OLEH:
DHEA VIVIN. K
(F05112088)
Kelompok 6
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang
berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan
senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya
alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen
tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa
spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda,
sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda (Syamsuri,
2000).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses
fotosintesis dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan
memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan
dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan data yang
bervariasi antara daun tumbuhan sample. Hampir semua makhluk hidup
bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis
menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa
menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.Organisme
yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut
sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena
dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai
molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk
mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah
bakteri belerang (Agustin, 2013).
Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
1. Ketersediaan air
Kekurangan air menyebabkan daun layu dan stomata menutup, akibatnya
penyerapan karbon dioksida terhambat sehingga laju fotosintesis menurun.
2. Intensitas cahaya
Makin tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yang terbentuk, sehingga
mempercepat fotosintesis. Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan
merusak klorofil dan mengurangi kecepatan fotosintesis.
3. Konsentrasi karbondioksida (CO2)
Semakin tinggi konsentrasi CO2 semakin meningkatkan laju fotosintesis.
cahaya
C6H12O6 + 6 O2
Berdasarkan reaksi fotosintesis di atas, CO2 dan H2O merupakan substrat dalam
reaksi fotosintesis dan dengan bantuan cahaya matahari dan pigmen fotosintesis
(berupa klorofil dan pigemen-pigmen lainnya) akan menghasilkan karbohidrat
dan melepaskan oksigen (Nio Song Ai, 2012).
Prose fotosintesis akan menghasilkan karbohidrat, terutama glukosa.
Diantara berbagai karbohidrat yang penting yang dapat dibentuk oleh tumbuhan
dari glukosa adalah selulosa, sukrosa dan pati/amilum. Amilum didalam
tumbuhan banyak tersimpan dalam akar, umbi ataupun biji-bijian. Butir-butir
amilum itu sebenarnya semula terdapat di dalam kloroplas daun sebagai hasil
fotosintesis. Pada kebanyakan tumbuhan dikotil juga monokotil, pati mulai
terkumpul pada daun segera setelah terjadi proses fotosintesis yang berjalan cepat,
sehingga pada tanaman dikotil mempunyai daun pati sedangkan daun monokotil
mempunyai daun gula (Loveless, 1994).
Amilum terdiri dari campuran amilosa dan amilopektin. Amilosa bereaksi
dengan Iod (I) menghasilkan perubahan warna komplek merah ungu. Warna ini
ditimbulkan oleh ikatan lemah diantara molekul pati/amilum dan Iod. Karbohidrat
merupakan suatu golongan senyawa yang terdiri dari atau dapat dihidrolisis
menjadi polisakarida aldehid dan keton. Karbohidrat dalam tanaman adalah
tepung atau amilum atau pati. Amilum adalah homopolimer (suatu polimer yang
terbentuk oleh hanya satu macam unit monomerik) dari glukosa yang digabung
oleh mata rantai yang sama dengan maltosa. Macam amilum utama adalah
amilosa dan amilopektin (bila dilarutkan dengan iodin memberikan warna merah
ungu). Sedangkan amilosa memberikan warna biru. Transformasi karbohidrat itu
dipengaruhi oleh beberapa faktor luar (Syamsuri, 2000).
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan amilum adalah :
1. Temperatur
Temperatur yang rendah itu mempunyai pengaruh baik bagi pengubahan
amilum menjadi gula. Pengubahan gula manjadi amilum terjadi pada
temperatur sedang yaitu 2000 C sampai 3000 C.
2. Pengaruh air
Daun yang layu di dalamnya banyak terdapat amilum terubah menjadi gula
sukrosa dan beberapa monosakarida. Persediaan air yang agak berlebihan
menambah kegiatan penyusunan amilum.
3. Keadaan pH
Perubahan pH membawa perubahan kegiatan enzim. Enzim akan bekerja
berlawanan jika lingkungannya mengalami perubahan pH. Pada pH di atas 7
banyak terbentuk gula sedang gula akan terbentuk menjadi amilum lagi jika pH
turun sampai di bawah 7.
4. Konsentrasi gula
Keseimbangan antara persediaan gula dan persediaan amilum terdapat di dalam
sel. Pembentukan amilum itu tampak giat karena pembentukan gula yang yang
giat. Pada malam hari sebagian dari amilum ada yang diubah menjadi gula
sekedar untuk menjaga ketetapan konsentrasi.
5. Keadaan pH
6. Intensitas sinar (Dwijoseputro, 1994).
METODOLOGI
Praktikum ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 22 April 2014 pukul
12.30 WIB 15.00 WIB di Laboratorium Biologi FKIP Untan.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah daun Caladium bicolor,
air, alkohol dan larutan lugol atau iodium. Sedangkan alat-alatnya adalah beaker
glass, cawan petri, tabung reaksi, gunting, bunsen, dan tripod.
Langkah kerja pada praktikum ini yaitu ambillah beberapa daun Caladium
bicolor, potonglah beberapa daun yang berwarna hijau dan putih, lakukanlah tes
dengan lugol, bagaimana melakukan tes dengan lugol dapat dilakukan seperti
gambar di bawah ini :
bicolor
Hijau
iodium
Ungu kehitaman
Putih
Coklat
Keterangan
Mengandung karbohidrat
Tidak mengandung
karbohidrat
lebih mudah bereaksi dengan larutan iodium. Larutan iodium disini berfungsi
untuk memberikan warna pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang
mengandung karbohidrat (amilum) dan yang
(amilum).
Dari hasil praktikum diperoleh hasil daun Caladium bicolor yang awalnya
berwarna hijau setelah ditetesi iodium berubah menjadi warna ungu kehitaman,
yang menandakan bahwa dalam jaringan daun tersebut mengandung karbohidrat
(amilum). Dan daun Caladium bicolor yang awalnya berwarna putih setelah
ditetesi iodium berubah menjadi warna coklat, yang menandakan bahwa dalam
jaringan daun tersebut tidak mengandung karbohidrat (amilum). Hal ini
disebabkan karena pada daun yang berwarna putih setelah dilakukan perendaman,
klorofilnya terlarut dalam air sehingga tidak dapat melakukan proses fotosintesis
sehingga dibagian tersebut tidak terdapat karbohidrat (amilum) yang ditunjukkan
oleh warna coklat. Sedangkan pada daun yang berwarna hijau yang mengandung
banyak klorofil walaupun telah dipanaskan dalam alkohol, masih terdapat sedikit
klorofil sehingga daun tersebut masih dapat melakukan fotosintesis sehingga
dapat menghasilkan karbohidrat (amilum) yang terkandung dalam jaringan daun
tersebut yang ditunjukkan dengan warna ungu kehitaman.
Dalam daun terdapat amilum (polisakarida) yang merupakan hasil proses
fotosintesis. Warna ungu muncul saat daun ditetesi dengan larutan iodium yang
dibentuk oleh ikatan antara amilum yang mampu mengikat iodium sehingga
menghasilkan warna ungu. Bagian daun yang klorofilnya terlarut maka tidak
dapat
melakukan
proses
fotosintesis
sehingga
menyebabkan karbohidrat
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, proses fotosintesis dipengaruhi oleh jumlah
klorofil, buktinya bagian daun yang klorofil terlarut tidak dapat melakukan proses
(amilum).
DAFTAR PUSTAKA
Agustin,
Uzi.
2013.
Uji
Iodium
(online).
(http://uzi-
Andi
Aldi.
2014.
Uji
Karbohidrat
(online).
LAMPIRAN