Anda di halaman 1dari 19

By : Khalifah Mahardika, S.Kep.,Ns.

pCO2
Tekanan yang ditimbulkan oleh CO2 yang
terlarut dalam plasma
Merupakan parameter fungsi respirasi
Merupakan hasil metabolisme sel
Dampak terhadap pH:

pCO2 : pH (asidosis)
pCO2 : pH (alkalosis)

pO2

dan Saturasi O2
pO2 = tekanan parsial yang ditimbulkan oleh
oksigen dalam plasma

Dalam pemeriksaan BGA PO2 menunjukkan


kecukupan oksigenasi darah arteri.

Saturasi

O2 = adalah kandungan oksigen yang


dibawa hemoglobin dibanding jumlah
maksimal oksigen yang dapat dibawa oleh
hemoglobin.

Saturasi ini akan menunjukkan kemampuan


transpor oksigen ke dalam jaringan.

Bicarbonat (HCO3 dan BE)


HCO3 = bikarbonat

parameter metabolik (non respirasi)

BE

= base excess = kelebihan basa


Digunakan sebagai pedoman adanya kelainan asam
basa yang disebabkan unsur metabolik (bukan
karena masalah respirasi).

HCO3 atau BE
HCO3 atau BE

: Alkalosis metabolik
: Asidosis Metabolik

AaDO2
Perbedaan oksigen alveolar-arterial
Peningkatan AaDO2 menunjukan terdapatnya
gangguan ventilasi perfusi di paru
Normal adalah 5-25 mmHg meningkat sesuai
umur

Parameter
pH

Darah Arteri

Darah Vena

7,35 7,45

7,33 7,43

pCO2

(mmHg)

35 45

41 51

pO2

(mmHg)

80 100

34 49

HCO3

(meq)

22 26

24 28

> 95 %

70 75 %

Saturasi O2

AaDO2
BE (Base Excess)

< 65
-2 s/d +3

Kondisi

Kadar H+

pH

Arti klinis

Asidemia

>100 nmol

< 7,0

Bisa fatal

Asidemia

50 80

7,1 7,3

Perhatikan

Normal

40 2

7,4 0,05

Normal

Alkalemia

20 36

7,44 7,69

Perhatikan

Alkalemia

< 20

> 7,7

Bisa fatal

Peralatan
Alat-alat steril:

1 buah spuit 1 cc (dengan jarum no 27)


1 jarum steril (ukuran besar)
2 lembar kassa steril

Alat-alat

tidak steril:

Kassa bethadin dalam tempatnya


Perlak dan alasnya
Gabus, plester, dan gunting plester
Obat Heparin injeksi

Mengukur suhu tubuh.

Lakukan allen test

Mengisi spuit 1 cc dengan heparin 0,1 cc untuk melumasi

Menentukan dan meyakinkan arteri yang akan ditusuk.

Mendesinfeksi daerah arteri yang akan ditusuk.

Menusuk arteri dengan posisi jarum yang berbeda sesuai dengan letak
arteri:
Radialis posisi 45 derajat , Brachialis posisi 60 derajat , Femoralis posisi
90 derajat

Menekan daerah penusukan dengan kassa steril selama 5 15 menit


kemudian diplester.

Mengeluarkan udara dari dalam spuit dan selanjutnya ujung jarum ditusuk
dengan gabus / jarum dibengkokkan

Mengobservasi tensi, nadi, suhu, dan pernafasan serta daerah bekas


penusukan.

Hitung pemberian oksigen saat itu, berapa liter/menit, FiO2,


Perhitungan = (FiO2 Udara Bebas = 21%, kenaikan O2 1 liter/mnt = 4%),
tulis di SP AGD.misal O2 8 l/m, FiO2 = FiO2 Udara Bbs + FiO2 8 l/m = 21% +
(4% x 8) = 53 %

Sertakan Suhu pasien saat pemeriksaan di SP AGD.

Prosedur Pengambilan Darah Arteri

PH, pO2, pCO2 , HCO3, BE


AaDO2
Asam Basa
PaO2
Rasio =
FiO2
Pa

O2 : FiO2 < 300 mmHg (40 kPa) Acute Lung


Injury (ALI)
Pa O2 : FiO2 < 200 mmHg (26,7 kPa) ARDS(Acute
Respiration Distress Sindrome)

pH

= 6.1 + log

[HCO3-]
0.03 PCO2

pH

tergantung dari RATIO antara HCO3- : PCO2


[HCO3-]

pH =
pCO2

[HCO3-]

pH =
pCO2

Jenis Gangg

Respon

pH

pCO2

HCO3

Asidosis

Murni

Respiratorik

Terkomp

Sebagian

Terkomp
Sempurna
Asidosis

Murni

Metabolik

Terkomp

Sebagian
Terkomp
Sempurna

Jenis Gangg

Alkalosis
Respiratorik

Respon

pH

pCO2

HCO3

Murni

Terkomp

Murni

Terkomp

Sebagian
Terkomp
Sempurna
Alkalosis
Metabolik

Sebagian

Terkomp
Sempurna

DISORDER

pH

PRIMER

RESPON

KOMPENSASI
ASIDOSIS

HCO3-

pCO2

HCO3-

pCO2

pCO2

HCO3-

pCO2

HCO3-

METABOLIK

ALKALOSIS
METABOLIK
ASIDOSIS
RESPIRATORI
ALKALOSIS
RESPIRATORI

Anda mungkin juga menyukai