ERITEMATOSUS
A. AINUN ZAMIRA
FIRDHA LEONITA
FARIZ HILMAN
RADITYA REZHA
KELOMPOK 12
Dr. Yusnam Syarief, PAK
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
KASUS
Kasus I
Anak perempuan berumur 11 tahun dengan penyakit kuning, demam, abdominal
distension, lemas dan berat badan menurun. Setelah melalui pemeriksaan laboratorium pasien
didiagnosis AIH, dan diberi terapi yang sesuai, 5 tahun kemudian, dia kembali dengan berat
badan turun arthritis lutut dan pergelangan kaki, malar rash, feses putih dan efusi pleura ,
alopesoia, lalu setelah melalui pemeriksaan Laboratorium, pasien didiagnosis JSLE, dan
diberi terapi yang sesuai
Kasus II
Anak laki-laki berumur 9 tahun datang dengan parotitis kronik dan defisiensi IgA .
sakit dibagian lutut dan pergelangan tangan, lalu setelah 6 bulan terlihat kelainaan pada
fungsi hatinya, pada biopsi hati tamapaak hepatitis dan lobular hepatitis dengan
limphoplasmatik infiltrat dan bentuk seperti bunga mawar tanpa adanya sirrosis. Setelah
melihat kondisi ini pasien didiagnosis AIH, 3 bulan setelahnya anak ini didiagnosis JSLE dan
diberi terapi yang sesuai, saat diberi terapi JSLE tidak ada gejala klinis yang muncul dari
kedua penyakit
Kasus III
Anak perempuan berumur 13 tahun datang dengan penyakit gagal hati akut, penyakit
kuning, asites di bagaian abdomen, dan cutaneous petechiae, setelah melalu pemeriksaan
laboratorium, pasien didiagnosis AIH, dan diberi terapi sesuai penyakitnya, setlah 3 bulan,
kondisi membaik, namun setelah 7 bulan, terjadi penurunan kondisi, pasien mengalami
trombositopenia, lalu pasien didiagnosis JSLE, 6 bulan setelahnya pasien mengalami
trombositopenia kronis, dan pasien diberi terapi JSLE, dan setelah itu tidak terlihat gejala
klinis kedua penyakit lagi
Kasus IV
Anak perempuan berumur 11 tahun memiliki sakit poliarthritis , ulkus pada mukosa ,
adenomegali servika dengan ukuran 4 cm, berat badannya turun dan demam. foto toraks
normal. Hasil pada limfa nodus serviks nampak granuloma yang inflamasi yang berisi
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan ada 2 poin, yaitu pertama, gejala gejala di dalam
AIH, merupakan bagian dari gejala klinis JSLE yang meluas ke organ lain, tidak terkecuali
Hati, jadi tidak menutup kemungkinan saat di diagnosis sebenarnya pasien sedang mengidap
JSLE namun memperlihatkan gejala AIH, atau kedua, JSLE meruapakan komplikasi dari
AIH, atau dampak lanjutan dari AIH. kalau kita melihat kasus kasus diatas, 3 dari 4 kasus
menyatakan bahwa pasien AIH pada akhirnya di diagnosis JSLE, selain itu terapi yang
menghilangkan gejala klinis dari penyakit pasien, terjadi saat pasien di terapi dengan terapi
untuk JSLE