Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dadan Purnama

NIM

: 111144008

Kelas : 4 - DIV TPPG

1. Building Automatic System


Building

Automation

System

(BAS)

adalah

sebuah

pemrograman,

komputerisasi, intelligent network dari peralatan elektronik yang memonitor dan


mengontrol sistem mekanis dan sistem penerangan dalam sebuah gedung.
Fungsi BAS:
a. Mengoptimasi start-up dan performansi dari peralatan HVAC dan sistem
alarm.
b. Menambah interaksi dari mekanikal subsistem dalam gedung
c. Meningkatkan kenyamanan pemilik
d. Minimasi energi yang digunakan
e. Menyediakan off-site kontrol gedung.
f. BAS berbasis kontrol komputer untuk mengkoordinasi, mengorganisasi,
dan mengoptimasi kontrol subsistem padagedung
Sistem BAS:
a. Controller
Controller yang digunakan biasanya terdiri dari satu atau lebih PLC
(Programmable Logic Controllers), dengan pemrograman tertentu. PLC
dalam BAS digunakan untuk mengontrol peralatan yang biasanya
digunakan dalam sebuah gedung.
b. Occupancy sensor
Occupancy biasanya didasarkan pada waktu dari skedul harian. Override
switch atau sensor dapat digunakan untuk memantau occupancy pada
beberapa daerah internal gedung.
c. Lighting

Lighting

dapat

dinyalakan

maupun

dimatikan

dengan

Building

Automation System berdasarkan waktu harian, atau pengatur waktu dan


sensor. Contoh sederhana sistem tersebut adalah menyalanya lampu pada
suatu ruangan setelah setengah jam orang terakhir keluar dari ruangan
tersebut.
d. Air handler
Air handler digunakan untuk mengatur keluar masuknya udara dalam
gedung. Pengaturan ini dilakukan untuk menjaga agar udara tetap sesuai
dengan kebutuhan serta kesehatan manusia yang ada dalam gedung
tersebut.
e. Central plant
C entral Plant dibutuhkan untuk menyuplai air-handling unit dengan air.
f. Alarms and security
Banyak Building Automation System memiliki kemampuan alarm. Jika
sebuah

alarm

dideteksi,

alarm

tersebut

dapat

diprogram

untuk

memberitahukan seseorang. Pemberitahuan dapat dilakukan melalui


komputer, pager maupun suara alarm. Sistem sekuriti dapat disambungkan
pada building automation system. Jika occupancy sensor ada, maka sensor
tersebut dapat juga digunakan sebagai alarm pencuri.
g. Topologi
Jaringan otomatis gedung terdiri dari primary dan secondary bus yang
terdiri dari Programmable Logic Controllers, input / output dan sebuah
user interface (human interface device). Primary dan secondary bus dapat
berupa kabel fiber optik, ethernet, ARCNET, RS-232, RS-485 atau
wireless network. Controller digunakan dengan software yang akan
bekerja dengan standar BACnet, LanTalk, dan ASHRAE. Input dan output
berupa analog dan digital (binary). Input analog digunakan untuk
membaca pengukuran variabel. Input digital mengindikasikan apabila
device menyala atau tidak. Output analog mengontrol kecepatan atau
posisi dari peralatan, seperti variable frequency drive, sebuah I-P

transducer, atau sebuah aktuator. Output digital digunakan untuk


membuka dan menutup relay dan switch.

2. Sistem Transportasi Gedung


Sistem transportasi gedung adalah suatu bentuk keterkaitan dan
keterikatan antara manusia, barang, sarana prasarana dan komponen bangunan
yang berinteraksi dalam rangka perpindahan orang, barang dan komponen
bangunan lainnya di dalam suatu gedung. Suatu bangunan yang besar dan tinggi,
memerlukan sarana angkut/transportasi yang nyaman untuk aktivitas perpindahan
orang dan barang secara vertical. Sarana angkut vertical yang bekerja secara
mekanik elektrik adalah:
1. Elevator (Lift)
Sistem transportasi bangunan arah vertikal
2. Eskalator
Sisten transportasi bangunan arah vertikal diagonal
3. Konveyor
Sistem transportasi bangunan arah horizontal

Anda mungkin juga menyukai