Penyelarasan TI-bisnis dapat dibina dalam sebuah organisasi dengan berfokus pada kegiatan pusat untuk
keselarasan (Scott, 2005). Beberapa cara menyelaraskan TI dengan Bisnis diantaranya:
1. Memahami Perencanaan TI dan Perusahaan. Sebuah prasyarat untuk penyelarasan TI-bisnis yang efektif adalah pemahaman yang mendalam mengenai perencanaan bisnis pada bagian dari CIO. Demikian pula, CEO dan bisnis perencana perlu memiliki pengetahuan yang solid atas perencanaan TI perusahaan. 2. CIO adalah Anggota Managemen Senior. Partisipasi penuh dalam C-suite dalam kegiatan bisnis perusahaan menanamkan pada CIO pengetahuan yang mendalam tentang ke arah mana perusahaan bergerak, posisinya dalam industri, dinamika industri, dan peran yang diharapkan dan potensi TI dalam mendukung perusahaan. 3. Budaya Bersama dan Komunikasi Baik. CIO harus memahami dan masuk ke dalam budaya perusahaan. Komunikasi antara baris dan eksekutif SI dan proses perencanaan yang saling berhubungan diperlukan sehingga perencanaan SI tidak terjadi dalam isolasi. Sering komunikasi, terbuka, dan efektif adalah penting untuk memastikan budaya bersama sehingga semua tahu tentang kegiatan dan dinamika perencanaan bisnis. 4. Komitmen untuk Perencanaan TI oleh Manajemen Senior. Manajer senior harus menjaga komitmen untuk perencanaan TI untuk menjamin keberhasilan perusahaan. Penting dalam komitmen ini mengkomunikasikan rencana bisnis strategis kepada manajer TI, termasuk kebijakan perusahaan dan dukungan TI yang diharapkan. 5. Tujuan Rencana Bersama. Upaya eksplisit harus dilakukan secara bersama-sama dan sekaligus dalam mengembangkan dan mengevaluasi tujuan bersama dengan rencana bisnis dan rencana TI untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan bersama disetujui. 6. Keterlibatan Pengguna Akhir. Penyelarasan TI-bisnis harus mencakup keterlibatan dari pengguna akhir, baik perencana TI dan perencana bisnis untuk tujuan membangun proyek-proyek apa saja yang perlu dikembangkan untuk mendukung taktik bisnis dan operasi. 7. Arsitektur Bersama/Seleksi Portofolio. Secara keseluruhan kebutuhan informasi perusahaan dan arsitektur TI yang diperlukan harus bersama-sama dibahas dalam perencanaan strategis TI untuk menghubungkan rencana arsitektur TI dan pembangunan proyek-proyek dengan rencana bisnis strategis. 8. Identitas Faktor Rencana. Sebuah hubungan antara bisnis dan TI berencana harus dilakukan pada, tingkat strategis, taktis, dan operasional.
Manfaat Penyelarasan IT dalam Strategi Bisnis 1.Minimize risk Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factor-faktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidak pastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
2. Efektivitas dan efisiensi Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha efektifitas dan efisiensi dalam bentuk pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:
Eleminasi proses Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.
Simplifikasi proses Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan order.
Integrasi proses Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).
Otomatisasi proses Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi informasi.
3. Add Value Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
4. Create new realities Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e- business semacam e-commerce , e-government, ecustomer, , e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Kesimpulan Faktor paling utama untuk menjadikan TI sebagai faktor penting penyumbang Daya saing Organisasi atau Perusahaan bukanlah pada level sophististated (kecanggihan) teknologi yang diadopsi, tetapi pada kemampuan untuk menciptakan keselarasan TI dengan bisnis organisasi, apa pun tipe organisasi itu.
IT strategic dapat mendukung penciptaan peluang baru dan meningkatkan keunggulan kompetitif lebih tinggi bagi perusahaan dibandingkan dengan utility IT tanpa strategic.