Anda di halaman 1dari 4

8 ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015


6:49 PM
SOSIOLOGI SAYA

Kemdikbud Siapkan 8 Arah Kebijakan Program Pembangunan Pendidikan dan


Kebudayaan Tahun 2015
Jakarta, Kemdikbud - Mengacu pada capaian pembangunan Kemdikbud tahun 2010 2014, Menteri
Pendidikan

dan

Kebudayaan

Mohammad

Nuh,

mempersiapkan

delapan

arah

kebijakan

program

pembangunan pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) tahun 2015. Arah Kebijakan dipersiapakan untuk
menjamin keberlanjutan program dan kegiatan pembangunan Dikbud periode 2010-2014 ke periode 20152019.

Hal tersebut disampaikan oleh Mendikbud pada rapat kerja (Raker) dengan DPR RI, di ruang rapat Komisi X,
gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta, Kamis (21/08/2014).

Delapan arah kebijakan program pembangunan pendidikan dan kebudayaan tahun 2015
1. pertama, meningkatkan akses dan kualitas PAUD, pendidikan nonformal dan informal.

2. Kedua, meningkatkan akses.

Peningkatan akses ini terutama pada daerah yang memiliki APK kurang dari 75 persen, dan kualitas wajib
belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata, ujar Mendikbud.

3. Selanjutnya arah kebijakan pembangunan Dikbud Ketiga adalah meningkatkan akses, kualitas dan
relevansi pendidikan menengah universal (PMU), termasuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan Unit
Sekolah Baru (USB).

4. Keempat, meningkatkan akses, kualitas, relevansi dan daya saing Perguruan Tinggi, termasuk
penyediaan BOPTN, pendirian PTN baru, dan pembangunan akademi komunitas.

5. Kelima adalah menyediakan, meningkatkan kualifikasi dan profesionalisme, pemerataan distribusi, dan
peningkatan kesejahteraan PTK.
Arah kebijakan ke lima sangat penting untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dalam dunia pendidikan,
tutur Mendikbud.

6. Kemudian keenam adalah penuntasan implementasi kurikulum 2013, termasuk pengadaan buku dan
pelatihan guru.

7. Ketujuh adalah pengembangan, perlindungan, dan pemanfaatan warisan budaya dan bahasa dalam
penguatan karakter bangsa serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap keberagaman bahasa, seni,
dan budaya.

8. Arah kebijakan terakhir adalah penguatan tata kelola yang berbasis pada kualitas anggaran (performance
based budgeting), dan reformasi birokrasi untuk meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas
manajemen pelayanan pendidikan dan kebudayaan. (Seno Hartono/Pengunggah: Erika Hutapea)

Itulah delapan arah kebijakan program pembangunan pendidikan dan kebudayaan (Dikbud)
tahun 2015. Semoga dapat menambah wawasan anda.
Sumber : FB Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
http://ssbelajar.blogspot.com/2014/08/penambahan-jam-belajar-kurikulum-13.html

PENAMBAHAN JAM BELAJAR KURIKULUM 13


3:16 PM
SOSIOLOGI SAYA
Penambahan Jam Belajar SMA SMP dalam Kurikulum 2013 - Tahun ini adalah tahun mula Kurikulum
2013 yang adalah sebagai kurikulum baru untuk peserta didik Indonesia. Sebagai kurikulum baru hal ini
telah menimbulkan banyak pro dan kontra antara pemerintah, peserta didik dan para pendidik. Telah
banyak beredar pula hal ini terutama di jejering social media khususnya Facebook.

Untuk informasi selengkapnya berita dari kemdikbud dibawah ini silahkan untuk dibaca :

Penambahan Jam Belajar Siswa untuk Menambah Volume Pengetahuan dan


Pembentukan Karakter
Jakarta, Kemdikbud --- Seiring diimplementasikannya Kurikulum 2013, penambahan jam belajar siswa di
sekolah juga mulai diberlakukan. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud), Ibnu Hamad, mengatakan untuk jenjang sekolah dasar (SD), jam belajar yang
awalnya 26 jam sekarang menjadi 30 jam. Untuk jenjang SMP dan SMA, awalnya dalam satu minggu siswa
belajar di sekolah selama 28 jam pelajaran sekarang bertambah menjadi 34 jam.

Untuk SD ditambah empat jam, SMP dan SMA ditambah lima hingga enam jam, kata Ibnu pada gelar
wicara dengan radio KBR 68H di Kantor Kemdikbud, Rabu (13/08) pagi.

Ibnu mengatakan, penambahan jam belajar ini filosofinya adalah untuk menambah volume pengetahuan
siswa sekaligus pembentukan karakter. Semakin lama siswa berada di sekolah dan berada di bawah
pengawasan guru, semakin banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh. Penambahan ini, kata dia, menjadi
salah satu solusi dari masalah yang kerap muncul di kalangan siswa, misalnya tawuran dan kekerasan
pelajar.

Konsep besarnya menambah volume pengetahuan dan pembentukan karakter, praktiknya menambah jam
pelajaran. Agar anak-anak tidak berkeliaran di mal, tawuran, keluyuran, dan lain lain, kata Ibnu.

Dalam gelar wawancara ini pula, Ibnu juga menjawab keingintahuan masyarakat mengapa perlu ditambah
jam belajar. Selama ini, di berbagai sekolah sering dijumpai para siswa yang berkeliaran di luar sekolah. Hal
itu disebabkan sistem pembelajaran yang monolog. Yang terparah, dalam beberapa kasus, siswa hanya
diberi catatan oleh guru, dan kemudian guru tersebut meninggalkan siswa dan pergi ke tempat lain. Selain
itu, standar sumber pembelajaran juga tidak sama.

Di kurikulum 2013, dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia semua siswa memiliki sumber
pembelajaran yang sama dan dikoordinir oleh Kemdikbud. Namun demikian, meskipun dari sumber yang
sama, guru bisa menggunakan budaya lokal sebagai contoh kasus di setiap materi pembelajaran. Jadi di
Kurikulum 2013 ini guru dan siswa harus sama-sama hadir di sekolah dan aktif dalam pembelajaran, karena
penilaiannya

otentik

berbentuk

portofolio,

bukan

lagi

angka

dan

rangking,

Rogeleonick/Pengunggah: Erika Hutapea)

Juga jangan ketinggalan reaksi atau komentar menarik mengenai hal ini :
Klik pada halaman ini :

Reaksi Peserta Didik dan Pendidik akan Penambahan Jam Kurikulum 2013

Sumber :
FB Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

http://ssbelajar.blogspot.com/2014/08/penambahan-jam-belajar-kurikulum-13.html

katanya.

(Aline

Anda mungkin juga menyukai