dilakukan. Dalam konteks UU PPh, asas minimum kehidupan di atas bisa disebut de
ngan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
Apabila seseorang punya penghasilan di bawah PTKP (penghasilan tidak kena pajak)
berarti orang tersebut tidak perlu membayar pajak, atau gaya pikulnya adalah ni
hil. Sedangkan jika penghasilannya di atas PTKP barulah terkena gaya pikul untuk
membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
4.
Teori Gaya Beli
Fungsi pemungutan pajak yaitu mengambil gaya beli dari rumah tangga masyarakat u
ntuk rumah tangga negara dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat d
engan maksud untuk memelihara hidup masyarakat dan untuk membawanya ke arah tert
entu.
Teori ini mengajarkan bahwa penyelenggaraan kepentingan masyarakat inilah yang d
apat dianggap sebagai dasar keadilan pemungutan pajak bukan kepentingan individu
dan juga bukan kepentingan negara, melainkan kepentingan masyarakat yang melipu
ti keduanya itu. Menurut Prof. Adriani, teori ini berlaku sepanjang masa, tidak
seperti teori lain yang hanya berlaku selama masa tertentu saja.
Dapat disamakan seperti pompa yaitu dari gaya beli masyarakat untuk gaya beli Ne
gara dan kemudian disalurkan kembali ke masyarakat. Teori ini dapat juga disamak
an dengan fungsi pajak sebagai pengatur ( regulerent )
5.
Teori Bakti ( Teori Kewajiban Pajak Mutlak )
Teori ini berbeda dengan teori asuransi, teori kepentingan dan teori gaya pikul,
teori ini berdasarkn paham
paham organische staatler yang mengajarkan bahwa sif
at Negara sebagai organisasi ( perkumpulan ) dari individu maka akan timbul hak
mutlak Negara untuk memungut pajak.
Teori ini menganggap bahwa pemungutan pajak didasarkan pada hubungan antara raky
at dengan negaranya. Teori bakti mengajarkan, bahwa penduduk adalah bagian dari
suatu negara, penduduk terikat pada keberadaan negara, karenannya penduduk wajib
membayar pajak, wajib berbakti kepada negara.
Penganut teori bakti menganjurkan untuk membayar pajak kepada negara dengan tida
k bertanya-tanya lagi apa yang menjadi dasar bagi negara untu memungut pajak. Ka
rena organisasi atau lembaga yakni negara telah ada sebagai suatu kenyataan, mak
a penduduknya wajib secara mutlak membayar pajak, wajib berbakti kepada negara.
Sedangkan menurut teori yang mendasari pengertiannya terdapat beberapa
asas pemungutan pajak, antara lain :
1.
Asas Equality
Pemungutan pajak harus bersifat adil dan merata, yaitu dikenakan pada orang prib
adi yang harus sebanding dengan kemampuan membayar pajak (ability to pay) dan se
suai dengan manfaat yang diterima.
2.
Asas Certainty
Penetapan pajak hendaknya tidak sewenang-wenang, jadi wajib pajak harus mengetah
ui kapan membayar dan batas waktu pembayaran
3.
Asas Convenience of Payment
Kapan Wajib Pajak itu harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan saat-saat yan
g tidak menyulitkan Wajib Pajak, misalnya pada saat memperoleh penghasilan.
4.
Asas Economy
Secara ekonomi, biaya pemungutan dan pemenuhan kewajiban pajak bagi Wajib Pajak
diharapkan seminimum mungkin, demikian pula beban yang dipikul.
Selain teori-teori yang telah dikemukakan di atas, masih ada teori dalam perumus
an atau nama lain yang memberi pembenaran secara filosofis terhadap pemungutan p
ajak yakni exchange atau contracti atau reciprocity theory dan organic theory.
Exchange atau contract atau reciprocity theory mengajarkan bahwa pajak adalah se
mata-mata suatu jumlah tertentu yang diberikan penduduk kepada pemerintah untuk
mengganti jasa pemerintah yang bertugas antara lain melindungi penduduk.
Organic theory mengajarkan bahwa penduduk secara bersama-sama mempunyai kewajiba
n secara alamiah untuk menunjang negara dengan cara membayar pajak. Ajaran ini j
uga mengakui adanya timbal balik antara pemerintah dan penduduk, melainkan pendu
duk dalam arti bersama-sama.