Anda di halaman 1dari 2

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
Mikrobiologi ialah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis.
Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik.
Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, beberapa di antaranya
bermanfaat dan yang merugikan.(Pelczar,1986).
Dari pernyataan diatas mikrobiologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari
tentang seluruh aspek kehidupan, serta banyak mengetahui jasad-jasad renik. Maksud dari
jasad renik yaitu organisme yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang untuk
mempelajarinya membutuhkan alat bantu misalnya mikroskop. Selain alat bantu mikroskop
kita juga membutuhkan teknik khusus untuk mempelajarinya, contohnya, bakteri tidak akan
terlihat meskipun dilihat dengan mikroskop. Hal ini terjadi karena sel bakteri mempunyai
warna yang transparan dan bahkan terlihat tak berwarna ketika berada dalam preparat
dengan media air. Oleh karena itu dalam pengamatan bakteri harus melakukan teknik
pewarnaan terlebih dahulu.
Pewarnaan bakteri berfungsi untuk memberi warna pada sel atau bagian-bagian
tertentu pada bakteri sehingga dapat teramati di bawah mikroskop. Keberhasilan pewarnaan
bakteri sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : umur bakteri yang akan diamati,
fiksasi, dekolorisasi, dan lain-lain. Pewarnaan bakteri penting dilakukan untuk dapat
diklasifikasikan bentuk maupun jenis gramnya (positif atau negatif). Selain itu identifikasi
dapat dilakukan dengan beberapa cara termasuk : Pengamatan morfologi sel, pewarnaan
gram, dan uji biokimia. Selain itu berdasarkan morfologi, bakteri juga dibedakan menjadi 3
bentuk meliputi: Bentuk bulat (kokus), Bentuk batang (basil), dan Bentuk spiral (Pelczar dan
Chan, 2006; Gerardi, Michael H.,2006). Beberapa teknik pewarnaan tersebut adalah
pewarnaan sederhana dan pewarnaan gram.
Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan bakteri yang bertujuan untuk melihat atau
mengamati bentuk sel dan ukuran sel bakteri dan hanya menggunakan satu pewarna saja.
Pewarna yang sering digunakan dalam pewarnaan sederhana adalah methylene blue, karbol
fuchsin, atau crystal violet. Setiap pewarna memiliki waktu pewarnaan yang berbeda-beda,
pada methylene blue memiliki waktu pewarnaan 1 menit, karbol fuchsin memiliki waktu
pewarnaan 5 sampai 10 menit, sedangkan pada crystal violet memiliki waktu pewarnaan 20
sampai 30 menit ( Harley JP, Prescott L.M, 2002 ).
Preparat bakteri ditetesi dengan pewarna methylene blue, karbol fuchsin, atau crystal
violet dan dibiarkan selama satu menit, kemudian dibilas dengan air. kemudian dikeringkan
dan diperiksa di bawah mikroskop menggunakan minyak imersi dan diamati bentuk sel
bakteri yang terlihat ( Harley JP, Prescott L.M, 2002 ).
Pewarnaan Gram dilakukan dengan cara mengamati sel-sel bakteri yang telah mati
dan diwarnai. Dengan cara tersebut, bentuk sel akan menjadi lebih jelas karena warna sel
dibuat kontras dengan medium disekelilingnya sehingga lebih mudah dilihat dibawah
mikroskop. Bakteri yang mempunyai sel dengan ukuran relatif kecil akan mudah dilihat. Pada
pewarnaan Gram diperlukan empat jenis larutan yaitu zat warna basa (kristal violet), larutan
iodium (lugol), alkohol dan safranin (Fardiaz, 1989).
Preparat bakteri ditetesi dengan pewarna kristal violet dan dibiarkan selama satu
menit, kemudian dibilas dengan air. Selanjutnya preparat ditetesi dengan larutan lugol dan
dibiarkan selama satu menit, dicuci dengan air dan dihilangkan warnanya menggunakan
alkohol 96 % selama 10-20 detik atau sampai warna ungu tidak luntur lagi. Setelah dicuci
sebentar kemudian diwarnai dengan larutan safranin dan dibiarkan selama 10-20 detik lalu
dibilas dengan air, kemudian dikeringkan dan diperiksa di bawah mikroskop menggunakan
minyak imersi dan diamati bentuk sel serta reaksi Gram. Sel-sel bakteri yang tidak dapat
melepaskan warna akan tetap berwarna seperti warna violet kristal yaitu biru ungu disebut
bakteri Gram positif. Sel-sel bakteri yang dapat melepaskan violet kristal dan mengikat
safranin sehingga berwarna merah atau merah muda disebut bakteri Gram negatif. (Fardiaz,
1989).

DAFTAR PUSTAKA :
Fardiaz S. 1989. Mikrobiologi Pangan Penuntun Praktek Laboratorium. Bogor: Jurusan
Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Gerardi, M.H. 2006. Wastewater Bacteria. New Jersey. John Willey.
Harley JP dan Prescott LM. 2002. Laboratory Exercises in Microbiology. San Francisco :
McGraw-Hill.
Suci Dwi Novi Savitri. 2006. ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI HALOTOLERAN
PADA PEDA IKAN KEMBUNG (Rastrelliger sp.). Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Bogor
: Institut Pertanian Bogor.

NOTE : TAMBAHKAN KALAU ADA YANG KURANG

Anda mungkin juga menyukai