PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dunia industri, material-materil yang digunakan seringkali merupakan
bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat
transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan
kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut
maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Transportasi padatan merupakan operasi yang sangat penting di dunia
industri. Istilah yang sering digunakan yaitu conveying (pengangkutan).
Pengangkutan dari unit produksi satu ke yang lainnya dapat menggunakan alat
conveyor, elevator, alat pengangkat (crane), lift carrying truck and carts. Suatu
proses pemindahan barang atau material merupakan proses yang memerlukan
ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat bantu untuk mempermudah proses
pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi untuk menghantarkan barang
atau material dari proses satu ke proses selanjutnya.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor
yang berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.
Secara umum jenis/type conveyor yang sering digunakan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Belt Conveyor
Chain Conveyor :
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
Screw Conveyor
Pneumatic Conveyor
Gravity Conveyor
Disini akan dijelaskan lebih dalam mengenai beberapa alat transportasi bahan
padat serta kelebihan dan kekurangan pada masing-masing.
BAB II
ISI
2.1
Conveyor
Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan kadangkala merupakan
bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat
transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan
kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut
maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor
yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat.
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
tergantung pada :
dengan keinginan.
Membutuhkan sedikit ruang.
Menurunkan tingkat kecelakaan saat pekerja memindahkan material.
Menurunkan polusi udara.
Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum
sampai dengan 18.
4
Prinsip kerja:
Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk
curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan
drum atau dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang
lebarnya sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan
kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor
dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt yang
menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut.
Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya
paling ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa
penngerak. Roller: adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk
5
mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena
gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari
struktur belt conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang
membawa material diatasnya.
a. Top cover
Adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan material. Top cover
biasanya disebut Carry cover (lapisan pembawa). Top cover selalu menghadap
keatas dan lebih tebal daripada bottom cover. Pada operasi normal, top cover akan
lebih cepat rusak daripada bottom cover karena top cover langsung mengalami
benturan dan gesekan pada saat material dimuat. Tebal dari top cover adalah 1 mm
s/d 8 mm untuk Fabric belt dan 5 mm s/d 18 mm untuk Steel cord belt.
b. Bottom Cover
Adalah karet lapisan bawah yang berhadapan langsung dengan pully dan roller
pembalik (Return Roller). Bottom cover sering juga disebut dengan pully cover.
Pada umumnya bottom cover lebih tipis dari pada top cover, karena bottom cover
tidak bersentuhan langsung dengan material. Tebal Bottom cover adalah 1 mm s/d
4 mm untuk fabric belt dan 2 mm s/d 8 mm untuk steel cord belt.
2. Tie Rubber
Tie Rubber adalah lapisan karet diantara ply. Tie rubber juga sering disebut
Tie gum atu Skim rubber. Tie rubber berfungsi untuk melekatkan ply satu dengan
yang lainnya pada fabric belt, dan melekatkan sling baja dengan cover rubber
pada steel cord belt. Tebal tie rubber adalah 0.5 mm s/d 1 mm untuk fabric belt
dan 2 mm untuk steel cord belt. Tie rubber tidak tahan benturan dan gesekan.
Spesifikasi tie rubber yang umum digunakan untuk belt conveyor adalah sebagai
berikut:
penguat dari sobek yang memanjang. Lapisan ini disebut dengan Rip Guard. Ada
beberapa konstruksi dari Rip Guard :
Belt fabric dengan carccas di dalam top cover yang disusun melintang.
Nylon cord yang disusun melintang pada top cover.
Nylon cord yang disusun melintang pada top dan bottom cover.
Kelebihan dari belt conveyor adalah :
Menurunkan biaya produksi pada saat memindahkan material.
Memberikan pemindahan yang terus menerus dalam jumlah yang tetap
10
11
Spesifikasi Pokok
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis
konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada
dasar faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong
atau penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah).
1.Chain Sliding ( Penyorongan rantai )
Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian
pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah biayanya untuk
beban yang diberikan. Hal ini paling efektif pada peralatan kotor dan kontruksi
tak datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan daya kuda adalah lebih
tinggi daripada untuk ranatai penggulung.
rendah gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit
pergerakan dan semakin rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocok untuk
peralatan
kotor
sebagaimana
bahan
luar
dapat
mengganggu
penggulungan.
12
13
1.
Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah
diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan
kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material
- material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.
Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:
a)
b)
c)
d)
a)
b)
c)
d)
2.
Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban
yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana
terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan
ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat
tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor.
Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan
roda (roller) pada alat tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu
dapat juga digantikan dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang
berat.
Apron conveyor terdiri dari frame, penggerak, take-up sprocket,
apron/slat, travelling roller, feed hopers, dan discharge spout. Apron conveyor
digunakan untuk memindahkan berbagai macam muatan curah dan satuan secara
horizontal maupun membentuk sudut inklinasi. Conveyor ini secara luas
digunakan di industri kimia, metalurgi, pertambangan batu bara, industri
permesinan, dan banyak industri lainnya. Berbeda dengan belt conveyor, apron
conveyor lebih ditujukan untuk memindahkan material berat, bongkah
besar, abrasive, dan material panas (bahan cor, tempa, foundry sand). Apron
conveyor memiliki kapasitas pemindahan besar, yaitu 2000 ton/jam atau
lebih karena dilengkapi dengan papan peluncur dan rantai penarik yang
kuat. Geometri apron conveyor tisdak jauh berbeda dengan belt conveyor, kecuali
susut inklinasinya dapat mencapai 45 derajat atau lebih, jika apron dilengkapi
dengan tranverse cleats atau stop dan transisi dari horizontal keinklinasi dengan
radius kecil (5 m - 8 m).
Karakteristik dan performance dan apron conveyor:
a)
b)
c)
d)
besar.
e) Perawatan murah.
15
16
17
Jenis ini, skirt board tidak ikut bergerak mengikuti appron. Jenis
appron king carrier pada pabrik gula, urea, dan lainnya.
Bucket jenis ini biasanya ikut berjalan dengan bucket yang ada
didepannya.
3. Bucket Conveyor
Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai
conveyor apron yang dalam.
Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
a)
b)
c)
Kecepatan rendah.
Bucket Elevator
Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan
kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih
besar dari 15-20 dan scraper jarang melebihi 30 0. Sedangkan kadangkala
diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam. Untuk itu
dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket elevator terdiri dari timba
-timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba
(bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya
masing -masing.
Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :
a) Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk
mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.
b) Buckets for Wet or Sticky Materials
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material
yang cenderung lengket.
c) Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan
material yang berat.
19
Ketiga jenis bucket tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :
b)
c)
d)
e)
f)
Helicoid flight
Special flight, terbagi:
Cast iron flight
Ribbon flight
Cut flight
Konveyor berflight section (Gambar 2.15-a) dibuat dari pisau-pisau
pendek yang disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara
disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling sehingga
akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin
mengelilingi suatu poros (Gambar 2.15-b). Untuk membentuk suatu konveyor,
flight-flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian
dengan pilinan berikutnya.
Flight khusus digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi adalah
flight cast iron. Flight-flight ini disusun sehingga membentuk sebuah konveyor
(Gambar 2.15-c).
Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight (Gambar 2.15-d).
Untuk mengaduk digunakan cut flight (Gambar 2.15-e). Flight pengaduk ini
dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu
membelokkan potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah,
biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang
konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan
disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat
dipasang dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah
satu poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang
satunya lagi (Gambar 2.16).
21
Gambar 2.15 Screw Elevator a. sectional, b.helicoid, c. cast iron, d. ribbon, e. cut
22
diketahui
bahwa
poros
konveyor
harus
digantung
pada
persambungan yang tetap sejajar. Dua buah persambungan dibuat pada ujung
wadah, dan sepanjang wadah harus tetap ada hanger atau penahan, Biasanya ada
sebuah hanger untuk tiap bagian.
Gambar 2.18 menunjukkan beberapa tipe hanger. Gbr 2.18-a menunjukkan
tipe paling sederhana dan paling murah. Gbr 2.18-b menunjukkan tipe yang
mempunyai persambungan terpisah dan ditempatkan di wadah baja. Bentuk yang
lebih rumit mempunyai persambungan yang dapat disetel dan juga dengan cara
meminyaki yang lehih baik.
Jika bahan yang diangkut konveyor bersentuhan dengan persambungan
hanger, seringkali minyak atau pelumas tidak dapat dipakai karena akan
mencemari bahan tersebut, dan wadah kayu akan basah oleh minyak. 0leh karena
itu, wadah dalam hanger dibuat dari besi putih cor (Gbr 2.18-c) sehingga tempat
bergerak dapat digunakan walaupun tanpa pelumas.
23
24
Makanan seperti Cake mixes, soup mixes, gravy mixes, cocoa powder,
keju, permen, susu bubuk, frozen or raw vegetables, fruits and nuts.
Prinsip kerja :
Alat ini terdiri dari baja yang memiliki spiral atau helical fin yang
tertancap pada shaft dan berputar dalam suatu saluran berebentuk U (through)
tanpa menyentuhnya sehingga helical fin mendorong material ke trough. Shaft
digerakkan oleh motor gear. Conveyor dibuat dengan ukuran panjang 8-12 ft yang
dapat bersatu untuk memperoleh panjang tertentu. Diameternya bervariasi dari 3
sampai 24 in.
Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu
atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan drive
end yang kemudian dihubungkan dengan alat penggerak.
Elemen screw conveyor disebut flight. Bentuknya helical atau dengan
modifikasi tertentu. Untuk helicoids flight bentuknya berupa pita memanjang dan
dengan alat penyangga pada masing-masing belitan dan berakhir pada as sentral.
Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan
mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat
melewati conveyor. Pada umumnya srew conveyor dipakai untuk mengangkut
bahan secara horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga
dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas
horisontalnya. Elevasi 100 terjadi penurunan kapasitas 15%, Elevasi 150 terjadi
penurunan kapasitas 20% dan Elevasi 200 terjadi penurunan kapasitas 40%.
25
Poros
26
Poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan
antara puntir dan lentur, juga ada poros yang mendapatkan beban tarik atau tekan.
Hal ini menyebabkan terjadinya kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi
tegangan. Poros dengan diameter berbentuk tirus dan atau mempunyai alur pasak
akan lebih rawan mengalami kerusakan.
Timbulnya getaran yang merugikan dan suara yang berisik, yang
diakibatkan lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar.
Korosif bila kontak dengan fluida.
b.Pasak
Mudah mengalami pemanasan, karena kekuatan pasak yang lebih rendah
dibanding dengan poros.
Cara Mengatasi Kerusakan Screw Conveyor :
Poros
Cara mengatasi kerusakan poros transmisi yang mengalami beban puntir
atau
lentur atau gabungan antara puntir dan lentur, juga ada poros yang
27
28
yang
sama.
Perhitungan-perhitungan
pada
konveyor
29
30
31
32
34
Disamping memiliki banyak kelebihan, konveyor rol ini juga memiliki beberapa
kekurangan, antara lain :
Biaya perawatan tinggi.
Hanya dapat digunakan untuk 1 arah gerakan.
b. Konveyor Roda (Gravity Wheel Conveyor)
Prinsip Kerja
Gravity wheel conveyor, atau konveyor roda, sangat mirip dengan Gravity
Roller Conveyor, perbedaannya terletak pada lintasannya yang bukan rol
melainkan roda. Konveyor roda memungkinkan untuk dijalankan dengan sudut
kemiringan lebih kecil dari roller konveyor, sehingga, mereka umumnya
digunakan untuk aplikasi beban yang lebih ringan.
Konveyor roda hanya dapat digunakan untuk memindahkan bahan yang
permukaan bawahnya rata, seperti kardus, pallet, kayu lapis, kotak jinjing,
nampan, dan lain-lain. Konstruksi alatnya juga sederhana dan lebih ringan dari
pada konveyor rol sehingga mudah dipindahkan, fleksibel serta perawatan mesin
lebih mudah.
Bagian-bagian utama Konveyor Roda (Gravity Roller Conveyor) tidak
jauh berbeda dengan konveyor rol antara lain roda,fr a m edan channel frame.
Bagian-bagian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
35
Kelebihan :
Relatif murah dibandingkan konveyor lain yang menggunakan motor.
konstruksinya sederhana.
Lebih ringan, fleksibel dan mudah dipindahkan
Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 45
Kapasitas pengangkutan yang besar.
Kekurangan :
Biaya perawatan tinggi.
Hanya dapat digunakan untuk 1 arah gerakan.
Tidak dapat digunakan untuk barang yang permukaan bawahnya tidak rata.
Kemungkinan Letak Kerusakan pada Konveyor Rol dan Konveyor Roda :
Secara umum, Gravity roll conveyor terbuat dari logam, sehingga kerusakan
sering terjadi karena logam mengalami korosi, misalkan pada sambungan antara
frame dan channel frame, ini akan menghambat perputaran roller, biasanya
ditandai dengan bunyi decit, jika ini terus berlanjut, maka roller tidah dapat
berputar dan pengangkutan akan macet.
Cara mengatasi kerusakan pada Konveyor Rol dan Konveyor Roda:
Kerusakan dapat dicegah dengan melakukan perawatan secara intensif pada
mesin, misalnya dengan membersihkan dan memberi pelumas atau minyak
gemuk
terutama
pada
sambungan-sambungan,
sehingga
mencegah
36
37
oleh bucket yang bergerak dan dibawa ke atas oleh bucket. Setelah sampai pada
roda gigi atas, material dikeluarkan ke arah corong keluar (discharge sprout).
Secara umum, kelebihan dari bucket elevator antara lain :
1. Dapat memindahkan bahan secara vertikal dengan kemiringan yang curam.
2. Lebih aman, lebih beragam penggunaannya, variasi kapasitas yang lebih luas
dan kontinyu.
3. Konstruksi mesin sederhana.
4. Dapat mengangkut bahan yang berbentuk bongkahan
Bucket elevator juga memiliki kekurangan sebagai berikut:
1. Biaya investasi mahal
2. Kecepatan rendah
3. Tidak dapat digunakan untuk mengangkut bahan yang bersifat lengket.
Berdasarkan sistem transmisi, bucket elevator dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Menggunakan transmisi sabuk (belt)
b. Menggunakan transmisi rantai (chain)
Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pertimbangan yang
digunakan untuk memilih salah satu dari kedua jenis transmisi tersebut adalah
temperatur material yang diangkut, transmisi yang dihantarkan, perawatan dan
usia pakai. Kekurangan Bucket elevator yang menggunakan transmisi sabuk
diantaranya :
1. Apabila material yang diangkut bersuhu tinggi (>150C), sabuk akan
mengalami pemuaian panjang sehingga kekuatannya menurun. Jika
material yang diangkut berupa serbuk maka ada kemungkinan serbuk
halus masuk ke sisi permukaan pulley penggerak sehingga dapat terjadi
38
elevator
yang
menggunakan
rantai
juga
mempunyai
kekurangan, diantaranya :
1. Biaya yang dikeluarkan lebih mahal.
2. Perawatan lebih susah.
3. Resiko korosi karena bahan rantai dibuat dari besi atau baja.
5. Kemungkinan letak kerusakan dan cara mengatasi kerusakan
Kerusakan yang mungkin terjadi pada bucket elevator adalah pada bagian rantai,
baik karena kotor atau korosi sehingga terjadi slip, atau karena rantai longgar,
ataupun karena terjadi ketidaknormalan pada bagian-bagian rantai lainnya seperti,
sambungan dan pengencang rantainya. Kerusakan pada rantai kadangkala ditandai
dengan adanya bunyi asing yang terdengar ketika mesin berjalan atau biasanya
terjadi kemacetan dan penurunan kecepatan putaran rantai. Kerusakan ini bisa
dicegah dengan melumasi rantai dengan pelumas khusus rantai yang bermutu
tinggi, sehingga mengurangi gesekan pada tiap-tiap sambungan rantai. Hal lain
yang bisa dilakukan untuk mencegah kerusakan rantai adalah dengan melakukan
39
perawatan rutin agar rantai tetap bersih dari debu dan kotoran lainnya karena debu
dan kotoran dapat mempercepat keausan/kerusakan.
Kerusakan yang juga sering terjadi pada bucket elevator adalah pada pulley,
baik karena posisi kedua pulley yang tidak sejajar sehingga menyebabkan rantai
atau sabuk yang rusak, atau karena adanya korosi pada poros pulley. Kerusakan
ini biasanya ditandai dengan bunyi berdecit pada pulley yang kalau dibiarkan akan
menimbulkan penurunan kecepatan putaran atau kemacetan. Kerusakan ini bisa
diatasi dengan melakukan perawatan pada pulley dengan cara selalu memeriksa
posisi pulley, apabila terjadi geseran segera diperbaiki. Perawatan juga dilakukan
dengan memberikan pelumas atau minyak gemuk pada poros pulley.
boom
menjadi
beberapa
bagian
untuk
mempermudah
pelaksanaan pengangkutan.
40
d. Tower Crane
Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material
secara vertical dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang
terbatas. Tipe crane ini dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu crane
yang dapat berdiri bebas (free standing crane), crane diatas rel (rail mounted
crane), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane) dan crane
panjat (climbing crane).
Bagian pokok mesin crane :
Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama, jib dan counter jib,
counterweight, trolley dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertical yang berdiri di
atas base atau dasar. Jib merupakan tiang horizontal yang panjangnya ditentukan
berdasarkan jangkauan yang diinginkan.
Kelebihan mesin crane :
a. Digunakan untuk memindahkan material secara horizontal
b. Menurunkan material bias ditempat yang diinginkan
c. Pemilihan Jenis crane bisa disesuaikan untuk memindahkan material
Kekurangan mesin crane :
a. Pemilihan jenis crane untuk memindahkan material mempertimbangkan
situasi proyek kecepatan alat untuk memindahkan material.
b. Kemungkinan letak kerusakan mekanis dalam penggunaan mesin crane
Cara mengatasi kerusakan :
i.
42
ii.
Faktor luar seperti Kekuatan angin terhadap alat, ayunan beban pada saat
dipindahkan, kecepatan pemindahan material, pengereman mesin dalam
pergerakannya harus diperhatikan.
2.4 Lift, Carrying Truck And Carts
I. Lift
Prinsip kerja alat:
Elevator atau sering juga disebut dengan lift digunakan khusus
untuk mengangkat barang atau penumpang secara vertikal didalam sangkar
yang tersedia bergerak pada rel penuntun tetap.
Bagian-bagian utama mesin :
43
Sangkar di dalam lorong pada rel penuntun yang terpasang tetap dan kedua
sisi kendaraan pada bagian atas dan bawah di beri dua penuntun yang sesuai
dengan rel.
4. Motor Utama
Untuk mengangkat sangkar, jenis drum atau roda puli penggerak. Pada desain
dengan drum tali untuk mengulur dan menarik tali yang menahan sangkar di
sambung ke bandul pengimbang dengan menggunakan elektromotor.
5. Car Call
6. Hall Call
7. Pulley
Puli terdiri dari logam maupun bukan logam yang berbentuk bundar
yang disebut dengan nama disc, dan pulli ini diberi alur sebagai laluan
tali.
8. Counter Weight
9. Rail
Digunakan untuk menghilangkan beban pada mesin pengangkat, bobot
sangkar diimbangi dengan beban timbangan yang dihubungkan dengan
tali pada sangkar dengan drum mesin pengangkat, pengimbang terbuat
dari bahan besi cor kelabu, berat bandul sama dengan berat sangkar di
tambah dengan setengah dari berat maksimum.
10. Penggulung
Sistem transmisi roda gigi pada perencanaan ini memiliki fungsi untuk
mereduksi putaran dari motor penggerak ke drum, dan pada umumnya
putaran motor yang tersedia tinggi sedangkan putaran yang diinginkan pada
drum lebih lamban sesuai dengan kecepatan angkat yang direncanakan pada
perencanaan transmisi roda gigi ini.
11. Alat Pengaman Khusus
Semua elevator harus dilengkapi alat pengaman khusus yaitu alat yang dapat
menghentikan sangkar secara otomatis, bila tali putus atau kendur. Prinsip
Kerja Sepatu Rem sepatu ganda sering digunakan pada mekanisme
44
dalam
mentransportasikan
berbagai
drum,
situasi.
yang
Sebagai
disebut
drum
contoh,
handler.
lift
truk
Drum
untuk
handler
memungkinkan operator untuk cengkeram drum penuh air. Aman dan mudah
dikontrol maju atau ke kiri dan kanan. Jenis ini mengangkut drum dengan stabil
dan tegak. Jenis umum lainnya truk angkat karpet. Memiliki tiang yang dipasang
di kereta atau garpu yang memungkinkan operator untuk meletakkan tiang melalui
gulungan karpet untuk meminimalkan gulungan-gulungan. Carrying truck juga
dapat diperlengkapi untuk membawa orang-orang. Carrying truck ini digunakan
setiap kali seseorang harus diangkat untuk melakukan tugas. Memiliki garpu
yang dapat memanjang untuk menangani kargo lebih besar. Ini hanya
beberapa dari banyak Carrying truck tersedia di pasaran. Aksesori ini membuat
Lift Carrying truck lebih fleksibel dan fungsional. Ada banyak lagi truk angkat
pengaya tersedia untuk menambah fungsionalitas yang melekat dan kegunaan dari
lift truk atau garpu.
46
alat
pengangkut
seperti
carrying
truck
ini
bagian
yang
47
48
BAB III
49
KESIMPULAN
Pemilihan alat angkut (konveyor) selain didasarkan pada sifat-sifat bahan
yang berpengaruh terhadap alat angkut, maka hal-hal lain yang perlu
dipertimbangkan adalah jarak angkut, kemiringan atau perbedaan ketinggian dari
posisi bahan yang hendak diangkut. Jumlah bahan yang hendak diangkut,
kecepatan pengangkutan yang diperlukan dan
Untuk pengangkutan bahan yang tidak berhamburran serta volumenya
juga yang cukup besar, maka digunakan alat pangangkut sabuk. Alat angkut
sekrup digunakan untuk mengangkut bahan dalam wadah yang tertutup dan jarak
angkutnya dekat. Sedangkan pengangkutan yang membutulkan kecepatan aliran
dan aliran yang tujuannya berbagai arah digunakan konveyor pneumatik yang
mengalir dengan menggunakan tekanan.
Pemilihan alat yang digunakan untuk mengangkut material yang sedikit
basah atau lembab lebih sukar dibandingkan dengan pemilihan alat yang
digunakan untuk mengangkut material yang halus serta kering, karena material
yang lembab bisa melekat pada alat angkut sehingga dapat mengganggu proses
pengangkutan.
50