Laporan Mikro IV
Laporan Mikro IV
PENDAHULUAN
1.1.Judul Percobaan
Identifikasi Bakteri
1.2.Prinsip Percobaan
Berdasarkan adanya pertumbuhan koloni yng terbentuk pada media tumbuh.
1.3.Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui jenis bakteri yang tumbuh dalam media yang telah di
isolasi sebelumnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih
tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu
spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang
ekstrim.Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri
memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri
adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil
dan berukuran renik (mikroskopis).
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan
Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding
sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan
2. Struktur
tambahan
(dimiliki
oleh
jenis
bakteri
tertentu)
genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein
dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya,
suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan
endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
a. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi
empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti
buah anggur
2. Bakteri Basil :
a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia :
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
Alat Gerak Bakteri
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum
memungkinkan
bakteri
bergerak
menuju
kondisi
lingkungan
yang
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri
lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus
bakteri).
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung
melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua
sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan
maupun yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter
pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt,
Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada
pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu
Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman
kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan
dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik
polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis
penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces
griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif
termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik
terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium
acetobutylicum
7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga
menghasilkan
energi
methanobacterium
alternatif
metana
berupa
biogas.
Contohnya
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN DAN HASIL
3.1. Alat yang Digunakan
1. Kaca objek + tutup
2. Kaca objek tetes gantung
3. Kertas saring
4. 2 tabung reaksi kecil @ 2 ml
5. 4 tabung reaksi kecil @ 1 ml
6. Mikroskop electron
3.2. Bahan yang Digunakan
1. Kultur isolat bakteri
2. Larutan fukhsin
3. Larutan asam sulfat 1 %
4. Pewarna biru meilen
5. Air steril
6. Minyak imersi
7. Safranin
8. Karbol gentian violet
9. Lugol
10. Alkohoh
11. Media TSIA (miring)
12. Larutan pepton
13. Larutan SCA
14. Media MR-VP
15. Larutan KOH 10%
3.3. Prosedur Percobaan
1. Pergerakan Bakteria
Bakteri yang sudah di inokulasi, di oleskan pada kaca objek tetes gantung
yang telah di flambir, lalu suspensikan dengan air suling steril, dan lihat
pergerakan atau motilitas bakteri di bawah mikroskop electron. Gerakan
bakteri diantaranya adalah atas-bawah atau kanan-kiri.
pada bagian tegak dengan jarum ose runcing. Inkubasi media pada suhu
35-37C selama 24-48 jam.
Amati hasil inkubasi :
-
Bagian miring
Bagian tegak
KETERANGAN
Tidak terlihat pergerakan bakteri pada
sampel 1 dan 2 kemungkinan bakteri
tersebut telat mati
Tidak terdapat adanya spora pada
sampel 1 dan 2
Sel bakteri berwarna merah dan kapsul
bakteri terlihat transparan disekitar
tubuh bakteri.
- Sampel 1 sel bakteri tersebut
berwarna biru keunguan, menunjukan
bahwa bakteri tersebut memiliki
pewarnaan gram positif.
- Sampel 2Sel bakteri tersebut berwarna
merah hal ini menunjukkan bahwa
bakteri tersebut memiliki pewarnaan
gram negatif
Media
Hasil
Keterangan
1.
Air Pepton
Berubah warna
Staphylococcus aureus
menjadi biru
Methyl Red
(MR)
(VP)
Tidak terjadi
perubahan
Tidak terjadi
perubahan
Cimmons
Citrate
Tidak terjadi
perubahan
2.
Escherichia coli
Air Pepton
Berubah warna
menjadi biru
Methyl Red
(MR)
(VP)
Tidak terjadi
perubahan
Tidak terjadi
perubahan
Cimmons
Citrate
Tidak terjadi
perubahan
BAB V
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
5.1. Pembahasan
Dalam mengidentifikasi bakteri di cari juga pergerakan bakterinya dari
hasil isolasi pada percobaan 3 . pergerakan bakteri yang diamati adalah
bekteri dari media MSA dan MCA. Koloni tersebut berwarna kuning
berlendir dan merah muda, dalam menggunakan kaca objek harus steril maka
dari itu kaca steril dipanaskan terlebih dahulu dan dibiarkan kering lalu
teteskan air steril dan suspensikan koloni tersebut dengan air steril itu . saat
diamati di bawah mikroskop bakteri pergerakannya tidak terlihat / tidak ada
pergerakan bakteri . hal ini dapat terjadi kemungkinan karena bakteri tersebut
cepat mati.
Pada pemekrisaan spora bakteri disiapkan kultur bakteri isolat dari media
MSA dan MCA yang di suspensikan kemudian ditambahkan larutan fukhsin
campurkan homogen, dipanaskan diatas pembakar Bunsen usahakan jangan
sampai mendidih agar bakteri tidak mati. Ditambahkan juga larutan asam
sulfat 1% lalu dicuci dengan aquadest kemudian digenangi kaca objek dengan
pewarna biru metilen, lalu dibilas lagi dengan aquadest dan keringkan dengan
tisu, usahakan olesan tersebut tidak terhapus oleh tisu, teteskan minyak imersi
diatas preparat kemudian dilihat dibawah mikroskop perbesaran 10100,
spora akan terlihat berwarna merah dengan dikelilingi sel vegetative berwarna
biru. Tetapi yang kami lihat di bawah mikroskop tidak terlihat adanya spora
pada koloni tersebut.
Pada Pemeriksaan kapsul bakteri menggunakan isolat bakteri dari media
MSA dan MCA yang disuspensikan dengan 1 tetes air steril pada kaca objek.
Suspensi tersebut dicampur dengan karbol gentian violet, lalu preparat
difiksasi 3x diatas pembakar Bunsen lalu digenangi larutan safranin selama 5
menit setelah itu oleskan dengan sedikit minyak imersi dan dilihat dibawah
mikroskop dengan perebesaran 10x dan 100x. Sel bakteri akan berwarna
merah dan tetapi kapsul bakteri tidak terlihat.
Dalam pewarnaan gram untuk bakteri digunakan media MSA dan MCA,
koloni tersebut disuspensikan dengan 1 tetes air diatas kaca obyek. Kaca
obyek tersebut disimpan diatas bak pewarna dan digenangi karbol gentian
violet selama 1 menit, lalu dibilas dengan air mengalir. Setelah diamati
dibawah mikroskop dalam perbesaran 10 dan 100x hasil pewarnaan untuk
bakteri pada isolate media MSA menunjukan bakteri tersebut masuk ke dalam
kelompok gram positif karena sel bakteri tersebut berwarna biru keunguan,
sedangkan hasil pewarnaan untuk bakteri isolate media MCA menunjukan
bakteri tersebut masuk ke dalam kelompok gram negatif karena sel bakteri
tersebut berwarna merah.
Dalam identifikasi bakteri dengan media TSIA menggunakan media
miring dan media tegak dengan kultur bakteri yang berbeda. Pada media
tegak menggunakan isolate bakteri pada MSA dan MCA. Setelah 2 tabung
reaksi tersebut diisi media TSIA yang bersuhu 450C diamkan selama 30
menit sehingga media menjadi padat, inokulasikan 1 jenis kultur pada 1
tabung dan kultur yang lain pada tabung yang lain. Inkubasikan pada suhu
35-370C selama 24-48jam. Setelah diinkubasi selama 24 jam pada media
miring yang menggunakan isolate MSA terdapat koloni berwarna kuning dan
licin ini menunjukan bahwa koloni tersebut (+) laktosa atau sakarosa dan
tidak terdapat warna hitam, sehingga (-) gas H2S. Pada media tegak yang
menggunakan isolate media MSA terdapat koloni berwarna kuning, ini
menunjukkan koloni tersebut (+) glukosa, dan media terankat ke atas, yang
menunjukan adanya gas, sedangkan untuk gas H2S tidak terdentifikasi karena
tidak terjadi warna hitam pada media.
Uji biokimia IMVIC pada bakteri menggunakan 8 tabung reaksi dan
suspensi biakan 2 isolat bakteri yang berbeda warnanya. Koloni-1 berasal dari
media MSA dan koloni-2 berasal dari media MCA. Pertama-tama tabung 1 &
5 diisi air pepton, 2&6 dan 3&7 diisi media MR-VP, 4&8 diisi cimmons
citrate. Tabung 1-4 dii nokulasi dengan suspensi koloni-1, tabung 5-8 dengan
koloni-2 lalu semua tabung diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35-370C.
DAFTAR PUSTAKA
Teori dan Praktek Farmasi Industri (terjemahan), Leon Lachmann et.all.,
1998.Jakarta : UI-Press.
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.
Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek : Teknik dan
Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Anonymous, 1993. Dasar-Dasar Pemeriksaan Mikrobiologi. FK UGM
bagian Mikrobiologi, Yogyakarta.
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti, Jakarta.
Lay, B., 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium, Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Pelczar, Michael, J., 1986, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia,
Jakarta.
LAMPIRAN
LAMPIRAN I
PERTANYAAN TUGAS 3
1. Bagaimanakan tahapan kerja isolasi dan identifikasi bakteri dari sampel air
limbah? Berika penjelasan singkat sampai diperoleh identitas / nama jenis
bakteri yang benar.
Jawab :
1. Pengambilan sample
Dalam pengambilan sampel air bergantung kepada keadaan air itu sendiri.
Jika beerasal dari air sungai yang mengalir maka botol dicelupkan miring
dengan bibir botol melawan arus air. Bila pengambilan sampel dilakukan
pada air yang tenang, botol dapat dicelupkan dengan tali, jika ingin
mengambil sampel dari air keran maka sebelumya keran dialirkan dulu
beberapa saat dan mulut kran dibakar. Perlu diingat botol yang akan
digunakan untuk tempat sampel harus dalam keadaan steril.
2. Sample di encerkan
Caranya dengan diambil 1 ml dari sampel ke tabung yang telah berisi air
9ml kemudian dikocok dan ambil 1ml ke tabung 10-2 secara aseptis
kemudian dikocok dengan membenturkan tabung ke telapak tangan
sampai homogen. Pemindahan dilanjutkan hingga tabung pengenceran
terakhir dengan cara yang sama, hal yang perlu diingat bahwa pipet ukur
yang digunakan harus selalu diganti, artinya setiap tingkat pengenceran
digunakan pipet ukur steril yang berbeda/baru. Prinsipnya bahwa pipet
tidak perlu diganti jika memindahkan cairan dari sumber yang sama.
warna staphylococci
yaitu:
apabila
fungsi
pertahanan
patogen
inang
abnormal.
oportunistik,
Oleh
yaitu
karena
memanfaatkan
pada
usus
normal
dan
pada
kulit
manusia.
Tetapi,
infeksi P.aeruginosa menjadi problema serius pada pasien rumah sakit yang
menderita kanker, fibrosis kistik dan luka bakar. Angka fatalitas pasienpasien tersebut mencapai 50 %.
P. aeruginosa termasuk dalam genus Pseudomonas, yang ditentukan oleh
Migula pada tahun 1984. Yang termasuk dalam genus tersebut adalah bakteri
gram negatif, berbentuk tangkai, polar da berflagel. Pada tahun 2000 spesies
Pseudomonas
spesies
dideterminasikan
meliputi Pseudomonas
Order : Pseudomonadales
Family : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Species : Pseudomonas aeruginosa
Serratia marcescens Bakteri ini berbentuk basil (bulat lonjong) dan beberapa
galur membentuk kapsul, termasuk organisme yang bergerak dengan cepat
(motil) karena mempunyai flagela peritrik. Koloni Serratia marcescens pada
media agar biasa tidak terbedakan pada hari pertama atau hari kedua dan
kemudian mungkin berkembang menjadi cembung. Pada suhu kamar, bakteri
patogen ini menghasilkan zat warna (pigmen) merah. Bakteri ini jenis
fakultatif anaerobik yang tidak terlalu membutuhkan oksigen.
LAMPIRAN II
GAMBAR HASIL PENGAMATAN IDENTIFIKASI BAKTERI