Anda di halaman 1dari 7

contoh - contoh bakteri gram positif dan gram negatif serta perannya dalam kehidupan

manusia.
gram positif :
Staphylococus : penyebab impetigo, keracunan makanan, bronkitis
Basillus :penyebab anthrax ( Basillus antharx)
Kalsifikasi bakteri staphylococcus sebagai berikut :
STAPHYLOCOCCUS Sp.
A. Klasifikasi Staphylococcus.
Genus Staphylococcus mencakup 31 spesies. Kebanyakan tidak berbahaya dan tinggal di atas
kulit dan selaput lendir manusia dan organisme lainnya. Mereka juga menjadi mikroba tanah.
Genus ini dapat ditemui di seluruh dunia.. (soetomo,2001)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Cocci
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus

Macam-macam spesies Staphylococcus antara lain :
S. auricularis
S. capitis
S. caprae
S. felis
Dan lain-lain.
Spesies yang sering dijumpai:
1. Staphylococcus aureus
2. Staphylococcus epidermis / Staphylococcus epidermidis/ Staphylococcus
Albus
3. Staphylococcus safropitis / Staphylococcus saprophyticus

Genus Staphylococcus terdiri lebih dari 30 jenis spesies, yang biasanya diklasifikasikan ke
dalam:
1. Staphylococcus yang menghasilkan koagulase. Misalnya : Staphylococcus
aureus, yang patogen utama pada manusia menjadi penyebab banyak
penyakit infeksi
2. Staphylococcus yang tidak menghasilkan koagulase. Misalnya :

3. Staphylococcus yang lain : tidak dibahas mendalam karena terjadi pada
hewan dan menyebabkan infeksi pada hewan.
Staphylococcus masih sensitif untuk beberapa antibiotik yang baru ditemukan tapi resistensi
bisa terjadi sangat cepat. Sebagian besar Staphylococcus sudah resisten terhadap golongan
penicillin karena bakteri ini menghasilkan penicilinase atau beta-laktamase.

B. Morfologi Staphylococcus
Bakteri Staphylococcus berbentuk bulat menyerupai bentuk buah anggur yang tersusun rapi
dan tidak teratur satu sama lain. Sifat dari bakteri ini umumnya sama dengan bakteri coccus
yang lain yaitu :
1) Berbentuk bulat dengan diameter kira-kira 0,5 1,5 m.
2) Warna koloni putih susu atau agak krem
3) Tersusun dalam kelompok secara tidak beraturan.
4) Bersifat fakultatif anaerobic
5) Pada umumnya tidak memiliki kapsul
6) Bakteri ini juga termasuk juga bakteri nonsporogenous (tidak berspora)
7) Sel-selnya bersifat positif-Gram, dan tidak aktif melakukan pergerakan (non motile)
8) Bersifat pathogen dan menyebabkan lesi local yang oportunistik
9) Menghasilkan katalase
10) Tahan terhadap pengeringan, panas dan Sodium Khlorida (NaCl) 9 %
11) Pertumbuhannya dapat dihambat dengan cepat oleh bahan kimia tertentu seperti
Hexachlorophene 3%.
12) Sebagian besar adalah saprofit yang hidup di alam bebas, namun habibat alamiahnya
adalah pada permukaan epitel golongan primate/mamalia.
Bakteri yang memiliki genus Staphylococcus ini mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai
berikut:
warna koloni putih susu atau agak krem,
bentuk koloni bulat, tepian timbul,
sel bentuk bola, diameter 0,5-1,5 um,
terjadi satu demi satu, berpasangan, dan dalam kelompok tidak teratur,

C. Fisiologi
Bakteri Staphylococcus mudah tumbuh pada berbagai macam-macam media, bermetabolisme
aktif dengan meragikan karbohidrat dan menghasilkan pigmen yang bervariasi mulai dari
pigmen berwarna putih sampai kuning tua.
Bakteri Staphylococcus sebagian menjadi anggota flora normal kulit dan selaput lendir pada
manusia, sebagian lagi menjadi bakteri patogen yang menyebabkan bermacam-macam
penyakit atau gangguan dalam tubuh seperti radang bernanah, sampai sepsis yang bisa
berakibat fatal. Sehingga bakteri ini dapat menyebabkan hemolisis yaitu pemecahan sel-sel
darah, menggumpalkan plasma karena sifat koagulasenya, dan menghasilkan berbagai
macam enzim-enzim yang dapat merusak sistem imun dan kandungan toksin pada bakteri
tersebut yang bersifat destruktif.

D. STRUKTUR ANTIGEN
Struktur antigen dari Staphylococcus terdiri atas :
1) Peptidoglikan
2) Asam teikhoik
3) Protein A
4) Kapsul
5) Enzim dan toksin-toksin yang ada pada Staphylococcus
StaphylocoSTAPHYLOCOCCUS Sp.
A. Klasifikasi Staphylococcus.
Genus Staphylococcus mencakup 31 spesies. Kebanyakan tidak berbahaya dan tinggal di atas
kulit dan selaput lendir manusia dan organisme lainnya. Mereka juga menjadi mikroba tanah.
Genus ini dapat ditemui di seluruh dunia.



Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Cocci
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus

Macam-macam spesies Staphylococcus antara lain :
S. auricularis
S. capitis
S. caprae
S. felis
S. haemolyticus
S. hominis
S. intermedius
S. lugdunensis
S. saprophyticus
S. schleiferi
S. vitulus
S. warneri
S. Xylosus
Dan lain-lain.
Spesies yang sering dijumpai:
1. Staphylococcus aureus
2. Staphylococcus epidermis / Staphylococcus epidermidis/ Staphylococcus
Albus
3. Staphylococcus safropitis / Staphylococcus saprophyticus

Genus Staphylococcus terdiri lebih dari 30 jenis spesies, yang biasanya diklasifikasikan ke
dalam:
1. Staphylococcus yang menghasilkan koagulase. Misalnya : Staphylococcus
aureus, yang patogen utama pada manusia menjadi penyebab banyak
penyakit infeksi
2. Staphylococcus yang tidak menghasilkan koagulase. Misalnya :
Staphylococcus epidermis, yang menjadi biasa penghuni kulit. Namun
sering menjadi penyebab infeksi nosokomial, dan Staphylococcus
saprophyticus, yang banyak menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK)
pada wanita.
3. Staphylococcus yang lain : tidak dibahas mendalam karena terjadi pada
hewan dan menyebabkan infeksi pada hewan.
Staphylococcus masih sensitif untuk beberapa antibiotik yang baru ditemukan tapi resistensi
bisa terjadi sangat cepat. Sebagian besar Staphylococcus sudah resisten terhadap golongan
penicillin karena bakteri ini menghasilkan penicilinase atau beta-laktamase.

B. Morfologi Staphylococcus
Bakteri Staphylococcus berbentuk bulat menyerupai bentuk buah anggur yang tersusun rapi
dan tidak teratur satu sama lain. Sifat dari bakteri ini umumnya sama dengan bakteri coccus
yang lain yaitu :
1) Berbentuk bulat dengan diameter kira-kira 0,5 1,5 m.
2) Warna koloni putih susu atau agak krem
3) Tersusun dalam kelompok secara tidak beraturan.
4) Bersifat fakultatif anaerobic
5) Pada umumnya tidak memiliki kapsul
6) Bakteri ini juga termasuk juga bakteri nonsporogenous (tidak berspora)
7) Sel-selnya bersifat positif-Gram, dan tidak aktif melakukan pergerakan (non motile)
8) Bersifat pathogen dan menyebabkan lesi local yang oportunistik
9) Menghasilkan katalase
10) Tahan terhadap pengeringan, panas dan Sodium Khlorida (NaCl) 9 %
11) Pertumbuhannya dapat dihambat dengan cepat oleh bahan kimia tertentu seperti
Hexachlorophene 3%.
12) Sebagian besar adalah saprofit yang hidup di alam bebas, namun habibat alamiahnya
adalah pada permukaan epitel golongan primate/mamalia.
Bakteri yang memiliki genus Staphylococcus ini mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai
berikut:
warna koloni putih susu atau agak krem,
bentuk koloni bulat, tepian timbul,
sel bentuk bola, diameter 0,5-1,5 um,
terjadi satu demi satu, berpasangan, dan dalam kelompok tidak teratur,
Menurut Holt et al, (1994), bakteri Staphylococcus sp. Gram +, tidak berspora, tidak motil,
fakultatif anaerob, kemoorganotrofik, metil red positif, tumbuh optimum pada suhu 30-370C
dan tumbuh baik pada NaCl 1-7%, dengan dua pernapasan dan metabolisme fermentatif.
Koloni biasanya buram, bisa putih atau krem dan kadang-kadang kuning keorangeorangean.
Bakteri ini katalase positif dan oksidase negatif, sering mengubah nitrat menjadi nitrit, rentan
lisis oleh lisostafin tapi tidak oleh lisozim.
Suhu Optimum pertumbuhan 35-37oC
Suhu Minimum pertumbuhan 10oC
Suhu Maksimum pertumbuhan 42oC
Suhu Lethal 62oC 30-60 menit
Suhu Lethal 72oC 15 menit

C. Fisiologi
Bakteri Staphylococcus mudah tumbuh pada berbagai macam-macam media, bermetabolisme
aktif dengan meragikan karbohidrat dan menghasilkan pigmen yang bervariasi mulai dari
pigmen berwarna putih sampai kuning tua.
Bakteri Staphylococcus sebagian menjadi anggota flora normal kulit dan selaput lendir pada
manusia, sebagian lagi menjadi bakteri patogen yang menyebabkan bermacam-macam
penyakit atau gangguan dalam tubuh seperti radang bernanah, sampai sepsis yang bisa
berakibat fatal. Sehingga bakteri ini dapat menyebabkan hemolisis yaitu pemecahan sel-sel
darah, menggumpalkan plasma karena sifat koagulasenya, dan menghasilkan berbagai
macam enzim-enzim yang dapat merusak sistem imun dan kandungan toksin pada bakteri
tersebut yang bersifat destruktif.

D. STRUKTUR ANTIGEN
Struktur antigen dari Staphylococcus terdiri atas :
1) Peptidoglikan
2) Asam teikhoik
3) Protein A
4) Kapsul
5) Enzim dan toksin-toksin yang ada pada Staphylococcus
Staphylococcus menyebabkan penyakit baik melalui kemampuannya untuk berkembang biak
dan menyebar dalam jaringan, maupun melalui bahan-bahan ekstraselular yang
dihasilkannya. Bahan-bahan tersebut adalah :
a) Katalase, enzim yang mengkatalisir perubahan H2O2 menjadi air dan oksigen.
b) Koagulase, adalah protein mirip enzim yang dihasilkan oleh Staphylococcus. Enzim
ini dapat membekukan plasma oksalat atau plasma sitrat bila di dalamnya terdapat
faktor-faktor pembekuan. Koagulase ini menyebabkan terjadinya deposit fibrin pada
permukaan sel Staphylococcus yang menghambat fagositosis.
c) Enzim-enzim yang lain, seperti hialuronidase satu faktor penyebaran,
staphylokinase yang menyebabkan fibrinolisis, proteinase dan beta-laktamase.
d) Eksotoksin, yang bisa menyebabkan nekrosis kulit.
e) Lekosidin, yang dihasilkan Staphylococcus menyebabkan infeksi rekuren, karena
leukosidin menyebabkan Staphylococcus berkembang biak intraselular.
f) Toksin eksploatif, yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus terdiri dua protein
yang menyebabkan deskuamasi kulit yang luas.
g) Toksik penyebab Sindroma Renjatan Toksik, (toksik shock syndrome toxin)
dihasilkan oleh sebagian besar strain Staphylococcus yang menyebabkan sindroma
shock toksik.
h) Enterotoksin, dihasilkan oleh Staphylococcus aureus yang berkembang biak pada
makanan, toksin ini tahan panas, dan bila tertelan oleh manusia bersama makanan,
akan menyebabkan gejala muntah berak (keracunan makanan).ccus menyebabkan penyakit
baik melalui kemampuannya untuk berkembang biak dan menyebar dalam jaringan, maupun
melalui bahan-bahan ekstraselular yang dihasilkannya. Bahan-bahan tersebut adalah :
a) Katalase, enzim yang mengkatalisir perubahan H2O2 menjadi air dan oksigen.
b) Koagulase, adalah protein mirip enzim yang dihasilkan oleh Staphylococcus. Enzim
ini dapat membekukan plasma oksalat atau plasma sitrat bila di dalamnya terdapat
faktor-faktor pembekuan. Koagulase ini menyebabkan terjadinya deposit fibrin pada
permukaan sel Staphylococcus yang menghambat fagositosis.
c) Enzim-enzim yang lain, seperti hialuronidase satu faktor penyebaran,
staphylokinase yang menyebabkan fibrinolisis, proteinase dan beta-laktamase.
d) Eksotoksin, yang bisa menyebabkan nekrosis kulit.
e) Lekosidin, yang dihasilkan Staphylococcus menyebabkan infeksi rekuren, karena
leukosidin menyebabkan Staphylococcus berkembang biak intraselular.
f) Toksin eksploatif, yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus terdiri dua protein
yang menyebabkan deskuamasi kulit yang luas.
g) Toksik penyebab Sindroma Renjatan Toksik, (toksik shock syndrome toxin)
dihasilkan oleh sebagian besar strain Staphylococcus yang menyebabkan sindroma
shock toksik.
h) Enterotoksin, dihasilkan oleh Staphylococcus aureus yang berkembang biak pada
makanan, toksin ini tahan panas, dan bila tertelan oleh manusia bersama makanan,
akan menyebabkan gejala muntah berak (keracunan makanan).

Anda mungkin juga menyukai