Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Judul Percobaan
Identifikasi Bakteri
1.2.Prinsip Percobaan
Berdasarkan adanya pertumbuhan koloni yng terbentuk pada media tumbuh.
1.3.Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui jenis bakteri yang tumbuh dalam media yang telah di
isolasi sebelumnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih
tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu
spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang
ekstrim.Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri
memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri
adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil
dan berukuran renik (mikroskopis).
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan
Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding
sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan
2. Struktur

tambahan

(dimiliki

oleh

jenis

bakteri

tertentu)

Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan


endospora.

Struktur dasar sel bakteri


Struktur dasar bakteri :
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri
gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma
tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
3.

Sitoplasma adalah cairan sel.

4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas


protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan
yang dibutuhkan.
Struktur tambahan bakteri :
1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis
bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya
tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas
polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral
yang menonjol dari dinding sel.
3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang
menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek,
kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya
terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus
tetapi lebih pendek daripada pilus.
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis.
Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram
positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan
bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi

genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein
dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya,
suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan
endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
a. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi
empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti
buah anggur
2. Bakteri Basil :
a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia :
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
Alat Gerak Bakteri
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum
memungkinkan

bakteri

bergerak

menuju

kondisi

lingkungan

yang

menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi


kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang
berbeda-beda pula yaitu
1.Monotrik : bila hanya berjumlah satu
2.Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
3.Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan
ukuran populasi. Faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau
kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :
1. Suhu
2. Derajat keasaman atau pH
3. Konsentrasi garam
4. Sumber nutrisi
5. Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.
Cara Perkembangbiakan bakteri:
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual
(vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri
adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Reproduksi
bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri
lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi
DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja
dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.

2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri
lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus
bakteri).
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung
melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua
sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan
maupun yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter
pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt,
Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada
pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu
Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman
kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan
dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik
polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis
penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces
griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif
termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik
terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium
acetobutylicum
7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga
menghasilkan

energi

methanobacterium

alternatif

metana

berupa

biogas.

Contohnya

8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam


bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang
disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis
( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ),
Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae
(penyebab penyakit lepra )
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab
penyakit antraks pada sapi )
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas
solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan
tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN DAN HASIL
3.1. Alat yang Digunakan
1. Kaca objek + tutup
2. Kaca objek tetes gantung
3. Kertas saring
4. 2 tabung reaksi kecil @ 2 ml
5. 4 tabung reaksi kecil @ 1 ml
6. Mikroskop electron
3.2. Bahan yang Digunakan
1. Kultur isolat bakteri
2. Larutan fukhsin
3. Larutan asam sulfat 1 %
4. Pewarna biru meilen
5. Air steril
6. Minyak imersi
7. Safranin
8. Karbol gentian violet
9. Lugol
10. Alkohoh
11. Media TSIA (miring)
12. Larutan pepton
13. Larutan SCA
14. Media MR-VP
15. Larutan KOH 10%
3.3. Prosedur Percobaan
1. Pergerakan Bakteria
Bakteri yang sudah di inokulasi, di oleskan pada kaca objek tetes gantung
yang telah di flambir, lalu suspensikan dengan air suling steril, dan lihat
pergerakan atau motilitas bakteri di bawah mikroskop electron. Gerakan
bakteri diantaranya adalah atas-bawah atau kanan-kiri.

2. Pemeriksaan Spora Bakteri


Isolate bakteri di oleskan ke dalam kaca objek, lalu di suspensikan dengan
air suling steril, tambahkan 1 tetes larutan fuchsin, dan dipanaskan pada
suhu 80C selama 10 menit, lalu oleskan larutan asam sulfat 1% selama 2
detik, lalu cuci dengan air mengalir. Kemudian genangi dengan pewarna
metilen biru selama 5 menit, setelah itu dibilas dengan air mengalir,
keringkan. Tetesi dengan minyak imersi si atas preparat, lihat di bawah
mikroskop. Spora akan terlihat berwarna merah dengan dikelilingo sel
vegetative yang berwarna biru.
3. Pemeriksaan Kapsul Bakteri
Isolate bakteri di suspensikan lalu di tambahkan karbol gentian violet
dengan ujung tutp kaca objek, sapu merata pada kaca objek, flambir
preparat 3 kali di atas nyala api, genangi dengan safranin selama 5 menit,
buang warna yan berlebihan, keringkan dengan kertas saring, tetesi dengan
minyak imersi, lihzt di bawah mikroskop, hasil positif ditunjukan dengan
sel bakteri yang berwarna merah dan kapsul bakteri akan terlihat sebagai
bagian kosong (transparan) disekitar tubuh bakteri.
4. Pewarnaan Gram untuk Bakteri
Isolate air di suspensikan dengan air suling steril, lalu tambahkan karbol
gentian violet selama 1 menit. Kelebihan zat warna di buang , lau bilas
dengan air mengalir. Lalu genangi preparat dengan lugol selama 2 menit,
buangkelebihan pereaksi,bilas dengan air mengalir. Selanjutnya preparat
di genangi denga alcohol tetes demi tetes selama 30 detiksampai zat warna
hilang, bilasdenganair mengalir. Terakhir tambahkan warna safranin
selama 1 menit, buangkelebihan zat warna, keringkan dengan kertas saring.
Lihat preparat di bawahmikroskop. Hasil positif gram (+) berwarna biru
dan (-) berwarna merah.
5. Identifikasi Bakteri dengan Media TSIA
Ke dalam 2 buah tabung reaksi di tambahkan TSIA setinggi 2 cm, letakan
dengan posisi miring. setelah media padat, inokulasikan isolate bakteri
kedalam media TSIA pada bagian miring dengan jarum ose bundar dan

pada bagian tegak dengan jarum ose runcing. Inkubasi media pada suhu
35-37C selama 24-48 jam.
Amati hasil inkubasi :
-

Bagian miring

: berwarna kuning (+) laktosa/sakrosa


Warna hitam (+) gas H2S

Bagian tegak

: Berwarna kuning (+) glukosa


Gelembung/media terangkat (+) gas
Warna hitam (+) gas H2S

6. Uji Biokimia IMVIC untuk Bakteri


Siapkan 8 tabung reaksi,
-

2 tabung petama diisi pepton 1 ml

2 tabung kedua diisi media pengujian MR 1 ml

2 tabung ketiga diisi media pengujian VP 1 ml

2 tabung ke empat diisi media SCA 1 ml

Inokulasikan isolate bakteri seperti pada media TSIA di atas. Lalu


inkubasi selama 24 jam pada suhu 35-37C.

Setelah itu amati ke 8 tabung reaksi


Untuk 2 tabung pertama : tambahkan 1 tete pereaksi kovacks
melalui dinding tabugn secara hati-hati. (+) ditunjukan dengan
terbentuk cincin warna merah.
2 tabung kedua : tambahkan 1 tetes indicator metal red. (+)
ditunjukan dengan pembentukan warna merah.
Untuk tabung ketiga : tambahkan 1 tetes pereaksi alfanaftol dalam
KOH 10%. (+) VP ditunjukan dengan terbentuknya endapan warna
merah bata.
Untuk tabung ke 4 : diamati warnanya, jika terjadi perubahan
warna media menjadi biru, maka menunjukan (+) adanya sitrat.

3.4. Hasil Percobaan


NO PENGAMATAN
1
Pergerakan Bakteri

Pemeriksaan Spora Bakteri

Pemeriksaan Kapsul Bakteri

Pewarnaan Gram untuk Bakteri

KETERANGAN
Tidak terlihat pergerakan bakteri pada
sampel 1 dan 2 kemungkinan bakteri
tersebut telat mati
Tidak terdapat adanya spora pada
sampel 1 dan 2
Sel bakteri berwarna merah dan kapsul
bakteri terlihat transparan disekitar
tubuh bakteri.
- Sampel 1 sel bakteri tersebut
berwarna biru keunguan, menunjukan
bahwa bakteri tersebut memiliki
pewarnaan gram positif.
- Sampel 2Sel bakteri tersebut berwarna
merah hal ini menunjukkan bahwa
bakteri tersebut memiliki pewarnaan
gram negatif

Identifikasi Bakteri dengan Media TSIA


Pada pengujian dengan media TSIA, didapatkan hasil yaitu pada media bagian
miring, terdapat warna kuning yang artinya, bakteri positif mengandung glukosa
(laktosa/sakarosa). Sedangkan pada media bagian tegak, tidak terdapat warna
kuning maupun gelembung.
Uji Biokimia IMVIC Untuk Bakteri
Tabel Hasil Pengamatan
No Jenis Bakteri

Media

Hasil

Keterangan

1.

Air Pepton

Berubah warna

Staphylococcus aureus

menjadi biru
Methyl Red

(MR)
(VP)

Tidak terjadi
perubahan

Tidak terjadi
perubahan

Cimmons
Citrate

Tidak terjadi
perubahan

2.

Escherichia coli

Air Pepton

Berubah warna
menjadi biru

Methyl Red

(MR)
(VP)

Tidak terjadi
perubahan

Tidak terjadi
perubahan

Cimmons
Citrate

Tidak terjadi
perubahan

BAB V
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
5.1. Pembahasan
Dalam mengidentifikasi bakteri di cari juga pergerakan bakterinya dari
hasil isolasi pada percobaan 3 . pergerakan bakteri yang diamati adalah
bekteri dari media MSA dan MCA. Koloni tersebut berwarna kuning
berlendir dan merah muda, dalam menggunakan kaca objek harus steril maka
dari itu kaca steril dipanaskan terlebih dahulu dan dibiarkan kering lalu
teteskan air steril dan suspensikan koloni tersebut dengan air steril itu . saat
diamati di bawah mikroskop bakteri pergerakannya tidak terlihat / tidak ada
pergerakan bakteri . hal ini dapat terjadi kemungkinan karena bakteri tersebut
cepat mati.
Pada pemekrisaan spora bakteri disiapkan kultur bakteri isolat dari media
MSA dan MCA yang di suspensikan kemudian ditambahkan larutan fukhsin
campurkan homogen, dipanaskan diatas pembakar Bunsen usahakan jangan
sampai mendidih agar bakteri tidak mati. Ditambahkan juga larutan asam
sulfat 1% lalu dicuci dengan aquadest kemudian digenangi kaca objek dengan
pewarna biru metilen, lalu dibilas lagi dengan aquadest dan keringkan dengan
tisu, usahakan olesan tersebut tidak terhapus oleh tisu, teteskan minyak imersi
diatas preparat kemudian dilihat dibawah mikroskop perbesaran 10100,
spora akan terlihat berwarna merah dengan dikelilingi sel vegetative berwarna
biru. Tetapi yang kami lihat di bawah mikroskop tidak terlihat adanya spora
pada koloni tersebut.
Pada Pemeriksaan kapsul bakteri menggunakan isolat bakteri dari media
MSA dan MCA yang disuspensikan dengan 1 tetes air steril pada kaca objek.
Suspensi tersebut dicampur dengan karbol gentian violet, lalu preparat
difiksasi 3x diatas pembakar Bunsen lalu digenangi larutan safranin selama 5
menit setelah itu oleskan dengan sedikit minyak imersi dan dilihat dibawah
mikroskop dengan perebesaran 10x dan 100x. Sel bakteri akan berwarna
merah dan tetapi kapsul bakteri tidak terlihat.

Dalam pewarnaan gram untuk bakteri digunakan media MSA dan MCA,
koloni tersebut disuspensikan dengan 1 tetes air diatas kaca obyek. Kaca
obyek tersebut disimpan diatas bak pewarna dan digenangi karbol gentian
violet selama 1 menit, lalu dibilas dengan air mengalir. Setelah diamati
dibawah mikroskop dalam perbesaran 10 dan 100x hasil pewarnaan untuk
bakteri pada isolate media MSA menunjukan bakteri tersebut masuk ke dalam
kelompok gram positif karena sel bakteri tersebut berwarna biru keunguan,
sedangkan hasil pewarnaan untuk bakteri isolate media MCA menunjukan
bakteri tersebut masuk ke dalam kelompok gram negatif karena sel bakteri
tersebut berwarna merah.
Dalam identifikasi bakteri dengan media TSIA menggunakan media
miring dan media tegak dengan kultur bakteri yang berbeda. Pada media
tegak menggunakan isolate bakteri pada MSA dan MCA. Setelah 2 tabung
reaksi tersebut diisi media TSIA yang bersuhu 450C diamkan selama 30
menit sehingga media menjadi padat, inokulasikan 1 jenis kultur pada 1
tabung dan kultur yang lain pada tabung yang lain. Inkubasikan pada suhu
35-370C selama 24-48jam. Setelah diinkubasi selama 24 jam pada media
miring yang menggunakan isolate MSA terdapat koloni berwarna kuning dan
licin ini menunjukan bahwa koloni tersebut (+) laktosa atau sakarosa dan
tidak terdapat warna hitam, sehingga (-) gas H2S. Pada media tegak yang
menggunakan isolate media MSA terdapat koloni berwarna kuning, ini
menunjukkan koloni tersebut (+) glukosa, dan media terankat ke atas, yang
menunjukan adanya gas, sedangkan untuk gas H2S tidak terdentifikasi karena
tidak terjadi warna hitam pada media.
Uji biokimia IMVIC pada bakteri menggunakan 8 tabung reaksi dan
suspensi biakan 2 isolat bakteri yang berbeda warnanya. Koloni-1 berasal dari
media MSA dan koloni-2 berasal dari media MCA. Pertama-tama tabung 1 &
5 diisi air pepton, 2&6 dan 3&7 diisi media MR-VP, 4&8 diisi cimmons
citrate. Tabung 1-4 dii nokulasi dengan suspensi koloni-1, tabung 5-8 dengan
koloni-2 lalu semua tabung diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35-370C.

Setelah diinkubasi tabung 1&5 ditambahkan 1 tetes pereaksi kovacks


melalui dinding tabung secara hati-hati dan ternyata yang terjadi tidak
terdapat cincin berwarna merah ini menunjukan indol (-) pada kedua sampel.
Tabung 2&6 ditambahkan 1 tetes indikator metal merah (MM) tetapi tidak
terjadi pembentukan warna merah ini menunjukan MM (-) pada sampel 1 dan
terjadi pembentukan warna merah pada sampel 2 menunjukan MM (+).
Tabung 3&7 ditambahkan 1 tetes pereaksi alfa-naftol dan tidak terbentuk
endapan warna merah bata padakedu sampel ini menunjukan VP (-). Setelah
diamati pada tabung 4&8 tidak terjadi perubahan warna media menjadi biru
ini menunjukan citrate (-).
Setelah melakukan identifikasi kemungkinan bakteri yang terdapat dalam
air minum isi ulang tersebut adalah bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli.
5.2. Kesimpulan
Dari percobaan identifikasi bakteri yang kami lakukan, dapat disimpulkan
bahwa :
- Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan
spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut
kokobasil.
- Faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk
pertumbuhan optimum adalah : Suhu, Derajat keasaman atau pH, Konsentrasi
garam, Sumber nutrisi, Zat-zat sisa metabolisme, Zat kimia.
- Setelah melakukan pengamatan dapat di hasilkan bahwa bakteri untuk
sampel pertama (-) indol, (-) MM, (-) VP, (-) citrate, sehingga dapat
disimpulkan bakteri pada sampel 1 adalah Staphylococcus aureus dan untuk
sampel kedua (-) indol, (-) MM, (+) VP, (-) citrate, sihingga dapat di tarik
kesimpulan bahwa bakteri tersbut adalah bakteri Escherichia coli.

DAFTAR PUSTAKA
Teori dan Praktek Farmasi Industri (terjemahan), Leon Lachmann et.all.,
1998.Jakarta : UI-Press.
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.
Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek : Teknik dan
Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Anonymous, 1993. Dasar-Dasar Pemeriksaan Mikrobiologi. FK UGM
bagian Mikrobiologi, Yogyakarta.
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti, Jakarta.
Lay, B., 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium, Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Pelczar, Michael, J., 1986, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia,
Jakarta.

LAMPIRAN
LAMPIRAN I
PERTANYAAN TUGAS 3
1. Bagaimanakan tahapan kerja isolasi dan identifikasi bakteri dari sampel air
limbah? Berika penjelasan singkat sampai diperoleh identitas / nama jenis
bakteri yang benar.
Jawab :
1. Pengambilan sample
Dalam pengambilan sampel air bergantung kepada keadaan air itu sendiri.
Jika beerasal dari air sungai yang mengalir maka botol dicelupkan miring
dengan bibir botol melawan arus air. Bila pengambilan sampel dilakukan
pada air yang tenang, botol dapat dicelupkan dengan tali, jika ingin
mengambil sampel dari air keran maka sebelumya keran dialirkan dulu
beberapa saat dan mulut kran dibakar. Perlu diingat botol yang akan
digunakan untuk tempat sampel harus dalam keadaan steril.
2. Sample di encerkan

Sampel yang mengandung bakteri dimasukan ke dalam tabung


pengenceran pertama (1/10 atau 10-1) secara aseptis (dari preparasi
suspensi). Perbandingan berat sampel dengan volume tabung pertama
adalah 1 : 9. Setelah sampel masuk lalu dilarutkan dengan mengocoknya
(pengocokan yang benar dapat dilihat pada gambar disamping)

Caranya dengan diambil 1 ml dari sampel ke tabung yang telah berisi air
9ml kemudian dikocok dan ambil 1ml ke tabung 10-2 secara aseptis
kemudian dikocok dengan membenturkan tabung ke telapak tangan
sampai homogen. Pemindahan dilanjutkan hingga tabung pengenceran
terakhir dengan cara yang sama, hal yang perlu diingat bahwa pipet ukur
yang digunakan harus selalu diganti, artinya setiap tingkat pengenceran
digunakan pipet ukur steril yang berbeda/baru. Prinsipnya bahwa pipet
tidak perlu diganti jika memindahkan cairan dari sumber yang sama.

Dapat dilihat contohnya pada gambar berikut :

1. Pipet 1 ml limbah ke dalam 2 buah cawan petri kosong. Cawan 1


ditambahkan 15 ml NA dan cawan 2 ditambahkan 15 ml SDA
2. Kedua cawan di inkubasi pada suhu dan waktu yang tepat.
3. Untuk mengidentifikasi mikroba hasil isolasi pada media NA dan SDA
perlu di inokulasi pada media spesifik, misalnya MCA, MSA, NA, SDA
dll.
4. Bakteri yang telah di inokulasi pada media spesifik , kemudian di inkubasi
kembali .
5. Untuk mengetahui jenis bakteri dilakukan identifikasi bakteri diantaranya
pewarnaan gram, IMVIC, TSIA dll.
2. Apakah yang harus diamati pada percobaan berikut : uji pewarnaan gram, uji
IMVIC, dan uji TSIA. Apakah data tersebut dapat dijadikan patokan atau
andalan ditemukannya satu jenis bakteri? Apakah ada data pengamatan lain
yangdapat dijadikan pendukung?
Jawab :
Ya. Karena dari pengamatan itulah dapat diketahui ciri-ciri bakteri yang
nantinya akan digunakan sebagai patokan untuk mengidentifikasi bateri.
Misalnya dari pewarnaan gram, kita dapat mengetahui jenis bakteri yang kita
teliti gram positif atau gram negative, dari pengujian IMVIC dapat
mengetahui bakteri yang kita amati mengandung indol (+) atau (-), MM (+)
atau (-), VP (+) atau (-) dll
3. Bagaimanakah perbedaan struktur sel bakteri sehingga terbagi menjadi
bakteri gram positif dan bakteri gram negative pada pewarnaan gram.
Jawab:
Pada bakteri gram positif memiliki lapisan peptidoglikan pada dinding sel
yang tebal dan membran sel selapis. Sedangkan bakteri gram negatif
mempunyai lapisan peptidoglikan pada dinding sel tipis yang berada di antara
dua lapis membran sel.
4. Apakah persamaan dan perbedaan makroskopik dan mikroskopik kultur
bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Serratia marcescens,
Psedomonas aeroginosa, dan Bacillus subtilis ?
Jawab :

Staphylococcus adalah bakteri Gram-positif yang berbentuk bola. Bakteri ini


ada yang berkoloni dan berbentu seperti buah buah anggur. Pada tahun 1884,
Rosenbach menjelaskan ada dua jenis

warna staphylococci

yaitu:

Staphylococcus Aureus yang berwarna kuning dan Staphylococcus albus


yang berwarna putih. Beberapa karakterististik yang dimiliki Staphylococcus
Aureus diantaranya hemolytic pada darah agar, catalase-oxidase-positif dan
negatif, dapat tumbuh pada suhu berkisar 15 sampai 45 derajat dan
lingkungan NaCl pada konsentrasi tinggi hingga 15 persen dan menghasilkan
enzim coagulase.
Bacillus subtilis merupakan bakteri gram-positif yang berbentuk batang,dan
secara alami sering ditemukan di tanah dan vegetasi. Bacillus subtilis tumbuh
di berbagai mesophilic suhu berkisar 25-35 derajat Celsius. Bacillus subtilis
juga telah berevolusi sehingga dapat hidup walaupun di bawah kondisi keras
dan lebih cepat mendapatkan perlindungan terhadap stres situasi seperti
kondisi pH rendah (asam), bersifat alkali, osmosa, atau oxidative kondisi, dan
panas atau etanol Bakteri ini hanya memilikin satu molekul DNA yang berisi
seperangkat set kromosom. DNAnya berukuran BP 4214814 (4,2 Mbp)
(TIGR CMR). 4,100 kode gen protein. Beberapa keunggulan dari bakteri ini
adalah mampu mensekresikan antibiotik dalam jumlah besar ke luar dari sel
(Scetzer, 2006).
Menurut Kenneath tahun (2008), Escherichia coli termasuk dalam famili
Enterobacteraceae yang termasuk gram negatif dan berbentuk batang yang
fermentatif. E. coli hidup dalam jumlah besar di dalam usus manusia, yaitu
membantu sistem pencernaan manusia dan melindunginya dari bakteri
patogen. Akan tetapi pada strain baru dari E.coli merupakan patogen
berbahaya yang menyebabkan penyakit diare dan sindrom diare lanjutan serta
hemolitik uremic (hus). Peranan yang mengguntungkan adalah dapat
dijadikan percobaan limbah di air, indikator pada level pencemaran air serta
mendeteksi patogen pada feses manusia yang disebabkan oleh Salmonella
typhi. (Mikrolibrary, 2008).
Pseudomonas aeruginosa merupakan patogen utama bagi manusia. Bakteri
ini kadang-kadang mengkoloni pada manusia dan menimbulkan infeksi

apabila

fungsi

pertahanan

itu, P.aeruginosa disebut

patogen

inang

abnormal.

oportunistik,

Oleh

yaitu

karena

memanfaatkan

kerusakan pada mekanisme pertahanan inang untuk memulai suatu infeksi.


Bakteri ini dapat juga tinggal pada manusia yang normal dan berlaku sebagai
saprofit

pada

usus

normal

dan

pada

kulit

manusia.

Tetapi,

infeksi P.aeruginosa menjadi problema serius pada pasien rumah sakit yang
menderita kanker, fibrosis kistik dan luka bakar. Angka fatalitas pasienpasien tersebut mencapai 50 %.
P. aeruginosa termasuk dalam genus Pseudomonas, yang ditentukan oleh
Migula pada tahun 1984. Yang termasuk dalam genus tersebut adalah bakteri
gram negatif, berbentuk tangkai, polar da berflagel. Pada tahun 2000 spesies
Pseudomonas

spesies

dideterminasikan

meliputi Pseudomonas

aeruginosa strain PA01.


Pseudomonas aeruginosa berbentuk batang dengan ukuran sekitar 0,6 x 2 m.
Bakteri ini terlihat sebagai bakteri tunggal, berpasangan, dan terkadang
membentuk rantai yang pendek. P. aeruginosa termasuk bakteri gram negatif.
Bakteri ini bersifat aerob, katalase positif, oksidase positif, tidak mampu
memfermentasi tetapi dapat mengoksidasi glukosa/karbohidrat lain, tidak
berspora, tidak mempunyai selubung (sheat) dan mempunyai flagel
monotrika (flagel tunggal pada kutub) sehingga selalu bergerak. Bakteri ini
dapat tumbuh di air suling dan akan tumbuh dengan baik dengan adanya
unsur N
dan C. Suhu optimum untuk pertumbuhan P. aeruginosa adalah 42o C. P.
aeruginosamudah tumbuh pada berbagai media pembiakan karena kebutuhan
nutrisinya sangat sederhana. Di laboratorium, medium paling sederhana untuk
pertumbuhannya digunakan asetat (untuk karbon) dan ammonium sulfat
(untuk nitrogen).
KLASIFIKASI
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gamma
Proteobacteria

Order : Pseudomonadales
Family : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Species : Pseudomonas aeruginosa
Serratia marcescens Bakteri ini berbentuk basil (bulat lonjong) dan beberapa
galur membentuk kapsul, termasuk organisme yang bergerak dengan cepat
(motil) karena mempunyai flagela peritrik. Koloni Serratia marcescens pada
media agar biasa tidak terbedakan pada hari pertama atau hari kedua dan
kemudian mungkin berkembang menjadi cembung. Pada suhu kamar, bakteri
patogen ini menghasilkan zat warna (pigmen) merah. Bakteri ini jenis
fakultatif anaerobik yang tidak terlalu membutuhkan oksigen.

LAMPIRAN II
GAMBAR HASIL PENGAMATAN IDENTIFIKASI BAKTERI

Anda mungkin juga menyukai