Iritasi pada jaringan gigi baik yang disebabkan oleh bakteri, mekanis, dan kimiawi
dapat menimbulkan rasa ngilu. Reaksi hipersensitifitas pada gigi sering dikaitkan dengan teori
hidrodinamik. . Teori hidrodinamik pada sensitifitas dentin adalah proses penerusan perpindahan cairan
dentin ke tubulus dentin, yang mana merupakan perpindahan ke salah satu arah yaitu ke arah luar
(permukaan) atau ke arah dalam (pulpa) dan menstimulasi nervus sensoris pada dentin atau pulpa.
Iritan Bakteri
Karies pada email dan dentin mengandung Streptococcus mutans, lactobacilli, dan
Actinomyces. Mikroorganisme tersebut akan menghasilkan toksin yang akan berpenetrasi ke
dalam pulpa melalui tubulus dentinalis. Jika akhirnya terjadi perforasi oleh karena meluasnya
karies dentin, jaringan di sekelilingnya akan menjadi terinflamasi akut dan secara lokal
terinfiltrasi oleh leukosit olimorfonukllear (PMN) dan membentuk suatu daerah nekrosis
likuefaksi di tempat terbukanya pulpa.
Hasil metabolisme bakteri diyakini menyebabkan reaksi pulpa dan akan merangsang
pembentukan dentinogensis tersier dan dentin sklerotik yang merupakan pertahanan awal dari
karies.
Dentin tersier
Dentin sklerotik
menyebabkan atrofi sel dan mengubah akson saraf. Scaling yang dalam dan kuretase juga
bisa menyebabkan gangguan pada pembuluh darah dan saraf di daerah akar sehingga
merusak jaringan pulpa.Selain itu, pergerakan ortodontik juga dapat menyebabkan resorpsi
akar.
Iritan Kimiawi 2
Bahan antibakteri seperti Ag-nitrat, fenol dan eugenol dahulu digunakan untuk
sterilisasi dentin akan tetapi, dapat juga menyebabkan inflamasi pada jaringan pulpa di
bawahnya. Bahan yang berfungsi sebagai liner kavitas, dan bahan yang terkandung dalam
restorasi juga dapat mengiritasi pulpa.