Era Reformasi
Sampai saat ini kata reformasi menjadi populer dikalangan
masyarakat dan birokrasi Indonesia. Reformasi lah yang dianggap
sebagai kata kunci untuk memperbaiki tatanan bangsa menuju bangsa
yang sejahterah, bersih, berwibawa, dan demokratis. Reformasi apapun
hanyalah reformasi bukan kesejahteraan dan kedamaian bangsa. Semua
ini menjadi bahan renungan kita bersama untuk berfikir dan bertindak
menuju yang lebih baik.
Era Pasca Soeharto atau Era Reformasi di Indonesia dimulai pada
pertengahan 1998, tepatnya saat Presiden Soeharto mengundurkan diri
pada 21 Mei 1998 dan digantikan wakil presiden BJ Habibie. Dalam
Proses menggulingkan presiden Soeharto dari kedudukan-nya banyak
terjadi persitiwa-peristiwa berdarah di tanah air.
Orde
Baru
memegang
tampuk
kekuasaan
dan
mengendalikan pemerintahan, muncul suatu keinginan untuk terusmenerus mempertahankan kekuasaannya atau status quo. Hal ini
menimbulkan ekses-ekses negative, yaitu semakin jauh dari tekad awal
Orde Baru tersebut. Akhirnya berbagai macam penyelewengan dan
penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-ketentuan yang
terdapat pada UUD 1945, banyak dilakukan oleh pemerintah Orde Baru.
Penyelewengan dan penyimpangan yang dilakukannya itu direkayasa
untuk melindungi kepentingan penguasa sehingga hal tersebut selalu
dianggap sah dan benar, walaupun merugikan rakyat.
1. Krisis Politik
Demokrasi yang tidak dilaksanakan dengan semestinya akan
menimbulkan permasalahan politik. Ada kesan kedaulatan rakyat berada
di tangan sekelompok tertentu, bahkan lebih banyak di pegang oleh para
penguasa. Dalam UUD 1945 Pasal 2 telah disebutkan bahwa Kedaulatan
adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR. Pada
dasarnya secara de jore (secara hukum) kedaulatan rakyat tersebut
dilakukan oleh MPR sebagai wakil-wakil dari rakyat, tetapi secara de facto
(dalam kenyataannya) anggota MPR sudah diatur dan direkayasa,
sehingga sebagian besar anggota MPR itu diangkat berdasarkan ikatan
kekeluargaan (nepotisme).
Keadaan seperti ini mengakibatkan munculnya rasa tidak percaya
kepada institusi pemerintah, DPR, dan MPR. Ketidak percayaan itulah
yang menimbulkan munculnya gerakan reformasi. Gerakan reformasi
menuntut untuk dilakukan reformasi total di segala bidang, termasuk
keanggotaan DPR dam MPR yang dipandang sarat dengan nuansa KKN.
Gerakan reformasi juga menuntut agar dilakukan pembaharuan
terhadap lima paket undang-undang politik yang dianggap menjadi
sumber ketidakadilan, di antaranya :
menuntut
adanya
reformasi
baik
didalam
kehidupan
2. Krisis Hukum
Pelaksanaan hukum pada masa pemerintahan Orde Baru terdapat
banyak ketidakadilan. Sejak munculnya gerakan reformasi yang dimotori
oleh kalangan mahasiswa, masalah hukum juga menjadi salah satu
tuntutannya. Masyarakat menghendaki adanya reformasi di bidang hukum
agar dapat mendudukkan masalah-masalah hukum pada kedudukan atau
posisi yang sebenarnya.
3. Krisis Ekonomi
Krisis moneter yang melanda Negara-negara di Asia Tenggara
sejak bulan Juli 1996, juga mempengaruhi perkembangan perekonomian
Indonesia. Ekonomi Indonesia ternyata belum mampu untuk menghadapi
krisi global tersebut. Krisi ekonomi Indonesia berawal dari melemahnya
nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
bertambah
lesu.
Kondisi
moneter
Indonesia
mengalami
karena
pinjaman
bank-bank
bermasalah
tersebut
semakin
Indonesia
semakin
menipis.
Keadaan
seperti
ini
juga
industri,
namun
tidak
mempertimbangkan
kondisi
riil
di
itu,
Orde
pengaturan
Baru
sudah
perekonomian
jauh
menyimpang
pada
masa
dari
sistem
bawah
pimpinan
atau
pemilikan
anggota-anggota
masyarakat.
Pola
Pemerintahan
Sentralistis
Sistem
pemerintahan
yang
Munculnya Reformasi
A.Munculnya Gerakan Reformasi
Melihat situasi politik dan kondisi ekonomi Indonesia yang semakin
tidak terkendali, rakyat Indonesia menjadi semakin kritis dan menyatakan
bahwa pemerintahan Orde Baru tidk berhasil menciptakan kehidupan
masyarakat yang makmur, adil, dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. oleh karena itu, munculnya gerakan reformasi bertujuan untuk
memperbaharui tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara .
1.Kronologi Reformasi
Pemerintahan
Trisakti pada tanggal
Soeharto
semakin
disorot
setelah Tragedi
mengeluarkan
pernyataan
agar
Presiden
Soeharto
mengundurkan diri.
Presiden Soeharto mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh
agama,
tokoh-tokoh
masyarakat
di
Jakarta.
Kemudian
Presiden
Garis Waktu
Garis waktu singkat mengenai lengsernya Soeharto
* 22 Januari 1998
- Rupiah tembus Rp 17.000,- per dolar AS, IMF tidak menunjukkan rencana
bantuannya.
* 12 Februari
- Soeharto menunjuk Wiranto, menjadi Panglima Angkatan Bersenjata.
* 10 Maret
- Soeharto terpilih kembali untuk masa jabatan lima tahun yang ketujuh kali
dengan menggandeng B.J. Habibie sebagai Wakil Presiden.
* 4 Mei
- Harga BBM meroket 71%, disusul 3 hari kerusuhan di Medan dengan korban
sedikitnya 6 meninggal.
* 8 Mei
- Peristiwa Gejayan, 1 mahasiswa Yogyakarta tewas terbunuh.
* 9 Mei
- Soeharto Berangkat seminggu ke Mesir.
* 12 Mei
- Tragedi Trisakti, 4 Mahasiswa Trisakti terbunuh.
* 13 Mei
- Kerusuhan Mei 1998 pecah di Jakarta. Kerusuhan juga terjadi di kota Solo.
- Soeharto yang sedang menghadiri pertemuan negara-negara berkembang
G-15 di Kairo, Mesir, memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sebelumnya,
dalam pertemuan tatap muka dengan masyarakat Indonesia di Kairo,
Soeharto menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai
presiden.
- Etnis Tionghoa mulai eksodus meninggalkan Indonesia.
* 14 Mei
- Demonstrasi terus bertambah besar hampir di seluruh kota-kota di
Indonesia, demonstran mengepung dan menduduki gedung-gedung DPRD di
daerah.
* 18 Mei
- Ketua MPR yang juga ketua Partai Golkar, Harmoko, meminta Soeharto
untuk turun dari jabatannya sebagai presiden.
- Jenderal Wiranto mengatakan bahwa pernyataan Harmoko tidak mempunyai
dasar hukum; Wiranto mengusulkan pembentukan "Dewan Reformasi".
- Gelombang pertama mahasiswa dari FKSMJ, Forum Kota, UI dan HMI MPO
memasuki halaman dan menginap di Gedung DPR/MPR
Mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR
* 19 Mei
- Soeharto berbicara di TV, menyatakan dia tidak akan turun dari
jabatannya, tetapi menjanjikan pemilu baru akan dilaksanakan secepatnya.
- Beberapa tokoh Muslim, termasuk Nurcholish Madjid dan Abdurrahman
Wahid, bertemu dengan Soeharto.
- Ribuan mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR, Jakarta.
- Dilaporkan Bentrokan terjadi dalam demonstrasi di Unair
* 20 Mei
- Amien Rais membatalkan rencana demonstrasi besar-besaran di Monas,
setelah 80.000 tentara bersiaga di kawasan Monas.
- 500.000 orang berdemonstrasi di Yogyakarta, termasuk Sultan
Hamengkubuwono X. Demonstrasi besar lainnya juga terjadi di Surakarta,
Medan, Bandung.
- Harmoko mengatakan Soeharto sebaiknya mengundurkan diri pada Jumat,