Anda di halaman 1dari 5

RESUME PRESENTASI

tentang
PPh, PPN dan PPnBM

KELOMPOK 5 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

EGI DWI PURNOMO (12)


FARIZ RAHMANSYAH (13)
NORMAN FADILLAH (22)
NEVA ARSILIA (23)
SAFNA KURNIAWATI (29)
SASMITO WALAA RICO PRAKOSO (30)

Kelas 2A - D3 Kebendaharaan Negara


SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
2015

A. PEMBAHASAN
Sabtu, 18 April 2015, di ruang I203, kelompok 5 menyampaikan presentasi tentang penerimaan
perpajakan yang berasal dari PPh (Pajak Penghasilan), PPN (Pajak Pertambahan Nilai), dan PPnBM
(Pajak Penjualan atas Barang Mewah).
1. PPh (Pajak Penghasilan)
Menurut Undang-undang nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, PPh adalah pajak
yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam
satu tahun pajak. PPh terdiri dari PPh Migas dan PPh Nonmigas.
Berdasarkan subjek pajak, PPh terdiri atas Orang Pribadi, Badan, dan Bentuk Usaha Tetap.
Hubungan PPh dengan Pendapatan Negara adalah PPh itu sendiri merupakan penerimaan
terbesar dalam pendapatan pajak dalam negeri karena persentase PPh dalam penerimaan
perpajakan adalah sekitar 50%.
2. PPN (Pajak Pertambahan Nilai) & PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah)
Menurut Undang-Undang Nomor 42 tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, PPN adalah pajak atas konsumsi barang dan
jasa di daerah pabean yang dikenakan secara bertingkat disetiap jalur produksi dan distribusi.
PPnBM merupakan pajak yang dikenakan terhadap penyerahan BKP yang tergolong mewah yang
dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan barang tersebut di dalam Daerah Pabean dalam
kegiatan usaha atau pekerjaannya dan impor BKP yang tergolong mewah.
Tarif PPN ditetapkan mulai dari 5%-15%( pasal 7 UU 42 tahun 2009). Tarif PPnBM ditetapkan
10%-200% ( pasal 8 UU 42 tahun 2009).
Perbedaan PPN dengan PPnBM adalah PPN akan dikenakan kepada barang atau jasa yang
memiliki atau ketika mengalami pertambahan nilai sedangkan PPnBM hanya dikenakan pada
barang yang tergolong mewah dan hanya dikenakan pada saat penjualan pertamanya. Oleh karena
itu semua barang yang dikenakan PPnBM pasti akan dikenakan PPN tetapi tidak semua barang
yang dikenakan PPN juga dikenakan PPnBM.
Hubungan PPN dan PPnBM dengan pendapatan negara adalah sebagian besar subjek
pajaknya adalah orang yang berpenghasilan tinggi atau minimal memiliki pendapatan. Pajak yang
dipungut akan dikumpulkan oleh negara untuk menambah kas negara yang akan digunakan untuk
belanja-belanja negara. Selain itu juga menjalankan fungsi pajak sebagai redistribusi pendapatan
dengan meminimalkan kesenjangan antara rakyat yang berpenghasilan dan yang kurang mampu.

B. PERTANYAAN & JAWABAN


1. Kelompok Hibah :
Apakah barang mewah yang diwariskan dikenakan PPnBM?
Jawab :
Tidak, karena tidak terjadi penjualan. Sedangkan pada dasarnya PPnBM akan dikenakan jika
terjadi penjualan atas barang mewah.
2. Kelompok Cukai :
a. Atas dasar apa pemerintah menentukan besarnya PPnBM?
b. Jika PPnBM dikenakan kepada orang yang kaya, bagaimana orang miskin dapat menikmati
barang mewah?
Jawab :
a. untuk meminimalisir kesenjangan antara rakyat berpenghasilan tinggi dan rakyat kurang
mampu.
b. Pada dasarnya objek PPnBM adalah barang yang dipandang bukan barang kebutuhan pokok
dan dibeli hanya untuk menunjukkan status. Orang miskin akan lebih memilih menggunakan
penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan pokok daripada membeli barang mewah.
3. Kelompok PNBP :
a. Mengapa PPh tidak dipotong langsung agar target penerimaan pajak tercapai?
b. Apakah membeli barang bajakan dan barang selundupan dikenakan PPN?
Jawab :
a. Pada dasarnya itu tergantung sistem yang dipakai perusahaan, ada yang memberi gaji bersih
(sudah dipotong pajak) ada yang memberi belum dipotong pajak.
b. Penjual barang bajakan atau barang selundupan tidak membayar PPN. Dengan demikian
orang pribadi atau badan usaha yang membeli barang bajakan atau barang selundupan sama
dengan menghindari kewajiban membayar PPN. Jadi negara tidak mendapat penerimaan dari
barang-barang selundupan atau bajakan.

C. KESIMPULAN
1. PPh (Pajak Penghasilan)
PPh adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperolehnya dalam satu tahun pajak.
PPh terdiri dari PPh Migas dan PPh Nonmigas. Berdasarkan subjek pajak, PPh terdiri atas Orang
Pribadi, Badan, dan Bentuk Usaha Tetap.
PPh tidak dipotong langsung pada gaji karena pada dasarnya tergantung sistem yang dipakai
perusahaan, ada yang memberi gaji bersih (sudah dipotong pajak) ada yang memberi belum
dipotong pajak.
KATA KUNCI PAJAK PENGHASILAN, SEPANJANG ADA TAMBAHAN KEMAMPUAN
EKONOMIS MAKA DIPOTONG PAJAK.
BEDA ANTARA PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK? CARI TAUUU YAA....

Hubungan dengan Pendapatan Negara


Hubungan PPh dengan Pendapatan Negara adalah PPh itu sendiri merupakan penerimaan
terbesar dalam pendapatan pajak dalam negeri karena persentase PPh dalam penerimaan
perpajakan adalah sekitar 50%.
2. PPN (Pajak Pertambahan Nilai) & PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah)
PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
PPN adalah pajak atas konsumsi barang dan jasa di daerah pabean yang dikenakan secara
bertingkat disetiap jalur produksi dan distribusi. Tarif PPN ditetapkan mulai dari 5%-15%.
KATA KUNCI ADANYA PPN:
1. ADA PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK (BKP) ATAU JKP
2. YANG MENYERAHKAN PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)
3. DI DAERAH PABEAN
4. ATAS PENYERAHAN TERSEBUT MAKA PEMBUKTIANNYA DENGAN FAKTUR
PAJAK.
PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah)
KIRA2 TUJUAN DIKENAKAN PPnBM APA YA? MENEKAN JUMLAH KONSUMSI YANG
BUKAN KEBUTUHAN PRIMER. SELAIN ITU UNTUK MENEKAN GAP ANTARA BERBAGAI
KELOMPOK MASYARAKAT
PPnBM merupakan pajak yang dikenakan terhadap penyerahan BKP yang tergolong mewah
yang dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan barang tersebut di dalam Daerah Pabean
dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya dan impor BKP yang tergolong mewah. Tarif PPnBM
ditetapkan 10%-200%.

Objek PPnBM adalah barang yang dipandang bukan barang kebutuhan pokok dan dibeli hanya
untuk menunjukkan status.
Penetapan PPnBM salah satunya untuk meminimalisir kesenjangan antara rakyat berpenghasilan
tinggi dan rakyat kurang mampu.
Barang mewah yang diwariskan tidak dikenakan PPnBM karena tidak terjadi penjualan.
Perbedaan PPN dengan PPnBM & Hubungan dengan Pendapatan Negara
Perbedaan PPN dengan PPnBM adalah PPN akan dikenakan kepada barang atau jasa yang
memiliki atau ketika mengalami pertambahan nilai sedangkan PPnBM hanya dikenakan pada
barang yang tergolong mewah dan hanya dikenakan pada saat penjualan pertamanya. Oleh
karena itu semua barang yang dikenakan PPnBM pasti akan dikenakan PPN tetapi tidak semua
barang yang dikenakan PPN juga dikenakan PPnBM.
Hubungan PPN dan PPnBM dengan pendapatan negara adalah sebagian besar subjek pajaknya
adalah orang yang berpenghasilan tinggi atau minimal memiliki pendapatan. Pajak yang
dipungut akan dikumpulkan oleh negara untuk menambah kas negara yang akan digunakan
untuk belanja-belanja negara. Selain itu juga menjalankan fungsi pajak sebagai redistribusi
pendapatan dengan meminimalkan kesenjangan antara rakyat yang berpenghasilan dan yang
kurang mampu.

Anda mungkin juga menyukai