Anda di halaman 1dari 2

Etiologi Sepsis

Sepsis merupakan respon terhadap setiap kelas mikroorganisme. Dari hasil


kultur darah ditemukan bakteri dan jamur 20-40% kasus dari sepsis. Bakteri gram
negatif dan gram positif merupakan 70% dari penyebab infeksi sepsis berat dan
sisanya jamur atau gabungan beberapa mikroorganisme. Pada pasien yang kultur
darahnya negatif, penyebab infeksi tersebut biasanya diperiksa dengan menggunakan
kultur lainnya atau pemeriksaan mikroskopis (Munford, 2008). Penelitian terbaru
mengkonfirmasi bahwa infeksi dengan sumber lokasi saluran pernapasan dan
urogenital adalah penyebab paling umum dari sepsis (Shapiro, 2010).

Penyebab Umum Sepsis pada Orang Sehat


Sumber lokasi
Kulit
Saluran kemih

Mikroorganisme
Staphylococcus aureus dan gram positif
bentuk cocci lainnya
Eschericia coli dan gram negatif bentuk
batang lainnya

Saluran pernafasan

Streptococcus pneumonia

Usus dan kantung empedu

Enterococcus faecalis, E.coli dan gram


negative bentuk batang lainnya,
Bacteroides fragilis

Organ pelvis

Neissseria gonorrhea,anaerob

Tabel Penyebab Umum Sepsis pada Pasien yang Dirawat


Masalah klinis
Pemasanagan kateter
Penggunaan iv kateter
Setelah operasi:
Wound infection
Deep infection
Luka bakar
Pasien immunocompromised

Mikroorganisme
Escherichia coli, Klebsiella spp., Proteus
spp., Serratia spp., Pseudomonas spp.
Staphylococcus aureus, Staph.epidermidis,
Klebsiella spp., Pseudomonas spp.,
Candida albicans
Staph. aureus, E. coli,
anaerobes(tergantung lokasinya)
Tergantung lokasi anatominya
coccus gram-positif, Pseudomonas spp.,
Candida albicans
Semua mikroorganisme diatas

Pemeriksaan Penunjang
Pengobatan

terbaru

syok

sepsis

mencakup

mengidentifikasi

dan

mengeliminasi penyebab infeksi yaitu dengan cara pemeriksaan- pemeriksaan yang


antara lain:
1. Kultur (luka, sputum, urin, darah) yaitu untuk mengidentifikasi organisme
penyebab sepsis. Sensitifitas menentukan pilihan obat yang paling efektif.
2. SDP : Ht Mungkin meningkat pada status hipovolemik karena hemokonsentrasi.
Leucopenia (penurunan SDB) terjadi sebalumnya, diikuti oleh pengulangan
leukositosis (1500-30000) d4engan peningkatan pita (berpindah kekiri) yang
mengindikasikan produksi SDP tak matur dalam jumlah besar.
3. Elektrolit

serum:

Berbagai

ketidakseimbangan

mungkin

terjadi

dan

menyebabkan asidosis, perpindahan cairan dan perubahan fungsi ginjal.


4. Trombosit : penurunan kadar dapat terjadi karena agegrasi trombosit
5. PT/PTT : mungkin memanjang mengindikasikan koagulopati yang diasosiasikan
dengan hati/ sirkulasi toksin/ status syok.
6. Laktat serum : Meningkat dalam asidosis metabolik, disfungsi hati, syok
7. Glukosa Serum : hiperglikenmio yang terjadi menunjukkan glikoneogenesis dan
glikonolisis di dalam hati sebagai respon dari puasa/ perubahan seluler dalam
metabolism
8. BUN/Kreatinin

peningkatan

kadar

diasosiasikan

dengan

dehidrasi,

ketidakseimbangan atau kegagalan ginjal, dan disfungsi atau kegagalan hati.


9. GDA : Alkalosis respiratosi dan hipoksemia dapat terjadi sebelumnya. Dalam
tahap lanjut hipoksemia, asidosis respiratorik dan asidosis metabolik terjadi
karena kegagalan mekanisme kompensasi
10. EKG : dapat menunjukkan segmen ST dan gelombang T dan distritmia
menyerupai infark miokard

Anda mungkin juga menyukai