Anda di halaman 1dari 48

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga dapat terselesaikannya referat dengan judul Anatomi Jalan Lahir dan
Diagnosis Kehamilan. !enulisan referat ini di"uat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu
tugas kepaniteraan #lmu Ke"idanan dan Kandungan di $S%D Kara&ang periode ' Juni ( )
Agustus '*+,.
!enulis menyadari "ah&a tanpa "antuan dan "im"ingan dari "er"agai pihak sangatlah sulit untuk
menyelesaikan makalah ini. -leh karena itu penulis mengu.apkan terima kasih yang se"esar/
"esarnya kepada dr. 0. 1. Saleh2 Sp.-3 selaku pem"im"ing yang telah mem"antu dan
mem"erikan "im"ingan dalam penyusunan makalah ini2 dan kepada semua pihak yang turut serta
mem"antu penyusunan makalah ini.
Akhir kata dengan segala kekurangan yang penulis miliki2 segala saran dan kritik yang "ersifat
mem"angun akan penulis terima untuk per"aikan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
"ermanfaat "agi semua pihak yang mempergunakannya selama proses kemajuan pendidikan
selanjutnya.
Kara&ang2 +4 Juli '*+,
!enulis
1
LEMBAR PERSETUJUAN
!resentasi referat dengan judul
Anatomi Jalan Lahir dan Diagnosis Kehamilan
Telah diterima dan disetujui oleh pem"im"ing2 se"agai syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan
klinik #lmu Ke"idanan dan Kandungan di $S%D Kara&ang periode ' Juni ( ) Agustus '*+,.
Kara&ang2 +4 Juli '*+,
dr. 0. 1. Saleh2 Sp.-3
2
DATAR !S!
Kata Pengantar"""""""""""""""""""""""""""""##########$
Lem%ar Pengesahan"""""""""""""""""""""""""""""###&
Da'tar isi""""""""""""""""""""""""""""""""""#(
BAB !""""""""""""""""""""""""""""###""""""")
Pendah*l*an""""###""""""""""""""""""""""""""##)
BAB !!"""""""""""""""#""""""""""""""""""""+
Tin,a*an P*sta-a""""""""""""##""""""""""""""""###+
Tentang Jalan Lahir"""#"""""""""""""""""""""""###
Anatomi Pangg*l"""""""""###""""""""""""""""""###
3
BAB !
PENDA.ULUAN
!ada setiap persalinan2 terdapat 5 faktor penting yang harus diperhatikan2 yaitu jalan lahir
(passage), janin (passanger) dan kekuatan (power) yang ada pada i"u. Jalan lahir di"agi atas
"agian tulang dan "agian lunak. 6agian tulang terdiri dari tulang/tulang panggul dengan sendi/
sendinya 7artikulasio82 sedangkan "agian lunak terdiri atas otot/otot2 jaringan/jaringan dan
ligamen/ligamen.
+
!enting untuk mengetahui karakterisitik se.ara anatomis jalan lahir seorang i"u. 0al ini
ditujukan untuk men.egah terjadinya kesulitan dalam proses persalinan. Tiga faktor yang telah
dise"utkan di atas harus terpenuhi se"agai syarat menjalani proses kehamilan se.ara normal.
Diagnosis kehamilan sangat penting dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk
mengetahui semua hal yang terjadi pada masa kehamilan. Diagnosis kehamilan juga sangat
"erguna "agi i"u hamil2 karena dengan mengetahui diagnosis kehamilannya2 i"u hamil akan
le"ih "aik dalam menjaga kehamilannya sehingga dapat meminimalkan risiko "uruk yang terjadi
pada kehamilan. Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan ri&ayat kesehatan dan
pemeriksaan klinis "erdasarkan tanda dan gejala kehamilan.
+
%ntuk melakukan asuhan antenatal yang "aik2 diperlukan pengetahuan dan kemampuan untuk
mengenali peru"ahan anatomi dan fisiologi yang terkait dengan proses kehamilan. !engenalan
dan pemahaman tentang peru"ahan/peru"ahan terse"ut menjadi modal dasar dalam mengenali
kondisi patologi yang dapat menganggu status kesehatan i"u dan "ayi. Dengan kemampuan
terse"ut2 penolong atau petugas kesehatan dapat mengam"il tindakan yang tepat dan perlu untuk
memperoleh kondisi yang optimal dari kehamilan dan persalinan.
+
BAB !!
T!NJAUAN PUSTAKA
ANAT/M! JALAN LA.!R
4
Anatomi Pel0is
!ada setiap persalinan harus diperhatikan 5 faktor penting2 yaitu jalan lahir (passage), janin
(passanger) dan kekuatan (power) yang ada pada i"u. Jalan lahir di"agi atas "agian tulang dan
"agian lunak. 6agian tulang terdiri dari tulang/tulang panggul dengan sendi/sendinya
7artikulasio82 sedangkan "agian lunak terdiri atas otot/otot2 jaringan/jaringan dan ligamen/
ligamen.

Tulang/tulang ini satu dengan yang lainnya "erhu"ungan. Di depan terdapat hu"ungan
antara kedua os pu"is kanan dan kiri yang dise"ut simfisis. Di "elakang terdapat artikulasio
sakro iliaka yang menghu"ungkan os sakrum dengan os ilium. Diluar kehamilan artikulasio ini
hanya memungkinkan "ergeser sedikit2 tetapi pada kehamilan dan &aktu persalinan dapat
"ergeser le"ih jauh dan le"ih longgar2 misalnya ujung os koksigeus dapat "ergerak ke "elakang
sampai sejauh le"ih kurang '29 .m.
+
+. 6agian tulang
Tulang panggul dengan sendi/sendinya2 antara lain:
/ -s. Koksae 7-s. #lium2 -s. #skium2 -s. !u"is8
/ -s. Sakrum
/ -s. Koksigis
'. 6agian lunak
/ -tot
/ Jaringan ikat
/ Ligamen
Se.ara fungsional panggul terdiri dari ' "agian yang dise"ut pel;is mayor dan pel;is minor.
!el;is mayor adalah "agian pel;is yang terletak di atas linea terminalis2 dise"ut pula false pelvis.
6agian yang terletak di "a&ah linea terminalis dise"ut pel;is minor atau true pelvis. 6entuk
pel;is minor ini menyerupai suatu saluran yang mempunyai sum"u melengkung ke depan
7sum"u .arus8. Sum"u ini se.ara klasik adalah garis yang menghu"ungkan titik persekutuan
antara diameter trans;ersa dan konjugata ;era pada pintu atas panggul dengan titik/titik sejenis
di 0odge ##2### dan #<. Sampai dekat hodge ### sum"u itu lurus2 sejajar dengan sa.rum untuk
selanjutnya melengkung ke depan2 sesuai dengan lengkungan sa.rum.
+
5
6idang atas saluran ini normal "er"entuk hampir "ulat2 dise"ut pintu atas panggul (pelvic inlet).
6idang "a&ah saluran ini tidak merupakan suatu "idang seperti pintu atas panggul2 akan tetapi
terdiri atas dua "idang2 dise"ut pintu "a&ah panggul (pelvic outlet). Diantara kedua pintu ini
terdapat ruang panggul (pelvic cavity). $uang panggul mempunyai ukuran yang paling luas
di"a&ah pintu atas panggul2 akan tetapi menyempit di panggul tengah2 untuk kemudian menjadi
luas lagi sedikit. !enyempitan di panggul tengah ini dise"a"kan oleh adanya spina iskiadika yang
kadang/kadang menonjol ke dalam ruang panggul.
+
T*lang Pel0is
!el;is di"atasi oleh dinding yang di"entuk oleh tulang2 ligamentum dan otot. Ka;itas pel;is yang
"er"entuk seperti .orong2 mem"eri tempat kepada ;esi.a urinaria2 alat kelamin pel;ik2 re.tum2
pem"uluh darah dan limfe serta saraf.
Tulang/tulang panggul terdiri atas 5 "uah tulang yaitu2 -s koksae 7dise"ut juga tulang inominata8
' "uah kiri dan kanan2 os sakrum dan os koksigis.
+2'252,29
-s koksae merupakan fusi dari os ilium2
os iskium dan os pu"is.
+
Tulang/tulang inominata "ersendi dengan sakrum pada sinkondrosis
sakroiliaka dan "ersendi dengan tulang inominata se"elahnya di simfisis pu"is.
,
Arti-*lasio 1ada T*lang Pel0is
Tulang/tulang pel;is dihu"ungkan oleh tiga artikulasio=
+2'
+. Simfisis pu"is
Terdiri atas jaringan fi"rokartilago dan ligamentum pu"ikum superior di "agian atas serta
ligamentum pu"ikum inferior di "agian "a&ah. Kedua ligamnetum ini sering dise"ut
ligamentum arkuata. Simfisis mempunyai tingkat pergerakan tertentu yang dalam kehamilan
tingkat pergerakan semakin dipermudah.
+2'
Artikulasio ini "ersifat kondral sekunder2 terjadi
melalui persatuan .orpus kedua os pu"is di "idang median. Dis.us interpu"i.us symphysis
yang "ersifat kondrofi"rotik umumnya le"ih te"al pada &anita di"anding pada laki/laki.
+
Simfisis mempunyai tingkat pergerakan tertentu2 yang dalam kehamilan tingkat pergerakan
semakin dipermudah. Selama kehamilan2 ligamentum/ligamentum ;erte"ropel;ik mengendur
aki"at pengaruh/pengaruh hormon kehamilan2 sehingga memungkinkan gerak antara kaudal
.olumna ;erte"ralis dan pel;is se.ara le"ih "e"as. Dis.us interpu"i.us pun melonggar dan
menye"a"kan "ertam"ahnya jarak antara kedua os pu"is. -s .o..ygis juga "ergerak ke arah
6
dorsal pada kelahiran "ayi.
'
Semua peru"ahan ini memudahkan le&atnya janin melalui
pel;is. $elaksasi simfisis pu"is "ermula dari trimester pertama kehamilan dan terjadi
peningkatan relaksasi pada 5 "ulan.
,
'. Artikulasio sakro koksigea
1enghu"ungkan os sa.rum dengan os koksigis. Di luar kehamilan2 artikulasio ini hanya
memungkinkan pergeseran sedikit2 tetapi dalam kehamilan persendian ini mengalami
relaksasi aki"at peru"ahan hormonal2 sehingga pada &aktu persalinan dapat digeser le"ih
jauh dan le"ih longgar hanya apa"ila os koksigis menonjol ke depan. Aki"at relaksasi
persendian ini maka diameter !6! 7pintu "a&ah panggul8 "ertam"ah +29 ( ' .m sehingga
menjadi dasar pertim"angan untuk menempatkan perempuan "ersalin dalam posisi dorso
litotomi. !enam"ahan diameter pintu "a&ah panggul hanya dimungkinkan apa"ila os sa.rum
dimungkinkan untuk "ergerak ke "elakang yaitu dengan mengurangi tekanan alas tempat
tidur terhadap os sa.rum
+2'
5. Artikulasio sakro iliaka
1enghu"ungkan antara os sa.rum dan os ilium.
+2'
Se.ara
fungsional2 panggul di"agi menjadi dua regio oleh "idang imajiner yang ditarik dari
promontorium sakrum ke pinggir atas simfisis pu"is2 yaitu:
a. !anggul palsu (pelvis major)
Terletak di atas "idang2 "erfungsi untuk menyokong intestinum
b. !anggul sejati (pelvis minor)
7
Terletak di "a&ah "idang2 memiliki dua "ukaan yaitu: arpertura pel;is superior 7pintu
atas panggul8 dan arpetura pel;is inferior 7pintu "a&ah panggul8
Selama proses kelahiran per;aginam2 "ayi harus dapat mele&ati kedua pem"ukaan panggul sejati
ini.
6entuk pel;is minor menyerupai suatu saluran yang mempunyai sum"u melengkung ke depan
7 Sum"u >arus8. Sum"u ini adalah garis yang menghu"ungkan titik persekutuan antara diameter
trans;ersa dan konjugata ;era pada pintu atas panggul dengan titik/titik sejenis di 0odge ##2 ###2
dan #<. Sampai dekat 0odge ### sum"u itu lurus2 sejajar dengan sa.rum2 untuk seterusnya
melengkung ke depan2 sesuai dengan lengkungan sa.rum.
+
Gam%ar # Potongan sagital 1angg*l2 men*n,*--an 1el0is ma3or dan minor
$
Karena "entuknya yang kompleks2 lokasi suatu o"jek di dalam panggul sulit dijelaskan. -leh
karena itu2 panggul digam"arkan memiliki , "idang imajiner2 yaitu:
+. 6idang pintu atas panggul
'. 6idang pintu tengah panggul
5. 6idang pintu "a&ah panggul
,. 6idang dengan dimensi panggul ter"esar
8
Gam%ar (# Gam%aran antero1osterior 1angg*l normal 4anita de4asa# Digam%ar-an
diameter antero1osterior 5AP6 dan Trans0ersal 5T6 1int* atas 1angg*l#
&
+.
6idang pintu atas panggul 7apertura pel;is superior8.
!intu atas panggul merupakan suatu "idang yang di"entuk oleh promontorium korpus
;erte"ra sakral +2 linea innominata 7terminalis82 dan pinggir atas simfisis. 6entuk pintu atas
panggul &anita2 di"andingkan dengan pria2 .enderung le"ih "ulat daripada lonjong. %ntuk
menilai pel;is &anita untuk jalan lahir anak2 diameter pel;is minor atau "atasnya yaitu pintu
atas panggul dinilai se.ara manual saat pemeriksaan pel;is dengan pemeriksaan dalam atau
dinilai dengan .ara radiografi.
+25
Terdapat empat diameter pintu atas panggul yang "iasa
digunakan: diameter anteroposterior2 diameter trans;ersal2 dan diameter o"lik.
Diameter anteroposterior
+. Konjugata o"stetrika
Adalah jarak terpendek antara promontorium sakrum dan simfisis pu"is. Normalnya2
"erukuran +* .m atau le"ih2 namun dapat sangat pendek pada pasien a"normal. Tidak
dapat diukur se.ara langsung dengan pemeriksaan jari karena terhalang ;esi.a urinaria2
sehingga "er"agai instrumen diran.ang untuk mengukur panjangnya konjugata ini.
Sayangnya2 tidak ada satupun instrumen yang ter"ukti dapat diandalkan sehingga
pengukuran konjugata o"stetrik dilakukan se.ara tidak langsung dengan mengukur jarak
tepi "a&ah simfisis pu"is ke promontorium sa.rum 7konjugata diagonalis8 dikurang +29 (
' .m2 sesuai dengan tinggi dan kemiringan simfisis pu"is.
+2'
'. Konjugata ;era
!anjang jarak dari pinggir atas simfisis ke promontorium 7normal: ? ++ .m8. >ara
mengukur konjugata ;era ialah dengan jari tengah dan telunjuk dimasukkan ke dalam
9
;agina untuk mera"a promontorium. Tidak menggam"arkan jarak terpendek antara
promontorium sa.rum dan simfisis pu"is.
+2'
5. Konjugata diagonalis
Jarak "agian "a&ah dari simfisis sampai ke promontorium dikenal se"agai konjugata
diagonalis (diagonal conjugate). Se.ara statistik konjugata ;era sama dengan konjugata
diagonalis dikurangi +29 .m. Apa"ila promontorium dapat dira"a2 maka konjugata
diagonalis dapat diukur2 yaitu sepanjang jarak antara ujung jari kita yang mera"a sampai
ke "atas pinggir "a&ah simfisis. Jika promontorium tidak dapat dira"a2 "erarti konjugata
diagonalis le"ih panjang dari jarak antara ujung jari kita sampai ke "atas pinggir "a&ah
simfisis.
+2'
Diameter trans;ersa
1en.erminkan jarak ter"esar linea terminalis pada kedua sisi 7normal: +'/+529 .m8. Tegak
lurus terhadap konjungata o"stetrika dan "iasanya memotong konjugata o"stetrika pada suatu
titik sekitar , .m di depan promontorium. Segmen konjungata o"stetrika dari perpotongan
kedua garis ini ke arah promontorium dise"ut diameter sagital posterior pintu atas.
+2'
Diameter o"likua
3aris dari artikulasio sakro iliaka ke titik persekutuan antara diameter trans;ersa dan
konjugata o"stetrik dan diteruskan ke linea inominata 7terminalis8. Diameter ini sepanjang
le"ih kurang +5 .m.
+2'
Gam%ar (# Gam%aran tiga diameter antero1osterior 1int* atas 1angg*l7 -on,*gata 0era2
-on,*gata o%stetris dan -on,*gata diagonalis 3ang da1at di*-*r se8ara -linis# Diameter
antero1osterior 1angg*l tengah ,*ga di1erlihat-an# 5P 9 1romontori*m sa-r*m: Sim 9
sim'isis 1*%is6#
$
10
Gam%ar )# Pint* atas 1angg*l dengan -on,*gata 0era2 diameter trans0ersa dan o%li-
'.
6idang panggul tengah 7midpel;is8
!anggul tengah merupakan "idang sejajar spina iskiadika2 atau "idang dimensi panggul
terke.il. 1emiliki makna khusus setelah engagement kepala janin pada partus ma.et.
Diameter interspinosus2 "erukuran +* .m atau sedikit le"ih "esar2 "iasanya merupakan
diameter pel;is terke.il. Diameter anteroposterior setinggi spina iskiadika normal "erukuran
paling ke.il ++.9 .m. Komponen posteriornya antara titik tengah diameter interspinarum
dengan sakrum dise"ut diameter sagitalis posterior yang sekurang/kurangnya "erukuran ,.9
.m.
@
1emperkirakan kapasitas midpel;ik se.ara klinis 7periksa dalam8 dengan .ara
pengukuran langsung adalah tidak mungkin. 6ila spina is.hiadi.a "egitu menonjol2 dinding
pel;is terasa .em"ung dan sa.rum terasa datar 7tidak .ekung82 maka kesempitan panggul
tengah "isa di.urigai.
@
$uang !anggul 7pelvic cavity8
Distansia #nterspinarum 7interspinous distance8
Distansia interspinarum adalah jarak penyempitan 7narrowest part of pelvic canal) di panggul
tengah setinggi spina ishiadi.a. 6agian paling sempit dari jalan lahir ini juga menentukan apakah
kepala janin "isa mele&atinya atau tidak. Namun2 ia "ukanlah jarak yang tetap 7fixed distance82
karena terjadi relaksasi dari ligamentum/ligamentum pel;is dan peningkatan mo"ilitas dari
perartikulasioan pel;is saat kehamilan.
'
Jarak interspinarum ini pada ukuran normal ialah le"ih kurang +* .m atau le"ih sedikit. Saat
janin mele&ati ruang panggul2 janin harus menyesuaikan diri dengan melakukan putaran paksi
11
dalam karena saat di pintu/atas panggul2 ukuran yang le"ar adalah ukuran melintang dan di ruang
panggul2 ukuran melintang yang sempit.
+2,
Aang paling penting pada spina ishiadi.a "ukan tonjolannya2 tetapi jarak antara kedua spina
ishiadi.a 7distansia interspinarum82 dan apakah spina itu run.ing atau tumpul. Spina ishiadi.a
yang run.ing le"ih "aik dari yang tumpul2 karena "idang geseran yang harus dile&ati kepala
janin le"ih luas dari yang run.ing2 sehingga perlu tenaga yang le"ih "esar dan &aktu yang le"ih
lama.
+
Penilaian Os sacrum.
-s Sa.rum yang kurang melengkung dan kurang .ekung akan mempersempit ruang panggul dan
mempersulit putaran paksi dalam2 sehingga dapat terjadi malposisi janin.
+
Penilaian dinding samping panggul
Dinding samping panggul dinilai dari atas ke "a&ah. Dinding samping panggul yang "aik adalah
seperti pada panggul ginekoid yaitu lurus dari atas ke "a&ah. Aang kurang "aik adalah dinding
samping yang le"ar dia atas dan menyempit ke arah "a&ah.
+
Inklinasi
Kepala janin dapat le"ih mudah masuk ke dalam ruang panggul jika sudut antara sakrum dan
lum"al le"ih "esar2 dise"ut inklinasi. Sudut inklinasi ini adalah antara 9* ( @*
*
2 "iasanya 99
*
.
+25
12
Gam%ar anatomi 1angg*l dan s*d*t in-linasi
Gam%ar $#(# Pangg*l 4anita de4asa 3ang mem1erlihat-an diameter antero1osterior dan
trans0ersal 1int* atas 1angg*l serta diameter trans0ersal 5inters1inos*s6 1angg*l tengah#
Kon,*gata o%stetris normaln3a le%ih dari $; 8m#
&
5.
6idang pintu "a&ah panggul 7apertura pel;is inferior8
!intu "a&ah panggul tersusun atas ' "idang datar "er"entuk segitiga2 yaitu "idang yang
di"entuk oleh garis antara kedua "uah tu"era ossis iskii yang kedua jaraknya +*.9 .m
dengan ujung os sakrum dan "agian "a&ah simfisis. Apeks dari segitiga posteriornya
"erada di ujung sakrum dan "atas lateralnya adalah ligamentum sakroiskiadika dan
tu"erositas iskium. Segitiga anterior di"entuk oleh area di "a&ah arkus pu"is. Tiga
diameter pintu "a&ah panggul yang "iasa digunakan yaitu: anteroposterior2 trans;ersal2
dan sagital posterior. !inggir "a&ah simfisis "er"entuk lengkung ke "a&ah dan
merupakan sudut 7arkus pu"is8. Dalam keadaan normal "esarnya sudut ini B)* atau
le"ih sedikit.
9
Diameter sagitalis posterior 7A!8 C 4.9 .m. Distansia intertu"erosum C +*.9
.m. Dikatakan sempit "ila jumlah kedua diameter D+9 .m atau "ila diameter
intertu"erosum DE .m. Kelainan "entuk atau ukuran panggul dapat diketahui dari
anamnesis dan pemeriksaan yang "aik. 92',
Anamnesis perlu ditanyakan ri&ayat penyakit dahulu2 adaFtidak penyakit ra.hitis2 patah
tulang panggul2 .oGitis dan se"againya. !el;imetri klinik atau radiologik harus dapat
menentukan perkiraan "entuk dan ukuran panggul dengan "aik.
+2'
Se"enarnya2 melalui mata telanjang .alon i"u "isa mengetahui luas panggulnya. Kalau
i"u "ertu"uh tinggi "esar2 "isa dipastikan ukuran panggulnya relatif luas. Sedangkan i"u
13
yang tidak terlalu tinggi2 hanya +,9 .m atau malah kurang2 kemungkinan "esar ukuran
panggulnya ke.il dan sempit. Namun pengamatan ini hanya asumsi. !emeriksaan yang
akurat hanya "isa dilakukan se.ara klinis dengan roentgen.
+
Hller dan 1engert +),42 menyatakan "ah&a ada hu"ungan antara ukuran pintu tengah
panggul dengan ukuran pintu "a&ah panggul dimana "ila ada kesempitan pintu "a&ah
panggul "iasanya menye"a"kan adanya kesempitan pintu tengah panggul. 0u"ungan ini
diperlihatkan oleh hu"ungan yang konstan antara diameter intertu"erum 7ukuran pintu
"a&ah panggul8 dan diameter interspinarum 7ukuran pintu "a&ah panggul8 dimana
penyempitan diameter interspinarum dapat diharapkan terjadi "ila ada kesempitan
diameter intertu"erum. 1enurut Liselele 06 dkk2 '**+ yang men.ari hu"ungan tinggi
"adan dan pel;imetri eksterna dalam memprediksi disproporsi sefalopel;ik pada nulipara
menyimpulkan "ah&a tinggi "adan D +9* .m dan diameter trans;ersa D )29 .m paling
sering "erhu"ungan dengan disproporsi sefalopel;ik. Kennedy dan 3reen&ald dkk
menyatakan "ah&a &anita dengan pera&akan pendek 7D+9' .m atau @* in.i8 dan ukuran
sepatu ke.il 7D,.98 le"ih mungkin persalinannya mengalami komplikasi disproporsi
sefalopel;ik atau terhentinya dilatasi dan penurunan janin2 dengan demikian le"ih
mungkin mengalami panggul sempit.
1ahmood A.Tahir +)EE dkk menyatakan "ah&a ukuran sepatu "ukanlah predi.tor klinis
untuk meramalkan disproporsi sefalopel;ik dan &alaupun tinggi "adan i"u adalah
panduan yang le"ih "aik untuk meramalkan adekuasi panggul pada persalinan2 E*I i"u
dengan tinggi "adan kurang dari +@* .m melahirkan se.ara per;aginam. Thoms 7+)548
mempelajari 5@' nullipara dan menemukan rata/rata "erat "adan lahir "ayi adalah se.ara
"ermakna le"ih rendah 7'E* gr8 pada kelompok &anita dengan panggul sempit 7pel;is
ke.il8 di"andingkan kelompok &anita dengan panggul adekuat. Dengan demikian &anita
dengan panggul sempit memiliki kemung kemungkinan juga memiliki "erat "adan janin
lahir yang le"ih ke.il juga.
!ada nullipara normal2 "agian ter"a&ah janin pada &aktu aterm umumnya turun ke
dalam rongga panggul. 6ila ada kesempitan pintu atas panggul penurunan "agian
ter"a&ah janin tidak terjadi sampai setelah onset persalinan. !resentasi kepala tetap
dominan2 tetapi karena kepala floating dengan "e"as di atas pel;i. inlet atau terletak le"ih
14
lateral pada fossa iliaka2 kekuatan yang sedikit saja dapat menye"a"kan janin mengam"il
presentasi lain.
Gam%ar $#)# Pint* %a4ah 1angg*l dengan diameter<diameter 3ang 1enting# Perhati-an
%ah4a diameter antero1osterior da1at di%agi men,adi diameter sagital anterior dan
1osterior#
&
Gam%ar +# Bidang 1int* %a4ah 1angg*l
,.
6idang dengan dimensi panggul ter"esar 7tidak memiliki arti klinis8.
+
Bent*-<%ent*- Pangg*l
>ald&ell dan 1oloy mengem"angkan suatu klasifikasi panggul yang masih digunakan hingga
saat ini. Klasifikasi terse"ut didasarkan pada pengukuran diameter trans;ersal ter"esar di pintu
atas panggul dan pem"agiannya menjadi segmen anterior dan posterior. 6entuk segmen/segmen
15
ini menentukan klasifikasi panggul menjadi: panggul ginekoid2 anthropoid2 android2 ataupun
platipeloid. Karakter segmen posterior menentukan tipe panggulnya2 dan karakter segmen
anterior menetukan ke.enderungannya. Kedua hal ini ditentukan karena ke"anyakan panggul
"ukan merupakan tipe murni2 melainkan .ampuran2 misalnya2 panggul ginekoid dengan
ke.enderungan android "erarti panggul posteriornya "er"entuk ginekoid dan panggul anteriornya
"er"entuk android.
'
1enurut >ald&ell dan 1olloy2 terdapat , jenis panggul2 antara lain:
,
. 3inekoid
!anggul paling "aik untuk &anita2 "entuk pintu atas panggul hampir mirip lingkaran.
Terdapat pada ,9I &anita. !anjang diameter antero/posterior kira/kira sama dengan
diameter trans;ersa. Jenis ini merupakan tipe panggul &anita (female type)
!. Android
6entuk pintu atas panggul hampir segitiga. Diameter trans;ersal ter"esar terletak di posterior
dekat sakrum. Dinding samping panggul mem"entuk sudut yang makin sempit ke arah
"a&ah. Terdapat pada +9I &anita. Diameter antero/posterior hampir sama dengan diameter
trans;ersa2 tetapi diameter trans;ersa jauh le"ih mendekati os sakrum2 jadi "agian
"elakangnya pendek dan gepeng2 sedangkan "agian depannya menyempit ke muka. Jenis ini
merupakan tipe panggul pria (male type)
". Anthropoid
6entuk pintu atas panggul seperti ellips mem"ujur anteroposterior. Terdapat pada
59I &anita. Diameter anteroposterior le"ih "esar dari diameter trans;ersa
#. !latipelloid
Se"enarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka "elakang.
Terdapat pada 9I &anita.
$. Tipe Kom"inasi atau Intermediate%type pelvis
Sering dijumpai jenis kom"inasi panggul ini dari yang lain. %ntuk menentukan jenis2 "entuk2
dan ukuran/ukuran pel;is se.ara tepat hanyalah dapat ditentukan dengan pel;imetri
16
radiologik. %ntuk menye"ut jenis kom"inasi2 dise"utkan jenis pel;is "agian "elakang dahulu
kemudian depan. 1isalnya2 jenis android/ginekoid.
Tidak jarang dijumpai kom"inasi keempat jenis klasik ini. Di sinilah letak kegunaan pel;imetri
radiologis2 untuk mengetahui jenis2 "entuk dan ukuran/ukuran pel;is se.ara tepat.
9
Gam%ar $#+# Em1at ti1e 1angg*l dengan -lasi'i-asi =ald4ell<Molo3# Garis 3ang melintasi
diameter trans0ersal terle%ar mem%agi 1int* atas men,adi segmen 1osterior dan anterior#
$
Gam%ar )# emale 1el0is
17
!anggul ginekoid dianggap se"agai panggul normal &anita2 sementara panggul android
merupakan ;arian dari panggul pria. !anggul android le"ih sering ditemukan pada &anita dengan
akit;itas fisik yang "erat selama masa remaja. !anggul android juga ditemukan pada &anita yang
mengalami keterlam"atan dalam posisi tegak2 yaitu setelah usia +, "ulan2 sementara panggul
platipeloid le"ih sering ditemukan pada &anita yang memiliki kemampuan posisi tegak se"elum
umur +, "ulan.
#ndikasi !el;imetri $adiologik.
+2,
+. Dugaan ketidakseim"angan kepala janin dan panggul 7 cep&alo%pelvic disproportion8
'. $i&ayat trauma
5. !enyakit tu"erkulosis pada tulang panggul
,. 6ekas Se.tio >aesarea yang diren.anakan partus per;aginam
9. Janin letak sungsang
@. !resentasi muka atau kelainan letak lainnya.
!emakaian sinar rontgen di"atasi penggunaannya karena pengaruhnya terhadap sel/sel gamet
janin yang masih sangat muda dan juga pada o;arium.
!enggunaan 1$# le"ih dipakai Jaman kini dalam menentukan "entuk pel;is karena hingga saat
ini ter"ukti aman. #ndikasi pemakaian 1$# dalam anatomi maternal terutama untuk pel;imetri2
karena indikasi lainnya umumnya dapat dilakukan dengan %ltrasonografi 7%S38.
'idang (odge
6idang/"idang 0odge digunakan untuk menentukan sampai di manakah "agian terendah
janin turun dalam panggul saat persalinan.
+
0odge #: 6idang datar yang melalui "agian atas simfisis dan promontorium. Di"entuk
pada lingkaran pintu atas panggul.
0odge ##: 6idang yang sejajar dengan "idang 0odge # terletak setinggi "agian "a&ah
simfisis.
0odge ###: 6idang yang sejajar dengan 0odge # dan 0odge ##2 terletak setinggi spina
is.hiadi.a kanan dan kiri. Dise"ut juga "idang -. Kepala yang "erada di atas + .m
dise"ut 7 / + 8 atau se"aliknya.
0odge #<: 6idang yang sejajar dengan "idang 0odge #2##2 dan ###2 terletak setinggi os
.o..ygis.
18

)inding Pelvis
Dinding pel;is dapat di"edakan atas dinding anteroposterior2 dua dinding lateral2 dinding
dorsal2 dan se"uah dasar pel;is.
'
. Dinding pel;is Anteroposterior
Di"entuk oleh dua .orpus ossis pu"is dan ramus ossis pu"is serta serta symphysis pu"is.
Le"ih "erfungsi se"agai penahan "e"an 7weig&t%bearing8 dari dinding anterior dalam
posisi anatomi.
!. Dinding/dinding !el;is Lateral
1emiliki kerangka tulang yang di"entuk oleh "agian/"agian os .oGae. 1us.ulus
o"turator internus menutupi hampir seluruh dinding/dinding ini. 1edial terhadap
mus.ulus o"turator internus terdapat ner;us o"turatorius dan pem"uluh darah o"turatoria2
dan .a"ang/.a"ang lain dari pem"uluh dari ilia.a interna. 1asing/masing mus.ulus
o"turatorius internus meninggalkan pel;is melalui foramen ishiadi.um minus dan
mem"entuk tendinous ke arah posterior dan kem"ali ke lateral dan melekat pada
tro.hanter mayor os femur. !ermukaan medial dari otot ini ditutupi oleh fas.ia
o"turatorius yang mene"al ke arah tengah mem"entuk ar.us tendon yang mem"erikan
pelekatan pada diafragma pel;is.
Diafragma ini menjadi "atas antara pel;is dan perineum2 mem"entuk dasar dari ruang
panggul 7pelvic cavity8 dan atap dari perineum.
". Dinding !osterior 7Dinding posterolateral dan atap8
19
!ada posisi anatomi2 dinding posterior pel;is terdiri dari dinding tulang dan atap pada
midline 7di"entuk dari os sa.rum dan os .o..yG 8 dan dinding mus.uloligamentous
posterolateral2 di"entuk oleh ligamentum/ligamentum dan arti.ulasio sa.ro/ilia.a serta
mus.ulus piriformis. 1edial dari mus.ulus piriformis terdapat saraf/saraf dari pleGus
sa.ralis dan pem"uluh ilia.a interna serta .a"angnya.
#. Dasar !el;isFPelvic )iap&ragm
Dasar pel;is di"entuk oleh diafragma pel;is yang "er"entuk seperti mangkok 7bowl%
s&aped8 atau .orong 7funnel%s&aped8 dan terdiri dari mus.ulus le;ator ani dan mus.ulus
.o..ygeus serta fas.ia/fas.ia yang menutupi permukaan superior dan inferior dari
muskulus/muskulus ini. Dasar pel;is memisahkan ruang panggul dari perineum diantara
pel;is minor.
1us.ulus le;ator ani adalah otot ter"esar dan terpenting pada dasar pel;is.#a melekat pada os
pu"is di anterior2 pada spina is.hiadi.a di posterior2 dan mene"al mem"entuk fas.ia o"turator
7ar.us tendon dari le;ator ani8 diantara dua tulang pada kedua sisi. 1us.ulus le;ator ani terdiri
dari tiga "agian yang di"edakan sesuai dengan arah dan perlekatan sera"utnya.
1us.ulus pu"ore.talis: "agian paling te"al2 "agian medial dari le;ator ani2 terdiri dari
otot yang mem"entuk "agian dari kiri dan kanan pu"is. #a "ersatu dari kiri dan kanan
untuk mem"entuk sengkelit otot "er"entuk % 7*%s&aped muscular sling8 dan
melingkari peralihan anore.tal 7anorectal junction8.6agian ini "erperan penting dalam
mengontrol fecal continence.
1us.ulus !u"o.o..ygeus: "agian paling le"ar tapi paling tipis dari le;ator ani. 6agian ini
adalah "agian utama dari le;ator ani. !ada proses kelahiran anak2 mus.ulus le;ator ani
menyokong kepala janin se&aktu .er;iG uteri mem"uka untuk memungkinkan janin
dilahirkan. !ada kelahiran yang sulit2 mus.ulus le;ator ani dapat rusak2 "iasanya
mus.ulus pu"o.o..ygeus. 6agian ini penting karena melingkari dan menyangga uretra2
;agina2 dan .analis analis
1us.ulus #llio.o..ygeus: "agian posterolateral dari le;ator ani. 1un.ul dari ar.us tendon
posterior dan spina is.hiadi.a. #a tipis dan tidak "erkem"ang "aik 7aponeuroti.8
1us.ulus le;ator ani adalah dasar yang menyangga ;isera pel;is pada kedudukannya. #a sentiasa
"erkontraksi setiap kalinya untuk menyangga ;isera a"dominopel;is dan mem"antu pengaturan
20
air ke.il sesuai dengan kemauan dan se"agai penyangga uterus. #a aktif "erkontraksi saat
ekspirasi yang dipaksakan2 "atuk2 "ersin2 muntah2 dan memfiksasi tu"uh saat ekstremitas
superior dipaksakan "ergerak se.ara "ertenaga 7mengangkat "e"an8.
21
Bagian L*na- Jalan Lahir
!ada kala pengeluaran 7Kala ##8 segmen "a&ah uterus2 ser;iks uteri dan ;agina ikut mem"entuk
jalan lahir. !ada akhir kehamilan2 pada usia kehamilan 5E minggu2 ser;iks le"ih pendek daripada
&aktu kehamilan +@ minggu. Seperti telah dikemukakan2 ismus uteri pada kehamilan +@ minggu
menjadi "agian uterus tempat janin "erkem"ang. %mumnya ser;iks dise"ut menjadi matang
apa"ila tera"a se"agai "i"ir dan ini terjadi pada usia kehamilan 5, minggu. !ada primigra;ida
hal ini ditemukan "ila hampir aterm.
+
Di samping uterus dan ;agina2 otot/otot2 jaringan/jaringan ikat dan ligamen/ligamen yang
"erfungsi menyokong alat/alat urogenitalis perlu diketahui oleh karena semuanya mempengaruhi
jalan lahir dan lahirnya kepala atau "okong pada partus. -tot/otot yang menahan dasar panggul
di "agian luar adalah muskulus sfingter ani eksternus2 muskulus "ul"oka;ernosus yang
melingkari ;agina dan muskulus perinea trans;ersus superfisialis. Di "agian tengah ditemukan
otot/otot yang melingkari uretra 7muskulus sfingter uretrae82 otot/otot yang melingkari ;agina
"agian tengah dan anus2 antara lain muskulus illeokoksigeus2 muskulus iskiokoksigeus2
muskulus perinea trans;ersus profundus dan muskulus koksigeus. Le"ih ke dalam lagi
ditemukan otot/otot dalam yang paling kuat dise"ut diafragma pel;is2 terutama muskulus le;ator
ani yang "erfungsi menahan dasar panggul. #a menutup hampir seluruh "agian "elakang pintu
"a&ah panggul. Letak muskulus le;ator ini sedemikian rupa sehingga "agian depan dalam
trigonum ini "er"entuk segitiga2 dise"ut trigonum urogenitalis 7hiatus genitalis8. Di dalam
trigonum ini "erada uretra2 ;agina dan re.tum.
22
1uskulus le;ator ani mempunyai peranan yang penting dalam mekanisme putaran paksi dalam
janin. Kemiringan dan kelentingan 7elastisitas8 otot ini mem"antu memudahkan putaran paksi
dalam janin. !ada otot yang kurang miring 7le"ih mendatar8 dan kurang melenting 7misalnya
pada mulitpara yang elastisitas otot "erkurang82 putaran paksi dalam le"ih sulit.
Selain faktor otot2 putaran paksi dalam juga ditentukan oleh ukuran panggul dan mo"ilitas leher
janin. Tumor atau lilitan tali pusat di leher janin juga mempersulit putaran paksi dalam. Dalam
diafragma pel;is "erjalan ner;us pudendus yang masuk ke rongga panggul melalui kanalis
Al.o.k2 terletak antara spina iskiadika dan tu"er iskii. !ada persalinan sering dilakukan
anesthesia "lok pudendus2 sehingga rasa sakit dapat dihilangkan pada ekstraksi .unam2 ekstraksi
;akum2 penjahitan rumptur perinea dan se"againya.
Arteria dan ;ena yang "erkalan dalam rongga panggul adalah .a"ang "a&ah dari arteria dan ;ena
uterine serta .a"ang/.a"ang arteria dan ;ena hemmoroidalis superior.
Perineum
!erineum adalah daerah yang sempit2 yaitu daerah antara ;agina dan anus. !ada posisi anatomis2
perineum adalah adalah "agian proksimal kedua/dua paha2 namun jika kedua paha terkangkang2
perineum merupakan daerah "er"entuk "elah ketupat yang meluas dari symphisis pu"is di
se"elah ;entral ke tu"er is.hiadi.um di se"elah lateral dan ujung os .o..ygis di se"elah dorsal.
'
6angunan yang mem"atasi perineum antara lain=
Simfisis pu"is 7anterior8
$amus inferior pu"i. dan ramus is.hial 7anterolateral8
Tu"erositas is.hiadi.um 7lateral8
Ligamentum sa.rotu"erale 7posterolateral8
Sa.rum "agian paling inferior dan .o..yG 7posterior8
3aris penghu"ung antara ujung/ujung anterior kedua tu"erositas is.hiadi.um mem"agi perineum
menjadi dua segitiga yang tidak sama "esar.
Segi tiga anal 7+nal ,riangle8 yang merupakan lokasi anus2 terletak posterior dari garis pem"atas
tadi2 dan segi tiga urogenital 7*rogentital ,riangle8 merupakan lokasi alat kelamin &anita 7atau
s.rotum dan penis pada lelaki8 dan terletak anterior dari garis pem"atas tadi. Titik tengah garis
23
itu ialah titik sentral perineum yang letaknya sesuai dengan .entrum tendineum perinei di
se"elah dalam se"agai tempat lekat sentral untuk otot perineum. #ni adalah lokasi perineal body.
!
Perineal body adalah daerah kon;ergen dan pertemuan serat dari "e"erapa otot2 termasuk=
6ul"ospongiosus
Sphin.ter ani eGternus
1.Trans;ersus perinei superfi.ialis dan profundus
6agian dari otot sphin.ter uretra eGternus 2le;ator ani2 dan fas.ia otot dari re.tum
Perineal body sangat penting terutama pada &anita karena ia merupakan penyangga terakhir dari
;is.era pel;is. $egangan dan so"ekan dari lekatan otot/otot perineum dari perineal body "isa
terjadi saat partus2 sehingga menye"a"kan kehilangan penyangga dari dasar pel;is. Aki"atnya2
terjadi prolapsus dari ;is.era pel;is2 termasuk prolapsus ;esi.a urinaria dan prolapsus uteri
danFatau ;agina. !ada persalinan seringkali dilakukan episiotomi 7insisi operatif yang rapi8 pada
perineum untuk men.egah terjadinya ro"ekan yang tak "eraturan.
24
25
Perineum -anita
26
!ada perineum &anita2 ;agina menem"us diafragma urogenitale2 dan urethra terdapat dalam
dinding ;entral ;agina. Kas.ia perinei superfi.ialis terdiri dari satu lapis yang mengandung
jaringan lemak dan satu lapis profunda yang "erupa selaput jaringan ikat su"kutan. Kedua lapis
ini "ersatu pada la"ium mayora pudendi. Lapis yang "erupa selaput ke arah medial melekat pada
symphisis pu"is dan ke arah lateral pada .orpus ossis pu"is.
'
-tot/otot perineum superfisial ialah:
1us.ulus trans;ersus perinei superfi.ialis
1us.ulus is.hi.a;ernosus
1us.ulus "ul"ospongiosus
Alat/alat kelamin luar yang dalam keseluruhan dikenal se"agai ;ul;a2 atau pudendum terdiri
dari=
1ons pu"is
La"ium mayora pudendi dan la"ium minora pudendi
<esti"ulum ;agina
>litoris
6ul"us <esti"uli
3landula ;esti"ularis mayor dan glandulae ;esti"ularis minores.
.agina
<agina adalah saluran mus.ulomem"ran 7panjang 4/) .m82 kepanjangan dari ser;iks uteri ke
arah ;esti"ulum2 .elah di antara la"ia minora yang di situ terdapatnya ;agina2 orifi.ium uretra
eksterna dan pem"ukaan dari ' glandula ;esti"ular. %jung superior dari ;agina mengelilingi
ser;iks.
+
<agina "erfungsi se"agai=
Saluran untuk keluarnya darah menstrual
6agian inferior dari terusan lahir 7 birt& canal8
1enerima penis se&aktu "ersenggama
Ke arah superior "erhu"ungan dengan .er;iG uteri dan ke arah inferior "erhu"ungan dengan
;esti"ulum ;aginae.
Tiga otot yang menyempitkan ;agina dan "erlaku se"agai sphin.ter: mus.ulus pu"o;aginalis2
diafragma urogenitale 7m. sphin.ter uretra dan m. trans;ersus perinei profundus8 dan
m."ul"ospongiosus.
27
Arah liang ;agina adalah sejajar dengan arah dari pinggir simfisis ke promontorium. Arah ini
penting diketahui pada &aktu memasukkan jari ke dalam ;agina saat melakukan pemeriksaan
ginekologik. 6entuk ;agina se"elah dalam "erlipat/lipat dise"ut rugae dan di tengah/tengahnya
ada "agian yang le"ih keras2 dise"ut kolumna rugarum. Lipatan/lipatan ini memungkinkan
;agina dalam persalinan mele"ar sesuai dengan fungsinya se"agai "agian lunak jalan lahir.
Perdara&an +rterial
!em"uluh darah yang mengantar darah kepada superior ;agina "erasal dari arteria uterina. Arteri
<aginalis yang memasok darah kepada "agian tengah dan "agian ;agina lainnya "erasal dari
arteri re.talis media dan arteri pudenda interna.
Penyaluran 'alik dara& (.ena)
<ena <aginalis mem"entuk pleGus ;enosus ;aginalis pada sisi/sisi ;agina dan dalam mem"ran
mukosa ;agina. <ena/;ena ini men.urahkan isinya ke dalam ;ena ilia.a interna dan "erhu"ungan
dengan pleGus ;enosus ;esi.alis2 pleGus uterina dan pleGus re.talis
Persarafan
Saraf/saraf ;agina "erasal dari pleGus utero;aginalis yang terletak antara kedua lem"ar
ligamentum latum uteri "ersama arteria uterina.
28
*terus
%terus "er"entuk seperti "uah alpukat atau "uar pir yang sedikit gepeng ke arah anterior
posterior. %kurannya se"esar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri dari otot/
otot polos. %kuran panjang uterus adalah 4/ 429 .m 2 le"ar di atas 92'9 .m2 te"al '29 .m dan te"al
dinding +2'9 .m. Letak uterus yang fisiologis adalah ante;ersiofleksio 7ser;iks ke depan dan
mem"entuk sudut dengan ;agina2 sedangkan korpus uteri ke depan dan mem"entuk sudut
dengan ser;iks uteri.
+2'
%terus terdiri atas

fundus uteri

korpus uteri
29

ser;iks uteri.
+2'2,
Kundus uteri adalah "agian uteri proksimal= di situ kedua tu"a Kallopi masuk ke uterus. Dalam
klinis2 penting untuk diketahui sampai di mana fundus uteri "erada2 oleh karena tuanya
kehamilan dapat diperkirakan dengan pera"aan pada fundus uteri. Korpus uteri adalah "agian
uterus yang ter"esar. !ada kehamilan "agian ini mempunyai fungsi utama se"agai tempat janin
"erkem"ang. $ongga yang terdapat di korpus uteri dise"ut ka;um uteri 7rongga rahim. Ser;iks
uteri2 terdiri atas = pars ;aginalis ser;isis uteri yang dinamakan portio dan pars supra;aginalis
ser;isis uteri yaitu "agian ser;iks yang "erada di atas ;agina.
/aluran 0analis /ervikalis
Saluran yang terdapat dalam ser;iks. 6er"entukseperti saluran lonjong dengan panjang '29 .m.
!intu dalam dise"ut ostium uteri internum dan pintu di ;agina dise"ut ostium uteri eksternum.
Kedua pintu ini penting dalam klinik untuk menilai jalannya persalinan dan a"ortus.
+2'2,
Lapisan otot polos uterus di se"elah dalam "er"entuk sirkular dan di se"elah luar "er"entuk
longitudinal. Di antara kedua lapisan itu terdapat lapisan otot o"lik2 "er"entuk anyaman. Lapisan
ini paling penting dalam persalinan karena sesudah plasenta lahir2 otot lapisan ini "erkontraksi
kuat menjepit pem"uluh/pem"uluh darah yang ter"uka sehingga perdarahan "erhenti.
30
1igamentum
%terus se"enarnya terapung/apung dalam rongga pel;is2 tetapi terfiksasi dengan "aik oleh
jaringan ikat dan ligamentum yang menyokongnya.
Lig. Kardinal 72ackenrodt8 kiri dan kanan2 ligamen yang penting yang men.egah uterus
tidak turun.
Lig. Sa.ro/uterina kiri dan kanan2 yakni ligamentum yang menahan uterus supaya tidak
"anyak "ergerak. 6erjalan dari ser;iks "agian "elakang kiri dan kanan ke arah os sakrum kiri
dan kanan.
Lig. $otundum kiri dan kanan. Ligamentum yang menahan uterus dalam antefleksi. 6erjalan
dari sudut fundus uteri kiri dan kanan2 ke daerah inguinal kiri dan kanan. !ada kehamilan
kadang terasa sakit di daerah inguinal &aktu "erdiri .epat2 karena uterus "erkontraksi kuat
dan lig.$otundum menjadi ken.ang serta mengadakan tarikan pada daerah inguinal. !ada
persalinan pun tera"a ken.ang dan terasa sakit "ila dipegang.
Lig. Latum kiri dan kanan.Ligamentum yang meliputi tu"a2 "erjalan dari uterus ke arah
lateral. Tidak "anyak jaringan ikat. Kurang arti dalam memfiksasi uterus
Lig. #nfundi"ulo/pel;ikum kiri dan kanan.Ligamentum yang menahan tu"a Kallopii. 6erjalan
ke arah infundi"ulum ke dinding pel;is.
Pembulu& dara& +rteri *terus
%terus di"eri darah oleh a. uterina kiri dan kanan yang terdiri atas ramus asendens dan ramus
desendens. !em"uluh darah ini "erasal dari arteria iliaka interna 7a.0ipogastrika8 yang melalui
dasar lig.Latum masuk ke dalam uterus di daerah ser;iks.
31
Kadang dalam persalinan terjadi perdarahan "anyak oleh karena ro"ekan ser;iks ke lateral
sampai mengenai .a"ang/.a"ang arteria %terina. $o"ekan ini dise"a"kan antara lain oleh
pimpinan persalinan yang salah2 persalinan dengan alat 7Korseps8 yang tidak dilakukan dengan
.ermat.
!em"uluh darah lain yang mem"eri darah ke uterus ialah arteria -;arika kiri dan kanan.
Inervasi uterus
#ner;asi uterus terutama terdiri atas sistem saraf simpatetik dan untuk se"agian terdiri atas
parasimpatetik. Sistem parasimpatetik "erada dalam panggul se"elah kiri dan kanan os sa.rum2
"erasal dari saraf sa.ral '25 dan , yang selanjutnya memasuki pleksus Krankenhauser. Sistem
simpatik masuk ke rongga panggul se"agai pleksus hipogastrikus melalui "ifurkasio aorta dan
promontorium terus ke "a&ah menuju pleksus Krankenhauser. Kedua/dua sistem simpatik dan
parasimpatik mengandung unsur motorik dan sensorik. Kedua sistem "ekerja antagonistik. Saraf
simpatik menim"ulkan kontraksi dan ;asokonstriksi2 sedangkan yang parasimpatik se"aliknya2
men.egah kontraksi dan menim"ulkan ;asodilatasi.
32
T!NJAUAN PUSTAKA
D!AGN/S!S KE.AM!LAN
1enurut Kederasi -"stetri 3inekologi #nternasional2 kehamilan didefinisikan se"agai fertilisasi
atau penyatuan dari spermatoJoa dan o;um dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. 6ila
dihitung saat fertilisasi hingga lahirnya "ayi2 kehamilan normal akan "erlangsung dalam &aktu
,* minggu atau +* "ulan lunar atau ) "ulan menurut kalender internasional. Kehamilan ter"agi
dalam 5 trimester2 di mana trimester ke satu "erlangsung dalam +' minggu2 trimester kedua +9
minggu 7minggu ke/+5 hingga ke/'48 dan trimester ketiga +5 minggu 7minggu ke/'E hingga ke/
,*8.
+
%ntuk melakukan asuhan antenatal yang "aik2 diperlukan pengetahuan dan kemampuan untuk
mengenali peru"ahan fisiologik yang terkait dengan proses kehamilan. !eru"ahan terse"ut
men.akup peru"ahan produksi dan pengaruh hormonal serta peru"ahan anatomik dan fisiologik
selama kehamilan. !engalaman dan pemahaman tentang peru"ahan fisiologik terse"ut menjadi
modal dasar dalam mengenali kondisi patologik yang dapat mengganggu status kesehatan i"u
ataupun "ayi yang dikandungnya. Dengan kemampuan terse"ut2 penolong atau petugas
kesehatan dapat mengam"il tindakan yang tepat dan perlu untuk memperoleh luaran yang
optimal dari kehamilan dan persalinan.
+
33
Peruba&an 3isiologik dan (ormonal dalam 0e&amilan
!enentuan dan dugaan terhadap kehamilan sangat terkait dengan pengetahuan tentang fisiologi
a&al kehamilan. !engenalan ini juga penting "agi penapisan terhadap kelainan yang mungkin
terjadi selam akehamilan.
Tanda/tanda presumtif adalahn peru"ahan fisiologik pada i"u atau seorang perempuan yang
mengindikasikan "ah&a ia telah hamil. Tanda/tanda tidak pasti atau terduga hamil adalah
peru"ahan anatomik dan fisiologik selain dari tanda/tanda presumtif yang dapat dideteksi atau
dikenal oleh pemeriksa. Tanda/tanda pasti kehamilan adalah data atau kondisi yang
mengindikasikan adanya "uah kehamilan atau "ayi yang diketahui melalui pemeriksaan dan
direkam oleh pemeriksa 7misalnya denyut jantung janin2 gam"aran sonogram janin dan gerakan
janin8.
,anda dan 4ejala 0e&amilan
Tanda dan gejala kehamilan dapat diklasifikasikan menjadi 5 yaitu tanda pasti kehamilan2 tanda
kemungkinan hamil dan tanda dugaan hamil.
+
Tanda !asti Kehamilan
+
A. !emeriksaan o"stetri
6e"erapa tanda pasti kehamilan yang didapatkan dari pemeriksaan o"stetri yaitu:
+. Denyut Jantung Janin 7DJJ8
!ada keadaan normal DJJ "erkisar antara +'*/+@* per menit. DJJ dapat didengar dengan
fetostetoskop mulai kehamilan +4/+) minggu atau dengan alat Doppler mulai kehamilan
+*/+' minggu.
>ara untuk mengetahui DJJ:
a. Didengar dengan stetoskop monoral Laenne.
". Di.atat dan didengar dengan alat Doppler
.. Di.atat dengan feto/elektrokardiogram
d. Dilihat dengan %S3
!ada kehamilan lanjut2 dapat didengar "e"erapa "unyi dan "ising selain DJJ2 se"agai "erikut:
a. 6ising tali pusat
34
6ising tali pusat terdengar se"agai "unyi meniup yang sinkron dengan nadi fetus dan
dise"a"kan karena tali pusat tertekan. 6ising akan hilang jika sikap i"u "eru"ah.
". 6ising rahim
6ising rahim terdengar sinkron dengan nadi i"u dan "iasanya terdengar pada "agian
"a&ah rahim. 6ising rahim dise"a"kan karena darah melalui ;asa uterine yang
mem"esar. 6ising ini juga terdengar jika ;askularisasi uterus sangat "ertam"ah2 misalnya
pada miom yang "esar atau neoplasma o;arii yang "esar.
.. 6ising usus
6ising usus dise"a"kan oleh adanya udara atau .airan yang melalui usus i"u.
d. 6unyi aorta
6unyi aorta terdengar sinkron dengan nadi i"u
e. 6unyi gerakan fetus
'. 1elihat dan mera"a gerakan fetus
3erakan fetus dapat dira"a dan dilihat pada kehamilan '* minggu.
6. !emeriksaan ultrasonografi
Kantung kehamilan mulai dapat dideteksi pada kehamilan antara 929 ( @ minggu2 kutu" fetus
mulai diidentifikasi pada kehamilan antara @29/4 minggu2 gerakan jantung fetus dapat dilihat
pada kehamilan minggu ke 4 dan gerakan anggota "adan serta gerakan dada terlihat pada
minggu ke ) amenorrhea.
Gam%ar 'et*s > mingg*
>. !emeriksaan elektrokardiografi
35
Jika fetus masih hidup2 pada kehamilan muda kadang/kadang dapat terlihat
elektrokardiogram fetus.

D. !emeriksaan radiologi
!ada kehamilan +, minggu fokki ossifikasi fetus sudah dapat terlihat. $ontgenografi
terutama dikerjakan jika fetus telah meninggal.
Tanda/tanda Kemungkinan 0amil
+
+. Tanda 0egar
!ada periksa "imanual dengan meletakkan ' jari pada forniks posterior dan tangan lainnya
pada dinding perut di atas simfisis pu"is2 maka korpus uteri seolah/olah terpisah dari ser;iks
uteri karena isthmus uteri yang sangat lem"ek. Tanda ini dise"ut tanda 0egar dan terdapat
kira/kira pada kehamilan antara @/E minggu setelah menstruasi terakhir.
'. Tanda 3oedel
!ada kehamilan antara @/E minggu ser;iks uteri "iasanya tera"a lem"ek sekali2 yang dise"ut
tanda 3oedel. !emakaian kontrasepsi estrogen/progestin dapat menye"a"kan ser;iks uteri
menjadi lem"ek2 sedang kehamilan dengan inflamasi atau karsinoma ser;isis uteri2 ser;iks
uteri tetap kaku.
5. Kontraksi 'raxton (icks
%terus gra;idus yang "erkontraksi tidak teratur dan tanpa disertai rasa nyeri dise"ut kontraksi
'raxton (icks2 pada pera"aan uterus yang lem"ek menjadi keras. Kontraksi uterus yang
serupa kadang/kadang terdapat hematometra dan juga pada mioma uteri yang lem"ek.
Adanya kontraksi 6raGton 0i.ks pada kehamilan "erarti kehamilan "ukan kehamilan
ektopik.
). Tanda !iska.ek
Tanda !iska.ek ialah suatu pem"esaran uterus yang tidak rata karena uterus tum"uh .epat
pada tempat implantasi Jigot. Tanda !iska.ek seringkali sukar di"edakan dengan kehamilan
ektopik pada pars intersisialis tu"a yang "elum terganggu.
6. 6allotemen
36
!ada kehamilan '* minggu fetus masih ke.il di"anding dengan "anyaknya air ketu"an
sehingga fetus akan melenting di dalam uterus jika uterus sekonyong/konyong ditekan atau
digoyangkan2 keadaan ini dise"ut "allotemen. Karena seluruh "adan fetus yang melenting2
maka "allotemen ini dise"ut ballotemen in toto untuk mem"edakan dengan "allottement
yang ditim"ulkan kepala fetus saja pada kehamilan yang le"ih lanjut.
3. !em"esaran perut
Setelah kehamilan +' minggu uterus "iasanya dapat dira"a dari luar di atas simfisis pu"is dan
perut tampak mulai mem"esar. Tinggi fundus uteri pada tiap kehamilan se"agai "erikut:
/ Akhir "ulan ke , : +/' jari di atas simfisis pu"is
/ Akhir "ulan ke 9 : '/5 jari di "a&ah pusat
/ Akhir "ulan ke @ : setinggi pusat
/ Akhir "ulan ke 4 : '/5 jari di atas pusat
/ Akhir "ulan ke E : pertengahan pusat dan prosesus Giphoideus
/ Akhir "ulan ke ) : arkus kostarum
/ Akhir "ulan ke +* : +/' jari di "a&ah arkus kostarum atau setinggi akhir "ulan ke E
4. %ji endokrin
Adanya khoriogonadotropin 7h>38 di dalam plasma dan urine i"u merupakan dasar untuk
melakukan uji kehamilan2 tetapi uji kehamilan ini "ukan merupakan petunjuk a"solut tentang
ada tidaknya suatu kehamilan. Terdapat "e"erapa ma.am uji kehamilan2 antara lain:
+. $eaksi "iologik
%ji kehamilan dengan reaksi "iologik2 misalnya As.hheim/Londek2 3alli 1ainini2
Kriedman dan lain lain.
'. $eaksi imunologik
%ji kehamilan dengan reaksi imunologik2 misalnya pregnostikon2 prognosis2 gestate2
gra;indeks dan lain lain.
6aik reaksi "iologis maupun imunologis dapat menim"ulkan kesamaan reaksi2 yaitu
reaksi yang dise"a"kan h>3 yang di"entuk trofo"last dan reaksi yang dise"a"kan L0
yang dihasilkan hipofisis.
37
Jika uji hormonal sangat sensitif2 maka kadar h>3 yang sangat sedikit mungkin akan
mem"eri hasil positif2 dise"ut uji kehamilan negatif palsu2 yang dise"a"kan hormon
gonadotropin yang "ertam"ah di dalam plasma dan di dalam urine.
Se"aliknya jika uji hormonal kurang sensitif2 maka hasil positif palsu karena L0 dapat
dihindari2 tetapi "e"erapa kehamilan tidak menunjukkan hasil positif2 dise"ut uji
kehamilan negatif palsu2 karena kadar h>3 yang sedikit2 misalnya pada kehamilan
"e"erapa hari pertama atau setelah kehamilan , "ulan.
%ji hormonal yang sensitif dan yang tidak menunjukkan reaksi silang dengan L0 adalah
reaksi radioimunologik. $eaksi radioimunologik menggunakan anti"ody terhadap M/
su"unit h>3 yang spesifik2 reaksi ini menunjukkan hasil positif pada kehamilan
sedikitnya + minggu se"elum menstruasi yang akan datang.
5. Hstrogen/progesteron
%ji kehamilan dengan mem"eri estrogen/progesteron tidak dianjurkan lagi karena i"u
dalam keadaan hamil muda2 maka hormon yang mengandung ethinilestradiol dan
norethisteron asetat atau ethisteron akan menam"ah kemungkinan terjadinya anomali
kongenital.
Tanda/tanda Dugaan 0amil
+
A. Tanda/tandanya antara lain=
+. Amenorrhea
Seorang i"u yang sehat2 yang se"elumnya dengan menstruasi teratur2 kemudian
menstruasinya mendadak "erhenti +* hari atau le"ih merupakan dugaan kuat adanya
kehamilan2 tetapi se"aliknya terlam"at menstruasi dapat juga dise"a"kan oleh ano;ulasi
yang diaki"atkan "e"erapa faktor2 misalnya emosi2 terutama takut hamil2 o"at/o"at opioid
dan dopaminergik2 penyakit endokrin2 peru"ahan lingkungan dan penyakit kronik.
6erhentinya menstruasi dise"a"kan oleh kenaikan kadar estrogen dan progesteron yang
dihasilkan oleh .orpus luteum. Keadaan ini mempunyai arti penting dalam dugaan
kehamilan hanya "ila siklus haid se"elumnya "erlangsung se.ara teratur dan spontan.
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir umur
38
kehamilan dan taksiran tanggal persalinan 7TT!82 yang dihitung dengan menggunakan
rumus dari Naegele= TT! N 7hari pertama 0T C 48 dan "ulan 0T/5 serta tahun 0TC+
'. !eru"ahan pada mammae dengan keluarnya kolostrum2 terutama pada primigra;ida.
!ayudara mem"esar2 tegang 7mastodinia8 dan sedikit nyeri2 dise"a"kan pengaruh estrogen
dan progesterone yang merangsang duktus dan al;eoli payudara. Kelenjar 1ontgomery
terlihat le"ih "esar. !em"esaran kelenjar se"aseus sirkumlakteal 72ontgomery7s tubercle8
pada kehamilan @ ( E minggu. Sekresi kolustrum setelah kehamilan +@ minggu.
Gam%ar# Per*%ahan mamae 1ada -ehamilan
5. Selaput lendir ;agina menjadi merah ungu atau "iru tua2 yang dise"ut tanda 5&adwick.
,. Stria dan hiperpigmentasi pada kulit. !igmentasi kulit oleh pengaruh hormon
kortikosteroid plasenta2 dijumpai di muka 7c&loasma gravidarum82 areola payudara2 leher
dan dinding perut 7linea nigra8grisea8
39
Gam%ar (# Chloasma gravidarum
9. Hpulis: hipertrofi dari papil gusi
@. !emekaran ;ena/;ena 7varices8 dapat terjadi di "etis2 kaki2 dan ;ul;a "iasanya dijumpai
pada tri&ulan akhir.
6. Keluhan i"u
+. 1ual dengan atau tanpa muntah2 9*I diderita oleh i"u hamil "iasanya tim"ul mulai pagi
hari pada minggu ke @ setelah menstruasi terakhir dan hilang spontan @/+' minggu
kemudian. 1ual dan muntah sering terjadi pada pagi hari sehingga dise"ut morning
sickness. Derajat keluhan dapat dipengaruhi oleh ketegangan emosi. 6ila mual dan
muntah terlalu sering disertai dengan dehidrasi dan ketonuria sehingga mengganggu
akti;itas keseharian pasien dise"ut hiperemesis gra;idarum. Keadaan ini memerlukan
pera&atan intensif di $umah Sakit. Keluhan mual dise"a"kan oleh kenaikan kadar h>3
dimana pada trimester # kadar h>3 dapat men.apai +** m#%Fml
'. #"u merasa adanya gerakan fetus pada kehamilan antara +@/'* minggu
5. 3angguan ken.ing. #"u hamil seringkali ken.ing karena uterus yang mem"esar pada
kehamilan trimester # akan menekan ;esika urinaria2 yang kemudian keluhan akan
"erkurang karena uterus naik ke dalam rongga perut2 dan akhirnya keluhan akan tim"ul
lagi pada akhir kehamilan karena "agian ter"a&ah fetus turun ke dalam panggul
,. 1udah lelah2 mengidam2 tidak tahan suatu "au/"auan2 pingsan2 anoreksia
9. KonstipasiFo"stipasi karena tonus otot/otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid.
)iagnosis 'anding 0e&amilan
,9,:
6e"erapa keadaan sering disalahartikan se"agai suatu kehamilan karena memiliki tanda dan
gejala yang persis sama dengan kehamilan. >ontoh keadaan yang menjadi diagnosis "anding
kehamilan yaitu:
+. 0amil palsu 7pseudo.yesis N kehamilan spuria8: gejala/gejala dapat sama dengan kehamilan
seperti amenorea2 perut mem"esar2 mual2muntah2air susu keluar dan "ahkan &anita ini
40
mersakan gerakan janin. Namun2pada pemeriksaan uterus tidak mem"esar2 tanda/tanda
kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif.
'. 1ioma uteri: perut dan rahim mem"esar2namun pada pera"aan2rahim terasa padat2 kadang
kala "er"enjol/"enjol.tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda/tanda kehamilan
lainnya.
5. Kista o;arii: perut mem"esar "ahkan makin "ertam"ah "esar namun pada pemeriksaan
dalam rahim tera"a se"esar "iasa. $eaksi kehamilan negatif2 tanda kehamilan lain negatif.
,. Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin.
9. 0ematometra: uterus mem"esar karena terisi darah yang dise"a"kan hymen imperforata2
stenosis ;agina dan ser;iks.
Ta%el $# Per%andingan Antara Primi1ara Dan M*lti1ara
$2?2@
!rimipara 1ultipara
!erut Tegang Longgar2 terdapat striae
!usat 1enonjol Dapat datar
$ahim Tegang Agak lunak
!ayudara Tegang2 tegak 1enggantung2 agak lunak2
terdapat striae
La"ia 6ersatu Agak ter"uka
0imen Koyak "e"erapa tempat Karankula himenalis
<agina Sempit dengan rugae utuh Le"ar2 rugae "erkurang
Ser;iks Li.in2 lunak2 tertutup Sedikit ter"uka2 tera"a "ekas
ro"ekan persalinan
!em"ukaan 1endatar lalu mem"uka 1em"uka dan mendatar
!erineum 1asih utuh 6ekas luka episiotomi
Penegakan )iagnosis 0e&amilan
,9,:
Diagnosis kehamilan dapat menentukan kehamilan dan lama kehamilan. Lama kehamilan yaitu
'E* hari atau ,* minggu atau +* "ulan. Kehamilan ter"agi menjadi atas 5 tri&ulanFtrimester
yaitu=
a. Kehamilan tri&ulan + yaitu antara */+' minggu
". Kehamilan tri&ulan ' yaitu antara +'/'E minggu
.. Kehailan tri&ulan 5 yaitu antara 'E/,* minggu
41
%ntuk menegakkan diagnosis kehamilan2 dapat dilakukan dengan anamnesis2 pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang.
+. Anamnesis
Anamnesis yang "aik dan .ermat2 sudah dapat memperkirakan kehamilan2 penggolongan
kehamilan2 memperkirakan prognosisnya dan ran.angan tindakan untuk melakukan
pertolongan persalinan. Anamnesa dapat dilakukan se.ara .ermat untuk dapat menemukan
tanda/tanda kehamilan.
Ta%el &# Anamnesis -ehamilan
$2?2@
'. !emeriksaan fisik
!emeriksaan fisik harus dilakukan se.ara menyeluruh karena telah terjadi peru"ahan aki"at
kehamilan2 yang "ersum"er dari peru"ahan hormonal. !eru"ahan system hormonal ini dapat
memper"erat penyakit i"u yang diderita se"elumnya sehingga saling mempengaruhi antara
kehamilan dan penyakitnya. Selain itu2 dasar keadaan umum se"elum hamil merupakan
"agian penting karena akan mempengaruhi tum"uh kem"angnya janin.
!emeriksaan fisik i"u hamil dapat di"agi menjadi dua yaitu:
a. !emeriksaan umum:
/ Kesadaran penderita2 tekanan darah2 nadi2 temperatur
42
/ !emeriksaan pernafasan
/ !emeriksaan jantung
". !emeriksaan khusus o"stetri
/ #nspeksi: .hloasma gra;idarum2 hiperpigmentasi mammae2 glandula 1ontgomery2 striae
li;idaeFal"a2 tinggi fundus uteri2 gerak janin intrauterine
/ !alpasi: Leopold
/ Auskultasi: DJJ
5. !emeriksaan penunjang
/ !emeriksaan %S3: umur kehamilan2 kelainan kongenital2 air ketu"an2 posisi janin dan
jenis kelamin2 pel;imetri.
/ !emeriksaan foto a"domen.
/ Tes kehamilan.
,es ke&amilan
+8 !emeriksaan hormon korionik gonadotropin 7h>38 dalam urin
!ada saat terjadi kehamilan terdapat reaksi silang antara L0 dengan M/su"unit h>3 pada tes
kehamilan. h>3 dihasilkan oleh sinstiotrofo"las sejak hari ke E pas.a fertilisasi dan
terdeteksi pada hari ke ). !un.ak kadar h>3 urine adalah pada sekitar hari ke )*. Waktu
paruh h>3 yaitu selama+.9 hari. Kadar h>3 serum dan urine pada situasi normal kem"ali ke
nilai se"elum kehamilan
Gam%ar )# Pen*r*nan -adar h=G setelah 1ersalinan atas dasar 4a-t*<1ar*h $#+ ,am
$2?2@
'8 Tes #munologi
a. Tes imunologi dilakukan atas dasar sifat antigen dari polipeptida protein h>3.
43
". ,esting time. ,esting time dilakukan ' menit sampai dengan ' jam dan sensiti;itas
"er;ariasi antara '9* ( 59** m#%Fml tergantung pada pa"rik pem"uatan. Se"agian "esar
tes2 menunjukkan hasil positif , ( 4 hari pas.a amenorea. Ketepatan "eru"ah oleh karena
proteinuria yang menye"a"kan inakti;asi agglutinasi anti/h>3. !enyakit imunologi yang
menye"a"kan reaksi positif palsu aki"at adanya interaksi antara #g1 dengan reagen.
.. Kadar L0 tinggi 7 rangsangan pada hipofise anterior atau penggunaan o"at penenang8
menye"a"kan reaksi positif palsu.
d. !as.a oofore.tomi2 menopause2 hipotiroidisme atau gagal ginjal dapat menunjukkan hasil
positif palsu.
1etode 6ahan 0asil
!emeriksaan
Koagulasi
langsung
!artikel lateG yang
dilapisi oleh anti h>3 C
serum atau urine
Koagulasi "ila
terdapat h>3
7kehamilan C8
#nhi"isi
koagulasi
Anti h>3 C serum atau
urineditam"ah
Hritrosit yang sudah di
sensitisasiatau
!artikel lateG yang
dilapisi h>3
Koagulasi "ila
tidak terdapat
h>3 7 kehamilan
( 8 = inhi"isi
terjadi "ila
terdapat h>3
7 kehamilan C 8
Ta%el (# Pemeri-saan -ehamilan se8ara im*nologis
$2?2@
58 !emeriksaan radioimmunoassay h>3
$adio/immunoassay untuk h>3 merupakan tes spesifik dan sensitif. Tidak terdapat reaksi
silang dengan L0. Se.ara la"oratoris2 tes ini dapat mendeteksi kadar serum antara ' ( ,
m#%Fml.
,8 (ome Pregnancy ,est
(ome Pregnancy test merupakan tes imunologi sehingga juga memiliki masalah dalam
interpretasi. h>3 di deteksi melalui urine pertama pada pagi hari. Tes positif ditunjukkan
melalui adanya peru"ahan &arna. 6ila tes menunjukkan hasil negatif2 diulang ' minggu
kemudian atau dilakukan pemeriksaan radioimmunoassay.
44
Diagnosis kehamilan yang "aik dan tepat dapat menghasilkan tatalaksana yang tepat
sehingga ter.apai konsep well born baby dan well &ealt& mot&er.
Bagan $# Tatala-sana diagnosis -ehamilan
$2?2@
!ada "e"erapa kasus terjadi kesulitan dalam menegakkan diagnosis diantaranya:
+. Amenore sekunder
'. Tanggal menstruasi terakhir tidak dapat diingat
45
5. !enderita gemuk2 sukar menetapkan apakah hamil
,. Terdapat tumor di a"domen
9. 3angguan fisiologis dengan pseudokista
@. Kehamilan terganggu 7a"ortus2 kehamilan ektopik2 mola hidatidosa8
Kini2 untuk menghindari kesalahan diagnosis kehamilan dapat dilakukan pemeriksaan:
+. %ltrasonografi
'. !emeriksaan la"oratorium dengan menetapkan konsentrasi h>3
5. !emeriksaan laparoskopi atas indikasi
Kesukaran untuk menetapkan kehamilan hanya terjadi pada trimester pertama2 sedangkan pada
trimester "erikutnya le"ih mudah karena adanya gejala dan tanda pasti kehamilan.
46
BAB !!!
KES!MPULAN
Jalan lahir terdiri dari atas panggul i"u2 yakni "agian tulang padat 2 dasar panggul2 ;agina2 dan
introitus 7tulang luar ;agina8. 1eskipun jaringan lunak khususnya lapisan otot dasar panggul2
ikut menunjang keluarnya "ayi2 tetapi panggul i"u jauh le"ih "erperan dalam proses persalinan.
Janin harus "erhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relatif kaku2 oleh karena itu
ukuran dan "entuk panggul harus ditentukan se"elum persalinan di mulai.
Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan anamnesis2 pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang. 0asil anamnesis2 pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dapat menemukan
tanda dan gejala kehamilan sehingga diagnosis kehamilan dapat ditegakkan. Tanda dan gejala
kehamilan ter"agi tiga menjadi tanda pasti kehamilan2 kemungkinan hamil dan dugaan
kehamilan. Tanda pasti kehamilan yaitu DJJ2 adanya gerakan janin2 "agian janin terlihat pada
%S3. Tanda kemungkinan hamil yaitu tanda 0egar2 tanda 3oedel2 kontraksi 6raGton 0i.ks2
tanda !iska.ek2 6allotemen2 pem"esaran perut2 uji endokrin. Tanda dugaan hamil yaitu
amenorrhea2 peru"ahan pada payudara2 tanda >had&i.k2 adanya stria dan hiperpigmentasi kulit2
morning sickness, gangguan miksi dan konstipasi
47
BAB !A
DATAR PUSTAKA
+. !ra&irohardjo S. Anatomi Jalan Lahir. #lmu Ke"idanan edisi Keempat. !T 6ina !ustaka
Sar&ono !ra&irohardjo '**E.hal +EE/ '*,
'. 1oore KL2 Dalley AK. !el;is and !erineum in >lini.al -riented Anatomy 9th ed.
Lippin.ot Williams and Wilkins.%S '**@.page 594/,4+
5. 0anretty K!. -"stetri.al Anatomy in -"stetri.s #llustrated @th ed.>hur.hill
Li;ingstone.London '**@. !age 54/9'
,. >unningham K.3. Anatomy of $eprodu.ti;e Tra.t. Williams -"stetri.s '+st ed.!ra.ti.e/
0all international2 #n. %SA '**+. !age 'E/94.
9. 6erek2 Jonathan S. Anatomy of pel;is. 6erek O No;alPs 3yne.ology +,th ed.Lippin.ot
William and Wilkins. %SA '**@. page 4@/+**
@. 1anua"a2 #.6.3de2 1anua"a2 #.A. >handranita2 dan 1anua"a #.6.3. Kajar. '**4.
Pengantar 0ulia& Obstetri. Jakarta: H3>
4. 1o.htar2 $ustam. '***. /inopsis Obstetri. Jakarta:H3>
48

Anda mungkin juga menyukai