Anda di halaman 1dari 3

RESUME PATOFISIOLOGI PULPA GIGI

Iritasi pada jaringan gigi baik yang disebabkan oleh bakteri, mekanis, dan kimiawi
dapat menimbulkan rasa ngilu. Reaksi hipersensitifitas pada gigi sering dikaitkan dengan teori
hidrodinamik. . Teori hidrodinamik pada sensitifitas dentin adalah proses penerusan perpindahan cairan
dentin ke tubulus dentin, yang mana merupakan perpindahan ke salah satu arah yaitu ke arah luar
(permukaan) atau ke arah dalam (pulpa) dan menstimulasi nervus sensoris pada dentin atau pulpa.

Gambar 1. Prosesus odontoblas

Iritan Bakteri
Karies pada email dan dentin mengandung Streptococcus mutans, lactobacilli, dan
Actinomyces. Mikroorganisme tersebut akan menghasilkan toksin yang akan berpenetrasi ke
dalam pulpa melalui tubulus dentinalis. Jika akhirnya terjadi perforasi oleh karena meluasnya
karies dentin, jaringan di sekelilingnya akan menjadi terinflamasi akut dan secara lokal
terinfiltrasi oleh leukosit olimorfonukllear (PMN) dan membentuk suatu daerah nekrosis
likuefaksi di tempat terbukanya pulpa.
Hasil metabolisme bakteri diyakini menyebabkan reaksi pulpa dan akan merangsang
pembentukan dentinogensis tersier dan dentin sklerotik yang merupakan pertahanan awal dari
karies.

RESUME PATOFISIOLOGI PULPA GIGI 1

Dentin tersier

Dentin sklerotik

Iritan Mekanis 1,2


Preparasi kavitas yang dalam, preparasi tanpa menggunakan air, trauma oklusal,
kuretase periodontal yang dalam, dan pergerakan ortodontik; adalah iritan fisik dan suhu yang
mempengaruhi jaringan pulpa. Pulpa dapat sembuh dari trauma ini, namun pada gigi yang
mengalami prosedur restorasi yang luas biasanya menyebabkan pulpa terinflamasi.
Permeabilitas dentin lebih besar pada daerah dekat pulpa dibandingkan pada
dentinoenamel junction (DEJ) atau cementodentinal junction (CDJ). Oleh karena itu, potensi
iritasi pulpa meningkat seiring banyaknya dentin yang terbuang. Prosedur operatif tanpa air
sebagai pendingin menyebabkan peningkatan permeabilitas dan dilatasi pembuluh darah.
Preparasi kavitas merupakan rangsang akut, dan pergerakan cairan dalam tubulus dentinalis
merupakan akibat dari hilangnya cairan pada permukaan dentin yang terkena bur.

Semakin mendekati pulpa, jumlah dan diameter tubulus membesar


Trauma dengan dan tanpa disertai fraktur mahkota dapat menyebabkan kerusakan
pulpa. Pemberian tekanan melebihi toleransi ligamen periodontal selama perawatan
ortodontik menyebabkan terganggunya aliran darah dan persarafan jaringan pulpa. Hal ini
RESUME PATOFISIOLOGI PULPA GIGI 2

menyebabkan atrofi sel dan mengubah akson saraf. Scaling yang dalam dan kuretase juga
bisa menyebabkan gangguan pada pembuluh darah dan saraf di daerah akar sehingga
merusak jaringan pulpa.Selain itu, pergerakan ortodontik juga dapat menyebabkan resorpsi
akar.
Iritan Kimiawi 2
Bahan antibakteri seperti Ag-nitrat, fenol dan eugenol dahulu digunakan untuk
sterilisasi dentin akan tetapi, dapat juga menyebabkan inflamasi pada jaringan pulpa di
bawahnya. Bahan yang berfungsi sebagai liner kavitas, dan bahan yang terkandung dalam
restorasi juga dapat mengiritasi pulpa.

iritan pada pulpa

RESUME PATOFISIOLOGI PULPA GIGI 3

Anda mungkin juga menyukai