BAB I
PENDAHULUAN
merokok sejumlah 13-24 batang per hari. Perokok 25 batang sehari hanya
1,4% saja.
Data tahun 2004 juga menunjukkan bahwa persentase merokok di
pedesaaan Indonesia (37%) lebih tinggi dari pada perkotaan (32%). Sementara
itu, baik di kota maupun di desa di negara kita terjadi peningkataan perokok
sebesar 3% antara tahun 2001 ke 2003 (T.Y Aditama, 2006).
Prevalensi perokok saat ini mulai meningkat pada kelompok umur
15-24 tahun sampai kelompok umur 55-64 tahun, kemudian menurun pada
umur lebih lanjut. Berbeda dengan kelompok umur 10-14 tahun, walaupun
prevalensi hanya 2%, tetapi rerata jumlah batang rokok yang dihisap 16
batang per hari (Riskesdas, Departemen Kesehatan RI, 2007).
Prevalensi Perokok dan Rerata Jumlah Batang Rokok yang Dihisap
Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas menurut Karakteristik Responden
Riskesdas 2007 yaitu umur 10-14 tahun 2.0% dengan jumlah 10 rokok/hari,
umur 15-24 tahun 24.6% dengan jumlah 12 rokok/hari, umur 25-34 tahun
35.0% dengan jumlah 13 rokok/hari, umur 35-44 tahun 36.0% dengan jumlah
14 rokok/hari, umur 45-54 tahun 38.0% dengan jumlah 13 rokok/hari, umur
55-64 tahun 37.5% dengan jumlah 13 rokok/hari, umur 65-74 tahun 34.7%
dengan jumlah 10 rokok/hari dan umur 75 tahun keatas 33.1% dengan jumlah
13 rokok/hari (Riskesdas, 2007).
Secara nasional, persenatse tertinggi usia pertama kali merokok
terdapat pada usia 15-19 tahun 32,4%, disusul usia 20-24 tahun 11,7%.
Menurut provinsi, perokok yang mulai merokok pada usia 15-19 tahun
tertinggi dijumpai di Bangka Belitung 42,0%, disusul oleh DKI Jakarta 39,9%,
Sulawesi Utara 39,5% dan Jawa Barat 35,9% (Riskesdas, 2007).
Menurut laporan riset kesehatan tahun 2007 Provinsi Jawa Timur,
persentase perokok tiap hari sebesar 24,3% dengan karakteristik umur 12-18
tahun sebanyak 19,1% merupakan perokok aktif. Di Kabupaten Kediri dari
hasil penelitian yang dilakukun Riskesdas 2007 menunjukan, remaja usia 1218 tahun sebanyak 44,7% merupakan perokok aktif, sedangkan di Kota Kediri
sendiri dengan karakteristik usia yang sama menunjukan 36,1% merupakan
perokok aktif (Riskesdas, 2007).
Hasil survey yang dilakukan oleh Lembaga Menanggulangi
Masalah Merokok (LM3) menyatakan bahwa dari 375 responden, 66,2%
pernah mencoba berhenti merokok tetapi mereka gagal. Kegagalan ini ada
berbagai macam; 42,9% tidak tahu caranya; 25,7% sulit berkonsentrasi, dan
2,9% terikat oleh sponsor rokok (Fawzani dan Triratnawati, 2005).
Data statistik tahun 2002 menggambarkan bahwa 90% kematian
yang disebabkan karena gangguan pernafasan, 25% kematian yang disebabkan
karena penyakit jantung koroner dan 75% kemaatian yang disebabkan karena
penyakit emphysema. Semua kematian itu dipacu oleh kebiasaan merokok
(Husaini, 2007).
Terdapat dua metode yang umum digunakan untuk mengurangi
perilaku merokok, yaitu metode perubahan perilaku yang didasarkan pada
berbagai teori behavioral dan metode obat-obatan. Kedua metode tersebut
kurang banyak berkembang di masyarakat karena biasanya membutuhkan
waktu yang lama dan kurang melibatkan sisi afeksi pada para perokok. Hal ini
untuk berhenti merokok. Setelah diberikan SEFT, rokok menjadi terasa pahit
di lidah dan tidak ada keinginan dalam diri subjek untuk merokok lagi.
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang Efektifitas Metode Spiritual Emotional
Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan Intensitas Merokok Pada
Siswa SMAN 5 Kota Kediri 2014.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang di
atas maka peneliti tertarik untuk melakukann penelitian tentang Bagaimana
Efektifitas Metode Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap
Penurunan Intensitas Merokok Pada Siswa SMAN 5 Kota Kediri 2014.
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Untuk
mengetahui
Emotional
Freedom
bagaimana
Technique
Efektifitas
(SEFT)
Metode
Terhadap
Spiritual
Penurunan
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik sebelum dilakukan terapi SEFT
2. Untuk mengetahui karakteristik sesudah dilakukan terapi SEFT
3. Untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan
terapi SEFT