Unsur hara
Fungsi
diserap
kondisi
amino
anaerob/terg
-
- Memperbaiki pertumbuhan
Mekanisme
penyerapan
- Mekanisme
aliran massa
- Diserap
perakaran
enang)
tanaman dalam
NO3-
perumbuhan tanaman
bentuk ion
Gejala kekurangan
- Klorosis (warna
Gejala kelebihan
- Daun sukulen
disenangi
kuning)
hama+penyakit
- Tanaman kerdil
- Batang lemah
- Memperlambat
nitrat, kation
pertumbuhan
kondisi
ammonium dan
generatif (bunga,
aerob)
bahan lebih
- Mampu
menyerap dan
menggunakan
nitran dan
ammonium
- Pelapukan bahan
organik
- Air hujan/ atmosfer
-
mudah roboh
(dalam
kompleks
Sumber
Pengikatan N2
bebas
Pupuk (misalnya:
Urea, ZA)
Keterangan
Posfor (P)
- H2PO4(orthofosfat
primer)
- HPO4
2-
(orthofosfat
sekunder)
- H4P2O7
(pirofosfat)
- HPO3
(metafosfat)
- Asam
nukleat
- Fitin
- Pembentukan nukleoprotein,
fitin dan fosfolipid
- Mekanisme
difusi
- Mempercepat pembungaan,
- Penyerapan ini
organik
- Pelapukan mineral
Cu, dan Zn
(apatit, francolit)
biji
berhubungan
diserap tanaman,
terganggu
- Pemupukan (SP-36)
linier dengan
- Tanaman kerdil
kapasitas tukar
Al, Fe maupun Ca
kationnya
muda
fotosintesis, perubahan
karbohidrat, metabolisme
lemak
Phosphor inorganik)
- Tanaman kerdil
- Pembungaan dan
energi:
(Pi =
- Akar lateral
terhambat
- immobil daun
(Ca2HPO4)
pembentukan biji
terhambat
Kalium (K)
K+
- Metabolisme karbohidrat:
- Menyebabkan
pertama muncul
penyerapan Ca dan
translokasi pati
Mg terganggu
dengan ciri-ciri
- Mengaktifkan enzim
berwarna coklat,
- Mempercepat pertumbuhan
organik
- Pelapukan mineral:
feldspar dan mika
- Pemupukan: KCl
pinggir daun
protein
- Pelapukan bahan
dan K2SO4
jagung memendek
jaringan meristematik
- Mengatur pergerakan stomata
sehingga tanaman
- Mempertinggi ketahanan
tidak tinggi
- Kelebihan kalsium
- Pelapukan batuan
tidak berefek
kalsit (CaCO3),
banyak, hanya
dolomit
mengalami
mempengaruhi pH
(CaMg(CO3)2,
gangguan
tanah
amfibol
- Mengatur permeabilitas
- Berpengaruh pada
intersepsi akar
pertumbuhan
(Ca2Mg5Si8O22(OH)
berkeriput dan
2)
mengering
- Pelapukan bahan
organik
- Pengapuran
membuka
- Perakaran
terhambat
Magnesium
(Mg)
Mg2+
- Penyusun khlorofil
- Mengeluarkan
- Transportasi fosfat
yang mobil,
menimbulkan gejala
dolomit
menabjupkan
sehingga gejala
ekstrim
(Ca,Mg(CO3)2 ,
dalam sel
- Bersama sulfur dapat
menaikkan kadar minyak
beberapa tanaman
- Mg termasuk unsur
- Kelebihan Mg tidak
- Daun berwarna
kuning
- Pelapukan mineral
biotit
(K(Al,Fe)(AlSi3O10)
(OH)2), olivin
tulang daun
(Fe,MgSiO4)
- Menyebabkan
- Pelapukan bahan
waktu berbunga
terlambat dan warna
bunga kurang
menarik
- Pada tebu, kadar
gula menurun, akar
pendek dan batang
lemah
organic
- Pengapuran/pemup
ukan
Sulfur (S)
- SO42-
- SO32-
- Mengaktifkan enzim
SO4 (di
dalam tanah,
2-
- Mekanisme
- S tidak mobil
- Pelapukan batuan
aliran massa
- Unsure hara
muda
animonit, anglesit
sulfur diserap
bertahan
tanaman daam
sebentar)
bentuk ion
berwarna hijau
sulfat
- Pemupukan
udara ,
kekuning-
bersifat
kuningan
- SO2 (dari
- Daun muda
- Pelapukan bahan
organik
hujan
- Tanaman kerdil,
racun , 1
ppm SO2
batang kecil
selama 1 jam
kurus
- Pada tanaman
dapat
legum jumlah
membunuh)
bintil akar
berkurang
Unsur Hara Mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit. Unsur hara makro meliputi Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo dan Cl.
Unsur hara
Besi (Fe)
Bentuk yang
diserap
Fe3+ (ferri) dan
2+
Fe (hijau
kehitaman)
Fungsi
Mekanisme
penyerapan
oleh tanaman
dalam bentuk
Fe2+
Gejala kekurangan
- immobil, lebih
muda
- Khlorosis di antara
Gejala kelebihan
- Pemberian pupuk
dengan kandungan
Fe tinggi
tulang daun
menyebabkan
putih
nekrosis yang
Sumber
- Pupuk TSP-plus
Keterangan
- Pada tanaman
dtandai dengan
serealia, sepanjang
munculnya bintik-
daun
selang seling
Mangan
(Mn)
Mn2+
- Gejala khlorosis di
- Menghambat
- Pupuk MnSO4
penyerapan seng
(mangan sulfat)
20% Mn
- Adanya bintik
nekrotik pada daun
- Menguningnya
tanaman.
- Munculnya bercak
hangus yang
bagian daun
dikelilingi warna
diantara tulang-
tulang daun,
daun dewasa
sedangkan tulang
daun berwarna hijau
Boron (B)
- BO32-,
- HBO32-,
- H2BO3
- B4O72-
pergerakan gula.
- Mempengaruhi perkembangan
(Mo)
(MoO4 )
- Pupuk Na2B4O7
pucat, terutama
dan mengalami
mengandung 10 %
bagian dasar
nekrosis
terhenti sehingga
tanaman kerdil
2-
- Penambahan sel
sel
- Menaikan mutu tanaman
Molibdenum - molibdat
Mekanisme aliran
massa
nitrat
- Khlorosis di antara
- Kelebihan tidak
- Pupuk Na2MoO4
menunjukan gejala
(Natrium molibdat)
(immobil)
dan (NH4)2MoO4
adenium
(amonium
- Fiksasi N terhambat
molibdat)
Tembaga
(Cu)
- Cu2+
- Daun muda
berwarna kuning
pucat
- Daun berwarna
hijau kebiruan
- Pada tanaman
sayuran layu
- Tunas daun
mengkuncup dan
tumbuh kecil
- Tanaman tumbuh
kerdil
- Percabangan
terbatas
- Pembentukan akar
tehambat
- Akar menebal dan
berwarna gelap
- Pertumbuhan bunga
terhambat
Seng (Zn)
- Zn2+
- Metabolisme auxin
- Mendorong pembentukan
cytochrome
- Khlorosis di antara
tulang daun muda
- Pertumbuhan
- Aktivator enzim
melambat, jarak
- Pembentukan klorofil
daun kerdil,
mengkerut atau
menggulung dan
disusul kerontokan
- Pertumbuhan tunas
berkurang
- Bentuk buah tidak
sempurna
- Dapat menaikan
tinggi tanaman
- Pupuk TSP-Plus
Khlor(Cl)
- Cl-
- Keseimbangan ion
Bahan mineral :
tidak normal
yang diperlukan
- halit (NaCl)
terutama pada
- silvit (KCl).
dari regulasi
tanaman sayur-
mengambil elemen
sayuran, daun
tampak kurang
fotosintesis.
- Pertumbuhan daun
Larutan nutrisi
Formula Schippers (1979)
Komposisi formula
Ca(NO3)2.4H2O
988,000
KNO3
658,100
MgSO4.7H2O
496,600
KH2PO4
272,000
59,570
FeSO4.7H2O
6.154,000
MnSO4.H2O
1.714,000
H3B03
0,275
CuSO4.5H2O
0,308
ZnSO4.7H2O
Formula Marvel (1974)
KNO3
399,110
MgSO4.7H2O
199,560
Ca(H2PO4)2H2O
199,560
CaSO4.2H2O
(NH4)2SO4
1297,120
99,780
24,540
FeSO4.7H2O
1,540
MnSO4.H2O
18,480
Na2B4O7.10H2O
ZnSO4.7H2O
0,770
Formula C
NPK (15-15-15)
413,330
KNO3
699,230
(NH4)2SO4
190,000
Formula E
Formula C
496,600
MgSO4.7H2O
571,000
CaSO4.2H2O
Formula F
Formula G
Maglavor
Formula H
2.500,000
87,500
Vegimex
Formula I
87,500
Vegimex
Formula J
NPK (15-15-15)
1386,670
Makro hara
NO3
NH4
P2O5
K2O
MgO
CaO
SO3
(Edi Sugiyanto, 2008).
N
P2O5
K2O
Ca
Mg
S
Mn
Fe
(Pinus Lingga dan Marsono, 2008).
Kandungan
0.013%
0.025%
0.015%
0.002%
0.003%
0.037%
Makro hara
Mikro hara
(Ismangil, 2014)
Daftar pustaka
Ismangil.2014. Unsur Hara. Bahan Ajar Mata Kuliah Kesuburan dan Pemupukan Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Lingga, Pinus dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Madjid, Abdul. 2007. Mekanisme Penyediaan Unsur Hara untuk Tanaman. Bahan Kuliah Online Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan.
Rosliani, Rini dan Nani Sumarni. 2005. Budidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem Hidroponik. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung.
Subur, Suwandi, dan A.A. Asandhi. 1983. Pengaruh Media Tumbuh dalam Kultur Hidroponik pada Pertumbuhan dan Hasil Tomat. Bul. Penel. Hort. 10 (2): 7-16.
Subur dan Suwandi. 1986. Pengaruh Macam Formula Larutan Hara dalam Kultur Hidroponik pada Tanaman Paprika. Bull. Penel. Hort. 14 (2): 8-14.
Sugiyanto, Edi. 2008. Pupuk Hidroponik. www.ediskoe@blogspot.com. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2014 pukul 11.15.