesini, apa ada yang penting tanya pak ikhwan
kedatangan saya kesini sebenarnya saya ingin meminang nak salsa pak
wah, kalau masalah itu, saya gak bisa jawab nak, biar salsa yang menjawab kemudian pak
ikhwan memanggil salsa, salsa pun datang
ada apa pak tanya salsa
begini sa, nak fajar kesini untuk meminangmu, apakah kamu mau sa?
maaf pak, maaf mas fajar, saya belum bisa menjawab pertanyaan itu
Salsa pun langsung lari ke kamar dan menulis di buku diarinya,
Fajarpun memutuskan untuk pulang, tapi tiba-tiba salsa keluar dari kamarnya
mas fajar, beri aku 2 hari untuk menjawabnya
iza sa, aku akan menunggu jawaban darimu, sungguh sa aku mencintaimu
Pagi hari salsa pergi ke sungai dengan membawa buku diarinya, sambil melihat pemandangan
kota nan indah itu, salsa masih termenung dalam pinagan tadi malam, apakah harus di terima
atau di tolak. Sampai siang salsa masih duduk di atas batu di dekat sungai itu, dan tiba-tiba
tanpa sepengetahuan salsa iad teman sekelasnya datang dan mengagetkan salsa
hayo lagi ngapain, kenapa tadi ga berangkat sekolah sa! Apa ada masalah?
salsa hanya menunduk
sa kamu kenapa ? ceritalah
da tadi malam mas fajar datng untuk meminangku, aku bingung da, apakah aku harus
menerima apa tidak dan apakah nanti aku tidak bisa melanjutkan sekolah.
ya ampun sa, sulit benar,za udah lah sa, ayo kita pulang, dah siang, nanti sore kan kamu
mengajar di pondok.
Akhirnya mereka pun pulang bersama-sama.
Sore hari, salsa berangkat ke pondok untuk mengajar, setiap melihat ustad iqbal, salsa
merasakan ada yang beda, begitu juga dengan ustad iqbal. Saat mau Shalat maghrib, salsa
mendengarkan adzan yang dikumandangkan ustad iqbal yang begitu merdu untuk di dengar.
Selesai sholat, salsa langsung pulang tanpa sepengetahuan ustadz iqbal, sesampai dirumah
salsa langsung istirahat sambil menuli buku diarinya.
Belum selesai menulis ada suara salam dari luar
Assalamualaikum
waalaikum salam. Jawab pak ikhwan dari dalam.
Ternyata yang datang adalah ustad iqbal.
ada apa ustadz iqbal, malam-malam gini tumben kesini.
maksud kedatangan saya kemari, saya ingin meminang salsa pak
Pak ikhwan terdiam, dan memanggil salsa, salsa pun keluar dari kamarnyalangsung menuju
ruang tamu.
salsa. Kedatangan ustad kesini, diamau melamar kamu nak, apakah kamu siap tanya pak
ikhwan
maaf pak, saya belum bisa menjawab pertanyaanmu, beri aku waktu untuk menjawabnya,
baiklah sa, aku akan datang lagi, nanti malam, kalau begitu saya pamit dulu pak, sa.
Assalamualaikum
waalaikum salam warohmatullahi wabarokatuh
Salsa langsung masuk kedalam kamarnya, dan mulai menulis di buku diarinya. Salsa bingung
harus pilih yang mana.
Pagi hari, salsa berangkat sekolah, sampai di kelas ia menceritakan tentang pinanganustadz
iqbal kepada ida. Namun ida malah menangis, karena lelaki yang dicintaninya ternyata
meminang salsa.
Ida kenapa kamu menangis dan menundukkan kepalanya, kemudian ida langsung lari ke
kamar mandi,
Setelah pulang sekolah salsa pulang dengan ida, dan salsa masih bingung kenapa tadi ida
menangis, akhirnya ida cerita yang sebenarnnya, bahwa ia juga mencintai ustad iqbal, salsa
semakin bingung apa yang harus di perbuat.
Sesampai dirumah, salsa hanya bisa menulis di buku diarinya, apakah harus menerima
pinangan mas fajar/ustadz iqbal, jika dia memilah mas fajar sama saja dengan memikirkan
dunia saja, karena mas fajar adalah orang terkaya di desanya dan juga tidak pernah Sholat, jika
memilih ustadz iqbal berarti sama saja menghancurkan hati temannya yang sudah lama
mencintai ustadz iqbal, meski ia rajin beribadah.
Malam hari salsa semakin gelisah karena pilihan antara fajar dan ustad iqbal, akhirnya mereka
datang bersamaan keruman salsa.
assalamualaikum
waalaikum salam, astagfirullah, pak, mas iqbal dan mas fajar datang bersamaan gimana ini
pak,
bolehkan kami masuk
Ya silakan nak
gimana sa, aku datang untuk menunggu jawabanmu.
maaf ustadz iqbal dan mas fajar, saya minta maf, saya tidak bisa menerima pinangan kalian,
saya ingin melanjutkan sekolah dulu.
sa apa kurangnya aku, apapun yang kamu minta pasti aku turutin, aku hanya inginkamu
menjadi penerang hatiku sa jelas fajar.
sa, meskipun aku ga punya apa-apa, namun aku yakin, aku bisa membahagiakanmu, dan aku
ingin kamu menjadi ustadzah dalam rumahku dan pondok pesantren, jelas ustad iqbal.
maaf mas, tapi aku ga bisa aku belum siap.
Salsa langsung lari ke kamar. Begitu juga dengan ustadz iqbal dan fajar, mereka langsung pamit
pulang dengan wajah kecewa, karena tidak di terima salsa.
Salsa menangis di dalam kamar betapa bodohnya aku, aku sudah membuat mas fajar dan
ustadz iqbal kecewa, kenapa tidak bisa memilih salah satu diantara mereka, sebenarnya aku
mencintai ustadz iqbal
Namun disisi lain salsa akan menyakiti hati ida, teman sejatinya,
Setelah menunggu kelulusan salsa berangan akan b pergi ke kota, dan ingin menjauh dari
ustadz iqbal.
Pagi hari salsa berpamitan pada keluarganya nak, apa kamu tidak berpamitan pada ustadz
iqbal tanya ibu mulan
tapi aku takut, jika ustadz iqbal sedih bu, aku takut
Namun salsa berharap agar ustadz iqbal mau mengerti, akhirnya salsa memutuskan untuk
berpamitan pada ustadz iqbal dan juga pak haji , ayah Ida
assalamualaikum ustadz iqbal.
waalaikum salam salsa, tumben kamu pagi-pagi begini datang kesini ada apa.
ustad, saya akan pergi ke kota nanti, saya ingin pamit ustadz
kenapa kamu mendadak sa, ngasih taunya ke aku
za sudah sa, hati-hati di jalan, jaga dirimu baik-baik. Kabari aku jika ada apa-apa
za ustad, saya pamit dulu, dan saya nitip salam buat ida, karena aku tidak lihat hari ini, saya
pamit dulu. Assalamualaikum.
iza sa, waalaikum salam waroh matullahi wabarokatuh.
Salsa pun langsung pulang, dan bersiap-siap untuk berangkat ke kota,
sa, nanti kamu ikut sama nenek kamu, ya.
iza pak, tapi bapak mengantarkan sampai sana kan pak
iza, ntar bapak antar kamuj sampai tujuan
Merkapun berangkat ke kota, tanpa sepengetahuan salsa, ustadz iqbal melihatnya dari
belakang mobil, dan mengucap selamat jalan salsa, jaga hati dan imanmu baik-baik.
Sesampai dikota, salsa tinggal bersama neneknya, pak ikhwan duduk di depan rumah sambil
melihat pemandangan yang ada disekelilingnya.
ikhwan!!
Fatah
Ikhwan kenapa kamu bisa ada disini
Saya mengantarkan anak saya kerumah neneknya
Mereka pun langsung berpelukan, tidak disangka pak fatah suami bu mia bisa bertemu disini.
Malam hari, setelah salsa selesai mengaji, salsa ke depan jendela sambil menulis puisi, yang di
depanya ada jendela kamar Fadhil anak pak Fatah.
hai cewek, boleh kenalan ga? sapa fadhil
ngegetin aja kamu, aku salsa, kamu siapa
aku Fadhil, kamu anak baru ya
iya aku dari kampung, aku tinggal di rumah nenek aku, untuk melanjutakan sekolah.
ow, za udah met malem, aku mau tidur dulu.
Pagi hari salsa mau mencari sekolah baru. Fadhil pun melihat salsa jalan kaki, ia merasa
kasihan , dan menawarinya untuk bareng, akhirnya salsa pun bareng dengan fadhil.
emang kak Fadhil mau kemana
aku mau berangkat kuliah, kamu pasti mau mencari sekolah baru za, ntar aku bantu deh, aku
punya ide, gimana kalau kamu sekolah do samping kuliahku, nanti kan kita bisa bareng terus
kalau sekolah.
ah, ntar aku ngerepotin kak Fadhil
udah, ga papa
Sampai di sekolah salsa langsung mendaftarkan diri, namun salsa tidak ikut uji coba, karena
salsa termasuk murid yang pintar, makanya tidak di uji. Rasanya salsa seneng banget karena ia
bisa melanjutkan sekolah yang di impikannya itu, setelah selesai salsa langsung pulang dan
Fadhil sudah menunggunya,
gimana sa, diterima
alhamdulillah kak, salsa tidak mengikun uji coba, karena salsa termasuk murid yang pintar,
salsa seneng banget.
Di jalan fadhil menatap salsa terus, fadhil kagum melihat salsa, yang cantik, baik, sholekah, dan
juga rajin sembahnyang, meski fadhil tidak begitu rajin.
sa, gimana kalau nanti malam kamu ke rumahku, ikut makan malam bersama.
insya allah kak, salsa akan datang.
Sampai dirumah salsa terbayang oleh kak Fadhil, entah mengapa ketika ingat kak Fadhil salsa
deg-degan. Karena senyuman manis yang di keluarkan fadhil ke salsa begitu ikhlas, membuat
hati salsa semakin deg-degan begitu juga dengan fadhil yang sedari tadi menatap salsa yang
sholehah, baik,dan cantik itu .
Dhilkapan kamu nikah?
astagfirullah pak, nanti kalau sudah waktunya dan sudah ada yang cocok sama fadhil,
secepetnya fadhil menikah.
sebenarnya bapak sudah mencalonkan kamu sama akan temannya bapak dhil, Sungguh
pak?
B. UNSUR-UNSUR INTRINSIK
a. Tema : Pengkhianatan Cinta
b. Tokoh :
a. Kamal
b. Hindun
c. Kamila
d. Haidar
e. Jihan
C. Latar :
a. Rumah Kamila
b. Jogja
c. Restoran berbintang
d. Amanat : Terutama bagi kaum perempuan untuk bersikap dan melawan
secara tagas terhadap perilaku iblis, kemunafikan, kekerasan dan
ketidakadilan yang sering kali menjelma sebagai mahluk budaya.
e. Alur : Novel ini menggunakan alur mundur-maju.
f. Sudut Pandang : Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama
dan sudut pandang orang ketiga.
g. Gaya penulisan : Gaya penulisan novel ini memang di sesuaikan dengan
EYD dan di dalamnya terdapat kalimat-kalimat yang memang sangat
mudah di mangerti oleh para pembaca serta penulis an novel ini di
dalamnya banyak sekali kalimat-kalimat puitis yang menambah
kemesraan serta di lengkapi dengan majas-majas seperti perssonifikasi.
C. KUTIPAN
Akupun tak beranjak dan berpikir, bagaimana kira-kira jika ku tanyakan tentang cara
mencapai kasyaf secara mudah seperti itu, siapa tahu nantinya aku bias melihat atau bahkan
jalan-jalan di surga firdaus sambil mengintip para antek KKN dan para propokator yag
mendahului nyemplung di neraka jahanam. Pastilah di sana telah di penuhi para lelaki penipu
macam musyidku saat ini. Untuk semua itu, takan pernah ia menjawabku.
Ada yang bisa ku bantu? Dingin ekspresi wajahnya seakan ia tengah berbicara
dengan seorang yang baru di kenalnya yang karena lemahnya kemudian merengek meminta
pertolongan. Ia telah menempatkan posisinya jauh, jauh di atas kesederhanaan seorang
pertapa. Barangkali ia telah melupakan hari-hari ia telah mencumbu kehidupan mawarku
seperti musapir padang pasir kehausan yang tiba-tiba menemukan zam-zam. Ia meminum dan
tak sekedar meminum, ia menempel dan menghisap seperti bayi di puting ibunya. Dan,ia
gelagapan jika sedetik saja puting susu ibunya lepas dari mulut kehausan cintanya, nafsu
petualanganya.
Dari taman kecil dengan kamboja semata seperti kuburan yang menyampuli halaman
sekolah kita. Dari perpustakaan sempit yang barisan huruf dari buku-bukunya tak menyisakan
gairah sedikitpun untuk berpetualang. Dari sebuah kantin yang bikin alergi tenggorokan setiap
kali menyantap menu hidanganya. Dari mata para guru yang tak mengenal bosan mengikuti
setiap inci gerak kita hingga ke toilet paling rahasia. Dari udara kota yang dingin ketika
penduduknya menghayalkan kehangatan dan panas saat penduduknya merindukan kesejukan.
Pulau kebimbangan telah kita tinggalkan, Mila di pulau baru ini, di bingkai cermin
hanya ada dua wajah. Kau dan aku. Bisik Haidar sambil meremas jemariku saat berdua di
perut merpati, penerbangan kami yang pertama.
Bisikan itu begitu menghanyutkan, usiaku delapan belas tahun ketika itu dan belum
pernah mengenal apa itu cinta. Serasa aku seorang putrid dan Haidar pangerannya, ia
menggandeng tanganku menuruni tangga pesawat untuk kemudian menginjakan kaki kami
yang penuh semangat di atas bumi impian kota Yogyakarta. Panas matahari begitu garang,
namun aku tak merasakannya. Udara siang hari tidak juga ramah. Tetapi bibirku merelakan
senyum untuknya.
Karena bingung dengan banyaknya alamat, kami memutuskan untuk menginapdi
rumah pamanku yang tidak jauh dari terminal. Bagiku kota ini begitu asing dan menakjubkan.
Sepanjang jalan dari bandara Adisucipto yang membentang lurus sejauh berkilo-kilo meter, tak
hentinya haidar mencecar Tanya kepada sopir perihal gedung-gedung dan hotel, pantai-pantai
dan gunungnya yang jauh, universitas dan panggung-panggung kesenian serta bangunan-
bangunan kuno, candi, dan kemegahan keraton.
Tetapi minatku berbeda, aku lebih suka mengamati pohon-pohon yang sempat
tertangkap mataku, pohon apa saja, yang lebih kecil, yang besar, yang tinggi maupun kerdil di
sepanjang jalan yang aku lalui. Tiba-tiba aku tersentak saat mataku tertumbuk pada sosok
pohon tinggi kekar dengan ratusan atau mungkin ribuan ranting yang mencakar kesana kemari
dan bergelayut dari cabang-cabangnya tanpa sebiji daunpun menempel di karangkanya.
Ribuan ranting itu memamerkan kuncup-kuncup bunga mungil berwarna kombinasi putih
merah jambu begitu indahnya. Aku menangkap semburat pemandangan purba yang berkesan
primitive dan mistis.
Karena penasaran, aku mulai melangkah dengan perasaan was-was dan hati-hati.
Gunung-gunung yang menjulang menarik minatku, sebab gunung-gunung itu meyemburatkan
warna berkilau-kilauan. Disana-sini ku lihat lubang-lubang seakan pintu-pintu gua aneh yang di
bentuk dari batu pualam. Langkahku semakin mendekat ke perut gua dan keinginanku
semakun kuat untuk mengetahui rahasia di dalamnya. Tetapi sekonyong-konyong pasukan
kerdil menyembul dari celah lubang gua.aku separti masuk ke arena play groupdengan
sekompi mahluk mungil di hadapanku yang mengenakan pakaian dari bulu lembut seperti bulu
kelinci berwarna kuning keemasan selain memiliki pintu, kurasa guagua itu juga memiliki
sejumlah jendela dan mereka keluar masuk beterbangan melalui celah pintu dan jendela
layaknya manusia laba-laba.

Anda mungkin juga menyukai