Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN


UJI KARBOHIDRAT MELALUI
FOTOSINTESIS

OLEH:
DHEA VIVIN. K
(F05112088)
Kelompok 6

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
ABSTRAK

Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini


menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil
yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai
membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma
yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut
tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air
(H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya.
Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah
cahaya, air, dan karbondioksida. Praktikum kali ini bertujuan untuk membuktikan
bahwa proses fotosintesis dipengaruhi oleh jumlah klorofil dan membuktikan
proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat. Bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah daun Caladium bicolor, air, alkohol dan larutan lugol atau
iodium. Sedangkan alat-alatnya adalah beaker glass, cawan petri, tabung reaksi,
gunting, bunsen, dan tripod. Metode dalam pelaksanaan praktikum ini adalah
pertama diambil beberapa helai daun Caladium bicolor, potong daun berwarna
hijau dan putih. Kemudian potongan daun dimasukkan ke dalam air mendidih
selama beberapa menit sampai layu. Setelah itu, potongan daun hijau dimasukkan
ke dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofil. Lalu daun dicuci dengan air
mengalir. Dan terakhir daun diletakkan pada cawan petri untuk ditetetsi
permukaan daun dengan larutan iodium sampai merata. Dari hasil praktikum
diperoleh hasil daun Caladium bicolor yang awalnya berwarna hijau setelah
ditetesi iodium berubah menjadi warna ungu kehitaman, yang menandakan bahwa
dalam jaringan daun tersebut mengandung karbohidrat (amilum). Dan daun
Caladium bicolor yang awalnya berwarna putih setelah ditetesi iodium berubah
menjadi warna coklat, yang menandakan bahwa dalam jaringan daun tersebut
tidak mengandung karbohidrat (amilum).

Kata kunci : air, fotosintesis, iodium, karbohidrat, dan klorofil.


PENDAHULUAN

Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari


cahaya matahari. Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya
matahari dengan hewan yang dapat berlari dengan cepat. Namun apabila diteliti
dengan cermat akan diketahui bahwa tenaga untuk berlari itu berasal dari
pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun rerumputan yang dimakan
oleh hewan tersebut dan karbohidrat yang dipecah berasal dari suatu reaksi kimia
didalam daun yang berlangsung dengan menggunakan energi cahaya matahari.
Reaksi pembentukan karbohidrat ini dinamakan fotosintesis. Proses fotosintesis
hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya
akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu
klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Selain fotosintesis juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor internal maupun faktor eksternal. Maka dari itu perlu diketahui
apakah adanya karbohidrat dalam hasil fotosintesis dan apakah proses fotosintesis
dipengaruhi oleh jumlah klorofil pada tanaman Caladium bicolor ? Berdasarkan
hal-hal tersebut tujuan percobaan ini yaitu untuk membuktikan bahwa proses
fotosintesis dipengaruhi oleh jumlah klorofil dan membuktikan proses fotosintesis
menghasilkan karbohidrat.
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tumbuhan ialah
kemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi
bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya
berlangsung jika ada cukup cahaya, dan oleh karena itu maka asimilasi zat karbon
disebut juga fotosintesis (Dwidjoseputro, 1994).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini
menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil
yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai
membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma
yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut
tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air
(H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya.
Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah
cahaya, air, dan karbondioksida (Kimball, 2002).

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang
berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan
senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya
alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen
tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa
spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda,
sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda (Syamsuri,
2000).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses
fotosintesis dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan
memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan
dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan data yang
bervariasi antara daun tumbuhan sample. Hampir semua makhluk hidup
bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis
menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa
menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.Organisme
yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut
sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena
dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai
molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk
mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah
bakteri belerang (Agustin, 2013).
Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
1. Ketersediaan air
Kekurangan air menyebabkan daun layu dan stomata menutup, akibatnya
penyerapan karbon dioksida terhambat sehingga laju fotosintesis menurun.
2. Intensitas cahaya
Makin tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yang terbentuk, sehingga
mempercepat fotosintesis. Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan
merusak klorofil dan mengurangi kecepatan fotosintesis.
3. Konsentrasi karbondioksida (CO2)
Semakin tinggi konsentrasi CO2 semakin meningkatkan laju fotosintesis.

Semua faktor tersebut mempengaruhi fotosintesis, yang paling membatasi


hanyalah faktor ketersediaan air (Matoroputra, 2014).
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintetis yang terdapat dalam tanaman,
Algae dan Cynobacteria. Nama "chlorophyll" berasal dari bahasa Yunani kuno :
choloros = green (hijau), and phyllon = leaf (daun). Fungsi krolofil pada tanaman
adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses
fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman mensintesis karbohidrat
(gula menjadi pati), dari gas karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar
matahari (Fransisco, 2000).
Klorofil pada tumbuhan ada dua macam yaitu klorofil a dan klorofil b.
Perbedaan kecil antara struktur kedua klorofil pada sel keduanya terikat pada
protein. Sedangkan perbedaan utama antar klorofil dan heme ialah karena adanya
atom magnesium (sebagai pengganti besi) di tengah cincin profirin, serta samping
hidrokarbon yang panjang, yaitu rantai fitol (Santoso, 2004).
Kloroplas berasal dari proplastid kecil. Pada umumnya proplastid berasal
hanya dari sel telur yang tak terbuahi, sperma tak berperan disini. Proplastid
membelah pada saat embrio berkembang, dan berkembang menjadi kloroplas
ketika daun dan batang terbentuk. Kloroplas muda juga aktif membelah,
khususnya bila organ mengandung kloroplas terpanjang pada cahaya. Jadi, tiap sel
daun dewasa sering mengandung beberapa ratus kloroplas. Sebagian besar
kloroplas mudah dilihat dengan mikroskop cahaya, tapi struktur rincinya hanya
bisa dilihat dengan mikroskop elektron (Salisbury, 1995).
Klorofil akan memperlihatkan fluoresensi, berwarna merah yang berarti
warna larutan tersebut tidak hijau pada cahaya yang diluruskan dan akan merah
tua pada cahaya yang dipantulkan (Noggle, 1979).
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid (aldosa) atau polihidroksi keton
(ketosa) dan turunannya atau senyawa yang bila dihidrolisa akan menghasilkan
salah satu atau kedua komponen tersebut di atas. Karbohidrat berasal dari bahasa
Jerman yaitu Kohlenhydrote dan dari bahasa Prancis Hidrate De Carbon.
Penamaan ini didasarkan atas komposisi unsur karbon yang mengikat hidrogen
dan oksigen dalam perbandingan 2:1. Daun tanaman mempunyai pigmen klorofil
yang merupakan pigmen utama untuk aktivitas fotosintesis. Dalam proses

fotosintesis akan dihasilkan karbohidrat berupa pati yang untuk sementara


ditimbun pada daun. Selanjutnya pada saat gelap akan ditranslokasikan ke organorgan lain (baik anabolisme maupun katabolisme). Dengan demikian pada saat
pagi harnya timbunan pati pada jaringan daun telah habis. Pigmen klorofil tidak
larut dalam air, akan tetapi larut dalam alcohol. Dengan demikian gejala klorosis
sering terjadi pada tanaman yang system perakarannya mengalami keadaan
anaerob (misalnya tergenang air), karena terjadinya proses respirasi anaerob yang
menghasilkan alcohol yang diakumulasikan di dalam daun. Pati (amilum)
memiliki sifat yang khas, antara lain apabila ditambahkan larutan yodium akan
berwarna biru (ungu). Pemindahan energi dari sinar matahari ke dalam tanaman
dilaksanakan dengan perantara klorofil. Senyawa tersebut terdapat dalam sebuah
organel vital bagi tanaman yaitu khloroplas (Salisbury, 1995).
Proses sintesis karbohidrat dari bahan-bahan anorganik (CO 2 dan H2O)
pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi cahaya matahari disebut
fotosintesis dengan persamaan reaksi kimia berikut ini :
6 CO2 + 6 H2O

cahaya

C6H12O6 + 6 O2

Berdasarkan reaksi fotosintesis di atas, CO2 dan H2O merupakan substrat dalam
reaksi fotosintesis dan dengan bantuan cahaya matahari dan pigmen fotosintesis
(berupa klorofil dan pigemen-pigmen lainnya) akan menghasilkan karbohidrat
dan melepaskan oksigen (Nio Song Ai, 2012).
Prose fotosintesis akan menghasilkan karbohidrat, terutama glukosa.
Diantara berbagai karbohidrat yang penting yang dapat dibentuk oleh tumbuhan
dari glukosa adalah selulosa, sukrosa dan pati/amilum. Amilum didalam
tumbuhan banyak tersimpan dalam akar, umbi ataupun biji-bijian. Butir-butir
amilum itu sebenarnya semula terdapat di dalam kloroplas daun sebagai hasil
fotosintesis. Pada kebanyakan tumbuhan dikotil juga monokotil, pati mulai
terkumpul pada daun segera setelah terjadi proses fotosintesis yang berjalan cepat,
sehingga pada tanaman dikotil mempunyai daun pati sedangkan daun monokotil
mempunyai daun gula (Loveless, 1994).
Amilum terdiri dari campuran amilosa dan amilopektin. Amilosa bereaksi
dengan Iod (I) menghasilkan perubahan warna komplek merah ungu. Warna ini
ditimbulkan oleh ikatan lemah diantara molekul pati/amilum dan Iod. Karbohidrat

merupakan suatu golongan senyawa yang terdiri dari atau dapat dihidrolisis
menjadi polisakarida aldehid dan keton. Karbohidrat dalam tanaman adalah
tepung atau amilum atau pati. Amilum adalah homopolimer (suatu polimer yang
terbentuk oleh hanya satu macam unit monomerik) dari glukosa yang digabung
oleh mata rantai yang sama dengan maltosa. Macam amilum utama adalah
amilosa dan amilopektin (bila dilarutkan dengan iodin memberikan warna merah
ungu). Sedangkan amilosa memberikan warna biru. Transformasi karbohidrat itu
dipengaruhi oleh beberapa faktor luar (Syamsuri, 2000).
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan amilum adalah :
1. Temperatur
Temperatur yang rendah itu mempunyai pengaruh baik bagi pengubahan
amilum menjadi gula. Pengubahan gula manjadi amilum terjadi pada
temperatur sedang yaitu 2000 C sampai 3000 C.
2. Pengaruh air
Daun yang layu di dalamnya banyak terdapat amilum terubah menjadi gula
sukrosa dan beberapa monosakarida. Persediaan air yang agak berlebihan
menambah kegiatan penyusunan amilum.
3. Keadaan pH
Perubahan pH membawa perubahan kegiatan enzim. Enzim akan bekerja
berlawanan jika lingkungannya mengalami perubahan pH. Pada pH di atas 7
banyak terbentuk gula sedang gula akan terbentuk menjadi amilum lagi jika pH
turun sampai di bawah 7.
4. Konsentrasi gula
Keseimbangan antara persediaan gula dan persediaan amilum terdapat di dalam
sel. Pembentukan amilum itu tampak giat karena pembentukan gula yang yang
giat. Pada malam hari sebagian dari amilum ada yang diubah menjadi gula
sekedar untuk menjaga ketetapan konsentrasi.
5. Keadaan pH
6. Intensitas sinar (Dwijoseputro, 1994).
METODOLOGI

Praktikum ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 22 April 2014 pukul
12.30 WIB 15.00 WIB di Laboratorium Biologi FKIP Untan.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah daun Caladium bicolor,
air, alkohol dan larutan lugol atau iodium. Sedangkan alat-alatnya adalah beaker
glass, cawan petri, tabung reaksi, gunting, bunsen, dan tripod.
Langkah kerja pada praktikum ini yaitu ambillah beberapa daun Caladium
bicolor, potonglah beberapa daun yang berwarna hijau dan putih, lakukanlah tes
dengan lugol, bagaimana melakukan tes dengan lugol dapat dilakukan seperti
gambar di bawah ini :

Pertama potongan daun dimasukkan ke dalam air mendidih selama


beberapa menit sampai layu. Setelah itu, potongan daun hijau dimasukkan ke
dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofil. Lalu daun dicuci dengan air
mengalir. Dan terakhir daun diletakkan pada cawan petri untuk ditetetsi
permukaan daun dengan larutan iodium sampai merata.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Tabel pengamatan pada Caladium bicolor berwarna hijau dan putih


Warna daun Caladium

Warna setelah ditetesi

bicolor
Hijau

iodium
Ungu kehitaman

Putih

Coklat

Keterangan
Mengandung karbohidrat
Tidak mengandung
karbohidrat

Menurut (Kimball, 2002) fotosintesis merupakan suatu proses biologi


yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat
dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya
mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran
dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam
struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun,
translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis
agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida.
Pada praktikum uji karbohidrat melalui fotosintesis ini bertujuan untuk
membuktikan bahwa proses fotosintesis dipengaruhi oleh jumlah klorofil dan
membuktikan proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat. Pada praktikum ini
dilakukan pengamatan terhadap terhadap daun Caladium bicolor yang direndam
dalam air mendidih dan alkohol panas. Setelah itu daun dicuci dengan air
mengalir. Dan terakhir daun diletakkan pada cawan petri untuk ditetetsi
permukaan daun dengan larutan iodium sampai merata.
Proses pembentukan karbohidrat pada fotosintesis, daun yang diberi
perlakuan dengan dipanaskan pada air mendidih kemudian dimasukkan dalam
alkohol panas mengakibatkan pigmen daun jadi luntur. Daun yang semula
berwarna hijau tua berubah menjadi hijau muda. Hal ini dimaksudkan agar ada
tidaknya amilum pada daun dapat terlihat dengan jelas pada saat daun tersebut
ditetesi larutan iodium. Perebusan dilakukan agar sel dalam daun mati dan
menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan iodium. Memasukkan
daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum

lebih mudah bereaksi dengan larutan iodium. Larutan iodium disini berfungsi
untuk memberikan warna pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang
mengandung karbohidrat (amilum) dan yang

tidak mengandung karbohidrat

(amilum).
Dari hasil praktikum diperoleh hasil daun Caladium bicolor yang awalnya
berwarna hijau setelah ditetesi iodium berubah menjadi warna ungu kehitaman,
yang menandakan bahwa dalam jaringan daun tersebut mengandung karbohidrat
(amilum). Dan daun Caladium bicolor yang awalnya berwarna putih setelah
ditetesi iodium berubah menjadi warna coklat, yang menandakan bahwa dalam
jaringan daun tersebut tidak mengandung karbohidrat (amilum). Hal ini
disebabkan karena pada daun yang berwarna putih setelah dilakukan perendaman,
klorofilnya terlarut dalam air sehingga tidak dapat melakukan proses fotosintesis
sehingga dibagian tersebut tidak terdapat karbohidrat (amilum) yang ditunjukkan
oleh warna coklat. Sedangkan pada daun yang berwarna hijau yang mengandung
banyak klorofil walaupun telah dipanaskan dalam alkohol, masih terdapat sedikit
klorofil sehingga daun tersebut masih dapat melakukan fotosintesis sehingga
dapat menghasilkan karbohidrat (amilum) yang terkandung dalam jaringan daun
tersebut yang ditunjukkan dengan warna ungu kehitaman.
Dalam daun terdapat amilum (polisakarida) yang merupakan hasil proses
fotosintesis. Warna ungu muncul saat daun ditetesi dengan larutan iodium yang
dibentuk oleh ikatan antara amilum yang mampu mengikat iodium sehingga
menghasilkan warna ungu. Bagian daun yang klorofilnya terlarut maka tidak
dapat

melakukan

proses

fotosintesis

sehingga

menyebabkan karbohidrat

(amilum) tidak terbentuk. Sedangkan pada daun yang walaupun klorofilnya


sedikit, daun tersebut masih bisa melakukan proses fotosintesis sehingga dapat
menghasilkan karbohidrat (amilum) yang terkandung dalam jaringan daun
tersebut.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, proses fotosintesis dipengaruhi oleh jumlah
klorofil, buktinya bagian daun yang klorofil terlarut tidak dapat melakukan proses

fotosintesis sehingga menyebabkan amilum tidak terbentuk. Dalam daun terdapat


amilum (polisakarida) yang merupakan hasil proses fotosintesis. Warna ungu
muncul saat daun ditetesi dengan larutan iodium yang dibentuk oleh ikatan antara
amilum yang mampu mengikat iodium sehingga menghasilkan warna ungu.
Bagian daun yang klorofilnya terlarut maka tidak dapat melakukan proses
fotosintesis sehingga menyebabkan karbohidrat (amilum) tidak terbentuk.
Sedangkan pada daun yang walaupun klorofilnya sedikit, daun tersebut masih bisa
melakukan proses fotosintesis sehingga dapat menghasilkan karbohidrat (amilum)
yang terkandung dalam jaringan daun tersebut.
Fungsi air panas, alkohol, dan larutan iodium adalah air panas agar sel
dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan
iodium. Alkohol untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah
bereaksi dengan larutan iodium. Sedangkan larutan iodium berfungsi untuk
memberikan warna pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang
mengandung karbohidrat (amilum) dan yang

tidak mengandung karbohidrat

(amilum).

DAFTAR PUSTAKA

Agustin,

Uzi.

2013.

Uji

Iodium

(online).

(http://uzi-

agustin.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-biokimia-ujiiodium.html). Diakses tanggal 27 April 2014.


Dwijoseputro. 1994. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Jakarta: Gramedia.
Fransisco. 2000. Prosedur standar untuk penentuan klorofil a dengan metode
spektroskopi (online). (http://www.ices.dk/ocean/procedures/timeschl.pdf).
Diakses tanggal 27 April 2014.
Kimball. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Loveless, P. R. 1994. Principles of Biology Plants in Tropical Area. New York :
Mac Millan Publishing Inc.
Matoroputra,

Andi

Aldi.

2014.

Uji

Karbohidrat

(online).

(http://andialdimatoroputra.blogspot.com/2014/01/laporan-praktikumfisiologi-tumbuhan_2841.html). Diakses tanggal 27 April 2014.


Nio Song Ai. 2012. Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains Vol
12 nomor 1.
Noggle. 1979. Introductor Plant Physiology. New Delhi: Mall of India Private
Ilmited.
Salisbury, Frank B. & Ross, Cleon W. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung :
ITB.
Santoso. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Bengkulu : Universitas Muhammadiyah
Bengkulu.
Syamsuri. 2000. Biologi. Jakarta : Erlangga.

LAMPIRAN

1. Foto daun Caladium bicolor sebelum ditetesi larutan iodium

2. Foto daun Caladium bicolor setelah ditetesi larutan iodium

Anda mungkin juga menyukai