Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ADVOKASI DALAM KEPERAWATAN

MEDICAL ERROR

Dosen Pembimbing : Atun Raudotul Marifah, M. Kep

Disusn oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kodial Hajat
Lia Nerissa Putri
Merri Endah P
Nanang Apriyadi
Noviyanto
Oktaviana Nurvikasari

7. Raudlatul Jannah
8. Ricko Restu Ramandha
9. Rini Biyanti
10. Robingatul Ngadawiyah
11. Roni Hidayat

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1/7B


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus


diwujudkan sesuai dengan cita-cita dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam pembukaan UUD 1945. Pembangunan
kesehatan

diarahkan

guna

tercapainya

kesadaran,

kemauan,

dan

kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat


mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Pembangunan kesehatan yang menyangkut upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif, harus dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan serta dilaksanakan bersama-sama oleh
pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Peran aktif masyarakat
harus sejalan dengan

kebijakan pemerintah dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku agar tidak terjadi benturan antar kepentingan atau
penyimpangan yang menghambat jalannya pembangunan.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN MEDICAL ERROR
Institusi pelayanan kesehatan merupakan system kompleks yang
ditandai dengan penggunaan teknologi tinggi dan kebebasan profesi.
Kompleksitas itu menimbulkan kerawanan kesalahan medik (medical error )
yang dapat menyebabkan tragedi kemanusiaan.
Kelalaian medis adalah salah satu bentuk dari malpraktik medis,
sekaligus merupakan bentuk malpraktik medis yang paling sering terjadi. Pada
dasarnya kelalaian terjadi apabila seseorang dengan tidak sengaja, melakukan
sesuatu (komisi) yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak melakukan
sesuatu (omisi) yang seharusnya dilakukan oleh orang lain dengan kualifikasi
yang sama padasuatu keadaan, dalam kondisi serta situasi yang sama pula.
Menurut Gunwadi (2005) medical error adalah suatu kekeliruan, suatu
peristiwa yangtidak diduga akan terjadi, yang tidak dikehendaki dalam
pemberian pelayanan medis yang dapat mengakibatkan luka ataupun tidak
sampai menimbulkan luka terhadap pasien.
Institute of Medicine (IOM) mendifinisikan medical error sebagai
kegagalan untuk menyelesaikan tindakan yang direncanakan sebagaimana
yang dimaksud atau penggunaan strategi yang salah untuk mencapai suatu
tujuan
Quality Interagency Coordination Task Force (QuIC) memperluas definisi
IOM sebagai berikut :
1. Sebuah kesalahan didefinisikan sebagai kegagalan suatu aksi yang
direncanakan akanselesai sebagaimana dimaksud atau penggunaan rencana
yang salah untuk mencapaitujuan. Kesalahan dapat mencakup masalah
dalam praktek, produk, prosedur dan sistem.
2. Istilah keselamatan pasien yang digunakan di sini berlaku untuk inisiatif
yang dirancanguntuk mencegah hasil yang merugikan dari kesalah medis.

3. Penigkatan keselamatan pasen meliputi tiga kegiatan yang saling


melengkapi, yaitu :
a. Mencegah kesalahan
b. Membuat kesalahan yang bisa dilihat
c. Mengurangi dampak dari kesalahan
B. KLASIFIKASI MEDICAL ERROR
Medical error dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Kegagalan/ketidakberhasilan terapi dalam tindakan operasi, yang antara
lain disebabkan oleh :
a. Terjadinya komplikasi (penyulit)
b. Kecelakaan (surgical mishap)
c. Kecelakaan anesthesi (reaksi hipersensitif terhadap obat anesthesi dan
sebagainya)
2. Ketidakberhasilan/kegagalan dalam pemberian pengobatan, yang dapat
dikarenakan hal-hal sebagai berikut :
a. Komplikasi dari pengobatan
b. Kecelakaan medis
c. Kesalahan menentukan diagnosis
d. Kesalahan dalam memilih obat
Kebanyakan orang percaya bahwa kesalahan medis biasanya
melibatkan obat-obatan, seperti pasien mendapatkan resep atau dosis
yang salah atau salah penanganan operasi seperti amputasianggota
tubuh yang salah. Namun terdapat banyak jenis kesalahan medis
seperti:
1. Kesalahan diagnostik : seperti misdiagnosis yang mengarah ke
pilihan terapi yang salah,kegagalan untuk menggunakan tes
diagnostic yang ditunjukkan, kesalahan mentafsir hasiltes dan
kegagalan untuk bertindak atas hasil abnormal.
2. Kegagalan peralatan: seperti defibrillator dengan bateri yang mati
atau pompa infus yangkatupnya mudah lepas atau terbentur
sehingga menyebabkan peningkatan dosis obat yang terlalu banyak
dalam masa yang terlalu singkat.

3. Infeksi: seperti infeksi nosocomial luka dan pascaoperasi


4. Kecederaan yang melibatkan trasfusi darah : seperti memberikan
pasien darah yang salah jenis
5. Kesalahan mentafsir perintah medis lain: seperti gagal memberikan
pasien makanan yang bebas garam seperti yang diperintah oleh
dokter.

Berdasarkan proses terjadinya, medical error dapat digolongkan


sebagai :
1. Diagnostic, antara lain berupa : kesalahan atau keterlambatan
dalam menegakkan diagnosis, tidak melakukan suatu pemeriksaan
padahal ada indikasi untuk itu, penggunaan uji atau pemeriksaan
atau terapi yang sudah tergolong using atau tidak dianjurkan lagi.
2. Treatment, diantaranya adalah kesalahan dalam memberikan obat,
dosis terapi yang keliru, atau melakukan terapi secara tidak tepat
(bukan atas indikasi)
3. Preventive, dalam kategori ini ter,asuk tidak memberikan profilaksi
untuk situasi yang memerlukan profilaksi dan pemantauan atau
melakukan tindak lanjut terapi secara tidak adekuat.

C. PENYEBAB MEDICAL ERROR


Menurut Allan Merry (2004), penyebab terjadinya medical error adalah :
1. Skilled-based error, misalnya technical error
2. Rulled-based error, misalnya menyalahi prosedur yang ada
3. Knowledge-based error, misalnya kesalahan perhitungan dosis obat

D. PENCEGAHAN MEDICAL ERROR


Cara menghindari error :
1. Memanfaatkan informasi teknologi, misalnya dengan meminimalisir
menulis dengantangan ketika menuliskan resep atau rencana perawatan.
2. Menghindari medikasi dengan nama atau penyebutan yang hampir sama.

3. Membuat standar kebijakan serta protokol untuk menghindari adanya


kebingungan atuaketergantungan terhadap memori yang dipercaya
menjadi penyebab banyak medical error .

E. CONTOH MEDICAL ERROR


Secara teknis medical eror dapat dibagi menjadi 2 :
1. Error of omission
Kesalahan dalam mendiagnosa, keterlambatan dalam penanganan pasien
atau tidak meresepkan obat untuk indikasi yang tepat. Melakukan
apendiktomi tanpa disertai dengan pemeriksaan patologi anatomi termasuk
error of omission sering terjadi.
2. Error of commission.
Error of commission antara lain meliputi kesalahan dalam memutuskan
pilihan terapi, memberikan obat yang salah atau obat diberikan melalui
cara pemberian yang keliru. Kebiasaan untuk meresepkan antibiotika pada
penyakit-pentakit ringan (minor ailment) atau memberikan obat per injeksi
padahal pemberian secara oral lebih aman termasuk dalam kategori error
of commission.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Medical error adalah suatu kekeliruan, suatu peristiwa yangtidak
diduga akan terjadi, yang tidak dikehendaki dalam pemberian pelayanan
medis yang dapat mengakibatkan luka ataupun tidak sampai menimbulkan
luka terhadap pasien.
penyebab terjadinya medical error adalah :
1. Skilled-based error, misalnya technical error
2. Rulled-based error, misalnya menyalahi prosedur yang ada
3. Knowledge-based error, misalnya kesalahan perhitungan dosis obat

DAFTAR PUSTAKA
Ashcroft D., Morecroft C., Parker D., Noyece P., 2005. Patient Safety in
Community Pharmacy Understanding Errors and Managing Risk.
Pharmacy and Pharmaceutical Sciences & Department of Psychology:
University of Manchester
Departemen Kesehatan RI. 2006. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit (Patient Safety). Jakarta
Potter and Perry. 2001. Fundamental of Nursing. EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai