Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

I. Identifikasi Masalah
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan
hipertensi arteri, adalah kondisi mediskronis dengan tekanan darah di arteri
meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari
biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah
melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung
berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah
normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100140 mmHg
dan diastolik (bacaan bawah) 6090 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terusmenerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.
Peningkatan tekanan darah arteri dapat meningkatkan risiko terjadinya gagal
ginjal, penyakit jantung , pengerasan dinding arteri yang biasa disebut arterosklerosis
juga terjadinya stroke. Komplikasi ini sering berakhir menjadi kerusakan atau
kematian. Oleh sebab itu diagnosis dari hipertensi harus di diteksi sedini mungkin
untuk menghindari berbagai komplikasi tersebut (Cunha, 2010).
II. Pengantar

III.

Bidang studi

: Keperawatan Komunitas

Sub pokok bahaasan

: Hipertensi

Sasaran

: Ny.N

Hari/Tanggal

: Minggu / 25 Oktober 2015

Pukul

: 15.00 selesai

Waktu

: 30 menit

Tempat

: Rumah Tn.M RT.1 Dusun Jatisawit

Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Ny.N mampu mengerti tentang Hipertensi

IV.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Hipertensi audience mampu :

a. Mengetahui pengertian Hipertensi


b. Mengetahui penyebab Hipertensi

c. Mengetahui tanda dan gejala Hipertensi


d. Mengetahui komplikasi hipertensi.
e. Mengetahui diit hipertensi
V. Materi
Terlampir
VI.

VII.

Metode

Ceramah

Tanya jawab

Media
Leaflet

VIII. Tahap kegiatan pembelajaran


No
1.

Waktu
2 menit

2.

25 menit

3.

3 menit

Kegiatan Mahasiswa
Pembukaan
a. Memberi salam.

Kegiatan Peserta
a. Menjawab salam.
b. Mendengarkan dan
memperhatikan.
Pelaksanaan
a. Menyimak
a. Menjelaskan tujuan kedatangan b. Memperhatikan dan
b. Menjelaskan tentang :
menyampaikan
pengertian, penyebab, akibat,
pertanyaan.
dan perawatan penyakit
c. Menyampaikan
hipertensi.
pendapat atas
c. Memberi kesempatan untuk
kedatangan
bertanya.
mahasiswa.
d. Kontrak waktu untuk
pertemuan selanjutnya.
Penutup
a. Menjawab salam.
a. Evaluasi.
b. Berdiskusi
b. Mengucapkan terima kasih dan
menentukan rencana
mengakhiri pertemuan dengan
kegiatan selanjutnya.
salam.
c. Kontrak waktu kegiatan
selanjutnya.

LAMPIRAN MATERI
HIPERTENSI
1.

Pengertian hipertensi
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu penyakit kelainan jantung dan
pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dalam pembuluh
nadi (arteri) yang melebihi batas normal yang ditunjukkan oleh angka sistolik dan
diastolik pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih
tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Seseorang dikatakan mengalami
hipertensi jika tekanan darahnya >140/90 (Junaidi, 2010). Berikut adalah nilai
standar tekanan darah:
Klasifikasi tekanan darah
Normal

Tekanan sistolik dan Diastolik (mmHg)


< 130 dan < 80

Pra-hipertensi

130-139 atau 80-89

Hipertensi Stadium I

140-159 atau 90-99

Hipertensi Stadium II
>160 atau >100
Sumber: JNC 7 2003 (The Seventh Report of the Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure) dalam
Kowalski, 2010.
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana
tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko
terhadap stroke, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
2.

Jenis Hipertensi
Hipertensi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a.

Hipertensi primer, yaitu hipertensi yang

tidak

diketahui penyebabnya, sekitar 90% penderita hipertensi mengidap hipertensi


jenis ini. Hipertensi primer juga diartikan sebagai suatu kondisi dimana
terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup
seseorang dan faktor lingkungan.
b.

Hipertensi sekunder, yaitu suatu kondisi dimana


terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang
mengalami atau menderita penyakit lainnya (diketahui penyebabnya). Pada

sekitar 5-10% penderita hipertensi ini, penyebabnya adalah penyakit gagal


jantung, gagal ginjal, serta kehamilan. Dan sekitar 1-2%, penyebabnya adalah
kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu.
3.

Penyebab
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi baik yang
bisa dikendalikan maupun tidak antara lain adalah:
a.

Faktor genetik (Tidak dapat dikendalikan)


Merupakan faktor bawaan yang memicu timbulnya hipertensi, terutama
hipertensi primer. Jika dalam keluarga seseorang ada yang mengidap hipertensi,
25% kemungkinan anda akan mendapatkannya. Apabila kedua orang tua
memiliki hipertensi, 60% kemungkinan anda akan mengidapnya.

b.

Jenis Kelamin (Tidak dapat dikendalikan)


Pada dewasa muda dan paruh baya, hipertensi banyak terdapat pada kaum
pria. Namun, pada usia di atas 55 tahun, hipertensi banyak menyerang wanita
(Junaidi, 2010). Hal ini disebabkan karena terjadinya perubahan hormon
sesudah menopouse (Marliani, 2007).

c.

Usia (Tidak dapat dikendalikan)


Setelah umur 45 tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan oleh
karena adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh
darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku.

d.

Obesitas (Dapat dikendalikan)


Semakin besar ukuran tubuh, makin banyak pula darah yang dibutuhkan
untuk memasok oksigen dan makanan ke jaringan-jaringan tubuh. Sudah dapat
dipastikan volume darah yang beredar melalui pembuluh darah meningkat
sehingga menyebabkan tekanan arteri meningkat (Marliani, 2007).

e.

Kurang olahraga (Dapat dikendalikan)


Orang yang tidak pernah berolahraga mengalami kekakuan otot dan darah
kurang lancar. Selain membuat badan menjadi sehat, kebiasaan olahraga
membuat aliran darah menjadi lancar dan melatih jantung untuk terbiasa pada
kondisi stres. Seseorang yang tidak pernah berolahraga, jika ia bekerja pada
lingkungan yang memicu stres, memiliki kemungkinan yang sangat besar
terkena tekanan darah tinggi (Soeryoko, 2010).

f.

Asupan garam (Dapat dikendalikan)


Asupan garam yang berlebihan akan memperbesar volume darah karena
garam bersifat membawa air di dalamnya. Oleh karena itu, semakin besar
volume darah semakin tinggi tekanan darahnya. Volume darah yang besar akan
mendesak dinding pembuluh darah (Soeryoko, 2010).

g.

Alkohol (Dapat dikendalikan)


Banyak penelitian yang membuktikan bahwa alkohol dapat merusak
jantung dan organ yang lainnya, termasuk pembuluh darah. Kebiasaan minum
alkohol berlebihan termasuk salah satu faktor resiko hipertensi (Marliani,
2007).

h.

Merokok (Dapat dikendalikan)


Zat yang terdapat dalam rokok dapat merusak lapisan dinding arteri berupa
plak. Ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri yang dapat
meningkatkan tekanan darah. Kandungan nikotinnya dapat meningkatkan
hormon

epinefrin

yang

bisa

menyempitkan

pembuluh

darah

arteri.

Karbonmonoksida dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk


menggantikan pasokan oksigen ke jaringan tubuh. Kerja jantung yang lebih
besar tentu akan meningkatkan tekanan darah (Marliani, 2007).
i.

Stres (Dapat dikendalikan)


Apabila stres terjadi, yang terlepas adalah hormon efinefrin atau adrenalin.
Aktivitas hormon ini meningkatkan tekanan darah secara berkala. Jika stres
berkepanjangan, peningkatan tekanan darah menjadi permanen (Marliani,
2007).

j.

Penyakit-penyakit tertentu seperti Diabates mellitus


dan kolesterol tinggi (Dapat dikendalikan).

4.

Tanda dan Gejala Hipertensi


a. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg.
b. Sakit kepala, Pusing / migraine.
c. Rasa berat ditengkuk.
d. Sukar tidur.
e. Mata berkunang kunang.
f. Lemah dan lelah.
g. Muka pucat Suhu tubuh rendah.

5.

Komplikasi Hipertensi
Jika terjadi hipertensi berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul
penyakit lain yang lebih berbahaya, antara lain:
a. Stroke.
b. Gangguan fungsi otak.
c. Gangguan penglihatan.
d. Gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah.
e. Demensia.
f. Gangguan fungsi ginjal.

6.

Pencegahan hipertensi
a. Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita
tekanan darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung
garam.
b. Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium.
Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.
c. Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita
tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan.
d. Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda
menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan
kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit
sehari sebanyak 3 kali seminggu.
e. Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat,
wortel, melon, dan jeruk.
f. Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu
mengendalikan emosi Anda.
g. Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi
atau hipertensi.
h. Kendalikan kadar kolesterol Anda.
i. Kendalikan kadar gula darah Anda.
j. Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter
jika Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat
yang tidak meningkatkan tekanan darah.
k. Kurangi minuman bersoda, minuman kaleng dan botol, Minuman bersoda dan
berpengawet banyak mengandung sodium (Natrium).

l. Kurangi makan daging, ikan, kerang kepiting dan susu, camilan/snack yang
asin dan gurih.
m. Hindari makan makanan ikan asin, telur asin, otak, vetsin (Monosodium
glutamate/MSG), soda kue, jeroan, sarden, udang dan cumi-cumi.
n. Istirahat dapat mengurangi ketegangan dan kelelahan otot bekerja sehingga
mengembalikan kesegaran tubuh dan pikiran.
o. Banyak ramuan tradisional yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah.
Beberapa ramuan sudah diteliti secara laboratoris. Contoh bahan yang
berkhasiat menurunkan tekanan darah : cincau hijau, daun dan buah alpukat,
mengkudu masak (pace), mentimun, daun seledri, daun selada air, bawang
putih, daun dan buah belimbing bintang, buah belimbing wuluh, daun tapak
dara, akar pepaya, rambut jagung serta adas pulowaras. Jika tekanan darah
sudah kembali normal, dapat dihentikan pemakaiannya. Pemakaian berlebihan
dapat menurunkan tekanan darah di bawah normal.

DAFTAR PUSTAKA
Https://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi (2010). (Diakses Tanggal 22 Agustus
2015)
Http://www.academia.edu/8480368/MAKALAH_HIPERTENSI. (Diakses Tanggal 22
Oktober 2015)
Http://www.academia.edu/7372332/Makalah_Epdi_Hipertensi.
Oktober 2015)

(Diakses

Tanggal

22

Http://lifestyle.okezone.com/read/2012/12/28/486/738667/waspada-lansia-rentanterseranghipertensi (Diakses Tanggal 22 Oktober 2015)

Anda mungkin juga menyukai