Anda di halaman 1dari 16

Work Hard

Dan
Work Smart

MUHAMMAD DIAZ ANANDA

30601501685
Apa sih perbedaan smart work
(bekerja cerdas) dan hard work
(bekerja keras)?
– seseorang yang bekerja secara smart work bisa menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan cara yang tepat dan efektif. Sedangkan seseorang yang hard work, lebih
mengerahkan segala tenaganya dan pikirannya, tanpa terlebih dahulu
mengetahui perangkat-perangkat yang bisa digunakan untuk menunjang
keefektifitasan pekerjaannya. Walaupun pada akhirnya seseorang yang hard
work bisa mencapai tujuannya. Sebagai contoh, seorang penebang kayu yang
smart work, mampu menebang 10 pohon dalam waktu 1 jam, karena kapak
yang di gunakan untuk menebang, terlebih dahulu di asah sehingga tajam.
Sedangkan yang hard work, langsung menebang pohon tanpa mengasah kapak
terlebih dahulu, alhasil, 10 pohon bisa di tebang dalam waktu 3 jam.
– Kerja keras tidak selalu berasosiasi dengan kerja fisik yang menguras tenaga.
Kerja keras juga bisa berarti menguras fikiran dan waktu untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Yang lebih tepat sebetulnya kerja cerdas karena tujuan tercapai
tetapi masih punya waktu untuk beribadah atau mengerjakan tanggung-jawab
lainnya.
Lalu apa yang harus kita lakukan
supaya bisa menjadi smart work?
1. Bekerjasama

– Mungkin kita sering berpikir, lebih baik bekerja sendiri karena akan lebih sukses.
Tapi pada kenyataannya, untuk mencapai suatu kesuksesan kita harus lebih
bekerja sama dengan orang lain. Jika kita melihat buku yang sukses laku
dipasaran, terutama di bagian ucapan terima kasih. Sang penulis memberikan
terima kasih kepada orang-orang yang sudah di ajak kerja sama seperti editor,
agen buku, keluarga dan teman. Hal ini membuktikan bahwa untuk mencapai
sukses, kita memerlukan banyak dukungan dari orang-orang sekitar kita. Orang
yang sukses lebih cenderung untuk mendelegasikan tugas dan bekerja sama,
ketimbang bekerja sendiri.
2. Prioritas

– Menurut buku best seller “7 habits for highly effective people”, kita harus bisa
menyelesaikan urusan yang besar sebelum kita tidur. Untuk bisa menyelesaikan
suatu tugas besar dalam satu hari, penulis buku ini menyarankan kita untuk
mulai menyelesaikan hal-hal besar pada waktu pagi, pada saat pikiran masih
jernih dan tenaga masih penuh.
3. Batasi target anda

– Memiliki banyak target-target besar dalam 1 hari, tentunya bukanlah hal yang
cukup baik, karena hal ini akan mengganggu konsentrasi kita untuk
menyelesaikan 1 target. Alangkah baiknya jika kita berusaha mencapai 1 target
dan memiliki target-target kecil lainnya yang bisa menunjang 1 target besar
tersebut. Target-target kecil yang bisa mendukung target besar contohnya
berolahraga di pagi hari, menyiapkan makan pagi skaligus menyiapkan makan
siang agar waktu siang tidak habis untuk mencari-cari makanan apa yang harus
dimakan.
Work hard banyak dianggap
sebagai kunci untuk meraih
keinginan kita.
– Kerja keras itu secara fisik dibayangkan bekerja tanpa lelah dan henti. Banyak
orang-orang yang lebih dewasa atau usianya lebih tua dari kita pasti
mengatakan, "hidup itu tidak mudah, kerja keras itu harus kalau kamu mau
meraih apa yang diinginkan". Maka, kerja keras dapat kita artikan sebagai
tindakan yang tak pantang menyerah, tak mengeluh, sampai kita mencapai titik
akhir, yakni kesuksesan.
Kerja keras tidak akan
mengkhianati hasil akhir.

– Singkat kata dengan usaha keras, hasil positif yang diharapkan akan kita
dapatkan. Namun, benarkah begitu apa adanya? Terkadang, ada saja orang-
orang yang sudah bekerja keras, tapi hasilnya terus menerus tak memuaskan.
Seolah-olah kerja keras mereka sia-sia.
Mengambil keputusan dengan
work smart?

– Secara sederhana, cerdik dalam mengambil keputusan. Orang-orang cerdik yang


mampu membuat keputusan tepat. Keputusan-keputusan yang pada akhirnya
membawa mereka ke jalur kesuksesan.
Keduanya berdiri di tempat
yang berbeda.
Seberapa besar perbedaan keduanya?
– Kerja keras dipandang berpusat pada tindakan, atau pada motivasi yang ada
dalam diri seseorang. Kemudian motivasi itu berujung pada tindakan yang
dilakukan oleh seseorang. Jadi bisa diartikan bahwa work hard itu urusan otot.
– Sementara work smart, bisa dikatakan berpusat pada otak kita. Itulah mengapa
dicontohkan mengambil keputusan dengan tepat.
Kerja keras anda versus kerja
keras mereka !!!

– Hampir semua orang ketika ditanya apakah anda sudah bekerja keras? Maka
tidak seorangpun yang akan menjawab belum! Semua pasti mengatakan sudah!
Yang menarik adalah ketika kita melakukan benchmarking dengan
membandingkan apa yang sudah dilakukan oleh orang lain. Cobalah simak
berbagai gambar dalam slide berikut ini. Setelah itu, tanyakanlah pada diri kita
masing-masing sudahkah tingkat kerja keras kita mencapai apa yang
digambarkan dalam slide-slide tersebut? Jika jawabannya adalah belum,
mungkin kita perlu melakukan evaluasi kembali tentang definisi kerja keras yang
kita lakukan.
Untuk menggali lebih lanjut,
berikut ini contoh karakteristik
work hard dan work smart yang
bisa “didamaikan”:
Work hard

1. Bangun dan datang ke tempat kerja lebih awal


2. Lembur untuk menggarap pekerjaan lain setelah pekerjaan utama selesai
3. Mau terus belajar
4. Giat berolahraga agar stamina kerja lebih bagus, gak gampang loyo
5. Sering menunjukkan inisiatif, aktif dalam diskusi
Work smart

1. Bisa menentukan prioritas kerja


2. Sanggup mengatur waktu
3. Tahu kapan harus rehat agar kerja gak terganggu
4. Dapat memanfaatkan sekelilingnya untuk memperoleh hasil kerja maksimal
5. Sanggup mengatasi tekanan kerja
Referensi
http://pengusahamuslim.com/3250-smart-work-or-1727.html
https://pmblab.wordpress.com/2011/12/16/working-
hard-versus-working-smart-kerja-keras-versus-kerja-
cerdas/

Anda mungkin juga menyukai