Fakta permasalahan : (dikutip dari http://krjogja.com/read/233912/dijajagi-contra-flow-slamet-riyadi.kr ) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) tengah menjajagi kemungkinan memberlakukan sistem contra flow di Jalan Slamet Riyadi untuk jalur Batik Solo Trans (BST). Pasalnya, jalur utama di jantung kota ini, tidak terlayani transportasi umum dari arah Timur ke Barat, sementara aktivitas masyarakat di kawasan tersebut cukup tinggi.
Dari hasil evaluasi sistem layanan transportasi umum yang melibatkan berbagai ahli, ungkap Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Sudrajat, memang masih ada sejumlah titik lemah. Karenanya, jumlah trayek BST yang semula terbagi dalam delapan koridor, jelasnya, menjawab wartawan, di Balaikota, Selasa (14/10/2014), diperluas menjadi 11 koridor, diantaranya menapaki ruas Jalan Slamet Riyadi dari arah Timur dengan melawan arus (contra flow).
Secara teknis, jelasnya, sistem contra flow di Jalan Slamet Riyadi tak banyak berdampak pada persoalan lalu lintas jalan satu arah itu. "Kebetulan, di sepanjang Jalan Slamet Riyadi terdapat rel Kereta Api (KA) di sisi Selatan yang dapat dimaksimalkan sebagai jalur contra flow," jelasnya.
Frekuensi perjalanan KA di rel sepanjang Jalan Slamet Riyadi, selama ini relatif kecil, sebab hanya untuk memfasilitasi perjalanan kereta api uap Jaladara. Hanya saja, penerapan sistem contra flow, masih harus menunggu proses pengadaan armada BST baru yang hingga kini baru sebatas pada Koridor 1 dan 2. Dia meyakini, sistem contra flow di Jalan Slamet Riyadi, mampu merangsan masyarakat memanfaatkan transportasi umum, sehingga berdampak pada pengurangan kepadatan arus lalu lintas yang selama ini didominasi kendaraan pribadi. Berbagai upaya kini tengah dilakukan untuk mempercepat pengadaan armada BST baru dengan melibatkan sejumlah operator, diantaranya Perum Damri, PT Batik Solo Trans, dan Koperasi Angkutan Kota.
Topik Permasalahan : Apakah dengan adanya system contra flow bus solo trans ini Anda sebagai seorang Engineer Transportasi menyetujui system tersebut dengan pilihan apabila jalur kereta api digabung dengan jalur bus solo trans serta jalur kereta api dengan jalur bus terpisah?
Gambar Jalan Slamet Riyadi, jalur kuning digunakan untuk kereta api yang nantinya akan digunakan sebagai contraflow.
Solusi Permasalahan : Jalan Slamet Riyadi atau yang orang sering bilang bahwa jalan utama yang ada di kota Solo ini tertera selalu setia menemani kawanan kendaraan yang berlalu lintas. Jalan protocol ini di hampir sepanjang jalannya terdapat fasilitas seperti hotel, pusat perbelanjaan, tempat belajar, tempat makan, dan tempat wisata yang setia ada di sepanjang jalan protocol slamet riyadi. Salah satu wacana diatas membahas tentang bagaimana mengatasi masalah kemacetan yang ada di kota Solo ini kususnya di sepanjang jalan protocol Slamet Riyadi, maka akan diberlakukannya pemberlakuan system contra flow untuk jalur Batik Solo Trans. Sudah banyak di Negara maju menggunakan system contraflow ini sebagai alat untuk mengurangi kemacetan. Jalur contra flow adalah jalur dimana arus lalu lintasnya berlawanan dengan jalur di sekitarnya. Jalur contra flow sering digunakan untuk sepeda atau bus rapid transit. Dalam contoh konfigurasi untuk bus, jalan mungkin memiliki empat jalur: jalur terluar dicadangkan untuk bus di kedua arah, sedangkan pusat dua jalur yang tersedia untuk lalu lintas umum hanya dalam satu arah. Dengan demikian, fungsi jalan sebagai dua arah untuk bus, tapi satu arah untuk semua kendaraan lain. BST atau sering kita sebut sebagai Batik Solo Trans mempunyai banyak koridor ini melintas dari arah barat kea rah timur. Akan tetapi, bus ini tidak memiliki koridor sebaliknya yaitu dari timur ke barat. Akibatnya keandalan bus ini yang melingkupi waktu perjalanan dan jarak perjalanan dipertanyakan. Bahkan penumpang yang seharusnya bisa terlayani di sepanjang jalan ini tidak bisa menikmati fasilitas publik ini. Maka dari itu system contra flow ini dimaksudkan untuk memenuhi kenyamanan dan efisien waktu dengan memakai jalan rel di sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Namun seiring dengan waktu, PT KAI melarang keras pemakaian jalur kereta api sebagai jalur contraflow. PT KAI mempunyai alas an khusus mengapa jalur kereta api tidak boleh digunakan, itu karena terdapat suatu otoritas dengan mengaitkan undang undang sebagai dasar acuan otoritas tadi. Bahwasanya kereta api adalah kendaraan yang memiliki prioritas yang tinggi dibanding dengan moda yang lainnya. Ironisnya, pemakaian jalur kereta api di Solo masih sangat kecil dari frekuensi KA karena yang melintasi rel tersebut hanya kereta api Jaladara saja. Untuk menangani masalah kemacetan, kenyamanan dan semua efisiensi terhadap waktu jalur contraflow ini masih dapat diterapkan di jalan raya, dengan sebagai konsekuensinya adalah penyempitan jalur , sehingga kepadatan arus lalu lintas bermasalah serta kendala terhadap parkir. Sehingga opsi ini tidak terlalu efisien untuk mengatasi masalah tentang bagaimana mengurangi kepadatan lalu lintas yang ada dan kenyamanan para penumpang yang berada di sepanjang jalan protocol ini. Sebagai saran dan masukan opsi yang dipilih dan menurut saya sebagai Transport Engineer adalah penggunaan jaur rel kereta api sebagai sarana untuk system contra flow ini. Demi memaksimalkan semua fasilitas yang ada, maka kenyamanan dan tepat sasaran akan terlihat dari contra flow Batik Solo Trans.Semua itu dapat diatur dengan mengatur schedule yang tepat sehingga akan tercipta lalu lintas yang efisien. Dan juga untuk masalah ini, saya menyarankan agar untuk masalah system perparkiran agar dibuatkan tempat khusus untuk parkir dan tempat khusus bagi BST untuk melakukan perubahan posisi. Untuk masalah undang undang yang mengatakan bahwa kereta api memiliki prioritas lebih tinggi ini sebaiknya ditangani lebih lanjut karena dengan adanya undang undang ini maka system contraflow ini akan menjadi bermasalah. Suatu undang undang seharusnya memiliki aturan yang baik untuk prospek kedepannya bukan mempersulit kita ke arah kemajuan. Sebaiknya undang undang ini di benahi lagi maksud dan tujuannya supaya harapan tentang penggunaan angkutan umu lebih tinggi dan pengurangan terhadap pemkaian kendaraan pribadi sehingga akan memberikan kelancaran lalu lintas. Dari segi biaya juga memiliki keandalan yang tinggi karena angkutan umum mempunyai prioritas tinggi.
Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Slamet_Riyadi_%28Surakarta%29. Diakses tanggal 20 Oktober 2014. http://en.wikipedia.org/wiki/Contraflow_lane. Diakses tanggal 21 Oktober 2014. http://krjogja.com/read/233912/dijajagi-contra-flow-slamet-riyadi.kr. Diakses tanggal 21 Oktober 2014.
Nama : Anjar Budi Santoso NIM : I0111012 Makul : Perencanaan Jalan Rel