NO NIM
NAMA
Untuk dapat memahaminya berikut ini merupakan beberapa pendapat ahli tentang
definisi penilaian.
1. Djemari Mardapi penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan
hasil pengukuran.
2. Menurut Cangelosi penilaian adalah keputusan tentang nilai. Oleh karena itu,
langkah selanjutnya setelah melaksanakan pengukuran adalah penilaian.
Penilaian dilakukan setelah siswa menjawab soal-soal yang terdapat pada tes.
Hasil jawaban siswa tersebut ditafsirkan dalam bentuk nilai.
3. Menurut Hill Assessment is the process of gathering evidence and
documenting a childs lerning and growth dimana penilaian adalah proses
mengumpulkan
peristiwa
dan
mendokumentasikan
pertumbuhan
dan
pembelajaran anak.
4. Menurut Robert M Smith, suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan
anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil
keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan
anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran.
5. Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis Proses sistematika dalam
mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan
dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk
menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi
tersebut guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat
realitas sesuai dengan kenyataan objektif.
6. Menurut Sumarno. Assessment adalah proses sistematis untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta didik.
7. Menurut Suharsimi Arikunto penilaian adalah mengambil suatu keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
Ada beberapa makna dari proses penilaian antara lain sebagai berikut:
Makna Bagi Siswa
Dengan diadakannya penilaian maka siswa dapt mengetahui sejauh
man telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil
yang diperoleh oleh siswa ada 2 kemungkinan :
b.
c.
d.
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4),
siswa tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik. Asumsi
yang digunakan dalam belajar tuntas adalah siswa dapat belajar apapun, hanya waktu
yang dibutuhkan yang berbeda. Siswa yang belajar lambat perlu waktu lebih lama
untuk materi yang sama, dibandingkan siswa pada umumnya.
2) Otentik
3) Berkesinambungan
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk
kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
Prinsip Penilaian Menurut Kurikulum 2013
Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru pada saat melaksanakan
penilaian untuk implementasi Kurikulum 2013 baik pada jenjang pendidikan dasar
(SD/MI) maupun pada jenjang pendidikan menengah (SMP/MTs, SMA/MA dan
SMK/MAK) adalah:
1) Sahih
Penilaian yang dilakukan haruslah sahih, maksudnya penilaian didasarkan pada data
yang memang mencerminkan kemampuan yang ingin diukur.
2) Objektif
Penilaian yang objektif adalah penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria
yang jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai (guru).
3) Adil
Penilaian yang adil maksudnya adalah suatu penilaian yang tidak menguntungkan
atau merugikan siswa hanya karena mereka (bisa jadi) berkebutuhan khusus serta
memiliki perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender.
4) Terpadu
Penilaian dikatakan memenuhi prinsip terpadu apabila guru yang merupakan salah
satu komponen tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5) Terbuka
Penilaian harus memenuhi prinsip keterbukaan di mana kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan yang digunakan dapat diketahui oleh semua pihak yang
berkepentingan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan oleh guru dan
mesti mencakup segala aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik
penilaian yang sesuai. Dengan demikian akan dapat memantau perkembangan
kemampuan siswa.
7) Sistematis
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan dilakukan secara bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.
8) Beracuan kriteria
Penilaian dikatakan beracuan kriteria apabila penilaian yang dilakukan didasarkan
pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9) Akuntabel
Penilaian yang akuntabel adalah penilaian yang proses dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
10) Edukatif
Penilaian disebut memenuhi prinsip edukatif apabila penilaian tersebut dilakukan
untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan siswa.
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, siswa dapat dikatakan belum tuntas belajar untuk
menguasai KD yang dipelajarinya bila menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari
hasil tes formatif.
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, siswa dinyatakan sudah tuntas belajar untuk
menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai 2.66
dari hasil tes formatif.