Ananda F.
14.101.086
Bagian I
Kehidupan sebelum mengenal Kristus
Pengenalan terhadap Kristus merupakan suatu hal yang
mendasar yang harus dilakukan oleh orang setiap orang percaya.
Pribadi, esensi, serta pemahaman spiritual tentang-Nya merupakan
beberapa hal yang harus kita ketahui dalam upaya mengenal Kristus
lebih dalam lagi. Namun, pada kehidupan sehari-hari mayoritas orang
percaya hanya mengenal nama Kristus karena sering mendengar dari
gereja, guru agama, maupun saudara seiman.
Saya lahir di dalam keluarga Kristen, yang mengenal akan
Kristus. Hingga dewasa, sayapun secara tidak sengaja, sering
mendengar tentang Kristus, di gereja, sekolah pada waktu menerima
pengajaran agama, maupun pada waktu perkumpulan keluarga besar.
Seringkali kami mengadakan pertemuan keagamaan di rumah kami
maupun di rumah saudara seiman. Berbagai proses kebaktian seperti
berdoa, memuji Tuhan, serta kesaksian, saya alami pada waktu kami
sekeluarga melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Bahkan, terdapat
beberapa jemaat dari gereja yang mengaku berpegang teguh pada
ajaran Kristus.
Semua hal diatas menjadikan saya mengenal, secara mendasar,
mengenai Kristus, karena saya seringkali mendengar nama-Nya
disebut dan dipujikan di dalam setiap nyanyi-nyanyian di dalam
kidung jemaat, maupun yang dilakukan oleh paduan suara. Saya tahu
bahwa Kristus adalah Tuhan yang selama ini yang kami sebut di
dalam doa kami. Saya pun tahu Kristus adalah juruselamat yang
menyelamatkan kita dengan rela disalibkan, dari guru agama yang
mengajarkan itu pada saya waktu di sekolah.
Pemahaman-pemahaman itu membuat saya selalu menganggap
hal tersebut adalah sesuatu yang biasa dan sekedar lewat. Karena hal
tersebut telah seringkali saya dengar dan lakukan hanya sebagai
rutinitas orang kristen pada umumnya. Sayapun mengikuti beberapa
macam organisasi di dalam gereja seperti menjadi panitia natal dan
paskah, pengurus pemuda, dan menjadi pelayan music pada hari
minggu, tetapi semuanya itu adalah rutinitas yang menurut saya harus
saya lakukan, dan tidak ada hal lain yang saya harus perhatikan.
Pergi ke gereja setiap minggu, melakukan pelayanan di dalam
gereja, serta datang pada setiap rapat kepanitiaan hanya untuk
melaksanakan tugas bahkan untuk bertemu teman-teman. Dapat
dikatakan, rutinitas keagamaan yang saya lakukan tadi hanyalah
merupakan kewajiban manusia yang dengan sadar merupakan
sesuatu yan harus saya lakukan. Tidak jarang juga konflik internal
yang terjadi di dalam tubuh pengurus gedung gereja bermunculan,
dan diselesaikan bukan dengan cara yang semestinya dilakukan oleh
orang kristen.
Dari situ saya menyadari ada sesuatu yang kurang di dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut. Saya rasa beberapa hal perlu
dibenahi dan saya pun sadar bahwa saya juga tidak mengetahui apa itu
esensi sebagai orang kristen, bahkan tujuan dan pegangan utama di
dalam pelayanan gereja.
Bagian II
Bagaimana saya mengenal Kristus
Seperti yang telah saya utarakan sebelumnya, pengenalan
kepada Kristus merupakan hal utama yang harus dilakukan oleh orang
percaya. Tetapi pada peristiwa sebelumnya, seperti pada bagian I, saya
pun belum mengetahui pedoman dan alasan utama dalam upaya
mengenal kristus lebih dalam. Pada saat pertama kali saya menyadari
hal ini, saya pun menilai diri saya sendiri sebagai pribadi yang belum
sepenuhnya mengenal Kristus, bahkan dapat dikatakan sedikit
mengenal pun tidak. Sehingga saya pun sadar beberapa teman di dekat
saya pun mayoritas sama seperti saya.
Pada suatu hari, tidak seperti hari biasanya, saya ke gereja tetapi
posisi saya adalah sebagai jemaat biasa yang tidak sedang melayani.
Pada waktu itu, pendeta yang melayani, membuka ayat bacaan
Yohanes 17 ayat 3 yang berisi:
Inilah hidup yang
mengenal
kekal itu,
yaitu
bahwa mereka
berkata
kepadamu,
sesungguhnya
sebelum
Bagian III
Apa yang terjadi setelah saya mengenal
Kristus
Saya rasa proses yang saya alami untuk mengenal Kristus, tidak
akan pernah cukup untuk mengenal-Nya sedalam mungkin. Banyak
sekali yang harus dilakukan untuk dapat mengenal-Nya. Tetapi
proses-proses tersebut membuat saya mengerti akan hidup sebagai
orang kristen, rutinitas yang dilakukan, dan esensi dari pelayanan di
dalam gereja.
Dalam melakukan kegiatan rohaniah maupun kemanusiaan,
seringkali alkitab adalah pedoman saya. Contohnya adalah pada
kegiatan
gereja
pun
jika
ada konflik,
saya
pun
berusaha
alkitab pada ayat yang mengena dan mengandung ptunjuk bagi saya,
dari khotbah gereja, atau bahkan dari beberapa teman saya. Itulah
mengapa saya mengatakan sebelumnya bahwa saya tidak akan pernah
mengenal Kristus secara sempurna, karena pekerjaan-Nya yang selalu
misterius di dalam hidup saya dan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu, saya lebih tenang karena saya tahu Dia selalu
di samping saya. Saya juga bersyukur saya dapat lebih lagi mengenal
Kristus, sehingga saya dapat mengandalkan-Nya dalam setiap
kegiatan yang saya lakukan dan percaya bahwa semua yang terjadi
pada hidup saya, karena di dalam Yohanes 14 ayat 16, dikatakan:
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan
kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia
menyertai kamu selama-lamanya.
Bagian IV
Kesimulan
Dalam menjalani proses pengenalan tentang Kritus saya
meyaari bahwa tidak ada pedoman yang lebih benar dari pada alkitab.
Walaupun sering mengikuti kegiatan gereja tidak menjamin akan
membuat kita lebih mengenal Kritus. Semua itu dikarenakan niatan
kita untuk pergi ke gereja sering kali bukan karena kebutuhaan untuk
mendapatkan makanan rihani tetapi hanya sebatas untuk memenuhi
rutinitas saja. Bahkan, banyak orang yang terlihat rajin ke gereja
karena ingin pamer terhadap sesamanya atu hanya untuk bertemu
dengan teman.
Dari pengaaman yang saya dapat sejauh ini, mengenal Kristus
selain dengan mendengarkan firman di gereja tetapi juga bisa kita
pelajari lebih dalam lagi dengan cara memahami isi alkitab. Di dalam
alkiab terdapat berbagai kenyataan yang sebenarnya mengajarkan
banyak tentang Kristus.
Saya bersyukur saya dapat lebih lagi mengenal Kristus,
sehingga saya dapat mengandalkan-Nya dalam setiap kegiatan yang
saya lakukan dan percaya bahwa semua yang terjadi pada hidup saya.